SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
KINGDOM PROTISTA
SMA Kelas X
Dewi Ayu Pratiwi
Sistem Klasfikasi 5 Kingdom
OUTLINE
Pengertian, Ciri-
ciri, dan Klasifikasi
Protista
Protozoa
Ciri-ciri
Cara hidup
Habitat
Reproduksi
Klasifikasi
Ganggang/Alga
Ciri-ciri
Cara hidup
Habitat
Reproduksi
Klasifikasi
Jamur Protista
Ciri-ciri
Cara hidup
Habitat
Reproduksi
Klasifikasi
Peranan Protista
bagi Kehidupan
Ciri dan Klasifikasi Protista
Protista ( Yunani, protos = pertama)  organisme eukariot pertama
atau yang paling sederhana.
Ciri-Ciri :
 Uniseluler dan Multiseluler
 Aerobik dan Anarobik
 Fotoautotrof dan Heterotrof
 Memiliki alat gerak (Flagela dan Silia) & Tidak
memiliki alat gerak
 Hidup bebas (Kosmopolit)
 Simbiosis Mutualisme
 Parasit
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciri-ciri :
 Uniseluler
 Tidak punya dinding sel
 Heterotrof
 Ukuran tubuh (10-200 𝜇)
 Bentuk tubuh tetap
(Radiolaria&Foraminifera)
 Bentuk tubuh berubah-ubah
(Amoeba)
Struktur Tubuh :
• Sitoplasma
• Membran sel  Pelindung & pengatur
pertukaran zat
• Pseudopodia (kaki semu), flagel dan silia
 alat gerak
• Vakuola makanan  mencerna makanan
• Vakuola kontraktil  mengeluarkan sisa
makanan (cair) melalui membran sel
(secara kontraksi) serta mengatur kadar
air dalam sel(osmoregulator)
Protista Mirip Hewan (Protozoa) (2)
 Cara Hidup : Memperoleh makanan dengan fagositosis
 Habitat
a. Hidup bebas di alam : Amoeba proteus dan Paramecium caudatum
b. Parasit dalam tubuh organisme : Plasmodium malariae dan Entamoeba histolytica
c. Bersimbosis mutualisme dengan usus hewan ruminansia : Cilliata
 Cara beradaptasi pada lingkungan yang tidak menguntungkan :
Membentuk sista (sel tidak aktif yang berdinding sel polisakarida).
Amoeba proteus Paramecium caudatum Entamoeba histolytica
Protista Mirip Hewan (Protozoa) (3)
Reproduksi Protozoa
 Aseksual : Pembelahan biner,
diawali dengan kariokinesis
dan diikuti dengan
sitokinesis (pembelahan
sitoplasma)
 Seksual : Konjugasi
(penyatuan gamet yang
berbeda jenis)
(Pembelahan biner pada reproduksi
protozoa)
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
 Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil); Ciliophora (Yunani, phora=gerakan)  protozoa
yang bergerak dengan silia (rambut getar)
 Bentuk tubuh tetap; memiliki pelikel (selaput protein yang menyokong membran sel)
 Silia digunakan untuk bergerak, berenang, dan memasukan makanan ke dalam
sitoplasma
 Memiliki trikosis sebagai alat perlindungan diri.
Struktur Tubuh Cilliata
 Organel sel : Mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola makanan dan
vakuola kontraktil
 Alat pencernaan : Terdiri atas corong mulut/celah mulut (oral groove), sitostoma
(mulut sel), sitofaring (gullet/kerongkongan sel), vakuola makanan, dan lubang
anus pada bagian tertentu.
Vakuola makanan
Makronukleus
Pelikel
Vakuola
kontraktil
Silia
Mikronukleus
Sitofaring
Pori anus
Endoplasma
Ektoplasma
(Struktur tubuh Paramecium caudatum)
Trikosis
Sitostoma
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciliata (Ciliophora/Infusoria) Proses pencernaan makanan :
Silia
Sitostoma
Sitofaring
Vakuola makanan
Sitoplasma (secara dufusi)
Lubang anus/pori-pori
membran
(Proses pencernaan makanan pada Paramecium sp)
Pencernaan Makanan
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
 Ciliata memiliki dua jenis nukleus ;
 Makronukelus Sintesis RNA mengatur aktivitas dan pertumbuhan sel, dan
alat reproduksi aseksual (pembelahan biner)
 Mikronukleus  alat reproduksi seksual (konjugasi)
Reproduksi
(Konjugasi pada Paramecium sp)
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Habitat
Hidup bebas di alam :
Vorticella Stentor Didinium
Parasit di tubuh hewan :
Balantidium coli
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Rhizopoda (Sarcodina)
 Rhizopoda (Yunani, rhizo=akar, pod=kaki) atau Sarcodina (Yunani, sarco=daging)
 protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki palsu/kaki semu)
Pseudopodia : Penjuluran sitoplasma yang terbentuk saat bergerak mendekati
sumber makanan (disebut gerak amoeboid)
Struktur tubuh Amoeba proteus
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Rhizopoda (Sarcodina)
Struktur Tubuh :
 Ada yang bercangkang (Foraminifera) dan tidak bercangkang (Amoeba)
 Memiliki sitoplasma (Ektoplasma & Endoplasma)
 Di dalam sitoplasma terdapat inti sel, vakuola makanan, dan vakuola kontraktil.
 Sitoplasma di kelilingi oleh membran sel.
(Reproduksi pada Amoeba sp)
Contoh
Rhizopoda
Amoeba proteus : hidup di tanah basah (bebas) dan tidak memiliki
cangkang
Entamoeba gingivalis : hidup pada gigi dan gusi manusia
Entamoeba coli : hidup di usus besar (colon), tidak parasit, kadang
menyebabkan diare
Entamoeba histolytica : hidup parasit dan menyebabkan penyakit
disentri. Menyebar melalui makanan, minuman, dan peralatan makan
yang terkontaminasi
Foraminifera : memiliki cangkang dari kalsium karbonat, melakat
pada ganggang dan batuan. Fosil Foraminifera digunakan sebagai
penanda umur batuan sedimen&pencarian minyak bumi. Contoh :
Globigerina
Radiolaria : hidup di laut, cangkang berbentuk gelas. Saat sudah mati
akan mengendap di lautan&dimanfaatkan sebagai bahan peledak dan
penggosok. Contoh : Collosphaera dan Acanthometron
Radiolaria Foraminifera
Entamoeba coli
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Flagellata (Mastigophora)
 Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig=cambuk,
phora=gerakan). Jadi flagellata adalah protozoa yang bergerak dengan flagela
(bulu cambuk)
 Struktur tubuh tetap (memiliki pelikel); berbentuk oval memanjang atau pipih
panjang.
 Jumlah flagela bervariasi; diameter 0,25 𝜇𝑚 dan panjang 10-200 𝜇𝑚
 Flagellata ada yang memiliki mitokondria (Ex; Giardia lamblia) dan tidak (Ex;
Trypanosoma sp). Selain itu, Trypanosoma sp memiliki kinetoplas untuk
menyimpan DNA.
 Flagellata tidak dapat membentuk sista.
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Flagellata (Mastigophora)
 Phytomastigophorea: Protozoa
yang memiliki klorofil
sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Contohnya adalah
Euglena and Dinoflagellata.
 Zoomastigophorea: Disebut
juga dengan Zooflagellata.
Mereka memperoleh makanan
melalui osmotrophy (lewat
membran plasma) or
phagotrophy (melalui
vakuola). Contohnya
Trychomonas.
(Struktur tubuh Euglena viridis)
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Flagellata (Mastigophora)
(Reproduksi secara aseksual pada Flagellata (gambar B) dilakukan dengan
pembelahan binner dengan arah membujur)
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Flagellata (Mastigophora)
(Siklus hidup Trypanosoma brucei gembinase yang menyerang manusia melalui
Lalat tsetse)
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Flagellata (Mastigophora)
Trypanosoma brucei
gembinase :
Penyebab penyakit tidur
di Afrika melalui
perantara lalat tsetse
Trypanosoma cruzi :
Penyebab penyakit
Chagas pada manusia.
Trypanosoma evansi :
Penyebab penyakit Surra
pada hewan ternak
Trichomonas vaginalis :
Penyebab penyakit
keputihan pada wanita.
Leishmania donovani :
Penyebab penyakit Kala-
azar pada manusia di
Mesir dan Afrika.
Trichonympha
campanula :
Bersimbiosis di usus
rayap untuk mencerna
kayu
Giardia lamblia :
Menginfeksi usus
manusia dan
menyebabkan kejang
usus (giardiasis)
Trypanosoma brucei
gembinase
Trypanosoma cruzi Trichomonas vaginalis
Leishmania donovani Trichonympha campanula Giardia lamblia
Contoh-Contoh Flagellata
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Sporozoa (Apicomplexa)
 Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa
=hewan) merupakan protozoa yang tidak
memiliki alat gerak dan memiliki bentuk
seperti spora pada salah satu tahap
dalam siklus hidupnya.
 Berbentuk bulat/oval, memiliki nukleus
tapi tidak ada vakuola.
 Bersifat parasit dalam tubuh manusia
dan hewan.
 Membentuk sista saat berada di usus
vektor (hewan perantara)
Plasmodium sp
Plasmodium sp saat merusak sel darah
merah
Tahap di tubuh nyamuk
Siklus
sporogenik
Makrogametosit
Fertilisasi
mikrogamet oleh
makrogamet
Mikrogametosit
berflagel
Ookinet
Oosista
Oosista
pecah
Sporozoit
keluar
Nyamuk menggigit
(menyuntik sporozoit)
Sel hati
Tahap di dalam hati
manusia
Sel hati
terinfeksi
Siklus di luar eritrosit
Merozoit
Sel darah merah
menghasilkan tropozoit
Tahap di dalam
darah manusia
Tropozoit
belum matang
(tahap cincin)
Siklus di dalam
eritrosit manusia Tropozoit
matang
Gametosit
Tropozoit
Tropozoit
keluar
Gametosit
Fase infektif
Fase diagnostik
Skema siklus hidup Plamodium sp
Penjelasan :
 Nyamuk Anopheles yang mengandung sporozoit Plasmodium sp menggigit manusia dan
meninggalkan sporozoit dalam jaringan darah manusia.
 Sporozoit masuk ke dalam hati untuk bereproduksi secara binner, tumbuh menjadi merozoit.
 Merozoit masuk ke dalam sel darah merah manusia kemudia membelah biner menjadi merozoit
baru yang disebut tropozoit.
 Tropozoit keluar setalah memecah&mengifeksi sel darah merah lain dalam waktu 48-72 jam
(penderita malaria pada fase ini mengalami demam&menggigil secara periodik)
 Dalam jaringan daerah, beberapa merozoit membelah dan membentuk gametosit jantan
(mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit).
 Saat nyamuk Anopheles menghisap darah penderita, maka gametosit masuk ke dalam saluran
pencernaan nyamuk.
 Gametosit mengalami fertilisasi sehingga membentuk zigot yang disebut ookinet. Ini
merupakan reproduksi seksual.
 Ookinet masuk ke dinding usus nyamuk membentuk Oosista yang berdinding tebal. Dalam
Oosista berkembang ribuan sporozoit.
 Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Siklus kembali
berulang.
Contoh-Contoh Sporozoa
Gambar tropozoit pada beberapa jenis Plasmodium (P.falciparum,
P.vivax, P.ovale dan P. malariae)
 Plasmodium falciparum : Malaria tropika
 Plasmodium vivax : Malaria tartiana
 Plasmodium ovale : Malaria tartiana
 Plasmodium malariae : Malaria kuartana
! Jenis-Jenis Plasmodium
Gambar Toxoplasma gondii
penyebab toksoplasmosis
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga)
Ciri-ciri :
 Uniseluler/Multiseluler
 Eukariotik
 Bersifat fotoautotrof
(memiliki kloroplas)
 Ukuran tubuh mikroskopis
(8 𝜇𝑚) dan makroskopis
 Bentuk tubuh
tetap&memiliki dinding sel
 Hidup soliter (sendiri) atau
berkoloni
 Hidup di perairan
Volvox
Chlorella
Fucus distichus Ulva sp
(Gambar : Ganggang berukuran mikroskopis
(Gambar : Ganggang berukuran makroskopis
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (2)
Flagela
Vakuola
kontraktil
Granula
pati
Nukleus
Bintik mata/
Stigma
Pirenoid yang
di kelilingi
granula pati
Aparatus Golgi
Mitokondria
Kloroplas
Fotoreseptor
OsmoregulatorAlat gerak
Penyimpanan
cadangan
makanan
Pusat kendali
kegiatan sel
Struktr sel pada ganggang uniseluler
Chlamydomonas
Pigmen fotosintetik
pada ganggang :
 Karoten (kuning-
kemerahan)
 Xantofil (kuning)
 Fikoeritin (merah)
 Fikosianin (biru)
 Fukosantin (cokelat)
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3)
Perbedaan struktur tubuh ganggang multiseluler
dengan rumput lau (sea grass)
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3)
Cara Hidup dan Habitat Ganggang
 Macam-macam bentik :
Cephaleuros virescens Rivularia
Acrosiphonia Trentepohlia
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3)
Cara Hidup dan Habitat Ganggang
 Habitat alga : Tempat basah, lembab, atau perairan (tawar dan laut)
 Cara hidup alga : (1) Neuston (melayang dalam air), (2) Bentik (melekat pada
dasar perairan/organisme lain).
 Macam-macam bentik :
 Epilitik : Hidup/Melekat pada batuan, Ex; Rivularia
 Epipelik : Hidup/Melekat pada lumpur atau pasir, Ex;
 Epifitik : Hidup/Melekat pada tanaman, Ex; Cephaleuros virescens
 Epizoik : Hidup/Melekat pada hewan
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3)
Reproduksi Ganggang (Aseksual)
Reproduksi Aseksual pada Ganggang :
 Pembelahan biner : Terjadi pada ganggang
Euglenoid , Chlorella, dan Pyrrophyta
(Ganggang api). Pembelahan di awali dengan
pembelahan initi, diikuti pembelahan
sitoplasma.
 Fragmentasi : Pemutusan sebagaian tubuh
ganggang, terjadi pada ganggang yang brebntu
filamen atau thalus. Contoh Spirogyra,
Laminaria, dan Sargassum.
 Pembentukan spora vegetatif : Dapat terjadi
jika kondisi lingkungan memungkinkan dan
jumlah makanan mencukupi. Contohnya
Chlamydomonas dan Ulothrix.
(Pembelahan biner pada Euglena sp)
(Fragmentasi pada Spirogyra)
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3)
Reproduksi Ganggang (2)
(Siklus hidup Chlamydomonas)
Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3)
Reproduksi Ganggang (Seksual)
1. Konjugasi
Proses saling melekatnya dua individu
yang berbeda jenis, diikuti dengan terjadnya
plasmogami (peleburan plasma sel) dan kariogami
(peleburan inti sel).
2. Singami (Isogami)
Peleburan antara dua sel gamet yang sama
bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenis ((+) dan
(-)), . diikuti dengan peleburan inti. Contohnya pada
ganggang Ulva
3. Anisogami
Peleburan antara sel gamet yang berbeda
ukuran dan bentuknya. Dapat berupa oogami,
masuknya sel gamet jantan berflagela (sperma) ke
sel gamet betina kemudian terjadi peleburan ini.
Contohnya pada Laminaria.
(Proses konjugasi pada spirogyra)
Klasifikasi Ganggang
1. Euglenoid (Euglenophyta)
 Tidak memiliki dinding sel dan
memiliki stigma(bintik mata)
 Memiliki flagella (gerak aktif) dan
berklorofil
 Pigmen dominan karoten, hasil
fotosintesis di simpan dalam bentuk
paramilon.
 Habitat di air tawar
 Reproduksi aseksual dengan
pembelahan biner.
(Struktur tubuh Euglena viridis)
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
 Pigmen dominan yang dimiliki xantofil (kuning). Pigmen
lain nya adalah klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat)
 Memiliki dinding sel (hemiselulosa, pektin, atau silika)
 Ada yang memiliki flagela, ada yang tidak memiliki flagela.
 Habitat di air tawar dan air laut.
 Pembagian kelas :
A) Xanthophyceae
Memiliki pigmen klorofil dan xantofil, berbentuk
filamen bercabang dan senositik (sel dengan banyak inti.
Contoh : Vaucheria
B) Chrysophyceae
Memiliki pigmen klorofil dan karoten, sel tubuh
berbentuk seperti bola dan memiliki flagela. Contoh :
Synura dan Mischococcus.
Klasifikasi Ganggang
Vaucheria sp
Synura
C) Bacillariophyceae (Diatom/Ganggang Kersik)
 Berwarna kuning kecokelatan
 Memiliki dinding sel tumpang tindih seperti kotak (hipoteka) dan epiteka
 Dapat membentuk sista ketika kondisi lingkungan tidak menguntungkan
 Membentuk fosil yang menyusun sedimen tanah diatomeseus (sebagai bahan
pasta gigi, penggosok, dan campuran semen.
 Contoh : Navicula monilifera, Pinnularia sp, Melosira, dan Cylotella meneghiniana.
Klasifikasi Ganggang
Navicula monilifera Contoh bentuk cangkang
alga diatom
Klasifikasi Ganggang
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api)
 Memiliki klorofil a, c, fikobilin, dinoxantin, dan xantofil.
 Memiliki flagella dan mengandung fosfor.
 Contoh : Noctiluca scintillans dan Ceratium hirundinella.
 Penyebab terhadinya pasang merah (red tide) di laut saat populasinya sangat berlimpah
dan menghasilkan racun.
 Jenis-jenis ganggang api penghasil racun :
A) Pfiesteria : Menghasilkan racun neurotoksin yang membuat biota laut mati.
B) Gymnodinium breve : Menghasilkan racun brevetoksin atau gymnocin A yang
menyebabkan keracunan dan gangguan koordinasi gerakan otot.
C) Lingulodium polydreum dan Gonyaulax : Menghasilkan racun saksitoksin yang
menyebabkan muntah, diare, dan hilang koordinasi tubuh pada manusia.
D) Gambierdiscus toxicus : Menghasilkan ciguatoksin.
Gonyaulax Noctiluca scintillans
Peristiwa terjadinya pasang merah (red tide)
Klasifikasi Ganggang
4. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
 Pigmen dominan klorofil a dan b (klorofil yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan), karoten, dan xantofil.
 Dinding dari selulosa, dan berbentuk filamen (lembaran), atau sperti
tumbuhan tingkat tinggi.
 Habitat di air tawar, air laut, atau tanah yang lembab dan bersimbiosis
dengan jamur membentuk lichen (lumut kerak)
 Jenis-jenis Chlorophyta :
A) Chlamydomonas nivalis : Soliter di air tawar, memiliki dua flagella,
bintik mata, dan pirenoid.
B) Chlorella : Berbentuk bola kecil, kloroplas seperti mangkok, dan hidup
di air tawar. Dibudidayakan untuk siolah menjadi PST protein sel
tunggal) yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
C) Volvox : Koloni berbentuk bola dengan dua flagella yang terangkai
oleh benang sitoplasma.
D) Spirogyra : Hidup di air tawar, berbentuk benang bersekat&berlendir.
Kloroplas berbentuk spiral.
 Jenis-jenis Chlorophyta :
E) Caulerpa taxifolia : Hidup di laut, mengisi ekosistem
padang lamun, tumbuh pada pasir dan batu karang,
serta mengandung racun.
F) Ulothrix : Berbentuk benang, hidup di air tawar,
melekat pada medium dengan holdfast (menyerupai
akar).
G) Ulva : Hidup di daerah pasang surut, melekat pada
substrat padat. Ulva berbentuk lembaran dan
mengalami metagenesis. Sering dimanfaatkan sebagai
sayuran.
H) Chara braunii dan Nitella : Hidup di air tawar,
berbentuk talus bercabang dan mirip tumbuhan
tingkat tinggi. Memiliki globul (penghasil
spermatozoid) dan nukul (penghasil ovum) sebagai
alat perkembangbiakan.
Klasifikasi Ganggang
Nukul
Globul
Gambar : Chara braunii
SpirogyraUlothrix
Chara braunii Chlamydomonas nivalis
Klasifikasi Ganggang
4. Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
 Hidup di laut, memiliki pigmen dominan
fukosantin (cokelat) disamping pigmen lainnya
yaitu klorofil a, c, dan xantofil.
 Dinding sel mengandung pektin dan asam
alginat.
 Ganggang multiseluler yang berbentuk filamen
(benang) atau thalus.
 Melekat pada batuan holdfast, atau mengapung
karena memiliki alat pengapung disekitar blade.
 Contoh : Hormosira banskii (sumber makanan
untuk udang, bulu babi, dan ikan), Laminaria
digitalis (penghasil idoin untuk penyakit gondok),
Turbinaria (blade menempel pada batuan), dan
Macrocytis (membentuk hutan kelp).
Macrocytis pyriferaLaminaria digitalis
Hormosira banskii Turbinaria
Klasifikasi Ganggang
5. Rhodophyta (Ganggang Merah)
 Mengandung pigmen dominan fikobilin (teridiri dari fikoeritin dan fikosianin. Terdiri
dari pigmen lain klorofil a, d, dan karoten.
 Hidup subur di perairan dangal bersuhu hangat di laut tropis.
 Tubuh multiseluler berbentuk lembaran atau benang
 Dinding sel mengandung selulosa dan pektin.
 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar).
 Contoh : Palmaria palmata atau dulse (dimanfaatkan sebagai bahan makanan sop, salad,
dan pizza), Gigartina mamillosa (untuk pembuatan jeli dan agar-agar), Corallina officinalis
(untuk industri kosmetik), Porphyra (untuk pembuatan nori pembungkus sushi),
Eucheuma spinosum dan Gelidium robustum (untuk pembuatan agar-agar).
Corallina officinalis Gelidium robustum
Porphyra Gigartina mamillosa
Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Ciri-ciri :
 Eukariotik
 Bersifat heterotrof (tidak memiliki
kloroplas)
 Bersifat saprofit dan parasit
 Menghasilkan spora
 Terbagi menjadi :
A) Jamur Lendir Plasmodial
(Plasmodial Slime Mold)
B) Jamur Lendir Seluler (Celluler
Slime Mold)
C) Jamur Air (Oomycota)
Fuligo septica
Saprolegnia sp
Klasifikasi jamur Protista
1. Jamur Lendir Plasmodial
 Disebut juga Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
 Memiliki fase makan berbentuk massa ameboid (seperti amoeba) yang dsiebut
plasmodium (massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi oleh membran) .
 Pada fase plasmodium jamur lendir memperoleh makanan dengan cara fagositosis.
 Reproduksi seksual dengan singami dan aseksual dengan sporangium.
 Contoh Physarum sp, Didymium sp, dan Fuligo septica.
(Siklus hidup jamur lendir
plasmodial)
Klasifikasi jamur Protista
2. Jamur Lendir Selelur
 Disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir
bersekat)
 Memiliki fase makan berupa sel yang hidup
solietr, tetapi setelah makanan habis sel
tersebut berkoloni.
 Fase hidup soliter dan agregat.
 Jamur ini bereproduksi aseksual dengan
membentuk tubuh buah (fruting body) yang
berisi spora dan memiliki batang penyokong
(stalk). Reproduksi seksual dengan singami
dan sel ameboid.
 Contoh : Dictyostelium discoideum,
Polysphondylium sp, dan Coenonia sp.
(Siklus hidup jamur lendir
plasmodial)
Dictyostelium
Klasifikasi jamur Protista
3. Jamur Air (Oomycota)
 Disebut juga jamur karat putih (white rust) dan jamur berbulu halus (downy mildew)
 Berbentuk hifa halus bercabang, tidak bersekat, dan memiliki banyak inti (senositik).
 Hidup heterotrof dengan cara saproba (menguraikan organisme yang sudah mati)
atau sebagai parasit ada organisme lain.
 Reproduksi seskual dnegan pembuahan sel telur oleh inti sperma yang menghasilkan
zigot resisten (Oospora) dan aseksual dengan pembentukan zoopsora biflagella.
 Contoh : Saprolegnia sp (parasit pada ikan dan serangga), Phytophthora sp. (menyerang
tanaman seperti kelapa, kentang, dan tomat), Plamopara viticola (parasit pada tanaman
anggur).
(Gambar : Buah dan daun kentang yang terserang Phytophthora infestans)
Peranan Protista dalam Kehidupan
Menguntungkan
Nama Prostista Fungsi/Peranan
Prostista Mirip Hewan (Protozoa)
 Foraminifera (Globigerina)
Penanda umur batuan dan petunjuk pencarian
sumber minyak bumi
Prostista Mirip Hewan (Protozoa)
 Radiolaria (Collosphaera dan Acanthometron)
Endapan cangkang digunakan sebagai bahan
penggosok dan bahan peledak
Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)
 Alga diatom (Navicula monilifera, Pinnularia
sp., dan Melosira)
Fosil tanah diatomeseus untuk bahan pasta gigi,
bahan penggosok, dan bahan campuran semen
Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)
 Alga hijau (Chlorella sp., Ulva sp.)
Sebagai PST (Protein Sel Tunggal)
Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)
 Alga cokelat (Macrocytis, Laminaria, Fucus)
Menghasilkan asam alginat untuk bahan pengental
makanan (es krim, sirup, permen, cokelat)
Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)
 Alga merah (Palmaria palmata, Gelidium
robustum, dan Eucheuma spinosum)
Diolah menjadi bahan makanan (soup, salad, nori)
serta pembuatan agar-agar.
Peranan Protista dalam Kehidupan
Merugikan
Nama Prostista Fungsi/Peranan
Prostista Mirip Hewan (Protozoa)
 Rhizopoda (Entamoeba gingivalis, Entamoeba
histolytica, Entamoeba coli)
Menyebabkan kerusakan gusi dan gigi, penyebab
disentri, dan gangguan pada usus besar/diare.
Prostista Mirip Hewan (Protozoa)
 Flagellata (Trypanosoma brucei gembinase,
Trypanosoma evansi, Trypanosoma vaginalis)
Menyebabkan penyakit tidur afrika, penyebab
penyakit surra pada ternak, dan penyebab
keputihan pada wanita).
Prostista Mirip Hewan (Protozoa)
 Sporozoa (Plasmodium)
Menyebabkan penyakit malaria pada manusia
yang diperantarai oleh nyamuk Anopheles betina.
Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)
 Alga api (Pfisteria, Gymnodinium breve)
Menghasilkan neurotoksin dan breve toksin yang
menyebakan kematian pada biota laut dan
keracunan pada manusia yang mengkonsumsinya.
Prostista Mirip Jamur
 Jamur air/Oomycota (Saprolegnia sp)
Parasit pada ikan air tawar .
Prostista Mirip Jamur
 Jamur air/Oomycota (Phytophthora sp)
Menyerang tanaman seperti kelapa, kentang, dan
tomat

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Ganggang
GanggangGanggang
Ganggang
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Lichen
LichenLichen
Lichen
 
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XBIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
Bab 5 jamur
Bab 5 jamurBab 5 jamur
Bab 5 jamur
 
PPT Interaktif Invertebrata
PPT Interaktif InvertebrataPPT Interaktif Invertebrata
PPT Interaktif Invertebrata
 
Ppt platyhelminthes
Ppt platyhelminthesPpt platyhelminthes
Ppt platyhelminthes
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
SMA Kelas X - Bakteri
SMA Kelas X - BakteriSMA Kelas X - Bakteri
SMA Kelas X - Bakteri
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
 

Similar to Kingdom Protista

Similar to Kingdom Protista (20)

Protista mirip hewan
Protista mirip hewanProtista mirip hewan
Protista mirip hewan
 
PPT PROTISTA
PPT PROTISTAPPT PROTISTA
PPT PROTISTA
 
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista Protozoa
Protista ProtozoaProtista Protozoa
Protista Protozoa
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Protozoa
Protozoa Protozoa
Protozoa
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
 
materi klasifikasi dan karakteristik protozoa
materi klasifikasi dan karakteristik protozoamateri klasifikasi dan karakteristik protozoa
materi klasifikasi dan karakteristik protozoa
 
document (5).pptx
document (5).pptxdocument (5).pptx
document (5).pptx
 
Protozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewanProtozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewan
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Protozoa PPT REVISIProtozoa PPT REVISIppt
Protozoa PPT REVISIProtozoa PPT REVISIpptProtozoa PPT REVISIProtozoa PPT REVISIppt
Protozoa PPT REVISIProtozoa PPT REVISIppt
 
Protozoa PPT REVISI.pptx
Protozoa PPT REVISI.pptxProtozoa PPT REVISI.pptx
Protozoa PPT REVISI.pptx
 
KELOMPOK 6.pdf
KELOMPOK 6.pdfKELOMPOK 6.pdf
KELOMPOK 6.pdf
 
PRESENTASI BIOLOGI TENTANG PROTISTA BIOLOGI KELAS 10
PRESENTASI BIOLOGI TENTANG PROTISTA BIOLOGI KELAS 10PRESENTASI BIOLOGI TENTANG PROTISTA BIOLOGI KELAS 10
PRESENTASI BIOLOGI TENTANG PROTISTA BIOLOGI KELAS 10
 
Protisa mirip hewan
Protisa mirip hewanProtisa mirip hewan
Protisa mirip hewan
 

More from Dewi Ayu Pratiwi

More from Dewi Ayu Pratiwi (8)

Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)
 
Kingdom Plantae
Kingdom PlantaeKingdom Plantae
Kingdom Plantae
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Cervical cancer
Cervical cancerCervical cancer
Cervical cancer
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Kingdom Protista

  • 1. KINGDOM PROTISTA SMA Kelas X Dewi Ayu Pratiwi
  • 3. OUTLINE Pengertian, Ciri- ciri, dan Klasifikasi Protista Protozoa Ciri-ciri Cara hidup Habitat Reproduksi Klasifikasi Ganggang/Alga Ciri-ciri Cara hidup Habitat Reproduksi Klasifikasi Jamur Protista Ciri-ciri Cara hidup Habitat Reproduksi Klasifikasi Peranan Protista bagi Kehidupan
  • 4. Ciri dan Klasifikasi Protista Protista ( Yunani, protos = pertama)  organisme eukariot pertama atau yang paling sederhana. Ciri-Ciri :  Uniseluler dan Multiseluler  Aerobik dan Anarobik  Fotoautotrof dan Heterotrof  Memiliki alat gerak (Flagela dan Silia) & Tidak memiliki alat gerak  Hidup bebas (Kosmopolit)  Simbiosis Mutualisme  Parasit
  • 5. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Ciri-ciri :  Uniseluler  Tidak punya dinding sel  Heterotrof  Ukuran tubuh (10-200 𝜇)  Bentuk tubuh tetap (Radiolaria&Foraminifera)  Bentuk tubuh berubah-ubah (Amoeba) Struktur Tubuh : • Sitoplasma • Membran sel  Pelindung & pengatur pertukaran zat • Pseudopodia (kaki semu), flagel dan silia  alat gerak • Vakuola makanan  mencerna makanan • Vakuola kontraktil  mengeluarkan sisa makanan (cair) melalui membran sel (secara kontraksi) serta mengatur kadar air dalam sel(osmoregulator)
  • 6. Protista Mirip Hewan (Protozoa) (2)  Cara Hidup : Memperoleh makanan dengan fagositosis  Habitat a. Hidup bebas di alam : Amoeba proteus dan Paramecium caudatum b. Parasit dalam tubuh organisme : Plasmodium malariae dan Entamoeba histolytica c. Bersimbosis mutualisme dengan usus hewan ruminansia : Cilliata  Cara beradaptasi pada lingkungan yang tidak menguntungkan : Membentuk sista (sel tidak aktif yang berdinding sel polisakarida). Amoeba proteus Paramecium caudatum Entamoeba histolytica
  • 7. Protista Mirip Hewan (Protozoa) (3) Reproduksi Protozoa  Aseksual : Pembelahan biner, diawali dengan kariokinesis dan diikuti dengan sitokinesis (pembelahan sitoplasma)  Seksual : Konjugasi (penyatuan gamet yang berbeda jenis) (Pembelahan biner pada reproduksi protozoa)
  • 8.
  • 9. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Ciliata (Ciliophora/Infusoria)  Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil); Ciliophora (Yunani, phora=gerakan)  protozoa yang bergerak dengan silia (rambut getar)  Bentuk tubuh tetap; memiliki pelikel (selaput protein yang menyokong membran sel)  Silia digunakan untuk bergerak, berenang, dan memasukan makanan ke dalam sitoplasma  Memiliki trikosis sebagai alat perlindungan diri. Struktur Tubuh Cilliata  Organel sel : Mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola makanan dan vakuola kontraktil  Alat pencernaan : Terdiri atas corong mulut/celah mulut (oral groove), sitostoma (mulut sel), sitofaring (gullet/kerongkongan sel), vakuola makanan, dan lubang anus pada bagian tertentu.
  • 11. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Ciliata (Ciliophora/Infusoria) Proses pencernaan makanan : Silia Sitostoma Sitofaring Vakuola makanan Sitoplasma (secara dufusi) Lubang anus/pori-pori membran (Proses pencernaan makanan pada Paramecium sp) Pencernaan Makanan
  • 12. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Ciliata (Ciliophora/Infusoria)  Ciliata memiliki dua jenis nukleus ;  Makronukelus Sintesis RNA mengatur aktivitas dan pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual (pembelahan biner)  Mikronukleus  alat reproduksi seksual (konjugasi) Reproduksi
  • 14. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Ciliata (Ciliophora/Infusoria) Habitat Hidup bebas di alam : Vorticella Stentor Didinium Parasit di tubuh hewan : Balantidium coli
  • 15. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Rhizopoda (Sarcodina)  Rhizopoda (Yunani, rhizo=akar, pod=kaki) atau Sarcodina (Yunani, sarco=daging)  protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki palsu/kaki semu) Pseudopodia : Penjuluran sitoplasma yang terbentuk saat bergerak mendekati sumber makanan (disebut gerak amoeboid) Struktur tubuh Amoeba proteus
  • 16. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Rhizopoda (Sarcodina) Struktur Tubuh :  Ada yang bercangkang (Foraminifera) dan tidak bercangkang (Amoeba)  Memiliki sitoplasma (Ektoplasma & Endoplasma)  Di dalam sitoplasma terdapat inti sel, vakuola makanan, dan vakuola kontraktil.  Sitoplasma di kelilingi oleh membran sel. (Reproduksi pada Amoeba sp)
  • 17. Contoh Rhizopoda Amoeba proteus : hidup di tanah basah (bebas) dan tidak memiliki cangkang Entamoeba gingivalis : hidup pada gigi dan gusi manusia Entamoeba coli : hidup di usus besar (colon), tidak parasit, kadang menyebabkan diare Entamoeba histolytica : hidup parasit dan menyebabkan penyakit disentri. Menyebar melalui makanan, minuman, dan peralatan makan yang terkontaminasi Foraminifera : memiliki cangkang dari kalsium karbonat, melakat pada ganggang dan batuan. Fosil Foraminifera digunakan sebagai penanda umur batuan sedimen&pencarian minyak bumi. Contoh : Globigerina Radiolaria : hidup di laut, cangkang berbentuk gelas. Saat sudah mati akan mengendap di lautan&dimanfaatkan sebagai bahan peledak dan penggosok. Contoh : Collosphaera dan Acanthometron
  • 19. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Flagellata (Mastigophora)  Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig=cambuk, phora=gerakan). Jadi flagellata adalah protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk)  Struktur tubuh tetap (memiliki pelikel); berbentuk oval memanjang atau pipih panjang.  Jumlah flagela bervariasi; diameter 0,25 𝜇𝑚 dan panjang 10-200 𝜇𝑚  Flagellata ada yang memiliki mitokondria (Ex; Giardia lamblia) dan tidak (Ex; Trypanosoma sp). Selain itu, Trypanosoma sp memiliki kinetoplas untuk menyimpan DNA.  Flagellata tidak dapat membentuk sista.
  • 20. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Flagellata (Mastigophora)  Phytomastigophorea: Protozoa yang memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Contohnya adalah Euglena and Dinoflagellata.  Zoomastigophorea: Disebut juga dengan Zooflagellata. Mereka memperoleh makanan melalui osmotrophy (lewat membran plasma) or phagotrophy (melalui vakuola). Contohnya Trychomonas. (Struktur tubuh Euglena viridis)
  • 21. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Flagellata (Mastigophora) (Reproduksi secara aseksual pada Flagellata (gambar B) dilakukan dengan pembelahan binner dengan arah membujur)
  • 22. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Flagellata (Mastigophora) (Siklus hidup Trypanosoma brucei gembinase yang menyerang manusia melalui Lalat tsetse)
  • 23. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Flagellata (Mastigophora) Trypanosoma brucei gembinase : Penyebab penyakit tidur di Afrika melalui perantara lalat tsetse Trypanosoma cruzi : Penyebab penyakit Chagas pada manusia. Trypanosoma evansi : Penyebab penyakit Surra pada hewan ternak Trichomonas vaginalis : Penyebab penyakit keputihan pada wanita. Leishmania donovani : Penyebab penyakit Kala- azar pada manusia di Mesir dan Afrika. Trichonympha campanula : Bersimbiosis di usus rayap untuk mencerna kayu Giardia lamblia : Menginfeksi usus manusia dan menyebabkan kejang usus (giardiasis)
  • 24. Trypanosoma brucei gembinase Trypanosoma cruzi Trichomonas vaginalis Leishmania donovani Trichonympha campanula Giardia lamblia Contoh-Contoh Flagellata
  • 25. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Sporozoa (Apicomplexa)  Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa =hewan) merupakan protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan memiliki bentuk seperti spora pada salah satu tahap dalam siklus hidupnya.  Berbentuk bulat/oval, memiliki nukleus tapi tidak ada vakuola.  Bersifat parasit dalam tubuh manusia dan hewan.  Membentuk sista saat berada di usus vektor (hewan perantara) Plasmodium sp Plasmodium sp saat merusak sel darah merah
  • 26. Tahap di tubuh nyamuk Siklus sporogenik Makrogametosit Fertilisasi mikrogamet oleh makrogamet Mikrogametosit berflagel Ookinet Oosista Oosista pecah Sporozoit keluar Nyamuk menggigit (menyuntik sporozoit) Sel hati Tahap di dalam hati manusia Sel hati terinfeksi Siklus di luar eritrosit Merozoit Sel darah merah menghasilkan tropozoit Tahap di dalam darah manusia Tropozoit belum matang (tahap cincin) Siklus di dalam eritrosit manusia Tropozoit matang Gametosit Tropozoit Tropozoit keluar Gametosit Fase infektif Fase diagnostik Skema siklus hidup Plamodium sp
  • 27. Penjelasan :  Nyamuk Anopheles yang mengandung sporozoit Plasmodium sp menggigit manusia dan meninggalkan sporozoit dalam jaringan darah manusia.  Sporozoit masuk ke dalam hati untuk bereproduksi secara binner, tumbuh menjadi merozoit.  Merozoit masuk ke dalam sel darah merah manusia kemudia membelah biner menjadi merozoit baru yang disebut tropozoit.  Tropozoit keluar setalah memecah&mengifeksi sel darah merah lain dalam waktu 48-72 jam (penderita malaria pada fase ini mengalami demam&menggigil secara periodik)  Dalam jaringan daerah, beberapa merozoit membelah dan membentuk gametosit jantan (mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit).  Saat nyamuk Anopheles menghisap darah penderita, maka gametosit masuk ke dalam saluran pencernaan nyamuk.  Gametosit mengalami fertilisasi sehingga membentuk zigot yang disebut ookinet. Ini merupakan reproduksi seksual.  Ookinet masuk ke dinding usus nyamuk membentuk Oosista yang berdinding tebal. Dalam Oosista berkembang ribuan sporozoit.  Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Siklus kembali berulang.
  • 28. Contoh-Contoh Sporozoa Gambar tropozoit pada beberapa jenis Plasmodium (P.falciparum, P.vivax, P.ovale dan P. malariae)  Plasmodium falciparum : Malaria tropika  Plasmodium vivax : Malaria tartiana  Plasmodium ovale : Malaria tartiana  Plasmodium malariae : Malaria kuartana ! Jenis-Jenis Plasmodium Gambar Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis
  • 29. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) Ciri-ciri :  Uniseluler/Multiseluler  Eukariotik  Bersifat fotoautotrof (memiliki kloroplas)  Ukuran tubuh mikroskopis (8 𝜇𝑚) dan makroskopis  Bentuk tubuh tetap&memiliki dinding sel  Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni  Hidup di perairan Volvox Chlorella Fucus distichus Ulva sp (Gambar : Ganggang berukuran mikroskopis (Gambar : Ganggang berukuran makroskopis
  • 30. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (2) Flagela Vakuola kontraktil Granula pati Nukleus Bintik mata/ Stigma Pirenoid yang di kelilingi granula pati Aparatus Golgi Mitokondria Kloroplas Fotoreseptor OsmoregulatorAlat gerak Penyimpanan cadangan makanan Pusat kendali kegiatan sel Struktr sel pada ganggang uniseluler Chlamydomonas Pigmen fotosintetik pada ganggang :  Karoten (kuning- kemerahan)  Xantofil (kuning)  Fikoeritin (merah)  Fikosianin (biru)  Fukosantin (cokelat)
  • 31. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3) Perbedaan struktur tubuh ganggang multiseluler dengan rumput lau (sea grass)
  • 32. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3) Cara Hidup dan Habitat Ganggang  Macam-macam bentik : Cephaleuros virescens Rivularia Acrosiphonia Trentepohlia
  • 33. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3) Cara Hidup dan Habitat Ganggang  Habitat alga : Tempat basah, lembab, atau perairan (tawar dan laut)  Cara hidup alga : (1) Neuston (melayang dalam air), (2) Bentik (melekat pada dasar perairan/organisme lain).  Macam-macam bentik :  Epilitik : Hidup/Melekat pada batuan, Ex; Rivularia  Epipelik : Hidup/Melekat pada lumpur atau pasir, Ex;  Epifitik : Hidup/Melekat pada tanaman, Ex; Cephaleuros virescens  Epizoik : Hidup/Melekat pada hewan
  • 34. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3) Reproduksi Ganggang (Aseksual) Reproduksi Aseksual pada Ganggang :  Pembelahan biner : Terjadi pada ganggang Euglenoid , Chlorella, dan Pyrrophyta (Ganggang api). Pembelahan di awali dengan pembelahan initi, diikuti pembelahan sitoplasma.  Fragmentasi : Pemutusan sebagaian tubuh ganggang, terjadi pada ganggang yang brebntu filamen atau thalus. Contoh Spirogyra, Laminaria, dan Sargassum.  Pembentukan spora vegetatif : Dapat terjadi jika kondisi lingkungan memungkinkan dan jumlah makanan mencukupi. Contohnya Chlamydomonas dan Ulothrix. (Pembelahan biner pada Euglena sp) (Fragmentasi pada Spirogyra)
  • 35. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3) Reproduksi Ganggang (2) (Siklus hidup Chlamydomonas)
  • 36. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga) (3) Reproduksi Ganggang (Seksual) 1. Konjugasi Proses saling melekatnya dua individu yang berbeda jenis, diikuti dengan terjadnya plasmogami (peleburan plasma sel) dan kariogami (peleburan inti sel). 2. Singami (Isogami) Peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenis ((+) dan (-)), . diikuti dengan peleburan inti. Contohnya pada ganggang Ulva 3. Anisogami Peleburan antara sel gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya. Dapat berupa oogami, masuknya sel gamet jantan berflagela (sperma) ke sel gamet betina kemudian terjadi peleburan ini. Contohnya pada Laminaria. (Proses konjugasi pada spirogyra)
  • 37. Klasifikasi Ganggang 1. Euglenoid (Euglenophyta)  Tidak memiliki dinding sel dan memiliki stigma(bintik mata)  Memiliki flagella (gerak aktif) dan berklorofil  Pigmen dominan karoten, hasil fotosintesis di simpan dalam bentuk paramilon.  Habitat di air tawar  Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner. (Struktur tubuh Euglena viridis)
  • 38. 2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)  Pigmen dominan yang dimiliki xantofil (kuning). Pigmen lain nya adalah klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat)  Memiliki dinding sel (hemiselulosa, pektin, atau silika)  Ada yang memiliki flagela, ada yang tidak memiliki flagela.  Habitat di air tawar dan air laut.  Pembagian kelas : A) Xanthophyceae Memiliki pigmen klorofil dan xantofil, berbentuk filamen bercabang dan senositik (sel dengan banyak inti. Contoh : Vaucheria B) Chrysophyceae Memiliki pigmen klorofil dan karoten, sel tubuh berbentuk seperti bola dan memiliki flagela. Contoh : Synura dan Mischococcus. Klasifikasi Ganggang Vaucheria sp Synura
  • 39. C) Bacillariophyceae (Diatom/Ganggang Kersik)  Berwarna kuning kecokelatan  Memiliki dinding sel tumpang tindih seperti kotak (hipoteka) dan epiteka  Dapat membentuk sista ketika kondisi lingkungan tidak menguntungkan  Membentuk fosil yang menyusun sedimen tanah diatomeseus (sebagai bahan pasta gigi, penggosok, dan campuran semen.  Contoh : Navicula monilifera, Pinnularia sp, Melosira, dan Cylotella meneghiniana. Klasifikasi Ganggang Navicula monilifera Contoh bentuk cangkang alga diatom
  • 40. Klasifikasi Ganggang 3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api)  Memiliki klorofil a, c, fikobilin, dinoxantin, dan xantofil.  Memiliki flagella dan mengandung fosfor.  Contoh : Noctiluca scintillans dan Ceratium hirundinella.  Penyebab terhadinya pasang merah (red tide) di laut saat populasinya sangat berlimpah dan menghasilkan racun.  Jenis-jenis ganggang api penghasil racun : A) Pfiesteria : Menghasilkan racun neurotoksin yang membuat biota laut mati. B) Gymnodinium breve : Menghasilkan racun brevetoksin atau gymnocin A yang menyebabkan keracunan dan gangguan koordinasi gerakan otot. C) Lingulodium polydreum dan Gonyaulax : Menghasilkan racun saksitoksin yang menyebabkan muntah, diare, dan hilang koordinasi tubuh pada manusia. D) Gambierdiscus toxicus : Menghasilkan ciguatoksin.
  • 41. Gonyaulax Noctiluca scintillans Peristiwa terjadinya pasang merah (red tide)
  • 42. Klasifikasi Ganggang 4. Chlorophyta (Ganggang Hijau)  Pigmen dominan klorofil a dan b (klorofil yang hanya dimiliki oleh tumbuhan), karoten, dan xantofil.  Dinding dari selulosa, dan berbentuk filamen (lembaran), atau sperti tumbuhan tingkat tinggi.  Habitat di air tawar, air laut, atau tanah yang lembab dan bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen (lumut kerak)  Jenis-jenis Chlorophyta : A) Chlamydomonas nivalis : Soliter di air tawar, memiliki dua flagella, bintik mata, dan pirenoid. B) Chlorella : Berbentuk bola kecil, kloroplas seperti mangkok, dan hidup di air tawar. Dibudidayakan untuk siolah menjadi PST protein sel tunggal) yang memiliki nilai ekonomis tinggi. C) Volvox : Koloni berbentuk bola dengan dua flagella yang terangkai oleh benang sitoplasma. D) Spirogyra : Hidup di air tawar, berbentuk benang bersekat&berlendir. Kloroplas berbentuk spiral.
  • 43.  Jenis-jenis Chlorophyta : E) Caulerpa taxifolia : Hidup di laut, mengisi ekosistem padang lamun, tumbuh pada pasir dan batu karang, serta mengandung racun. F) Ulothrix : Berbentuk benang, hidup di air tawar, melekat pada medium dengan holdfast (menyerupai akar). G) Ulva : Hidup di daerah pasang surut, melekat pada substrat padat. Ulva berbentuk lembaran dan mengalami metagenesis. Sering dimanfaatkan sebagai sayuran. H) Chara braunii dan Nitella : Hidup di air tawar, berbentuk talus bercabang dan mirip tumbuhan tingkat tinggi. Memiliki globul (penghasil spermatozoid) dan nukul (penghasil ovum) sebagai alat perkembangbiakan. Klasifikasi Ganggang Nukul Globul Gambar : Chara braunii
  • 45. Klasifikasi Ganggang 4. Phaeophyta (Ganggang Cokelat)  Hidup di laut, memiliki pigmen dominan fukosantin (cokelat) disamping pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan xantofil.  Dinding sel mengandung pektin dan asam alginat.  Ganggang multiseluler yang berbentuk filamen (benang) atau thalus.  Melekat pada batuan holdfast, atau mengapung karena memiliki alat pengapung disekitar blade.  Contoh : Hormosira banskii (sumber makanan untuk udang, bulu babi, dan ikan), Laminaria digitalis (penghasil idoin untuk penyakit gondok), Turbinaria (blade menempel pada batuan), dan Macrocytis (membentuk hutan kelp).
  • 47. Klasifikasi Ganggang 5. Rhodophyta (Ganggang Merah)  Mengandung pigmen dominan fikobilin (teridiri dari fikoeritin dan fikosianin. Terdiri dari pigmen lain klorofil a, d, dan karoten.  Hidup subur di perairan dangal bersuhu hangat di laut tropis.  Tubuh multiseluler berbentuk lembaran atau benang  Dinding sel mengandung selulosa dan pektin.  Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar).  Contoh : Palmaria palmata atau dulse (dimanfaatkan sebagai bahan makanan sop, salad, dan pizza), Gigartina mamillosa (untuk pembuatan jeli dan agar-agar), Corallina officinalis (untuk industri kosmetik), Porphyra (untuk pembuatan nori pembungkus sushi), Eucheuma spinosum dan Gelidium robustum (untuk pembuatan agar-agar).
  • 48. Corallina officinalis Gelidium robustum Porphyra Gigartina mamillosa
  • 49. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista) Ciri-ciri :  Eukariotik  Bersifat heterotrof (tidak memiliki kloroplas)  Bersifat saprofit dan parasit  Menghasilkan spora  Terbagi menjadi : A) Jamur Lendir Plasmodial (Plasmodial Slime Mold) B) Jamur Lendir Seluler (Celluler Slime Mold) C) Jamur Air (Oomycota) Fuligo septica Saprolegnia sp
  • 50. Klasifikasi jamur Protista 1. Jamur Lendir Plasmodial  Disebut juga Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)  Memiliki fase makan berbentuk massa ameboid (seperti amoeba) yang dsiebut plasmodium (massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi oleh membran) .  Pada fase plasmodium jamur lendir memperoleh makanan dengan cara fagositosis.  Reproduksi seksual dengan singami dan aseksual dengan sporangium.  Contoh Physarum sp, Didymium sp, dan Fuligo septica. (Siklus hidup jamur lendir plasmodial)
  • 51. Klasifikasi jamur Protista 2. Jamur Lendir Selelur  Disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)  Memiliki fase makan berupa sel yang hidup solietr, tetapi setelah makanan habis sel tersebut berkoloni.  Fase hidup soliter dan agregat.  Jamur ini bereproduksi aseksual dengan membentuk tubuh buah (fruting body) yang berisi spora dan memiliki batang penyokong (stalk). Reproduksi seksual dengan singami dan sel ameboid.  Contoh : Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp, dan Coenonia sp. (Siklus hidup jamur lendir plasmodial) Dictyostelium
  • 52. Klasifikasi jamur Protista 3. Jamur Air (Oomycota)  Disebut juga jamur karat putih (white rust) dan jamur berbulu halus (downy mildew)  Berbentuk hifa halus bercabang, tidak bersekat, dan memiliki banyak inti (senositik).  Hidup heterotrof dengan cara saproba (menguraikan organisme yang sudah mati) atau sebagai parasit ada organisme lain.  Reproduksi seskual dnegan pembuahan sel telur oleh inti sperma yang menghasilkan zigot resisten (Oospora) dan aseksual dengan pembentukan zoopsora biflagella.  Contoh : Saprolegnia sp (parasit pada ikan dan serangga), Phytophthora sp. (menyerang tanaman seperti kelapa, kentang, dan tomat), Plamopara viticola (parasit pada tanaman anggur). (Gambar : Buah dan daun kentang yang terserang Phytophthora infestans)
  • 53. Peranan Protista dalam Kehidupan Menguntungkan Nama Prostista Fungsi/Peranan Prostista Mirip Hewan (Protozoa)  Foraminifera (Globigerina) Penanda umur batuan dan petunjuk pencarian sumber minyak bumi Prostista Mirip Hewan (Protozoa)  Radiolaria (Collosphaera dan Acanthometron) Endapan cangkang digunakan sebagai bahan penggosok dan bahan peledak Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)  Alga diatom (Navicula monilifera, Pinnularia sp., dan Melosira) Fosil tanah diatomeseus untuk bahan pasta gigi, bahan penggosok, dan bahan campuran semen Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)  Alga hijau (Chlorella sp., Ulva sp.) Sebagai PST (Protein Sel Tunggal) Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)  Alga cokelat (Macrocytis, Laminaria, Fucus) Menghasilkan asam alginat untuk bahan pengental makanan (es krim, sirup, permen, cokelat) Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)  Alga merah (Palmaria palmata, Gelidium robustum, dan Eucheuma spinosum) Diolah menjadi bahan makanan (soup, salad, nori) serta pembuatan agar-agar.
  • 54. Peranan Protista dalam Kehidupan Merugikan Nama Prostista Fungsi/Peranan Prostista Mirip Hewan (Protozoa)  Rhizopoda (Entamoeba gingivalis, Entamoeba histolytica, Entamoeba coli) Menyebabkan kerusakan gusi dan gigi, penyebab disentri, dan gangguan pada usus besar/diare. Prostista Mirip Hewan (Protozoa)  Flagellata (Trypanosoma brucei gembinase, Trypanosoma evansi, Trypanosoma vaginalis) Menyebabkan penyakit tidur afrika, penyebab penyakit surra pada ternak, dan penyebab keputihan pada wanita). Prostista Mirip Hewan (Protozoa)  Sporozoa (Plasmodium) Menyebabkan penyakit malaria pada manusia yang diperantarai oleh nyamuk Anopheles betina. Prostista Mirip Tumbuhan (Algae)  Alga api (Pfisteria, Gymnodinium breve) Menghasilkan neurotoksin dan breve toksin yang menyebakan kematian pada biota laut dan keracunan pada manusia yang mengkonsumsinya. Prostista Mirip Jamur  Jamur air/Oomycota (Saprolegnia sp) Parasit pada ikan air tawar . Prostista Mirip Jamur  Jamur air/Oomycota (Phytophthora sp) Menyerang tanaman seperti kelapa, kentang, dan tomat