1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi
Disusun Oleh :
ELFRIDA (43215010063)
S1 – AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. Fase Analisis Sistem
Dalam menganalisis sistem ada beberapa fase analisis system:
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang
terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-
kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang
berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek
sistem dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon
pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah
dan menentukan kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada
fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan
sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-
penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai
fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus
menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
ALTERNATIVE PENGEMBANGAN SYSTEM
Meskipun banyak uraian mengenai pendekatan sistem mengakui pola dasar yang sama, namun
jumlah langkahnya dapat bervariasi, kita menggunakan 10 langkah, yang dikelompokkan menjadi tiga
tahapan, antara lain:
1. Upaya Persiapan
Menyiapkan pemecahan masalah dengan memberikan suatu orientasi sistem.
2. Upaya defenisi
Terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3. Upaya Solusi
Melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang
terlihat paling baik, menerapkan solusi tersebut, dan menindaklanjutinya untuk memastikan bahwa
masalah telah terpecahkan.
Upaya Persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dikerjakan secara berurutan. Selain itu, langkah-langkah ini
dapat terjadi selama jangka waktu yang lama dimulai dari sekarang.
Langkah 1 – Melihat perusahaan sebagai suatu sistem
3. Anda harus dapat memandang perusahaan, anda sebagai suatu sistem. Hal ini dapat terlaksana
dengan mempergunakan meodel sistem umum. Anda seharusnya dapat melihat bagaimana perusahaan
atau unit organisasi Anda sesuai dengan model.
Langkah 2 – Mengenal sistem lingkungan
Hubungan perusahaan atau organisasi dengan lingkungan juga merupakan suatu hal yang
penting. Delapan unsur lingkungan yang telah diperlajari, memberikan suatu cara yang efektif dalam
memosisikan perusahaan sebagai suatu sistem dalam lingkungannya.
Langkah 3 – Mengidentifikasi subsistem perusahaan
Subsistem utama perusahaan dapat mengambil beberapa bentuk. Bentuk termudah yang dapat
dilihat manajer adalah area-area bisnis. Masing-masing area dapat dianggap sebagai suatu sistem yang
terpisah. Manajer juga dapat melihat tingkat-tingkat manajemen sebagai suatu subsistem. Subsistem
memiliki hubungan atasan-bawahan dan terhubung oleh arus informasi maupun keputusan. Ketika
manajer melihat perusahaan dengan cara seperti ini, arti penting arus informasi menjadi jelas. Tanpa
adanya arus ini manajemen di tingkat yang lebih tinggi akan terpisah dari manajemen di tingkat yang
lebih rendah.
Manajer juga dapat menggunakan arus sumber daya sebagai dasar untuk membagi perusahaan
menjadi subsistem-subsistem. Keuangan, sumber daya manusia, dan layanan informasi semuanya
mencerminkan unit-unit organisasi yang ditujukan untuk memfasilitasi arus-arus sumber daya tertentu.
Manajemen rantai pasokan akan berkepentingan dengan pengolahan arus-arus sumber daya ini.
Ketika manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu sistem dari subsistem-subsistem yang
berada di dalam suatu lingkungan, maka suatu orientasi sistem telah tercapai. Manajer telah
menyelesaikan upaya persiapan dan kini siap untuk mempergunakan pendekatan sistem dalam
memecahkan masalah.
Upaya Defenisi
Upaya defenisi biasanya diransang oleh suatu pemicu masalah (problem trigger)-suatu sinyal
yang menandakan bahwa keadaan berjalah lebih baik atau lebih buruk dari yang telah direncanakan.
Sinyal ini dapat berasal dari dalam perusahaan atau lingkungannya, dan akan mengawali suatu proses
pemecahan masalah. Pada kebanyakan kasus, pemicunya adalah respons terhadap gejala suatu masalah
dan biasanya lebih jelas daripada akar permasalahan itu sendiri.
Langkah 4 - Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsistem
Ketika manajer mencoba untuk memahami masalah, analisis akan memulai pada sistem yang
menjadi tanggung jawab manajer tersebut. Sistem ini dapat berupa perusahaan atau salah satu unitnya.
Analisis kemudian dilanjutkan menuju ke bawah hierarki sistem, tingkat demi tingkat.
Manajer pertama kali mempelajari posisi sistem sehubungan dengan lingkungannya. Apakah
sistem dalam keadaan seimbang dengan lingkungannya? Apakah sumber daya mengalir dengan cara
yang diharapkan di anatara sistem dan lingkungannya? Apakah sistem mampu memenuhi tujuannya
dalam memberikan produk dan jasa bagi lingkungannya?
Selanjutnya, manajemen menganalisis sistem dilihat dari subsistem-subsistem-nya. Apakah
subsistem telah terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi dengan lancer, yang bekerja ke arah
pencapaian tujuan sistem?
Tujuan dari analisis dari atas ke bawah in adalah untuk mengidentifikasi tingkat sistem di mana
terdapat penyebab terjadinya masalah.
Langkah 5- Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan-urutan tertentu
Seiring dengan manajer yang mempelajari masing-masing tingkat sistem, unsur-unsur sistem
mencerminkan prioritas dari masing-masing unsure untuk di dalam proses pemecahan masalah, sebagai
contoh, satu masalah dalam unsure 4 tidak akan dapat dipecahkan jika terdapat masalah dalam unsur 3.
Upaya Solusi
4. Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternative-alternatif yang layak, pemilihan
alternative terbaik, dan diimplementasikan, jangan lupa menindaklanjuti implementasikan untuk
memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
Langkah 6 - Mengidentifikasi solusi-solusi alternatif.
Manajer mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa masalahnya adalah sebuah komputer yang tidak dapat menangani
peningkatan volume aktivitias perusahaan.
Terdapat tiga solusi alternative yang diidentifikasi: 1. Menambahkan lebih banyak alat ke
komputer yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya 2. Mengganti komputer
yang ada dengan komuter yang lebih besar 3. Mengganti komputer yang ada dengan LAN komputer-
komputer yang lebih kecil.
Langkah 7 - Mengevaluasi solusi-solusi alternatif.
Semua alternatif harus dievaluasi dengan mengggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang
mengukur seberapa baik satu alternative akan memecahkan masalah. Evaluasi akan menghasilkan
keuntungan dan kerugian dari pengimplementasian masing-masing alternative. Namun ukuran
fundamentalnya adalah sampai sejarah mana satu alternative memungkinkan sistem mencapai
tujuannya.
Langkah 8 – Memilih solusi yang terbaik.
Setelah mengevaluasi alternative-alternatif, kita harus memilih alternative yang terbaik. Henry
Mintzberg, seseorang teoretikus manajemen, mengidentifikasi tiga cara yang dilakukan manajer
dalammemilih alternative yang terbaik.
Analisis- suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, dengan mempertimbangkan
konsekuensinya pada sasaran organisasi, contohnya adalah presentasi yang diberikan oleh tim
pengembang kepara streering committee SIM, memberikan keuntungan dan kerugian dari
semua pilihan.
Pertimbangan,- proses mental dari seorang manajer, sebagai contoh, seorang manajer produksi
akan menerapkan pengalaman dan intuisinya dalam mengevaluasi tata ruang sebuah pabrik
baru yang diusulkan oleh suatu model matematis
Tawar-menawar-negoisasi di anatara beberapa manajer. Satu contoh adalah tawar-menawar
yang terjadi di antara para anggota komite aksekutif sehubungan dengan sistem manajemen
basis data mana yang akan digunakan.
Langkah 9- Mengimplementasikan solusi.
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi yang terbaik. Kita perlu
mengimplementasikan solusi tersebut. Dalam contoh, perlu dilakukan pemasangan peralatan komputasi
yang dibutuhkan.
Langkah 10- Menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi.
Manajer dan para pengembang hendaknya tetap mengawasi situasi untuk memastikan bahwa
solusi yang dipilih telah mencapai hasil yang direncanakan. Ketika solusi tidak mampu mencapai
harapan, kita perlu melaksanakan kembali langkah-langkah pemecahan masalah untuk mengetahui di
mana letak kesalahan.
Selajutnya dilakukan uji coba kembali. Proses ini dilakukan berulang-ulang samapai manajer
merasa puas dengna pemecahan masalah.
5. Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode Alternatif
1. Paket (package)
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan STI sendiri.
Kelebihan
1. Kualitas paket yang baik
2. Dapat digunakan seketika
3. Harga paket relative murah
4. Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
5. Kompatibel dengan sesama p engguna paket
Kelemahan
1. Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik
2. Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri
3. Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya
4. Ketergantungan dari pemasok
5. Tidak memberikan keuntungan kompetisi
2. Metode prototip (prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari
aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan
ahli bisnis.
Kelebihan
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan
1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak
secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan
bahasa pemrograman sederhana.
3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang
baik.
3. Metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus pengembang sistem
itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan. Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke
organisasi, pengembangan sistem EUC akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan
berpengaruh pada pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.
Kelebihan
1. Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus dikembangkan di
departmen.
6. 2. Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi.
3. Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.
Kekurangan
1. Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi sistem informasi.
2. Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
3. Kelemahan teknis.
4. Metode outsourcing
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari pihak eksternal (pihak
ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan
vendor. Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan metode pengembangan
secara konvensional, yaitu metode siklus hidup pengembangan sistem, yang dikembangkan oleh analisis
sistem. Alasan menggunakan metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi
yang kompleks. Selanjutnya pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan
dengan membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran karena
banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang
bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntasi, keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket
tersedia perusahaan tidak perlu merancang dan menulis program sendiri aplikasinya.di dalam memilih
paket, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1. spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan,
2. ketersedian paket, dan
3. mengevaluasi kemampuan paket.
Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing. Berikutnya yang perlu
dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode prototyping banyak digunakan untuk
mengembangkan sistem teknologi informasi yang harus segera dioperasikan.
Perbedaan Basis Data Manual Dan Elektronik
Basis data dtradisional (manual)
Basis data secara tradisional tersimpan dalam berbagai media sepertikertaskerja, dokumen, fotodan
lain-lain. Bentuk penyimpanan ini merupakan bentuk dokumen fisik yang mungkin tersimpan dalam
berbagai tempat, Bentuk penyimpanan seperti ini memiliki kelemahan dalam hal pengelolaan data.
Kelemahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
1. Data terpecah-pecah sehingga sulit dalam berbagai proses pemindahan dan transfer
Memiliki media dan struktur penyimpanan yang bervariasi. Hal ini menyulitkan dalam proses
penyesuaian data.
2. Pencarian yang lambat akibat bentuk penyimpanan secara fisik, yang mengharuskan seseorang
membuka berbagai lembar atau dokumen yang banyak.
3. Bentuk fisik dalam basis data tradisional cenderung bersifat sektoral yang hanya ditujukan untuk
keperluan-keperluan tertentu.
4.Penggunaan data secara bersama-sama untuk berbagai tujuan menjadi sangat sulit.
7. Basis Data Modern (elektronik)
Basis data modern menyimpan berbagai data dalam bentuk digital. Model ini memungkinkan
pencarian, perubahan, dan penghapusan data dengan cepat dan mudah. Bentuk basis data modern ini
terkemasdalamsebuahsistempengelolaan basis data yang terpadu (DBMS/Data Bases Management
System). Beberapa hal berikut merupakan hal yang menguntungkan dalam terapan basisdata modern.
1.Data tersimpan dalam satu media.
2.Data yang berasal dari berbagai sumber terpisah memungkinkan untuk dihubungkan dalam
suatu jaringan.
3.Data memungkinkan untuk sering dilakukan pemeriksaan sehingga lebih menjamin kebenaran dan
kelengkapannya.
4.Memungkinkan dilakukan pencarian dan pengolahan dengan cepat.
5.Dalam bentuk ini data memungkinkan digunakan oleh berbagai penggunaka atau sistem.
Alasan software pesanan melalui konsuktan IT (outsourcing) lebih mahal dari
software jadi yang ada di pasaran software aplikasi
Outsourcing adalah penggunaan pihak ketiga (vendor) untuk membangun dan mengembangkan suatu
paket sistem informsi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pihak perusahaan cukup membeli beberapa
paket sistem aplikasi yang siap pakai, karena paket aplikasi tersebut dibuat oleh vendor yang ahli di
bidang sistem aplikasi. Seperti yang kita ketahui adalah menyerahkan sebagian pekerjaan kepada pihak.
Biaya lebih mahal dibandingkan dengan mengembangkan sistem informasi software jadi yang ada di
pasaran software aplikasi. Hal ini disebabkan oleh adanya hidden cost, yaitu pencarian biaya vendor,
biaya transisi, dan biaya post outsourcing
Daftar Pustaka:
1. Rahmat, 2012. Fase Analisis Sistem. http://rahmatraf.blogspot.co.id/2012/10/fase-analisis-
sistem.html. (Senin, 08 Oktober 2012)
2. http://kelompoktugassim.blogspot.co.id/2014/05/bab-vii-tentang-pengembangan-
sistem.html. (Senin, 19 Mei 2014)
3. https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-sistem-teknologi-
informasi-metode-alternatif/. (10 Desember 2014)
4. Lutfiyanti, Wulan. Pengolahan Data Elektronik. [Online]. Tersedia:
http://wulanlutfiyanti.blog.upi.edu/2015/12/13/pengolahan-data-elektronik/. [December 13,
2015]
5. Musyaffa, M Fairuz. Perbedaan Basis Data Manual Dan Elektronik. [Online]. Tersedia:
http://ph-fairuz.blogspot.co.id/2015/08/perbedaan-basis-data-manual-dan.html. [02:40]
6. Rizma. Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing
Dibandingkan dengan Insourcing. [Online]. Tersedia:
http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/keuntungan-dan-kelemahan-
pengembangan-sistem-informasi-secara-outsourcing-dibandingkan-dengan-insourcing/.
[January 10, 2011 at 3:30 pm]