SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
JFET
IDE DASAR
Gambar (a) menunjukkan semikonduktor tipe n. Ujung bgian bawah disebut sumber dan
ujung bagian atas disebut drain. Untuk menghasilkan JFET, sebuah pabrik menyebarkan 2
area semikonduktor tipe p ke dalam semikonduktor tipe n, seperti diperlihatkan pada Gambar
(b). Daerah p ini berkaitan secara internal untuk memperoleh gade lead eksternal tunggal.
 Efek Bidang
Gambar (c) meninjukkan tegangan bias normal untuk JFET. Tegangan catu drain adalah
positif dan tegangan catu gerbang adalah negatif. Istilah efek bidang berkaitan dengan lapisan
deplesi diseluruh tiap daerah p. Kombinasi ulang dari elektron bebas dan lubang-lubang
menciptakan lapisan deplesi seperti yang ditunjukkan pada bidang yang diarsir.
 Bias Pembalik Gerbang
Pada gambar (c), gerbang tipe p dan sumber tipr n berasal dari dioda sumber gerbang. Denagn
JFET kita selalu membias balikkan dioda sumber gerbang. Karena bias pembalik, arus
gerbang Ic adalah kira-kira nol, yang ekuivalen dengan pernyataan bahwa JFET memiliki
resistansi masukan yang hampir tak terbatas.
JFET contoh memiliki sebuah resistansi dalam ratusan megaohm. Inilah keuntungan
besar sehinnga sebuah JFET mempunyai transistor bipolar yang sangat banyak. Inilah alasan
bahwa JFET yang terbaik dalam aplikasi adalah yang memerlukan impedansi masukan tinggi.
Salah satu aplikasi penting yang terpenting dari JFET adalah pengikut sumber, sebuah
rangkaian yang serupa dengan pengikut emiter, kecuali bahwa impedansi masukan berada di
dalam ratusan megaohm untuk frekuensi rendah.
 Perolehan Tegangan Mengendalikan Arus Drain
Pada gambar (c), elektron mengalir dari sumber ke drain mesti melalui saluran sempit
diantara lapisan deplesi. Ketika tegangan gerbang menjadi lebih negatif, lapisan deplesi
meluas dan saluran ynag berkaitan menjadi semakin sempit. Semakin negatif tegangan
gerbang, semakin kecil arus antara sumber dan drain.
JFET adalah peranti yang dikendalikan oleh tegangan karena tegangan masukan
mengendalikan arus keluaran. Dalam suatu JFET, tegangan gerbang ke sumber VGS
DRAIN n
GATE
p p
n
SUMBER
(a) (b)
Gambar (a) Bagian dari JFET ; (b) JFET gerbang tunggal
DRAIN
n +
GATE VPP
- p p
-
VGG n
SOURCE
+
Gambar 13-2 Pembiasan JFET normal
Menentukan seberapa besar aliran arus antara sumber dan drain ketika VGS menjadi nol,
aliran drain maksimum menuju JFET. Di sisi lain, jika VGS menjadi cukup negatif, sentuhan
lapisan deplesi dan arus drain akan mati
 Simbol Skematik
JFET pada gambar (c) adalah sebuah saluran JFET karena saluran antara sumber dan drain
adalah semikonduktor tipe n. Gambar (d) menunjukkan sumbol skematik untuk sebuah JFET
saluaran n. Pada banyak aplikasi frekuensi rendah, sumber dan drain dapat saling
dipertukarkan karena nada dapat menggunakan salah satu ujung sebagai sumber dan ujung
yang lainnya sebagai drain.
Terminal sumber dan drain dapat dipertukarkan pada frekuensi tinngi. Hampir selalu,
pabrik meminimumkan kapasitansi internal pada sisi drain dari JFET. Dengan kata lain,
kapasitansi antara gerbang dan drain lebih kecil daripada kapasitansi antara gerbang dan
sumber.
Gambar (e) menunjukkan sebuah simbol alternatif untuk JFET saluran n. Simbol
dengan gerbang offset ini dipilih oleh banyak ahli mesin dan ahli teknik. Gerbang offset
menegaskan ujung sumber dari peranti ini, sebuah keuntungan terbatas pada rangkaian
multitingkat yang canggih.
Adapila JFET kanal-p. Simbol skematik untuk JFET kanal-p adalah sama dengan
kanal-n , kecuali bahwa titik panah gerbang tersebut mempunyai arah yang berlawanan. Aksi
JFET kanal-p adalah melengkapi; yaitu semua tegangan dan arus berlawanan.
DRAIN DRAIN
GATE
GATE
SOURCE SOURCE
(d) (e)
Gambar (d) Simbol Skematik; (e) Simbol Gerbang Offset
KURVA DRAIN
Gambar (f) menunjukkan sebuah JFET dengan tegangan bias normal. Dalam rangkaian ini,
tegangan gate-source VGS sama dengan tegangan catu gate VGG, dan tegangan drain-source
VDS sama dengan tegangan catu drain VDD.
 Arus Drain Maksimum
Jika kita menghubungsingkatkan gate ke sumber, seperti pada gambar (g) , kita akan
memperoleh arus drain maksimum karena VGS =0. Gambar (h) menunjukkan grafik arus drain
ID terhadap sumber tegangan Drain VDS untuk kondisi gate terhubung singkat.
+ +
VPP VPP
- -
(f) (g)
ID
GATE SINGKAT
IDSS
DAERAH
AKTIF
VDS
VP VDS(MAX)
(h)
Gambar (f) Bias Normal; (g)tegangan gate nol; (h)arus gate drain dihubung singkat
Arus drain secara cepat dan kemudian hampir menjadi horizontal ketika VDS lebih besar
daripada VP. Ketika VDS naik, lapisan depletion akan mengembang. Ketika VDS= VP , lapisan
depletion hampir menyentuhnya. Kanal penghubung yang sempit akan menmutuskan atau
mencegah kenaikan arus. Inilah sebabnya mengapa arus memiliki batas atas IDSS.
Daerah aktif sebuah JFET adalah antara VP dan VDS(MAX) . Tegangan minimum VP
disebut tegangan pinchoff , dan tegangan maksimum VDs(max) .Tegangan minimum VP disebut
breakdown antara pinchoff dan breakdown, JFET bertindak seperti sebuah sumber arus yang
besarnya mendekat VDSS ketika VGS =0.
 Daerah Ohmic
Tegangan pinchoff memisahkan dua daerah operasi utama JFET. Daerah yang hampir
Horizontal adalah daerah aktif. Bagian yang hampir vertikal pada kurva drain dibawah
pinchoff dinamakan dengan daerah ohmic.
Ketika beroperasi pada daerah ohmic, sebuah JFET akan ekuivalen dengan sebuah
resistor dengan sebuah nilai yang mendekati:
RDS disebut dengan hambatan ohmic JFET.
 Tegangan Cutoof Gate
Semakin negatif tegangan gate-sumber, maka semakin kecil arus drain. Sebuah VGS akan
mengurangi arus drain sampai mendekati 0. Tegangan ini dinamakan dengan cutoff gate-
source dan dilambangkan dengan VGS(off) . Pada tegangan cutoff lapisan deplation akan
tercapai. Sebagai akibatnya, kanal penghubung akan hilang . Inilah sebabnya mengapa arus
drain mendekati nol.
Hal ini bukanlah kebetulan. Kedua tegangan akan memiliki besar yang sama karena
kedua nilai tersebut adalah nilai ketika lapisan depletion tercapai atau hampir tercapai. Dalam
bentuk rumus:
VGS= -VP
KURVA TRANSKONDUKTANSI
Kurva transkonduktansi sebuah JFET adalah sebuah grafik ID terhadap VGS , Dengan
membaca nilai ID dan VGS dari tiap kerva drain.Kurva tidak linear karena arus meningkat
lebih cepat saat VGS mencapai 0.
Beberapa JFET memiliki kurva transkonduktansi. Titik akhir kurva adalah VGS(off) dan IDSS.
Persamaan untuk grafik ini adalah :
Karena danya kuadrat pada persamaan tersebut, maka JFET sering dinamakan
peranti hukum-kuadrat. Pengkuadratan tersebut menghasilkan kurva nonlinear.
Kurva transkonduktansi yang ternormalisasi artinya bahwa kita menggambar rasio
seperti ID / IDDS dan VGS/ VGS(off). Rumus titik setengah cutoff:
Menhasilkan arus ternormalisasi sebesar:
Dengan kata-kata: Ketika tegangan gate adalah setengah dari tegangan cutoff, maka arus drain
adalah seperempat dari nilai maksimum.
PEMBIASAN DALAM DAERAH OHMIC
JFET dapat dibiaskan pada daerah ohmic ataupun pada daerah ohmic, JFET akan ekuivalen
dengan hambatan. Ketika dibiaskan pada daerah aktif, JFET ekuivalen dengan sebuah sumber
arus .
 Bias Gate
Gambar (i) menujukkan bias gate Negatif-VGG diberikan ke gate melaui resistor pembias RG .
Tegangan gate mengatur arus drain sehingga lebih kecil daripda IDDS . Ketika arus drain
melalui RD, akan mengatur tegangan drain sebesar:
VD= VDD-IDRD
Bias gate adalah cara terburuk untuk membiaskan JFET pada daerah aktif sebab titik Q
menjadi sangat tidak stabil.
Sebagai contoh, sebuah 2N5459 mempunyai kisaran maksimum dan minimum sebagai
berikut: IDDS bervariasi dari 4-16 mA, dan VGSoff bervariasi dari -2 ssmpai -8 Volt.
 Hard Saturation
Meskipun tidak sesuai untuk pembiasan pada daerah aktif, bias gate sangat bagus untuk
pembiasan pada daerah ohmic karena kestabilan titik Q tidak menjadi masalah.
Ujung atas pada garis beban dc memiliki arus jenuh drain sebesar:
Untuk memastikan bahwa JFET dibias pada daerah ohmic, semua yang kita perlukan adalah
menggunakan VGS=o dan:
ID(sat)<<IDDS
Simbol <<berarti “jauh lebih kecil daripada”. Persamaan ini menyatakan bahwa arus
jenuh drain harus jauh lebih kecil daripada arus drain maksimum. Sebagai contoh, jika sebuah
JFET memiliki IDDS= 10 mA, maka Hard Saturation akan muncul jika VGS=0 dan ID(sat)=1mA.
Ketika sebuah JFET dibiaskan pada daerah ohmic , kita dapat menggantinya dengan sebuah
hambatan RDS. Dengan rangkaian yang sudah ekuivalen maka kita dapat menghitung
tegangan drain . Ketika RDS jauh lebih kecil daripada RD, tegangan drain akan mendekati 0.

More Related Content

What's hot

Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasiriyadi2995
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaAnnisa Nabila
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetiknurwani
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
Geombang longitudinal
Geombang longitudinalGeombang longitudinal
Geombang longitudinaloilandgas24
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 

What's hot (20)

Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 Dioda
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Geombang longitudinal
Geombang longitudinalGeombang longitudinal
Geombang longitudinal
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 

Viewers also liked

pencemaran lingkungan
pencemaran lingkunganpencemaran lingkungan
pencemaran lingkunganEndang Manik
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah LingkunganEndang Manik
 
sifat gelombang pada materi dan mekanika kuantum
sifat gelombang pada materi dan mekanika kuantumsifat gelombang pada materi dan mekanika kuantum
sifat gelombang pada materi dan mekanika kuantumEndang Manik
 
gaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalgaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalEndang Manik
 
Kel 7 a difrak sinar x
Kel 7 a difrak sinar xKel 7 a difrak sinar x
Kel 7 a difrak sinar xEndang Manik
 

Viewers also liked (6)

pencemaran lingkungan
pencemaran lingkunganpencemaran lingkungan
pencemaran lingkungan
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah Lingkungan
 
sifat gelombang pada materi dan mekanika kuantum
sifat gelombang pada materi dan mekanika kuantumsifat gelombang pada materi dan mekanika kuantum
sifat gelombang pada materi dan mekanika kuantum
 
gaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalgaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugal
 
Kel 7 a difrak sinar x
Kel 7 a difrak sinar xKel 7 a difrak sinar x
Kel 7 a difrak sinar x
 
sinar x
sinar xsinar x
sinar x
 

Similar to JFET IDE

383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt
383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt
383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.pptMadeSudana9
 
Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1Naila Adiba
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameterampas03
 
Analisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fetAnalisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fetd_bilqism26
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxnazirohherlia
 
01 merancang fet mosfet
01 merancang fet mosfet01 merancang fet mosfet
01 merancang fet mosfetagus saefudin
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorFirda Purbandari
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxMagda519030
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifiernuricho22
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Eno Sastrodiharjo
 
Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter
Power Factor Improvement Harmonic Reduction FilterPower Factor Improvement Harmonic Reduction Filter
Power Factor Improvement Harmonic Reduction FilterUniv of Jember
 

Similar to JFET IDE (20)

383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt
383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt
383765800-bab-V-transistor-efek-medan-ppt.ppt
 
Jfet
JfetJfet
Jfet
 
Jfet
JfetJfet
Jfet
 
Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1
 
Mosfet
MosfetMosfet
Mosfet
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Analisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fetAnalisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fet
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
01 merancang fet mosfet
01 merancang fet mosfet01 merancang fet mosfet
01 merancang fet mosfet
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulator
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Job 2
Job 2Job 2
Job 2
 
Fet2
Fet2Fet2
Fet2
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifier
 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
 
Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter
Power Factor Improvement Harmonic Reduction FilterPower Factor Improvement Harmonic Reduction Filter
Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

JFET IDE

  • 1. JFET IDE DASAR Gambar (a) menunjukkan semikonduktor tipe n. Ujung bgian bawah disebut sumber dan ujung bagian atas disebut drain. Untuk menghasilkan JFET, sebuah pabrik menyebarkan 2 area semikonduktor tipe p ke dalam semikonduktor tipe n, seperti diperlihatkan pada Gambar (b). Daerah p ini berkaitan secara internal untuk memperoleh gade lead eksternal tunggal.  Efek Bidang Gambar (c) meninjukkan tegangan bias normal untuk JFET. Tegangan catu drain adalah positif dan tegangan catu gerbang adalah negatif. Istilah efek bidang berkaitan dengan lapisan deplesi diseluruh tiap daerah p. Kombinasi ulang dari elektron bebas dan lubang-lubang menciptakan lapisan deplesi seperti yang ditunjukkan pada bidang yang diarsir.  Bias Pembalik Gerbang Pada gambar (c), gerbang tipe p dan sumber tipr n berasal dari dioda sumber gerbang. Denagn JFET kita selalu membias balikkan dioda sumber gerbang. Karena bias pembalik, arus gerbang Ic adalah kira-kira nol, yang ekuivalen dengan pernyataan bahwa JFET memiliki resistansi masukan yang hampir tak terbatas. JFET contoh memiliki sebuah resistansi dalam ratusan megaohm. Inilah keuntungan besar sehinnga sebuah JFET mempunyai transistor bipolar yang sangat banyak. Inilah alasan bahwa JFET yang terbaik dalam aplikasi adalah yang memerlukan impedansi masukan tinggi. Salah satu aplikasi penting yang terpenting dari JFET adalah pengikut sumber, sebuah rangkaian yang serupa dengan pengikut emiter, kecuali bahwa impedansi masukan berada di dalam ratusan megaohm untuk frekuensi rendah.  Perolehan Tegangan Mengendalikan Arus Drain Pada gambar (c), elektron mengalir dari sumber ke drain mesti melalui saluran sempit diantara lapisan deplesi. Ketika tegangan gerbang menjadi lebih negatif, lapisan deplesi meluas dan saluran ynag berkaitan menjadi semakin sempit. Semakin negatif tegangan gerbang, semakin kecil arus antara sumber dan drain. JFET adalah peranti yang dikendalikan oleh tegangan karena tegangan masukan mengendalikan arus keluaran. Dalam suatu JFET, tegangan gerbang ke sumber VGS
  • 2. DRAIN n GATE p p n SUMBER (a) (b) Gambar (a) Bagian dari JFET ; (b) JFET gerbang tunggal DRAIN n + GATE VPP - p p - VGG n SOURCE + Gambar 13-2 Pembiasan JFET normal Menentukan seberapa besar aliran arus antara sumber dan drain ketika VGS menjadi nol, aliran drain maksimum menuju JFET. Di sisi lain, jika VGS menjadi cukup negatif, sentuhan lapisan deplesi dan arus drain akan mati  Simbol Skematik JFET pada gambar (c) adalah sebuah saluran JFET karena saluran antara sumber dan drain adalah semikonduktor tipe n. Gambar (d) menunjukkan sumbol skematik untuk sebuah JFET saluaran n. Pada banyak aplikasi frekuensi rendah, sumber dan drain dapat saling
  • 3. dipertukarkan karena nada dapat menggunakan salah satu ujung sebagai sumber dan ujung yang lainnya sebagai drain. Terminal sumber dan drain dapat dipertukarkan pada frekuensi tinngi. Hampir selalu, pabrik meminimumkan kapasitansi internal pada sisi drain dari JFET. Dengan kata lain, kapasitansi antara gerbang dan drain lebih kecil daripada kapasitansi antara gerbang dan sumber. Gambar (e) menunjukkan sebuah simbol alternatif untuk JFET saluran n. Simbol dengan gerbang offset ini dipilih oleh banyak ahli mesin dan ahli teknik. Gerbang offset menegaskan ujung sumber dari peranti ini, sebuah keuntungan terbatas pada rangkaian multitingkat yang canggih. Adapila JFET kanal-p. Simbol skematik untuk JFET kanal-p adalah sama dengan kanal-n , kecuali bahwa titik panah gerbang tersebut mempunyai arah yang berlawanan. Aksi JFET kanal-p adalah melengkapi; yaitu semua tegangan dan arus berlawanan. DRAIN DRAIN GATE GATE SOURCE SOURCE (d) (e) Gambar (d) Simbol Skematik; (e) Simbol Gerbang Offset KURVA DRAIN Gambar (f) menunjukkan sebuah JFET dengan tegangan bias normal. Dalam rangkaian ini, tegangan gate-source VGS sama dengan tegangan catu gate VGG, dan tegangan drain-source VDS sama dengan tegangan catu drain VDD.  Arus Drain Maksimum Jika kita menghubungsingkatkan gate ke sumber, seperti pada gambar (g) , kita akan memperoleh arus drain maksimum karena VGS =0. Gambar (h) menunjukkan grafik arus drain ID terhadap sumber tegangan Drain VDS untuk kondisi gate terhubung singkat.
  • 4. + + VPP VPP - - (f) (g) ID GATE SINGKAT IDSS DAERAH AKTIF VDS VP VDS(MAX) (h) Gambar (f) Bias Normal; (g)tegangan gate nol; (h)arus gate drain dihubung singkat Arus drain secara cepat dan kemudian hampir menjadi horizontal ketika VDS lebih besar daripada VP. Ketika VDS naik, lapisan depletion akan mengembang. Ketika VDS= VP , lapisan depletion hampir menyentuhnya. Kanal penghubung yang sempit akan menmutuskan atau mencegah kenaikan arus. Inilah sebabnya mengapa arus memiliki batas atas IDSS. Daerah aktif sebuah JFET adalah antara VP dan VDS(MAX) . Tegangan minimum VP disebut tegangan pinchoff , dan tegangan maksimum VDs(max) .Tegangan minimum VP disebut breakdown antara pinchoff dan breakdown, JFET bertindak seperti sebuah sumber arus yang besarnya mendekat VDSS ketika VGS =0.  Daerah Ohmic Tegangan pinchoff memisahkan dua daerah operasi utama JFET. Daerah yang hampir Horizontal adalah daerah aktif. Bagian yang hampir vertikal pada kurva drain dibawah pinchoff dinamakan dengan daerah ohmic.
  • 5. Ketika beroperasi pada daerah ohmic, sebuah JFET akan ekuivalen dengan sebuah resistor dengan sebuah nilai yang mendekati: RDS disebut dengan hambatan ohmic JFET.  Tegangan Cutoof Gate Semakin negatif tegangan gate-sumber, maka semakin kecil arus drain. Sebuah VGS akan mengurangi arus drain sampai mendekati 0. Tegangan ini dinamakan dengan cutoff gate- source dan dilambangkan dengan VGS(off) . Pada tegangan cutoff lapisan deplation akan tercapai. Sebagai akibatnya, kanal penghubung akan hilang . Inilah sebabnya mengapa arus drain mendekati nol. Hal ini bukanlah kebetulan. Kedua tegangan akan memiliki besar yang sama karena kedua nilai tersebut adalah nilai ketika lapisan depletion tercapai atau hampir tercapai. Dalam bentuk rumus: VGS= -VP
  • 6. KURVA TRANSKONDUKTANSI Kurva transkonduktansi sebuah JFET adalah sebuah grafik ID terhadap VGS , Dengan membaca nilai ID dan VGS dari tiap kerva drain.Kurva tidak linear karena arus meningkat lebih cepat saat VGS mencapai 0. Beberapa JFET memiliki kurva transkonduktansi. Titik akhir kurva adalah VGS(off) dan IDSS. Persamaan untuk grafik ini adalah : Karena danya kuadrat pada persamaan tersebut, maka JFET sering dinamakan peranti hukum-kuadrat. Pengkuadratan tersebut menghasilkan kurva nonlinear. Kurva transkonduktansi yang ternormalisasi artinya bahwa kita menggambar rasio seperti ID / IDDS dan VGS/ VGS(off). Rumus titik setengah cutoff: Menhasilkan arus ternormalisasi sebesar: Dengan kata-kata: Ketika tegangan gate adalah setengah dari tegangan cutoff, maka arus drain adalah seperempat dari nilai maksimum.
  • 7. PEMBIASAN DALAM DAERAH OHMIC JFET dapat dibiaskan pada daerah ohmic ataupun pada daerah ohmic, JFET akan ekuivalen dengan hambatan. Ketika dibiaskan pada daerah aktif, JFET ekuivalen dengan sebuah sumber arus .  Bias Gate Gambar (i) menujukkan bias gate Negatif-VGG diberikan ke gate melaui resistor pembias RG . Tegangan gate mengatur arus drain sehingga lebih kecil daripda IDDS . Ketika arus drain melalui RD, akan mengatur tegangan drain sebesar: VD= VDD-IDRD Bias gate adalah cara terburuk untuk membiaskan JFET pada daerah aktif sebab titik Q menjadi sangat tidak stabil. Sebagai contoh, sebuah 2N5459 mempunyai kisaran maksimum dan minimum sebagai berikut: IDDS bervariasi dari 4-16 mA, dan VGSoff bervariasi dari -2 ssmpai -8 Volt.  Hard Saturation Meskipun tidak sesuai untuk pembiasan pada daerah aktif, bias gate sangat bagus untuk pembiasan pada daerah ohmic karena kestabilan titik Q tidak menjadi masalah. Ujung atas pada garis beban dc memiliki arus jenuh drain sebesar: Untuk memastikan bahwa JFET dibias pada daerah ohmic, semua yang kita perlukan adalah menggunakan VGS=o dan: ID(sat)<<IDDS Simbol <<berarti “jauh lebih kecil daripada”. Persamaan ini menyatakan bahwa arus jenuh drain harus jauh lebih kecil daripada arus drain maksimum. Sebagai contoh, jika sebuah JFET memiliki IDDS= 10 mA, maka Hard Saturation akan muncul jika VGS=0 dan ID(sat)=1mA. Ketika sebuah JFET dibiaskan pada daerah ohmic , kita dapat menggantinya dengan sebuah hambatan RDS. Dengan rangkaian yang sudah ekuivalen maka kita dapat menghitung tegangan drain . Ketika RDS jauh lebih kecil daripada RD, tegangan drain akan mendekati 0.