SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
ii 
1. Latar belakang 
Indonesia merupakan Negara dengan pertumbuhan penduduk terbesar serta menghadapi 
masalah jumlah dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan kelahiran 5.000.000 per 
tahun. Untuk mengatasi peledakan yang tidak terkendali pemerintah mencetuskan program 
Keluarga Berencana. Esensi tugas program Keluarga Berenacana (KB) dalam hal ini telah 
jelas, yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi 
terwujudnya kebahagian dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. 
Program KB menurut UU No.10 tahun 1992 (tentang kependudukan dan pembangunan 
keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kependudukan dan peran serta masyarakat 
melalaui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan 
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan 
bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan social budaya penduduk 
Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional. 
Paradigma baru program Keluarga Brencana Nasional telah diubah visinya dari 
mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berencana tahun 2015”. 
Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki 
jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan taqwa 
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun pro dan kontra mengenai penggunaan alat kontrasepsi 
sebagai upaya melaksanakan Keluarga Berencana masih menjadi salah satu topic utama yang 
diangkat oleh sebagian para ahli agama di Indonesia seperti kaum ulama. Sehingga 
pelaksanaan program KB masih harus dilihat dari pandangan hukum islam. Padahal telah 
jelas disebutkan bahwa tujuan umum untuk tiga tahun kedepan mewujudkan visi dan misi 
program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana 
program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015. 
2. Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu : 
1. Mengetahui definisi tentang Keluarga Berencana,makna Keluarga Berencana, dan 
Metode/ Alat Kontrasepsi serta Hukum Penggunaannya 
2. Mengetahui pandangan hukum Islam tentang Keluarga Berencana meurut pandangan 
Al-Qur’an, Al Hadist dan ulama. 
3. Mengetahui cara KB yang diperbolehkan dan yang dilarang oleh Islam
BAB II 
PEMBAHASAN 
ii 
A. Pengertian Keluarga Berencana 
keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan 
yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut 
dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang 
disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya. 
B. Pandangan Hukum Islam tentang Keluarga Berencana 
1. Hukum Ber-KB 
KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan 
keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan 
dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb 
juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat 
dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah 
kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.Namun persoalannya 
kemudian adalah : sejauh mana ia diperbolehkan? dan apa saja batasannya?. Hal tersebut 
akan terjawab pada penjelasan dibawah ini. 
2. Makna Keluarga Berencana 
Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencan (KB) yang 
dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha 
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami- isteri karena situasi dan kondisi 
tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga. Dengan demikian KB disini mempunyai arti 
sama dengan tanzim al nasl (pengaturan keturunan). Sejauh pengertiannya adalah tanzim al 
nasl (pengaturan keturunan), bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan) dalam arti 
pemandulan (taqim) dan aborsi (isqot al-haml), maka KB tidak dilarang. Pemandulan dan 
aborsi yang dilarang oleh Islam disini adalah tindakan pemandulan atau aborsi yang tidak 
didasari medis yang syari`i. Adapun aborsi yang dilakukan atas dasar indikasi medis, seperti 
aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibu atau karena analisa medis melihat kelainan dalam 
kehamilan, dibolehkan bahkan diharuskan. Begitu pula dengan pemandulan, jika dilakukan 
dalam keadaan darurat karena alasan medis, seperti pemandulan pada wanita yang terancam 
jiwanya jika ia hamil atau melahirkan maka hukumnya mubah. Kebolehan KB dalam batas 
pengertian diatas sudah banyak difatwakan , baik oleh individu ulama maupun lembaga-
lembaga ke Islaman tingkat nasional dan internasional, sehingga dapat disimpulkan bahwa 
kebolehan KB dengan pengertian /batasan ini sudah hampir menjadi Ijma`Ulama. MUI 
(Majelis Ulama Indonesia) juga telah mengeluarkan fatwa serupa dalam Musyawarah 
Nasional Ulama tentang Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan tahun 1983. 
Betapapun secara teoritis sudah banyak fatwa ulama yang membolehkan KB dalam arti 
tanzim al-nasl, tetapi kita harus tetap memperhatikan jenis dan cara kerja alat/metode 
kontrasepsi yang akan digunakan untuk ber-KB. 
3. Metode/ Alat Kontrasepsi dan Hukum Penggunaannya 
Ada lima 5 persoalan yang terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi, yaitu : 
1. Cara kerjanya, apakah mencegah kehamilan (man’u al-haml) atau menggugurkan 
ii 
kehamilan (isqat al-haml)? 
2. Sifatnya, apakah ia hanya pencegahan kehamilan sementara atau bersifat pemandulan 
permanen (ta’qim)? 
3. Pemasangannya, Bagaimana dan siapa yang memasang alat kontrasepsi tersebut? (Hal ini 
berkaitan dengan masalah hukum melihat aurat orang lain). 
4. Implikasi alat kontrasepsi terhadap kesehatan penggunanya. 
5. Bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi tersebut. 
Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah 
kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri 
olrh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh 
orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat 
ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang 
halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan. 
Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut 
diatas, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB secara substansial tidak bertentangan 
dengan ajaran Islam bahkan merupakan salah satu bentuk implementasi semangat ajaran 
Islam dalam rangka mewujudkan sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang 
tangguh, mawardah, sakinah dan penuh rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah) hukum ber- 
KB, dengan ketentuan-ketentuan seperti dijelaskan diatas, sudah menjadi kesepakatan para 
ulama dalam forum- forum ke Islaman, baik pada tingkat nasional maupun Internasional 
(ijma’al-majami). 
Sumber: Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat
C. KB Menurut Pandangan Islam 
A. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana 
Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita 
laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah : 
Surat An-Nisa’ ayat 9: 
وليخششش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقواالله واليقولوا سديدا 
“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang 
mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab 
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan 
perkataan yang benar”. 
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB 
diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 
53, dan at-Thalaq: 7. 
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan 
dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak, 
memperhitungkan biaya hidup brumah tangga. 
B. Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana 
Dalam Hadits Nabi diriwayatkan: 
إنك تدر ورثك أغنياء خير من أن تدرهم عالة لتكففون الناس )متفق عليه( 
“sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan 
dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang banyak.” 
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah 
tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi 
orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama. 
C. Menurut Pandangan Ulama’ 
1) Ulama’ yang memperbolehkan 
Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh 
Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan me ngikuti 
progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari 
kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan 
keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin 
ii
mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al- 
Mu’minun ayat: 12, 13, 14. 
2) Ulama’ yang melarang 
Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof. 
Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu 
termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah: 
ولا تقتلوا أولادكم من إملق نحن نرزقكم وإياهم 
“Dan janganlah kamu membunuh anak -anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan 
memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”. 
D. Hukum Keluarga Berencana 
a. Menurut al-Qur’an dan Hadits 
Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau 
memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada 
kaidah hukum Islam, yaitu: 
الا صل فى الأشياء الاباحة حتى يدل على الدليل على تحريمها 
Tetapi dalam al-Q ur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti 
program KB, yakni karena hal-hal berikut: 
• Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan firman 
Allah: 
) ولا تلقوا بأيديكم إلى التهلكة )البقرة : 591 
“Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”. 
• Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini sesuai 
dengan hadits Nabi: 
كادا الفقر أن تكون كفرا 
“Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”. 
 Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak 
terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi: 
ii 
ولا ضرر ولا ضرار 
“Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain.
E. Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam 
1 Cara yang diperbolehkan 
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain, 
menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini 
diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan 
kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya. 
Dari salah satu kasus yang telah dipaparkan diatas Banyak hal yang seyogyanya 
membuat kita ragu tentang masalah KB ini. Untuk lebih mendalami Masalah ini berikut 
uraian – uraian yang dapat disampaikan: 
ii 
 
Alasan tidak diperbolehkannya KB 
Hukum KB bisa haram jika menggunakan alat atau dengan cara yang tidak dibenarkan dalam 
syariat islam. 
Ada beberapa ulama yang menolak KB dengan alasan antara lain, yaitu: 
1. KB sama dengan pembunuhan bayi. 
2. KB merupakan tindakan tidak wajar (non-alamiah) dan bertentangan dengan fitrah. 
3. KB mengindikasikan pada ketidakyakinan akan perintah dan ketentuan Tuhan. 
4. KB berarti mengabaikan doa Nabi agar umat islam memperbanyak jumlahnya. 
5. KB akan membawa petaka konsekuensi-konsekuensi sosial. 
6. KB adalah suatu jenis konspirasi Imperialis Barat terhadap negara-negara yang 
berkembang. 
7. KB dilakukan karena niat yang tidak baik misalnya takut mengalami kesulitan 
ekonomi dan susah mendidik anak. 
Para ulama sepakat bahwa menggunakan metode KB yang bersifat permanen hukumnya 
haram. Metode permanen adalah metode yang bersifat mantap, yang meliputi tindakan : 
1. Vasektomi atau vas Ligation 
2. Tubektomi atau Tubal Ligation (operasi ikat saluran telur) 
3. Histerektomi (operasi pengangkatan rahim) 
Ulama mengharamkan metode kontrasepsi permanent ini karena menilainya sebagai 
bentuk pengebirian yang dilarang oleh Rasulullah saw. Sesuai dengan sabda Rasulullah : 
Tidaklah termasuk golongan kami (umat islam) orang yang mengebiri orang lain atau 
mengebiri dirinya sendiri. Disamping itu, tindakan sterilisasi juga dianggap sebagai 
mengubah firth kejadian manusia yang dilarang dalam islam.
2) Cara yang dilarang 
Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah 
atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara 
lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang 
tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan. 
ii 
 
Alasan diperbolehkannya KB 
Menurut kelompok ulama yang membolehkan, dari segi nash, tidak ada nash yang sharih 
secara eksplisit melarang ataupun memerintahkan ber-KB. 
Mereka juga beralasan dari sudut pandang ekonomi dan kesehatan, antara lain, sebagai 
berikut: 
a. Untuk memberikan kesempatan bagi wanita beristirahat antara dua kehamilan. 
b. Jika salah satu atau kedua orang pasangan suami istri memiliki penyakit yang dapat 
menular. 
c. Untuk melindungi kesehatan ibu. 
d. Jika keuangan suami istri tidak mencukupi untuk membiayai lebih banyak anak. 
e. Imam al-ghazali menambahkan satu lagi, yaitu menjaga kecantikan ibu. 
Secara umum lembaga- lembaga fatwa di Indonesia menerima dan membolehkan KB. 
Majelis Ulama Indonesia menjelaskan, bahwa ajaran islam membenarkan Keluarga 
Berencana. Argumen yang membolehkannya adalah untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, 
pendidikan anak agar menjadi anak yang sehat, cerdas, dan sholeh. Majelis Tarjih 
Muhamadiyah memandang KB sebagai jalan keluar dari keadaan mendesak, dibolehkan 
sebagai hukum pengecualian, yakni: 
a. Untuk menjaga keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. 
b. Untuk menjaga keselamatan agama, orang tua yang dibebani kewajiban mencukupi 
keperluan hidup keluarga dan anak-anaknya. 
c. Untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak. 
Ulama-ulama NU termasuk memperbolehkan KB didasarkan pada prinsip kemaslahatan 
keluarga (Mashalihul Usrah) bagi pengembangan kemaslahatan umum (al-mashalihul 
‘Ammah). Sedangkan menurut ulama PERSIS, K B dalam pengertian pengaturan jarak 
kelahiran hukumnya ibadah, dan tidak terlarang. 
Bagi Negara, program KB dapat mengurangi beban negara. Contohnya sebelum tahun 
1990 diprediksikan, tanpa program KB jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 akan 
mencapai 285 juta jiwa. Namun dengan program KB, sensus pada tahun itu menunjukkan 
jumlah penduduk hanya 205 juta jiwa. Artinya, ada penghematan energi, pangan, dan sumber
daya lain yang semestinya digunakan oleh 80 juta jiwa. Oleh karena itu program KB terus 
digalakkan oleh pemerintah. 
b. Macam-macam Alat Kontrasepsi 
Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal diantaranya 
ialah: 
1. Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk 
mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium. 
2. Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu 
menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadi 
dan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melalui 
canalis servikalis. 
3. Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit 
lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama 
dengan suntik. 
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load 
terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat 
lemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita. 
5. Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran 
pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat 
(gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki- laki. Atau tubektomi dengan operasi 
yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. 
Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya. Alat-alat konrasepsi lainnya 
adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu yang dimasukkan kedalam vagina. 
Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersifat tradisional seperti jamuan, urut dsb. 
ii
BAB III 
PENUTUP 
ii 
A. Kesimpulan 
Berdasarkan visi dan misi yang telah sampaikan dalam pembahasan makalh ini, 
Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya 
meingkatkan kualitas penduduk. Kontribusi Program Keluarga Berencana Nasional tersebut 
dapat dilihat dalam pelaksanaan program Making Pregnancy Safer sehingga Keluarga 
Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventive yang paling dasar dan utama. 
Namun dalam pelaksanaannya, timbul perdebatan dari kaum ulama Islam serta pihak-pihak 
yang bersangkutan terhadap jalannya program KB ini yang mempertimbangkan tentang 
hokum penggunaan alat kontrasepsi / ber-KB dari sudut pandang hukum Islam. Program 
keluarga berencana dilaksanakan atas dasar sukarela serta tidak bertentangan dengan agama, 
kepercayaan dan moral Pancasila. Dengan demikian maka bimbingan, pendidikan serta 
pengarahan amat diperlukan agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri dapat menghargai 
dan, menerima pola keluarga kecil sebagai salah satu langkah utama untuk me ningkatkan 
kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu pelaksanaan program keluarga berencana tidak 
hanya menyangkut masalah tehnis medis semata-mata, melainkan meliputi berbagai segi 
penting lainnya dalam tata hidup dan kehidupan masyarakat. 
2. Kesimpulan 
Demikian makalah ini penulis buat. Menyadari bahwa tugas makalah ini masih 
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang konstruktif selalu 
diharapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini. 
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah 
membantu dalam penggarapan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi 
penulis dan berbagai pihak yang membutuhkan. 
Wassalamu’alaikum Wr,Wb
DAFTAR PUSTAKA 
1. Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (PT Toko Gunung Agung : Jakarta. 
ii 
1997), h. 54 
2. M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah (PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 1997), h. 29 
3. Prof. Abdurrahman Umran, Islam dan KB (PT Lentera Basritama: jakarta. 1997),h. 99 
4. Drs. Musthafa Kamal, Fiqih Islam (Citra Karsa Mandiri: Yogyakarta. 2002), h. 293 
5. Dr. H. Chuzamah, T. Yangro dkk. (ed), Problematika Hukum Islam Kontemporer 
(Pustaka Firdaus: Jakarta. 2002), h. 164-165 
6. Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi Kemandulan (Mizan: 
Bandung. 1997), h. 70 
7. Luthfi As-syaukani, Politik, Ham dan Isu-isu Fiqih Kontemporer (Pustaka Hidayah: 
Bandung. 1998), h. 157
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah 
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kami tentang 
“Pandangan Islam Mengenai KB”. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada 
Bapak Drs. Muhajir sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama, serta tidak 
lupa terima kasih juga untuk teman-teman yang telah bekerjasama dengan baik dalam 
pembuatan makalah ini. 
Makalah ini tentunya belum cukup sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik 
dan sarannya dari pembaca yang bersifat membangun.Penulis berharap, semoga makalah ini 
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. 
ii 
Raha, November 2013 
Penulis
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar..................................................................................................................... i 
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang................................................................................................................ 1 
2. Tujuan............................................................................................................................. 1 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian KB................................................................................................................ 2 
B. Pandangan Hukum Islam tentang KB............................................................................... 3 
C. KB Menurut Pandangan islam......................................................................................... 4 
D. Hukum KB.................................................................................................................... 5 
E. cara KB yang diperbolehkan dan yang dilarang dengan islam....................................... 6 
BAB III PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................9 
3.2 SARAN............................................................................................................................9 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10 
MAKALAH 
ii
KELUARGA BERENCANA 
DALAM PANDANGAN ISLAM 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : WA IDA 
NIM : 2013.IB.0041 
TINGKAT : I A. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013 / 2014 
ii

More Related Content

What's hot

sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1Azza Mafazah
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmuCiri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmuabdul gonde
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaYulia Fauzi
 
Implementasi pancasila di era milenial
Implementasi pancasila di era milenialImplementasi pancasila di era milenial
Implementasi pancasila di era milenialEranioMuktiLazuardi
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
 
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'anMakalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'anRessy Octaviani
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaSuya Yahya
 
SKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di AmerikaSKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di Amerikabulan purnama
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaSukardi Juniardi
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Trie Nakita Sabrina
 
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhidSejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhidMuhammad Wisnu D R
 

What's hot (20)

sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmuCiri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Implementasi pancasila di era milenial
Implementasi pancasila di era milenialImplementasi pancasila di era milenial
Implementasi pancasila di era milenial
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'anMakalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
 
SKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di AmerikaSKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di Amerika
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
 
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhidSejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
 

Similar to Makalah kb dalam islam wa ida (20)

Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Kb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agamaKb dalam pandangan agama
Kb dalam pandangan agama
 
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
Kb
KbKb
Kb
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Makalah kb dalam islam wa ida

  • 1. BAB I PENDAHULUAN ii 1. Latar belakang Indonesia merupakan Negara dengan pertumbuhan penduduk terbesar serta menghadapi masalah jumlah dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk mengatasi peledakan yang tidak terkendali pemerintah mencetuskan program Keluarga Berencana. Esensi tugas program Keluarga Berenacana (KB) dalam hal ini telah jelas, yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagian dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Program KB menurut UU No.10 tahun 1992 (tentang kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kependudukan dan peran serta masyarakat melalaui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan social budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional. Paradigma baru program Keluarga Brencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berencana tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun pro dan kontra mengenai penggunaan alat kontrasepsi sebagai upaya melaksanakan Keluarga Berencana masih menjadi salah satu topic utama yang diangkat oleh sebagian para ahli agama di Indonesia seperti kaum ulama. Sehingga pelaksanaan program KB masih harus dilihat dari pandangan hukum islam. Padahal telah jelas disebutkan bahwa tujuan umum untuk tiga tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015. 2. Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui definisi tentang Keluarga Berencana,makna Keluarga Berencana, dan Metode/ Alat Kontrasepsi serta Hukum Penggunaannya 2. Mengetahui pandangan hukum Islam tentang Keluarga Berencana meurut pandangan Al-Qur’an, Al Hadist dan ulama. 3. Mengetahui cara KB yang diperbolehkan dan yang dilarang oleh Islam
  • 2. BAB II PEMBAHASAN ii A. Pengertian Keluarga Berencana keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya. B. Pandangan Hukum Islam tentang Keluarga Berencana 1. Hukum Ber-KB KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.Namun persoalannya kemudian adalah : sejauh mana ia diperbolehkan? dan apa saja batasannya?. Hal tersebut akan terjawab pada penjelasan dibawah ini. 2. Makna Keluarga Berencana Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencan (KB) yang dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami- isteri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga. Dengan demikian KB disini mempunyai arti sama dengan tanzim al nasl (pengaturan keturunan). Sejauh pengertiannya adalah tanzim al nasl (pengaturan keturunan), bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan) dalam arti pemandulan (taqim) dan aborsi (isqot al-haml), maka KB tidak dilarang. Pemandulan dan aborsi yang dilarang oleh Islam disini adalah tindakan pemandulan atau aborsi yang tidak didasari medis yang syari`i. Adapun aborsi yang dilakukan atas dasar indikasi medis, seperti aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibu atau karena analisa medis melihat kelainan dalam kehamilan, dibolehkan bahkan diharuskan. Begitu pula dengan pemandulan, jika dilakukan dalam keadaan darurat karena alasan medis, seperti pemandulan pada wanita yang terancam jiwanya jika ia hamil atau melahirkan maka hukumnya mubah. Kebolehan KB dalam batas pengertian diatas sudah banyak difatwakan , baik oleh individu ulama maupun lembaga-
  • 3. lembaga ke Islaman tingkat nasional dan internasional, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebolehan KB dengan pengertian /batasan ini sudah hampir menjadi Ijma`Ulama. MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga telah mengeluarkan fatwa serupa dalam Musyawarah Nasional Ulama tentang Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan tahun 1983. Betapapun secara teoritis sudah banyak fatwa ulama yang membolehkan KB dalam arti tanzim al-nasl, tetapi kita harus tetap memperhatikan jenis dan cara kerja alat/metode kontrasepsi yang akan digunakan untuk ber-KB. 3. Metode/ Alat Kontrasepsi dan Hukum Penggunaannya Ada lima 5 persoalan yang terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi, yaitu : 1. Cara kerjanya, apakah mencegah kehamilan (man’u al-haml) atau menggugurkan ii kehamilan (isqat al-haml)? 2. Sifatnya, apakah ia hanya pencegahan kehamilan sementara atau bersifat pemandulan permanen (ta’qim)? 3. Pemasangannya, Bagaimana dan siapa yang memasang alat kontrasepsi tersebut? (Hal ini berkaitan dengan masalah hukum melihat aurat orang lain). 4. Implikasi alat kontrasepsi terhadap kesehatan penggunanya. 5. Bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi tersebut. Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri olrh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan. Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut diatas, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB secara substansial tidak bertentangan dengan ajaran Islam bahkan merupakan salah satu bentuk implementasi semangat ajaran Islam dalam rangka mewujudkan sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang tangguh, mawardah, sakinah dan penuh rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah) hukum ber- KB, dengan ketentuan-ketentuan seperti dijelaskan diatas, sudah menjadi kesepakatan para ulama dalam forum- forum ke Islaman, baik pada tingkat nasional maupun Internasional (ijma’al-majami). Sumber: Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat
  • 4. C. KB Menurut Pandangan Islam A. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah : Surat An-Nisa’ ayat 9: وليخششش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقواالله واليقولوا سديدا “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7. Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga. B. Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana Dalam Hadits Nabi diriwayatkan: إنك تدر ورثك أغنياء خير من أن تدرهم عالة لتكففون الناس )متفق عليه( “sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang banyak.” Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama. C. Menurut Pandangan Ulama’ 1) Ulama’ yang memperbolehkan Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan me ngikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin ii
  • 5. mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al- Mu’minun ayat: 12, 13, 14. 2) Ulama’ yang melarang Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah: ولا تقتلوا أولادكم من إملق نحن نرزقكم وإياهم “Dan janganlah kamu membunuh anak -anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”. D. Hukum Keluarga Berencana a. Menurut al-Qur’an dan Hadits Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam, yaitu: الا صل فى الأشياء الاباحة حتى يدل على الدليل على تحريمها Tetapi dalam al-Q ur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut: • Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah: ) ولا تلقوا بأيديكم إلى التهلكة )البقرة : 591 “Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”. • Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini sesuai dengan hadits Nabi: كادا الفقر أن تكون كفرا “Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”.  Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi: ii ولا ضرر ولا ضرار “Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain.
  • 6. E. Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam 1 Cara yang diperbolehkan Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Dari salah satu kasus yang telah dipaparkan diatas Banyak hal yang seyogyanya membuat kita ragu tentang masalah KB ini. Untuk lebih mendalami Masalah ini berikut uraian – uraian yang dapat disampaikan: ii  Alasan tidak diperbolehkannya KB Hukum KB bisa haram jika menggunakan alat atau dengan cara yang tidak dibenarkan dalam syariat islam. Ada beberapa ulama yang menolak KB dengan alasan antara lain, yaitu: 1. KB sama dengan pembunuhan bayi. 2. KB merupakan tindakan tidak wajar (non-alamiah) dan bertentangan dengan fitrah. 3. KB mengindikasikan pada ketidakyakinan akan perintah dan ketentuan Tuhan. 4. KB berarti mengabaikan doa Nabi agar umat islam memperbanyak jumlahnya. 5. KB akan membawa petaka konsekuensi-konsekuensi sosial. 6. KB adalah suatu jenis konspirasi Imperialis Barat terhadap negara-negara yang berkembang. 7. KB dilakukan karena niat yang tidak baik misalnya takut mengalami kesulitan ekonomi dan susah mendidik anak. Para ulama sepakat bahwa menggunakan metode KB yang bersifat permanen hukumnya haram. Metode permanen adalah metode yang bersifat mantap, yang meliputi tindakan : 1. Vasektomi atau vas Ligation 2. Tubektomi atau Tubal Ligation (operasi ikat saluran telur) 3. Histerektomi (operasi pengangkatan rahim) Ulama mengharamkan metode kontrasepsi permanent ini karena menilainya sebagai bentuk pengebirian yang dilarang oleh Rasulullah saw. Sesuai dengan sabda Rasulullah : Tidaklah termasuk golongan kami (umat islam) orang yang mengebiri orang lain atau mengebiri dirinya sendiri. Disamping itu, tindakan sterilisasi juga dianggap sebagai mengubah firth kejadian manusia yang dilarang dalam islam.
  • 7. 2) Cara yang dilarang Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan. ii  Alasan diperbolehkannya KB Menurut kelompok ulama yang membolehkan, dari segi nash, tidak ada nash yang sharih secara eksplisit melarang ataupun memerintahkan ber-KB. Mereka juga beralasan dari sudut pandang ekonomi dan kesehatan, antara lain, sebagai berikut: a. Untuk memberikan kesempatan bagi wanita beristirahat antara dua kehamilan. b. Jika salah satu atau kedua orang pasangan suami istri memiliki penyakit yang dapat menular. c. Untuk melindungi kesehatan ibu. d. Jika keuangan suami istri tidak mencukupi untuk membiayai lebih banyak anak. e. Imam al-ghazali menambahkan satu lagi, yaitu menjaga kecantikan ibu. Secara umum lembaga- lembaga fatwa di Indonesia menerima dan membolehkan KB. Majelis Ulama Indonesia menjelaskan, bahwa ajaran islam membenarkan Keluarga Berencana. Argumen yang membolehkannya adalah untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, pendidikan anak agar menjadi anak yang sehat, cerdas, dan sholeh. Majelis Tarjih Muhamadiyah memandang KB sebagai jalan keluar dari keadaan mendesak, dibolehkan sebagai hukum pengecualian, yakni: a. Untuk menjaga keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. b. Untuk menjaga keselamatan agama, orang tua yang dibebani kewajiban mencukupi keperluan hidup keluarga dan anak-anaknya. c. Untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak. Ulama-ulama NU termasuk memperbolehkan KB didasarkan pada prinsip kemaslahatan keluarga (Mashalihul Usrah) bagi pengembangan kemaslahatan umum (al-mashalihul ‘Ammah). Sedangkan menurut ulama PERSIS, K B dalam pengertian pengaturan jarak kelahiran hukumnya ibadah, dan tidak terlarang. Bagi Negara, program KB dapat mengurangi beban negara. Contohnya sebelum tahun 1990 diprediksikan, tanpa program KB jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 akan mencapai 285 juta jiwa. Namun dengan program KB, sensus pada tahun itu menunjukkan jumlah penduduk hanya 205 juta jiwa. Artinya, ada penghematan energi, pangan, dan sumber
  • 8. daya lain yang semestinya digunakan oleh 80 juta jiwa. Oleh karena itu program KB terus digalakkan oleh pemerintah. b. Macam-macam Alat Kontrasepsi Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal diantaranya ialah: 1. Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium. 2. Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadi dan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melalui canalis servikalis. 3. Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama dengan suntik. 4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita. 5. Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki- laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya. Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu yang dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersifat tradisional seperti jamuan, urut dsb. ii
  • 9. BAB III PENUTUP ii A. Kesimpulan Berdasarkan visi dan misi yang telah sampaikan dalam pembahasan makalh ini, Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meingkatkan kualitas penduduk. Kontribusi Program Keluarga Berencana Nasional tersebut dapat dilihat dalam pelaksanaan program Making Pregnancy Safer sehingga Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventive yang paling dasar dan utama. Namun dalam pelaksanaannya, timbul perdebatan dari kaum ulama Islam serta pihak-pihak yang bersangkutan terhadap jalannya program KB ini yang mempertimbangkan tentang hokum penggunaan alat kontrasepsi / ber-KB dari sudut pandang hukum Islam. Program keluarga berencana dilaksanakan atas dasar sukarela serta tidak bertentangan dengan agama, kepercayaan dan moral Pancasila. Dengan demikian maka bimbingan, pendidikan serta pengarahan amat diperlukan agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri dapat menghargai dan, menerima pola keluarga kecil sebagai salah satu langkah utama untuk me ningkatkan kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu pelaksanaan program keluarga berencana tidak hanya menyangkut masalah tehnis medis semata-mata, melainkan meliputi berbagai segi penting lainnya dalam tata hidup dan kehidupan masyarakat. 2. Kesimpulan Demikian makalah ini penulis buat. Menyadari bahwa tugas makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang konstruktif selalu diharapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penggarapan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr,Wb
  • 10. DAFTAR PUSTAKA 1. Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (PT Toko Gunung Agung : Jakarta. ii 1997), h. 54 2. M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah (PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 1997), h. 29 3. Prof. Abdurrahman Umran, Islam dan KB (PT Lentera Basritama: jakarta. 1997),h. 99 4. Drs. Musthafa Kamal, Fiqih Islam (Citra Karsa Mandiri: Yogyakarta. 2002), h. 293 5. Dr. H. Chuzamah, T. Yangro dkk. (ed), Problematika Hukum Islam Kontemporer (Pustaka Firdaus: Jakarta. 2002), h. 164-165 6. Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi Kemandulan (Mizan: Bandung. 1997), h. 70 7. Luthfi As-syaukani, Politik, Ham dan Isu-isu Fiqih Kontemporer (Pustaka Hidayah: Bandung. 1998), h. 157
  • 11. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kami tentang “Pandangan Islam Mengenai KB”. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Muhajir sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama, serta tidak lupa terima kasih juga untuk teman-teman yang telah bekerjasama dengan baik dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini tentunya belum cukup sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca yang bersifat membangun.Penulis berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. ii Raha, November 2013 Penulis
  • 12. DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................................... i Daftar Isi.............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang................................................................................................................ 1 2. Tujuan............................................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian KB................................................................................................................ 2 B. Pandangan Hukum Islam tentang KB............................................................................... 3 C. KB Menurut Pandangan islam......................................................................................... 4 D. Hukum KB.................................................................................................................... 5 E. cara KB yang diperbolehkan dan yang dilarang dengan islam....................................... 6 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN................................................................................................................9 3.2 SARAN............................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10 MAKALAH ii
  • 13. KELUARGA BERENCANA DALAM PANDANGAN ISLAM DI SUSUN OLEH: NAMA : WA IDA NIM : 2013.IB.0041 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 / 2014 ii