Dokumen tersebut merangkum latar belakang, ciri kunci, kebijakan, dan peristiwa penting masa Orde Baru di Indonesia, termasuk runtuhnya Orde Lama, upaya pemerintahan Orde Baru, pelaksanaan pemilu, dan kondisi sosial, politik, dan ekonomi pada masa itu. Orde Baru berusaha menstabilkan negara setelah G30S dengan menekan oposisi namun mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat.
2. Latar Belakang
Lahirnya era orde baru dilatarbelakangi
oleh runtuhnya orde lama. Tepatnya pada saat
runtuhnya kekuasaan Soekarno yang lalu
digantikan oleh Soeharto. Salah satu penyebab
yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan
lahirnya orde baru adalah keadaan keamanan
dalam negri yang tidak kondusif pada masa orde
lama.
3. Upaya Lahirnya Orde Baru Untuk :
a. Mengoreksi total penyimpangan yang
dilakukan pada masa orde lama.
b. Penataan kembali seluruh aspek kehidupan
rakyat,bangsa,dan negara indonesia.
c. Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.
d. Menyusun kembali kekuatan bangsa untuk
menumbuhkan stabilitas nasional guna
mempercepat proses pembangunan bangsa.
4. Ciri Pokok Orde Baru
• Pemerintahan yang diktator tetapi aman dan
damai
• Tindak korupsi merajalela
• Tidak ada kebebasan berpendapat
• Pancila terkesan menjadi ideologi tertutup
• Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat
• Ikut sertanya militer dalam pemerintahan
• Adanya kesenjangan sosial yang mencolok
antara orang kaya dan orang miskin
5. Kebijakan Pada Masa Orde Baru
• Indonesia didaftarkan lagi menjadi anggota PBB
pada bulan september 1966
• Adanya perbaikan ekonomi dan pembangunan
• Pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran
• Dilaksanakannya kebijakan transmigrasi dan
keluarga berencana
• Adanya gerakan memerangi buta huruf
• Dilakukannya swasembada pangan
• Munculnya gerakan Wajib Belajar dan
gerakan Nasional Orang Tua Asuh
• Dibukanya kesempatan investor asing untuk
menanamkan modal di Indonesia
6. Kronologis lahirnya orde baru
• 30 September 1965
Terjadinya pemberontakan G30S PKI
• 11 Maret 1966
Letjen Soeharto menerima Supersemar dari presiden Soekarno untuk
melakukan pengamanan
• 12 Maret 1966
Dengan memegang Supersemar, Soeharto mengumumkan pembubaran PKI
dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang
• 22 Februari 1967
Soeharto menerima penyerahan kekuasaan pemerintahan dari presiden
Soekarno
• 7 Maret 1967
Melalui sidang istimewa MPRS, Soeharto ditunjuka sebagai pejabat presiden
sampai terpilihnya presiden oleh MPR hasil
pemilu
• 12 Maret 1967
Jenderal Soeharto dilantik menjadi presiden Indonesia kedua sekaligus
menjadi masa awal mula lahirnya era orde baru
7. Landasan-landasan Orde Baru
a. Landasan idiil
Falsafah dan ideologi negara pancasila
b. Landasan konstitusional
Undang-undang dasar 1945 dan adapun
landasan situasional adalah landasan-landasan
yang dipakai sampai terbentuknya pemerintahan
baru sesudah pemilihan umum.
9. Pelaksanaan Pemilu Pada Masa Orde Baru
Pemilu dilakukan setiap lima tahn sekali untuk
memilih anggota legislatif dan Presiden serta Wakil
Presiden. Masyarakat bebas memilih partai yang
disukainya yang ikut dalam pemilu. Anggota legislatif
ditentukan oleh pemerintah yang berkuasa (Soeharto)
berdasarkan daftar yang diajukan oleh panitia yang
ditunjuk oleh presiden. Pada masa itu, panitia yang
bertugas mencari calon anggota legislatif ialah militer di
setiap daerah. Daftar nama calon itu kemudian
diserahkan kepada presiden.
10. A. 2 Mei 1977
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1977 diselenggarakan
secara serentak pada tanggal 2 Mei 1977 untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I
Propinsi maupun DPRD Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1977-1982.
• Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan
umum ini adalah Golongan Karya.
11. B. 4 Mei 1982
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1982
diselenggarakan secara serentak pada tanggal 4 Mei
1982 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun
DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-
Indonesia periode 1982-1987.
• Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan
umum ini adalah Golongan Karya.
12. C. 23 April 1987
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1987 diselenggarakan
secara serentak pada tanggal 23 April 1987 untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I
Propinsi maupun DPRD Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1987-1992.
• Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan
umum ini adalah Golongan Karya.
13. D. 9 Juni 1992
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1992 diselenggarakan
secara serentak pada tanggal 9 Juni 1992 untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I
Propinsi maupun DPRD Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1992-1997.
• Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan
umum ini adalah Golongan Karya.
14. E. 29 Mei 1997
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1997 diselenggarakan
secara serentak pada tanggal 29 Mei 1997 untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi
maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-
Indonesia periode 1997-2002. Pemilihan Umum ini merupakan
yang terakhir kali diselenggarakan pada masa Orde Baru.
• Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan
Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini
adalah Golongan Karya. Pemilu ini diwarnai oleh aksi golput
oleh Megawati Soekarnoputri, yang tersingkir sebagai Ketua
Umum PDI yang tidak diakui rezim pemerintah waktu itu
15. Kehidupan Sosial, Politik, dan Ekonomi pada Orde Baru
Era ekonomi Orde Baru tak lepas dari kemampuan
ekspor migas kita. Masih melekat dalam benak kita masa-masa
oil Boom tahun 1970-an, di mana ekspor migas
merupakan andalan utama dalam anggaran belanja
nasional, karena memang sector migas menyumbang dana
trbesar, baru disusul kemudian sector non migas dan
pajak. Kestabilan politik di tanah air pun menarik para
investorasing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Hal ini taampak pesat di tahun 1990-an, sehingga decade
ini tentu saja hingga sebelum krisis moneter terjadi
disebut era meminjam Mohammad Sadli, ‘boom
ekonomi’. Sebelum terjadi krisis moneter dan krisis
ekonomi, yang dimulai pada bulan Juli 1997, melihat
fundamental ekonomi dan pengalaman Indonesia selama
Orde Baru, nyaris tak pernah terfikirkan bahwa era krisis
ekonomi bakal dialami bangsa Indonesia.