Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kerajaan hewan (Kingdom Animalia). Dokumen tersebut menjelaskan ciri-ciri umum kingdom hewan, klasifikasi filum dan kelas utama, serta memberikan contoh-contoh organisme dari masing-masing filum dan kelas seperti porifera, coelenterata, platyhelminthes, dan lainnya.
2. CIRI CIRI UMUM KINGDOM ANIMAL
• Eukariot,
• Multiseluler
• Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
• Heterotrof
• Dapat bergerak untuk memperoleh makanan
dan mempertahankan hidupnya
4. A. Avertebrata
Tidak
bertulang
belakang
1. Protozoa
Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/
alga)
2. Metazoa
Hewan bersel
banyak
a. Porifera Hewan berpori
b. Coelenterata Hewan berongga
c. Platyhelminthes Cacing pipih
d.Nemathelminthes Cacing gilig
e. Annellida Cacing gelang
f. Mollusca Hewan lunak
g. Arthropoda Hewan kaki beruas2
h. Echinodermata Hewan berkulit duri
B. Vertebrata
Bertulang
belakang
1. Pisces Ikan
2. Amphibi Hidup di 2 alam
3. Reptil Hewan melata
4. Aves Burung
5. Mamalia Hewan menyusui
6. Ciri-ciri filum porifera
• Tubuh umumnya asimetri (tidak beraturan) , beberapa
simetri radial
• Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung
• Tubuhnya berpori/ memiliki lubang-
lubang kecil
• Belum memiliki jaringan dan organ shg disebut parazoa
• Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton)
• Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air
tawar.
• Reproduksi secara sexual maupun asexsual
7. Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air
• Tipe askonoid (pori/ostium berhubungan langsung ke
spongeosol.
• Sikonoid (pori / ostium dihubungkan dengan saluran
bercabang dengan spongeosol)
• Leukonoid (pori / ostium banyak serta bercabang -
cabang membentuk rongga – rongga kecil.
8. TIPE SALURAN AIR PADA PORIFERA
• Terdiri dari tiga tipe (Askon, sikon, leukon)
12. Ciri – ciri Filum Coelenterata
•Memiliki rongga tubuhsbg alat
pencernaan
• Memiliki sel penyengat (cnidoblas / nematokis)
• Simetri radial
• Bentuk polip (tabung) dan medusa(lonceng / payung)
• Merupakan hewan diploblastik
• Reproduksi secara sexual dan asexual.
• Pencernaan secara ekstraseluler dan intraseluler.
25. FILUM PLATYHELMINTHES
• Lapisan tubuh Triploblastik.
• Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m.
• Tubuh simetri bilateral, pipih Tidak memiliki rongga
tubuh (acoelomata).
• Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus (tanpa
memiliki anus).
• Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan
ekskresi,hermaprodit.
• Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, dalam
tubuh hewan lain (parasit)
59. Ciri-ciri (1)
• Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks)
dan perut (abdomen).
• Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung
oleh rangka luar dari kitin.
• Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang
lateral yang beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap.
Anus terdapat di bagian ujung tubuh.
• Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di
daerah dorsal (punggung) rongga tubuh.
• Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas
dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas
dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.
60. Ciri-ciri (2)
• Sistem saraf berupa tanggal tali. Ganglion otak
berhubungan dengan alat indera.
• Arthropoda memiliki alat indera seperti antena
yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal
(ocellus) dan mata majemuk (facet), organ
pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat
keseimbangan) pada Curstacea.
• Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran
Malpighi.
• Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi
kebanyakan internal (di dalam tubuh)
61. Klasifikasi
• Kelas Crustacea (golongan udang).
• Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan
laba-laba).
• Kelas Myriapoda (golongan luwing).
• Kelas Insecta (serangga)
71. a. Scorpionida (kalajengking)
• contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp,
Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng
(Buthus)
• Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan
ruas terakhir berubah menjadi alat pembela
diri.
72. b. Arachnoidea (laba-laba)
• Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika
Selatan)
• Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
• Laba-laba penjerat (di Malaysia)
• Laba-laba pemburu (di Meksiko)
• Laba-laba srigala
• Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles
reclusa
• Tarantula (Rhechostica hentz)
75. Peran Arachnida:
• Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga terutama serangga hama.
• Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak
merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.
79. Hemimetabola
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat
dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini
serangga muda mengalami pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah
berkembangnya semua organ tubuh dengan baik,
termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya
80.
81. Holometabola
• Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna.
• Tahapan dari daur serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa –
imago.
• Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya
berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong
dimana pada saat itu serangga tidak melakukan
kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan
dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa
atau fase perkembangbiakan.
82.
83.
84. Peran menguntungkan:
• Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat
membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga.
• Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan
madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
• Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh:
Bombix mori).
• Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
• Merupakan mata rantai makanan yang amat penting
bagi kehidupan.
85. Peran merugikan:
• Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus,
kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
• Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang,
kumbang kelapa, ulat.
• Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata
lugens (wereng)
• menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang
sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga
tanaman padi menjadi puso.
• Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk,
kutu kepala dan kutu busuk.
• Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai)
oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
• Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun
ikan.
• Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan
rayap.
88. Sistem Tubuh Echinodermata:
• Sistem Reproduksi: Echinodermata mempunyai jenis
kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina.
Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut.
• Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna.
• Sistem Pernafasan: Echinodermata bernafas menggunakan
paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae)
• Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya
tereduksi, sukar diamati
• Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf