TIUGAS PLKJ BAB 3
TENTANG SOSIAL
BUDAYA
DISUSUN OLEH:
ANANDA LYSTIA UNIQUE
TANGGAL: 24 Maret 2014
Pengertian Sosial Budaya
Pengertian Sosial Budaya – Sahabat Pustakers, pada
kesempatan kali ini, Pustaka Sekolah akan berbagi artikel
mengenai Pengertian Sosial Budaya. Istilah sosial budaya
menunjuk kepada dua segi kehidupan bersama manusia,
yaitu kemasyarakatan dan segi kebudayaan.
Kemasyarakatan
Dalam usaha beradaptasi dengan lingkungannya, manusia
bekerjasama dengan sesamanya. akan tetapi kerjasama itu
hanya akan berjalan baik di dalam tertib sosial budaya
serta didalam wadah organisasi sosial. Organisasi sosial
ini merupakan produk sosial budaya, sekaligus
merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan
kebudayaan.
Di dalam organisasi sosial manusia hidup berkelompok
dan mengembangkan norma sosial yang meliputi
kehidupan normatif, status, kelompok asosiasi, dan
institusi. Organisasi sosial mencakup aspek fungsi yang
berwujud dalam aktivitas bersama anggota masyarakat
dan aspek struktur. Aspek struktur terdiri dari struktur
kelompok di dalam pola umum kebudayaan dan seluruh
kerangka lembaga sosial.
Setiap masyarakat mempunyai 4 unsur penting yang
menentukan eksistensinya yaitu struktur sosial, pengawas
sosial, media sosial dan standar sosial.
Struktur sosial: setiap masyarakat terdiri dari kelompok-
kelompok untuk memudahkan pelaksanaan tugas;
Pengawas sosial: pengawas sosial mencakup sistem dari
ketentuan-ketentuan yang mengatur kegiatan dan tindakan
anggota masyarakat, pengetahuan empiris yang digunakan
manusia untuk menanggulangi lingkungan, dan
pengetahuan empiris yang mengatur sikap dan tingkah
laku manusia seperti agama, kepercayaan, ideologi dan
sebagainya.
Media sosial: Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan
sosial, diperlukan adanya komunikasi dan relasi antar
anggota masyarakat. Komunikasi dan relasi itu
dilangsungkan dengan menggunakan bahasa dan alat
transportasi.
Standar sosial: standar sosial merupakan ukuran untuk
menilai tingkah laku anggota masyarakat serta nilai
tingkah cara masyarakat mencapai tujuan.
Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup
masyarakat yang perwujudannya tampak pada tingkah
laku para anggotanya. kebudayaan tercifta oleh banyak
faktor organ biologis manusia, lingkungan alam,
lingkungan sejarah, dan lingkungan psikologisnya.
Masyarakat Budaya membentuk pola budaya sekitar satu
atau beberapa fokus budaya. Fikus budaya dapat berupa
nilai misalnya keagamaan, ekonomi, ideologi dan
sebagainya.
Setelah dikemukakan masing-masing artik kata dari sosial
dan budaya, maka pengertian sosial budaya dapat
dirumuskan adalah sebagai kondisi masyarakat (bangsa)
yang mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara yag dilandasi dengan falsafah
negara kesatuan Republik Indoesia.
Ketahanan di bidang sosial budaya dimaksud
menggambarkan kondisi dinamis suatu bangsa atau
masyarakat, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan pengembangan kekuatan
nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan dari dalam maupun dari luar
yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara.
Demikianlah artikel yang mebahas tentang pengertian
sosial budaya, semoga artikel sederhana ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita
semua.[ps]
A. Pentingnya Hidup Bermasyarakat
Warga DKI jakarta terdiri dari berbagai suku, ras,
kepercayaan, buadaya, adat, dan keagamaan. Di DKI
ada juga penduduk pribumi yang disebut ‘orang
betawi’ dan ada juga yang merupakan warga
pendatang, dari Nusantara maupun Internasional.
Hal itu di karenakan banyak warga pendatang yang
menguji nasib mereka di Ibukota. Tapi, hal ini justru
mengakibatkan :
o Lahan tempat tinggal semakin sempit.
o Bangunan menjadi padat.
o Terjadi pengangguran.
o Timbul tawuran dan kriminalitas.
Terkadang hal tersebut dapat terjadi karena keegoisan
serta kepentingan kelompok. Dan itu pun terjadi dari
anak-anak, remaja, mahasiswa, bahkan sampai
petinggi DPR.
B. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial masyarakat Jakarta yaitu kekuatan
masyarakat yang terdiri dari berbagai sistem norma
yang berlaku di Jakarta yang dapat mempengaruhi
tingkah laku masyarakat Jakarta. Norma yang ada di
Jakarta diantaranya, Norma pergaulan, norma
keagamaan, norma budaya, norma adat dan norma
susila.
Lingkungan sosial budaya mencangkup, tertib sosial,
lingkungan pendidikan, dan tempat ibadah dan
bersejarah.
Ada pun dampak positif, yaitu kemajuan IPTEK
bermanfaat bagi kemudahan hidup. Ada pun dampak
negatif, yaitu pergaulan bebas, obat-obatan dan
minuman keras.
C. Pentinganya Lingkungan Sosial Budaya dalam
Pembinaan Kerukunan Hidup Bermasyarakat
Kerukunan masyarakat Jakarta dapat terjuwud
dengan :
o Sikap gotong royong.
o Toleransi terhadap sesama.
o Tidak mengutamakan sikap egoistis.
o Saling menghargai.
Ada juga dampak yang terjadi, diantaranya :
o Nilai gotong royong menimbulkan kebersamaan.
o Cara hidup bebas di pandang sebelah mata.
D. Rumah Singgah
Rumah singgah di bangun pemerintah untuk
menampung masyarakat yang tidak jelas tempat
tinggalnya seperti, gepeng, masayrakat yang tinggal
di kolong jembatan, rel kereta api, dan yang
melakukan aktivitas di lampu merah. Dalam rumah
singgah juga dilakukan pengajaran dalam bentuk
formal dan non formal.
E. Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini
merupakan ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Diantara
semua yang diciptakan Tuhan, manusia adalah
makhluk yang memiliki akal budi. Tuhan pun
menciptakan manusia, perempuan dan laki-laki yang
terdiri dari berbagai ras, kepercayaan, budaya, dan
adat.
Tuhan pun memberikan akal pikir untuk manusia
sebagaimana untuk tidak bertindak semena-mena dan
saling menjaga serta menghormati agar tidak terjadi
perpecahan. Untuk itu, kita memiliki landasan norma
agama, hukum, adat, dan susila.
F. Hubungan dan Norma dalam Pergaulan
Setiap manusia melakukan pergaulan. Biasanya,
orang yang mudah bergaul memiliki banyak teman
sedangkan orang yang tidak gampang bergaul jarang
memiliki teman.
Dalam pergaulan kita harus dapat memilah mana
yang kenala, rekan, teman maupun sahabat. Dan
dalam sebuah pergaulan kita pun harus
memperhatikan norma-norma seperti :
a. Norma Agama, dapat mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan dan hubungan sesama
manusia. Bagi siapa yang melanggar, maka akan
mendapatkan hukuman dari Tuhan di hari akhir.
b. Norma Hukum, dapat mengatur manusia
berlawanan jenis seperti ‘pacaran’. Dalam hal ini
harus dipelihara norma etika dan norma hukum,
supaya tidak timbul hal-hal yang melanggar
ketentuan hukum yang berlaku. Jika pria berlaku
kurang baik terhadap wanita, maka akan terjadi
hukum di dunia maupun di peradilan Tuhan.
c. Normal Susila, norma ini timbul dari hati nurani
setiap manusia. Inilah yang membedakan manusia
dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Oleh
karenanya kita sesama manusia harus saling
menghargai dan menghormati. Dengan ini, kita harus
menjaga perasaan dan hati nurani.
d. Norma Kesopanan, terkadang, saat para remaja
bermain dengan hal sehidup semati. Membuat si pria
melakukan tindakan tidak sopan yang mengakibatkan
si wanita menjadi korban yang dapat membuatnya di
pandangan negatif oleh masyarakat. Oleh karena itu,
kita harus memberikan batasan dalam pergaulan.
e. Norma Adat, yaitu kebiasaan atau tatanan hidup
dalam masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan.
Norma ini tidak dapat di hilangkan dengnamudah
dari kehidupan masyarat. Namun, seiring berjalannya
waktu dan kebudyaan barat yang masuk ke Jakarta,
adat-adat Jakarta pun tertinggalkan.
G. Komitmen dan sikap Pebuatan Manusia
Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan yang
anut merupakan salah satu bentuk hubungan manusia
dengan Tuhan secara vertikal, dan diajarkan pula
melalui kitab-kitab suci melakukan hubungan dengan
manusia lainnya yang disebut hubungan horizontal.
Dalam menghadapi segala cobaan-Nya, kita harus
menerimanya dengan lapang dada, ikhalas dan
tawakal. Kita pun harus melaluinya dengan setulus
hati serta berdo’a dan berusaha.
Manusia harus bersyukur dengan apa yang diberikan
Tuhan atas nikmat yang telah diberikan Tuhan. Dan
kita pun harus bersabar jikalau kita tidak mampu
menghadapi ujian-Nya.
Dan kita sebagai manusia pun harus mawas diri,
karena dalam pergaulan ‘masa kini’ banyak anak-
anak muda yang terjerat dalam pergaulan bebas,
obat-obatan terlarang, serta minum-minuman keras.
Kita pun hendaknya bertaubat setelah melakukan hal-
hal yang di larang Tuhan.
H. Sopan Santun dan Perilaku Manusia
Dopan Santun merupakan sikap mengungkapkan rasa
menghargai, menyayangi, serta memiliki rasa
tanggungjawab terhadap dirinya dan orang-orang
disekitarnya.
Secara kelompok manusia berada di tengah-tengah
masyarakat. Dalam hal itu perlu aturan-aturan seperti
aturan adat, hukum dan agama yang merupakan
acuan bermasyarakat yang disebut norma yang dianut
bersama. Misalnya, memberi salam saat masuk dan
keluar rumah, menghargai saudara, cara beribadah dll.
Sikap dalam hubungan dengan pelayanan pemerintah.
Sikap memberikan pelayanan terhadap siapapun
tanpa terkecuali, sikap perasaan yang sama dan
kebutuhan harus diciptakan serta berfungsi dengan
semestinya.
I. Cara Menghormati dan Cara Berbusana
1. Sikap Individu
a. Sikap Berbicara, suara harus jelas, penuh
perhatian, teratur, pendengaran yang baik, serta
menghindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
b. Sikap Duduk, rileks, jarak pandang, tidak boleh
ongkang-ongkang kaki, dll.
c. Sikap Berdiri, badan tegap, teidak boleh
memasukkan tangan ke saku, Tidak boleh berkacak
pinggang.
d. Sikap Berjalan, bila wanita, sebaiknya berjalan di
samping kiri laki-laki dan hndari berjalan di tengah
jalan raya.
2. Cara Berbusana
a. Berbusana di rumah, Menggunakan baju santai
yang nyaman dan pas dengna badan, ukuran, bentuk,
maupun warnanya di tubuh kita.
b. Berbusana ketika di sekolah, haruslah lengkap
dengan atribut, rapi, kemeja harus dikancingkan,
tidak di perbolehkan menggunakan gelang dll.
c. Berbusana ketika berpesta dan seminar, Harus
terlihat rapi, hidup, dan sopan.
J. Pergaulan
Ada beberapa jenis pergaulan, diantaranya :
a. Perkenalan, didahulukan dengan mengucapkan
salam dan berjabat.
b. Cara bertemu, hendaknya memperhatikan waktu
dan tempat. Jika memang tidak bisa, seharusnya di
tolak dengan halus.
c. Silahturahmi, ini merupakan salah satu adat
sesuai norma-norma yang berlaku di daerah tersebut.
d. Menjenguk orang sakit, harus memeberikan kata-
kata yang menyenangkan, mendoakan, dan
membawajan makanan atau buah-buahan.
e. Sikap dan cara menelpon, dalam menggunakan
telpon / HP gunakan dengan seperlunya, jangan
terlalu lama, singkat, jelas dan padat, serta jelas akan
apa yang disampaikan.