Dokumen tersebut meringkas tentang ilmu lingkungan. Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara jasad hidup dengan lingkungannya. Tujuan ilmu lingkungan antara lain meningkatkan kesadaran terhadap keterkaitan antara faktor ekologi, ekonomi, dan sosial serta memberikan pengetahuan untuk melindungi lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan
2. Pengantar Ilmu Lingkungan
◦ Secara harfiah lingkungan berarti keadaan sekitar atau kondisi
sekitar.
◦ Secara umum, lingkungan berarti kondisi alam sekitar kita,
terutama tentang tanah, air, udara dlsb. Atau sebagian dari
planet bumi yang berada di daerah tertentu.
3. UNSUR DASAR
LINGKUNGAN HIDUP
WADAH ISI
TATA
LAKU
HUBUNGAN KETIGA UNSUR LINGKUNGAN
Terdapat suatu sistem yang utuh, menyeluruh, laras, dan
berimbang sehingga dapat dikatakan bahwa tata kehidupan diatas
bola bumi merupakan suatu sistem yang utuh menyeluruh dengan
kata lain, hidup sebagai isi dan lingkungan hidup sebagai wadah
serta tata kehidupan sebagai tata lakunya, terdapat suatu hubungan
yang bersatu dan tidak tercerai beraikan ( holistik )
5. ◦ Ilmu lingkungan atau Environmental Science ( ES ) merupakan
ilmu yang mengintregrasikan berbagai ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara jasad hidup (termasuk manusia)
dengan lingkungannya.
• Ilmu Lingkungan Menurut Johnson, 1977, yaitu Ilmu
Interdisipliner untuk mengukur dan menilai perubahan dan
dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem, sedemikian rupa
sehingga manusia dapat mengelola ekosistem tersebut demi
kehidupannya sendiri.
6. Tujuan Ilmu Lingkungan◦ Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesaling
keterkaitan antara faktor ekonomi, sosial, politik, dan ekologi.
◦ Memberikan kesempatan pada setiap orang untuk
mendapatkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi dan
memperbaiki lingkungan.
◦ Melahirkan pola sikap individu, kelompok dan masyarakat yang
lebih baik terhadap lingkungan.
◦ Untuk memahami contoh-contoh solusi alternatif tentang
bagaimana mengatasi permasalahan lingkungan melalui
pendekatan ekologis dan penerapan teknologis.
◦ Agar dapat mengetahui dan memahami tentang cara
mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia
secara berkelanjutan.
7. Azas-azas Ilmu Lingkungan
Asas 1.
Semua energi yang memasuki sebuah organisme
(hidup)populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari bentuk satu ke
bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau
diciptakan.
Aplikasinya : Metabolisme makhluk hidup.
Asas 2.
Tak ada sistem pengubah energi yang betul-betul efisien.
Aplikasinya : bahan bakar kendaraan dari minyak bumi tidak efisien.
8. Asas 3.
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanakaragaman, semuanya
termasuk kategori alam.
Aplikasinya : hewan mamalia di padang pasir pada musim kering ketika
persediaan air habis di lingkungannya , maka harus berpindah ke lokasi yang
ada sumber airnya
Asas 4.
Untuk semua kategori alam, kalau pengadaannya sudah mencapai
optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan
sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. melampaui batas
maksimum ini tak akan ada yang menguntungkan lagi . untuk semua kategori
alam (kecuali keanakaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang
melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena
kesan peracunan. ini adalah asas penjenuhan, untuk banyak gejala sering
berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan
sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Aplikasinya : Batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan hidup
didalam system biologi.
9. Asas 5.
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang
pengadaiannya dapat merangsang penggunaan yang seterusnya, dan
yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Aplikasinya :Jika ada suatu jenis hewan sedang mencari berbagai
sumber bahan makanan.
Asas 6.
Individu dan spesies yang memepunyai lebih banyak
keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan
saingannya itu.
Aplikasinya : Berbagai makhluk hidup mempunyai perbedaan sifat
keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap lingkungan (mengalahkan
saingannya).
10. Asas 7.
Kemantapan keanakaragaman suatu komunitas lebih tinggi dialam
lingkungan yang mudah diramal.
Aplikasinya : Lingkugan yang mantap secara fisik merupakan
lingkungan dengan banyak spesies mulai dari yang paling bayak
sampai yang paling jarang.
Asas 8.
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman
takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup
itu dapat memisahkan takson tersebut.
Aplikasinya : Tiap spesies mempunyai nicia tertentu.
11. Asas 9.
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa
dibagi produktifitas.
Aplikasinya : Konsep kestabilan akan selalu diikuti dengan
keanekaragaman yang tinggi sehingga rantai makanan akan terbentuk
stabil dengan komponen biotic yang lengkap.
Asas 10.
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa
dan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah
asimtot.
Aplikasinya : (ini merupakan kelanjutan asas 7 dan 9). Sebuah
komunitas dapat dibuat tetap muda dengan memperlakukan
fluktualisasi iklim atau cuaca yang tak teratur atau dengan
pemungutan hasil panae dari komunitas itu dari manusia, atau
dengan eksploitasi oleh hewan untuk keperluan makanannya, atau oleh
banjir yang sewaktu-waktu melanda secara tak teratur dan sebagainya.
12. Asas 11.
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang
belum mantap (belum dewasa)
Aplikasinya : energi plankton diperairan, arus orang muda kekota
menuju keanekaragaman kehidupan.
Asas 12.
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada
kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
Aplikasinya : Dalam ekosistem yang mantap dan habitat yang stabil,
sifat response terhadap fluktualisasi factor alam yang tidak terduga,
tidaklah diperlakukan.
13. Asas 13.
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap
yang kemudian dapat mengalahkan kemantapan populasi.
Aplikasinya : Perubahan ketergantungan manusia dari aliran energi
(sinar matahari) ke persediaan energi (minyak, gas bumi, tenaga atom
dan sebagainya), memisahkan manusia dari dunia tumbuhan dan
hewan alam.
Asas 14.
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi kergantung kepada
jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti
akan mempengaruhi populasi itu.
Aplikasinya : Misalnya burung elang makanannya tikus tanah, yang
memakan umbi tanaman tertentu yang tumbuh di daerah tertentu.