SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
PERSETUJUAN TEKNIS LIMBAH B3
Jakarta, 27 August 2022
1
PENGELOLAAN LIMBAH B3 (PP 22 TAHUN 2021)
MANFAAT TRAINING
• MENGENAL REGULASI PENGELOLAAN LB3 PP 22 TAHUN 2021
• MAMPU MELAKUKAN TAHAPAN PROSES PENGAJUAN PENGELOLAAN LB3
• MENGETAHUI KRITERIA PENILAIAN PROPER LB3
• MAMPUMEBUAT PERTEK PEMANFAATAN LB3
• MAMPU MEMBUAT RINTEK LB3
FEBY DIAN PERMANA, S.T
• PRAKTISI ENVIRONMENTAL LEBIH DARI 10 TAHUN
• ENVIROMENTAL EXPERT CORPORATE APP SINAR MAS
• HP/EMAIL: 0813-88491452 / FEBYDIANPERMANA@YAHOO.CO.ID
MATERI :
• REGULASI PENGELOLAAN LB3 PP 22 TAHUN 2021
• IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN LB3 & NERACA LB3
• DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
• TEKNIK SAMPLING LB3
• TINGKATAN PENGELOLAAN LB3
• TAHAPAN PROSES PENGAJUAN PENGELOLAAN LB3
• KRITERIA PENILAIAN PROPER LB3
• PERTEK PEMANFAATAN LB3
• RINTEK LB3
TARGET PESERTA :
HRGA MANAGER, HSE OFFICER, SUPERVISOR,
STAFF, MAHASISWA
2
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
TUJUAN :
a. Menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja;
b. Menjamin setiap warga negara memperoleh pekerjaan;
c. Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan; dan
d. Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang
berkaitan dengan peningkatan ekosistem investasi, kemudahan
dan percepatan proyek strategis nasional yang berorientasi pada
kepentingan nasional.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Undang-Undang Cipta
Kerja mengatur kebijakan strategis Cipta Kerja antara lain :
PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN KEGIATAN BERUSAHA
3
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha, meliputi :
a. Penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;
b. Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.
PENINGKATAN
EKOSISTEM INVESTASI
DAN KEGIATAN
BERUSAHA
PENERPAPAN
PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RESIKO
4
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
 Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan
penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan
usaha.
 Penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha diperoleh
berdasarkan penilaian tingkat bahaya dan potensi terjadinya
bahaya.
 Penilaian tingkat bahaya dilakukan terhadap aspek:
a. kesehatan;
b. keselamatan;
c. LINGKUNGAN; dan/atau
d. pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya.
Perizinan
Berusaha
Berbasis Resiko
Penilaian
Tingkat Bahaya
Kesehatan
Keselamatan
LINGKUNGA
N
Sumberdaya
5
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
 Terkait perubahan terkait dengan ketentuan lingkungan meliputi : perubahan
pengaturan Izin Lingkungan, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran
Udara, Penegakkan Hukum, Dana Jaminan Lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3.
 Dalam Pengelolaan Limbah B3, maka terjadi PERUBAHAN terhadap Pasal 59 menjadi :
(1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3
yang dihasilkannya.
(2) Dalam hal B3 telah kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan Pengelolaan
Limbah B3.
(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri Pengelolaan Limbah B3,
pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.
(4) Pengelolaan Limbah B3 WAJIB MENDAPAT PERIZINAN BERUSAHA, atau PERSETUJUAN
PEMERINTAH PUSAT ATAU PEMERINTAH DAERAH.
(5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajib mencantumkan persyaratan
lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi pengelola
limbah B3 dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
(6) Keputusan pemberian Perizinan Berusaha wajib diumumkan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
6
Memperpendek birokrasi perizinan, dan memperkuat
penegakan hukum, tanpa mengurangi tujuan dan fungsinya
(Integrasi Izin Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha)
MELINDUNGI KUALITAS LINGKUNGAN DAN MEMPERMUDAH KEGIATAN BERUSAHA
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 5 TAHUN 2021
Tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 22 TAHUN 2021
Tentang Penyelenggaraan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup
7
Memperpendek birokrasi perizinan  Memperkuat penegakan hukum
Dalam UU 32/2009,
ada 4 tahapan :
1. Proses Dokumen
lingkungan
(Amdal, UKL/UPL)
2. Persetujuan
Dokumen
Lingkungan
3. Izin Lingkungan
4. Izin Usaha
Menjadi 3
tahapan :
1. Proses
Dokumen
lingkungan
(Amdal,
UKL/UPL)
2. Persetujuan
Lingkungan
3. Perizinan
Berusaha
Jika ada
pelangaran, yang
akan terkena
adalah Izin
Lingkungan.
Selama Izin Usaha
tdk dicabut, maka
kegiatan dapat
tetap berjalan.
Jika ada
pelanggaran
Perizinan
Berusaha bisa
dicabut.
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
8
Dampak
Jenis Perizinan
Berusaha
Pasal 1, 36, 37, 38, dan 40 RUU CK
Tinggi AMDAL
Menengah Tinggi
UKL-UPL
Rendah SPPL
Menengah
Rendah
IZIN
SERTIFIKAT STANDAR
NIB
SKKL
PKPLH
NIB
IZIN
PENGAWASAN
PEMBINAAN
Kriteria Risiko (dasar)
Dampak Penting AMDAL
UKL-UPL
Dampak Tidak Penting,
kegiatan Skala kecil
SPPL
Dampak Tidak
Penting
IZIN USAHA
DAN/ATAU
KEGIATAN
PENGAWASAN
PEMBINAAN
Izin Lingkungan
Tingkat Risiko
Norma Perizinan (UU 32/2009)
Konsep Perizinan RBA (UU CK)
• Penetapan jenis Perizinan Berusaha menggunakan konsep RBA, sementara penetapan jenis dokumen lingkungan menggunakan kriteria Dampak Penting;
• Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha.
Jenis Dokumen
Lingkungan
Jenis
Perizinan Berusaha
Persetujuan
Lingkungan
Persetujuan
Lingkungan
Jenis Dokumen
Lingkungan
Persandingan Amdal, UKL-UPL, SPPL, Persetujuan Lingkungan  Perizinan Berusaha
9
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (P3LH)
BAB VII. PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3
10
Bab I
Ketentuan Umum
(Psl. 1 - 2)
Bab II
Persetujuan Lingkungan
(11 Bagian)
(Psl. 3 - 106)
Bab III
Perlindungan dan
Pengelolaan Mutu Air
(Psl.107 - 162)
Bab IV
Perlindungan dan
Pengelolaan Mutu
Udara
(Psl.163 - 219)
Bab V
Perlindungan dan
Pengelolaan Mutu
Laut
(Psl. 220 - 271)
Bab VI
Pengendalian
Kerusakan
Lingkungan Hidup
(Psl. 272 - 273)
Bab VII
Pengelolaan Limbah
B3  Limbah nonB3
(Psl. 274 - 470)
Bab VIII
Dana Penjaminan utk
Pemulihan LH
(Psl. 471 - 479)
Bab IX
Sistem Informasi
Lingkungan Hidup
(Psl. 480 - 489)
Bab X
Pembinaan dan
Pengawasan
(Psl. 490 - 504)
Bab XI
Pengenaan Sanksi
Administrasi
(Psl. 505 - 526)
Bab XII
Ketentuan Peralihan
(Psl. 527)
Bab XIII
Ketentuan Penutup
(Psl. 528 - 534)
Struktur dan Sistematika Pengaturan dalam
PERATURAN PEMERINTAH NOMO 22 TAHUN 2020
• 13 Bab
• 534 Pasal
• 15 Lampiran
11
Terdiri dari :
196 Ps (Pasal 274 – 470)
Lampiran : IX, X, XI, XII, XIV
Ruang Lingkup:
1. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 274-449)
2. Pengelolaan Limbah nonB3 (Pasal 450-470)
BAB VII
Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah NonB3
12
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 


 PP 22 / 2021
“Frasa”
berubah
IZIN
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
PERSETUJUAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
IZIN
LINGKUNGAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN
PERSETUJUAN
UJI COBA
KEWAJIBAN PELAPORAN,
DAN DILAKUKAN POST AUDIT
(setelah Pertek PLB3 terbit)
13
Pemohon yang belum memiliki fasilitas dan/atau melakukan uji coba
pemanfaatan/pengolahan Limbah B3, setelah mendapat PERSETUJUAN
TEKNIS dilakukan prosedur/mekanisme verifikasi.
Jika VERIFIKASI MEMENUHI
Persetujuan Teknis
diterbitkan Surat Persetujuan
Operasional (SLO) kegiatan.
Jika verifikasi TIDAK MEMENUHI
Persetujuan Teknis
diterbitkan surat penghentian
sementara.
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 


 PP 22 / 2021
Penyimpanan Limbah B3 TERINTEGRASI dengan Persetujuan
Lingkungan
14
“Dumping”
 Dumping hanya bisa dilakukan oleh yang Penghasil Limbah
B3.
 Dumping membutuhkan Persetujuan dari Pemerintah Pusat.
(bukan Persetujuan Teknis, sesuai Pasal 22 angka 21 UUCK
yang mengubah Pasal 61 UU 32/2009).
Khusus fasilitas Penimbusan Akhir (Landfill), verifikasi dilakukan melalui
tiga tahapan:
① penentuan lokasi (syarat permeabilitas tanah sesuai dengan
kelas Landfill);
② pembangunan fasilitas Penimbusan Akhir (sesuai dengan kelas
Landfill); dan
③ operasional Penimbunan (tes kebocoran/leak inspection).
“Landfill”
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 


 PP 22 / 2021
15
LIMBAH
Limbah B3
pada daftar
Lampiran IX
Limbah
nonB3
TERDAFTAR
Limbah
nonB3
KHUSUS
Pengelolaan Limbah
nonB3
• Tidak memerlukan
Persetujuan Teknis
• Standar pengelolaan
tercantum dalam
Persetujuan
Lingkungan/SK
Pengecualian Menteri
Pengelolaan Limbah B3
• Memerlukan
Persetujuan Teknis
• Pertek terintegrasi
dengan
Persetujuan
Lingkungan
Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah wajib
menlakukan pengelolaan
limbah yang dihasilkannya.
Limbah nonB3 pada
Lampiran XIV
(9 Jenis Limbah) yang
semula Limbah B3
Spesifik Khusus)
Limbah nonB3 dari
Pengecualian
Limbah B3
per Pelaku Usaha
(Uji Karakteristik)
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
PENGELOLAAN
LIMBAH NON B3
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 


 PP 22 / 2021 16
IZIN PLB3 Diintegrasikan
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
*KBLI: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
PERIZINAN
BERUSAHA
PEMENUHAN
KOMITMEN
PERSETUJUAN TEKNIS
Surat Kelayakan
Operasional
PERSYARATAN
PERMOHONAN
PERSETUJUAN
TEKNIS
NON JASA/
PENGHASIL LB3
(KBLI mengikuti kegiatan induk) Persetujuan
Teknis untuk kegiatan penghasil LB3 mencakup:
pengolahan; pemanfaatan; penimbunan; dan
dumping LB3.
JASA PLB3
(KBLI – Bidang Usaha
Pengelolaan LB3)
IZIN USAHA
DI MENTERI
LHK
Diganti :
Persetujuan Teknis, dan
Persetujuan Pemerintah
Pusat (untuk kegiatan
Dumping )
PENGAWASAN
Verifikasi /
Pembinaan
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 


 PP 22 / 2021 17
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengelolaan Limbah B3
adalah kegiatan yang
meliputi:
 Pengurangan;
 Penyimpanan;
 Pengangkutan
 Pengumpulan,
 Pemanfaatan,
 Pengolahan. dan/atau
 Penimbunan.
PERSETUJUAN TEKNIS DAN
SURAT KELAYAKAN
OPERASIONAL (SLO)
Siapa, Apa,
Siapa, Apa,
Siapa, Apa,
Siapa, Apa,
Bagaimana ?
Bagaimana ?
Bagaimana ?
Bagaimana ?
18
Siapa ?
Permohonan Persetujuan Teknis disampaikan oleh :
 Penghasil Limbah B3 (Industri dan/atau Kegiatan yang menghasilkan Limbah B3).
 “Jasa” yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang melakukan
Pengumpulan, Pengolahan, Pemanfaatan dan/atau Penimbunan Limbah B3.
19
Apa ?
Persetujuan Teknis adalah persetujuan dari pemerintah atau
Pemerintah Daerah berupa ketentuan mengenai standar
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hiclup dan/atau analisis
mengenai dampak lalu lintas Usaha dan/atau Kegiatan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Surat Kelayakan operasional yang selanjutnya disingkat SLO adalah
surat yang memuat pernyataan pemenuhan mengenai standar
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Usaha dan/atau
Kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
20
KEDUDUKAN PERSETUJUAN TEKNIS
DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Menteri
LHK
Gubernur
Bupati/
Wali Kota
Penilaian Substantif
Penilaian Administratif
21
PERMOHONAN DAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS DAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH B3
Persetujuan Teknis (Pertek) dan
Surat Kelayakan Operasional (SLO) WAJIB dimiliki oleh :
KEGIATAN PERTEK SLO KEWENANGAN
(PEJABAT PENERBITAN)
a. Pengumpulan LB3 ✔ ✔ Menteri, Gubernur,
Bupati, Walikota
b. Pemanfaatan LB3 ✔ ✔ Menteri
c. Pengolahan LB3 ✔ ✔ Menteri
d. Penimbunan LB3 ✔ ✔ Menteri
e. Dumping LB3 ✔ Menteri
CARA PENGAJUAN PERTEK
1. Wajib
AMDAL
Bersamaan
dengan PL
Pengajuan
sendiri
2. Wajib
UKL-UPL
Diajukan
sebelum
Pangajuan PL
PEMOHON
PEJABAT
PENERBIT
Dilengkapi persyaratan
teknis  kelengkapan
dokumen lainnya
PEMERIKSAAN DOKUMEN (2 hari kerja)
PROSES PENERBITAN PERTEK
PERUBAHAN PERTEK dapat
dilakukan :
 Sebelum terbitnya Pertek
atau
 Sesudah terbitnya Pertek
VERIFIKASI (7 hari kerja)
PENERBITAN PERTEK (7 hari kerja)
22
PEMOHON
MENGAJUKAN
PERIZINAN
BERUSAHA PLB3
LEMBAGA OSS
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
PERSETUJUAN
TEKNIS PLB3
SURAT KELAYAKAN
OPERASI
PERIZINAN
BERUSAHA
Pembangunan
Fasilitasn dan/atau
Uji Coba
ALUR UMUM PERMOHONAN PERIZINAN
BERUSAHA PENGELOLAAN LIMBAH B3
23
KBLI (Klasifikasi Baku Usaha Lapangan Indonesia)
 Kode KBLI 38120 : Pengumpulan Limbah B3
 Kode KBLI 38220 : Pengolahan, Pemanfaatan dan/atau
Penimbunan Limbah B3.
24
Pengajuan Uji Kelayakan AMDAL atau
Pemeriksaan Formulir UKL-UPL, kepada
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha
sesuai sektor
Ya
Tidak
Menyampaikan Laporan
Pembangunan Fasilitas
dan Uji Coba
Proses pembangunan fasilitas
Pengelolaan Limbah B3 atau Uji
Coba oleh Penghasil Limbah B3
PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK
PENGHASIL LIMBAH B3
Pemohon
Pemohon
Pemohon
Pemohon/
Penghasil
Limbah B3
VALIDASI
VALIDASI
VALIDASI
VALIDASI
2 hari
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
7 Hari
Menteri
Menteri
Menteri
Menteri menerbitkan
menerbitkan
menerbitkan
menerbitkan
Persetujuan Teknis
Pengelolaan Limbah B3
7 hari
Menteri LHK VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
10 Hari
Ya/Sesuai Tidak
Menolak permohonan
Persetujuan Teknis.
7 hari
Penyampaian
Surat agar
Merubah
PerTek
7 Hari
7 Hari
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
SLO
SLO
SLO
SLO
Terbit
Terbit
Terbit
Terbit Persetujuan
Persetujuan
Persetujuan
Persetujuan Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
oleh Menteri,
oleh Menteri,
oleh Menteri,
oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
sesuai kewenangan penerbitan Perizinan
Berusaha sesuai sektor
(Lihat RPP NSPK)
Terbit
Terbit
Terbit
Terbit Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan Berusaha
Berusaha
Berusaha
Berusaha Menteri
Menteri
Menteri
Menteri, Gubernur,
atau Bupati/Walikota sesuai kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha sesuai sektor
(Lihat RPP NSPK)
25
PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK
JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3
Proses Penerbitan
7 Hari
Proses Penerbitan
7 Hari
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
7 Hari
Tidak
MENTERI LHK
Menteri LHK;
Menteri LHK;
Menteri LHK;
Menteri LHK;
Gubernur
Gubernur
Gubernur
Gubernur (untuk
Pengumpulan Skala
Provinsi); dan
dan
dan
dan Bupati
Bupati
Bupati
Bupati/
/
/
/
WaliKota
WaliKota
WaliKota
WaliKota (untuk
Pengumpulan Skala
Kabupaten/Kota).
VALIDASI
VALIDASI
VALIDASI
VALIDASI
2 hari
MULAI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
VERIFIKASI
10 Hari
Ya
Tidak:
Tidak:
Tidak:
Tidak:
Disertai
alasan
penolakan
PERTEK
diterbitkan Menteri,
Gubernur, atau
Bupati / WaliKota.
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan SLO
SLO
SLO
SLO
7 Hari
YA
YA
YA
YA
26
Surat Kelayakan Operasional (SLO)
SLO
Sebagai dasar dimulainya OPERASIONAL PLB3
Sebagai dasar dimulainya PENGAWASAN terhadap PLB3
PROSES PENERBITAN SLO
PELAKU USAHA
LAPORAN PENJELASAN
PEMBANGUNAN FASILITAS
LAPORAN UJI COBA PLB3
VERIFIKASI
(10 hari kerja)
PENERBITAN
SLO PLB3
(7 hari kerja)
PERSETUJUAN LINGKUNGAN
27
Pengajuan Permohonan PERTEK Pengelolaan Limbah B3
melalui: www.ptsp.menlhk.go.id
Registrasi
Pilih
Layanan: Persetujuan Teknis Pengelolaan
Limbah B3
Sub Layanan: Pemanfaatan Limbah B3
Tutorial melalui
https://www.youtube.com/watch?v=IpwM1GMNwew
UPLOAD PERSYARATAN SESUAI YANG TERCANTUM DI FRONT PTSP KLHK
Format surat permohonan dan
Kajian Teknis tercantum pada
lampiran XXIV dan XXV Permen
LHK No. 6 Tahun 2021
PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
No Persyaratan Permohonan Persetujuan Teknis
Pengumpulan
Limbah B3
Pemanfaatan
Limbah B3
Pengolahan
Limbah B3
1. Nama, sumber, kategori, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan dikelola √ √ √
2. Lokasi dan koordinat kegiatan Pengelolaan Limbah B3 √ √ √
3. Rencana pembangunan fasilitas Pengelolaan Limbah B3 √ √ √
4. Tempat Penyimpanan Limbah B3 √ √ √
5. Pengemasan Limbah B3 √ √ √
6. Desain dan spesifikasi teknologi, metode, proses, dan kapasitas - √ √
7. Nama dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong berupa Limbah B3 apabila
digunakan sebagai campuran untuk melakukan Pengelolaan Limbah B3 - √ √
8. Prosedur Pengelolaan Limbah B3 √ √ √
9. Rencana uji coba peralatan, metode, teknologi, dan/atau fasilitas Pengelolaan Limbah B3 - √ √
10. Bukti kepemilikan atas dana penjaminan untuk pemulihan fungsi Lingkungan Hidup √ √ √
11. Perhitungan biaya dan model keekonomian √ √ √
12. Rencana pembangunan dan/atau penyediaan laboratorium uji Limbah B3 atau alat analisa
laboratorium
√ √ √
13. Sistem Tanggap Darurat √ √ √
14. Tenaga kerja memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengelolaan Limbah B3
√ √ √
TATA CARA
PENGELOLAAN LIMBAH B3
31
PENETAPAN LIMBAH B3
Dalam hal terdapat Limbah di luar daftar Limbah
B3 sebagaimana tercantum pada Lampiran IX
Melakukan Uji
Karakteristik
PEMERINTAH
Tetap
Limbah
Non B3
List
LB3
Memenuhi
karakteristik LB3
Tidak memenuhi
karakteristik LB3
+
+
PEMERINTAH data + referensi
Limbah nonB3 :
slag besi, slag nikel, dan FABA (fly ash
bottom ash) dari PLTU
KARAKTERISTIK LIMBAH
B3, meliputi :
a. Mudah meledak;
b. Mudah menyala;
c. Reaktif;
d. Korosif;
e. Infeksius; dan/atau
f. Beracun
32
Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui:
SUBSTITUSI BAHAN,
MODIFIKASI PROSES,
MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN
Laporan mengenai
pelaksanaan Pengurangan
Limbah B3. WAJIB
disampaikan secara tertulis
MENTERI
LHK
PENGURANGAN LIMBAH B3
Pemilihan bahan baku dan/atau bahan
penolong yang semula mengandung B3
digantikan dengan bahan baku dan/atau bahan
penolong yang tidak mengandung B3.
Pemilihan dan penerapan proses produksi yang
lebih efisien.
33
Izin PENYIMPANAN LB3
TERINTEGRASI ke dalam
NIB atau dokumen Amdal,
UKL-UPL (tergantung risiko
Pelaku Usaha).
Kedepan,
tidak ada lagi
izin TPS LB3
berdiri sendiri
Cukup dengan
memenuhi
persyaratan 
ketentuan teknis
TPS LB3 yg
ditetapkan
Bila terjadi
perubahan
karena
pengembanga
n kegiatan
Perubahan
Dokumen
Amdal, UKL-UPL,
atau disesuaikan
dengan peraturan
Selama ini
Kewenangan izin
TPS LB3 ada di
Kab/Kota
PENYIMPANAN LIMBAH B3 34
TANGKI
BANGUNAN
KONTAINER
SILO
PERSYARATAN TEKNIS
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3
WASTE
IMPOUNDMENT
WASTE PILE
Bebas Banjir dan
Tidak Rawan
Bencana Alam
Memenuhi Permeabilitas
Tanah
Waste pile dan waste impoundment
(permeabilitas tanah paling besar 10-5
cm/detik) dan Waste impoundment
(permeabilitas tanah paling besar 10-5
cm/detik dan memiliki lapisan kedap di
atas tanah)
Berada dalam
Penguasaan Setiap Orang
Penghasil, Pengumpul, Pemanfaat,
Pengolah, dan/atau Penimbun LB3
3
Wajib dilengkapi Fasilitas:
Wajib dilengkapi Fasilitas:
Wajib dilengkapi Fasilitas:
Wajib dilengkapi Fasilitas:
Pertolongan pertama Penanganan Tumpahan Bongkar Muat
Laboratorium dan/atau
alat analisa laboratorium
Peralatan penanggulangan keadaan darurat
2
1
35
CARA DAN WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
Wajib memenuhi ketentuan persyaratan kemasan
1
Menggunakan kemasan yang terbuat
dari bahan logam atau plastik yang
dapat mengemas Limbah B3 sesuai
dengan karakteristik Limbah B3
2 Mampu mengungkung Limbah B3
untuk tetap berada dalam kemasan
3
Memiliki penutup yang kuat untuk
mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan,
dan/atau pengangkutan
4 Berada dalam kondisi tidak bocor,
tidak berkarat, dan tidak rusak
KONTAINER
IBCTank
Drum
Jumbo Bag
kemasan dan/atau
wadah lainnya
sesuai dengan
karakteristik
Limbah B3
Kemasan
pada
bangunan
a. 90 hari (50 kg/hari atau lebih)
b. 180 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 1)
c. 365 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari
sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum)
d. 365 hari (Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus)
Waktu Penyimpanan Limbah B3
36
 Pengumpulan Limbah B3 dilakukan dengan:
 Segregasi Limbah B3;
 Penyimpanan Limbah B3; dan
 Segregasi Limbah B3 dilakukan sesuai dengan:
 nama Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX
Peraturan Pemerintah No. 22/2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Limbah B3; dan
 karakteristik Limbah B3, meliputi meledak, mudah menyala, reaktif,
infeksius,korosif dan/atau beracun.
 Penyimpanan Limbah B3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Penyimpanan Limbah B3. ( Pasal 54 – Pasal 80 Permen LHK No. 6
Pengumpulan Limbah B3 37
SKALA PENGUMPULAN FASILITAS PENGUMPULAN
 PENGUMPULAN SKALA KABUPATEN/KOTA
Kewenangan Bupati/ Wali Kota
 PENGUMPULAN SKALA PROVINSI
Kewenangan Gubernur
 PENGUMPULAN SKALA NASIONAL
Kewenangan Menteri
A. FASILITAS PERTOLONGAN PERTAMA
B. PERALATAN PENANGANAN
TUMPAHAN
C. BONGKAR MUAT
D. LABORATORIUM DAN/ATAU ANALISIS
LABORATORIUM
Pemanfaatan
38
 Pengumpul Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan
Limbah B3 paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak
Limbah B3 diserahkan oleh Penghasil Limbah B3.
 Dalam hal pengumpul Limbah B3 tidak dapat memenuhi
batasan waktu Penyimpanan Limbah B3 paling lama 90
(sembilan puluh) hari, wajib menyerahkan Limbah B3
kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3
dan/atau Penimbun Limbah B3
 Dalam hal Pengumpul Limbah B3 akan melakukan ekspor,
dilakukan dalam batasan waktu Penyimpanan paling
lama 90 (sembilan puluh) hari. Apabila ekspor tidak
dilakukan sampai dengan batas waktu Penyimpanan
Limbah B3 berakhir, maka Pengumpul Limbah B3 wajib
menyerahkan kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah
Limbah B3 dan/atau Penimbun Limbah B3.
39
Ketentuan Limbah B3:
• Kategori 1 


 Alat Angkut tertutup
• Kategori 2 


 Alat Angkut
tertutup/terbuka
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Persyaratan khusus angkutan jalan:
• sertifikat kompetensi pengemudi
• surat tanda nomor kendaraan
• surat bukti kelayakan alat angkut
Alat angkut :
• Jalan umum 


 angkutan darat;
• Perkeretaapian
• Laut, Sungai, Danau dan
Penyeberangan
Persyaratan khusus
perkeretaapian:
• surat bukti kelayakan alat
angkut
Persyaratan khusus angkutan laut,
sungai, danau, dan
penyeberangan:
• surat izin usaha perusahaan
alat angkut laut
• surat bukti kepemilikian alat
angkut kapal
• surat bukti kelayakan kapal
PENGANGKUTAN
LIMBAH B3
Spesifikasi Alat Angkut Limbah B3 Angkutan Jalan
PT TRANSPORTASI
Telp. (021) xxxxxxxx
Roda 4 atau lebih
Prosedur Tanggap
Darurat
Alat Penanganan Limbah
B3 yang diangkut
Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3
Berlaku 5 tahun (dapat diperpanjang)
Prosedur bongkar - muat
GPS Tracking
yang
dikoneksikan
dengan
SILACAK
Simbol Limbah B3 pada
keempat sisi
Nama Perusahaan
pada keempat sisi
kendaraan
Nomor telepon pada
sisi kanan, kiri dan
belakang
PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN
LIMBAH B3
PASAL 83-104 PERMENLHK NO. 6 TAHUN 2021
Identitas Pemohon
Akta pendirian badan
usaha
Bukti kepemilikan atas dana
penjaminan untuk pemulihan
fungsi Lingkungan Hidup
Bukti kepemilikan alat
angkut
Dokumen
pengangkutan Limbah
B3
Dokumen
Pengangkutan Limbah
B3 :
1. Jenis dan jumlah
alat angkut;
2. Sumber, nama dan
karakteristik
Limbah B3 yang
diangkut;
3. Prosedur
penanganan
Limbah B3 pada
kondisi darurat;
4. Peralatan untuk
penanganan
Limbah B3; dan
5. Prosedur bongkar
muat Limbah B3
Dasar terbitnya Izin
Penyelenggaraan Angkutan
Barang Khusus untuk Barang
Berbahaya oleh Kemenhub
berdasarkan:
1. Pasal 88 ayat (2) PP 74/2014
tentang Angkutan Jalan
2. Pasal 92 ayat (2) PP 51/2002
tentang Perkapalan
Substitusi
Bahan
Baku
Substitusi
Bahan
Bakar*
Bahan
Baku
Sesuai
IPTEK
Bila dibakar menghasilkan
panas dan energi
Kalori ≥ 2500 kkal/kg;TOX
 2% dan Sulfur  1%
Mengurangi bahan bakar
utama
Sesuai standar LH
Sifat / fungsi sama dengan
bahan baku
Komposisi 100% dari total
bahan baku
Memenuhi SNI / standar
lain yg setara
Memenuhi standar LH atau
baku mutu LH
Technically Feasible
 Environment
Friendly
Sifat / fungsi sama dengan
bahan baku yang disubstitusi
Komposisi  100% dari total
bahan baku
Produk telah memiliki SNI
Memenuhi standar LH
PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
43
*bila diedarkan wajib memenuhi SNI / standar dari ESDM
Wajib dilakukan uji coba
Pemanfaatan Limbah B3 :
44
Substitusi
Bahan Baku
belum ber-SNI
Substitusi Sumber
Energi
1 Peralatan danTeknologi
Pemanfaatan Limbah B3
2 Metode Pemanfaatan Limbah B3
3 Fasilitas Pemanfaatan Limbah B3
TATA CARA KEGIATAN
TATA CARA KEGIATAN
TATA CARA KEGIATAN
TATA CARA KEGIATAN
PEMANFAATAN LIMBAH B3
PEMANFAATAN LIMBAH B3
PEMANFAATAN LIMBAH B3
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Kegiatan Uji Coba Pemanfaatan
Limbah B3, mencakup:
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Stabilisasi Dan
Solidifikasi
Termal Cara Lain Sesuai IPTEK
 Insinerasi
 Cara lain
 Proses Bioremediasi
 Proses
Elektrokoagulasi
 Pencucian Tangki
Kapal (Tank Cleaning)
 Pencucian Kemasan
Bekas B3 Dan/Atau
Limbah B3
 Tidak memiliki
karakteristik mudah
meledak
 Bukan Limbah B3
berupa merkuri
 Bukan Limbah B3 yang
mengandung radioaktif
 Memiliki karakteristik
mudah meledak, mudah
menyala, reaktif,
infeksius, korosif dan
beracun
 Melakukan analisis
organik dan anorganik
berdasarkan baku mutu
TCLP C
 Tidak berwujud cair.
45
PERSYARATAN LOKASI
FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH B3
46
 Bebas banjir / rekayasa;
 kawasan industri dan/atau daerah industri, bagi
Pengolah Limbah B3; dan
 Memiliki jarak:
1. ≥ 150 m terhadap jalan utama atau jalan tol
2. ≥ 300 m dari daerah pemukiman,
perdagangan, rumah sakit, pelayanan
kesehatan atau kegiatan sosial, hotel,
restoran, fasilitas keagamaan dan
pendidikan
3. ≥ 300 m dari garis pasang naik laut, sungai,
daerah pasang surut, danau, rawa, mata air
4. ≥ 300 m dari daerah yang dilindungi (cagar
alam dan hutan lindung)
atau
Permodelan dispersi sebaran Emisi menggunakan
Gaussian Dispersion Model atau pendekatan
permodelan lainnya yang setara dan berlaku
secara nasional dan/atau internasional.
Insinerasi Stabilisasi dan Solidifikasi,
Elektrokoagulasi dan Pencucian
Kemasan B3 dan/atau Limbah B3
 Daerah yang bebas banjir atau
daerah yang dapat dilakukan
rekayasa dengan teknologi
Bioremediasi
 Bukan daerah genangan air
sepanjang tahun
 Bukan daerah aliran sungai
intermittent
 Bukan daerah lindung
 Jarak dari lokasi pemukiman lebih
dari 300 (tiga ratus) m
 Lahan datar dan/atau lahan landai
dengan kemiringan paling tinggi
12% (dua belas persen)
 Kondisi hidrogeologi memenuhi
 Kedalaman air tanah minimum 4 m
dari lapisan terbawah unit
pengolahan
 Tekstur tanah tidak memiliki
porositas tinggi
JENIS FASILITAS
PENIMBUNAN
LIMBAH B3
Penimbusan akhir
Sumur Injeksi penempatan kembali di area
bekas tambang
bendungan
penampung
limbah tambang
PENIMBUNAN LIMBAH B3
48
SISTEM PELAPIS PADA FASILITAS PENIMBUSAN AKHIR
Geomembran
Geomembran
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Sistem
Pengumpul Lindi
Lapisan Tanah
Penghalang
Sistem Pendeteksi
Kebocoran
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Penimbusan Akhir
Kelas I
Geomembran
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Sistem
Pengumpul Lindi
Lapisan Tanah
Penghalang
Sistem Pendeteksi
Kebocoran
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Penimbusan Akhir
Kelas II
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Sistem
Pengumpul Lindi
Lapisan Tanah
Penghalang
Sistem
Pengumpul Lindi
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Penimbusan Akhir
Kelas III
1 m
30 cm
30 cm
Total ±2
m
Persyaratan fasilitas
Penimbunan Limbah B3
• desain fasilitas
• zona target injeksi (untuk sumur
injeksi)
• sistem pelapis
• kelengkapan fasilitas meliputi
drainase, pengumpul lindi dan
sumur pantau
• peralatan pendukung
• rencana Penimbunan Limbah B3,
penutupan, dan pasca penutupan
fasilitas Penimbunan Limbah B3
PERSYARATAN DAN TATA CARA
KEGIATAN PENIMBUNAN LIMBAH B3
Persyaratan uji Limbah B3
uji TCLP, TK zat pencemar, tingkat kontaminasi
radioaktif, paint filter, karakteristik, kandungan
organik, serta wujud Limbah B3 dan
uji kuat tekan.
Persyaratan lokasi fasilitas
Penimbunan Limbah B3
• sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah
• bebas banjir seratus tahunan
• permeabilitas tanah
• merupakan daerah yang secara geologis
aman, stabil, tidak rawan bencana, dan
di luar kawasan lindung
• tidak merupakan daerah resapan air
tanah; hidrologi permukaan.
Tata cara Penimbunan
Limbah B3
• memperhatikan penempatan
Limbah B3
• melakukan pengelolaan air lindi
• melakukan pemeriksaan dan
pemeliharaan sarana dan
prasarana
• melakukan pemantauan
lingkungan.
Penetapan penghentian
kegiatan Penimbunan
Limbah B3
• penutupan fasilitas Penimbunan
Limbah B3
• pemeliharaan fasilitas Penimbunan
Limbah B3
• pemantauan fasilitas Penimbunan
Limbah B3.
PERSYARATAN DAN TATA CARA KEGIATAN dumping
(Pembuangan) limbah
tata cara Dumping
(Pembuangan)
• jenis Limbah
• jumlah limbah
• jarak Dumping (Pembuangan)
Limbah terhadap daerah
sensitif
• durasi Dumping
(Pembuangan)
• debit Dumping (Pembuangan)
• cara Dumping (Pembuangan)
• proses dan jenis kegiatan
pertambangan, untuk Limbah
tailing
persyaratan lokasi Dumping
(Pembuangan)
• terletak di dasar laut pada laut
yang memiliki lapisan termoklin
permanen
• tidak berada di lokasi tertentu
atau di daerah sensitif
• rona awal kualitas air laut harus
memenuhi baku mutu air laut
persyaratan
Limbah sebelum
dilakukan
Dumping
(Pembuangan)
• netralisasi atau
penurunan kadar
racun
pemantauan lingkungan
• kualitas air laut
• dampak lingkungan
 PP 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
ᛐ Pasal 326 b; Pasal 355 b:
 Penghasil limbah B3 yang tidak mampu melakukan sendiri pemanfaatan dan/atau
pengolahan limbah B3 yang dihasilkannya dapat melakukan ekspor limbah B3.
 Ekspor limbah B3 dapat dilakukan jika tidak tersedia teknologi pemanfaatan
dan/atau pengolahan limbah B3 di dalam negeri.
ᛐ Pasal 408; Pasal 409 (tatacara ekspor limbah B3)
 Ratifikasi Konvensi Basel melalui Keppres Nomor 61 Tahun 1993:
Kepentingan Indonesia meratifikasi Konvensi Basel guna mencegah Indonesia sebagai
tempat pembuangan limbah; membantu pengawasan atas UU 32 Tahun 2009 Pasal 69
tentang Pelarangan Impor Limbah B3; memicu peningkatan kapasitan ESM dalam
teknologi pengelolaan limbah B3; dan mendasari aktifitas Indonesia sebagai negara
eksportir limbah B3 yang juga merupakan salah satu negara transit.
Notifikasi Ekspor Limbah B3 : Dasar Hukum
51
PERSYARATAN DAN T
PERSYARATAN DAN T
PERSYARATAN DAN T
PERSYARATAN DAN TATA CARA EKSPOR LIMBAH
ATA CARA EKSPOR LIMBAH
ATA CARA EKSPOR LIMBAH
ATA CARA EKSPOR LIMBAH B3
B3
B3
B3
Permohonan Notifikasi dilengkapi:
a. Identitas eksportir:
b. Negara tujuan ekspor:
c. Dokumen mengenai nama, sumber, karakteristik, dan jumlah LB3 yang akan diekspor;
d. Alat angkut yang digunakan;
e. Negara transit;
f. Tanggal rencana penagnagkutan, pelabuhan atau terminal transit, waktu tinggal di
setiap transit, dan pelabuhan atau terminal masuk dan keluar;
g. Dokumen mengenai asuransi;
h. Dokumen mengenai pengemasan LB3;
i. Dokumen mengenai tata cara penanganan LB3 yang akan diangkut; dan dokumen
berisi pernyataan dari penghasil/eksportir LB3 mengenai keabsahan dokumen yang
disampaikan.
Start
Selesai
Permohonan notifikasi
1
1 2
2
Dikirimkan ke
negara tujuan 
negara transit
Disetujui oleh negara
tujuan
Penghasil
limbah
B3/eksportir
limbah B3
mengajukan
notifikasi
kepada Menteri Menteri
menerbitkan
Rekomendasi
ekspor limbah
B3
3
4 Rekomendasi
Ekspor Limbah
B3
52
TERIMA KASIH
53

More Related Content

Similar to OPTIMASI PENGELOLAAN LIMBAH B3

Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptxSosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptxAmin638839
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
 
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_1501  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15Instansi
 
1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf
1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf
1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdfAlfinToplerSilitonga
 
a62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppt
a62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppta62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppt
a62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).pptRosihanSyahRangkuti
 
Kebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptx
Kebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptxKebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptx
Kebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptxAbiyyuMuhammadHaris
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Implementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdf
Implementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdfImplementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdf
Implementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdfFerryAmsarTaunaBandu
 
2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptx2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptxAhmadFadhli38
 
2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptx2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptxAhmadFadhli38
 
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptxrahayusafitri8
 
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptxPenerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptxssuser270ceb
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfssuserc7b49e
 
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023DediPurwanto28
 
Pengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraPengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraWahyu Yuns
 
Kriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdf
Kriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdfKriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdf
Kriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdfssuser02e5e6
 
Materi ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdf
Materi ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdfMateri ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdf
Materi ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdfNinaGustina4
 

Similar to OPTIMASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 (20)

Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptxSosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
 
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_1501  -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
01 -presentasi_pp_101_tahun_2014_-_p3_e_padang_23_okt_15
 
1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf
1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf
1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf
 
a62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppt
a62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppta62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppt
a62c4_Bahan_Tayang_Persyaratan_BGN_Antonius_Budiono__1_ (1).ppt
 
Kebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptx
Kebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptxKebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptx
Kebijakan Lab Lingk Teregistrasi_24102022_revWH.pptx
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
Implementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdf
Implementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdfImplementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdf
Implementasi Bandar Udara Ramah Lingkungan (ECO Airport).pdf
 
2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptx2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptx
 
2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptx2. Pemanfaatan LB3.pptx
2. Pemanfaatan LB3.pptx
 
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
 
0. SLF CIC (1).pdf
0. SLF CIC (1).pdf0. SLF CIC (1).pdf
0. SLF CIC (1).pdf
 
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptxPenerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
 
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
 
4hg3
4hg34hg3
4hg3
 
Pengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraPengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udara
 
Kriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdf
Kriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdfKriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdf
Kriteria_PROPER_Pengelolaan_Limbah_B3_dan_Limbah_Non_B3_1620609355.pdf
 
Materi ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdf
Materi ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdfMateri ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdf
Materi ke-1 Proses penyusunan Studi Kelayakan_Martin D.pdf
 
LB3.pptx
LB3.pptxLB3.pptx
LB3.pptx
 

More from dennisjuntak

MATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdf
MATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdfMATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdf
MATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdfdennisjuntak
 
QHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.ppt
QHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.pptQHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.ppt
QHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.pptdennisjuntak
 
HSE REWARD POSTER.ppt
HSE REWARD POSTER.pptHSE REWARD POSTER.ppt
HSE REWARD POSTER.pptdennisjuntak
 
BUKU KONDITE OPT FORKLIFT.doc
BUKU KONDITE OPT FORKLIFT.docBUKU KONDITE OPT FORKLIFT.doc
BUKU KONDITE OPT FORKLIFT.docdennisjuntak
 
Materi Training QC_REV.BYH.pptx
Materi Training QC_REV.BYH.pptxMateri Training QC_REV.BYH.pptx
Materi Training QC_REV.BYH.pptxdennisjuntak
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptdennisjuntak
 

More from dennisjuntak (9)

MATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdf
MATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdfMATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdf
MATRIKS ROOT CAUSE PELANGGARAN QHSE 5R DAN KECELAKAAN KERJA.pdf
 
QHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.ppt
QHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.pptQHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.ppt
QHSE IMPROVEMEN PROGRAM SEMESTER 2 2023.ppt
 
HSE REWARD POSTER.ppt
HSE REWARD POSTER.pptHSE REWARD POSTER.ppt
HSE REWARD POSTER.ppt
 
LABEL MERAH.doc
LABEL MERAH.docLABEL MERAH.doc
LABEL MERAH.doc
 
TASKING QHSE.pdf
TASKING QHSE.pdfTASKING QHSE.pdf
TASKING QHSE.pdf
 
BUKU KONDITE OPT FORKLIFT.doc
BUKU KONDITE OPT FORKLIFT.docBUKU KONDITE OPT FORKLIFT.doc
BUKU KONDITE OPT FORKLIFT.doc
 
MATERIAL.ppt
MATERIAL.pptMATERIAL.ppt
MATERIAL.ppt
 
Materi Training QC_REV.BYH.pptx
Materi Training QC_REV.BYH.pptxMateri Training QC_REV.BYH.pptx
Materi Training QC_REV.BYH.pptx
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
 

Recently uploaded

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

OPTIMASI PENGELOLAAN LIMBAH B3

  • 1. PERSETUJUAN TEKNIS LIMBAH B3 Jakarta, 27 August 2022 1
  • 2. PENGELOLAAN LIMBAH B3 (PP 22 TAHUN 2021) MANFAAT TRAINING • MENGENAL REGULASI PENGELOLAAN LB3 PP 22 TAHUN 2021 • MAMPU MELAKUKAN TAHAPAN PROSES PENGAJUAN PENGELOLAAN LB3 • MENGETAHUI KRITERIA PENILAIAN PROPER LB3 • MAMPUMEBUAT PERTEK PEMANFAATAN LB3 • MAMPU MEMBUAT RINTEK LB3 FEBY DIAN PERMANA, S.T • PRAKTISI ENVIRONMENTAL LEBIH DARI 10 TAHUN • ENVIROMENTAL EXPERT CORPORATE APP SINAR MAS • HP/EMAIL: 0813-88491452 / FEBYDIANPERMANA@YAHOO.CO.ID MATERI : • REGULASI PENGELOLAAN LB3 PP 22 TAHUN 2021 • IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN LB3 & NERACA LB3 • DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN • TEKNIK SAMPLING LB3 • TINGKATAN PENGELOLAAN LB3 • TAHAPAN PROSES PENGAJUAN PENGELOLAAN LB3 • KRITERIA PENILAIAN PROPER LB3 • PERTEK PEMANFAATAN LB3 • RINTEK LB3 TARGET PESERTA : HRGA MANAGER, HSE OFFICER, SUPERVISOR, STAFF, MAHASISWA 2
  • 3. UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA TUJUAN : a. Menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja; b. Menjamin setiap warga negara memperoleh pekerjaan; c. Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan; dan d. Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan peningkatan ekosistem investasi, kemudahan dan percepatan proyek strategis nasional yang berorientasi pada kepentingan nasional. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Undang-Undang Cipta Kerja mengatur kebijakan strategis Cipta Kerja antara lain : PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN KEGIATAN BERUSAHA 3
  • 4. UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha, meliputi : a. Penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko; b. Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha; c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan d. Penyederhanaan persyaratan investasi. PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN KEGIATAN BERUSAHA PENERPAPAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RESIKO 4
  • 5. UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha. Penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha diperoleh berdasarkan penilaian tingkat bahaya dan potensi terjadinya bahaya. Penilaian tingkat bahaya dilakukan terhadap aspek: a. kesehatan; b. keselamatan; c. LINGKUNGAN; dan/atau d. pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya. Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Penilaian Tingkat Bahaya Kesehatan Keselamatan LINGKUNGA N Sumberdaya 5
  • 6. UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA Terkait perubahan terkait dengan ketentuan lingkungan meliputi : perubahan pengaturan Izin Lingkungan, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Penegakkan Hukum, Dana Jaminan Lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3. Dalam Pengelolaan Limbah B3, maka terjadi PERUBAHAN terhadap Pasal 59 menjadi : (1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya. (2) Dalam hal B3 telah kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan Pengelolaan Limbah B3. (3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri Pengelolaan Limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain. (4) Pengelolaan Limbah B3 WAJIB MENDAPAT PERIZINAN BERUSAHA, atau PERSETUJUAN PEMERINTAH PUSAT ATAU PEMERINTAH DAERAH. (5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajib mencantumkan persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi pengelola limbah B3 dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. (6) Keputusan pemberian Perizinan Berusaha wajib diumumkan. (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah. 6
  • 7. Memperpendek birokrasi perizinan, dan memperkuat penegakan hukum, tanpa mengurangi tujuan dan fungsinya (Integrasi Izin Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha) MELINDUNGI KUALITAS LINGKUNGAN DAN MEMPERMUDAH KEGIATAN BERUSAHA UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2021 Tentang Penyelenggaraan dan Perlindungan Lingkungan Hidup 7
  • 8. Memperpendek birokrasi perizinan Memperkuat penegakan hukum Dalam UU 32/2009, ada 4 tahapan : 1. Proses Dokumen lingkungan (Amdal, UKL/UPL) 2. Persetujuan Dokumen Lingkungan 3. Izin Lingkungan 4. Izin Usaha Menjadi 3 tahapan : 1. Proses Dokumen lingkungan (Amdal, UKL/UPL) 2. Persetujuan Lingkungan 3. Perizinan Berusaha Jika ada pelangaran, yang akan terkena adalah Izin Lingkungan. Selama Izin Usaha tdk dicabut, maka kegiatan dapat tetap berjalan. Jika ada pelanggaran Perizinan Berusaha bisa dicabut. UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA 8
  • 9. Dampak Jenis Perizinan Berusaha Pasal 1, 36, 37, 38, dan 40 RUU CK Tinggi AMDAL Menengah Tinggi UKL-UPL Rendah SPPL Menengah Rendah IZIN SERTIFIKAT STANDAR NIB SKKL PKPLH NIB IZIN PENGAWASAN PEMBINAAN Kriteria Risiko (dasar) Dampak Penting AMDAL UKL-UPL Dampak Tidak Penting, kegiatan Skala kecil SPPL Dampak Tidak Penting IZIN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGAWASAN PEMBINAAN Izin Lingkungan Tingkat Risiko Norma Perizinan (UU 32/2009) Konsep Perizinan RBA (UU CK) • Penetapan jenis Perizinan Berusaha menggunakan konsep RBA, sementara penetapan jenis dokumen lingkungan menggunakan kriteria Dampak Penting; • Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha. Jenis Dokumen Lingkungan Jenis Perizinan Berusaha Persetujuan Lingkungan Persetujuan Lingkungan Jenis Dokumen Lingkungan Persandingan Amdal, UKL-UPL, SPPL, Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha 9
  • 10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (P3LH) BAB VII. PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN PENGELOLAAN LIMBAH NONB3 10
  • 11. Bab I Ketentuan Umum (Psl. 1 - 2) Bab II Persetujuan Lingkungan (11 Bagian) (Psl. 3 - 106) Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air (Psl.107 - 162) Bab IV Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (Psl.163 - 219) Bab V Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut (Psl. 220 - 271) Bab VI Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup (Psl. 272 - 273) Bab VII Pengelolaan Limbah B3 Limbah nonB3 (Psl. 274 - 470) Bab VIII Dana Penjaminan utk Pemulihan LH (Psl. 471 - 479) Bab IX Sistem Informasi Lingkungan Hidup (Psl. 480 - 489) Bab X Pembinaan dan Pengawasan (Psl. 490 - 504) Bab XI Pengenaan Sanksi Administrasi (Psl. 505 - 526) Bab XII Ketentuan Peralihan (Psl. 527) Bab XIII Ketentuan Penutup (Psl. 528 - 534) Struktur dan Sistematika Pengaturan dalam PERATURAN PEMERINTAH NOMO 22 TAHUN 2020 • 13 Bab • 534 Pasal • 15 Lampiran 11
  • 12. Terdiri dari : 196 Ps (Pasal 274 – 470) Lampiran : IX, X, XI, XII, XIV Ruang Lingkup: 1. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 274-449) 2. Pengelolaan Limbah nonB3 (Pasal 450-470) BAB VII Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah NonB3 12
  • 13. PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014     PP 22 / 2021 “Frasa” berubah IZIN PENGELOLAAN LIMBAH B3 PERSETUJUAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3 IZIN LINGKUNGAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN PERSETUJUAN UJI COBA KEWAJIBAN PELAPORAN, DAN DILAKUKAN POST AUDIT (setelah Pertek PLB3 terbit) 13
  • 14. Pemohon yang belum memiliki fasilitas dan/atau melakukan uji coba pemanfaatan/pengolahan Limbah B3, setelah mendapat PERSETUJUAN TEKNIS dilakukan prosedur/mekanisme verifikasi. Jika VERIFIKASI MEMENUHI Persetujuan Teknis diterbitkan Surat Persetujuan Operasional (SLO) kegiatan. Jika verifikasi TIDAK MEMENUHI Persetujuan Teknis diterbitkan surat penghentian sementara. PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014     PP 22 / 2021 Penyimpanan Limbah B3 TERINTEGRASI dengan Persetujuan Lingkungan 14
  • 15. “Dumping”  Dumping hanya bisa dilakukan oleh yang Penghasil Limbah B3.  Dumping membutuhkan Persetujuan dari Pemerintah Pusat. (bukan Persetujuan Teknis, sesuai Pasal 22 angka 21 UUCK yang mengubah Pasal 61 UU 32/2009). Khusus fasilitas Penimbusan Akhir (Landfill), verifikasi dilakukan melalui tiga tahapan: ① penentuan lokasi (syarat permeabilitas tanah sesuai dengan kelas Landfill); ② pembangunan fasilitas Penimbusan Akhir (sesuai dengan kelas Landfill); dan ③ operasional Penimbunan (tes kebocoran/leak inspection). “Landfill” PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014     PP 22 / 2021 15
  • 16. LIMBAH Limbah B3 pada daftar Lampiran IX Limbah nonB3 TERDAFTAR Limbah nonB3 KHUSUS Pengelolaan Limbah nonB3 • Tidak memerlukan Persetujuan Teknis • Standar pengelolaan tercantum dalam Persetujuan Lingkungan/SK Pengecualian Menteri Pengelolaan Limbah B3 • Memerlukan Persetujuan Teknis • Pertek terintegrasi dengan Persetujuan Lingkungan Setiap Orang yang menghasilkan Limbah wajib menlakukan pengelolaan limbah yang dihasilkannya. Limbah nonB3 pada Lampiran XIV (9 Jenis Limbah) yang semula Limbah B3 Spesifik Khusus) Limbah nonB3 dari Pengecualian Limbah B3 per Pelaku Usaha (Uji Karakteristik) PENGELOLAAN LIMBAH B3 PENGELOLAAN LIMBAH NON B3 PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014     PP 22 / 2021 16
  • 17. IZIN PLB3 Diintegrasikan PERSETUJUAN LINGKUNGAN *KBLI: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia PERIZINAN BERUSAHA PEMENUHAN KOMITMEN PERSETUJUAN TEKNIS Surat Kelayakan Operasional PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS NON JASA/ PENGHASIL LB3 (KBLI mengikuti kegiatan induk) Persetujuan Teknis untuk kegiatan penghasil LB3 mencakup: pengolahan; pemanfaatan; penimbunan; dan dumping LB3. JASA PLB3 (KBLI – Bidang Usaha Pengelolaan LB3) IZIN USAHA DI MENTERI LHK Diganti : Persetujuan Teknis, dan Persetujuan Pemerintah Pusat (untuk kegiatan Dumping ) PENGAWASAN Verifikasi / Pembinaan PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014     PP 22 / 2021 17
  • 18. PENGELOLAAN LIMBAH B3 Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi:  Pengurangan;  Penyimpanan;  Pengangkutan  Pengumpulan,  Pemanfaatan,  Pengolahan. dan/atau  Penimbunan. PERSETUJUAN TEKNIS DAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) Siapa, Apa, Siapa, Apa, Siapa, Apa, Siapa, Apa, Bagaimana ? Bagaimana ? Bagaimana ? Bagaimana ? 18
  • 19. Siapa ? Permohonan Persetujuan Teknis disampaikan oleh : Penghasil Limbah B3 (Industri dan/atau Kegiatan yang menghasilkan Limbah B3). “Jasa” yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang melakukan Pengumpulan, Pengolahan, Pemanfaatan dan/atau Penimbunan Limbah B3. 19
  • 20. Apa ? Persetujuan Teknis adalah persetujuan dari pemerintah atau Pemerintah Daerah berupa ketentuan mengenai standar Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hiclup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas Usaha dan/atau Kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan. Surat Kelayakan operasional yang selanjutnya disingkat SLO adalah surat yang memuat pernyataan pemenuhan mengenai standar Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 20
  • 21. KEDUDUKAN PERSETUJUAN TEKNIS DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN Menteri LHK Gubernur Bupati/ Wali Kota Penilaian Substantif Penilaian Administratif 21
  • 22. PERMOHONAN DAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS DAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH B3 Persetujuan Teknis (Pertek) dan Surat Kelayakan Operasional (SLO) WAJIB dimiliki oleh : KEGIATAN PERTEK SLO KEWENANGAN (PEJABAT PENERBITAN) a. Pengumpulan LB3 ✔ ✔ Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota b. Pemanfaatan LB3 ✔ ✔ Menteri c. Pengolahan LB3 ✔ ✔ Menteri d. Penimbunan LB3 ✔ ✔ Menteri e. Dumping LB3 ✔ Menteri CARA PENGAJUAN PERTEK 1. Wajib AMDAL Bersamaan dengan PL Pengajuan sendiri 2. Wajib UKL-UPL Diajukan sebelum Pangajuan PL PEMOHON PEJABAT PENERBIT Dilengkapi persyaratan teknis kelengkapan dokumen lainnya PEMERIKSAAN DOKUMEN (2 hari kerja) PROSES PENERBITAN PERTEK PERUBAHAN PERTEK dapat dilakukan :  Sebelum terbitnya Pertek atau  Sesudah terbitnya Pertek VERIFIKASI (7 hari kerja) PENERBITAN PERTEK (7 hari kerja) 22
  • 23. PEMOHON MENGAJUKAN PERIZINAN BERUSAHA PLB3 LEMBAGA OSS PERSETUJUAN LINGKUNGAN PERSETUJUAN TEKNIS PLB3 SURAT KELAYAKAN OPERASI PERIZINAN BERUSAHA Pembangunan Fasilitasn dan/atau Uji Coba ALUR UMUM PERMOHONAN PERIZINAN BERUSAHA PENGELOLAAN LIMBAH B3 23
  • 24. KBLI (Klasifikasi Baku Usaha Lapangan Indonesia) Kode KBLI 38120 : Pengumpulan Limbah B3 Kode KBLI 38220 : Pengolahan, Pemanfaatan dan/atau Penimbunan Limbah B3. 24
  • 25. Pengajuan Uji Kelayakan AMDAL atau Pemeriksaan Formulir UKL-UPL, kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha sesuai sektor Ya Tidak Menyampaikan Laporan Pembangunan Fasilitas dan Uji Coba Proses pembangunan fasilitas Pengelolaan Limbah B3 atau Uji Coba oleh Penghasil Limbah B3 PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK PENGHASIL LIMBAH B3 Pemohon Pemohon Pemohon Pemohon/ Penghasil Limbah B3 VALIDASI VALIDASI VALIDASI VALIDASI 2 hari VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI 7 Hari Menteri Menteri Menteri Menteri menerbitkan menerbitkan menerbitkan menerbitkan Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 7 hari Menteri LHK VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI 10 Hari Ya/Sesuai Tidak Menolak permohonan Persetujuan Teknis. 7 hari Penyampaian Surat agar Merubah PerTek 7 Hari 7 Hari Penerbitan Penerbitan Penerbitan Penerbitan SLO SLO SLO SLO Terbit Terbit Terbit Terbit Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan oleh Menteri, oleh Menteri, oleh Menteri, oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha sesuai sektor (Lihat RPP NSPK) Terbit Terbit Terbit Terbit Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Berusaha Berusaha Berusaha Berusaha Menteri Menteri Menteri Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha sesuai sektor (Lihat RPP NSPK) 25
  • 26. PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3 Proses Penerbitan 7 Hari Proses Penerbitan 7 Hari VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI 7 Hari Tidak MENTERI LHK Menteri LHK; Menteri LHK; Menteri LHK; Menteri LHK; Gubernur Gubernur Gubernur Gubernur (untuk Pengumpulan Skala Provinsi); dan dan dan dan Bupati Bupati Bupati Bupati/ / / / WaliKota WaliKota WaliKota WaliKota (untuk Pengumpulan Skala Kabupaten/Kota). VALIDASI VALIDASI VALIDASI VALIDASI 2 hari MULAI VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI 10 Hari Ya Tidak: Tidak: Tidak: Tidak: Disertai alasan penolakan PERTEK diterbitkan Menteri, Gubernur, atau Bupati / WaliKota. Penerbitan Penerbitan Penerbitan Penerbitan SLO SLO SLO SLO 7 Hari YA YA YA YA 26
  • 27. Surat Kelayakan Operasional (SLO) SLO Sebagai dasar dimulainya OPERASIONAL PLB3 Sebagai dasar dimulainya PENGAWASAN terhadap PLB3 PROSES PENERBITAN SLO PELAKU USAHA LAPORAN PENJELASAN PEMBANGUNAN FASILITAS LAPORAN UJI COBA PLB3 VERIFIKASI (10 hari kerja) PENERBITAN SLO PLB3 (7 hari kerja) PERSETUJUAN LINGKUNGAN 27
  • 28. Pengajuan Permohonan PERTEK Pengelolaan Limbah B3 melalui: www.ptsp.menlhk.go.id Registrasi Pilih Layanan: Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 Sub Layanan: Pemanfaatan Limbah B3
  • 29. Tutorial melalui https://www.youtube.com/watch?v=IpwM1GMNwew UPLOAD PERSYARATAN SESUAI YANG TERCANTUM DI FRONT PTSP KLHK Format surat permohonan dan Kajian Teknis tercantum pada lampiran XXIV dan XXV Permen LHK No. 6 Tahun 2021
  • 30. PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 No Persyaratan Permohonan Persetujuan Teknis Pengumpulan Limbah B3 Pemanfaatan Limbah B3 Pengolahan Limbah B3 1. Nama, sumber, kategori, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan dikelola √ √ √ 2. Lokasi dan koordinat kegiatan Pengelolaan Limbah B3 √ √ √ 3. Rencana pembangunan fasilitas Pengelolaan Limbah B3 √ √ √ 4. Tempat Penyimpanan Limbah B3 √ √ √ 5. Pengemasan Limbah B3 √ √ √ 6. Desain dan spesifikasi teknologi, metode, proses, dan kapasitas - √ √ 7. Nama dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong berupa Limbah B3 apabila digunakan sebagai campuran untuk melakukan Pengelolaan Limbah B3 - √ √ 8. Prosedur Pengelolaan Limbah B3 √ √ √ 9. Rencana uji coba peralatan, metode, teknologi, dan/atau fasilitas Pengelolaan Limbah B3 - √ √ 10. Bukti kepemilikan atas dana penjaminan untuk pemulihan fungsi Lingkungan Hidup √ √ √ 11. Perhitungan biaya dan model keekonomian √ √ √ 12. Rencana pembangunan dan/atau penyediaan laboratorium uji Limbah B3 atau alat analisa laboratorium √ √ √ 13. Sistem Tanggap Darurat √ √ √ 14. Tenaga kerja memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengelolaan Limbah B3 √ √ √
  • 32. PENETAPAN LIMBAH B3 Dalam hal terdapat Limbah di luar daftar Limbah B3 sebagaimana tercantum pada Lampiran IX Melakukan Uji Karakteristik PEMERINTAH Tetap Limbah Non B3 List LB3 Memenuhi karakteristik LB3 Tidak memenuhi karakteristik LB3 + + PEMERINTAH data + referensi Limbah nonB3 : slag besi, slag nikel, dan FABA (fly ash bottom ash) dari PLTU KARAKTERISTIK LIMBAH B3, meliputi : a. Mudah meledak; b. Mudah menyala; c. Reaktif; d. Korosif; e. Infeksius; dan/atau f. Beracun 32
  • 33. Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui: SUBSTITUSI BAHAN, MODIFIKASI PROSES, MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN Laporan mengenai pelaksanaan Pengurangan Limbah B3. WAJIB disampaikan secara tertulis MENTERI LHK PENGURANGAN LIMBAH B3 Pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang semula mengandung B3 digantikan dengan bahan baku dan/atau bahan penolong yang tidak mengandung B3. Pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien. 33
  • 34. Izin PENYIMPANAN LB3 TERINTEGRASI ke dalam NIB atau dokumen Amdal, UKL-UPL (tergantung risiko Pelaku Usaha). Kedepan, tidak ada lagi izin TPS LB3 berdiri sendiri Cukup dengan memenuhi persyaratan ketentuan teknis TPS LB3 yg ditetapkan Bila terjadi perubahan karena pengembanga n kegiatan Perubahan Dokumen Amdal, UKL-UPL, atau disesuaikan dengan peraturan Selama ini Kewenangan izin TPS LB3 ada di Kab/Kota PENYIMPANAN LIMBAH B3 34
  • 35. TANGKI BANGUNAN KONTAINER SILO PERSYARATAN TEKNIS TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3 WASTE IMPOUNDMENT WASTE PILE Bebas Banjir dan Tidak Rawan Bencana Alam Memenuhi Permeabilitas Tanah Waste pile dan waste impoundment (permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/detik) dan Waste impoundment (permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/detik dan memiliki lapisan kedap di atas tanah) Berada dalam Penguasaan Setiap Orang Penghasil, Pengumpul, Pemanfaat, Pengolah, dan/atau Penimbun LB3 3 Wajib dilengkapi Fasilitas: Wajib dilengkapi Fasilitas: Wajib dilengkapi Fasilitas: Wajib dilengkapi Fasilitas: Pertolongan pertama Penanganan Tumpahan Bongkar Muat Laboratorium dan/atau alat analisa laboratorium Peralatan penanggulangan keadaan darurat 2 1 35
  • 36. CARA DAN WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3 Wajib memenuhi ketentuan persyaratan kemasan 1 Menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan logam atau plastik yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 2 Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan 3 Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan penyimpanan, pemindahan, dan/atau pengangkutan 4 Berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak KONTAINER IBCTank Drum Jumbo Bag kemasan dan/atau wadah lainnya sesuai dengan karakteristik Limbah B3 Kemasan pada bangunan a. 90 hari (50 kg/hari atau lebih) b. 180 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 1) c. 365 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum) d. 365 hari (Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus) Waktu Penyimpanan Limbah B3 36
  • 37.  Pengumpulan Limbah B3 dilakukan dengan: Segregasi Limbah B3; Penyimpanan Limbah B3; dan  Segregasi Limbah B3 dilakukan sesuai dengan: nama Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Pemerintah No. 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Limbah B3; dan karakteristik Limbah B3, meliputi meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius,korosif dan/atau beracun.  Penyimpanan Limbah B3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Penyimpanan Limbah B3. ( Pasal 54 – Pasal 80 Permen LHK No. 6 Pengumpulan Limbah B3 37
  • 38. SKALA PENGUMPULAN FASILITAS PENGUMPULAN  PENGUMPULAN SKALA KABUPATEN/KOTA Kewenangan Bupati/ Wali Kota  PENGUMPULAN SKALA PROVINSI Kewenangan Gubernur  PENGUMPULAN SKALA NASIONAL Kewenangan Menteri A. FASILITAS PERTOLONGAN PERTAMA B. PERALATAN PENANGANAN TUMPAHAN C. BONGKAR MUAT D. LABORATORIUM DAN/ATAU ANALISIS LABORATORIUM Pemanfaatan 38
  • 39.  Pengumpul Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3 paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 diserahkan oleh Penghasil Limbah B3.  Dalam hal pengumpul Limbah B3 tidak dapat memenuhi batasan waktu Penyimpanan Limbah B3 paling lama 90 (sembilan puluh) hari, wajib menyerahkan Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3 dan/atau Penimbun Limbah B3  Dalam hal Pengumpul Limbah B3 akan melakukan ekspor, dilakukan dalam batasan waktu Penyimpanan paling lama 90 (sembilan puluh) hari. Apabila ekspor tidak dilakukan sampai dengan batas waktu Penyimpanan Limbah B3 berakhir, maka Pengumpul Limbah B3 wajib menyerahkan kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3 dan/atau Penimbun Limbah B3. 39
  • 40. Ketentuan Limbah B3: • Kategori 1     Alat Angkut tertutup • Kategori 2     Alat Angkut tertutup/terbuka PENGANGKUTAN LIMBAH B3 Persyaratan khusus angkutan jalan: • sertifikat kompetensi pengemudi • surat tanda nomor kendaraan • surat bukti kelayakan alat angkut Alat angkut : • Jalan umum     angkutan darat; • Perkeretaapian • Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan Persyaratan khusus perkeretaapian: • surat bukti kelayakan alat angkut Persyaratan khusus angkutan laut, sungai, danau, dan penyeberangan: • surat izin usaha perusahaan alat angkut laut • surat bukti kepemilikian alat angkut kapal • surat bukti kelayakan kapal PENGANGKUTAN LIMBAH B3
  • 41. Spesifikasi Alat Angkut Limbah B3 Angkutan Jalan PT TRANSPORTASI Telp. (021) xxxxxxxx Roda 4 atau lebih Prosedur Tanggap Darurat Alat Penanganan Limbah B3 yang diangkut Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 Berlaku 5 tahun (dapat diperpanjang) Prosedur bongkar - muat GPS Tracking yang dikoneksikan dengan SILACAK Simbol Limbah B3 pada keempat sisi Nama Perusahaan pada keempat sisi kendaraan Nomor telepon pada sisi kanan, kiri dan belakang
  • 42. PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN LIMBAH B3 PASAL 83-104 PERMENLHK NO. 6 TAHUN 2021 Identitas Pemohon Akta pendirian badan usaha Bukti kepemilikan atas dana penjaminan untuk pemulihan fungsi Lingkungan Hidup Bukti kepemilikan alat angkut Dokumen pengangkutan Limbah B3 Dokumen Pengangkutan Limbah B3 : 1. Jenis dan jumlah alat angkut; 2. Sumber, nama dan karakteristik Limbah B3 yang diangkut; 3. Prosedur penanganan Limbah B3 pada kondisi darurat; 4. Peralatan untuk penanganan Limbah B3; dan 5. Prosedur bongkar muat Limbah B3 Dasar terbitnya Izin Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus untuk Barang Berbahaya oleh Kemenhub berdasarkan: 1. Pasal 88 ayat (2) PP 74/2014 tentang Angkutan Jalan 2. Pasal 92 ayat (2) PP 51/2002 tentang Perkapalan
  • 43. Substitusi Bahan Baku Substitusi Bahan Bakar* Bahan Baku Sesuai IPTEK Bila dibakar menghasilkan panas dan energi Kalori ≥ 2500 kkal/kg;TOX 2% dan Sulfur 1% Mengurangi bahan bakar utama Sesuai standar LH Sifat / fungsi sama dengan bahan baku Komposisi 100% dari total bahan baku Memenuhi SNI / standar lain yg setara Memenuhi standar LH atau baku mutu LH Technically Feasible Environment Friendly Sifat / fungsi sama dengan bahan baku yang disubstitusi Komposisi 100% dari total bahan baku Produk telah memiliki SNI Memenuhi standar LH PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 43 *bila diedarkan wajib memenuhi SNI / standar dari ESDM
  • 44. Wajib dilakukan uji coba Pemanfaatan Limbah B3 : 44 Substitusi Bahan Baku belum ber-SNI Substitusi Sumber Energi 1 Peralatan danTeknologi Pemanfaatan Limbah B3 2 Metode Pemanfaatan Limbah B3 3 Fasilitas Pemanfaatan Limbah B3 TATA CARA KEGIATAN TATA CARA KEGIATAN TATA CARA KEGIATAN TATA CARA KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 PEMANFAATAN LIMBAH B3 PEMANFAATAN LIMBAH B3 PEMANFAATAN LIMBAH B3 Kegiatan Uji Coba Pemanfaatan Limbah B3, mencakup:
  • 45. PENGOLAHAN LIMBAH B3 Stabilisasi Dan Solidifikasi Termal Cara Lain Sesuai IPTEK  Insinerasi  Cara lain  Proses Bioremediasi  Proses Elektrokoagulasi  Pencucian Tangki Kapal (Tank Cleaning)  Pencucian Kemasan Bekas B3 Dan/Atau Limbah B3  Tidak memiliki karakteristik mudah meledak  Bukan Limbah B3 berupa merkuri  Bukan Limbah B3 yang mengandung radioaktif  Memiliki karakteristik mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif dan beracun  Melakukan analisis organik dan anorganik berdasarkan baku mutu TCLP C  Tidak berwujud cair. 45
  • 46. PERSYARATAN LOKASI FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH B3 46  Bebas banjir / rekayasa;  kawasan industri dan/atau daerah industri, bagi Pengolah Limbah B3; dan  Memiliki jarak: 1. ≥ 150 m terhadap jalan utama atau jalan tol 2. ≥ 300 m dari daerah pemukiman, perdagangan, rumah sakit, pelayanan kesehatan atau kegiatan sosial, hotel, restoran, fasilitas keagamaan dan pendidikan 3. ≥ 300 m dari garis pasang naik laut, sungai, daerah pasang surut, danau, rawa, mata air 4. ≥ 300 m dari daerah yang dilindungi (cagar alam dan hutan lindung) atau Permodelan dispersi sebaran Emisi menggunakan Gaussian Dispersion Model atau pendekatan permodelan lainnya yang setara dan berlaku secara nasional dan/atau internasional. Insinerasi Stabilisasi dan Solidifikasi, Elektrokoagulasi dan Pencucian Kemasan B3 dan/atau Limbah B3  Daerah yang bebas banjir atau daerah yang dapat dilakukan rekayasa dengan teknologi Bioremediasi  Bukan daerah genangan air sepanjang tahun  Bukan daerah aliran sungai intermittent  Bukan daerah lindung  Jarak dari lokasi pemukiman lebih dari 300 (tiga ratus) m  Lahan datar dan/atau lahan landai dengan kemiringan paling tinggi 12% (dua belas persen)  Kondisi hidrogeologi memenuhi  Kedalaman air tanah minimum 4 m dari lapisan terbawah unit pengolahan  Tekstur tanah tidak memiliki porositas tinggi
  • 47. JENIS FASILITAS PENIMBUNAN LIMBAH B3 Penimbusan akhir Sumur Injeksi penempatan kembali di area bekas tambang bendungan penampung limbah tambang PENIMBUNAN LIMBAH B3
  • 48. 48 SISTEM PELAPIS PADA FASILITAS PENIMBUSAN AKHIR Geomembran Geomembran Lapisan Penutup LIMBAH Lapisan Pelindung Sistem Pengumpul Lindi Lapisan Tanah Penghalang Sistem Pendeteksi Kebocoran Lapisan Dasar Tanah Setempat Penimbusan Akhir Kelas I Geomembran Lapisan Penutup LIMBAH Lapisan Pelindung Sistem Pengumpul Lindi Lapisan Tanah Penghalang Sistem Pendeteksi Kebocoran Lapisan Dasar Tanah Setempat Penimbusan Akhir Kelas II Lapisan Penutup LIMBAH Lapisan Pelindung Sistem Pengumpul Lindi Lapisan Tanah Penghalang Sistem Pengumpul Lindi Lapisan Dasar Tanah Setempat Penimbusan Akhir Kelas III 1 m 30 cm 30 cm Total ±2 m
  • 49. Persyaratan fasilitas Penimbunan Limbah B3 • desain fasilitas • zona target injeksi (untuk sumur injeksi) • sistem pelapis • kelengkapan fasilitas meliputi drainase, pengumpul lindi dan sumur pantau • peralatan pendukung • rencana Penimbunan Limbah B3, penutupan, dan pasca penutupan fasilitas Penimbunan Limbah B3 PERSYARATAN DAN TATA CARA KEGIATAN PENIMBUNAN LIMBAH B3 Persyaratan uji Limbah B3 uji TCLP, TK zat pencemar, tingkat kontaminasi radioaktif, paint filter, karakteristik, kandungan organik, serta wujud Limbah B3 dan uji kuat tekan. Persyaratan lokasi fasilitas Penimbunan Limbah B3 • sesuai dengan rencana tata ruang wilayah • bebas banjir seratus tahunan • permeabilitas tanah • merupakan daerah yang secara geologis aman, stabil, tidak rawan bencana, dan di luar kawasan lindung • tidak merupakan daerah resapan air tanah; hidrologi permukaan. Tata cara Penimbunan Limbah B3 • memperhatikan penempatan Limbah B3 • melakukan pengelolaan air lindi • melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana • melakukan pemantauan lingkungan. Penetapan penghentian kegiatan Penimbunan Limbah B3 • penutupan fasilitas Penimbunan Limbah B3 • pemeliharaan fasilitas Penimbunan Limbah B3 • pemantauan fasilitas Penimbunan Limbah B3.
  • 50. PERSYARATAN DAN TATA CARA KEGIATAN dumping (Pembuangan) limbah tata cara Dumping (Pembuangan) • jenis Limbah • jumlah limbah • jarak Dumping (Pembuangan) Limbah terhadap daerah sensitif • durasi Dumping (Pembuangan) • debit Dumping (Pembuangan) • cara Dumping (Pembuangan) • proses dan jenis kegiatan pertambangan, untuk Limbah tailing persyaratan lokasi Dumping (Pembuangan) • terletak di dasar laut pada laut yang memiliki lapisan termoklin permanen • tidak berada di lokasi tertentu atau di daerah sensitif • rona awal kualitas air laut harus memenuhi baku mutu air laut persyaratan Limbah sebelum dilakukan Dumping (Pembuangan) • netralisasi atau penurunan kadar racun pemantauan lingkungan • kualitas air laut • dampak lingkungan
  • 51.  PP 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ᛐ Pasal 326 b; Pasal 355 b:  Penghasil limbah B3 yang tidak mampu melakukan sendiri pemanfaatan dan/atau pengolahan limbah B3 yang dihasilkannya dapat melakukan ekspor limbah B3.  Ekspor limbah B3 dapat dilakukan jika tidak tersedia teknologi pemanfaatan dan/atau pengolahan limbah B3 di dalam negeri. ᛐ Pasal 408; Pasal 409 (tatacara ekspor limbah B3)  Ratifikasi Konvensi Basel melalui Keppres Nomor 61 Tahun 1993: Kepentingan Indonesia meratifikasi Konvensi Basel guna mencegah Indonesia sebagai tempat pembuangan limbah; membantu pengawasan atas UU 32 Tahun 2009 Pasal 69 tentang Pelarangan Impor Limbah B3; memicu peningkatan kapasitan ESM dalam teknologi pengelolaan limbah B3; dan mendasari aktifitas Indonesia sebagai negara eksportir limbah B3 yang juga merupakan salah satu negara transit. Notifikasi Ekspor Limbah B3 : Dasar Hukum 51
  • 52. PERSYARATAN DAN T PERSYARATAN DAN T PERSYARATAN DAN T PERSYARATAN DAN TATA CARA EKSPOR LIMBAH ATA CARA EKSPOR LIMBAH ATA CARA EKSPOR LIMBAH ATA CARA EKSPOR LIMBAH B3 B3 B3 B3 Permohonan Notifikasi dilengkapi: a. Identitas eksportir: b. Negara tujuan ekspor: c. Dokumen mengenai nama, sumber, karakteristik, dan jumlah LB3 yang akan diekspor; d. Alat angkut yang digunakan; e. Negara transit; f. Tanggal rencana penagnagkutan, pelabuhan atau terminal transit, waktu tinggal di setiap transit, dan pelabuhan atau terminal masuk dan keluar; g. Dokumen mengenai asuransi; h. Dokumen mengenai pengemasan LB3; i. Dokumen mengenai tata cara penanganan LB3 yang akan diangkut; dan dokumen berisi pernyataan dari penghasil/eksportir LB3 mengenai keabsahan dokumen yang disampaikan. Start Selesai Permohonan notifikasi 1 1 2 2 Dikirimkan ke negara tujuan negara transit Disetujui oleh negara tujuan Penghasil limbah B3/eksportir limbah B3 mengajukan notifikasi kepada Menteri Menteri menerbitkan Rekomendasi ekspor limbah B3 3 4 Rekomendasi Ekspor Limbah B3 52