SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
STOKE ISKEMIK
Definisi
Sindroma klinis yang ditandai dengan gangguan
fungsi otak fokal maupun global,
sifatnya mendadak, berlangsung > 24 jam yang
dapat menyebabkan kematian, yang diakibatkan
oleh satu satunya gangguan vaskular.(WHO)
Faktor Resiko
• Tidak dapat di modifikasi
– Usia
– Jenis kelamin
– Herediter
– Ras
– Genetik
Dapat Dimodifikasi:
– Mayor
– Minor
Mayor
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Penyakit jantung
– Infark miokard
– Elektrokardiogram abnormal disritmia, hipertrofi bilik kiri
– Penyakit katup jantung
– Gagal jantung kongestif
• Sudah ada manifestasi arterosklerosis secara klinis
– Gangguan pembuluh darah koroner (angina pectoris)
– Gangguan pembuluh darah karotis
• Diabetes melitus
• Polisitemia
• Pernah mendapat stroke
• Merokok
Minor
• Kadar lemak yang tinggi di darah
• Hematokrit yang tinggi
• Kegemukan
• Kadar asam urat tinggi
• Kurang gerak badan/olahraga
• Fibronogen tinggi
Klasifikasi
• Berdasarkan Patologi Anatomi dan
Penyebabnya :
– Stroke Non Hemoragik ( Iskemik )
• Thrombosis serebri
• Emboli serebri
• Hipoperfusion Sistemik
– Stroke Hemoragik
• Perdarahan intraserebral
• Perdarahan subarakhnoid
Perbedaan S.Iskemik dgn S.Hemoragik
Anamnesa
Gejala Stroke Hemoragik Stroke non Hemoragik
(Iskemik)
Onset atau awitan Mendadak Mendadak
Saat onset Sedang aktif Istirahat
Peringatan (warning) - +
Nyeri kepala +++ ±
Kejang + -
Muntah + -
Penurunan kesadaran +++ ±
Perbedaan S.Iskemik dgn S.Hemoragik
Pem.Fisik
Tanda (sign) Stroke Hemoragik Stroke Infark
Bradikardi ++ (dari awal) ± (hari ke-4)
Udem papil Sering + -
Kaku kuduk + -
Tanda Kernig, Brudzinski ++ -
Patofisiologi Stroke Iskemik
Anatomi pembuluh darah otak
Con’t
Patogenesis Infark Otak
Global : menurun akibat tekanan perfusi,
– syok irreversible akibat henti jantung, perdarahan
sistemik yang masif, fibrilasi artrial berat
Fokal : menurunnya tekanan perfusi otak
regional
– Perubahan patologi pada dinding arteri pembuluh
darah otak menyebabkan trobosis yang diawali
oleh proses arteriosklerosis di tempat tersebut.
– Perubahan akibat proses hemodinamik
Kompensasi
Pengurangan aliran
darah
iskeemia di suatu
daerah otak
Kompensasi,kolateral
vasodilatasi
• Pada sumbatan kecil, terjadi daerah iskemia
yang dalam waktu singkat dikompensasi
dengan mekanisme kolateral dan vasodilatasi
lokal.
• Bila sumbatan agak besar, daerah iskemia
lebih luas. Penurunan CBF regional lebih
besar, tetapi dengan mekanisme kompensasi
masih mampu memulihkan fungsi neurologik
dalam waktu beberapa hari sampai dengan 2
minggu.
• Sumbatan yang cukup besar menyebabkan
iskemia otak Terdapat 3 lapisan (area) yang
berbeda:
• Lapisan inti yang sangat iskemik (ishcemic
core) terlihat sangat pucat karena CBF-nya
paling rendah. Tampak degenerasi neuron,
pelebaran pembuluh darah tanpa aliran darah.
Kadar asam laktat didaerah ini tinggi dengan
PO2 yang rendah. Daerah ini akan mengalami
nekrosis.
• ischemic penumbra : sekitar ischemic core
yang CBF tidak serendah iskemik core. sel-sel
neuron tidak sampai mati, fungsi sel terhenti
dan menjadi functional paralysis. Pada daerah
ini PO2 rendah, PCO2 tinggi dan asam laktat
meningkat.
• luxury perfusion :Daerah disekeliling
penumbra tampak berwarna kemerahan dan
edema. Pembuluh darah mengalami dilatasi
maksimal, PCO2 dan PO2 tinggi dan kolateral
maksimal. Pada daerah ini CBF sangat
meninggi
Manifestasi Klinis
Vaskularisasi otak sistem karotis sistem
vertebrobasilaris.
a.serebri media
• Hemiparesis dan hemiplegi kontralateral
Terutama mengenailengan
• Gangguan sensibilitas.
• Disertai gangguan fungsi luhur berupa afasia
Arteri serebri anterior :
• Hemiparesis dan hemiplegi
kontralateral,terutama melibatkan tungkai
• Gangguan mental.
• Gangguan sensibilitas.
• Inkontinensia.
a.serebri posterior
• Kebutaan seluruh lapangan pandang satu sisi
atau separuh lapangan pandang pada satu sisi
atau separuh lapangan pandang pada kedua
mata. Bila bilateral disebut cortical blindness.
• Rasa nyeri spontan atau hilangnya persepsi
nyeri dan getar pada separuh sisi tubuh.
• Kesulitan memahami barang yang dilihat,
namun dapat mengerti jika meraba atau
mendengar suaranya.
sistem vertebrobasilaris
gangguan penglihatan, pandangan kabur atau buta
bila mengenai lobus oksipital
gangguan nervus kranialis bila mengenai batang
otak, gangguan motorik, gangguan koordinasi, drop
attack, gangguan sensorik dan gangguan kesadaran.
Selain itu juga dapat menyebabkan:
• Gangguan gerak bola mata, hingga terjadi
diplopia, sehingga jalan sempoyongan
• Kehilangan keseimbangan
• Vertigo
Con’t
• lesi di kortikal, akan terjadi gejala klinik seperti
afasia, gangguan sensorik kortikal, muka dan
lengan lebih lumpuh, deviasi mata,
hemiparese yang disertai kejang.
• lesi di subkortikal, akan timbul muka, lengan
dan tungkai sama berat lumpuhnya, distonic
posture, gangguan sensoris nyeri dan raba
pada muka lengan dan tungkai (tampak pada
lesi di talamus). Bila disertai hemiplegi, ini
berarti terdapat lesi pada kapsula interna
Con’t
• lesi di batang otak, gambaran klinis berupa
hemiplegi alternans, tanda-tanda serebelar,
nistagmus, dan gangguan pendengaran. Selain
itu juga dapat terjadi gangguan sensoris,
disartri, gangguan menelan, dan deviasi lidah.
Diagnosis
Anamnesis :
• Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba
• saat aktifitas/istirahat
• Onset
• nyeri kepala/tidak, kejang/tidak,
muntah/tidak, kesadaran menurun, serangan
pertama atau berulang.
• faktor resiko stroke.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum, kesadaran (Glasgow Coma
Scale), tanda vital.
• Pemeriksaan neurologis : dapat dilakukan
untuk melihat apakah ada deficit neurologis,
tanda-tanda perdarahan, tanda-tanda
peningkatan TIK, ataupun tanda-tanda
ransang meninges.
Skor Gajah Mada
• Nyeri kepala .
• Penurunan Kesadaran.
• Refleks Babinski.
Analisa :
• 3 atau 2 ada , stroke hemorhagik(SH).
• 1 ada. A ada SH, B ada SH, C ada Stroke
non hemoragik (SNH).
• Tak ada ketiganya , SNH.
Skor Siriraj
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) +(2 x sakit
kepala) + (0,1 x tekanan darah diastol) – (3 x
ateroma) – 12
No Gejala / Tanda Penilaian Indek Skor
1. Kesadaran
(0) Kompos
mentis
(1) Mengantuk
(2) Semi
koma/koma
X 2,5 +
2. Muntah (0) Tidak
(1) Ya
X 2 +
3. Nyeri Kepala (0) Tidak
(1) Ya
X 2 +
4. Tekanan Darah
Diastolik X 10 % +
5. Ateroma
a.DM
b.Angina pektoris
Klaudikasio Intermiten (0) Tidak
(1) Ya
X (-3) -
6. Konstanta - 12 -12
SSS :
• SSS > 1 =Stroke hemoragik
• SSS < -1 = Stroke non hemoragik
Tatalaksana
Pendekatan pada terapi darurat memiliki tiga
tujuan:
(1) mencegah cedera otak akut dengan
memuliihkan perfusi kedaerah iskemik noninfark,
(2) membalikkan cedera saraf sedapat mungkin,
(3) mencegah cedera neurologik lebih lanjut dengan
melindungi sel dari daerah penumbra iskemik dari
kerusakan lebih lanjut oleh jenjang glutamat.
5B
• Breathing
– Harus dijaga jalan nafas bersih dan longgar, dan bahwa fungsi paru-paru cukup
baik. Pemberian oksigen hanya perlu bila kadar oksigen darah berkurang.
• Brain
– Posisi kepala diangkat 20-30 derajat. Udem otak dan kejang harus dihindari.
Bila terjadi udem otak, dapat dilihat dari keadaan penderta yang mengantuk,
adanya bradikardi, atau dengan pemeriksaan funduskopi.
• Blood
– Jantung harus berfungsi baik, bila perlu pantau EKG.
– Tekanan darah dipertahankan pada tingkat optimal, dipantau jangan sampai
menurunkan perfusi otak.
– Kadar Hb harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak
– Kadar gula yang tinggi pada fase akut, tidak diturunkan dengan drastis, lebih-
lebih pada penderita dengan diabetes mellitus lama.
– Keseimbangan elektrolit dijaga.
Con’t
• Bowel
– Defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Nutrisi
per oral hanya boleh diberikan setelah hasil tes
fungsi menelan baik. Bila tidak baik atau pasien
tidak sadar, dianjurkan melalui pipa nasogastrik
• Bladder
– jika terjadi inkontinensia, kandung kemih
dikosongkan dengan kateter intermiten steril atau
kateter tetap yang steril, maksimal 5-7 hari
diganti, disertai latihan buli-buli.
Penatalaksanaan komplikasi:
• Kejang harus segera diatasi dengan diazepam/fenitoin
iv sesuai protokol yang ada, lalu diturunkan perlahan.
• Ulkus stres: diatasi dengan antagonis reseptor H2
• Peneumoni: tindakan fisioterapi dada dan pemberian
antibiotik spektrum luas
• Tekanan intrakranial yang meninggi diturunkan dengan
pemberian Mannitol bolus: 1 g/kg BB dalam
• 20-30 menit kemudian dilanjutkan dengan 0,25-0,5
g/kg BB setiap 6 jam selama maksimal 48 jam. Steroid
tidak digunakan secara rutin.
Penatalaksanaan keadaan khusus:
A. Hipertensi
• Penurunan tekanan darah pada stroke fase akut hanya bila terdapat
salah satu di bawah ini:
– Tekanan sitolik >220 mmHg pada dua kali pengukuran selang 30 menit
– Tekanan diastolik >120 mmHg pada dua kali pengukuran selang 30
menit
– Tekanan darah arterial rata-rata >130-140 mmHg pada dua kali
pengukuran selang 30 menit Disertai infark miokard akut/gagal
jantung
• Penurunan tekanan darah maksimal 20% kecuali pada kondisi
keempat, diturunkan sampai batas hipertensi ringan.
• Obat yang direkomendasikan: golongan beta bloker, ACE inhibitor,
dan antagonis kalsium
Con’t
B. Hipotensi harus dikontrol sampai normal dengan
dopamin drips dan diobati penyebabnya.
C. Hiperglikemi harus diturunkan hingga GDS: 100-
150 mg% dengan insulin subkutan selama 2-3 hari
pertama.Hipoglikemi diatasi segera dengan
dekstrose 40% iv sampai normal dan penyebabnya
diobati
D. Hiponatremia dikoreksi dengan larutan NaCl 3%.
Penatalaksanaan Spesifik
• Trombolitik rTPA ( Recombinant TissuePlasmin
ogen Activator ) kurang dari 3 jam setelahonse
t stroke.
• Antikoagulan inhibisi terhadap faktor koagula
dan mencegah atau memperkecil
pembentukkanfibrin dan propagasi thrombus.
Contoh : heparin/heparinoid ( fraxiparine ).
• Anti agregasi trombosit mencegah pengumpulan
sehinggamencegah terbentuknya thrombus yang
dapat
menyumbat pembuluh darah. Contoh : asetosal (
aspirin) dengan dosis 40mg – 1,3 gram/hari,
tiklopidin dengan dosis 2 x 250 mg.
• Neuroprotektor memperbaiki/mengoptimasi kea
daan otak, metabolisme, dan sirkulasinya dengan
hasil masihkontroversial. Contoh : piracetam,
citikolin, nimodipin, pentoksifilin.
• Anti edema Obat anti edema otak adalah
cairan hiperosmolar, misalnya manitol 20%,
larutan gliserol 10%.Pembatasan cairan juga
dapat membantu.Dapat pula menggunakan
kortikosteroid.
Rehabilitasi
Memperbaiki fungsi motoris, bicara dan fungsi
lain yangterganggu
• Adaptasi mental sosial dari penderita stroke,
sosial aktif danhubungan interpersonal
menjadi normal.
• Sedapat mungkin penderita harus dapat
melakukan activities of daily living (ADL).
Pencegahan
• Primer : mengendalikan faktor resiko,gizi
seimbang, dan olah raga teratur.
• Sekunder : medikamentosa, dan
tindakaninvasif bila perlu.
Prognosa
• Usia pasien
• Penyebab stroke
• Kondisi medis lain yang mengawali /
menyertai stroke

More Related Content

What's hot

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Sulistia Rini
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindromFionna Pohan
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemenmataharitimoer MT
 
151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsy151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsyhomeworkping4
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahregiregene
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Ventrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasiVentrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasiViktor Iwan
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report MeningitisKharima SD
 

What's hot (20)

Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
encephalitis
encephalitisencephalitis
encephalitis
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
 
151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsy151481841 case-bell-s-palsy
151481841 case-bell-s-palsy
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Lumbal punksi
Lumbal punksiLumbal punksi
Lumbal punksi
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Ventrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasiVentrikel fibrilasi
Ventrikel fibrilasi
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
 

Similar to -Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx

doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfikhsan1611
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeHerianto Elbcome 300
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptFirstiafinaTiffany1
 
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSTROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjuniati14
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplabdul aziz
 
Ppt stroke 2
Ppt stroke 2Ppt stroke 2
Ppt stroke 2riaasof
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docNsBahagiaHasbi
 
Penyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdfPenyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdf3guna
 
UA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxUA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxAhmadabubasir
 
3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx
3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx
3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptxAdra10
 

Similar to -Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx (20)

Stroke hemoragik
Stroke hemoragikStroke hemoragik
Stroke hemoragik
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
 
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSTROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
 
Neuro-emergency
Neuro-emergencyNeuro-emergency
Neuro-emergency
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rpl
 
Ppt stroke 2
Ppt stroke 2Ppt stroke 2
Ppt stroke 2
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
 
Stroke.pdf
Stroke.pdfStroke.pdf
Stroke.pdf
 
Penyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdfPenyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdf
 
UA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptxUA-Peningkatan TIK.pptx
UA-Peningkatan TIK.pptx
 
3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx
3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx
3.Materi Investigasi Klinis_Stroke_ DIM.pptx
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
68839012 hemiparese
68839012 hemiparese68839012 hemiparese
68839012 hemiparese
 

Recently uploaded

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 

Recently uploaded (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 

-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx

  • 2. Definisi Sindroma klinis yang ditandai dengan gangguan fungsi otak fokal maupun global, sifatnya mendadak, berlangsung > 24 jam yang dapat menyebabkan kematian, yang diakibatkan oleh satu satunya gangguan vaskular.(WHO)
  • 3. Faktor Resiko • Tidak dapat di modifikasi – Usia – Jenis kelamin – Herediter – Ras – Genetik Dapat Dimodifikasi: – Mayor – Minor
  • 4. Mayor • Tekanan darah tinggi (hipertensi) • Penyakit jantung – Infark miokard – Elektrokardiogram abnormal disritmia, hipertrofi bilik kiri – Penyakit katup jantung – Gagal jantung kongestif • Sudah ada manifestasi arterosklerosis secara klinis – Gangguan pembuluh darah koroner (angina pectoris) – Gangguan pembuluh darah karotis • Diabetes melitus • Polisitemia • Pernah mendapat stroke • Merokok
  • 5. Minor • Kadar lemak yang tinggi di darah • Hematokrit yang tinggi • Kegemukan • Kadar asam urat tinggi • Kurang gerak badan/olahraga • Fibronogen tinggi
  • 6. Klasifikasi • Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebabnya : – Stroke Non Hemoragik ( Iskemik ) • Thrombosis serebri • Emboli serebri • Hipoperfusion Sistemik – Stroke Hemoragik • Perdarahan intraserebral • Perdarahan subarakhnoid
  • 7.
  • 8.
  • 9. Perbedaan S.Iskemik dgn S.Hemoragik Anamnesa Gejala Stroke Hemoragik Stroke non Hemoragik (Iskemik) Onset atau awitan Mendadak Mendadak Saat onset Sedang aktif Istirahat Peringatan (warning) - + Nyeri kepala +++ ± Kejang + - Muntah + - Penurunan kesadaran +++ ±
  • 10. Perbedaan S.Iskemik dgn S.Hemoragik Pem.Fisik Tanda (sign) Stroke Hemoragik Stroke Infark Bradikardi ++ (dari awal) ± (hari ke-4) Udem papil Sering + - Kaku kuduk + - Tanda Kernig, Brudzinski ++ -
  • 12. Con’t Patogenesis Infark Otak Global : menurun akibat tekanan perfusi, – syok irreversible akibat henti jantung, perdarahan sistemik yang masif, fibrilasi artrial berat Fokal : menurunnya tekanan perfusi otak regional – Perubahan patologi pada dinding arteri pembuluh darah otak menyebabkan trobosis yang diawali oleh proses arteriosklerosis di tempat tersebut. – Perubahan akibat proses hemodinamik
  • 13. Kompensasi Pengurangan aliran darah iskeemia di suatu daerah otak Kompensasi,kolateral vasodilatasi
  • 14. • Pada sumbatan kecil, terjadi daerah iskemia yang dalam waktu singkat dikompensasi dengan mekanisme kolateral dan vasodilatasi lokal. • Bila sumbatan agak besar, daerah iskemia lebih luas. Penurunan CBF regional lebih besar, tetapi dengan mekanisme kompensasi masih mampu memulihkan fungsi neurologik dalam waktu beberapa hari sampai dengan 2 minggu. • Sumbatan yang cukup besar menyebabkan
  • 15.
  • 16. iskemia otak Terdapat 3 lapisan (area) yang berbeda: • Lapisan inti yang sangat iskemik (ishcemic core) terlihat sangat pucat karena CBF-nya paling rendah. Tampak degenerasi neuron, pelebaran pembuluh darah tanpa aliran darah. Kadar asam laktat didaerah ini tinggi dengan PO2 yang rendah. Daerah ini akan mengalami nekrosis.
  • 17. • ischemic penumbra : sekitar ischemic core yang CBF tidak serendah iskemik core. sel-sel neuron tidak sampai mati, fungsi sel terhenti dan menjadi functional paralysis. Pada daerah ini PO2 rendah, PCO2 tinggi dan asam laktat meningkat.
  • 18. • luxury perfusion :Daerah disekeliling penumbra tampak berwarna kemerahan dan edema. Pembuluh darah mengalami dilatasi maksimal, PCO2 dan PO2 tinggi dan kolateral maksimal. Pada daerah ini CBF sangat meninggi
  • 19.
  • 20. Manifestasi Klinis Vaskularisasi otak sistem karotis sistem vertebrobasilaris.
  • 21. a.serebri media • Hemiparesis dan hemiplegi kontralateral Terutama mengenailengan • Gangguan sensibilitas. • Disertai gangguan fungsi luhur berupa afasia
  • 22. Arteri serebri anterior : • Hemiparesis dan hemiplegi kontralateral,terutama melibatkan tungkai • Gangguan mental. • Gangguan sensibilitas. • Inkontinensia.
  • 23. a.serebri posterior • Kebutaan seluruh lapangan pandang satu sisi atau separuh lapangan pandang pada satu sisi atau separuh lapangan pandang pada kedua mata. Bila bilateral disebut cortical blindness. • Rasa nyeri spontan atau hilangnya persepsi nyeri dan getar pada separuh sisi tubuh. • Kesulitan memahami barang yang dilihat, namun dapat mengerti jika meraba atau mendengar suaranya.
  • 24. sistem vertebrobasilaris gangguan penglihatan, pandangan kabur atau buta bila mengenai lobus oksipital gangguan nervus kranialis bila mengenai batang otak, gangguan motorik, gangguan koordinasi, drop attack, gangguan sensorik dan gangguan kesadaran. Selain itu juga dapat menyebabkan: • Gangguan gerak bola mata, hingga terjadi diplopia, sehingga jalan sempoyongan • Kehilangan keseimbangan • Vertigo
  • 25. Con’t • lesi di kortikal, akan terjadi gejala klinik seperti afasia, gangguan sensorik kortikal, muka dan lengan lebih lumpuh, deviasi mata, hemiparese yang disertai kejang. • lesi di subkortikal, akan timbul muka, lengan dan tungkai sama berat lumpuhnya, distonic posture, gangguan sensoris nyeri dan raba pada muka lengan dan tungkai (tampak pada lesi di talamus). Bila disertai hemiplegi, ini berarti terdapat lesi pada kapsula interna
  • 26. Con’t • lesi di batang otak, gambaran klinis berupa hemiplegi alternans, tanda-tanda serebelar, nistagmus, dan gangguan pendengaran. Selain itu juga dapat terjadi gangguan sensoris, disartri, gangguan menelan, dan deviasi lidah.
  • 27. Diagnosis Anamnesis : • Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba • saat aktifitas/istirahat • Onset • nyeri kepala/tidak, kejang/tidak, muntah/tidak, kesadaran menurun, serangan pertama atau berulang. • faktor resiko stroke.
  • 28. Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum, kesadaran (Glasgow Coma Scale), tanda vital. • Pemeriksaan neurologis : dapat dilakukan untuk melihat apakah ada deficit neurologis, tanda-tanda perdarahan, tanda-tanda peningkatan TIK, ataupun tanda-tanda ransang meninges.
  • 29. Skor Gajah Mada • Nyeri kepala . • Penurunan Kesadaran. • Refleks Babinski. Analisa : • 3 atau 2 ada , stroke hemorhagik(SH). • 1 ada. A ada SH, B ada SH, C ada Stroke non hemoragik (SNH). • Tak ada ketiganya , SNH.
  • 30. Skor Siriraj (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) +(2 x sakit kepala) + (0,1 x tekanan darah diastol) – (3 x ateroma) – 12
  • 31. No Gejala / Tanda Penilaian Indek Skor 1. Kesadaran (0) Kompos mentis (1) Mengantuk (2) Semi koma/koma X 2,5 + 2. Muntah (0) Tidak (1) Ya X 2 + 3. Nyeri Kepala (0) Tidak (1) Ya X 2 + 4. Tekanan Darah Diastolik X 10 % + 5. Ateroma a.DM b.Angina pektoris Klaudikasio Intermiten (0) Tidak (1) Ya X (-3) - 6. Konstanta - 12 -12
  • 32. SSS : • SSS > 1 =Stroke hemoragik • SSS < -1 = Stroke non hemoragik
  • 33. Tatalaksana Pendekatan pada terapi darurat memiliki tiga tujuan: (1) mencegah cedera otak akut dengan memuliihkan perfusi kedaerah iskemik noninfark, (2) membalikkan cedera saraf sedapat mungkin, (3) mencegah cedera neurologik lebih lanjut dengan melindungi sel dari daerah penumbra iskemik dari kerusakan lebih lanjut oleh jenjang glutamat.
  • 34. 5B • Breathing – Harus dijaga jalan nafas bersih dan longgar, dan bahwa fungsi paru-paru cukup baik. Pemberian oksigen hanya perlu bila kadar oksigen darah berkurang. • Brain – Posisi kepala diangkat 20-30 derajat. Udem otak dan kejang harus dihindari. Bila terjadi udem otak, dapat dilihat dari keadaan penderta yang mengantuk, adanya bradikardi, atau dengan pemeriksaan funduskopi. • Blood – Jantung harus berfungsi baik, bila perlu pantau EKG. – Tekanan darah dipertahankan pada tingkat optimal, dipantau jangan sampai menurunkan perfusi otak. – Kadar Hb harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak – Kadar gula yang tinggi pada fase akut, tidak diturunkan dengan drastis, lebih- lebih pada penderita dengan diabetes mellitus lama. – Keseimbangan elektrolit dijaga.
  • 35. Con’t • Bowel – Defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Nutrisi per oral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi menelan baik. Bila tidak baik atau pasien tidak sadar, dianjurkan melalui pipa nasogastrik • Bladder – jika terjadi inkontinensia, kandung kemih dikosongkan dengan kateter intermiten steril atau kateter tetap yang steril, maksimal 5-7 hari diganti, disertai latihan buli-buli.
  • 36. Penatalaksanaan komplikasi: • Kejang harus segera diatasi dengan diazepam/fenitoin iv sesuai protokol yang ada, lalu diturunkan perlahan. • Ulkus stres: diatasi dengan antagonis reseptor H2 • Peneumoni: tindakan fisioterapi dada dan pemberian antibiotik spektrum luas • Tekanan intrakranial yang meninggi diturunkan dengan pemberian Mannitol bolus: 1 g/kg BB dalam • 20-30 menit kemudian dilanjutkan dengan 0,25-0,5 g/kg BB setiap 6 jam selama maksimal 48 jam. Steroid tidak digunakan secara rutin.
  • 37. Penatalaksanaan keadaan khusus: A. Hipertensi • Penurunan tekanan darah pada stroke fase akut hanya bila terdapat salah satu di bawah ini: – Tekanan sitolik >220 mmHg pada dua kali pengukuran selang 30 menit – Tekanan diastolik >120 mmHg pada dua kali pengukuran selang 30 menit – Tekanan darah arterial rata-rata >130-140 mmHg pada dua kali pengukuran selang 30 menit Disertai infark miokard akut/gagal jantung • Penurunan tekanan darah maksimal 20% kecuali pada kondisi keempat, diturunkan sampai batas hipertensi ringan. • Obat yang direkomendasikan: golongan beta bloker, ACE inhibitor, dan antagonis kalsium
  • 38. Con’t B. Hipotensi harus dikontrol sampai normal dengan dopamin drips dan diobati penyebabnya. C. Hiperglikemi harus diturunkan hingga GDS: 100- 150 mg% dengan insulin subkutan selama 2-3 hari pertama.Hipoglikemi diatasi segera dengan dekstrose 40% iv sampai normal dan penyebabnya diobati D. Hiponatremia dikoreksi dengan larutan NaCl 3%.
  • 39. Penatalaksanaan Spesifik • Trombolitik rTPA ( Recombinant TissuePlasmin ogen Activator ) kurang dari 3 jam setelahonse t stroke. • Antikoagulan inhibisi terhadap faktor koagula dan mencegah atau memperkecil pembentukkanfibrin dan propagasi thrombus. Contoh : heparin/heparinoid ( fraxiparine ).
  • 40. • Anti agregasi trombosit mencegah pengumpulan sehinggamencegah terbentuknya thrombus yang dapat menyumbat pembuluh darah. Contoh : asetosal ( aspirin) dengan dosis 40mg – 1,3 gram/hari, tiklopidin dengan dosis 2 x 250 mg. • Neuroprotektor memperbaiki/mengoptimasi kea daan otak, metabolisme, dan sirkulasinya dengan hasil masihkontroversial. Contoh : piracetam, citikolin, nimodipin, pentoksifilin.
  • 41. • Anti edema Obat anti edema otak adalah cairan hiperosmolar, misalnya manitol 20%, larutan gliserol 10%.Pembatasan cairan juga dapat membantu.Dapat pula menggunakan kortikosteroid.
  • 42. Rehabilitasi Memperbaiki fungsi motoris, bicara dan fungsi lain yangterganggu • Adaptasi mental sosial dari penderita stroke, sosial aktif danhubungan interpersonal menjadi normal. • Sedapat mungkin penderita harus dapat melakukan activities of daily living (ADL).
  • 43. Pencegahan • Primer : mengendalikan faktor resiko,gizi seimbang, dan olah raga teratur. • Sekunder : medikamentosa, dan tindakaninvasif bila perlu.
  • 44. Prognosa • Usia pasien • Penyebab stroke • Kondisi medis lain yang mengawali / menyertai stroke