SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
 Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997:
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami
istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
 Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga
berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
 Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu
usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa
sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya
yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan
sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri
kehamilan dengan aborsi.
KB dapat dipahami sebagai suatu program nasional yang
dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk,
karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak
seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa.
TUJUAN UMUM
Keluarga Berencana ialah
suatu usaha yang
mengatur banyaknya
jumlah kelahiran
sedenikian rupa.
TUJUAN KHUSUS
Keluarga Berencana
dalam kehidupan sehari-
hari berkisar pada
pencegahan konsepsi
atau pencegahan
terjadinya pembuahan
atau pencegahan
pertemuan antara sel
sperma dengan sel telur.
 Penurunan angka kematian ibu dan anak.
 Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
 Peningkatan kesejahteraan keluarga.
 Peningkatan derajat kesehatan.
 Peningkatan mutu dan layanan KB.
 Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM.
Pemakai kontrasepsi KB memang harus diperiksa terlebih dahulu tekanan
darahnya. sebab pemakaian alat kontrasepsi memang pada umumnya akan
membuat tekanan darah sedikit naik dari normal. bahkan ada beberapa wanita
'' tidak bisa menggunakan kontrasepsi berhubungan tekanan darah demikian
ekstrim tinggi, dan itu sangat berbahaya.
disamping itu dampak negatif juga akan sangat berlainan bagi beberapa wanita
seperti :
Ø Berat badan menjadi bertambah / gemuk
Ø Akibat tambahan hormon lewat kontrasepsi maka kulit wajah menjadi
berjerawat
Ø Rambut rontok
Ø Tulang menjadi keropos
Ø Kelainan methabolisme lemak
Ø Mentsruasi yg tidak teratur
A. Untuk Ibu
 Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan
yang berulangkali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
 Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan
oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk
beristirahat dan menikmati waktu terluang serta melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya.
• B. Untuk Anak – Anak
• Memberikan kesempatan kepada mereka agar perkembangan
fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang
cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
• Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena
pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat
diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
• Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik
karena sumber - sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk
mempertahankan hidup semata-mata.
C. Untuk Ayah
Untuk memberikan kesempatan kepadanya agar dapat : memperbaiki
kesehatan mental dan sosial karena kesemasan berkurang serta lebih
banyak waktu yang tertuang untuk keluarganya.
Pengaruh Keluarga Berencana dari sudut kesehatan terutama terjadi
akibat-akibat berikut ini terhadap reproduksi manusia :
1. Pencegahan dari kehamilan dan kelahiran yang tak diinginkan, dan
terjadinya kehamilan yang diinginkan yang dengan cara lain tak
mungkin terjadi.
2. perubahan dari jumlah anak yang bisa dilahirkan seorang ibu.
3. variasi jarak waktu antara kehamilan.
4. perubahan saat terjadinya kelahiran terutama kelahiran yang
pertama dan yang terakhir, sehubungan usia orang tua terutama si
ibu.
Pandangan Agama Islam tentang Keluarga
Berencana
KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud
menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan
yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan
kemashlahatan bagi umatnya.
KB diperbolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan kelahiran atau usaha
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi
dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga atau tanzim an
nasl (pengaturan keturunan), bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan)
dalam arti pemandulan (taqim) dan aborsi (isqot al-haml),
Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah
timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat
melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan
lagi kebolehan KB dalam Islam.
Pandangan KB menurut Al-qur’an dan Hadits
Pelaksanaan KB dibolehkan dalam Islam karena pertimbangan
ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat Al-Qur'an:
•
“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.” (Q.S Luqman:14)
• Ayat-ayat di atas (Q.S. Luqman: 14 dan Q.S. Al-ahqaf: 15) memberi
petunjuk kepada kita bahwa kita perlu melaksanakan perencanaan
keluarga atas dasar mencapai keseimbangan antara mendapat keturunan
dengan:
1. Terpeliharanya kesehatan ibu anak, terjaminnya
keselamatan jiwa ibu karena beban jasmani dan rohani
selama hamil, melahirkan, menyusui dan memelihara
anak serta timbulnya kejadian yang tidak diinginkan
dalam keluarga.
2. Terpeliharanya kesehatan jiwa, jasmani dan rohani serta
tersedianya pendidikan bagi anak.
3. Terjaminnya keselamatan agama orang tua yang dibebani
kewajiban mencukupkan kebutuhan hidup keluarga.
Adapun hadits-hadits yang dapat dijadikan dalil atau pedoman dalam
penerapan program KB antara sebagai berikut:
• Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
berkecukupan daripada meninggalkan mereka menjadi beban tanggungan orang
banyak.(hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Saad bin abi Waqaash ra.)
Maksud dari hadits ini adalah faktor kemapuan suami istri untuk memenuhi
kebutuhan anak-anaknya hendaklah dijadikan pertimbangan mereka yang ingin
menambah jumlah anaknya.
• Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang
mukmin yang lemah.(Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra).
Maksud dari hadits ini adalah Islam lebih menghargai kualitas daripada kuantitas,
dan maksud kuat adalah kuat mental, fisik, moril maupun materiil.
KB Menurut Pandangan Ulama’
a. Ulama’ yang memperbolehkan
Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri,
Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa
diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain:
 untuk menjaga kesehatan si ibu.
menghindari kesulitan ibu,
untuk menjarangkan anak.
Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan
pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap
ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-
Mu’minun ayat: 12, 13, 14.
b. Ulama’ yang melarang
Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang
diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang
mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti
firman Allah:
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan)
kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.
Cara KB yang diperbolehkan dan yg dilarang
1.) Cara yang diperbolehkan
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh
syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet
vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang
ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan
hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya.
2.) Cara yang dilarang
Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan
cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang
termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak
diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn
keturunan.
Pandangan Agama Kristen Tentang
Keluarga Berencana
• Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama
dalam membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan
keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan.
• Perkawinan sebagai sebuah proses yang bertanggung jawab, selain itu
kristen juga menyebutkan kesejahteraan keluarga memiliki makna yang
sangat penting dengan apa yang disebut keluarga yang bertanggung
jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa
bahtera rumah tangga dalam takut akan Allah. Karena itu, kristen
mendukung program KB.
• Bagi agama kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagian
keluarga, dimana hak dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara
memadai. Secara filosofis bertujuan untuk melindungi hidup. Pandangan
ini didasarkaan antara lain baahwa kebahaagiaan suatu keluarga
bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya
dengan tepat terhadap tiap anggota yang lain.
Pandangan Agama Buddha tentang Keluarga
Berencana
 Masalah kependudukan dan keluarga berencana belum timbul
ketika budha Gotama maasih hidup. Tetapi kita bisa menelaah
ajarannya yang relevan dengan makna keluarga berencana.
 Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup harmonis
antara suami istri dan antara orang tua dan anaknya. Kewajiban
orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan dan
memperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya.
 Jadi, bila kita perhatikan kewajiban tersebut maka program KB
patut dilaksanakan karena KB menimbulkan kesejahteraan
keluarga.
Keluarga berencana dibenarkan dalam agama budha dan umat
budha dibebaskan memilih cara KB yang cocok untuk masing-
masing
Pandangan Agama Hindu tentang Keluarga
Berencana
KB menurut agama hindu di perbolehkan karena KB dapat
membatasi jumlah anak dengan tujuan agar sejahtera.
Berdasarkan paham agama-agama yang ada di Indonesia,
pada umumnya menyatakan dapat menerima gagasan Keluarga
Berencana. Dengan kata lain prinsip untuk mensejahterakan
umat manusia dari program KB ini tidak dilarang oleh agama
manapun.
Hanya saja perbedaan pandangan yang masih ada ialah
tentang cara-cara pelaksanaannya atau alat-alat yang boleh dan
tidak boleh digunakan dalam KB.
Kb dalam pandangan agama

More Related Content

What's hot

Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Pijat laktasi oksitosin akupresure
Pijat laktasi oksitosin akupresurePijat laktasi oksitosin akupresure
Pijat laktasi oksitosin akupresureUFDK
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananAspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananHetty Astri
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidanadeputra93
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalRahayu Pratiwi
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDKontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDfarfaris
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Pijat laktasi oksitosin akupresure
Pijat laktasi oksitosin akupresurePijat laktasi oksitosin akupresure
Pijat laktasi oksitosin akupresure
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananAspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDKontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUD
 
Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikKontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILANASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 

Viewers also liked

pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpjj_kemenkes
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAMHUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAMmuhbaskoro
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaBambang Setiawan
 
Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...
Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...
Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 

Viewers also liked (12)

Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatan
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
 
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAMHUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
HUKUM KB DALAM AGAMA ISLAM
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
 
Islam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencanaIslam dan keluarga berencana
Islam dan keluarga berencana
 
Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...
Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...
Makalah tuntunan agama islam terhadap ibu nifas, kebersihan mandi, ibadah, ma...
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
Keluarga sakinah
Keluarga sakinahKeluarga sakinah
Keluarga sakinah
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 

Similar to Kb dalam pandangan agama

Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatanpjj_kemenkes
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamYadhi Muqsith
 

Similar to Kb dalam pandangan agama (20)

Keluarga Berencana
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
Kb
KbKb
Kb
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 

More from Ainur

Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur
 
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupAinur
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample Ainur
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
LeptospirosisAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalAinur
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin Ainur
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiAinur
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananAinur
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilanAinur
 
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur
 
Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxAinur
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Ainur
 

More from Ainur (20)

Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
 
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
Leptospirosis
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur Pujianti
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilan
 
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
 
Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptx
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
 

Kb dalam pandangan agama

  • 1.
  • 2.  Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.  Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
  • 3.  Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. KB dapat dipahami sebagai suatu program nasional yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa.
  • 4. TUJUAN UMUM Keluarga Berencana ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedenikian rupa. TUJUAN KHUSUS Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari- hari berkisar pada pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau pencegahan pertemuan antara sel sperma dengan sel telur.
  • 5.  Penurunan angka kematian ibu dan anak.  Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.  Peningkatan kesejahteraan keluarga.  Peningkatan derajat kesehatan.  Peningkatan mutu dan layanan KB.  Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM.
  • 6. Pemakai kontrasepsi KB memang harus diperiksa terlebih dahulu tekanan darahnya. sebab pemakaian alat kontrasepsi memang pada umumnya akan membuat tekanan darah sedikit naik dari normal. bahkan ada beberapa wanita '' tidak bisa menggunakan kontrasepsi berhubungan tekanan darah demikian ekstrim tinggi, dan itu sangat berbahaya. disamping itu dampak negatif juga akan sangat berlainan bagi beberapa wanita seperti : Ø Berat badan menjadi bertambah / gemuk Ø Akibat tambahan hormon lewat kontrasepsi maka kulit wajah menjadi berjerawat Ø Rambut rontok Ø Tulang menjadi keropos Ø Kelainan methabolisme lemak Ø Mentsruasi yg tidak teratur
  • 7. A. Untuk Ibu  Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulangkali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.  Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk beristirahat dan menikmati waktu terluang serta melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
  • 8. • B. Untuk Anak – Anak • Memberikan kesempatan kepada mereka agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga. • Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak. • Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber - sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata.
  • 9. C. Untuk Ayah Untuk memberikan kesempatan kepadanya agar dapat : memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kesemasan berkurang serta lebih banyak waktu yang tertuang untuk keluarganya. Pengaruh Keluarga Berencana dari sudut kesehatan terutama terjadi akibat-akibat berikut ini terhadap reproduksi manusia : 1. Pencegahan dari kehamilan dan kelahiran yang tak diinginkan, dan terjadinya kehamilan yang diinginkan yang dengan cara lain tak mungkin terjadi. 2. perubahan dari jumlah anak yang bisa dilahirkan seorang ibu. 3. variasi jarak waktu antara kehamilan. 4. perubahan saat terjadinya kelahiran terutama kelahiran yang pertama dan yang terakhir, sehubungan usia orang tua terutama si ibu.
  • 10. Pandangan Agama Islam tentang Keluarga Berencana KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. KB diperbolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga atau tanzim an nasl (pengaturan keturunan), bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan) dalam arti pemandulan (taqim) dan aborsi (isqot al-haml), Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.
  • 11. Pandangan KB menurut Al-qur’an dan Hadits Pelaksanaan KB dibolehkan dalam Islam karena pertimbangan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat Al-Qur'an: • “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
  • 12. Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S Luqman:14)
  • 13. • Ayat-ayat di atas (Q.S. Luqman: 14 dan Q.S. Al-ahqaf: 15) memberi petunjuk kepada kita bahwa kita perlu melaksanakan perencanaan keluarga atas dasar mencapai keseimbangan antara mendapat keturunan dengan: 1. Terpeliharanya kesehatan ibu anak, terjaminnya keselamatan jiwa ibu karena beban jasmani dan rohani selama hamil, melahirkan, menyusui dan memelihara anak serta timbulnya kejadian yang tidak diinginkan dalam keluarga. 2. Terpeliharanya kesehatan jiwa, jasmani dan rohani serta tersedianya pendidikan bagi anak. 3. Terjaminnya keselamatan agama orang tua yang dibebani kewajiban mencukupkan kebutuhan hidup keluarga.
  • 14. Adapun hadits-hadits yang dapat dijadikan dalil atau pedoman dalam penerapan program KB antara sebagai berikut: • Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan daripada meninggalkan mereka menjadi beban tanggungan orang banyak.(hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Saad bin abi Waqaash ra.) Maksud dari hadits ini adalah faktor kemapuan suami istri untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya hendaklah dijadikan pertimbangan mereka yang ingin menambah jumlah anaknya. • Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang mukmin yang lemah.(Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra). Maksud dari hadits ini adalah Islam lebih menghargai kualitas daripada kuantitas, dan maksud kuat adalah kuat mental, fisik, moril maupun materiil.
  • 15. KB Menurut Pandangan Ulama’ a. Ulama’ yang memperbolehkan Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain:  untuk menjaga kesehatan si ibu. menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al- Mu’minun ayat: 12, 13, 14.
  • 16. b. Ulama’ yang melarang Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.
  • 17. Cara KB yang diperbolehkan dan yg dilarang 1.) Cara yang diperbolehkan Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi : Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya. 2.) Cara yang dilarang Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan.
  • 18. Pandangan Agama Kristen Tentang Keluarga Berencana • Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama dalam membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan. • Perkawinan sebagai sebuah proses yang bertanggung jawab, selain itu kristen juga menyebutkan kesejahteraan keluarga memiliki makna yang sangat penting dengan apa yang disebut keluarga yang bertanggung jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa bahtera rumah tangga dalam takut akan Allah. Karena itu, kristen mendukung program KB. • Bagi agama kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagian keluarga, dimana hak dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. Secara filosofis bertujuan untuk melindungi hidup. Pandangan ini didasarkaan antara lain baahwa kebahaagiaan suatu keluarga bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya dengan tepat terhadap tiap anggota yang lain.
  • 19. Pandangan Agama Buddha tentang Keluarga Berencana  Masalah kependudukan dan keluarga berencana belum timbul ketika budha Gotama maasih hidup. Tetapi kita bisa menelaah ajarannya yang relevan dengan makna keluarga berencana.  Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup harmonis antara suami istri dan antara orang tua dan anaknya. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan dan memperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya.  Jadi, bila kita perhatikan kewajiban tersebut maka program KB patut dilaksanakan karena KB menimbulkan kesejahteraan keluarga. Keluarga berencana dibenarkan dalam agama budha dan umat budha dibebaskan memilih cara KB yang cocok untuk masing- masing
  • 20. Pandangan Agama Hindu tentang Keluarga Berencana KB menurut agama hindu di perbolehkan karena KB dapat membatasi jumlah anak dengan tujuan agar sejahtera.
  • 21. Berdasarkan paham agama-agama yang ada di Indonesia, pada umumnya menyatakan dapat menerima gagasan Keluarga Berencana. Dengan kata lain prinsip untuk mensejahterakan umat manusia dari program KB ini tidak dilarang oleh agama manapun. Hanya saja perbedaan pandangan yang masih ada ialah tentang cara-cara pelaksanaannya atau alat-alat yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam KB.