SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
TENTANG
PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANAN MURNI

DISUSUN OLEH :
NAMA

:RIDWAN

NIM/B

:1101997/2011

KODE/SESI:ELO162/42282

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANAN MURNI

I.

TUJUAN

: mahasiswa dapat :
: menganalisa hasil percobaan penyearah setengah gelombang, menghitung
besar efisiensi (ɳ), Form Factor (FF), ripple Factor (RF), dan TUF (Transfer
Utilisation Factor).

II.

TEORI SINGKAT
Secara umum besarnya tegangan DC (Vdc) dari penyearah stengah gelombang dapat
dituliskan sebagai berikut : Vdc = 0.6366 Vm, Idc = 0.6366Vm/R, sedangkan Vrms =
0.707Vm dan Irms = 0.707Vm/R, Pdc = Vdc x Idc dan Pac = Vrms x Irms
Efisiensi ɳ = Pdc/Pac =
Form Factor FF = Vac/Vdc = 0.707 Vm/0.6366Vm = 1.11
Tegangan output terdiri dari dua komponen, yakni komponen DC dan komponen AC,
besarnya tegangan output komponen AC Vac =

Ripple Factor RF =

Dan besarnya TUF =
Vs = tegangan Rms sekunder trafo = 0.707 Vm
Is = arus rms sekuder trafo = 0.5 Vm/R
Vs x Is untuk fullwave besarnya menjadi : 2 x 0.707Vm x 0.5Vm/R

hingga besar TUF =

Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
Perhatikan grounded center tap pada
kumparan sekunder trafo ! Mengapa
demikian ?
Rectifier gelombang penuh sama dengan
rectifier ½ gelombang sehingga masingmasing rectifier gelombang penuh
memiliki tegangan yang sama (equal)
dengan setengah tegangan sekunder D1
menghantar ke sinyal setengah positif,
dan dioda D2 menghantar ke sinyal
setengah negatif. Hasilnya arus beban
rectifier mengalir selama setengah sinyal
bersama-sama.
Rectifier gelombang penuh berbuat sama dengan dua kali bolak-balik pada rectifier
setengah gelombang.

•

Nilai DC atau Nilai Rata-rata

Karena sinyal gelombang penuh mempunyai dua kali sinyal setengah positif, DC atau
nilai rata-rata barnilai dua kali nilai dc setengah gelombang.
Pada prinsipnya, nilai dc penyearah gelombang penuh diperoleh dari :

karena nilai dari

•

= 0,636 V, sehingga :

Frekuensi Keluaran

Pada sebuah rectifier gelombang penuh, sesuatu tidak biasa terjadi pada frekuensi
keluaran. Tegangan saluran AC mempunyai frekuensi 60 Hz. Karena itu, periode
masukkannya sama dengan :
Karena penyearahan gelombang penuh, periode sinyal gelombang penuh adalah setengah
periode masukan :

sehingga kita dapatkan

Frekuensi sinyal gelombang penuh adalah dua kali frekuensi masukan. Hal ini
beralasan karena sebuah keluaran gelombang penuh mempunyai dua kali periode
masukan gelombang sinus, hanya saja rectifier gelombang penuh membalikkan masingmasing periode setengah negatif sehingga kita mendapatkan jumlah dua kali periode
positif. Akibatnya, adalah penggandaaan frekuensi sehingga :

Gelombang penuh :

Gambar rangkaian dan bentuk gelombang :
III.

ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Trafo step down 220/6V, 3 A
2. Dioda silicon 1.5 A
3. Resistor : 100, 150, 320, 470, 1kΩ
4. CRO double beam
5. Multimeter dan miliampermeter
6. Kabel penghubung

V.TABEL PENGAMATAN

Beban
(R)
100
150
470
1000
1500
2K

Vm
(cm)
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9

INPUT
Vrms
(Volt)
1,45
1,45
1,45
1,45
1,45
1,45

Idc
mA

Vdc
Volt

50
33
11
5
4
2

5
5,1
5,2
5,3
5,3
5,3

VI.ANALISA DATA

1. R

= 150Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2

INPUT

Bentuk Gelombang
OUTPUT
= 2.2624 V
Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V

Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/100
=20.37 mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=

2. R

= 100Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V

Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/150
= 13.58 mA
Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=
3. R

= 220Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V

Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/220
= 9.26 mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)
= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=

4. R

= 470Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V

Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/470
= 4.33mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=
5. R

= 1000Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V

Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/1000
= 2.034mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=
6. R

= 1500Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V

Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/1500
= 1.4 mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=
7. R

= 2000Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V
Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/2000
= 1.02 mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=

8. R

= 2200Ω

Vm

= 3.2cm

Vrms

= 0.707 x Vm
= 0.707 x 3.2
= 2.2624 V

Vdc

= 0.6366 x Vm
= 0.6366 x 3.2
= 2.037 V
Idc

= 0.6366 x Vm/R
= 0.6366 x 3.2/2200
= 0.926 mA

Efisiensi(ɳ)

: Pdc/Pac
=
= 4.15/5.12
=0.811

Form Factor(FF)

: Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)

= 2.2624/2.0371
= 1.11
Ripple Factor(RF) :
=

VII.KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Nilai arus (A) berbanding teerbalik dengan nilai hambatan (R).Artinya disini bahwa
semakin besar tahanan yang diberikan ,maka semakin kecil arus Idc pada pengukuran
2. 1 buah dioda dapat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang
3. Nilai tahanan (R) walaupun nilainya berubah-ubah,tapi tegangan Vdc dan Vm selalu
konstan

More Related Content

What's hot

Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
RL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsRL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsMuhammad Dany
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistorbaehaqi alanawa
 
Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6kemenag
 
3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan teganganSimon Patabang
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 

What's hot (20)

Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
RL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsRL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton Theorems
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
 
Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6
 
3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan tegangan
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 

Similar to Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni

Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cRidwan Satria
 
Laporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuhLaporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuhridwan35
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaYuwan Kilmi
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpFaishal Adlan
 
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidarKarakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidarhani_prasetyo
 
Rev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistorRev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistorfatkhurouf
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhWahyu Pratama
 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah narisNaris Hito
 
ppt-rangkaian-dc.ppt
ppt-rangkaian-dc.pptppt-rangkaian-dc.ppt
ppt-rangkaian-dc.pptFarina28
 
ini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptx
ini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptxini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptx
ini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptxEduardusRudySebatu
 

Similar to Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni (20)

Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter c
 
Laporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuhLaporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuh
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Praktek elda 1
Praktek elda 1Praktek elda 1
Praktek elda 1
 
Dioda penyearah
Dioda penyearahDioda penyearah
Dioda penyearah
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahaya
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lp
 
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidarKarakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
 
Rev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistorRev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistor
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah naris
 
Rev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik TransistorRev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik Transistor
 
ppt-rangkaian-dc.ppt
ppt-rangkaian-dc.pptppt-rangkaian-dc.ppt
ppt-rangkaian-dc.ppt
 
ppt-rangkaian-dc.ppt
ppt-rangkaian-dc.pptppt-rangkaian-dc.ppt
ppt-rangkaian-dc.ppt
 
ini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptx
ini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptxini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptx
ini ppt tentang rangkaian listrik ya.pptx
 

Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA TENTANG PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANAN MURNI DISUSUN OLEH : NAMA :RIDWAN NIM/B :1101997/2011 KODE/SESI:ELO162/42282 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANAN MURNI I. TUJUAN : mahasiswa dapat : : menganalisa hasil percobaan penyearah setengah gelombang, menghitung besar efisiensi (ɳ), Form Factor (FF), ripple Factor (RF), dan TUF (Transfer Utilisation Factor). II. TEORI SINGKAT Secara umum besarnya tegangan DC (Vdc) dari penyearah stengah gelombang dapat dituliskan sebagai berikut : Vdc = 0.6366 Vm, Idc = 0.6366Vm/R, sedangkan Vrms = 0.707Vm dan Irms = 0.707Vm/R, Pdc = Vdc x Idc dan Pac = Vrms x Irms Efisiensi ɳ = Pdc/Pac = Form Factor FF = Vac/Vdc = 0.707 Vm/0.6366Vm = 1.11 Tegangan output terdiri dari dua komponen, yakni komponen DC dan komponen AC, besarnya tegangan output komponen AC Vac = Ripple Factor RF = Dan besarnya TUF = Vs = tegangan Rms sekunder trafo = 0.707 Vm Is = arus rms sekuder trafo = 0.5 Vm/R Vs x Is untuk fullwave besarnya menjadi : 2 x 0.707Vm x 0.5Vm/R hingga besar TUF = Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
  • 3. Perhatikan grounded center tap pada kumparan sekunder trafo ! Mengapa demikian ? Rectifier gelombang penuh sama dengan rectifier ½ gelombang sehingga masingmasing rectifier gelombang penuh memiliki tegangan yang sama (equal) dengan setengah tegangan sekunder D1 menghantar ke sinyal setengah positif, dan dioda D2 menghantar ke sinyal setengah negatif. Hasilnya arus beban rectifier mengalir selama setengah sinyal bersama-sama. Rectifier gelombang penuh berbuat sama dengan dua kali bolak-balik pada rectifier setengah gelombang. • Nilai DC atau Nilai Rata-rata Karena sinyal gelombang penuh mempunyai dua kali sinyal setengah positif, DC atau nilai rata-rata barnilai dua kali nilai dc setengah gelombang. Pada prinsipnya, nilai dc penyearah gelombang penuh diperoleh dari : karena nilai dari • = 0,636 V, sehingga : Frekuensi Keluaran Pada sebuah rectifier gelombang penuh, sesuatu tidak biasa terjadi pada frekuensi keluaran. Tegangan saluran AC mempunyai frekuensi 60 Hz. Karena itu, periode masukkannya sama dengan :
  • 4. Karena penyearahan gelombang penuh, periode sinyal gelombang penuh adalah setengah periode masukan : sehingga kita dapatkan Frekuensi sinyal gelombang penuh adalah dua kali frekuensi masukan. Hal ini beralasan karena sebuah keluaran gelombang penuh mempunyai dua kali periode masukan gelombang sinus, hanya saja rectifier gelombang penuh membalikkan masingmasing periode setengah negatif sehingga kita mendapatkan jumlah dua kali periode positif. Akibatnya, adalah penggandaaan frekuensi sehingga : Gelombang penuh : Gambar rangkaian dan bentuk gelombang :
  • 5. III. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM 1. Trafo step down 220/6V, 3 A 2. Dioda silicon 1.5 A 3. Resistor : 100, 150, 320, 470, 1kΩ 4. CRO double beam 5. Multimeter dan miliampermeter 6. Kabel penghubung V.TABEL PENGAMATAN Beban (R) 100 150 470 1000 1500 2K Vm (cm) 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 INPUT Vrms (Volt) 1,45 1,45 1,45 1,45 1,45 1,45 Idc mA Vdc Volt 50 33 11 5 4 2 5 5,1 5,2 5,3 5,3 5,3 VI.ANALISA DATA 1. R = 150Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 INPUT Bentuk Gelombang OUTPUT
  • 6. = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/100 =20.37 mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : = 2. R = 100Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/150
  • 7. = 13.58 mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : = 3. R = 220Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/220 = 9.26 mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2)
  • 8. = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : = 4. R = 470Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/470 = 4.33mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11
  • 9. Ripple Factor(RF) : = 5. R = 1000Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/1000 = 2.034mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : =
  • 10. 6. R = 1500Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/1500 = 1.4 mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : = 7. R = 2000Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm
  • 11. = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/2000 = 1.02 mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : = 8. R = 2200Ω Vm = 3.2cm Vrms = 0.707 x Vm = 0.707 x 3.2 = 2.2624 V Vdc = 0.6366 x Vm = 0.6366 x 3.2 = 2.037 V
  • 12. Idc = 0.6366 x Vm/R = 0.6366 x 3.2/2200 = 0.926 mA Efisiensi(ɳ) : Pdc/Pac = = 4.15/5.12 =0.811 Form Factor(FF) : Vac/Vdc = (0.707x3.2)/(0.6366x3.2) = 2.2624/2.0371 = 1.11 Ripple Factor(RF) : = VII.KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1. Nilai arus (A) berbanding teerbalik dengan nilai hambatan (R).Artinya disini bahwa semakin besar tahanan yang diberikan ,maka semakin kecil arus Idc pada pengukuran 2. 1 buah dioda dapat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang 3. Nilai tahanan (R) walaupun nilainya berubah-ubah,tapi tegangan Vdc dan Vm selalu konstan