SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
BEDAH PLASTIK
SKIN GRAFT & SKIN FLAP
BEDAH PLASTIK
• Ilmu Bedah Plastik merupakan cabang ilmu kedokteran yang berasal dari kata Yunani
“Plastikos” yang artinya adalah untuk membentuk atau mencetak.
• Ruang lingkup bedah plastik
➢ Bedah Rekontruksi
Deformitas yang perlu diperbaiki dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, trauma, penyakit
infeksi, tumor atau keganasan. Replantasi jari yang teramputasi melalui bedah mikrovaskuler.
➢ Bedah Estetik / Kosmetik
Tindakan membedah sesuatu yang pada hakikatnya normal dan mengubahnya menurut
keinginan yang bersangkutan
SKIN GRAFT
DEFINISI
Tindakan transplantasi kulit dengan memindahkan sebagian (split thickness)
atau seluruh tebal kulit (full thickness) dari satu tempat lain secara bebas;
dimana dibutuhkan suplai darah baru di jaringan resepien untuk menjamin
kehidupan kulit yang dipindahkan.
INDIKASI
• Penutupan luka secara primer tidak dapat dilakukan
• Jaringan sekitar luka tidak cukup baik untuk dapat dipakai sebagai penutup luka
• Luka pasca eksisi tumor ganas yang tidak diyakini bebas tumor, sehingga teknik
rekontruksi yang lebih kompleks diperkirakan lebih merugikan
• Terdapatnya berbagai factor lain seperti status gizi, umur, kondisi komorbid,
perokok, kepatuhan, atau biaya, yang tidak memungkinkan dilakukannya teknik
rekonstruksi yang lebih kompleks
• Luka terbuka yang memiliki permukaan luka dengan vaskularisasi yang cukup baik
STSG FTSG
Definisi Transplantasi kulit bebas yang terdiri
atas epidermis dan Sebagian dermis
1. Thin STSG yaitu epidermis disertai
¼ tebal lapisan dermis (0,005-
0,012 inchi)
2. Intermediate STSG yaitu epidermis
disertai ½ tebal lapisan dermis
(0,012-0,018 inchi)
3. Thick STSG yaitu epidermis disertai
¾ tebal lapisan dermis (0,018-0,030
inchi)
Transplantasi kulit bebas yang terdiri atas
epidermis dan seluruh tebal dermis tanpa
lapisan lemak dibawahnya
Keuntungan • Kemungkinan penerimaan
(take) lebih besar
• Dapat digunakan untuk
menutup defek yang luas
• Kulit donor dapat diambil dari
daerah tubuh mana saja
• Daerah donor dapat sembuh
sendiri melalui epitelisasi
spontan
• Kecenderungan untuk terjadi
kontraksi sekunder lebih kecil
• Kecenderungan untuk berubah
warna lebih kecil
• Kecenderungan permukaan kulit
mengkilat lebih kecil
→ Secara estetik lebih baik dibandig STSG
Kerugian • Kecenderungan mengalami
kontraksi sekunder
• Perubahan warna (hiper atau
hipopigemntasi)
• Permukaan kulit tampak
mengkilat, sehingga secara
estetik kurang baik
• Diperlukan waktu
penyembuhan luka pada
daerah donor
• Kemungkinan penerimaan (take)
lebih kecil
• Hanya dapat menutup defek yang
tidak luas
• Daerah donor harus dijahit atau
ditutup oleh STSG bila tidak dapat
dijahit primer dengan sempurna
• Daerah donor terbatas dibeberapa
tempat saja seperti inguinal,
supraklavikular, retroaurikular, dll.
Teknik Mengerjakan Skin Graft
• Split Tickness Skin Graft
• Donor dapat diambil dari daerah mana saja ditubuh. Menggunakan blade mata pisau no.
22, pisau khusus Humby, dermatome. Ketebalan tergantung pada control dari operator
atau berdasarkan kalibrasi pada alat
• Full Tickness Skin Graft
• Defek yang ada dibuat patron dari kasa atau karet sarung tangan bedah, kemudian
dibuat disain pada daerah donor sesuai dengan patron.dilakukan insisi sesuai desain
sampai sedalam dermis dengan menggunakan pisau no. 15 atau 10.
Penempelan Skin Graft
• Penjahitan Interrupted disekeliling graft dengan benang non absorble 4-0
atau 5-0. Jahitan dimulai dari graft ke tepi luka resipien. Diatas kulit ditutup
tulle yang dilapisi kasa lembab NaCl 0.9 % dan selanjutnya dilapis dengan
kasa steril kering
• Luka donor pada STSG ditutup tulle dan ksa steril kemudian dibalut dengan
verban elastis
• Luka donor FTSG ditutup primer tanpa ketegangan.
Penutupan Luka Post Skin Graft
• Penutupan luka post skin graft dengan menggunaka sofra-tulle yang
kemudian ditutup dengan kasa lembab dan diatasnya ditutup dengan kapas
kering.
• Selanjutnya dilakukan fiksasi dengan menggunakan Tie Over dan dressing
bandage.
SKIN FLAP
DEFINISI
• Pemindahan jaringan kulit dan jaringan lemak dibawahnya diangkat dari
tempat asalnya untuk menutupi sutau defek, dan mempunyai vaskularisasinya
sendiri
INDIKASI
• Recipient bad yang vascularisasinya jelek (misalnya diatas tulang, fascia, tendo, saraf,
pembuluh darah).
• Kebutuhan rekonstruksi pada daerah wajah pasca kegagalan dengan skin graft/ full
thickness skin graft misalnya pada kelopak mata,bibir, telinga, hidung dll).
• Kebutuhan akan jaringan penunjang (Padding).
• Kebutuhan akan restorasi sensitasi/ vascular.
• Kebutuhan akan dilakukannya reoperasi kembali dikemudian hari, guna perbaikan
struktur dibawahnya
Flap Acak
Jika flap diperdarahi oleh pembuluh darah yang tidak mempunyai nama,
sebagian besar flap adalah random, diperdarahi oleh pleksus dermal sub
dermal.
Flap Ulur Maju (Advancement)
• Jaringan kulit ditarik maju untuk menutup defek kulit atau tukak didepannya.
Flap Transposisi
• Dibuat dengan melepaskan kulit dari dasarnya sehingga dapat digeser . Jadi,
penutupan defek dilakukan dengan mengubah letak kulit. Misalnya Z Plasty
Flap Rotasi
• Defek yang akan ditutup dibentuk menjadi segitiga dengan sisi terpendek
sebagai dasar segitiga yang juga merupakan sisi dari lingkaran pergeseran flap.
Flap Aksial
• Jika mengandung arteri pemasok nutrisi didalamnya dan dikenali Namanya
→ kehidupan flap aksial lebih terjamin disbanding flap acak →
memungkinkan flap aksial utk ditransfer dalam area yang lebih luas dengan
massa jaringan yang lebih banyak
• Hampir Sebagian besar flap arterial/aksial memerlukan Tindakan operasi
lanjutan untuk memotong flap dari basis asalnya
Flap Bebas
• Tranfer jaringan bebas atau flap bebas adalah bentuk flap aksial-pulau yang
dilepaskan dari daerah donornya.
• Dapat digunakan untuk merekontrusi defek ditempat lain dengan
menyambung pembuluh darah yang berdiameter kecil dengan pembuluh
darah jaringan resipien menggunakan teknik mikro

More Related Content

What's hot

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikumilove
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxAditAditya19
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalKharima SD
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
 
Perianal fistula
Perianal fistulaPerianal fistula
Perianal fistulaSany Agnia
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aaiAzis Aimaduddin
 
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Iva Maria
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahitDafid Rozi
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidFais PPT
 

What's hot (20)

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Vulnus degloving
Vulnus  deglovingVulnus  degloving
Vulnus degloving
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedik
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Penatalaksanaan Luka
Penatalaksanaan LukaPenatalaksanaan Luka
Penatalaksanaan Luka
 
Perianal fistula
Perianal fistulaPerianal fistula
Perianal fistula
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aai
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 

Similar to REKONSTRUKSI KULIT

02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdfThenaArtika
 
Basic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgeryBasic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgeryharis_prabowo
 
perdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdfperdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdfSiskaAprianti5
 
Perawatan dicubitus
Perawatan dicubitusPerawatan dicubitus
Perawatan dicubitusSugiartoNers
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda UmmDavid Kurniawan
 
188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx
188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx
188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptxSAHIDULALAM3
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
Luka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptx
Luka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptxLuka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptx
Luka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptxarens1
 
Transplantasi kulit
Transplantasi kulitTransplantasi kulit
Transplantasi kulitnurfauziaahh
 
Penatalaksanaan vulnus degloving
Penatalaksanaan vulnus deglovingPenatalaksanaan vulnus degloving
Penatalaksanaan vulnus deglovingSaifuddin Suhri
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusMargareta Wanda
 

Similar to REKONSTRUKSI KULIT (20)

02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
 
Wound Management.pptx
Wound Management.pptxWound Management.pptx
Wound Management.pptx
 
Basic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgeryBasic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgery
 
Present luka ari
Present luka ariPresent luka ari
Present luka ari
 
Present luka ari
Present luka ariPresent luka ari
Present luka ari
 
perdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdfperdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdf
 
Perawatan dicubitus
Perawatan dicubitusPerawatan dicubitus
Perawatan dicubitus
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
 
Pengkajian luka
Pengkajian lukaPengkajian luka
Pengkajian luka
 
Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 
188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx
188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx
188218659-Z-PLASTY odontogenic dentistry.pptx
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Luka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptx
Luka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptxLuka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptx
Luka tekan Putra Bahagia 14 May 2022.pptx
 
KURETASE.pptx
KURETASE.pptxKURETASE.pptx
KURETASE.pptx
 
Transplantasi kulit
Transplantasi kulitTransplantasi kulit
Transplantasi kulit
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
7 Trauma Muskuloskeletal
7 Trauma Muskuloskeletal7 Trauma Muskuloskeletal
7 Trauma Muskuloskeletal
 
Penatalaksanaan vulnus degloving
Penatalaksanaan vulnus deglovingPenatalaksanaan vulnus degloving
Penatalaksanaan vulnus degloving
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine Dekubitus
 
ANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.pptANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.ppt
 

More from DVP Nugroho

Retinopati diabetik
Retinopati diabetikRetinopati diabetik
Retinopati diabetikDVP Nugroho
 
Kelainan kelopak mata dan apparatus lakrimal
Kelainan kelopak mata dan apparatus lakrimalKelainan kelopak mata dan apparatus lakrimal
Kelainan kelopak mata dan apparatus lakrimalDVP Nugroho
 
Traumatic optic neuropathy (TON)
Traumatic optic neuropathy (TON)Traumatic optic neuropathy (TON)
Traumatic optic neuropathy (TON)DVP Nugroho
 
Trauma mekanik mata
Trauma mekanik mataTrauma mekanik mata
Trauma mekanik mataDVP Nugroho
 
Evidence based medicine (EBM)
Evidence based medicine (EBM)Evidence based medicine (EBM)
Evidence based medicine (EBM)DVP Nugroho
 
Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik TergangguKehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik TergangguDVP Nugroho
 
Kista dan abses bartholin
Kista dan abses bartholinKista dan abses bartholin
Kista dan abses bartholinDVP Nugroho
 
Fimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisFimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisDVP Nugroho
 

More from DVP Nugroho (20)

Retinopati diabetik
Retinopati diabetikRetinopati diabetik
Retinopati diabetik
 
Kelainan kelopak mata dan apparatus lakrimal
Kelainan kelopak mata dan apparatus lakrimalKelainan kelopak mata dan apparatus lakrimal
Kelainan kelopak mata dan apparatus lakrimal
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Traumatic optic neuropathy (TON)
Traumatic optic neuropathy (TON)Traumatic optic neuropathy (TON)
Traumatic optic neuropathy (TON)
 
Trauma mekanik mata
Trauma mekanik mataTrauma mekanik mata
Trauma mekanik mata
 
Transfusi Darah
Transfusi DarahTransfusi Darah
Transfusi Darah
 
Evidence based medicine (EBM)
Evidence based medicine (EBM)Evidence based medicine (EBM)
Evidence based medicine (EBM)
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
Fluor Albus
Fluor AlbusFluor Albus
Fluor Albus
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik TergangguKehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik Terganggu
 
Kista dan abses bartholin
Kista dan abses bartholinKista dan abses bartholin
Kista dan abses bartholin
 
Morbus Hansen
Morbus HansenMorbus Hansen
Morbus Hansen
 
P-drug Skabies
P-drug SkabiesP-drug Skabies
P-drug Skabies
 
Lapsus Skabies
Lapsus SkabiesLapsus Skabies
Lapsus Skabies
 
Referat SJS
Referat SJSReferat SJS
Referat SJS
 
Fimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisFimosis dan Parafimosis
Fimosis dan Parafimosis
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Neuro-emergency
Neuro-emergencyNeuro-emergency
Neuro-emergency
 
Neurotrauma
NeurotraumaNeurotrauma
Neurotrauma
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 

Recently uploaded (20)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 

REKONSTRUKSI KULIT

  • 2. BEDAH PLASTIK • Ilmu Bedah Plastik merupakan cabang ilmu kedokteran yang berasal dari kata Yunani “Plastikos” yang artinya adalah untuk membentuk atau mencetak. • Ruang lingkup bedah plastik ➢ Bedah Rekontruksi Deformitas yang perlu diperbaiki dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, trauma, penyakit infeksi, tumor atau keganasan. Replantasi jari yang teramputasi melalui bedah mikrovaskuler. ➢ Bedah Estetik / Kosmetik Tindakan membedah sesuatu yang pada hakikatnya normal dan mengubahnya menurut keinginan yang bersangkutan
  • 3.
  • 5. DEFINISI Tindakan transplantasi kulit dengan memindahkan sebagian (split thickness) atau seluruh tebal kulit (full thickness) dari satu tempat lain secara bebas; dimana dibutuhkan suplai darah baru di jaringan resepien untuk menjamin kehidupan kulit yang dipindahkan.
  • 6. INDIKASI • Penutupan luka secara primer tidak dapat dilakukan • Jaringan sekitar luka tidak cukup baik untuk dapat dipakai sebagai penutup luka • Luka pasca eksisi tumor ganas yang tidak diyakini bebas tumor, sehingga teknik rekontruksi yang lebih kompleks diperkirakan lebih merugikan • Terdapatnya berbagai factor lain seperti status gizi, umur, kondisi komorbid, perokok, kepatuhan, atau biaya, yang tidak memungkinkan dilakukannya teknik rekonstruksi yang lebih kompleks • Luka terbuka yang memiliki permukaan luka dengan vaskularisasi yang cukup baik
  • 7.
  • 8. STSG FTSG Definisi Transplantasi kulit bebas yang terdiri atas epidermis dan Sebagian dermis 1. Thin STSG yaitu epidermis disertai ¼ tebal lapisan dermis (0,005- 0,012 inchi) 2. Intermediate STSG yaitu epidermis disertai ½ tebal lapisan dermis (0,012-0,018 inchi) 3. Thick STSG yaitu epidermis disertai ¾ tebal lapisan dermis (0,018-0,030 inchi) Transplantasi kulit bebas yang terdiri atas epidermis dan seluruh tebal dermis tanpa lapisan lemak dibawahnya Keuntungan • Kemungkinan penerimaan (take) lebih besar • Dapat digunakan untuk menutup defek yang luas • Kulit donor dapat diambil dari daerah tubuh mana saja • Daerah donor dapat sembuh sendiri melalui epitelisasi spontan • Kecenderungan untuk terjadi kontraksi sekunder lebih kecil • Kecenderungan untuk berubah warna lebih kecil • Kecenderungan permukaan kulit mengkilat lebih kecil → Secara estetik lebih baik dibandig STSG Kerugian • Kecenderungan mengalami kontraksi sekunder • Perubahan warna (hiper atau hipopigemntasi) • Permukaan kulit tampak mengkilat, sehingga secara estetik kurang baik • Diperlukan waktu penyembuhan luka pada daerah donor • Kemungkinan penerimaan (take) lebih kecil • Hanya dapat menutup defek yang tidak luas • Daerah donor harus dijahit atau ditutup oleh STSG bila tidak dapat dijahit primer dengan sempurna • Daerah donor terbatas dibeberapa tempat saja seperti inguinal, supraklavikular, retroaurikular, dll.
  • 9. Teknik Mengerjakan Skin Graft • Split Tickness Skin Graft • Donor dapat diambil dari daerah mana saja ditubuh. Menggunakan blade mata pisau no. 22, pisau khusus Humby, dermatome. Ketebalan tergantung pada control dari operator atau berdasarkan kalibrasi pada alat • Full Tickness Skin Graft • Defek yang ada dibuat patron dari kasa atau karet sarung tangan bedah, kemudian dibuat disain pada daerah donor sesuai dengan patron.dilakukan insisi sesuai desain sampai sedalam dermis dengan menggunakan pisau no. 15 atau 10.
  • 10. Penempelan Skin Graft • Penjahitan Interrupted disekeliling graft dengan benang non absorble 4-0 atau 5-0. Jahitan dimulai dari graft ke tepi luka resipien. Diatas kulit ditutup tulle yang dilapisi kasa lembab NaCl 0.9 % dan selanjutnya dilapis dengan kasa steril kering • Luka donor pada STSG ditutup tulle dan ksa steril kemudian dibalut dengan verban elastis • Luka donor FTSG ditutup primer tanpa ketegangan.
  • 11. Penutupan Luka Post Skin Graft • Penutupan luka post skin graft dengan menggunaka sofra-tulle yang kemudian ditutup dengan kasa lembab dan diatasnya ditutup dengan kapas kering. • Selanjutnya dilakukan fiksasi dengan menggunakan Tie Over dan dressing bandage.
  • 13. DEFINISI • Pemindahan jaringan kulit dan jaringan lemak dibawahnya diangkat dari tempat asalnya untuk menutupi sutau defek, dan mempunyai vaskularisasinya sendiri
  • 14. INDIKASI • Recipient bad yang vascularisasinya jelek (misalnya diatas tulang, fascia, tendo, saraf, pembuluh darah). • Kebutuhan rekonstruksi pada daerah wajah pasca kegagalan dengan skin graft/ full thickness skin graft misalnya pada kelopak mata,bibir, telinga, hidung dll). • Kebutuhan akan jaringan penunjang (Padding). • Kebutuhan akan restorasi sensitasi/ vascular. • Kebutuhan akan dilakukannya reoperasi kembali dikemudian hari, guna perbaikan struktur dibawahnya
  • 15. Flap Acak Jika flap diperdarahi oleh pembuluh darah yang tidak mempunyai nama, sebagian besar flap adalah random, diperdarahi oleh pleksus dermal sub dermal.
  • 16. Flap Ulur Maju (Advancement) • Jaringan kulit ditarik maju untuk menutup defek kulit atau tukak didepannya.
  • 17. Flap Transposisi • Dibuat dengan melepaskan kulit dari dasarnya sehingga dapat digeser . Jadi, penutupan defek dilakukan dengan mengubah letak kulit. Misalnya Z Plasty
  • 18. Flap Rotasi • Defek yang akan ditutup dibentuk menjadi segitiga dengan sisi terpendek sebagai dasar segitiga yang juga merupakan sisi dari lingkaran pergeseran flap.
  • 19. Flap Aksial • Jika mengandung arteri pemasok nutrisi didalamnya dan dikenali Namanya → kehidupan flap aksial lebih terjamin disbanding flap acak → memungkinkan flap aksial utk ditransfer dalam area yang lebih luas dengan massa jaringan yang lebih banyak • Hampir Sebagian besar flap arterial/aksial memerlukan Tindakan operasi lanjutan untuk memotong flap dari basis asalnya
  • 20. Flap Bebas • Tranfer jaringan bebas atau flap bebas adalah bentuk flap aksial-pulau yang dilepaskan dari daerah donornya. • Dapat digunakan untuk merekontrusi defek ditempat lain dengan menyambung pembuluh darah yang berdiameter kecil dengan pembuluh darah jaringan resipien menggunakan teknik mikro