Ringkasan dokumen tersebut adalah: Implementasi filosofi etika dan bisnis di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Korupsi menjadi salah satu indikator yang menunjukkan hal ini, karena prinsip good governance belum sepenuhnya terlaksana. Contoh korupsi yang terjadi antara lain pegawai yang sering terlambat atau tidak menyelesaikan tugas, serta pemilik perusahaan yang telat membayar gaji atau melanggar peratur

1. IMPLEMENTASI FILOSOFI ETIKA DAN BISNIS DI INDONESIA BERKAITAN
DENGAN ETIKA BISNIS DAN GOOD GOVERNANCE
Pendahuluan
Secara filosofi etika memiliki arti yang luas, etika sendiri dapat diartikan secara garis besar yakni
kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan menjadi kebiasaan atau ciri khas, hal ini dapat dilihat
dari segi perseorangan, kelompok manusia atau wilayah. Etika sendiri memiliki tiga fungsi dan moralitas
yaitu deskriptif yakni suatu tindakan dalam tingkah laku, normative penjelasan akan hal-hal yang
dilakukan, kemudian mataetika yangki memberikan arti atau istilah dalam perbuatan tersebut. (Nawatmi,
2010) Terkait hal tersebut apabila dikaitkan dengan prilaku bisnis, filosofi tentang etika dalam berbisnis
yakni untuk melihat tindakan, penjelasan tindakan tersebut serta pemberian istilah akan tindakan
tersebut didalam ruang lingkup bisnis. Filosofi etika dalam berbisnis pun dapat memiliki arti lain yang
dimana bermaksud untuk mengatur pelaku bisnis sesuai norma atau etika yang ada, semisalnya didalam
perusahaan dengan adanya etika yang ada menjadikan hubungan antara pemilik perusahaan dengan
karyawan berjalan secara harmonis mengikuti etika yang ada dan tidak ada pelanggaran.
Pembahasan
Implementasi filosofi etika dan bisnis di Indonesia, dalam penerapan filosofi etika dan bisnis di
Indonesia yang sesuai dengan etika bisnis dan good governance, harus lah dilihat dari berbagai macam
segi sudut pandang hal ini dikarenakan untuk menciptakan good governance yang baik harus ada
kesejahteraan bersama didalam sebuah perusahaan tersebut. Terkait hal tersebut, untuk filosofi etika
dan bisnis di Indonesia apabila dikaitkan dengan peraturan untuk menciptakan good governance sudah
baik, akan tetapi pelaksanaannya tidaklah sesuai dengan harapan sebagaimana filosofi itu sendiri.
Menurut Adam Smith, suatu tindakan dapat dinilai baik dan buruk tergantung motif dari pelaku serta
akibat atau tujuan dari tindakan tersebut. (Keraf, 1998) Sebagaimana yang dikatakan Adam Smith untuk
filosofi etika dan bisnis untuk diterapkan di Indonesia sendiri sudahlah baik dan apabila dijalankan
dengan baik akan menciptakan good governance yang sesuai dengan etika bisnis, akan tetapi banyaklah
penerapannya tidak semestinya.
Terkait hal tersebut, yang dapat menjadi beberapa indikator tidak terlaksananya filosofi akan hal
etika dan bisnis di Indonesia secara sempurna dan baik sehingga tidak dapat menciptakan good
governance, salah satu indikatornya adalah korupsi. Korupsi menjadi salah satu indikator, karena
terciptanya good governance sendiri harus didasari dari prinsip-prinsip good governance yang ada apabila

2. prinsip tersebut tidak terlaksana praktik atau menjalankan good governance dalam sebuah perusahaan
tidak akan berjalan semestinya. Implementasi etika dan bisnis di Indonesia pun sangatlah kental akan
adat istiadat serta tata krama sebagaimana sebelumnya yang telah dijelaskan tentang hal tersebut.
Korupsi sendiri memiliki arti penyalahgunaan wewenang, dari segi untuk menjalankan prinsip good
governance sendiri tidaklah sesuai serta menerapkan filosofi etika dan bisnis sebagaimana mestinya
seperti filosofi etika di Indonesia.
Korupsi sendiri untuk segi pegawai, contohnya adalah terlambat datang, telat atau tidak
menyelesaikan tugas kantor sesuai dengan SOP yang ada, hal ini dapat menjadi contoh korupsi yang
dilakukan pegawai terhadap perusahaan atau tempat kerja. Terkait hal tersebut contoh dari korupsi yang
dilakukan oleh pemilik perusahaan semisalnya telat pembayaran gaji, penyalahan aturan yang tidak
sesuai SOP serta peraturan pemerintah yang ada. Melalui satu indikasi tersebut, sebagai bukti bahwa
implementasi dari filosofi etika dan bisnis di Indonesia tidak berjalan semestinya sehingga apabila
dikaitkan dengan etika bisnis dan good governance tidak lah berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka
Keraf, D. A. (1998). Etika Bisnis. In D. A. Keraf, Etika dan Bisnis,Tuntutan dan Relevasinya (p. 26).
Yogyakarta: Kanisius.
Nawatmi, S. (2010). ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Fokus Ekonomi, Vol.9, No.1, 51.