1. TUGAS RANGKUMAN EKOLOGI UMUM
Dosen Pembimbing : Drs. H.A. Latief Burhan, MS.
Oleh : Sherly Yohana C.S. (081311433073)
MATERI, ENERGI, DAN PIRAMIDA EKOLOGI
Materi bersifat siklus artinya, selalu berputar dan tidak akan pernah habis. Perputaran
materi di alam bermula dari fotosintesis autotrof, dst.
Energi (non-siklis) merupakan sebuah arus atau aliran, bukan siklus.
Entropi energi merupakan sejumlah energi tak tersedia di alam yang cenderung selalu pada
keadaan maksimum, untuk itu jika efisiensi energi ingin naik maka energi entropi harus
diperkecil.
Ada 2 sumber energi, yaitu:
1. Energi yang tersedia dari sinar matahari
2. Kekayaan bumi, yaitu SDA renewable (produsen, herbivor, karnivor) & non-renewble
Energi yang teredia (matahari) KERJA + tidak tersedianya energi = Entropi
Ekologi berfungsi untuk mengatur keseimbangan materi atau unsur-unsur kimia yang
berputar di alam. Ketidakseimbangan ekosistem dapat menyebabkan climate change global
warming, ketidakseimbangan ini juga disebabkan oleh aktivitas manusia.
fotosintesis
autrotof
herbivor/
konsumen
primer
karnivor/kons
umen
sekunder
omnivor/kons
umen tersier
dst....
dekomposer
2. Prinsip dasar energi alami, yaitu:
1. Hukum Thermodinamika I : Jumlah energi di alam adalah konstan. Artinya, jumlah
energi tidak dapat ditambah / dikurangi, tidak dapat dibuat atau dimusnahkan, dan
sumber energi utama adalah sinar matahari
2. Hukum Thermodinamika II : Energi tidak seluruhnya (100%) dapat dipakai untuk
melakukan kerja. Artinya, tingkat efisiensi penggunaan energi tidak mencapai 100%,
sisa energi yang tidak digunakan kerja akan dikonversi menjadi entropi (dan hilang ke
alam).
Pola aliran energi dalam ekosistem relatif sama pada setiap trophic dalam piramida ekologi
dan pola aliran energi dalam ekosistem berjalan teratur dengan sumber sinar matahari.
Bangunan piramida secara fisik merupakan bangunan stabil, sering digunakan sebagai pola
piramida (lebar di bawah, mengerucut ke atas).
Autotrof (tumbuhan) membutuhkan matahari klorofil Glukosa + O2
Vegetasi + fitoplankton penghasil O2 (dalam proses fotosistesis), manusia (hetererotrof)
membutuhkan autotrof.
Dekomposer menghasilkan sampah yang diuraikan oleh dekomposer DETRITUS ( pola
rantai decomposer hingga jadi hara mineral di tanah, sedimen, batuan).
SCOPEOF ECOLOGY
Entropi energi merupakan perputaran panas.
Aplikasi konsep alam digambarkan sebagai pyramid atau bangunan yang stabil. Dalam
piramid ada strata atau tingkatan karena terjadi seleksi alam.
Entropi > jika Efisiensi <
Entropi < jika Efisiensi >
Produsen K1 K2 K3
(autotrof)
Ex: Fitoplankton dan vegetasi berklorofil
Tanaman : Unsur bididaya dari manusia untuk kepentingan manusia
Tumbuhan : Tanaman liar
3. Study ecology dibagi menjadi 2, yaitu :
Out Ecology (Spesies + Lingkungan)
Syn Ecology (Kelompok biotik + Lingkungan)
KONSEP LIMITING FAKTOR DAN PRINSIP TOLERANSI
Proses metabolisme dapat berjalan karena semua unsur terpenuhi adalah konsep dari faktor
pembatas. Prinsip ekologi ini mengatur mekanisme hubungan biota dan lingkungannya secara
integratif dalam tumbuh, kembang, dan reproduksi pada kehidupan biota.
Batas minimum maupun maksimum keadaan atau suatu derajat faktor fisikokimia yang dekat
atau melampaui batas toleransinya, merupakan faktor pembatas.
Saat individu berinteraksi dengan alam, memiliki toleransi yang berbeda-beda sehingga
terjadi spesifitas.
Faktor pembatas suhu:
Eury / poly adalah toleransi yang luas
Steno / oligo adalah toleransi yang sempit
Manusia yang mampu mengatasi limiting faktor dan hokum toleransi melalui pendekatan
holistik yaitu pendekatan menyeluruh untuk melihat secara komprhensif dalam mengamati
dan menyelesaikan problem-problem lingkungan.
SIKLUS BIOGEOKIMIA
Bio: Biologi, Geo: Geologi, dan kimia adalah unsur yang berputar
Siklus yang berputar di alam ini adalah nitrogen, phosphor, karbon, belerang, dan air.
Siklus Nitrogen
Molekul nitrogen (N2) di atmosfer cukup besar (> 70%) yang hanya dapat diikat oleh bakteri
menjadi bahan organik (asam amino, protein, as.nukleat) pada tumb vaskuler/non-vaskuler,
melalui akar masuk ke food chains dan dibuang keluar faeces/ urine. Merupakan siklus
biogeokimia yang paling sempurna.
Siklus Phospor
Siklus fosfor dalam ekosistem sangat sederhana, proses lamban, bersifat fase sedimen lama
(fosfor tidak larut air), sering sebagai limiting factor dalam pertumbuhan tanaman
Siklus Karbon
4. Merupakan siklus lengkap yang perputarannya dimulai dari fotosintesis & respirasi pada
daun hijau berklorofil/ autotrof dalam food chains (sebagian ada berbentuk karbon terikat
atau hasil fermentasi).
Siklus Belerang
Kandungan belerang di atmosfer lebih kecil dibandingkan yang terikat dalam sedimen.
Belerang (SO4=), terikat dalam as.amino/protein di biota faeces mengikuti food chains
(dalam kebakaran hutan/padang berbentuk sulfurdioksida)
Siklus Air
Kandungan air (H2O) di atmosfer relatif kecil, karena berputar terus di alam dan mengisi
semua komponen hidup, air: medium reaksi kimia menjadi senyawa organik/anorganik,
medium akar menyerap hara-mineral tanah, mengisi lebih 71 % pada sel/jar. Biota.
TIADA KEHIDUPAN TANPA AIR/ SUMBER AIR
Air permukaan bumi (surface run-off) dan air bumi (ground water) – dibawah water table/
air tanah
Air merupakan problem bagi manusia, problem air antara lain:
Kuantitas
Kualitas
Distribusi
IKLIM GLOBAL
Iklim = kondisi interaksi komponen iklim yang berakibat pola aliran & komposisi gas udara
secara global, berupa rataan cuaca jangka panjang & ciri-tipe tertentu
Cuaca = keadaan perubahan komponen iklim setempat/ pada saat tertentu bersifat harian dan
lokal (cerah, mendung, panas dsb)
Perubahan iklim menjadi isu global karena perubahan komposisi gas atmosfer telah
memberikan dampak bagi iklim dan kehidupan di bumi.
Pembakaran fosil, bahan bakar minyak atau hutan untuk pemukiman, industry, transportasi
adalah berapa faktor yang menyebabkan perubahan iklim global.
Perubahan iklim global ini dapat dicegah dengan mengendalikan gas rumah kaca melalui
roduk karbon (transportasi dan industri) dikurangi secara bertahap dan hutan tropika
diproteksi.
5. Dampak perubahan iklim, yaitu:
Merubah pola tanam, banjir & kekeringan, efek rumah kaca, perdagangan produk
hayati, komposisi gas atmosfer berubah secara berantai, biodiversitas menurun
Kota & ekowisata di willayah pesisir mendapat bencana ‘Tsunami’ gelombang
pasang laut, gempa tektonik. El nino dsb.
KONSEP POPULASI DAN KOMUNITAS
Populasi adalah individu dengan teman satu spesies. Kehadiran individu di alam disebabkan
oleh pertumbuhan populasi, yang berarti populasi mempunyai batasan. Popupalasi dapat
tumbuh sehingga dapat dikenal dinamika populasi.
Sifat individu terdapat dalam populasi
Ciri: - Mempunyai irritabilitas, mudah dirangsang oleh faktor lingkungan, bentuknya
adalah sebuah kepedulian
- Mempunyai responsibilitas. Setiap rangsangan diolah dan menghasilkan respon,
bentuknya adalah tanggung jawab
Ciri batasan-batasan populasi:
1. Harus memenuhi kebutuhan dasarnya (basicly)
2. Populasi tumbuh / bertambah (dinamika populasi), membutuhkan sandang, pangan,
papan
3. Studi populasi, mencari informasi dasar tentang populasi
4. Hasil studi popolasi menggambarkanstatistik demografi dari populasi tersebut
Dalam studi populasi yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan populasi natalitas,
mortalitas, in imigrasi, eks imigrasi, apakah memenuhi distribusi normal populasi
Pertumbuhan populasi terbatas karenamembutuhkan sistem penyangga, yaitu:
1. Air
2. Nutrien
3. Udara
Komunitas adalah beberapa populasi sejenis yang hidup disuatu habitat dan akan
menghasilkan perilaku yang berbada. Perilaku ini dalam ekologi bisa disebut sebagai relung
ekologi yaitu suatu perilaku untuk bertahan hidup.
Komunitas biotis membentuk Study State hasil proses ekologi adalah ciri dari struktur faktor
komunitas biotis. Komunitas jika ingin stabil harus mempunyai biodiversitas yang tinggi.
6. • Komunitas biotis memiliki sifat spesifik berdasar atas habitat maupun relung
ekologisnya, selain beda jenis biotanya juga macam faktor abiotik yang mempengaruhinya
• Habitat = tempat hunian khas spesies atau ‘alamat biota di alam’m yang terdiri banyak
spesies berdasar produktivitas biomassa dan toleransi ekologinya
• Diversitas spesies pada habitat lebih rumit, karena jumlah dan biomassanya berbeda.
Misal: habitat air pada komunitas bioma hutan gugur
• Relung atau ‘niche’ = pola perilaku masing-2 anggota spesies dalam habitat yang sama,
karena kesamaan pakan atau faktor fisikokimia lainnya, untuk dapat survive secara bersama
dalam suasana ekologis yang spesifik