SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Makalah
Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan
rumus-rumus pada buku-buku paket yang sangat tebal dan banyak. Hal
itulah yang menyebabkan para pelajar bosan dan malas untuk belajar
matematika. Sering kali mereka bertanya, “Apakah manfaat matematika
dalam kehidupan sehari-hari? Apa manfaat aljabar? Apa manfaat
trigonometri? Apa manfaat himpunan?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti
itu sudah sering mereka lontarkan kepada guru-guru mereka.
Tetapi, sebenarnya pelajaran matematika sangat berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari, baik yang paling mudah sampai yang tersulit
sekalipun. Matemaika sebagai media untuk melatih berpikir kritis,
inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan
bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan yang ada
dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa maetematika sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun kita mengambil jurusan ilmu
sosial, tetap saja kita tidak dapat menghindari matematika karena
didalamnya kita masih akan menemukan pelajaran yang berkaitan
dengan matematika dan mau tidak mau matematika digunakan dalam
aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah penerapan himpunan.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda
tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini
merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan
salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan
karenanya studi mengenai himpunan sangatlah penting. Contoh
himpunan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam himpunan
mahasiswa pendidikan matematika Universitas Jambi, kumpulan koran
bekas, koleksi batu cincin, dan kelompok semut. Kata-kata himpunan,
kumpulan, koleksi, kelompok dan kata sejenis lainnya dalam kehidupan
sehari-hari memiliki arti yang sama.
Menurut Mas’oed (2013:2) “Himpunan dapat didefinisikan
sebagai kumpulan objek dengan suatu sifat/ciri tertentu, dengan kata lain
2
himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama”.
1.2 Rumusan Makalah
1. Apakah pengertian himpunan?
2. Bagaimana menyatakan suatu himpunan?
3. Apa sajakah macam-macam himpunan?
4. Apakah diagram Venn?
5. Apa sajakah operasi pada himpunan?
6. Apakah manfaat belajar himpunan dalam kehidupan sehari-hari?
7. Bagaimanakah contoh penerapan soal himpunan dalam kehidupan
sehari-hari?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini di tulis untuk mendiskipsikan:
1. pengertian himpunan
2. cara menyatakan suatu himpunan
3. macam-macam himpunan
4. diagram Venn
5. operasi pada himpunan
6. manfaat belajar himpunan dalam kehidupan sehari-hari
7. contoh penerapan soal himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat Penulisan
Agar pembaca dapat mengetahui pengertian himpunan, manfaat
belajar himpunan, dan contoh penerapan soal himpunan dalah kehidupan
sehari-hari.
3
II. Pembahasan
2.1 Pengertian Himpunan
Mas’oed (2013:2) menyatakan bahwa secara harifah
himpunan mengandung pengertian sebagai suatu
kumpulan atau koleksi/gabungan dari objek-objek. Objek-
objek ini biasa disebut juga anggota atau unsur atau
elemen dari himpunan tersebut. Jadi himpunan dapat
didefinisikan sebagai kumpulan objek dengan suatu
sifat/ciri tertentu, dengan kata lain himpunan adalah
kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama. Suatu himpunan dapat
dinotasikan dengan menggunakan huruf besar/kapital,
misalkan A, B, C, ..., X, Y, Z. Sedangkan unsur-unsur
anggota dinotasikan dengan huruf kecil, misalkan a, b, c,
k, ...
Perhatikan objek yang berada disekeliling kita, misalkan ada
sekelompok mahasiswa yang sedang belajar di kelas G14, setumpuk
buku yang berada di atas meja belajar, himpunan kursi di dalam kelas
G15, sekawanan itik berbaris menuju sawah, sederetan mobil yang antre
karena macet dan sebagainya. Semuanya merupakan contoh himpunan
dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita amati semua objek yang berada
disekeliling kita yang dijadikan contoh di atas, dapat didefinisikan
dengan jelas dan dapat dibedakan mana anggota himpunan dan mana
yang bukan.
Menurut Sembiring (2013:4) “Objek atau benda yang membentuk
suatu himpunan disebut anggota himpunan dan disimbolkan sebagai ∈.
Objek atau benda yang tidak berada pada himpunan disebut bukan unsur
atau bukan anggota dari himpunan dan disimbolkan sebgai ∉ ”.
Himpunan makanan yang lezat, himpunan gadis yang cantik, dan
himpunan bunga yang indah adalah contoh himpunan yang tidak dapat
didefinisikan dengan jelas. Lezatnya makanan, cantiknya gadis, dan
indahnya bunga bagi setiap orang relatif. Lezatnya suatu hidangan bagi
seseorang atau sekelompok orang belum tentu lezat bagi orang atau
sekelompok orang lainnya. Demikian juga gadis yang cantik dan
indahnya sekuntum bunga. Jadi, ketiga contoh ini relatif bagi setiap
orang dan bukan merupakan himpunan.
4
2.2 Menyatakan Suatu Himpunan
Iriani (2010:3-6) menyatakan bahwa ada dua macam cara atau
metode untuk menyatakan (menuliskan) suatu himpunan, yaitu :
1. cara tabulasi
cara ini sering disebut pula dengan cara pendaftaran (rooster
method), yaitu cara menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan
anggotanya satu-persatu. Cara tabulasi biasa digunakan bila anggota
himpunan itu bisa ditunjukkan satu-persatu (diskrit), misalnya :
A = {1, 2, 3, 4}
B = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 100}
C = {merah, kuning, biru}
2. cara aturan atau deskriptif
cara ini berasal dari bahasa Inggris “rule method” atau metode
aturan. Dalam menggunakan cara ini aturan anggotanya tidak
disebutkan satu-persatu, tetapi disebutkan aturan atau perumusannya.
Untuk anggota himpunan yang kontinu tidak bisa dinyatakan dengan
metode tabulasi dan hanya bisa dituliskan dengan metode aturan.
Contoh himpunan yang menggunakan cara aturam :
A = { x | x nama hari }
B = { x | x ibu kota provinsi di Indonesia }
C = { x | x2 = x, x bilangan real }
2.3 Macam-macam Himpunan
Iriani (2010:7-12) menyatakan bahwa macam-macam himpunan
adalah :
1. himpunan kosong
himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki satupun
elemen atau himpunan dengan kardinalitas = 0 atau {}. Suatu
himpunan A disebut himpunan kosong jika dan hanya jika n(A)=0.
Contohnya : { x | x2 + x + 1 = 0, x bilangan real }.
5
2. Himpunan Semesta
Himpunan semesta S adalah himpunan yang memuat semua
anggota himpunan yang dibicarakan. Contohnya : A = {1, 2, 3, 4}
himpunan semestanya bisa S1=A={1, 2, 3, 4}, S2={0, 1, 2, 3, 4}, dan
S3={x|x > 0, x bilangan asli}. Pada contoh tersebut tampak bahwa
himpunan semesta dari suatu himpunan tertentu tidak tunggal, asal
semua anggota himpunan itu menjadi anggota dari himpunan
semestanya.
3. Himpunan Berhingga dan Himpunan Tak Berhingga
Himpunan A disebut himpunan berhingga jika dan hanya jika
n(A)=c, c ∈ {bilangan cacah}. Contohnya : A={x| x nama hari dalam
seminggu}. Himpunan B disebut himpunan tak berhingga jika dan
hanya jika n(B)= ~. Contohnya : B={0, 1, 2, 3, 4, ... }.
4. Himpunan Terbilang dan Himpunan Tak Tebilang
Himpunan terbilang adalah himpunan yang anggotanya dapat
ditunjukkan (dihitung) satu-persatu. Sedangkan himpunan tak terbilang
menyatakan kondisi yang berlawanan, yaitu anggotanya tidak dapat
dihitung satu-persatu. Semua himpunan tak terbilang adalah himpunan
tak hingga, tetapi tidak setiap himpunan tak hingga merupakan
himpunan tak terbilang. Contohnya :
 Q = {1, 2, 3, 4, ...}
Himpunan Q merupakan himpunn terbilang sebab anggotanya
dapat ditunjukkan satu-persatu (diskrit), tetapi ia bukan himpunan
berhingga. Himpunan Q adalah himpunan tak berhingga.
 R = {x| 1< x < 2, x bilangan rasional}
Himpunan R di atas tak terbilang sebab anggotanya tidak bisa
disebutkan satu-persatu. Ia juga merupakan himpunan tak
berhingga.
5. Himpunan Terbatas dan Tak Terbatas
Himpunan terbatas adalah himpunan yang mempunyai batas di
sebelah kiri dan kanan. Himpunan yang mempunyai batas di sebelah
kiri (atas) saja disebut himpunan terbatas kiri (atas), jika ia hanya
6
mempunyai batas di sebelah kanan (bawah) disebut himpunan terbatas
kanan (bawah). Sedangkan himpunan yang tidak memiliki batas di
seblah kiri (atas) dan kanan (bawah) disebut himpunan tak terbatas.
Contohnya :
 K = {1, 2, 3, 4} mempunyai batas bawah 1 dan batas atas 4,
kedua batas itu menjai anggota K.
 L = { x | - ~ < x < + ~, x bilang real} adalah himpunan tak
terbatas.
2.4 Diagram Venn
Sembiring,dkk (2013:12) menyatakan bahwa diagram Venn
adalah suatu bentuk diagram yang digunakan untuk menggambarkan
suatu himpunan atau beberapa himpunan yang saling berhubungan.
Dalam membuat diagram Venn, perlu diperhatikan beberapa hal, antara
lain :
 himpunan semesta digambarkan dengan persegi panjang dan
dilambangkan dengan huuf S yang ditulis pada sudut kiri atas
persegi panjang.
 Himpunan pembicaraan yang bukan himpunan kosong digambarkan
dengan lingkaran atau kurva tutup sederhana dan nama
himpunannya ditulis dekat lingkaran tersebut.
 Setiap anggota masing-masing himpunan digambarkan dengan
noktah atau titik yang diletakkan di dalam lingkaran tersebut,
anggota S yang bukan anggota himpunan pembicaraan diletakkan di
luar lingkaran, tetapi masih di dalam persegi panjang.
 Jika banyak anggota himpunannya tak berhingga, maka masing-
masing anggota himpunan tidak perlu digambarkan dengan satu
titik.
2.5 Operasi Himpunan
1. Irisan
Irisan himpunan adalah himpunan yang memuat anggota A dan
anggota B. Irisan himpunan A dan B dinotasika dengan A∩B.
“A ∩ B berarti suatu himpunan yang memuat semua elemen yang
7
sama-sama dimiliki oleh A dan B.” Dalam bentuk notasi himpunan :
A∩B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika diakses
selasa 19 mei 2015)
Contoh : tentukan irisan himpunan dari pasangan himpunan
berikut kemudian tentukanlah anggota himpunan tersebut D =
{Roma, Tokyo, London, Jakarta} dan E = {Tokyo, Paris, Jakarta,
Turki}!. Jawabannya adalah D∩E = {Tokyo, Jakarta}, n(D∩E) = 2.
2. Gabungan
Himpunan gabungan dinotasikan dengan A ∪ B. Dalam bentuk
notasi A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}. “A ∪ B berarti suatu
himpunan yang memuat semua elemen A dan juga semua elemen B,
tetapi tidak memuat yang lain”
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika diakses
selasa 19 mei 2015).
Contohnya : tentukan himpunan gabungan dari pasangan
himpunan berikut, kemudian tentukan banyaknya anggota himpunan
gabungan tersebut A = {a, c, d, m, p, r} dan B = {d, f, l, p, t}!.
Jawabannya adalah A ∪ B = {a, c, d, f, l, m, p, r, t}, n(A ∪ B ) = 9.
3. Selisih Dua Himpunan
Selisih dua himpunan dinotasikan dengan A-B atau B-A. Dalam
bentuk notasi himpunan : A - B = {x | x ∈ A dan x ∉ B} dan B - A =
{x | x ∈ B dan x ∉ A}.
2.6 Manfaat Himpunan dalam Kehidupan Sehari-hari
Menurut Sembiring,dkk (2013:20) “Teori himpunan dapat
dianggap sebagai dasar dari semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan”.
Dalam mempelajari himpunan banyak sikap dan perilaku yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti sikap logis karena dalam
hidup, logika memiliki peran penting yang berkaitan dengan akal pikiran.
Kegunaannya antara lain :
8
 Membantu setiap orang untuk berpikir rasional, kritis, metodis,
dan koheren.
 Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan
objektif.
 Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir
secara tajam dan mandiri.
 Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir dengan
menggunakan asas-asas sistematis.
 Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalhan-
kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
2.7 Penerapan Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh penerapan soal himpunan dalam kehidupan sehari-hari
biasanya mengenai survey tentang sesuatu, mulai dari yang sederhana
hingga ke yang cakupannya luas. Contoh-contohnya adalah sebagai
berikut :
1. Suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar matematika dan
25 orang gemar IPA. Berapa orang yang gemar keduanya?
Penyelesaian :
 Memahami masalah, banyak siswa di kelas ada 42 orang.
20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar IPA.
Banyaknya siswa yang gemar keduanya belum diketahui.
 Menyusun rencana, jika banyaknya siswa yang gemar
keduanya disimbolkan oleh x , maka banyak siswa yang
hanya gemar matematika adalah 20-x. Banyak siswa yang
hanya gemar IPA adalah 25-x.
 Melaksanakan rencana, menghitung nilai x. Jika dibuat
diagram Vennnya seperti pada gambar 1 di bawah.
9
Gambar 1
Dengan memerhatikan gambar 1, diperoleh :
42 = (20 – x) + x + (25 – x)
42 = 20 = 25 – x
42 = 45 – x
x = 3
 Periksa
Jika x = 3 maka banyaknya siswa yang hanya gemar
matematika = 20 - 3 = 17 , banyaknya siswa yang hanya
gemar IPA = 25 - 3 = 22. Sehingga banyak siswa
seluruhnya = 17 + 22 + 3 = 42 benar. Jadi, banyaknya
siswa yang gemar keduanya ada 3 orang (Asyono, 2013:
24).
2. Survei yang dilakukan PT.ED mengenai kebiasaan mahasiswa
dalam mengakses informasi adalah sebagai berikut :
 400 orang mengakses informasi melalui koran
 560 orang mengakses informasi melalui TV
 340 orang mengakses informasi melalui internet
 205 orang mengakses informasi melalui koran dan TV
 175 orang mengakses informasi melalui TV dan internet
 160 orang mengakses informasi melalui koran dan internet
 155 orang mengakses informasi melalui ketiganya
10
Jika total mahasiswa pergurun tinggi tesebut 1.100 orang,
maka tentukanlah :
a. Berapa orang yang tidak mengakses dari ketiganya?
b. Berapa orang yang tidak mengakses informasi melalui 2
media saja?
c. Berapa orang yang mengakses informasi melalui satu media
saja?
Penyelesaian :
Total mahasiswa n(S) = 1100
Koran n(K) = 400
TV n(TV) = 560
Internet n(I) = 340
(K ∩ TV) = 205
(K ∩ I) = 160
(TV ∩ I) = 175
(K ∩ TV ∩ I) = 155
Cara penyelesaiannya kita bisa menggambar diagram Venn
terlebih dahulu, seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2
Pada irisan ketiga lingkaran K ∩ TV ∩ I ditulis 155. Untuk
mencari irisan K ∩ I = (K ∩ I) – (K ∩ TV ∩ I) = 160-155 = 5. Untuk
mencari irisan TV ∩ I = (TV ∩ I) – (K ∩ TV ∩ I) = 175-155 = 20.
Untuk mencari K = lingkaran K – [(K ∩ TV) + (K ∩ I) + (K ∩ TV ∩
I)] = 400-(50+5+155) = 190. Untuk mencari TV = lingkaran TV – [(K
∩ TV) + (TV ∩ I) + (K ∩ TV ∩ I)]= 560-(50+20+155) = 335. Untuk
mencari I = lingkaran I – [(K ∩ I) + (TV ∩ I) + (K ∩ TV ∩ I)] = 340 -
11
(5 + 20 + 155) = 160. Pada bagian luar lingkaran, ditulis 1110 - (190 +
335 + 160 + 50 + 5 + 20 + 155) = 1100 – 915 = 185.
Dari penyelesain di atas, kita dapat menjawab pertanyaan tersebut,
yaitu :
a. yang tidak mengakses ketiga media = 1110 - (190 + 335 + 160 +
50 + 5 + 20 + 155) = 1100 – 915 = 185
b. yang mengakses melalui dua media = (K∩TV) + (TV∩I) + (I∩K)
= 50 + 20 + 5 = 75
c. yang mengakses melalui satu media = K + TV + I = 190 + 335 +
160 = 685.
12
III. Penutup
3.1 Simpulan
1. Himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama.
2. Himpunan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu cara tabulasi
atau cara pendaftaran (rooster method), dan cara aturan atau
deskriptif.
3. Macam-macam himpunan adalah himpunan kosong, himpunan
semesta, himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga,
himpunan terbilang dan himpunan tak tebilang, dan himpunan
terbatas dan tak terbatas
4. Diagram Venn adalah suatu bentuk diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu himpunan atau beberapa himpunan yang
saling berhubungan.
5. Operasi yang terdapat pada himpunan adalah irisan (∩), gabungan
(∪), dan selisih dua himpunan (A – B).
6. Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika
akan semakin terasah dan memacu diri sendiri untuk berpikir logis.
7. Salah satu contoh penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-
hari adalah untuk menghitung hasil survey.
3.2 Saran
Tanpa kita sadari ternyata banyak manfaat dari aplikasi pelajaran
matematika dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang ekonomi,
pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu lainnya. Khususnya
pelajaran himpunan, maka dari itu penulis menyarankan agar pembaca
dapat lebih serius dalam mempelajari matematika dan jangan
menanamkan kebencian terhadap pelajaran matematika. Karena ilmu
matematika adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan kita.
13
Daftar Rujukan
Asyono. 2013. Matematika SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Iriani,Dewi. 2010. Kompilasi Bahan Ajar Pengantar Dasar Matematika,
1(1): 3-6.
Iriani,Dewi.2010. Kompilasi Bahan Ajar Pengantar Dasar Matematika,
1(1): 7-12.
Mas’oed,Fadli. 2013. Struktur Aljabar. Jakarta: Kademia
Sembiring, Suwah, dkk. 2013. Matematika untuk SMP-MTs Kelas VII.
Bandung: Yrama Widya.
Thorne,Jhon. 2014. Daftar Simbol Matematika (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika diakses
selasa 19 mei 2015).

More Related Content

What's hot

Barisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingualBarisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingualmentjirungkat
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantikikiismayanti
 
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas xPpt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas xMartiwiFarisa
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
 
Limit Fungsi Trigonometri
Limit Fungsi TrigonometriLimit Fungsi Trigonometri
Limit Fungsi TrigonometriEga Anistia
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPower Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabelrestu sri rahayu
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealKelinci Coklat
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilNailul Hasibuan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaDidik Sadianto
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitikputriyani13
 

What's hot (20)

Barisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingualBarisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingual
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
 
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas xPpt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
 
Limit Fungsi Trigonometri
Limit Fungsi TrigonometriLimit Fungsi Trigonometri
Limit Fungsi Trigonometri
 
Power Point Himpunan
Power Point HimpunanPower Point Himpunan
Power Point Himpunan
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPower Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan Real
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
 
keterbagian
keterbagianketerbagian
keterbagian
 
Powerpoint Himpunan
Powerpoint HimpunanPowerpoint Himpunan
Powerpoint Himpunan
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
 

Viewers also liked

decorder and encoder and its applications
decorder and encoder and its applicationsdecorder and encoder and its applications
decorder and encoder and its applicationssafia safreen
 
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21ikhwan215
 
9 радость в скорбях
9 радость в скорбях9 радость в скорбях
9 радость в скорбяхDenis Gvozdov
 
Tugasan 2 : Pembangunan Bandar Mapan
Tugasan 2 : Pembangunan Bandar MapanTugasan 2 : Pembangunan Bandar Mapan
Tugasan 2 : Pembangunan Bandar Mapansongsaiwa
 
Algunos términos importantes de pinterest
Algunos términos importantes de pinterestAlgunos términos importantes de pinterest
Algunos términos importantes de pinterestNataly Hinestroza
 
Differential diagnosis of nasal mass
Differential diagnosis of nasal massDifferential diagnosis of nasal mass
Differential diagnosis of nasal massSharath Chandra
 
Bad loans in Indian Economy
Bad loans in Indian EconomyBad loans in Indian Economy
Bad loans in Indian Economygopalguru12
 
Lkpd luas segitiga
Lkpd luas segitigaLkpd luas segitiga
Lkpd luas segitigaihda izzati
 
Presentaciã³n violencia-escolar
Presentaciã³n violencia-escolarPresentaciã³n violencia-escolar
Presentaciã³n violencia-escolarIrma Adrian
 
Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus
Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus
Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus metakesuma
 
Trends in mass gathering health
Trends in mass gathering healthTrends in mass gathering health
Trends in mass gathering healthJamie Ranse
 
To un 2015 matematika ips a
To un 2015 matematika ips aTo un 2015 matematika ips a
To un 2015 matematika ips aNunuk Nursiah
 
Rpp luas daerah segitiga
Rpp luas daerah segitigaRpp luas daerah segitiga
Rpp luas daerah segitigaihda izzati
 
A vertical representation in frequent item set mining
A vertical representation in frequent item set miningA vertical representation in frequent item set mining
A vertical representation in frequent item set miningDr.Manmohan Singh
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relikhwan215
 

Viewers also liked (20)

decorder and encoder and its applications
decorder and encoder and its applicationsdecorder and encoder and its applications
decorder and encoder and its applications
 
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
 
цирк
циркцирк
цирк
 
9 радость в скорбях
9 радость в скорбях9 радость в скорбях
9 радость в скорбях
 
Tugasan 2 : Pembangunan Bandar Mapan
Tugasan 2 : Pembangunan Bandar MapanTugasan 2 : Pembangunan Bandar Mapan
Tugasan 2 : Pembangunan Bandar Mapan
 
Algunos términos importantes de pinterest
Algunos términos importantes de pinterestAlgunos términos importantes de pinterest
Algunos términos importantes de pinterest
 
Differential diagnosis of nasal mass
Differential diagnosis of nasal massDifferential diagnosis of nasal mass
Differential diagnosis of nasal mass
 
đỗ ảNh
đỗ ảNhđỗ ảNh
đỗ ảNh
 
Bad loans in Indian Economy
Bad loans in Indian EconomyBad loans in Indian Economy
Bad loans in Indian Economy
 
Lkpd luas segitiga
Lkpd luas segitigaLkpd luas segitiga
Lkpd luas segitiga
 
Rumus matematika seo
Rumus matematika seoRumus matematika seo
Rumus matematika seo
 
Presentaciã³n violencia-escolar
Presentaciã³n violencia-escolarPresentaciã³n violencia-escolar
Presentaciã³n violencia-escolar
 
Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus
Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus
Rumus - Rumus Segitiga Dengan Aturan Sinus
 
Presentasion
PresentasionPresentasion
Presentasion
 
Trends in mass gathering health
Trends in mass gathering healthTrends in mass gathering health
Trends in mass gathering health
 
To un 2015 matematika ips a
To un 2015 matematika ips aTo un 2015 matematika ips a
To un 2015 matematika ips a
 
Rpp luas daerah segitiga
Rpp luas daerah segitigaRpp luas daerah segitiga
Rpp luas daerah segitiga
 
A vertical representation in frequent item set mining
A vertical representation in frequent item set miningA vertical representation in frequent item set mining
A vertical representation in frequent item set mining
 
Rumus matematika bisnis
Rumus matematika bisnisRumus matematika bisnis
Rumus matematika bisnis
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
 

Similar to Makalah

Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"zn Yedhi
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunanelmabb
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiMang Engkus
 
ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan dewi nur aisyah
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AAmphie Yuurisman
 
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunanKaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunanAzizah Fitria Sari
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiMayawi Karim
 
Makalah kombinasi
Makalah kombinasiMakalah kombinasi
Makalah kombinasidhilapimoon
 
himpunan.pptx
himpunan.pptxhimpunan.pptx
himpunan.pptxHeriAsbi1
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaArif Winahyu
 
Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13umar fauzi
 

Similar to Makalah (20)

Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Rpp di prin
Rpp  di prinRpp  di prin
Rpp di prin
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 
ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
 
Lampiran Penilaian K13
Lampiran Penilaian K13Lampiran Penilaian K13
Lampiran Penilaian K13
 
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunanKaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
Kaidah matematika-dalam-operasi-himpunan
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Makalah kombinasi
Makalah kombinasiMakalah kombinasi
Makalah kombinasi
 
himpunan.pptx
himpunan.pptxhimpunan.pptx
himpunan.pptx
 
Efsi
EfsiEfsi
Efsi
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
 
Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13
 
HIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKAHIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKA
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Makalah

  • 1. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makalah Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus pada buku-buku paket yang sangat tebal dan banyak. Hal itulah yang menyebabkan para pelajar bosan dan malas untuk belajar matematika. Sering kali mereka bertanya, “Apakah manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari? Apa manfaat aljabar? Apa manfaat trigonometri? Apa manfaat himpunan?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah sering mereka lontarkan kepada guru-guru mereka. Tetapi, sebenarnya pelajaran matematika sangat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, baik yang paling mudah sampai yang tersulit sekalipun. Matemaika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa maetematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun kita mengambil jurusan ilmu sosial, tetap saja kita tidak dapat menghindari matematika karena didalamnya kita masih akan menemukan pelajaran yang berkaitan dengan matematika dan mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah penerapan himpunan. Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya studi mengenai himpunan sangatlah penting. Contoh himpunan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam himpunan mahasiswa pendidikan matematika Universitas Jambi, kumpulan koran bekas, koleksi batu cincin, dan kelompok semut. Kata-kata himpunan, kumpulan, koleksi, kelompok dan kata sejenis lainnya dalam kehidupan sehari-hari memiliki arti yang sama. Menurut Mas’oed (2013:2) “Himpunan dapat didefinisikan sebagai kumpulan objek dengan suatu sifat/ciri tertentu, dengan kata lain
  • 2. 2 himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama”. 1.2 Rumusan Makalah 1. Apakah pengertian himpunan? 2. Bagaimana menyatakan suatu himpunan? 3. Apa sajakah macam-macam himpunan? 4. Apakah diagram Venn? 5. Apa sajakah operasi pada himpunan? 6. Apakah manfaat belajar himpunan dalam kehidupan sehari-hari? 7. Bagaimanakah contoh penerapan soal himpunan dalam kehidupan sehari-hari? 1.3 Tujuan Penulisan Makalah ini di tulis untuk mendiskipsikan: 1. pengertian himpunan 2. cara menyatakan suatu himpunan 3. macam-macam himpunan 4. diagram Venn 5. operasi pada himpunan 6. manfaat belajar himpunan dalam kehidupan sehari-hari 7. contoh penerapan soal himpunan dalam kehidupan sehari-hari. 1.4 Manfaat Penulisan Agar pembaca dapat mengetahui pengertian himpunan, manfaat belajar himpunan, dan contoh penerapan soal himpunan dalah kehidupan sehari-hari.
  • 3. 3 II. Pembahasan 2.1 Pengertian Himpunan Mas’oed (2013:2) menyatakan bahwa secara harifah himpunan mengandung pengertian sebagai suatu kumpulan atau koleksi/gabungan dari objek-objek. Objek- objek ini biasa disebut juga anggota atau unsur atau elemen dari himpunan tersebut. Jadi himpunan dapat didefinisikan sebagai kumpulan objek dengan suatu sifat/ciri tertentu, dengan kata lain himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama. Suatu himpunan dapat dinotasikan dengan menggunakan huruf besar/kapital, misalkan A, B, C, ..., X, Y, Z. Sedangkan unsur-unsur anggota dinotasikan dengan huruf kecil, misalkan a, b, c, k, ... Perhatikan objek yang berada disekeliling kita, misalkan ada sekelompok mahasiswa yang sedang belajar di kelas G14, setumpuk buku yang berada di atas meja belajar, himpunan kursi di dalam kelas G15, sekawanan itik berbaris menuju sawah, sederetan mobil yang antre karena macet dan sebagainya. Semuanya merupakan contoh himpunan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita amati semua objek yang berada disekeliling kita yang dijadikan contoh di atas, dapat didefinisikan dengan jelas dan dapat dibedakan mana anggota himpunan dan mana yang bukan. Menurut Sembiring (2013:4) “Objek atau benda yang membentuk suatu himpunan disebut anggota himpunan dan disimbolkan sebagai ∈. Objek atau benda yang tidak berada pada himpunan disebut bukan unsur atau bukan anggota dari himpunan dan disimbolkan sebgai ∉ ”. Himpunan makanan yang lezat, himpunan gadis yang cantik, dan himpunan bunga yang indah adalah contoh himpunan yang tidak dapat didefinisikan dengan jelas. Lezatnya makanan, cantiknya gadis, dan indahnya bunga bagi setiap orang relatif. Lezatnya suatu hidangan bagi seseorang atau sekelompok orang belum tentu lezat bagi orang atau sekelompok orang lainnya. Demikian juga gadis yang cantik dan indahnya sekuntum bunga. Jadi, ketiga contoh ini relatif bagi setiap orang dan bukan merupakan himpunan.
  • 4. 4 2.2 Menyatakan Suatu Himpunan Iriani (2010:3-6) menyatakan bahwa ada dua macam cara atau metode untuk menyatakan (menuliskan) suatu himpunan, yaitu : 1. cara tabulasi cara ini sering disebut pula dengan cara pendaftaran (rooster method), yaitu cara menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan anggotanya satu-persatu. Cara tabulasi biasa digunakan bila anggota himpunan itu bisa ditunjukkan satu-persatu (diskrit), misalnya : A = {1, 2, 3, 4} B = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 100} C = {merah, kuning, biru} 2. cara aturan atau deskriptif cara ini berasal dari bahasa Inggris “rule method” atau metode aturan. Dalam menggunakan cara ini aturan anggotanya tidak disebutkan satu-persatu, tetapi disebutkan aturan atau perumusannya. Untuk anggota himpunan yang kontinu tidak bisa dinyatakan dengan metode tabulasi dan hanya bisa dituliskan dengan metode aturan. Contoh himpunan yang menggunakan cara aturam : A = { x | x nama hari } B = { x | x ibu kota provinsi di Indonesia } C = { x | x2 = x, x bilangan real } 2.3 Macam-macam Himpunan Iriani (2010:7-12) menyatakan bahwa macam-macam himpunan adalah : 1. himpunan kosong himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinalitas = 0 atau {}. Suatu himpunan A disebut himpunan kosong jika dan hanya jika n(A)=0. Contohnya : { x | x2 + x + 1 = 0, x bilangan real }.
  • 5. 5 2. Himpunan Semesta Himpunan semesta S adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang dibicarakan. Contohnya : A = {1, 2, 3, 4} himpunan semestanya bisa S1=A={1, 2, 3, 4}, S2={0, 1, 2, 3, 4}, dan S3={x|x > 0, x bilangan asli}. Pada contoh tersebut tampak bahwa himpunan semesta dari suatu himpunan tertentu tidak tunggal, asal semua anggota himpunan itu menjadi anggota dari himpunan semestanya. 3. Himpunan Berhingga dan Himpunan Tak Berhingga Himpunan A disebut himpunan berhingga jika dan hanya jika n(A)=c, c ∈ {bilangan cacah}. Contohnya : A={x| x nama hari dalam seminggu}. Himpunan B disebut himpunan tak berhingga jika dan hanya jika n(B)= ~. Contohnya : B={0, 1, 2, 3, 4, ... }. 4. Himpunan Terbilang dan Himpunan Tak Tebilang Himpunan terbilang adalah himpunan yang anggotanya dapat ditunjukkan (dihitung) satu-persatu. Sedangkan himpunan tak terbilang menyatakan kondisi yang berlawanan, yaitu anggotanya tidak dapat dihitung satu-persatu. Semua himpunan tak terbilang adalah himpunan tak hingga, tetapi tidak setiap himpunan tak hingga merupakan himpunan tak terbilang. Contohnya :  Q = {1, 2, 3, 4, ...} Himpunan Q merupakan himpunn terbilang sebab anggotanya dapat ditunjukkan satu-persatu (diskrit), tetapi ia bukan himpunan berhingga. Himpunan Q adalah himpunan tak berhingga.  R = {x| 1< x < 2, x bilangan rasional} Himpunan R di atas tak terbilang sebab anggotanya tidak bisa disebutkan satu-persatu. Ia juga merupakan himpunan tak berhingga. 5. Himpunan Terbatas dan Tak Terbatas Himpunan terbatas adalah himpunan yang mempunyai batas di sebelah kiri dan kanan. Himpunan yang mempunyai batas di sebelah kiri (atas) saja disebut himpunan terbatas kiri (atas), jika ia hanya
  • 6. 6 mempunyai batas di sebelah kanan (bawah) disebut himpunan terbatas kanan (bawah). Sedangkan himpunan yang tidak memiliki batas di seblah kiri (atas) dan kanan (bawah) disebut himpunan tak terbatas. Contohnya :  K = {1, 2, 3, 4} mempunyai batas bawah 1 dan batas atas 4, kedua batas itu menjai anggota K.  L = { x | - ~ < x < + ~, x bilang real} adalah himpunan tak terbatas. 2.4 Diagram Venn Sembiring,dkk (2013:12) menyatakan bahwa diagram Venn adalah suatu bentuk diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu himpunan atau beberapa himpunan yang saling berhubungan. Dalam membuat diagram Venn, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain :  himpunan semesta digambarkan dengan persegi panjang dan dilambangkan dengan huuf S yang ditulis pada sudut kiri atas persegi panjang.  Himpunan pembicaraan yang bukan himpunan kosong digambarkan dengan lingkaran atau kurva tutup sederhana dan nama himpunannya ditulis dekat lingkaran tersebut.  Setiap anggota masing-masing himpunan digambarkan dengan noktah atau titik yang diletakkan di dalam lingkaran tersebut, anggota S yang bukan anggota himpunan pembicaraan diletakkan di luar lingkaran, tetapi masih di dalam persegi panjang.  Jika banyak anggota himpunannya tak berhingga, maka masing- masing anggota himpunan tidak perlu digambarkan dengan satu titik. 2.5 Operasi Himpunan 1. Irisan Irisan himpunan adalah himpunan yang memuat anggota A dan anggota B. Irisan himpunan A dan B dinotasika dengan A∩B. “A ∩ B berarti suatu himpunan yang memuat semua elemen yang
  • 7. 7 sama-sama dimiliki oleh A dan B.” Dalam bentuk notasi himpunan : A∩B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}. (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika diakses selasa 19 mei 2015) Contoh : tentukan irisan himpunan dari pasangan himpunan berikut kemudian tentukanlah anggota himpunan tersebut D = {Roma, Tokyo, London, Jakarta} dan E = {Tokyo, Paris, Jakarta, Turki}!. Jawabannya adalah D∩E = {Tokyo, Jakarta}, n(D∩E) = 2. 2. Gabungan Himpunan gabungan dinotasikan dengan A ∪ B. Dalam bentuk notasi A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}. “A ∪ B berarti suatu himpunan yang memuat semua elemen A dan juga semua elemen B, tetapi tidak memuat yang lain” (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika diakses selasa 19 mei 2015). Contohnya : tentukan himpunan gabungan dari pasangan himpunan berikut, kemudian tentukan banyaknya anggota himpunan gabungan tersebut A = {a, c, d, m, p, r} dan B = {d, f, l, p, t}!. Jawabannya adalah A ∪ B = {a, c, d, f, l, m, p, r, t}, n(A ∪ B ) = 9. 3. Selisih Dua Himpunan Selisih dua himpunan dinotasikan dengan A-B atau B-A. Dalam bentuk notasi himpunan : A - B = {x | x ∈ A dan x ∉ B} dan B - A = {x | x ∈ B dan x ∉ A}. 2.6 Manfaat Himpunan dalam Kehidupan Sehari-hari Menurut Sembiring,dkk (2013:20) “Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar dari semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan”. Dalam mempelajari himpunan banyak sikap dan perilaku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti sikap logis karena dalam hidup, logika memiliki peran penting yang berkaitan dengan akal pikiran. Kegunaannya antara lain :
  • 8. 8  Membantu setiap orang untuk berpikir rasional, kritis, metodis, dan koheren.  Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.  Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.  Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir dengan menggunakan asas-asas sistematis.  Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalhan- kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan. 2.7 Penerapan Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-hari Contoh penerapan soal himpunan dalam kehidupan sehari-hari biasanya mengenai survey tentang sesuatu, mulai dari yang sederhana hingga ke yang cakupannya luas. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut : 1. Suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar IPA. Berapa orang yang gemar keduanya? Penyelesaian :  Memahami masalah, banyak siswa di kelas ada 42 orang. 20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar IPA. Banyaknya siswa yang gemar keduanya belum diketahui.  Menyusun rencana, jika banyaknya siswa yang gemar keduanya disimbolkan oleh x , maka banyak siswa yang hanya gemar matematika adalah 20-x. Banyak siswa yang hanya gemar IPA adalah 25-x.  Melaksanakan rencana, menghitung nilai x. Jika dibuat diagram Vennnya seperti pada gambar 1 di bawah.
  • 9. 9 Gambar 1 Dengan memerhatikan gambar 1, diperoleh : 42 = (20 – x) + x + (25 – x) 42 = 20 = 25 – x 42 = 45 – x x = 3  Periksa Jika x = 3 maka banyaknya siswa yang hanya gemar matematika = 20 - 3 = 17 , banyaknya siswa yang hanya gemar IPA = 25 - 3 = 22. Sehingga banyak siswa seluruhnya = 17 + 22 + 3 = 42 benar. Jadi, banyaknya siswa yang gemar keduanya ada 3 orang (Asyono, 2013: 24). 2. Survei yang dilakukan PT.ED mengenai kebiasaan mahasiswa dalam mengakses informasi adalah sebagai berikut :  400 orang mengakses informasi melalui koran  560 orang mengakses informasi melalui TV  340 orang mengakses informasi melalui internet  205 orang mengakses informasi melalui koran dan TV  175 orang mengakses informasi melalui TV dan internet  160 orang mengakses informasi melalui koran dan internet  155 orang mengakses informasi melalui ketiganya
  • 10. 10 Jika total mahasiswa pergurun tinggi tesebut 1.100 orang, maka tentukanlah : a. Berapa orang yang tidak mengakses dari ketiganya? b. Berapa orang yang tidak mengakses informasi melalui 2 media saja? c. Berapa orang yang mengakses informasi melalui satu media saja? Penyelesaian : Total mahasiswa n(S) = 1100 Koran n(K) = 400 TV n(TV) = 560 Internet n(I) = 340 (K ∩ TV) = 205 (K ∩ I) = 160 (TV ∩ I) = 175 (K ∩ TV ∩ I) = 155 Cara penyelesaiannya kita bisa menggambar diagram Venn terlebih dahulu, seperti gambar di bawah ini : Gambar 2 Pada irisan ketiga lingkaran K ∩ TV ∩ I ditulis 155. Untuk mencari irisan K ∩ I = (K ∩ I) – (K ∩ TV ∩ I) = 160-155 = 5. Untuk mencari irisan TV ∩ I = (TV ∩ I) – (K ∩ TV ∩ I) = 175-155 = 20. Untuk mencari K = lingkaran K – [(K ∩ TV) + (K ∩ I) + (K ∩ TV ∩ I)] = 400-(50+5+155) = 190. Untuk mencari TV = lingkaran TV – [(K ∩ TV) + (TV ∩ I) + (K ∩ TV ∩ I)]= 560-(50+20+155) = 335. Untuk mencari I = lingkaran I – [(K ∩ I) + (TV ∩ I) + (K ∩ TV ∩ I)] = 340 -
  • 11. 11 (5 + 20 + 155) = 160. Pada bagian luar lingkaran, ditulis 1110 - (190 + 335 + 160 + 50 + 5 + 20 + 155) = 1100 – 915 = 185. Dari penyelesain di atas, kita dapat menjawab pertanyaan tersebut, yaitu : a. yang tidak mengakses ketiga media = 1110 - (190 + 335 + 160 + 50 + 5 + 20 + 155) = 1100 – 915 = 185 b. yang mengakses melalui dua media = (K∩TV) + (TV∩I) + (I∩K) = 50 + 20 + 5 = 75 c. yang mengakses melalui satu media = K + TV + I = 190 + 335 + 160 = 685.
  • 12. 12 III. Penutup 3.1 Simpulan 1. Himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama. 2. Himpunan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu cara tabulasi atau cara pendaftaran (rooster method), dan cara aturan atau deskriptif. 3. Macam-macam himpunan adalah himpunan kosong, himpunan semesta, himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga, himpunan terbilang dan himpunan tak tebilang, dan himpunan terbatas dan tak terbatas 4. Diagram Venn adalah suatu bentuk diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu himpunan atau beberapa himpunan yang saling berhubungan. 5. Operasi yang terdapat pada himpunan adalah irisan (∩), gabungan (∪), dan selisih dua himpunan (A – B). 6. Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan memacu diri sendiri untuk berpikir logis. 7. Salah satu contoh penerapan himpunan dalam kehidupan sehari- hari adalah untuk menghitung hasil survey. 3.2 Saran Tanpa kita sadari ternyata banyak manfaat dari aplikasi pelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu lainnya. Khususnya pelajaran himpunan, maka dari itu penulis menyarankan agar pembaca dapat lebih serius dalam mempelajari matematika dan jangan menanamkan kebencian terhadap pelajaran matematika. Karena ilmu matematika adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan kita.
  • 13. 13 Daftar Rujukan Asyono. 2013. Matematika SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: PT Bumi Aksara. Iriani,Dewi. 2010. Kompilasi Bahan Ajar Pengantar Dasar Matematika, 1(1): 3-6. Iriani,Dewi.2010. Kompilasi Bahan Ajar Pengantar Dasar Matematika, 1(1): 7-12. Mas’oed,Fadli. 2013. Struktur Aljabar. Jakarta: Kademia Sembiring, Suwah, dkk. 2013. Matematika untuk SMP-MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya. Thorne,Jhon. 2014. Daftar Simbol Matematika (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika diakses selasa 19 mei 2015).