SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Keluaga berencana dalam 
tinjauan islam 
Disusun oleh : 
Defita Andayani 
Destu Ayu Hapsari 
Lailatul Fajriyah Agustin 
Tri Aditiya Putri
A. Definisi Keluarga Berencana 
Menurut World Health Organisation (WHO) 
expert committee 1997: keluarga berencana 
adalah tindakan yang membantu pasangan 
suami istri untuk menghindari kehamilan 
yang tidak diinginkan, mendapatkan 
kelahiran yang memang sangat diinginkan, 
mengatur interval diantara kehamilan, 
mengontrol waktu saat kelahiran dalam 
hubungan dengan umur suami istri serta 
menentukan jumlah anak dalam keluarga
Keluarga berencana menurut Undang- 
Undang no 10 tahun 1992 (tentang 
perkembangan kependudukan dan 
pembangunan keluarga sejahtera) adalah 
upaya peningkatan kepedulian dan peran 
serta masyarakat melalui pendewasaan 
usia perkawinan (PUP), pengaturan 
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, 
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, 
bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana 
adalah suatu usaha untuk menjarangkan 
jumlah dan jarak kehamilan dengan 
memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga 
berencana dapat diartikan 
sebagai suatu usaha yang 
mengatur banyaknya kehamilan 
sedemikian rupa sehingga 
berdampak positif bagi ibu, bayi, 
ayah serta keluarganya yang 
bersangkutan tidak akan 
menimbulkan kerugian sebagai 
akibat langsung dari kehamilan 
tersebut..
B. Tujuan Keluarga berencana 
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak 
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil 
yang bahagia, sejahtera yang menjadi dasar 
terwujudnya masyarakat yang sejahtera 
dengan mengenalikan kelahiran, sekaligus 
dalan rangka menjamin terkenalinya 
pertumbuhan penduduk di Indonesia.
C. Dampak Keluarga Berencana 
Dampak Positif 
Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan 
untuk menghindari terjadinya peledakan penduduk 
yang luar biasa 
Dampak Negatif 
- akibat tambahan hormon lewat kontrasepsi maka 
kulit wajah menjadi berjerawat 
- rambut rontok 
- tulang menjadi keropos 
- kelainan methabolisme lemak 
- menstruasi yang tidak teratur
D. Keluarga Berencana dalam pandangan islam 
Memperbolehkan Melarang
Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada 
nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan 
KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus 
dikembalikan kepada kaidah hukum Islam. Tetapi dalam 
al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang 
diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena 
hal-hal berikut: 
• Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan 
ibu. 
• Menghawatirkan keselamatan agama, akibat 
kesempitan penghidupan. 
• Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak 
bila jarak kelahiran anak terlalu dekat.
Menurut pertimbangan (misalnya) ekonomi, 
kesehatan dan pendidikan. Artinya, dibolehkan 
bagi orang-orang yang tidak sanggup membiayai 
kehidupan anak, kesehatan dan pendidikannya 
untuk menjadi akseptor KB. Bahkan menjadi dosa 
baginya, jikalau ia melahirkan anak yang tidak 
terurusi masa depannya; yang akhirnya menjadi 
beban yang berat bagi masyarakat, karena orang 
tuanya tidak menyanggupi biaya hidupnya, 
kesehatan dan pendidikannya.
Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat al-Quran yang berbunyi: 
“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah bila 
seandainya mereka meninggalkan anaka-anaknya yang dalam 
keadaan lemah; yang mereka khawatirkan terhadap 
(kesejahteraan mereka), oleh sebab itu hendaklah mereka 
bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang 
benar.” (QS an-Nisâ’, 4: 9) 
Ayat ini menerangkan bahwa kelamahan ekonomi, kurang 
stabilnya kondisi kesehatan fisik dan kelemahan intelegensi anak 
sebagai akibat dari kekurangan makanan yang bergizi, menjadi 
tanggung jawab kedua orang tuanya. Maka disinilah peranan KB 
untuk membantu orang-orang yang tidak dapat menyanggupi hal 
tersebut, agar tidak berdosa di kemudian hari bila meninggalkan 
keturunannya.
Alat Kontrasepsi yang di perbolehkan 
• Untuk wanita, seperti: 
1. IUD (ADR); 
2. Pil; 
3. Obat suntik; 
4. Susuk; 
5. Cara-cara tradisional dan metode yang sederhana; misalnya minuman jamu dan 
metode kalender (Metode Ogino Knans) 
• Untuk pria; seperti; 
1. Kondom; 
Sebagaimana keterangan sebuah hadis yang bersumber dari Jabir r.a., yang berbunyi: 
“Kami pernah melakukan ‘azal (coitus interruptus) di masa Rasulullah s.a.w., 
sedangkan al-Quran (ketika itu) masih (selalu) turun. (H.R. Bukhari-Muslim dari 
Jabir). Dan pada hadis lain: Kami pernah melakukan ‘azl (yang ketika itu) nabi 
mengetahuinya, tetapi ia tidak pernah melarang kami. (H.R. Muslim, yang bersumber 
dari ‘Jabir juga).
Jika program KB dimaksudkan untuk 
membatasi kelahiran, maka hukumnya haram. 
Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran. 
Bahkan terdapat banyak hadits yang mendorong 
umat Islam untuk memperbanyak anak. 
Misalnya, tidak bolehnya membunuh anak 
apalagi karena takut miskin atau tidak mampu 
memberikan nafkah. Allah berfirman: 
“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak 
kalian karena takut miskin. Kamilah yang 
memberi rezeki kepaad mereka dan kepada 
kalian.” (Qs. Al-Isra’: 31)
Alat kontrasepsi yang dilarang dalam Islam; adalah: 
• Untuk wanita; seperti: 
1. Menstrual Regulation (MR atau pengguguran 
kandungan yang masih muda); 
2. Abortus atau pengguguran kandungan yang 
sudah bernyawa; 
3. Ligasi Tuba (mengingat saluran kantong ovum) 
dan tubektomi (mengangkat tempat ovum). 
Kedua istilah ini disebut sterilisasi. 
• Untuk pria; seperti vasektomi (mengikat atau 
memutuskan saluran sperma dari buah zakar), 
dan cara ini juga disebut sterilisasi.
KB DALAM PANDANGAN ISLAM

More Related Content

What's hot

Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaAinur
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iudOperator Warnet Vast Raha
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaAsih Astuti
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTNurindah Nurindah
 
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptxParamithaAmelia
 
Etika dan perilaku kebidanan
Etika dan perilaku kebidananEtika dan perilaku kebidanan
Etika dan perilaku kebidananalief ayu
 

What's hot (20)

Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agama
 
Pijat oksitosin
Pijat oksitosinPijat oksitosin
Pijat oksitosin
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITASKONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
 
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
 
Etika dan perilaku kebidanan
Etika dan perilaku kebidananEtika dan perilaku kebidanan
Etika dan perilaku kebidanan
 

Viewers also liked

KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
KependudukanWanjuve
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 

Viewers also liked (8)

KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Metode kontrasepsi
Metode kontrasepsiMetode kontrasepsi
Metode kontrasepsi
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
ppt kb
ppt kbppt kb
ppt kb
 

Similar to KB DALAM PANDANGAN ISLAM (20)

Kb
KbKb
Kb
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatan
 
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan AborsiHukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
Hukum KB, Sterilisasi dan Aborsi
 
Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencana
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 

More from Destu Ayu Hapsari (19)

Breast Cancer
Breast CancerBreast Cancer
Breast Cancer
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Applikasi enzim pada keperawatan
Applikasi enzim pada keperawatanApplikasi enzim pada keperawatan
Applikasi enzim pada keperawatan
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
CATARACT
CATARACTCATARACT
CATARACT
 
Heart Disease
Heart DiseaseHeart Disease
Heart Disease
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
 
Muskulo Skeletal
Muskulo SkeletalMuskulo Skeletal
Muskulo Skeletal
 
Pembawa berita
Pembawa beritaPembawa berita
Pembawa berita
 
Paragaraf deduktif induktif
Paragaraf deduktif induktifParagaraf deduktif induktif
Paragaraf deduktif induktif
 
Female reproductive system (sistem reproduksi wanita)
Female reproductive system (sistem reproduksi wanita)Female reproductive system (sistem reproduksi wanita)
Female reproductive system (sistem reproduksi wanita)
 
Kelahiran Orde Baru
Kelahiran Orde BaruKelahiran Orde Baru
Kelahiran Orde Baru
 
Budaya ibu hamil
Budaya ibu hamilBudaya ibu hamil
Budaya ibu hamil
 
Tawuran pelajar
Tawuran pelajarTawuran pelajar
Tawuran pelajar
 
Resensi Impatient optimis
Resensi Impatient optimisResensi Impatient optimis
Resensi Impatient optimis
 
Pengaruh Globalisasi
Pengaruh GlobalisasiPengaruh Globalisasi
Pengaruh Globalisasi
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Alat indera
Alat inderaAlat indera
Alat indera
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

KB DALAM PANDANGAN ISLAM

  • 1.
  • 2. Keluaga berencana dalam tinjauan islam Disusun oleh : Defita Andayani Destu Ayu Hapsari Lailatul Fajriyah Agustin Tri Aditiya Putri
  • 3. A. Definisi Keluarga Berencana Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga
  • 4. Keluarga berencana menurut Undang- Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
  • 5. Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut..
  • 6. B. Tujuan Keluarga berencana Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia, sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengenalikan kelahiran, sekaligus dalan rangka menjamin terkenalinya pertumbuhan penduduk di Indonesia.
  • 7. C. Dampak Keluarga Berencana Dampak Positif Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan untuk menghindari terjadinya peledakan penduduk yang luar biasa Dampak Negatif - akibat tambahan hormon lewat kontrasepsi maka kulit wajah menjadi berjerawat - rambut rontok - tulang menjadi keropos - kelainan methabolisme lemak - menstruasi yang tidak teratur
  • 8. D. Keluarga Berencana dalam pandangan islam Memperbolehkan Melarang
  • 9. Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam. Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut: • Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. • Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan. • Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu dekat.
  • 10. Menurut pertimbangan (misalnya) ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Artinya, dibolehkan bagi orang-orang yang tidak sanggup membiayai kehidupan anak, kesehatan dan pendidikannya untuk menjadi akseptor KB. Bahkan menjadi dosa baginya, jikalau ia melahirkan anak yang tidak terurusi masa depannya; yang akhirnya menjadi beban yang berat bagi masyarakat, karena orang tuanya tidak menyanggupi biaya hidupnya, kesehatan dan pendidikannya.
  • 11. Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat al-Quran yang berbunyi: “Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah bila seandainya mereka meninggalkan anaka-anaknya yang dalam keadaan lemah; yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan mereka), oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.” (QS an-Nisâ’, 4: 9) Ayat ini menerangkan bahwa kelamahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi kesehatan fisik dan kelemahan intelegensi anak sebagai akibat dari kekurangan makanan yang bergizi, menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Maka disinilah peranan KB untuk membantu orang-orang yang tidak dapat menyanggupi hal tersebut, agar tidak berdosa di kemudian hari bila meninggalkan keturunannya.
  • 12. Alat Kontrasepsi yang di perbolehkan • Untuk wanita, seperti: 1. IUD (ADR); 2. Pil; 3. Obat suntik; 4. Susuk; 5. Cara-cara tradisional dan metode yang sederhana; misalnya minuman jamu dan metode kalender (Metode Ogino Knans) • Untuk pria; seperti; 1. Kondom; Sebagaimana keterangan sebuah hadis yang bersumber dari Jabir r.a., yang berbunyi: “Kami pernah melakukan ‘azal (coitus interruptus) di masa Rasulullah s.a.w., sedangkan al-Quran (ketika itu) masih (selalu) turun. (H.R. Bukhari-Muslim dari Jabir). Dan pada hadis lain: Kami pernah melakukan ‘azl (yang ketika itu) nabi mengetahuinya, tetapi ia tidak pernah melarang kami. (H.R. Muslim, yang bersumber dari ‘Jabir juga).
  • 13. Jika program KB dimaksudkan untuk membatasi kelahiran, maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang mendorong umat Islam untuk memperbanyak anak. Misalnya, tidak bolehnya membunuh anak apalagi karena takut miskin atau tidak mampu memberikan nafkah. Allah berfirman: “Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepaad mereka dan kepada kalian.” (Qs. Al-Isra’: 31)
  • 14. Alat kontrasepsi yang dilarang dalam Islam; adalah: • Untuk wanita; seperti: 1. Menstrual Regulation (MR atau pengguguran kandungan yang masih muda); 2. Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah bernyawa; 3. Ligasi Tuba (mengingat saluran kantong ovum) dan tubektomi (mengangkat tempat ovum). Kedua istilah ini disebut sterilisasi. • Untuk pria; seperti vasektomi (mengikat atau memutuskan saluran sperma dari buah zakar), dan cara ini juga disebut sterilisasi.