Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
HIRADC
1. Photo by danidantje - Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike License https://www.flickr.com/photos/11071056@N02 Created with Haiku Deck
Ahmad Afif Mauludi
Desfi Nur Kharisma
Lany Aprili Sulistiani
Meitama Arif B.
Rokhmah N. Riskha
2. Photo by Daniel Kulinski - Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike License https://www.flickr.com/photos/7729940@N06 Created with Haiku Deck
3. Photo by ImageAbstraction - Creative Commons Attribution-NonCommercial License https://www.flickr.com/photos/45678931@N05 Created with Haiku Deck
KONSEP HIRADC
• HIRADC singkatan dari (Hazard
Identification, Risk Assessment and
Determine Control)
• Disebut juga sebagai manajemen risiko
• Bagian standar OHSAS 18001:2007 klausa
4.3.1
• Prinsip2 yang digunakan di tempat kerja
untuk memanajemen keselamatan dan
kesehatan pekerja
• Metode untuk mengidentifikasi bahaya,
menilai resiko dan melakukan pengendalian
4. Photo by USACE HQ - Creative Commons Attribution License https://www.flickr.com/photos/30539067@N04 Created with Haiku Deck
5.
6. • Kewajiban di beberapa negara tertentu
• Merupakan standar OHSAS 18001:2007
• Sebagai upaya untuk menjamin keselamatan
pekerja
• Penentukan apakah pengendalian yang
dilakukan atau akan dilakukan efektif atau tidak
• Pengontrolan setiap risiko sebelum terjadi
konsekuensi
7.
8. • Terdapat bahaya yang menimbulkan ancaman yang signifikan
• Terdapat ketidakpastian terhadap kecukupan pengendalian yang telah ada
• Ketika ada perubahan yang dilakukan atau diterapkan pada input, proses
maupun output
• Sebelum melaksanakan perbaikan atau langkah pencegahan
• Perusahaan yang menginginkan peningkatan pada SMK3
11. Apa yang harus diperhatikan
• Aktifitas rutin dan tidak rutin
• Aktifitas orang-orang yang mempunyai akses ke tempat kerja
• Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya
• Bahaya dari luar dan dalam tempat kerja
• Infrastuktur, equipment dan material di tempat kerja
• Perubahan : organisasi, aktifitas atau material
• Modifikasi sistem manajemen K3
• Kewajiban perundangan yang terkait penilaian risiko dan
tindakan pengendalian
• Desain tempat kerja, proses, instalasi, pemesinan dan
peralatan, prosedur operasional dan organisasi kerja, termasuk
adaptasinya terhadap kemampuan manusia
12.
13.
14. Photo by RDECOM - Creative Commons Attribution License https://www.flickr.com/photos/34402227@N03 Created with Haiku Deck
Aspek yang diperhatikan dalam melakukan identifikasi bahaya yaitu :
• Lingkup identifikasi bahaya yang dilakukan
• Waktu pelaksanaan identifikasi bahaya
Dalam melakukan identifikasi bahaya kita dapat menggunakan
beberapa metode yaitu :
a. teknik pasif
b. teknik semi proaktif
c. teknik proaktif
15. Pemilihan teknik proaktif dalam
identifikasi bahaya
Pertimbangan dalam menentukan teknik identifikasi bahaya :
• Sistematis dan terstruktur
• Mendorong pemikiran kreatif tentang kemungkinan bahaya yang belum
pernah diknal sebelumnya
• Harus sesuai dengan sifat dan skala kegiatan perusahaan
• Mempertimbangkan ketersediaan informasi yang diperlukan
Checklist
Brainstor
ming
SWIFT
HAZOP
FMEA
JSA
FTA
Tingkat kerumitan dan kelengkapan analisis
16. Photo by monkeyc.net - Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike License https://www.flickr.com/photos/73584213@N00 Created with Haiku Deck
17. Photo by Gwenaël Piaser - Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike License https://www.flickr.com/photos/22841923@N02 Created with Haiku Deck