SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
HIMPUNAN
OPERASI HIMPUNAN DAN SIFAT-SIFATNYA
DEWI NUR AISYAH
A1C016010
FKIP UNIVERSITAS BENGKULU
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan, kesempatan, dan atas kasih yang dicurahkannya kepada saya akhirnya
saya bisa menyelesaikan buku “Operasi Himpunan”.
Buku “Operasi Himpunan” ini merupakan buku sebagai referensi tambahan
untuk mahasiswa dalam mempelajari materi tentang himpunan. Buku ini
merupakan pengebangan dari buku Dasar-dasar Matematika dan Sains yang
diterbitkan pada tahun 2008.
Di dalam buku menkhususkan materi tentang operasi himpunan yang di
dalamnya terdapat materi yang berkaitan dengan macam-macam operasi
himpunan dan juga dilengkapi dengan contoh-contoh serta latihan yang dapat
digunakan untuk lebih menambah pemahaman mahasiswa tentang operasi dalam
himpunan.
Kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini, khususnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah Saya mengucapkan terima kasih.
Harapan Saya semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi
para mahasiswa dan pengguna lainnyadalam memahami materi operasi himpunan.
Saya menyadari masih tedapat kekurangan dalam penulisan buku ini karena itu
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
PENDAHULUAN .......................................................................................1
OPERASI HIMPUNAN DAN SIFAT-SIFATNYA ...................................3
A. PENGANTAR.........................................................................................3
B. OPERASI HIMPUNAN..........................................................................5
Operasi Irisan(Interseksi).............................................................................5
Operasi Gabungan .......................................................................................8
Operasi Penjumlahan .................................................................................11
Operasi Pengurangan .............................................................................12
Komplemen................................................................................................13
C. SIFAT-SIFAT OPERASI HIMPUNAN ...............................................14
D. APLKASI HIMPUNAN DAN OPERASI HIMPUNAN DALAM
MASALAH NYATA............................................................................15
LATIHAN..................................................................................................18
RANGKUMAN .........................................................................................20
TES FORMATIF .......................................................................................21
GLOSARIUM............................................................................................25
INDEKS.....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................27
BIODATA PENULIS ................................................................................28
3
PENDAHULUAN
Penguasaan konsep dan ruang lingkup materi tentang himpunan sangat
penting karena semua cabang-cabang matematika bertumpu pada konsep dasar
dan teori himpunan. Penguasaan konsep dan teori himpunan yang memadai akan
bermanfaat bagi seorang guru atau calon guru.
Pada buku ini, akan dibahas lebih rinci tentang operasi dalam himpunan.
Melalui buku ini, para mahasiswa diharapkan dapat menguasai dan memahami
tentang operasi himpunan yang disajikan sesuai dengan tujuan instruksional
umum, yaitu mahasiswa dapat menerapkan konsep himpunan dalam
menyelesaikan masalah pada matematika maupun masalah sehari-hari.
Sedangkan tujuan instruksional khusus yang diharapkan dicapai adalah agar
mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian operasi pada himpunan.
2. Menentukan himpunan sebagai hasil operasi dua atau lebih himpunan.
3. Menggunakan sifat-sifat operasi himpunan dalam menyelesaikan soal-
soal.
4. Menjelaskan sifat-sifat operasi himpunan.
5. Menyelesaikan soal-soal dalam matematika atau bidang lain dengan
menggunakan konsep himpunan.
Tujuan tersebut dapat Anda peroleh setelah mempelajari bahasan berikut:
a. Irisan
b. Gabungan
c. Penjumlahan
d. Pengurangan
e. Komplemen
f. Sifat-sifat operasi
g. Aplikasi operasi himpunan pada masalah nyata
4
Simaklah baik-baik setiap uraiannya. Dalam mempelajarinya sbaiknya
dilakukan dalam kelompok belajar, dengan di koordinir oleh ketua kelompok
yang bertugas menjaga keharmonisan kelompok dan membuat rencana belajar.
Selain latihan soal dan tes formatif hendaknya contoh soal dikerjakan secara
mandiri sebagai latihan juga. Buatlah catatan untuk hal-hal yang tidak dipahami.
Jawaban, contoh, latihan dan tes formatif didiskusikan terlebih dahulu dalam
kelompok sebelun dicocokkan dengan kunci jawaban.
Selamat belajar! Semoga Anda semua sukses.
5
OPERASI HIMPUNAN DAN SIFAT-SIFATNYA
A. PENGANTAR
Oerasi badalah suatu relasi atau hubungan yang berkenaan dengan satu unsur
atau lebih sehingga menghasilkan unsur lain yang unik (tunggal). Dengan
demikian operasi dapat dipandang sebagai suatu pemetaan (fungsi), karena:
1. Memuat unsur yang dioperasikan sebagai anggota domain (daerah asal).
2. Menghasilkan unsur yang unik sebagai anggota range (daerah hasil).
Perhatikan contoh di bawah ini:
Contoh 1.15
a. Operasi tambah (+) sebagai pemetaan pada bilangan real
+ : (2,3) 5
+ : (-1,1) 0
Pemetaan tersebut ditulis sebagai berikut.
2 + 3 = 5
(-1) + 1 = 0
b. Operasi akar kuadrat (√) sebagai pemetaan pada bilangan real tidak negatif.
√ : 4 2
√ : 4 4
√ : 4 0
Pemetaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
√4 = 2
√16 = 4
√0 = 0
Operasi yang dikenakan terhadap suatu unsur disebut operasi uner (monar),
seperti tampak pada contoh (b). Sedangkan operasi yang dikenakan terhadap dua
unsur disebut operasi biner, seperti tampak pada contoh (a).
6
Fvhs A
Demikian pula halnya dengan operasi pada himpunan, dapat digolongkan
ke dalam dua kelompok operasi, yaitu pertama operasi uner (monar) dan kedua
operasi biner. Kedua operasi tersebut akan diperjelas satu per satu.
Pertama contoh operasi uner (monar) misalnya operasi negasi atau yang
disebut pula penyangkalan (ingkaran). Operasi negasi merupakan operasi yang
hanya berkenaan dengan satu unsur yang dalam hal ini pernyataanlah sebagai
unsurnya. Nilai kebenaran negasi sebuah pernyataan adalah kebalikan dari nilai
kebenaran yang dimiliki oleh bpernyataannya. Dengan demikian jika sebuah
pernyataan mempunyai nilai kebenaran B (benar) maka nilai kebenaran dari
negasinya adalah S (salah), dan begitu pula sebaliknya.
Contoh operasi uner yang didefinisikan pada himpunan adalah operasi
komplemen. Operasi komplemen dinotasikan dengan menumbuhkan tanda aksen
(‘) pada himpunan yang dioperasikan itu, yang didefinisikan sebagai berikut:
𝐴’ = {𝑥|𝑥 ∉ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝑆}
Himpunan S di sini dimaksudkan sebagai semesta dari himounan
A. Untuk menentukan A’ haruslah diketahui anggota dari A dan anggota dari S
sebagai semestanya.
Contoh 1.16
S = {1,2,3,4,5}, A = {2,4,5} adalah himpunan bagian dari S. Semua
anggota dalam S yang bukan anggota himpunan A membentuk himpunan bagian
{1,3} adalah komplemen dari himpunan A terhadap semesta S, dan komplemen
ini ditulis dengan lambang A’.
Perhatikan diagram Venn di bawah ini.
S
.2
.4
.5
.1
.3
7
Kedua adalah operasi biner, operasi biner adalah operasi yang berkenaan
dengan dua unsur. Operasi biner pada himpunan yang terdefinisi ada lima macam
yaitu: operasi irisan, gabungan, penjumlahan, pengurangan, dan operasi perkalian.
Operasi-operasi binerlah yang akan dibahas dalam kegiatan belajar 3 ini
yang lebih mendalam. Simaklah oleh anda secara seksama. Selamat mempelajari.
B. OPERASI HIMPUNAN
1. Operasi Irisan (Interseksi)
Irisan dikenal juga dengan sebutan interseksi. Jika kita mengatakan dua
himpunan A dan B beririsan, maksudnya adalh himpunan elemen-elemen yang
menjadi anggota himpunan A dan juga menjadi anggota himounan B.
Operasi irisan adapat dinotasikan dengan tanda ∩ Maka untuk menuliskan
himpunan A beririsan dengan himpunan B dapat ditulis dengan operasi yaitu:
A ∩ B (dapat dibaca: “A irisan B”, atau “A interseksi B”).
Untuk memperjelas maksud dari penjelasan tersebut perhatikanlah contoh
berikut ini:
Contoh 1.17
Bila A = {p,q,r,s} dan B = {r,s,t} maka A ∩ B = {r,s}.
Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut:
.p
.q
.t
.r
.s
S A B
8
Diperoleh A ∩ B = {r,s}, karena r dan s termasuk dalam anggota
himpunan A sekaligus termasuk dalam anggota himpunan A sekaligus termasuk
anggota himpunan B.
Contoh 1.18
Bila P = { 1,2,5,7} dan Q = {2,5,7} maka P ∩ Q = {2,5,7}.
Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut.
Diperoleh 𝑃 ∩ 𝑄 = {2,5,7}, karena 2, 5, 7 termasuk dalam anggota
himpunan P sekaligus termasuk dalam anggota himpunan Q.
Selanjutnya, operasi irisan juga dapat didefinisikan sebagai berikut:
𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵}, himpunan A irisan B adalah himpunan x
sedemikian hingga x merupakan anggota A dan x merupakan anggota B.
Dari definisi di atas, disimpulkan bahwa irisan antara dua buah himpunan
adalah himpunan yang anggotanya termasuk pada kedua himpunan itu.
Ada dua jenis relasi berkenaan dengan operasi irisan, yaitu:
a. Relasi berpotongan
dua buah himpunan disebut memiliki relasi berpotongan jika dan hanya jika (j.h.j)
irisannya bukan himpunan kosong. Ditulis dalam notasi matematika : A ∩ B ≠ ∅
Himpunan-himpunan yang birisannya tidak kosong disebut himpunan
berpotongan atau himpunan beririsan (join sets)
P
.1
Q
. 2 . 5 .7
S
9
b. Relasi Lepas
dua himpunan disebut memiliki relasi lepas jika dan hanya jika (j.h.j) irisannya
merupakan himpunan kosong. Ditulis dalam notasi matematika: 𝐴 ∩ 𝐵 = ∅
Pada beberapa sumber ajar, sering pula notasi disajikan dengan // yang berarti
relasi lepas.
Himpunan-himpunan yang irisannya merupakan himpunan kosong
disebut himpunan-himpunan yang saling lepas (disjoint sets).
Contoh operasi irisan:
Contoh 1.19
A = (1,2,3), B = (0,2,4,5), diperoeh A ∩ B = {2}
Diagram Venn-nya digambarkan sebagai berikut.
Daerah yang diarsir pada diagram Venn tersebut menyatakan A ∩ B
Contoh 1.20
C = {1,3,5,7}, D = {0,2,4,6,8}
Diperoleh A ∩ B = ∅
Diagram Venn-nya
A
.1
.3
B
.2 .0
.4 .5
S
S
j
k
g
g
f
y
10
Karena irisannya ∅ maka tidak ada daerah yang diarsir.
Contoh 1.21
E = {2,3,5,7}, F = {x|x ≤ 8, x bilangan asli}
E ∩ F = { 2,3,5,7}, E ∩ F = E. Relasinya E ∩ F
Diagram Venn-nya
2. Operasi Gabungan
Melakukan operasi gabungan dua buah himpunan adalah membentuk
himpunan baru yang anggota-anggotanya meliputi semua anggota dua himpunan
yang digabungkan.
Gabungan (union) dari dua buah himpunan A dan B adslsh himpunsn
elemen-elemen yang menjadi anggota himpunan A saja atau B saja, atau anggota
himpunan A dan B kedua-duanya.
Himpunan gabungan ditulis A ∪ B (“A gabungan B” atau “A union B”
atau “gabungan dari A dan B” atau “union dari A dan B”)
.1
.3
.5
.7
.0
.2 .4
.6 .8
E
.1
.6
.8
.2 .3
.5 .7
S
S
j
k
g
g
f
y
P Q
S F
11
Contoh 1.22
S = {1,2,3, ....,10}. A = {1,2,3,4,5}, B = {4,5,6,7} maka A ∪ B =
{1,2,3,4,5,6,7}
Daerah yang diarsir dalam diagram Venn di atas menunjukan A ∪ B dan A ∪ B
= {4,5}
Adapun definisi operasi gabungan antara dua himpunan adalah A ∪ B = {x|x ∈
A atau x ∈ B}, dibaca himpunan A gabungan B adalah himpunan xsedemikian
hingga x merupakan anggota A atau x merupakan anggota B.
Pengertian “atau” dalam definisi di atas bersifat inklusif, yaitu untuk x anggota
A saja, x anggota B saja, dan x anggota irisannya (A ∪ B).
Contoh 1.23
𝐴 = {1,2,3}, 𝐵 = {0,2,4,5) diperoleh 𝐴 ∪ 𝐵 = {0,1,2,3,4,5}
Diagram Venn-nya
Daerah yang berwarna biru menyatakan 𝐴 ∪ 𝐵.
A
.1
.3
B
.4
.2 .0
.5
S
Hgh .8 .9 .10
S
.1
.2
.3
.4
.5
.6
.7
A B
12
Contoh 1.24
𝐶 = {1,3,5,7}, 𝐷 = {0,2,4,6,8} diperoleh 𝐶 ∪ 𝐷 = {0,1,2,3, . . . ,8}
Diagram Venn-nya


Daerah yang berwarna biru meenyatakan C ∪ D
Contoh 1.25
E = {2,3,5,7}, F = {x|x ≤ 8, x bilangan asli}
E F = {x|x ≤ 8, x bilangan asli}
= {1,2,3, ..., 8}
= F
Diagram Venn-nya
Daerah yang berwarna biru menunjukan 𝐸 ∪ 𝐹
C
.1 .3
.5 .7
D
.0 .2
.4 .6
.8
F
.1 .4
.6 .8
E
. 2 .3
.5 .7
Hduh S
Sjgfd S
13
3. Operasi penjumlahan
Operasi penjumlahan dua buah himpunan jika dinyatakan dengan notasi
pembentuk himpunan ditulis.
𝐴 + 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵, 𝑋 ∉ (𝐴 ∩ 𝐵)
Himpunan A tambah himpunan B, ditulis A + B, adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota himounan A atau himpunan B, tetapi bukan
anggota A ∩ B.
Contoh 1.26
𝐴 = (1,2,3), 𝐵 = (0,2,4,5), diperoeh 𝐴 + 𝐵 = {0,1,3,4,5}
Diagram Venn-nya
Contoh 1.27
C = {1,3,5,7}, D ={0,2,4,6,8} diperoleh C + D = {0,1,2,3, ...,8}
Daerah yang berwarna biru menyatakan C + D
A
.1
.3
B
.4
.2 .0
.5
C
.1 .3
.5 .7
D
.0 .2
.4 .6
.8
Sjgfd S
Sjgfd S
14
Ternyata bahwa operasi (+) dan gabungan untuk dua himpunan lepas C dan D
menghasilkan himpunan yang sama.
4. Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan dua buah himpunan diberi notasi (-), yang
didefinisikan sebagai berikut:
𝐴 – 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∉ 𝐵}
Contoh 1.28
A = (1,2,3), B = (0,2,4,5), diperoeh A - B = {1,3}
Diagram Venn-nya
Contoh 1.29
C = {1,3,5,7}, D ={0,2,4,6,8} diperoleh C - D = {1,3,5,7} = C
Ternyata bahwa selisih dua himpunan lepas sama dengan himpunan yang
dikurangi.
Diagram Venn-nya
A
.1
.3
B
.2 .0
.4 .5
C
.1 .3
.5 .7
D
.0 .2
.4 .6
.8
Sjgfd S
Sjgfd S
15
5. Komplemen
Dalam kasus matematika, komplemen bilangan A adalah bilangan lain B
sedemikian sehingga jumlah A + B akan menghasilkan bilangan semesta yang
diinginkan.
Komplemen dari himpunan Adidefinisikan sebagai suatu himpunan yang
anggota-anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak (bukan)
merupakan anggota himpunan A.
Contoh 1.30
a. Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan diagram venn
Daerah yang diarsir merupakan komplemen himpunan A.
b. Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan mendaftar anggotanya
jika S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} dan A = {1,2,3,4,5}
Maka A’= {6,7,8,9,10}
c. Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan kata-kata
Contoh: Jika S adalah himpuna bilangan cacah dan A adalah himpunan bilangan
genap dalam S maka A’ adalah himpunan bilangan ganjil.
d.Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan notasi pembentuk
himpunan.
A
Sjgfd S
Ygf A’
16
Telah kita ketahui bahwa komplemen dari himpunan A didefinisikan
sebagai suatu himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota-anggota
himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan anggota himpunan A.
Dengan notasi pembentuk himpunan, pernyataan itu dapat kita tulis:
𝐴’ = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑆 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∉ 𝐴}
C. SIFAT-SIFAT OPERASI HIMPUNAN
Operasi-operasi komplemen, gabungan, dan irisan memenuhu beberapa sifat
dasar sebagai berikut untuk setiap himpunan A, B, C dalam semesta S:
1. (𝐴’)’ = 𝐴 (INFOLUSI)
2. 𝐴 ∪ 𝐴 = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐴 = 𝐴 (INDEMPOTEN)
3. 𝐴 ∩ 𝑆 = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∪ ∅ = 𝐴 (IDENTITAS)
4. A ∪ 𝑋 = 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ ∅ = ∅ (IDENTITAS)
5. 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐵 ∪ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐵 ∩ 𝐴 (KOMUTATIF)
6. 𝐴 ∪ ( 𝐵 ∪ 𝐶) = ( 𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 𝑑𝑎𝑛
𝐴 ∩ ( 𝐵 ∩ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 (ASOSIATIF)
7. 𝐴 ∪ ( 𝐵 ∩ 𝐶) = ( 𝐴 ∪ 𝐵) ∩ ( 𝐴 ∪ 𝐶) 𝑑𝑎𝑛
𝐴 ∩ ( 𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) (DISTRIBUTIF)
8. 𝐴 ∪ 𝐴′
= 𝑋 ∪ 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐴′
= ∅ (KOMPLEMENTER)
9. ( 𝐴 ∪ 𝐵)′
= 𝐴′
∩ 𝐵′
𝑑𝑎𝑛 ( 𝐴 ∩ 𝐵)′
= 𝐴′ ∪ 𝐵′ (DE MORGAN)
10. 𝐴 ∪ ( 𝐴 ∩ 𝐵) = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ ( 𝐴 ∪ 𝐵) = 𝐴 (ABSORBSI)
17
D. APLIKASI HIMPUNAN DAN OPERASI HIMPUNAN DALAM
MASALAH NYATA
Konsep tentang himpunan tidak hanya menjadi dasar dan pengembangan
cabang matematika, tetapi banyak diterapkan dalam permasalahan kehidupan
sehari-hari.
Berikut ini adalah contoh mengenai penerapan konsep himpunan dalam
membantu menyelesaikan permaalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 1.31
Suatu sekolah TK mempunyai tiga Tim kesenian, yaitu tim A merupakan
tim paduan suara, tim B adalah tim tari, dan tim C adalah tim seni mkusik
angklung.
Anggota tim A adalah Yuanda, Nada, Rafi, Yuki, Nanda, Rido dan Mona.
Anggota tim B adalah Sinta, Reni, Andi, Banu, Yuki, Rafi, Nada.
Sedangkan anggota tim C adalah Rafi, Nada, Reni, Andi, Serly, Novi, Desi,
Yunda, dan Mona.
Berapa siswa yang hanya menjadi anggota dari satu tim dan berapa siswa
yang terlibat dalam tiga tim?
Jawab: Notasi himpunan dari soal diatas adalah:
A = {Yuanda, Nada, Rafi, Yuki, Nanda, Rido dan Mona}
B = {Sinta, Reni, Andi, Banu, Yuki, Rafi, Nada}
C = {Rafi, Nada, Reni, Andi, Serly, Novi, Desi, Yunda, Mona}
18
Diagram Venn-nya
Banyaknya siswa yang menjadi anggota satu tim sebanyak 7 siswa, yaitu:
Nanda, Rido, Sinta, Banu, Serly, Novi dan Desi.
Banyak siswa yang menjadi anggota tiga tim sebanyak 2 siswa, yaitu: Rafi dan
Nada.
Contoh 1.32
Dalam suatu pertemuan antar 45 penyalur mobil merk A, B, C dapat
dipenuhi informasi sebagai berikut: 14 penyalur menjual mobil merk A,15
penyalur menjual mobil merk B, 12 penyalur menjual mobil merk C, 10
penyalur menual merk mobil A dan B, 5 penyalur menjual mobil merk B dan C,
6 penyalur menjual mobil merk A dan C, dan 3 penyalur menjual ketiga merk
mobil itu.
a. Berapa penyalur mrnjual merk mobil A saja?
b. Berapa penyalur menjual merk mobil A atau B atau C?
c. Berapa penyalur tidak menjual satu pun dari merk mobil itu?
s
.Nanda
.Rido
.Yuki
.Desy
.Serly
.Novi
..Yunda
.Sinta
.Banu
.Rafi
..Mona
.Nada
.Reni
.Andi
B
C
A
19
Penyelesaian:
Diketahui: 𝑛(𝐴) = 14, 𝑛(𝐵) = 15, 𝑛(𝐶) = 12, 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵 = 10, 𝑛( 𝐵 ∩ 𝐶) = 5,
𝑛( 𝐴 ∩) = 6, 𝑛( 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶) = 3.
Ditanya: 𝑛(𝐴 − ( 𝐵 ∪ 𝐶), 𝑛( 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶),𝑛(𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶)′
Jawab:
a. 𝑛(𝐴 − ( 𝐵 ∪ 𝐶) = 14 − (7 + 3 + 3) = 1, jadi ada 1 penyalur yang
menjual mobil merek A saja.
b. 𝑛( 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶) = 1 + 7 + 3 + 3 + 3 + 2 + 4 = 23, jadi ada 23 penyalur
yang menjual mobil merk A atau B atau C.
c. 𝑛( 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶)′
= 45 − 23 = 22, jadi ada 23 penyalur yang tidak menjual
satupun dari mobil merk mobil itu.
7
42
3
3
31
C
2
2
B
A
S
20
LATIHAN
Untuk mmemperdalam pemahaman Anda mengenai materi diatas, kerjakanlah
latihan berikut!
1) Jika S = {1,2,3,4,5,6,7,8}
A = {1,2,3,4}
B = {4,5,6,7}
Tentukanlah:
𝑎) 𝐴 ∩ 𝐵
𝑏) 𝐴 ∪ 𝐵
𝑐) 𝐴 + 𝐵
𝑑) 𝐴 – 𝐵
𝑒) 𝐴’
2) Dari sekelompok anak TK diperoleh: 10 anak senang membuat origami, 8 anak
senang mewarnai gambar, 3 anak senang membuar origami dan mewarnai gambar
dan dua anak tidak suka membuat origami maupun mewarnai gambar.
Tentukanlah jumlah anak dalam kelompok tersebut.
Petunjuk Jawaban Latihan
Nomor 1
a) A ∩ B (dibaca A irisan B) adalah sebuah himpunan yang anggotanya
merupakan anggota himpunan A dan B.
Dari soal terlihat “4” ada di A dan “4” ada juga di B sehingga A ∩ B = {4}
b) A ∪ B dibaca A gabungan B), adalah sebuah himpunan yang anggotanya
meliputi seluruh anggota himpunan A dan anggota himpunan B (anggota
yang sama cukup ditulis satu kali saja). Dari soal dapat ditentukan A ∪ B
= {1,2,3,4,5,6,7}
c) A + B (dibaca A ditambah B) adalah himpuanan yang anggotanya
merupakan anggota himpunan A atau himpunan B, tetapi bukan anggota A
∩ B. Karena 4 adalah irisan dari A dan B berarti 4 tidak termasuk ke
dalam himpunan A + B. Selain 4 semua anggota A dan semua anggota B
merupakan anggota A + B. Jadi, hasil A + B = {1,2,3,5,6,7}
21
d) A – B (dibaca A dikurang B) adalah himpunan yang anggotanya
merupakan anggota himpunan A tetapi tidak menjadi anggota himpunan
B. Dari soal terlihat A = {1,2,3,4}, padahal 4 ∈ B, sehingga dapat
ditentukan A – B = {1,2,3}
e) A’ (dibaca komplemen dari himpunan A) adalah himpunan yang anggota-
anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang bukan merupakan
anggota himpunan A.
Dari soal terlihat :
S = {1,2,3,4,5,6,7,8}
A = {1,2,3,4}
Sehingga dapat ditentukan A’ = {5,6,7,8}
Nomor 2
Soal latihan nomor 2 akan lebih mudah penyelesaiannya jika dibuat
terlebih dahulu diagram Venn-nya. Sebagai berikut:
Karena ada anak yang senang keduanya maka diagramVenn-nya saling
berpotongan. Isilah dengan angka 3 diwilayah yang berpotongan, karena
ada tiga anak yang senang keduanya. Anak yang senang membuat origami
10 anak berarti ada 10 anak di kurva “O” jumlahnya menjadi 10.
Yang senang mewarnai gambar 8 anak, dan telah ada 3 berarti tinggal
tambahkan 5 agar jumlahnya menjadi 8.
Yang tidak suka keduanya ditulis diluar kurva “O” dan “W” yaitu 2.
Sehingga anak dalam kelompok tersebut adalah: 7 anak + 3 anak + 5 anak
+ 2 anak = 17 anak.
O
7
W
3 5
Sjgfd S
Sjgfd 2
22
RANGKUMAN
Secara umum pembahasan terkait dengan kegiatan belajar 3 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Operasi dua himpunan berupa:
a) 𝐴 ∩ 𝐵 (𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝐴 𝑖𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝐵) = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵}
b) 𝐴 ∪ 𝐵 (𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝐴 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵) = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵}
c) 𝐴 + 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵, 𝑥 ∉ (𝐴 ∩ 𝐵)}
d) 𝐴 – 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∉ 𝐵}
2) Komplemen dinyatakan dalam:
𝐴’ = {𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ∉ 𝐴}
23
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jaawaban yang paling tepat!
1) Diketahui:
A = {bilangan prima kurang dari 12}
B = {1,3,5,7,9}
Maka A ∩ B adalah:
A. {2}
B. {3,5,7}
C. {3,5,7,9}
D. {1,3,5,7,9}
2) Perhatikan diagram Venn berikut:
Dari gambar A ∪ B adalah ...
A. {1,2,3,...,9}
B. {1,2,3,4,5,6}
C. {7,8,9}
D. {3,4}
3) Jika A = {alat transpportasi}, dan B = {kendaraan roda dua} maka A ∪ B
adalah ...
A. {}
B. 𝐴
C. 𝐵
D. 0
A
.1
.2
B
.3 .5
.4 .6
Sjgfd S
.7
.8
.9
24
4) Jika P = {tiga bilangan prima yang pertama}, dan Q = {bilangan asli
kurang dari 10}, maka Q – P adalah ...
A. {1,4,6,8,9}
B. {1,2,6,7,8,9}
C. {1,2,4,6,7,8,9}
D. {1,4,6,7,8,9}
5) Jika S = {bilangan cacah kurang dari 10}, A = {0,2,4,6}, B = {1,3,5,7} ;
maka A ∩ B adalah ...
A. {}
B. {𝑥|𝑥 < 7, 𝑥 ∉ 𝑆}
C. {𝑥|𝑥 < 10, 𝑥 ∉}
D. {𝑥| 0 < 𝑥 < 7, 𝑥 ∉}
6) Jikan S = {warna pelangi}, A = {warna lampu lalu lintas} maka
komplemen dari A adalah ...
A. {𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑗𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, 𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔, ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢, 𝑏𝑖𝑟𝑢, 𝑛𝑖𝑙𝑎, 𝑢𝑛𝑔𝑢}
B. {𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔, ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢}
C. {𝑗𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, 𝑏𝑖𝑟𝑢, 𝑛𝑖𝑙𝑎, 𝑢𝑛𝑔𝑢}
D. {}
7) Dari sekelompok anak TK diperoleh data: 15 anak suka minum susu, 10
anak suka minum teh; dan lima anak suka kedua-duanya; serta 3 anak
tidak suka susu ataupun teh. Jumlah anak dalam kelompok tersebut adalah
...
A. 33
B. 23
C. 30
D. 28
8) Dari angket yang dilaksanakan pada suatu kelas yang terdiri dari 50 siswa
diperoleh data sebagai berikut: 20 orang siswa senang menari, 30 orang
siswa senang menyanyi, dan 10 orang siswa tidak senang kedua-duanya.
Banyaknya siswa yang senang menari dan menyanyi adalah ...
A. 20 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
25
B. 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
C. 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
D. 15 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
9) Dari 40 orang anak, 16 orang memelihara burung; 21 orang memelihara
kucing dan 12 orang memelihara burung dan kucing. Banyaknya anak
yang tidak memelihara burung ataupun kucing sebanyak ...
A. 12 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
B. 15 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
C. 19 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
D. 28 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
10) Jiika A = {1,2,3,4,5}, dan B = {4,5,6,7,8,9} maka A + B adaalah ...
A. {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
B. {4,5}
C. {1,2,3,6,7,8,9}
D. {1,2,3}
26
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang
terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap Materi Kegiatan Belajar 3.
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
𝑥 100%
Arti tingakat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat 80% atau lebiih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya.Bagus! jika masih di bawah 80% Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagi yang belum dikuasai.
Kunci Jawaban Tes Formatif
1) B. {3,5,7}
2) B. {1,2,3,4,5,6}
3) B. A
4) D. {1,4,6,7,8,9}
5) A. {}
6) C. {jingga, Biru, Nila, Ungu}
7) B 23
8) C. 10 orang
9) B. 15 orang
10) C. {1,2,6,7,8,9}
27
GLOSARIUM
Gabungan : Semua anggota dari himpunan-himpunan yang
dibicarakan.
Himpunan : Kumpulan obyek yang dapat didefinisikan dengan
jelas dan dapat dibeda-bedakan.
Himpunan Semesta : Himpunan yang memuat seluruh himpunan yang
dibicarakan.
Irisan : Persekutuan dari himpunan-himpunan yang
dibicarakan.
Komplemen : Himpunan anggota-anggota yang ada di dalam
semesta yang bukan anggota himpunan yang
dimaksud.
Operasi biner : Operasi yang dikenakan terhadap dua unsur.
Operasi uner (monar) : Operasi yang dikenakan terhadap satu unsur.
28
INDEKS
Gabungan (8, 9, 10, 11, 12)
Himpunan (
Himpunan Semesta
Irisan
Komplemen
Operasi biner
Operasi uner (monar)
29
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, Ali dan Dwiyana, Dina A. Sy. (2008). Dasar-dasar Matematika dan
Sains. Jakarta: Universitas Terbuka.
Susilo, Frans. (2012). Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lipschuts,S; Silaban, P. 1985. Teori Himpunan. Jakarta: Erlangga.
Sartono.2014. Belajar Himpunan.
http://collegerlearn.blogspot.com/2012/06/belajar-himpunan-matematika Diskrit
.html
Wikipedia.2017.http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan
30
IDENTITAS PENULIS
Dewi Nur Aisyah, lahir di Bengkulu Utara pada tanggal 22 Agustus 1998.
Merupakan lulusan SD Negeri 13 Padang Jaya, SMP Negeri 5 Padang Jaya,
SMA Negeri 1 Paadang Jaya. Saat ini sedang menjalani perkuliahan di
Universitas Bengkulu pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas KIP
UNIB.
Kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswa aktif UNIB dan tergabung
dalam beberapa organisasi kampus. Diantaranya ada Himatika dan Fosi serta
aktif dalam kegiatan leadership kampus yaitu mengikuti perkuliahan Student
Leadership Education Jilid 5 (SLE #5). Buku operasi himpunan dan sifat-sifatnya
merupakan buku pertama yang ditulis.

More Related Content

What's hot

Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarMario Yuven
 
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleancara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleanAwas Andreas
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAmodul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAAnik Zahrotus Sajida
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratErni Susanti
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linierokti agung
 
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuanFungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuanAjengKusmayanti
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratAbdullah Banjary
 
Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13Tiya Martini
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 

What's hot (20)

Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleancara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAmodul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan Kuadrat
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuanFungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
 
MATERI INTEGRAL LIPAT DUA
MATERI INTEGRAL LIPAT DUAMATERI INTEGRAL LIPAT DUA
MATERI INTEGRAL LIPAT DUA
 
Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 

Viewers also liked

Teori himpunan ppt_terbaru11
Teori himpunan ppt_terbaru11Teori himpunan ppt_terbaru11
Teori himpunan ppt_terbaru11badaibkt
 
Presentasi garis bilangan bulat
Presentasi garis bilangan bulatPresentasi garis bilangan bulat
Presentasi garis bilangan bulatAkadir Jaelani
 
Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanAnderzend Awuy
 
Rpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematikaRpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematikaluqmanabdulaziz
 
Rpp persamaan dan fungsi kuadrat rev
Rpp persamaan dan fungsi kuadrat revRpp persamaan dan fungsi kuadrat rev
Rpp persamaan dan fungsi kuadrat revFera Sofian
 
Bilangan Bulat dan Operasinya
Bilangan Bulat dan OperasinyaBilangan Bulat dan Operasinya
Bilangan Bulat dan OperasinyaWilly Ghany
 
Prota+promes kls xi peminatan
Prota+promes kls xi peminatanProta+promes kls xi peminatan
Prota+promes kls xi peminatanAhmad Hamdani
 
Rpp matematika peminatan sma x bab 5
Rpp matematika peminatan sma x bab 5Rpp matematika peminatan sma x bab 5
Rpp matematika peminatan sma x bab 5eli priyatna laidan
 
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRatnah Lestary
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)Interest_Matematika_2011
 
Rpp matematika peminatan sma x bab 6
Rpp matematika peminatan sma x bab 6Rpp matematika peminatan sma x bab 6
Rpp matematika peminatan sma x bab 6eli priyatna laidan
 
Rpp matematika kelas xi ipa statistika
Rpp matematika kelas xi ipa statistikaRpp matematika kelas xi ipa statistika
Rpp matematika kelas xi ipa statistikaAndhy Rezpector
 
Polinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanPolinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanHevliza Tiara
 
Presentasi matematika-kelas-xi-lingkaran
Presentasi matematika-kelas-xi-lingkaranPresentasi matematika-kelas-xi-lingkaran
Presentasi matematika-kelas-xi-lingkaranmhdilhaam
 
Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013
Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013
Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013Leni Marlina Pulungan
 

Viewers also liked (20)

Teori himpunan ppt_terbaru11
Teori himpunan ppt_terbaru11Teori himpunan ppt_terbaru11
Teori himpunan ppt_terbaru11
 
Presentasi garis bilangan bulat
Presentasi garis bilangan bulatPresentasi garis bilangan bulat
Presentasi garis bilangan bulat
 
Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunan
 
00 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 201300 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 2013
 
Rpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematikaRpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematika
 
Rpp persamaan dan fungsi kuadrat rev
Rpp persamaan dan fungsi kuadrat revRpp persamaan dan fungsi kuadrat rev
Rpp persamaan dan fungsi kuadrat rev
 
Bilangan Bulat dan Operasinya
Bilangan Bulat dan OperasinyaBilangan Bulat dan Operasinya
Bilangan Bulat dan Operasinya
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
Prota+promes kls xi peminatan
Prota+promes kls xi peminatanProta+promes kls xi peminatan
Prota+promes kls xi peminatan
 
Rpp matematika peminatan sma x bab 5
Rpp matematika peminatan sma x bab 5Rpp matematika peminatan sma x bab 5
Rpp matematika peminatan sma x bab 5
 
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Rpp vektor pertemuan 3 ktsp
Rpp vektor pertemuan 3 ktspRpp vektor pertemuan 3 ktsp
Rpp vektor pertemuan 3 ktsp
 
Rpp matematika peminatan sma x bab 6
Rpp matematika peminatan sma x bab 6Rpp matematika peminatan sma x bab 6
Rpp matematika peminatan sma x bab 6
 
Rpp matematika kelas xi ipa statistika
Rpp matematika kelas xi ipa statistikaRpp matematika kelas xi ipa statistika
Rpp matematika kelas xi ipa statistika
 
Polinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanPolinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika Peminatan
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
Presentasi matematika-kelas-xi-lingkaran
Presentasi matematika-kelas-xi-lingkaranPresentasi matematika-kelas-xi-lingkaran
Presentasi matematika-kelas-xi-lingkaran
 
Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013
Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013
Rpp matematika-sma-kelas-10-kurikulum-2013
 

Similar to Himpunan Operasi

131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hariAndikAdiCahyono
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiMayawi Karim
 
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunanKaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunanAzizah Fitria Sari
 
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paudDamsir Abhu
 
1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsiWarnet Podjok
 
Himpunan Kelas 7 Semester Genap
Himpunan Kelas 7 Semester GenapHimpunan Kelas 7 Semester Genap
Himpunan Kelas 7 Semester GenapDOLI SYAHPUTRA, ST
 
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester GenapMenyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester GenapDoli Syahputra
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 

Similar to Himpunan Operasi (20)

131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunanKaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
HIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKAHIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKA
 
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Himpunan Kelas 7 Semester Genap
Himpunan Kelas 7 Semester GenapHimpunan Kelas 7 Semester Genap
Himpunan Kelas 7 Semester Genap
 
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester GenapMenyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Efsi
EfsiEfsi
Efsi
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Himpunan Operasi

  • 1. HIMPUNAN OPERASI HIMPUNAN DAN SIFAT-SIFATNYA DEWI NUR AISYAH A1C016010 FKIP UNIVERSITAS BENGKULU 2017
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan, kesempatan, dan atas kasih yang dicurahkannya kepada saya akhirnya saya bisa menyelesaikan buku “Operasi Himpunan”. Buku “Operasi Himpunan” ini merupakan buku sebagai referensi tambahan untuk mahasiswa dalam mempelajari materi tentang himpunan. Buku ini merupakan pengebangan dari buku Dasar-dasar Matematika dan Sains yang diterbitkan pada tahun 2008. Di dalam buku menkhususkan materi tentang operasi himpunan yang di dalamnya terdapat materi yang berkaitan dengan macam-macam operasi himpunan dan juga dilengkapi dengan contoh-contoh serta latihan yang dapat digunakan untuk lebih menambah pemahaman mahasiswa tentang operasi dalam himpunan. Kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Saya mengucapkan terima kasih. Harapan Saya semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi para mahasiswa dan pengguna lainnyadalam memahami materi operasi himpunan. Saya menyadari masih tedapat kekurangan dalam penulisan buku ini karena itu Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis
  • 3. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................iii PENDAHULUAN .......................................................................................1 OPERASI HIMPUNAN DAN SIFAT-SIFATNYA ...................................3 A. PENGANTAR.........................................................................................3 B. OPERASI HIMPUNAN..........................................................................5 Operasi Irisan(Interseksi).............................................................................5 Operasi Gabungan .......................................................................................8 Operasi Penjumlahan .................................................................................11 Operasi Pengurangan .............................................................................12 Komplemen................................................................................................13 C. SIFAT-SIFAT OPERASI HIMPUNAN ...............................................14 D. APLKASI HIMPUNAN DAN OPERASI HIMPUNAN DALAM MASALAH NYATA............................................................................15 LATIHAN..................................................................................................18 RANGKUMAN .........................................................................................20 TES FORMATIF .......................................................................................21 GLOSARIUM............................................................................................25 INDEKS.....................................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................27 BIODATA PENULIS ................................................................................28
  • 4. 3 PENDAHULUAN Penguasaan konsep dan ruang lingkup materi tentang himpunan sangat penting karena semua cabang-cabang matematika bertumpu pada konsep dasar dan teori himpunan. Penguasaan konsep dan teori himpunan yang memadai akan bermanfaat bagi seorang guru atau calon guru. Pada buku ini, akan dibahas lebih rinci tentang operasi dalam himpunan. Melalui buku ini, para mahasiswa diharapkan dapat menguasai dan memahami tentang operasi himpunan yang disajikan sesuai dengan tujuan instruksional umum, yaitu mahasiswa dapat menerapkan konsep himpunan dalam menyelesaikan masalah pada matematika maupun masalah sehari-hari. Sedangkan tujuan instruksional khusus yang diharapkan dicapai adalah agar mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian operasi pada himpunan. 2. Menentukan himpunan sebagai hasil operasi dua atau lebih himpunan. 3. Menggunakan sifat-sifat operasi himpunan dalam menyelesaikan soal- soal. 4. Menjelaskan sifat-sifat operasi himpunan. 5. Menyelesaikan soal-soal dalam matematika atau bidang lain dengan menggunakan konsep himpunan. Tujuan tersebut dapat Anda peroleh setelah mempelajari bahasan berikut: a. Irisan b. Gabungan c. Penjumlahan d. Pengurangan e. Komplemen f. Sifat-sifat operasi g. Aplikasi operasi himpunan pada masalah nyata
  • 5. 4 Simaklah baik-baik setiap uraiannya. Dalam mempelajarinya sbaiknya dilakukan dalam kelompok belajar, dengan di koordinir oleh ketua kelompok yang bertugas menjaga keharmonisan kelompok dan membuat rencana belajar. Selain latihan soal dan tes formatif hendaknya contoh soal dikerjakan secara mandiri sebagai latihan juga. Buatlah catatan untuk hal-hal yang tidak dipahami. Jawaban, contoh, latihan dan tes formatif didiskusikan terlebih dahulu dalam kelompok sebelun dicocokkan dengan kunci jawaban. Selamat belajar! Semoga Anda semua sukses.
  • 6. 5 OPERASI HIMPUNAN DAN SIFAT-SIFATNYA A. PENGANTAR Oerasi badalah suatu relasi atau hubungan yang berkenaan dengan satu unsur atau lebih sehingga menghasilkan unsur lain yang unik (tunggal). Dengan demikian operasi dapat dipandang sebagai suatu pemetaan (fungsi), karena: 1. Memuat unsur yang dioperasikan sebagai anggota domain (daerah asal). 2. Menghasilkan unsur yang unik sebagai anggota range (daerah hasil). Perhatikan contoh di bawah ini: Contoh 1.15 a. Operasi tambah (+) sebagai pemetaan pada bilangan real + : (2,3) 5 + : (-1,1) 0 Pemetaan tersebut ditulis sebagai berikut. 2 + 3 = 5 (-1) + 1 = 0 b. Operasi akar kuadrat (√) sebagai pemetaan pada bilangan real tidak negatif. √ : 4 2 √ : 4 4 √ : 4 0 Pemetaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut. √4 = 2 √16 = 4 √0 = 0 Operasi yang dikenakan terhadap suatu unsur disebut operasi uner (monar), seperti tampak pada contoh (b). Sedangkan operasi yang dikenakan terhadap dua unsur disebut operasi biner, seperti tampak pada contoh (a).
  • 7. 6 Fvhs A Demikian pula halnya dengan operasi pada himpunan, dapat digolongkan ke dalam dua kelompok operasi, yaitu pertama operasi uner (monar) dan kedua operasi biner. Kedua operasi tersebut akan diperjelas satu per satu. Pertama contoh operasi uner (monar) misalnya operasi negasi atau yang disebut pula penyangkalan (ingkaran). Operasi negasi merupakan operasi yang hanya berkenaan dengan satu unsur yang dalam hal ini pernyataanlah sebagai unsurnya. Nilai kebenaran negasi sebuah pernyataan adalah kebalikan dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh bpernyataannya. Dengan demikian jika sebuah pernyataan mempunyai nilai kebenaran B (benar) maka nilai kebenaran dari negasinya adalah S (salah), dan begitu pula sebaliknya. Contoh operasi uner yang didefinisikan pada himpunan adalah operasi komplemen. Operasi komplemen dinotasikan dengan menumbuhkan tanda aksen (‘) pada himpunan yang dioperasikan itu, yang didefinisikan sebagai berikut: 𝐴’ = {𝑥|𝑥 ∉ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝑆} Himpunan S di sini dimaksudkan sebagai semesta dari himounan A. Untuk menentukan A’ haruslah diketahui anggota dari A dan anggota dari S sebagai semestanya. Contoh 1.16 S = {1,2,3,4,5}, A = {2,4,5} adalah himpunan bagian dari S. Semua anggota dalam S yang bukan anggota himpunan A membentuk himpunan bagian {1,3} adalah komplemen dari himpunan A terhadap semesta S, dan komplemen ini ditulis dengan lambang A’. Perhatikan diagram Venn di bawah ini. S .2 .4 .5 .1 .3
  • 8. 7 Kedua adalah operasi biner, operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan dua unsur. Operasi biner pada himpunan yang terdefinisi ada lima macam yaitu: operasi irisan, gabungan, penjumlahan, pengurangan, dan operasi perkalian. Operasi-operasi binerlah yang akan dibahas dalam kegiatan belajar 3 ini yang lebih mendalam. Simaklah oleh anda secara seksama. Selamat mempelajari. B. OPERASI HIMPUNAN 1. Operasi Irisan (Interseksi) Irisan dikenal juga dengan sebutan interseksi. Jika kita mengatakan dua himpunan A dan B beririsan, maksudnya adalh himpunan elemen-elemen yang menjadi anggota himpunan A dan juga menjadi anggota himounan B. Operasi irisan adapat dinotasikan dengan tanda ∩ Maka untuk menuliskan himpunan A beririsan dengan himpunan B dapat ditulis dengan operasi yaitu: A ∩ B (dapat dibaca: “A irisan B”, atau “A interseksi B”). Untuk memperjelas maksud dari penjelasan tersebut perhatikanlah contoh berikut ini: Contoh 1.17 Bila A = {p,q,r,s} dan B = {r,s,t} maka A ∩ B = {r,s}. Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut: .p .q .t .r .s S A B
  • 9. 8 Diperoleh A ∩ B = {r,s}, karena r dan s termasuk dalam anggota himpunan A sekaligus termasuk dalam anggota himpunan A sekaligus termasuk anggota himpunan B. Contoh 1.18 Bila P = { 1,2,5,7} dan Q = {2,5,7} maka P ∩ Q = {2,5,7}. Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut. Diperoleh 𝑃 ∩ 𝑄 = {2,5,7}, karena 2, 5, 7 termasuk dalam anggota himpunan P sekaligus termasuk dalam anggota himpunan Q. Selanjutnya, operasi irisan juga dapat didefinisikan sebagai berikut: 𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵}, himpunan A irisan B adalah himpunan x sedemikian hingga x merupakan anggota A dan x merupakan anggota B. Dari definisi di atas, disimpulkan bahwa irisan antara dua buah himpunan adalah himpunan yang anggotanya termasuk pada kedua himpunan itu. Ada dua jenis relasi berkenaan dengan operasi irisan, yaitu: a. Relasi berpotongan dua buah himpunan disebut memiliki relasi berpotongan jika dan hanya jika (j.h.j) irisannya bukan himpunan kosong. Ditulis dalam notasi matematika : A ∩ B ≠ ∅ Himpunan-himpunan yang birisannya tidak kosong disebut himpunan berpotongan atau himpunan beririsan (join sets) P .1 Q . 2 . 5 .7 S
  • 10. 9 b. Relasi Lepas dua himpunan disebut memiliki relasi lepas jika dan hanya jika (j.h.j) irisannya merupakan himpunan kosong. Ditulis dalam notasi matematika: 𝐴 ∩ 𝐵 = ∅ Pada beberapa sumber ajar, sering pula notasi disajikan dengan // yang berarti relasi lepas. Himpunan-himpunan yang irisannya merupakan himpunan kosong disebut himpunan-himpunan yang saling lepas (disjoint sets). Contoh operasi irisan: Contoh 1.19 A = (1,2,3), B = (0,2,4,5), diperoeh A ∩ B = {2} Diagram Venn-nya digambarkan sebagai berikut. Daerah yang diarsir pada diagram Venn tersebut menyatakan A ∩ B Contoh 1.20 C = {1,3,5,7}, D = {0,2,4,6,8} Diperoleh A ∩ B = ∅ Diagram Venn-nya A .1 .3 B .2 .0 .4 .5 S S j k g g f y
  • 11. 10 Karena irisannya ∅ maka tidak ada daerah yang diarsir. Contoh 1.21 E = {2,3,5,7}, F = {x|x ≤ 8, x bilangan asli} E ∩ F = { 2,3,5,7}, E ∩ F = E. Relasinya E ∩ F Diagram Venn-nya 2. Operasi Gabungan Melakukan operasi gabungan dua buah himpunan adalah membentuk himpunan baru yang anggota-anggotanya meliputi semua anggota dua himpunan yang digabungkan. Gabungan (union) dari dua buah himpunan A dan B adslsh himpunsn elemen-elemen yang menjadi anggota himpunan A saja atau B saja, atau anggota himpunan A dan B kedua-duanya. Himpunan gabungan ditulis A ∪ B (“A gabungan B” atau “A union B” atau “gabungan dari A dan B” atau “union dari A dan B”) .1 .3 .5 .7 .0 .2 .4 .6 .8 E .1 .6 .8 .2 .3 .5 .7 S S j k g g f y P Q S F
  • 12. 11 Contoh 1.22 S = {1,2,3, ....,10}. A = {1,2,3,4,5}, B = {4,5,6,7} maka A ∪ B = {1,2,3,4,5,6,7} Daerah yang diarsir dalam diagram Venn di atas menunjukan A ∪ B dan A ∪ B = {4,5} Adapun definisi operasi gabungan antara dua himpunan adalah A ∪ B = {x|x ∈ A atau x ∈ B}, dibaca himpunan A gabungan B adalah himpunan xsedemikian hingga x merupakan anggota A atau x merupakan anggota B. Pengertian “atau” dalam definisi di atas bersifat inklusif, yaitu untuk x anggota A saja, x anggota B saja, dan x anggota irisannya (A ∪ B). Contoh 1.23 𝐴 = {1,2,3}, 𝐵 = {0,2,4,5) diperoleh 𝐴 ∪ 𝐵 = {0,1,2,3,4,5} Diagram Venn-nya Daerah yang berwarna biru menyatakan 𝐴 ∪ 𝐵. A .1 .3 B .4 .2 .0 .5 S Hgh .8 .9 .10 S .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 A B
  • 13. 12 Contoh 1.24 𝐶 = {1,3,5,7}, 𝐷 = {0,2,4,6,8} diperoleh 𝐶 ∪ 𝐷 = {0,1,2,3, . . . ,8} Diagram Venn-nya Daerah yang berwarna biru meenyatakan C ∪ D Contoh 1.25 E = {2,3,5,7}, F = {x|x ≤ 8, x bilangan asli} E F = {x|x ≤ 8, x bilangan asli} = {1,2,3, ..., 8} = F Diagram Venn-nya Daerah yang berwarna biru menunjukan 𝐸 ∪ 𝐹 C .1 .3 .5 .7 D .0 .2 .4 .6 .8 F .1 .4 .6 .8 E . 2 .3 .5 .7 Hduh S Sjgfd S
  • 14. 13 3. Operasi penjumlahan Operasi penjumlahan dua buah himpunan jika dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan ditulis. 𝐴 + 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵, 𝑋 ∉ (𝐴 ∩ 𝐵) Himpunan A tambah himpunan B, ditulis A + B, adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himounan A atau himpunan B, tetapi bukan anggota A ∩ B. Contoh 1.26 𝐴 = (1,2,3), 𝐵 = (0,2,4,5), diperoeh 𝐴 + 𝐵 = {0,1,3,4,5} Diagram Venn-nya Contoh 1.27 C = {1,3,5,7}, D ={0,2,4,6,8} diperoleh C + D = {0,1,2,3, ...,8} Daerah yang berwarna biru menyatakan C + D A .1 .3 B .4 .2 .0 .5 C .1 .3 .5 .7 D .0 .2 .4 .6 .8 Sjgfd S Sjgfd S
  • 15. 14 Ternyata bahwa operasi (+) dan gabungan untuk dua himpunan lepas C dan D menghasilkan himpunan yang sama. 4. Operasi Pengurangan Operasi pengurangan dua buah himpunan diberi notasi (-), yang didefinisikan sebagai berikut: 𝐴 – 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∉ 𝐵} Contoh 1.28 A = (1,2,3), B = (0,2,4,5), diperoeh A - B = {1,3} Diagram Venn-nya Contoh 1.29 C = {1,3,5,7}, D ={0,2,4,6,8} diperoleh C - D = {1,3,5,7} = C Ternyata bahwa selisih dua himpunan lepas sama dengan himpunan yang dikurangi. Diagram Venn-nya A .1 .3 B .2 .0 .4 .5 C .1 .3 .5 .7 D .0 .2 .4 .6 .8 Sjgfd S Sjgfd S
  • 16. 15 5. Komplemen Dalam kasus matematika, komplemen bilangan A adalah bilangan lain B sedemikian sehingga jumlah A + B akan menghasilkan bilangan semesta yang diinginkan. Komplemen dari himpunan Adidefinisikan sebagai suatu himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan anggota himpunan A. Contoh 1.30 a. Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan diagram venn Daerah yang diarsir merupakan komplemen himpunan A. b. Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan mendaftar anggotanya jika S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} dan A = {1,2,3,4,5} Maka A’= {6,7,8,9,10} c. Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan kata-kata Contoh: Jika S adalah himpuna bilangan cacah dan A adalah himpunan bilangan genap dalam S maka A’ adalah himpunan bilangan ganjil. d.Komplemen himpunan A (A’) jika disajikan dengan notasi pembentuk himpunan. A Sjgfd S Ygf A’
  • 17. 16 Telah kita ketahui bahwa komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota-anggota himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan anggota himpunan A. Dengan notasi pembentuk himpunan, pernyataan itu dapat kita tulis: 𝐴’ = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑆 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∉ 𝐴} C. SIFAT-SIFAT OPERASI HIMPUNAN Operasi-operasi komplemen, gabungan, dan irisan memenuhu beberapa sifat dasar sebagai berikut untuk setiap himpunan A, B, C dalam semesta S: 1. (𝐴’)’ = 𝐴 (INFOLUSI) 2. 𝐴 ∪ 𝐴 = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐴 = 𝐴 (INDEMPOTEN) 3. 𝐴 ∩ 𝑆 = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∪ ∅ = 𝐴 (IDENTITAS) 4. A ∪ 𝑋 = 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ ∅ = ∅ (IDENTITAS) 5. 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐵 ∪ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐵 ∩ 𝐴 (KOMUTATIF) 6. 𝐴 ∪ ( 𝐵 ∪ 𝐶) = ( 𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ ( 𝐵 ∩ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 (ASOSIATIF) 7. 𝐴 ∪ ( 𝐵 ∩ 𝐶) = ( 𝐴 ∪ 𝐵) ∩ ( 𝐴 ∪ 𝐶) 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ ( 𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) (DISTRIBUTIF) 8. 𝐴 ∪ 𝐴′ = 𝑋 ∪ 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐴′ = ∅ (KOMPLEMENTER) 9. ( 𝐴 ∪ 𝐵)′ = 𝐴′ ∩ 𝐵′ 𝑑𝑎𝑛 ( 𝐴 ∩ 𝐵)′ = 𝐴′ ∪ 𝐵′ (DE MORGAN) 10. 𝐴 ∪ ( 𝐴 ∩ 𝐵) = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ ( 𝐴 ∪ 𝐵) = 𝐴 (ABSORBSI)
  • 18. 17 D. APLIKASI HIMPUNAN DAN OPERASI HIMPUNAN DALAM MASALAH NYATA Konsep tentang himpunan tidak hanya menjadi dasar dan pengembangan cabang matematika, tetapi banyak diterapkan dalam permasalahan kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh mengenai penerapan konsep himpunan dalam membantu menyelesaikan permaalahan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh 1.31 Suatu sekolah TK mempunyai tiga Tim kesenian, yaitu tim A merupakan tim paduan suara, tim B adalah tim tari, dan tim C adalah tim seni mkusik angklung. Anggota tim A adalah Yuanda, Nada, Rafi, Yuki, Nanda, Rido dan Mona. Anggota tim B adalah Sinta, Reni, Andi, Banu, Yuki, Rafi, Nada. Sedangkan anggota tim C adalah Rafi, Nada, Reni, Andi, Serly, Novi, Desi, Yunda, dan Mona. Berapa siswa yang hanya menjadi anggota dari satu tim dan berapa siswa yang terlibat dalam tiga tim? Jawab: Notasi himpunan dari soal diatas adalah: A = {Yuanda, Nada, Rafi, Yuki, Nanda, Rido dan Mona} B = {Sinta, Reni, Andi, Banu, Yuki, Rafi, Nada} C = {Rafi, Nada, Reni, Andi, Serly, Novi, Desi, Yunda, Mona}
  • 19. 18 Diagram Venn-nya Banyaknya siswa yang menjadi anggota satu tim sebanyak 7 siswa, yaitu: Nanda, Rido, Sinta, Banu, Serly, Novi dan Desi. Banyak siswa yang menjadi anggota tiga tim sebanyak 2 siswa, yaitu: Rafi dan Nada. Contoh 1.32 Dalam suatu pertemuan antar 45 penyalur mobil merk A, B, C dapat dipenuhi informasi sebagai berikut: 14 penyalur menjual mobil merk A,15 penyalur menjual mobil merk B, 12 penyalur menjual mobil merk C, 10 penyalur menual merk mobil A dan B, 5 penyalur menjual mobil merk B dan C, 6 penyalur menjual mobil merk A dan C, dan 3 penyalur menjual ketiga merk mobil itu. a. Berapa penyalur mrnjual merk mobil A saja? b. Berapa penyalur menjual merk mobil A atau B atau C? c. Berapa penyalur tidak menjual satu pun dari merk mobil itu? s .Nanda .Rido .Yuki .Desy .Serly .Novi ..Yunda .Sinta .Banu .Rafi ..Mona .Nada .Reni .Andi B C A
  • 20. 19 Penyelesaian: Diketahui: 𝑛(𝐴) = 14, 𝑛(𝐵) = 15, 𝑛(𝐶) = 12, 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵 = 10, 𝑛( 𝐵 ∩ 𝐶) = 5, 𝑛( 𝐴 ∩) = 6, 𝑛( 𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶) = 3. Ditanya: 𝑛(𝐴 − ( 𝐵 ∪ 𝐶), 𝑛( 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶),𝑛(𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶)′ Jawab: a. 𝑛(𝐴 − ( 𝐵 ∪ 𝐶) = 14 − (7 + 3 + 3) = 1, jadi ada 1 penyalur yang menjual mobil merek A saja. b. 𝑛( 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶) = 1 + 7 + 3 + 3 + 3 + 2 + 4 = 23, jadi ada 23 penyalur yang menjual mobil merk A atau B atau C. c. 𝑛( 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶)′ = 45 − 23 = 22, jadi ada 23 penyalur yang tidak menjual satupun dari mobil merk mobil itu. 7 42 3 3 31 C 2 2 B A S
  • 21. 20 LATIHAN Untuk mmemperdalam pemahaman Anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Jika S = {1,2,3,4,5,6,7,8} A = {1,2,3,4} B = {4,5,6,7} Tentukanlah: 𝑎) 𝐴 ∩ 𝐵 𝑏) 𝐴 ∪ 𝐵 𝑐) 𝐴 + 𝐵 𝑑) 𝐴 – 𝐵 𝑒) 𝐴’ 2) Dari sekelompok anak TK diperoleh: 10 anak senang membuat origami, 8 anak senang mewarnai gambar, 3 anak senang membuar origami dan mewarnai gambar dan dua anak tidak suka membuat origami maupun mewarnai gambar. Tentukanlah jumlah anak dalam kelompok tersebut. Petunjuk Jawaban Latihan Nomor 1 a) A ∩ B (dibaca A irisan B) adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B. Dari soal terlihat “4” ada di A dan “4” ada juga di B sehingga A ∩ B = {4} b) A ∪ B dibaca A gabungan B), adalah sebuah himpunan yang anggotanya meliputi seluruh anggota himpunan A dan anggota himpunan B (anggota yang sama cukup ditulis satu kali saja). Dari soal dapat ditentukan A ∪ B = {1,2,3,4,5,6,7} c) A + B (dibaca A ditambah B) adalah himpuanan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B, tetapi bukan anggota A ∩ B. Karena 4 adalah irisan dari A dan B berarti 4 tidak termasuk ke dalam himpunan A + B. Selain 4 semua anggota A dan semua anggota B merupakan anggota A + B. Jadi, hasil A + B = {1,2,3,5,6,7}
  • 22. 21 d) A – B (dibaca A dikurang B) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A tetapi tidak menjadi anggota himpunan B. Dari soal terlihat A = {1,2,3,4}, padahal 4 ∈ B, sehingga dapat ditentukan A – B = {1,2,3} e) A’ (dibaca komplemen dari himpunan A) adalah himpunan yang anggota- anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang bukan merupakan anggota himpunan A. Dari soal terlihat : S = {1,2,3,4,5,6,7,8} A = {1,2,3,4} Sehingga dapat ditentukan A’ = {5,6,7,8} Nomor 2 Soal latihan nomor 2 akan lebih mudah penyelesaiannya jika dibuat terlebih dahulu diagram Venn-nya. Sebagai berikut: Karena ada anak yang senang keduanya maka diagramVenn-nya saling berpotongan. Isilah dengan angka 3 diwilayah yang berpotongan, karena ada tiga anak yang senang keduanya. Anak yang senang membuat origami 10 anak berarti ada 10 anak di kurva “O” jumlahnya menjadi 10. Yang senang mewarnai gambar 8 anak, dan telah ada 3 berarti tinggal tambahkan 5 agar jumlahnya menjadi 8. Yang tidak suka keduanya ditulis diluar kurva “O” dan “W” yaitu 2. Sehingga anak dalam kelompok tersebut adalah: 7 anak + 3 anak + 5 anak + 2 anak = 17 anak. O 7 W 3 5 Sjgfd S Sjgfd 2
  • 23. 22 RANGKUMAN Secara umum pembahasan terkait dengan kegiatan belajar 3 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Operasi dua himpunan berupa: a) 𝐴 ∩ 𝐵 (𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝐴 𝑖𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝐵) = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵} b) 𝐴 ∪ 𝐵 (𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝐴 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵) = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵} c) 𝐴 + 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵, 𝑥 ∉ (𝐴 ∩ 𝐵)} d) 𝐴 – 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∉ 𝐵} 2) Komplemen dinyatakan dalam: 𝐴’ = {𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ∉ 𝐴}
  • 24. 23 TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jaawaban yang paling tepat! 1) Diketahui: A = {bilangan prima kurang dari 12} B = {1,3,5,7,9} Maka A ∩ B adalah: A. {2} B. {3,5,7} C. {3,5,7,9} D. {1,3,5,7,9} 2) Perhatikan diagram Venn berikut: Dari gambar A ∪ B adalah ... A. {1,2,3,...,9} B. {1,2,3,4,5,6} C. {7,8,9} D. {3,4} 3) Jika A = {alat transpportasi}, dan B = {kendaraan roda dua} maka A ∪ B adalah ... A. {} B. 𝐴 C. 𝐵 D. 0 A .1 .2 B .3 .5 .4 .6 Sjgfd S .7 .8 .9
  • 25. 24 4) Jika P = {tiga bilangan prima yang pertama}, dan Q = {bilangan asli kurang dari 10}, maka Q – P adalah ... A. {1,4,6,8,9} B. {1,2,6,7,8,9} C. {1,2,4,6,7,8,9} D. {1,4,6,7,8,9} 5) Jika S = {bilangan cacah kurang dari 10}, A = {0,2,4,6}, B = {1,3,5,7} ; maka A ∩ B adalah ... A. {} B. {𝑥|𝑥 < 7, 𝑥 ∉ 𝑆} C. {𝑥|𝑥 < 10, 𝑥 ∉} D. {𝑥| 0 < 𝑥 < 7, 𝑥 ∉} 6) Jikan S = {warna pelangi}, A = {warna lampu lalu lintas} maka komplemen dari A adalah ... A. {𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑗𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, 𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔, ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢, 𝑏𝑖𝑟𝑢, 𝑛𝑖𝑙𝑎, 𝑢𝑛𝑔𝑢} B. {𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔, ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢} C. {𝑗𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, 𝑏𝑖𝑟𝑢, 𝑛𝑖𝑙𝑎, 𝑢𝑛𝑔𝑢} D. {} 7) Dari sekelompok anak TK diperoleh data: 15 anak suka minum susu, 10 anak suka minum teh; dan lima anak suka kedua-duanya; serta 3 anak tidak suka susu ataupun teh. Jumlah anak dalam kelompok tersebut adalah ... A. 33 B. 23 C. 30 D. 28 8) Dari angket yang dilaksanakan pada suatu kelas yang terdiri dari 50 siswa diperoleh data sebagai berikut: 20 orang siswa senang menari, 30 orang siswa senang menyanyi, dan 10 orang siswa tidak senang kedua-duanya. Banyaknya siswa yang senang menari dan menyanyi adalah ... A. 20 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
  • 26. 25 B. 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 C. 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 D. 15 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 9) Dari 40 orang anak, 16 orang memelihara burung; 21 orang memelihara kucing dan 12 orang memelihara burung dan kucing. Banyaknya anak yang tidak memelihara burung ataupun kucing sebanyak ... A. 12 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 B. 15 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 C. 19 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 D. 28 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 10) Jiika A = {1,2,3,4,5}, dan B = {4,5,6,7,8,9} maka A + B adaalah ... A. {1,2,3,4,5,6,7,8,9} B. {4,5} C. {1,2,3,6,7,8,9} D. {1,2,3}
  • 27. 26 Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Belajar 3. 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100% Arti tingakat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat 80% atau lebiih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya.Bagus! jika masih di bawah 80% Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagi yang belum dikuasai. Kunci Jawaban Tes Formatif 1) B. {3,5,7} 2) B. {1,2,3,4,5,6} 3) B. A 4) D. {1,4,6,7,8,9} 5) A. {} 6) C. {jingga, Biru, Nila, Ungu} 7) B 23 8) C. 10 orang 9) B. 15 orang 10) C. {1,2,6,7,8,9}
  • 28. 27 GLOSARIUM Gabungan : Semua anggota dari himpunan-himpunan yang dibicarakan. Himpunan : Kumpulan obyek yang dapat didefinisikan dengan jelas dan dapat dibeda-bedakan. Himpunan Semesta : Himpunan yang memuat seluruh himpunan yang dibicarakan. Irisan : Persekutuan dari himpunan-himpunan yang dibicarakan. Komplemen : Himpunan anggota-anggota yang ada di dalam semesta yang bukan anggota himpunan yang dimaksud. Operasi biner : Operasi yang dikenakan terhadap dua unsur. Operasi uner (monar) : Operasi yang dikenakan terhadap satu unsur.
  • 29. 28 INDEKS Gabungan (8, 9, 10, 11, 12) Himpunan ( Himpunan Semesta Irisan Komplemen Operasi biner Operasi uner (monar)
  • 30. 29 DAFTAR PUSTAKA Nugraha, Ali dan Dwiyana, Dina A. Sy. (2008). Dasar-dasar Matematika dan Sains. Jakarta: Universitas Terbuka. Susilo, Frans. (2012). Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lipschuts,S; Silaban, P. 1985. Teori Himpunan. Jakarta: Erlangga. Sartono.2014. Belajar Himpunan. http://collegerlearn.blogspot.com/2012/06/belajar-himpunan-matematika Diskrit .html Wikipedia.2017.http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan
  • 31. 30 IDENTITAS PENULIS Dewi Nur Aisyah, lahir di Bengkulu Utara pada tanggal 22 Agustus 1998. Merupakan lulusan SD Negeri 13 Padang Jaya, SMP Negeri 5 Padang Jaya, SMA Negeri 1 Paadang Jaya. Saat ini sedang menjalani perkuliahan di Universitas Bengkulu pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas KIP UNIB. Kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswa aktif UNIB dan tergabung dalam beberapa organisasi kampus. Diantaranya ada Himatika dan Fosi serta aktif dalam kegiatan leadership kampus yaitu mengikuti perkuliahan Student Leadership Education Jilid 5 (SLE #5). Buku operasi himpunan dan sifat-sifatnya merupakan buku pertama yang ditulis.