2. Strategi Dalam Inovasi Pendidikan
Strategi
Fasilitatif
Strategi
Paksaan
Strategi Bujukan
Strategi
Pendidikan
3. 1. Strategi fasilitatif dapat digunakan dengan tepat jika sasaran perubahan
(klien):
a) Mengenal masalah
b) Merasa perlu adanya perubahan atau perbaikan
c) Bersedia menerima bantuan dari luar dirinya
d) Memiliki kemampuan untuk berpartisipasi
2. Sebaiknya strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program
menimbulkan kesadaran pada klien.
3. Sebagai kompensasi motivasi yang rendah terhadap usaha perubahan sosial.
4. Menyediakan berbagai fasilitas akan sangat bermanfaat bagi usaha perbaikan
social.
4. 5. Usaha perubahan dengan menyediakan berbagai fasilitas
akan lebih lancar pelaksanaannya.
6. Dengan menyediakan dana serta tenaga akan sangat
diperlukan.
7. Strategi fasilitatif kurang efektif jika:
a. Digunakan pada kondisi sasaran perubahan yang sangat
kurang untuk menentang adanya perubahan sosial.
b. Perubahan diharapkan berjalan dengan cepat.
5. 1. Strategi pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam
kondisi dan situasi sebagai berikut:
a. Tidak harus terjadi dalam waktu yang singkat.
b. Belum memiliki keterampilan atau pengetahuan tertentu.
c. Akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien terhadap
perubahan yang diharapkan.
d. Perubahan yang sifatnya mendasar dari pola tingkah laku
yang sudah ada ketingkah laku yang baru.
e. Apabila alasan perlunya perubahan telah diketahui dan
dimengerti atasan dasar sudut pandang klien sendiri.
6. 2. Strategi Pendidikan akan efektif jika:
a. Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu
dikuasai.
b. Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak misalnya dengan
adanya: sumbangan dana, donatur, serta berbagai penunjang
yang lain.
c. Digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan.
d. Menanamkan pengertian tentang hubungan antara gejala dan
memantapkan bahwa masalah yang dihadapi dapat dipecahkan
dengan adanya perubahan.
7. 3. Strategi pendidikan akan kurang efektif
jika:
a. Tidak tersedia sumber yang cukup untuk
menunjang kegiatan pendidikan.
b. Digunakan dengan tanpa dilengkapi
dengan strategi yang lain.
8. 1. Strategi bujukan tepat digunakan bila klien (sasaran
perbuatan):
a. Tidak berpartisipasi dalam proses perubahan sosial.
b. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam
proses pengambilan keputusan untuk menerima atau
menolak perubahan sosial.
c. Diajak untuk mengalokasikan sumber penunjang
perubahan dari suatu kegiatan atau program ke
kegiatan atau program yang lain.
9. Penggunaan strategi paksaan perlu mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Proses perubahan sosial rendah dan tidak mau
meningkatkan partisipasinya.
b. Tidak merasa perlu untuk berubah atau tidak
menyadari perlunya perubahan sosial.
c. Tidak memiliki sarana penunjang untuk
mengusahakan perubahan.
10. d. Perubahan sosial diharapkan harus terwujud dalam
waktu yang singkat.
e. Menghadapi usaha penolakan terhadap perubahan
social.
f. Jika klien sukar untuk mau menerima perubahan
social.
g. Untuk menjamin keamanan percobaan perubahan
sosial yang telah direncanakan.
11. Strategi Inovasi Pendidikan
1.Strategi Empiris
Rasional
1.Strategi Gabungan
Politik Administratif
1.Strategi Kebijakan
Administratif
1.Strategi Normatid
–Reduktif
12. Asumsi dasar strategi ini adalah bahwa manusia
mampu menggunakan akal dan akal bertindak
dengan cara-cara yang rasional.
Oleh karena itu, tugas inovasi yang utama
adalah mendemonstrasikan pembaharuan
tertentu melalui metode terbaik yang sahih
(valid) akan lebih memungkinkan
pengadapsiannya bagi receiver.
13. Yang didasarkan atas suatu pemahaman
idealis akan amat memuaskan manusia
dengan suatu asumsi optimistik akan
kemungkinan-kemungkinan (possibelitas)
bagi perubahan yang penuh arti yang
dimulai oleh individu dan melalui individu.
14. Bennis, Benne dan Chin mengetengahkan sub
strategi sebagai berikut:
1. Strategi tanpa kekerasan
2. Gunakan lembaga-lembaga politik untuk
mencapai perubahan dalam pendidikan.
3. Perubahan melalui rekomentasi dan
manipulasi elite-elite kekuasaan.
15. Ada suatu perbedaan yang jelas antara
strategi polotik administratif dan strategi
kebijakan administratif yaitu seperti
perbedaan-perbedaan ideologi dan nilai-
nilai diantara interest group telah
diperlibatkan melalui kekuasaan yang
terbuka.