2. Kegawatdaruratan neurologi :
•Suatu kondisi di bidang neurologi yang
memerlukan tindakan pengobatan segera dan bila
tidak dilakukan dapat menyebabkan kerusakan
lebih berat bahkan kematian.
4. The Neurologic Exam
• Must do a complete thorough neuro exam to
properly identify and diagnose any neurologic
abnormality.
• Exam should include 5 parts:
– Mental status, level of alertness (GCS)
– Cranial nerve exam
– Motor / Sensory exam
– Reflexes
– Cerebellar
– Consider ; MMSE if Psych components
5.
6. Neurologic Emergency Outline
• Gangguan kesadaran
• Manajemen peninggian TIK
• Status Epileptikus
• Infeksi SSP
• Stroke
• Vertigo dan emergency headache
• Penyakit Neuromuskular
• Cidera kepala dan medspin
• Manajemen nyeri akut
8. • Koma adalah suatu keadaan tidak sadar
total terhadap diri sendiri dan lingkungan
meskipun distimulasi dengan kuat
• Diantara keadaan sadar dan koma
terdapat berbagai variasi keadaan/status
gangguan kesadaran
24. • Peningkatan TIK pada cedera kepala dapat berkaitan
dengan lesi massa intrakranial, cedera kontusio,
pembengkakan pembuluh darah, dan edema otak.
• TIK normal bervariasi menurut umur, posisi tubuh, dan
kondisi klinis. TIK normal adalah 7-15 mm Hg pada
dewasa yang berbaring, 3-7 mm Hg pada anak-anak,
dan 1,5-6 mm Hg pada bayi cukup umur.
31. Terapi hyperosmolar – Manitol
• Menurunkan jumlah cairan pada jaringan yang tidak
rusak sehingga memberi tempat untuk jaringan yang
mengalami edema.
• Pemberian secara cepat.
• Dosis 0.25 – 1 gr/kgBB (diulangi 2 – 6 jam kemudian ),
pemantauan osmolaritas 310 – 320 mOsm/L.
• Kontraindikasi: Gangguan ginjal, hipervolemia, CHF.
• Monitor elektrolit
32. Manitol - Neuroprotektif
• Penurunan level hematocrit
• Meningkatan feksibilitas eritrosit, sehingga
memudahkan penetrasi ke pembuluh
darah kecil di area marginal di otak.
• Scavenging free radicals.
• Menurunkan volume LCS (dengan
menurunkan produksi dan meningkatkan
reabsorsi)
33. TERAPI HIPEROSMOLAR
– SALIN HIPERTONIS
Dosis:
– Bolus Saline 7,5% untuk menurunkan tekanan
intrakranial 1,5 mL/kgBB dalam 15 menit, atau
– Bolus Saline 10% 75 cc dalam 15 menit, atau
– Bolus Salin 23.4% 30 cc dalam 15 menit.
– Dilanjutkan dosis pemeliharaan NaCl 3%
1mg/kg/jam dititrasi dengan target Na 150-155
Meq/l
Hati-hati edema paru dan hipotensi.
35. Definisi
• Tradisional:”….aktivitas bangkitan terus
menerus lebih dari 30 menit atau ≥ 2 rentetan
bangkitan tanpa adanya periode sadar penuh
diantara bangkitan tersebut”
• Modern : > 5-10 menit.
• Praktis : Setiap pasien yang masih disaksikan
kejang hendaklah dianggap status konvulsif.
51. • Stroke merupakan penyebab utama
mortalitas dan morbiditas pada manusia dan
mengeluarkan dana kesehatan yang cukup
besar bagi setiap negara.
• Stroke merupakan kondisi kegawatdaruratan
yang harus segera diatasi dalam kurun
waktu 4,5 jam. Apabila melebihi waktu
tersebut pasien stroke akan menderita
kecacatan bahkan kematian.
61. Vertigo
• Keluhan nomor 3 terbanyak setelah sefalgi
dan nyeri pinggang.
• Vertigo : adanya sensasi gerakan atau
rasa gerak dr tubuh atau lingkungan
sekitarnya dpt disertai gejala otonom
(pucat, keringat dingin, mual, muntah dan
pusing)
62. Tatalaksana dan Terapi
• Terapi kausal
• Terapi simptomatik
– Gol Ca channel blocker (flunarizin)
– Gol antihistamin : sinarizin, prometazin, difenhidrinat
– Gol fenotiazin : prokloperazin, klorpromazin
– Gol histaminic : betahistine
• Latihan vestibuler
69. Berdasarkan skala koma glasgow (Kuantitatif):
•CKB Skala koma glasgow 3-8.
•CKS Skala koma glasgow 9-12.
•CKR Skala koma glasgow 13-15.
•Perdarahan intra kranial (+) pada CKR dan CKS ~
CKB
72. • Sering terjadi pada cedera leher atau punggung
• Berhubungan dengan cedera kepala tertutup
terutama pada pasien tidak sadar
• Transportasi korban memperburuk keadaan
pasien
73.
74. Penatalaksanaan SCI
• Tujuan :
- Pemulihan maksimal defisit neurologi
- Medula spinalis stabil
- Mobilisasi dan rehabilitasi
• Penatalaksanaan :
- Prehospital
- Hospital atau UGD
75. Penatalaksanaan Pre-Hospital
Umum
•jika ada fraktur / dislokasi vertebra servikalis
fiksasi leher pasang coller, kepala dan leher
jangan digerakkan.
•cek ABC
•jika ada fraktur vertebra torakal atau lumbal,
fiksasi torakal dengan korset
76.
77. Terapi
Methylprednisolone :
30 mg/kg IV lalu
dilanjutkan dengan drip 5.4
mg/kg/jam untuk 23 jam
berikutnya
(jika< 3 jam, jika antara 3-8 jam drip
dilanjutkan sampai 48 jam)
Definitive Care
• Operasi
• ICU
• Ruang rawat
• Observasi