SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
1
MATA KULIAH
LISTRIK MAGNET
•Dr. DARSIKIN, M.Si.
•GUSTINA, S.Pd., M.Pd.
2
MATA KULIAH : LISTRIK MAGNET
KODE MATA KULIAH : FIS 215
JUMLAH KREDIT : 3 SKS (3-0)
SEMESTER : IV
PJ MATAKULIAH : Dr. Darsikin, M.Si. /Gustina, S.Pd., M.Pd.
.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM
PENGAJARAN (GBPP)
DESKRIPSI SINGKAT:
Listrik Magnet membahas mengenai medan elektrostatik dan
penggunaannya dalam berbagai kasus fisika. Hukum-hukum
elektrostatik yang dipelajari merupakan dasar bagi beberapa materi
fisika lainnya.
STANDAR KOMPETENSI:
Setelah mengikuti perkuliahan Listrik Magnet mahasiswa mampu
memahami dasar-dasar elektrostatika dan dapat menggunakan teori
dasar tersebut untuk memecahkan persoalan elektrostatika
3
Pert Kompetensi
Dasar
Pokok
Bahasan
Sub Pokok Bahasan Waktu Referensi
1 Memahami
sifat-sifat vektor
Analisis
Vektor
1. Vektor Operator
2. Aljabar Vektor
3. Triple Produk
4. Bagaimana
mentransformasi vektor
5. Turunan biasa
6. Gradien
7. Operator 
8. Divergnensi
9. Aturan perkalian
10. Turunan kedua
3x50
menit
2, 3 Mengidentifikas
i sifat-sifat
interaksi
muatan listrik
(muatan titik
dan muatan
kontinu)
Elektrosta
tika
1. Muatan Titik
2. Hukun Coulomb
3. Sistem Muatan Kontinu
6 x 50
menit
4
4 Mengidentifikasi
medan listrik oleh
muatan titik dan
muatan kontinu
Medan
Listrik
1. Pengertian Medan
Listrik
2. Medan Listrik oleh
Muatan Titik
3. Medan Listrik oleh
Muatan Kontinu
3 x 50
menit
5,
6,
Menerapkan
Hukum Gauss
untuk
menentukan
medan listrik oleh
muatan kontinu
Hukum
Gauss
1. Fluks dan Rapat Fluks
Listrik
2. Hukum Gauss
3. Penerapan Hukum Gauss
6 x 50
menit
7,
8
Menganalisis
hubungan antara
potensial listrik
oleh muatan titik
dan muatan
kontinu, dengan
medan listrik
Energi dan
Potensial
Listrik
1. Potensial Listrik dari
Muatan Titik
2. Potensial Listrik dari
Muatan Kontinu
3. Potensial Listrik dan
Energi
4. Kapasitor dan
Kapasitansi
5. Energi dalam Kapasitor
dan Rapat Energi
6 x 50
menit
U T S
5
9,
10
Mengidentifikasi
monopole, dipole dan
quadrupole dari
potansial skalar dan
menghitung medan
listrik oleh dipole
listrik
Multipole 1. Ekspansi Multipole dari
Potensial Skalar
2. Medan Diopole Listrik
6 x 50
menit
11,
12
Mengidentifikasi
distribusi potensial
listrik melalui
persamaan Laplace
dan metode
pemisahan variabel
Metode
Khusus
dalam
Penentuan
Potensial
Listrik
1. Persamaan Laplace dalam
satu dimensi
2. Persamaan Laplace dalam
dua dimensi
3. Persamaan Laplace dalam
tiga dimensi
4. Syarat Batas dan Teorema
Keunikan
5. Metode Pemisahan Variabel
6 x 50
menit
13,
14
Setelah mengikuti
pokok
bahasan mengenai
dipol
listrik mahasiswa
dapat
menghitung potensial
dan
medan listrik akibat
adanya
dipol sebagai sumber
medan.
Dipol
Listrik
1. Medan akibat dua muatan
berlawanan tanda pada jarak
jauh
2. Dipol listrik dan momen dipol
3. Potensial dan medan akibat
keberadaan dipol listrik
6 x 50
menit
6
15 Setelah mengikuti
pokok
bahasan medan
listrik pada
bahan dielektrik
mahasiswa
dapat menjelaskan
bagaimana
pengaruh medan
listrik pada
bahan konduktor,
menentukan
medan/potensial
listrik dari 2
medium yang
dipisahkan oleh
bahan
dielektrik.
Medan
Listrik
Pada
Bahan
Dielektrik
1. Respon bahan pada medan
listrik
2. Polarisasi bahan dielektrik
3. Vektor perpindahan listrik
4. Suseptibilitas dan
permeabilitas listrik
5. Hukum Gauss pada bahan
dielektrik
6. Syarat batas medan pada
bahan
6 x 50
menit
7
16 Setelah
mengikuti
pokok
bahasan
mengenai energi
elektrostatik
mahasiswa
dapat
menghitung
energi potensial
dan
menentukan
kapasitansi
dari bahan
dielektrik.
Energi
Elektrost
atik
1. Energi potensial
listrik
2. Energi potensial
listrik akibat berbagai
distribusi muatan
3. Kapasitor
4. Pengaruh bahan
dielektrik pada
kapasitor
3 x 50
menit
U A S
8
ANALISIS VEKTOR
9
Dasar-dasar Vektor
        zzyyxx az,y,xAaz,y,xAaz,y,xAz,y,xA 

Konvensi:
Vektor ditulis dengan anak
panah diatas atau cetak tebal
Vektor biasanya
fungsi dari koordinat
spasial
Konvensi:
vektor satuan dilambangkan
dengan topi diatasnya
magnitude dari komponen vektor
(bisa jadi fungsi dari x,y,z)
ke arah sumbu-y
A
A
aˆora


 2
1
2
z
2
y
2
x AAAA 

10
Penjumlahan vektor
  zzzyyyxxx a)BA(a)BA(aBAC 

Pengurangan ekivalen dng penjumlahan
A dng negatif dari B: D = A – B = A + (-B)
11
Vektor posisi dan vektor jarak
z2y2x22
z1y1x11
azayaxR
azayaxR




Vektor R12 adalah vektor dari
P1 ke P2 dan jaraknya (panjang
atau magnitude) adalah d:
      z12y12x12
1212
azzayyaxx
RRR



       212
12
2
12
2
12
12
zzyyxx
Rd



12
Vektor posisi dan vektor jarak
Contoh : Titik P (1,2,3) dan Q (2,-2,1)
Vektor posisi OP = rP = ax + 2ay + 3 az
Vektor posisi OQ = rQ = 2ax - 2ay + az
Vektor jarak RPQ = rQ - rP = ax - 4ay - 2 az
13
Perkalian titik (perkalian skalar)
 ABBABA cos


• Selalu menghasilkan bilangan skalar
• A cos(AB) adalah komponen A sepanjang B.
Disebut sebagai proyeksi dari A pada B.
• Dua vektor ortogonal memberikan hasil kali skalar nol:
• A·A=|A|2=A2
0ˆˆ  yx
14
Perkalian titik (perkalian skalar)
 
332211
z3y2x1
z3y2x1
AB
BABABABA
aBaBaBB
aAaAaAA
θcosBABA








15
Perkalian silang (perkalian vektor)
Aturan sekrup putar bisa dipakai:
Pemutaran A ke B menggerakkan
sekrup ke arah vektor hasil
Perhatikan bahwa perkalian skalar menghasilkan
vektor tegak lurus pada bidang yg mengandung
dua vektor yg dikalikan! Ini berhubungan dengan
Komponen tangensial dan normal.
!!!!PENTING!!!
16
Perkalian silang (ljt)
Pergerakan searah arah-putar-jarum jam memberikan hasil
perkalian silang positif, sebaliknya, pergerakan ke-arah
berlawanan arah-putar-jarum-jam memberikan hasil perkalian
silang negatif.
xa
yaza
yzx
yxz
zyx
aaa
aaa
aaa



zyx
zyx
zyx
BBB
AAA
aaa
BA 

17
Triple Products
Hasil operasi lain yang penting:
     BACACBCBA


Scalar triple product
Vector triple product (aturan bac-cab)
     BACCABCBA


Menghasilkan skalar
Menghasilkan vektor
18
VECTOR REPRESENTATION
3 PRIMARY COORDINATE SYSTEMS:
• RECTANGULAR
• CYLINDRICAL
• SPHERICAL
Choice is based on
symmetry of problem
Examples:
Sheets - RECTANGULAR
Wires/Cables - CYLINDRICAL
Spheres - SPHERICAL
19
Sistem Koord. Kartesian
x
y
z
(x, y, z) Kuantitas diferensial:
dV, dS and d!
yxz
zyx
aˆdzdxaˆdzdyaˆdydxsd
aˆdzaˆdyaˆdxld
dzdydxdv





xaˆ
yaˆ
zaˆ
20
Sistem Koord. Kartesian
yxz
zyx
aˆdzdxaˆdzdyaˆdydxsd
aˆdzaˆdyaˆdxld
dzdydxdv





21
Sistem Koord. Tabung atau Silindris
z
y
x


(, , z)
Perhatikan kuantitas diferensial:
dV, dS and d!
dzdddv
aˆdzdsd
aˆdzaˆdaˆdld z







zaˆ
aˆ
aˆ
22
Sistem Koord. Tabung atau Silindris
dzdddv
aˆdzdsd
aˆdzaˆdaˆdld z







23
Sistem Koordinat Bola
z
y
x
r


(r, , 
nb : harga  adalah 0 sampai 
, bukan 0 sampai 2
Lihat lagi kuantitas diferensial:
dV, dS and d!
ddθdrsinθr
aˆddθsinθr
aˆdsinθraˆdθraˆdrld
2
r
2
θr


 



dv
sd


aˆ
aˆ
raˆ
24
Sistem Koordinat Bola
ddθdrsinθrdv
aˆddθsinθrsd
aˆdsinθraˆdθraˆdrld
2
r
2
θr


 


25
Transformasi Koordinat
Kadang kala kita perlu melakukan transformasi antar sistem
koordinat: mis. dlm teori antena kita perlu Transformasi dari
sistem kartesian ke bola :





cosAsinAA
sinAsincosAcoscosAA
cosAsinsinAcossinAA
yx
zyx
zyxr
Transformasi lain dapat dilihat pada buku acuan
26
Soal2
1. Tiga titik A(2,-3,1); B(-4,-2,6); C(1,5,-3)
Cari :
– Vektor dari A ke C
– Vektor satuan dari B ke A
– Jarak dari B ke C
•-ax+8ay-4az
•0,762ax-0,127ay-0,635az
•12,45
27
Soal2
2. Sebuah medan vektor dinyatakan oleh
W=4x2y ax – (7x+2z) ay + (4xy+2z2) az
Cari :
– Besar medan di P(2,-3,4)
– Vektor satuan yg menyatakan arah medan di P
– Titik mana pd sumbu z , besar W mrpk vektor satuan
• 53,4
• -0,899ax-0,412ay+0,150az
• +- 0,455
28
Soal2
3. Diketahui F = 2ax -5ay-4az ; G = 3ax +5ay+2az
Cari :
– F.G
– Sudut antara F dan G
– Panjang proyeksi F pada G
– Proyeksi vektor F pada G
• -27,0
• 130,8 o
• -4,38
• -2,13ax-3,55ay-1,42az
29
Soal2
4. Diketahui F = -45ax +70ay+25az ; G = 4ax -3ay+2az
Cari :
– F x G
– ax (ay x F)
– (ay x ax ) x F
– Vektor satuan yang tegak lurus F pada G
• 215ax+190ay-145az
• -45ay
• -70ax-45ay
• +- (0,669ax+0,591ay-0,451az)
30
Soal2
5. Diketahui P(ρ=6,φ=1250, z=-3) dan Q(x=3,y=-1,z=4)
Cari :
– Jarak dari P ke titik asal
– Q tegak lurus pada sumbu z
– P ke Q
• 6,71
• 3,16
• 11,20
31
Soal2
6. a. Nyatakan T=240+z2 -2xy dalam koordinat
tabung
b. Cari kerapatan di titik P(-2,-5,1) jika
kerapatannya   23
cos2
2
z
e
• 240+z2 –ρ2 sin 2φ
• 8,66
32
Soal2
7. a. Nyatakan medan vektor W= (x-y)ay dalam
koordinat tabung
b. Cari medan F dalam koord cartesian jika
F= ρ cosφ aρ
• ρ(cos φ- sin φ)(sin φ aρ+cos φ aφ
•
 yx yaxa
yx
x 








 22
33
Operator Del = 
 
 
 Bolaa
sinr
a
r
a
r
Tabunga
z
aa
Cartesiana
z
a
y
a
x
r
z
zyx





























34
Grad, Div dan Curl
an vektormenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Curl
AAA
zyx
aaa
ACurlA
skalaranmenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Div
z
A
y
A
x
A
ADivergensiA
an vektormenghasilkuntukskalarfungsipadaberoperasi:Grad
a
z
a
y
a
x
Gradien
EMmedanteoridalammendasarsangatyang
halmerupakandanldiferensiaoperatoradalahKetiganya
zyx
zyx
zyx
zyx

























35
Gradien dari medan skalar
Jika (x,y,z) fungsi riil dari 3 variabel, maka fungsi ini disebut
medan skalar. Gradien dari , dinyatakan sbg grad  atau 
Adalah vektor menurut aturan berikut:
dibaca
“del phi”
Gradien adalah ukuran laju perubahan maksimum dari permu-
kaan yang digambarkan oleh (x,y,z) dan perubahan laju
ini muncul pada arah tertentu.
Catat bahwa operator gradien mengubah fungsi skalar menjadi
fungsi vektor.
a
z
a
y
a
x
Grad zyx









36
Contoh gradien
 
 
2
2
, ,
ˆ ˆ ˆMaka 2
z
z z
x y z x y xe
x e x x y xe z


 
    
Evaluasi gradien pada titik P (2,-1,0), menghasilkan
  ˆ ˆ ˆ5 4 2P x y z    
Jika kita melihat dari permukaan ke berbagai arah, akan
teramati bahwa perubahan maksimum dari permukaan muncul
pada arah yg diberikan vektor tsb diatas. Laju maksimumnya
adalah  
28
21
P

  turunan
berarah
37
Rapat fluks
Operator divergensi dinyatakan sbg  dan selalu beroperasi
pada vektor. Tidak dibaca sbg “del” yg beroperasi titik thd
vektor !
Divergensi berhubungan dengan rapat fluks dari sumber
Arah medan searah dengan anak
panah (jadi suatu vektor).
Kekuatan medan sebanding dengan
kerapatan anak panah (bukan panjangnya).
medan
seragam
medan tak seragam
38
Divergensi
Divergensi pada suatu titik adalah fluks keluar netto per satuan
volume pada (sepanjang) permukaan tertutup. Pada pembahasan
Mendatang akan diberi-kan tafsiran EM-nya:
Secara matematika:
Perhatikan bahwa operator divergensi selalu beroperasi pada
(fungsi/medan) vektor untuk menghasilkan skalar.
z
E
y
E
x
E
EDivergensiE zyx









39
Contoh divergensi
x6x
x0x6E
zˆzxyˆz2xˆx3E
2
2
22





Di titik (2,-2,0)
 
16
0,2,2


E

Karena nilai divergensi >0 berarti ada fluks netto keluar dan
mengindikasikan adanya sumber (source). Jika nilainya <0, ini
menandakan fluks netto kedalam volume dan menandakan
adanya sink.
40
Curl (Rotasi=Pusaran)
Curl dari medan vektor berhubungan dengan rotasi dari
medan vektor tsb. Dilihat dari sudut pandang lain, rotasi dapat
dipakai sebagai ukuran ketidakseragaman medan, semakin
tidak seragam suatu medan, semakin besar pula nilai
pusarannya.
Medan B seragam,
curl-nya nol.
medan tak-seragam,
Curl-nya tidak nol.
41
Perhitungan curl
 
teksbookpadaditemukanbisalainkoordinatsistemUntuk
Cartesian
BBB
zyx
aaa
BCurlB
zyx
zyx







42
Operator penting lainnya
 
 
2
2
2
2
2
2
2
z
2
y
2
x
22
2
z
V
y
V
x
V
V
AAA
0
0













A
A
AAA
Dua rumus ini sangat
bermanfaat pd pembaha-
san mendatang.
Operator Laplacian
43
Operator Laplacian (1)
Ingat: ˆ ˆ ˆ
ˆ ˆ ˆx y z
x y z
x y z
A x A y A z
  

  
   
  
  
Sekarang  
2 2 2
2 2 2
yx z
AA A
x y z
x y y

  
 
    
  
  
  
  
Untuk praktisnya ditulis:  2
    
baca “del kuadrat”
44
Laplacian (2)
Laplacian bisa juga ber-operasi pada vektor
ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE  
r
Jika
Maka,
2 2 2
2
2 2 2
2 2 2
ˆ ˆ ˆx y z
E E
x y y
x E y E z E
   
    
   
     
r r
Dapat juga ditunjukkan bahwa:
 2
E E E    
r r r
“curl curl dari E”
45
Ikhtisar: Grad, Div, dan Curl
zyx
zyx
AAA
zyx
zyx
z
A
y
A
x
A
z
z
y
y
x
x

























ˆˆˆ
ˆˆˆ
A
A


46
Teorema integral
(teorema divergensi)
v S
E dv E dS   
rr r
Ñ
Hubungan ini berguna untuk mengubah integral volume
menjadi integral permukaan.
  (teorema Stokes)
S C
B dS B dl    
rrr r
Ñ
Yang ini berguna untuk mengubah integral permukaan
menjadi integral garis.
permukaan atau lintasan tertutup
47
Integral garis/permukaan
Contoh: teorema Stoke
rn ˆˆ 
  (teorema Stoke)
S C
B dS B dl    
rrr r
Ñ
Hitung integral ini
ke-seluruh segmen
permukaan.
Hitung integral ini
sepanjang garis-batas
dari segmen.
48
Permasalahan nilai batas
Karena PDE (partial differential equation-persm. diff. parsial)
yg menggambarkan medan EM adalah fungsi dari ruang
(dlm bentuk harmonik-waktu), solusi unik hanya bisa diperoleh
jika diberikan sekumpulansyarat batas.
Secara umum ada tiga jenis syarat batas:
•Syarat batas jenis Dirichlet
•Syarat batas jenis Neumann
•Syarat batas jenis campuran
(kombinasi dari Dirichlet & Neumann)
49
Syarat batas jenis Dirichlet
S

Daerah S dibatasi oleh kurva . Misalkan kita ingin menentukan
suatu kuantitas (variabel yg kita selesaikan, mis. V) dalam
daerah S, sedemikian hingga V = g pada .
gV 
Persyaratan V = g pada  disebut sbg syarat batas Dirichlet.
50
Syarat batas jenis Neumann
Untuk kasus dimana turunan normal dari suatu kuantitas
diberikan pada batasnya, mis, pada .f
dn
dV

S

f
dn
dV

Ini dikenal sebagai syarat batas Neumann.
51
Contoh (1) batas bidang (planar)
Hi EiEr
Hr
x
r i
tHt
Et
22
11
Kita perlu pernyataan mengenai medan normal
dan tangensial pada antarmuka, yaitu syarat
batas. Hal ini memungkinkan kita menerus-
kan solusi dari satu sisi batas (y>0) ke yang
lainnya (y<0).
y
incidentreflected
transmitted
52
Contoh (2): bumbung gelombang
  0y,xEk
yx
z
2
c2
2
2
2















  02
2
2
2
2












yxHk
yx
zc ,
X
Y
a
b , 
Perlu Ez=0 pada semua
dinding  syarat batas Dirichlet
perlu
pada dinding.
 syarat batas Neumann
dan 0z zH H
x y
 

 
53
Syarat batas dalam EM
Et1 n111
222 Et2
E tangensial kontinyu
n111
222 Ht2
Ht1
n × (H1-H2)=Js
n111
222
Bn1
Bn2
B normal kontinyu
n111
222
D2n
D1n
n·(D1-D2)=s
Ekivalen
54
Lihat contoh berikut
Et1 n111
222 Et2
E tangensial kontinyu
Hal ini menyatakan bahwa
medan (listrik) tangensial dalam
daerah-1 adalah sama dengan
medan (listrik) tangensial pada
daerah-2.
Ini tdk menyatakan apapun
mengenai kompenen lain dr E.
Jika kita punya: ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE  
r
Maka, secara otomatis memilih komponen tangensial!ˆn E
r
55
Dan satu contoh lagi
n111
222 Ht2
Ht1
n × (H1-H2) = Js
Hal ini menyatakan bahwa medan
magnetik pada kedua sisi tidak
kontinyu oleh adanya arus.
Hal ini umum terjadi. Jika
medium kedua konduktif
sempurna, σ2→∞. Maka, sama
sekali tidak ada medan didalam
daerah-2, dan persamaan menjadi:
1
ˆ sn H J 
r rIni berarti bahwa komponen
tangensial dari medan H
adalah arus permukaan.
“permukaan”
56
Contoh:
 
 
0
0
2 2
0
2 2
ˆ
memenuhi 0
ˆ
ˆ memenuhi 0d
j z
i i
j z
r r
j z
t t d
E xE e
E
E xE e
E xE e E








 
  
 
   
r
r
r
r r
z0
d
Ei atau Er
Et
Kini pada batas kita terapkan syarat batas yg menyatakan bahwa
(pada z=0), medan tangensial E dan H kontinyu.
 
0
1
i r t
t
i r
d
E E E
E
E E
Z Z
 
 

More Related Content

What's hot

Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Junaidi Abdilah
 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorDewi Fitriyani
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-irina mirda
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Heni Widayani
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4lecturer
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdel sucahyo
 

What's hot (20)

Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)
 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Divergensi
DivergensiDivergensi
Divergensi
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-i
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
 

Viewers also liked

Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud
Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud
Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud AL Nauval
 
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Nailul Hasibuan
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017agusroma dhon
 
Modul 02 analisis vektor dan sistem koord
Modul 02 analisis vektor dan sistem koordModul 02 analisis vektor dan sistem koord
Modul 02 analisis vektor dan sistem koordbanjur
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revlecturer
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb smaModul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb smaAjeng Rizki Rahmawati
 
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)dini fitriani
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganWidi Nugroho
 

Viewers also liked (20)

Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Bab 1 vektor fisika i
Bab 1 vektor fisika iBab 1 vektor fisika i
Bab 1 vektor fisika i
 
Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud
Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud
Engineering mathematics 5th ed by k. a. stroud
 
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Uang & bank & kredit
Uang & bank & kreditUang & bank & kredit
Uang & bank & kredit
 
Les distractions 2
Les distractions 2Les distractions 2
Les distractions 2
 
gradien matkul anvek
gradien matkul anvekgradien matkul anvek
gradien matkul anvek
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017
 
Modul 02 analisis vektor dan sistem koord
Modul 02 analisis vektor dan sistem koordModul 02 analisis vektor dan sistem koord
Modul 02 analisis vektor dan sistem koord
 
Fungsi vektor
Fungsi vektorFungsi vektor
Fungsi vektor
 
5 Gradien
5 Gradien5 Gradien
5 Gradien
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb smaModul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
 
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembangan
 

Similar to Analisis vektor

Similar to Analisis vektor (20)

Chapter design
Chapter designChapter design
Chapter design
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
3.medan listrik-baru
3.medan listrik-baru3.medan listrik-baru
3.medan listrik-baru
 
Ac rlc
Ac rlcAc rlc
Ac rlc
 
fisika_vektor.ppt
fisika_vektor.pptfisika_vektor.ppt
fisika_vektor.ppt
 
1 medan listrik ok
1  medan listrik ok1  medan listrik ok
1 medan listrik ok
 
fisika_vektor.ppt
fisika_vektor.pptfisika_vektor.ppt
fisika_vektor.ppt
 
fisika_vektor.ppt
fisika_vektor.pptfisika_vektor.ppt
fisika_vektor.ppt
 
Bab 4 listrik arus bolak balik (ac)
Bab 4   listrik arus bolak balik (ac)Bab 4   listrik arus bolak balik (ac)
Bab 4 listrik arus bolak balik (ac)
 
Rumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhORumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhO
 
Listrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.pptListrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.ppt
 
KALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.pptKALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.ppt
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8
 
02 listrik statis 2
02 listrik statis 202 listrik statis 2
02 listrik statis 2
 
Uts fisika dasar 2 2010
Uts fisika dasar 2 2010Uts fisika dasar 2 2010
Uts fisika dasar 2 2010
 
Uts fisdas ii 2010 2011
Uts fisdas ii 2010 2011Uts fisdas ii 2010 2011
Uts fisdas ii 2010 2011
 
Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)
Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)
Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)
 
Soal sbmptn 2014 saintek (ipa) kode 542
Soal sbmptn 2014 saintek (ipa) kode 542Soal sbmptn 2014 saintek (ipa) kode 542
Soal sbmptn 2014 saintek (ipa) kode 542
 
Rpp 3.15 jun
Rpp 3.15 junRpp 3.15 jun
Rpp 3.15 jun
 

Recently uploaded

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Analisis vektor

  • 1. 1 MATA KULIAH LISTRIK MAGNET •Dr. DARSIKIN, M.Si. •GUSTINA, S.Pd., M.Pd.
  • 2. 2 MATA KULIAH : LISTRIK MAGNET KODE MATA KULIAH : FIS 215 JUMLAH KREDIT : 3 SKS (3-0) SEMESTER : IV PJ MATAKULIAH : Dr. Darsikin, M.Si. /Gustina, S.Pd., M.Pd. . GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DESKRIPSI SINGKAT: Listrik Magnet membahas mengenai medan elektrostatik dan penggunaannya dalam berbagai kasus fisika. Hukum-hukum elektrostatik yang dipelajari merupakan dasar bagi beberapa materi fisika lainnya. STANDAR KOMPETENSI: Setelah mengikuti perkuliahan Listrik Magnet mahasiswa mampu memahami dasar-dasar elektrostatika dan dapat menggunakan teori dasar tersebut untuk memecahkan persoalan elektrostatika
  • 3. 3 Pert Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Referensi 1 Memahami sifat-sifat vektor Analisis Vektor 1. Vektor Operator 2. Aljabar Vektor 3. Triple Produk 4. Bagaimana mentransformasi vektor 5. Turunan biasa 6. Gradien 7. Operator  8. Divergnensi 9. Aturan perkalian 10. Turunan kedua 3x50 menit 2, 3 Mengidentifikas i sifat-sifat interaksi muatan listrik (muatan titik dan muatan kontinu) Elektrosta tika 1. Muatan Titik 2. Hukun Coulomb 3. Sistem Muatan Kontinu 6 x 50 menit
  • 4. 4 4 Mengidentifikasi medan listrik oleh muatan titik dan muatan kontinu Medan Listrik 1. Pengertian Medan Listrik 2. Medan Listrik oleh Muatan Titik 3. Medan Listrik oleh Muatan Kontinu 3 x 50 menit 5, 6, Menerapkan Hukum Gauss untuk menentukan medan listrik oleh muatan kontinu Hukum Gauss 1. Fluks dan Rapat Fluks Listrik 2. Hukum Gauss 3. Penerapan Hukum Gauss 6 x 50 menit 7, 8 Menganalisis hubungan antara potensial listrik oleh muatan titik dan muatan kontinu, dengan medan listrik Energi dan Potensial Listrik 1. Potensial Listrik dari Muatan Titik 2. Potensial Listrik dari Muatan Kontinu 3. Potensial Listrik dan Energi 4. Kapasitor dan Kapasitansi 5. Energi dalam Kapasitor dan Rapat Energi 6 x 50 menit U T S
  • 5. 5 9, 10 Mengidentifikasi monopole, dipole dan quadrupole dari potansial skalar dan menghitung medan listrik oleh dipole listrik Multipole 1. Ekspansi Multipole dari Potensial Skalar 2. Medan Diopole Listrik 6 x 50 menit 11, 12 Mengidentifikasi distribusi potensial listrik melalui persamaan Laplace dan metode pemisahan variabel Metode Khusus dalam Penentuan Potensial Listrik 1. Persamaan Laplace dalam satu dimensi 2. Persamaan Laplace dalam dua dimensi 3. Persamaan Laplace dalam tiga dimensi 4. Syarat Batas dan Teorema Keunikan 5. Metode Pemisahan Variabel 6 x 50 menit 13, 14 Setelah mengikuti pokok bahasan mengenai dipol listrik mahasiswa dapat menghitung potensial dan medan listrik akibat adanya dipol sebagai sumber medan. Dipol Listrik 1. Medan akibat dua muatan berlawanan tanda pada jarak jauh 2. Dipol listrik dan momen dipol 3. Potensial dan medan akibat keberadaan dipol listrik 6 x 50 menit
  • 6. 6 15 Setelah mengikuti pokok bahasan medan listrik pada bahan dielektrik mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana pengaruh medan listrik pada bahan konduktor, menentukan medan/potensial listrik dari 2 medium yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Medan Listrik Pada Bahan Dielektrik 1. Respon bahan pada medan listrik 2. Polarisasi bahan dielektrik 3. Vektor perpindahan listrik 4. Suseptibilitas dan permeabilitas listrik 5. Hukum Gauss pada bahan dielektrik 6. Syarat batas medan pada bahan 6 x 50 menit
  • 7. 7 16 Setelah mengikuti pokok bahasan mengenai energi elektrostatik mahasiswa dapat menghitung energi potensial dan menentukan kapasitansi dari bahan dielektrik. Energi Elektrost atik 1. Energi potensial listrik 2. Energi potensial listrik akibat berbagai distribusi muatan 3. Kapasitor 4. Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitor 3 x 50 menit U A S
  • 9. 9 Dasar-dasar Vektor         zzyyxx az,y,xAaz,y,xAaz,y,xAz,y,xA   Konvensi: Vektor ditulis dengan anak panah diatas atau cetak tebal Vektor biasanya fungsi dari koordinat spasial Konvensi: vektor satuan dilambangkan dengan topi diatasnya magnitude dari komponen vektor (bisa jadi fungsi dari x,y,z) ke arah sumbu-y A A aˆora    2 1 2 z 2 y 2 x AAAA  
  • 10. 10 Penjumlahan vektor   zzzyyyxxx a)BA(a)BA(aBAC   Pengurangan ekivalen dng penjumlahan A dng negatif dari B: D = A – B = A + (-B)
  • 11. 11 Vektor posisi dan vektor jarak z2y2x22 z1y1x11 azayaxR azayaxR     Vektor R12 adalah vektor dari P1 ke P2 dan jaraknya (panjang atau magnitude) adalah d:       z12y12x12 1212 azzayyaxx RRR           212 12 2 12 2 12 12 zzyyxx Rd   
  • 12. 12 Vektor posisi dan vektor jarak Contoh : Titik P (1,2,3) dan Q (2,-2,1) Vektor posisi OP = rP = ax + 2ay + 3 az Vektor posisi OQ = rQ = 2ax - 2ay + az Vektor jarak RPQ = rQ - rP = ax - 4ay - 2 az
  • 13. 13 Perkalian titik (perkalian skalar)  ABBABA cos   • Selalu menghasilkan bilangan skalar • A cos(AB) adalah komponen A sepanjang B. Disebut sebagai proyeksi dari A pada B. • Dua vektor ortogonal memberikan hasil kali skalar nol: • A·A=|A|2=A2 0ˆˆ  yx
  • 14. 14 Perkalian titik (perkalian skalar)   332211 z3y2x1 z3y2x1 AB BABABABA aBaBaBB aAaAaAA θcosBABA        
  • 15. 15 Perkalian silang (perkalian vektor) Aturan sekrup putar bisa dipakai: Pemutaran A ke B menggerakkan sekrup ke arah vektor hasil Perhatikan bahwa perkalian skalar menghasilkan vektor tegak lurus pada bidang yg mengandung dua vektor yg dikalikan! Ini berhubungan dengan Komponen tangensial dan normal. !!!!PENTING!!!
  • 16. 16 Perkalian silang (ljt) Pergerakan searah arah-putar-jarum jam memberikan hasil perkalian silang positif, sebaliknya, pergerakan ke-arah berlawanan arah-putar-jarum-jam memberikan hasil perkalian silang negatif. xa yaza yzx yxz zyx aaa aaa aaa    zyx zyx zyx BBB AAA aaa BA  
  • 17. 17 Triple Products Hasil operasi lain yang penting:      BACACBCBA   Scalar triple product Vector triple product (aturan bac-cab)      BACCABCBA   Menghasilkan skalar Menghasilkan vektor
  • 18. 18 VECTOR REPRESENTATION 3 PRIMARY COORDINATE SYSTEMS: • RECTANGULAR • CYLINDRICAL • SPHERICAL Choice is based on symmetry of problem Examples: Sheets - RECTANGULAR Wires/Cables - CYLINDRICAL Spheres - SPHERICAL
  • 19. 19 Sistem Koord. Kartesian x y z (x, y, z) Kuantitas diferensial: dV, dS and d! yxz zyx aˆdzdxaˆdzdyaˆdydxsd aˆdzaˆdyaˆdxld dzdydxdv      xaˆ yaˆ zaˆ
  • 21. 21 Sistem Koord. Tabung atau Silindris z y x   (, , z) Perhatikan kuantitas diferensial: dV, dS and d! dzdddv aˆdzdsd aˆdzaˆdaˆdld z        zaˆ aˆ aˆ
  • 22. 22 Sistem Koord. Tabung atau Silindris dzdddv aˆdzdsd aˆdzaˆdaˆdld z       
  • 23. 23 Sistem Koordinat Bola z y x r   (r, ,  nb : harga  adalah 0 sampai  , bukan 0 sampai 2 Lihat lagi kuantitas diferensial: dV, dS and d! ddθdrsinθr aˆddθsinθr aˆdsinθraˆdθraˆdrld 2 r 2 θr        dv sd   aˆ aˆ raˆ
  • 25. 25 Transformasi Koordinat Kadang kala kita perlu melakukan transformasi antar sistem koordinat: mis. dlm teori antena kita perlu Transformasi dari sistem kartesian ke bola :      cosAsinAA sinAsincosAcoscosAA cosAsinsinAcossinAA yx zyx zyxr Transformasi lain dapat dilihat pada buku acuan
  • 26. 26 Soal2 1. Tiga titik A(2,-3,1); B(-4,-2,6); C(1,5,-3) Cari : – Vektor dari A ke C – Vektor satuan dari B ke A – Jarak dari B ke C •-ax+8ay-4az •0,762ax-0,127ay-0,635az •12,45
  • 27. 27 Soal2 2. Sebuah medan vektor dinyatakan oleh W=4x2y ax – (7x+2z) ay + (4xy+2z2) az Cari : – Besar medan di P(2,-3,4) – Vektor satuan yg menyatakan arah medan di P – Titik mana pd sumbu z , besar W mrpk vektor satuan • 53,4 • -0,899ax-0,412ay+0,150az • +- 0,455
  • 28. 28 Soal2 3. Diketahui F = 2ax -5ay-4az ; G = 3ax +5ay+2az Cari : – F.G – Sudut antara F dan G – Panjang proyeksi F pada G – Proyeksi vektor F pada G • -27,0 • 130,8 o • -4,38 • -2,13ax-3,55ay-1,42az
  • 29. 29 Soal2 4. Diketahui F = -45ax +70ay+25az ; G = 4ax -3ay+2az Cari : – F x G – ax (ay x F) – (ay x ax ) x F – Vektor satuan yang tegak lurus F pada G • 215ax+190ay-145az • -45ay • -70ax-45ay • +- (0,669ax+0,591ay-0,451az)
  • 30. 30 Soal2 5. Diketahui P(ρ=6,φ=1250, z=-3) dan Q(x=3,y=-1,z=4) Cari : – Jarak dari P ke titik asal – Q tegak lurus pada sumbu z – P ke Q • 6,71 • 3,16 • 11,20
  • 31. 31 Soal2 6. a. Nyatakan T=240+z2 -2xy dalam koordinat tabung b. Cari kerapatan di titik P(-2,-5,1) jika kerapatannya   23 cos2 2 z e • 240+z2 –ρ2 sin 2φ • 8,66
  • 32. 32 Soal2 7. a. Nyatakan medan vektor W= (x-y)ay dalam koordinat tabung b. Cari medan F dalam koord cartesian jika F= ρ cosφ aρ • ρ(cos φ- sin φ)(sin φ aρ+cos φ aφ •  yx yaxa yx x           22
  • 33. 33 Operator Del =       Bolaa sinr a r a r Tabunga z aa Cartesiana z a y a x r z zyx                             
  • 34. 34 Grad, Div dan Curl an vektormenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Curl AAA zyx aaa ACurlA skalaranmenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Div z A y A x A ADivergensiA an vektormenghasilkuntukskalarfungsipadaberoperasi:Grad a z a y a x Gradien EMmedanteoridalammendasarsangatyang halmerupakandanldiferensiaoperatoradalahKetiganya zyx zyx zyx zyx                         
  • 35. 35 Gradien dari medan skalar Jika (x,y,z) fungsi riil dari 3 variabel, maka fungsi ini disebut medan skalar. Gradien dari , dinyatakan sbg grad  atau  Adalah vektor menurut aturan berikut: dibaca “del phi” Gradien adalah ukuran laju perubahan maksimum dari permu- kaan yang digambarkan oleh (x,y,z) dan perubahan laju ini muncul pada arah tertentu. Catat bahwa operator gradien mengubah fungsi skalar menjadi fungsi vektor. a z a y a x Grad zyx         
  • 36. 36 Contoh gradien     2 2 , , ˆ ˆ ˆMaka 2 z z z x y z x y xe x e x x y xe z          Evaluasi gradien pada titik P (2,-1,0), menghasilkan   ˆ ˆ ˆ5 4 2P x y z     Jika kita melihat dari permukaan ke berbagai arah, akan teramati bahwa perubahan maksimum dari permukaan muncul pada arah yg diberikan vektor tsb diatas. Laju maksimumnya adalah   28 21 P    turunan berarah
  • 37. 37 Rapat fluks Operator divergensi dinyatakan sbg  dan selalu beroperasi pada vektor. Tidak dibaca sbg “del” yg beroperasi titik thd vektor ! Divergensi berhubungan dengan rapat fluks dari sumber Arah medan searah dengan anak panah (jadi suatu vektor). Kekuatan medan sebanding dengan kerapatan anak panah (bukan panjangnya). medan seragam medan tak seragam
  • 38. 38 Divergensi Divergensi pada suatu titik adalah fluks keluar netto per satuan volume pada (sepanjang) permukaan tertutup. Pada pembahasan Mendatang akan diberi-kan tafsiran EM-nya: Secara matematika: Perhatikan bahwa operator divergensi selalu beroperasi pada (fungsi/medan) vektor untuk menghasilkan skalar. z E y E x E EDivergensiE zyx         
  • 39. 39 Contoh divergensi x6x x0x6E zˆzxyˆz2xˆx3E 2 2 22      Di titik (2,-2,0)   16 0,2,2   E  Karena nilai divergensi >0 berarti ada fluks netto keluar dan mengindikasikan adanya sumber (source). Jika nilainya <0, ini menandakan fluks netto kedalam volume dan menandakan adanya sink.
  • 40. 40 Curl (Rotasi=Pusaran) Curl dari medan vektor berhubungan dengan rotasi dari medan vektor tsb. Dilihat dari sudut pandang lain, rotasi dapat dipakai sebagai ukuran ketidakseragaman medan, semakin tidak seragam suatu medan, semakin besar pula nilai pusarannya. Medan B seragam, curl-nya nol. medan tak-seragam, Curl-nya tidak nol.
  • 42. 42 Operator penting lainnya     2 2 2 2 2 2 2 z 2 y 2 x 22 2 z V y V x V V AAA 0 0              A A AAA Dua rumus ini sangat bermanfaat pd pembaha- san mendatang. Operator Laplacian
  • 43. 43 Operator Laplacian (1) Ingat: ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆx y z x y z x y z A x A y A z                  Sekarang   2 2 2 2 2 2 yx z AA A x y z x y y                        Untuk praktisnya ditulis:  2      baca “del kuadrat”
  • 44. 44 Laplacian (2) Laplacian bisa juga ber-operasi pada vektor ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE   r Jika Maka, 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ˆ ˆ ˆx y z E E x y y x E y E z E                    r r Dapat juga ditunjukkan bahwa:  2 E E E     r r r “curl curl dari E”
  • 45. 45 Ikhtisar: Grad, Div, dan Curl zyx zyx AAA zyx zyx z A y A x A z z y y x x                          ˆˆˆ ˆˆˆ A A  
  • 46. 46 Teorema integral (teorema divergensi) v S E dv E dS    rr r Ñ Hubungan ini berguna untuk mengubah integral volume menjadi integral permukaan.   (teorema Stokes) S C B dS B dl     rrr r Ñ Yang ini berguna untuk mengubah integral permukaan menjadi integral garis. permukaan atau lintasan tertutup
  • 47. 47 Integral garis/permukaan Contoh: teorema Stoke rn ˆˆ    (teorema Stoke) S C B dS B dl     rrr r Ñ Hitung integral ini ke-seluruh segmen permukaan. Hitung integral ini sepanjang garis-batas dari segmen.
  • 48. 48 Permasalahan nilai batas Karena PDE (partial differential equation-persm. diff. parsial) yg menggambarkan medan EM adalah fungsi dari ruang (dlm bentuk harmonik-waktu), solusi unik hanya bisa diperoleh jika diberikan sekumpulansyarat batas. Secara umum ada tiga jenis syarat batas: •Syarat batas jenis Dirichlet •Syarat batas jenis Neumann •Syarat batas jenis campuran (kombinasi dari Dirichlet & Neumann)
  • 49. 49 Syarat batas jenis Dirichlet S  Daerah S dibatasi oleh kurva . Misalkan kita ingin menentukan suatu kuantitas (variabel yg kita selesaikan, mis. V) dalam daerah S, sedemikian hingga V = g pada . gV  Persyaratan V = g pada  disebut sbg syarat batas Dirichlet.
  • 50. 50 Syarat batas jenis Neumann Untuk kasus dimana turunan normal dari suatu kuantitas diberikan pada batasnya, mis, pada .f dn dV  S  f dn dV  Ini dikenal sebagai syarat batas Neumann.
  • 51. 51 Contoh (1) batas bidang (planar) Hi EiEr Hr x r i tHt Et 22 11 Kita perlu pernyataan mengenai medan normal dan tangensial pada antarmuka, yaitu syarat batas. Hal ini memungkinkan kita menerus- kan solusi dari satu sisi batas (y>0) ke yang lainnya (y<0). y incidentreflected transmitted
  • 52. 52 Contoh (2): bumbung gelombang   0y,xEk yx z 2 c2 2 2 2                  02 2 2 2 2             yxHk yx zc , X Y a b ,  Perlu Ez=0 pada semua dinding  syarat batas Dirichlet perlu pada dinding.  syarat batas Neumann dan 0z zH H x y     
  • 53. 53 Syarat batas dalam EM Et1 n111 222 Et2 E tangensial kontinyu n111 222 Ht2 Ht1 n × (H1-H2)=Js n111 222 Bn1 Bn2 B normal kontinyu n111 222 D2n D1n n·(D1-D2)=s Ekivalen
  • 54. 54 Lihat contoh berikut Et1 n111 222 Et2 E tangensial kontinyu Hal ini menyatakan bahwa medan (listrik) tangensial dalam daerah-1 adalah sama dengan medan (listrik) tangensial pada daerah-2. Ini tdk menyatakan apapun mengenai kompenen lain dr E. Jika kita punya: ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE   r Maka, secara otomatis memilih komponen tangensial!ˆn E r
  • 55. 55 Dan satu contoh lagi n111 222 Ht2 Ht1 n × (H1-H2) = Js Hal ini menyatakan bahwa medan magnetik pada kedua sisi tidak kontinyu oleh adanya arus. Hal ini umum terjadi. Jika medium kedua konduktif sempurna, σ2→∞. Maka, sama sekali tidak ada medan didalam daerah-2, dan persamaan menjadi: 1 ˆ sn H J  r rIni berarti bahwa komponen tangensial dari medan H adalah arus permukaan. “permukaan”
  • 56. 56 Contoh:     0 0 2 2 0 2 2 ˆ memenuhi 0 ˆ ˆ memenuhi 0d j z i i j z r r j z t t d E xE e E E xE e E xE e E                    r r r r r z0 d Ei atau Er Et Kini pada batas kita terapkan syarat batas yg menyatakan bahwa (pada z=0), medan tangensial E dan H kontinyu.   0 1 i r t t i r d E E E E E E Z Z    

Editor's Notes

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8