SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
LEARNING PROCESS GROUP OF ANIMALS CATTLE IN MAKING ORGANIC
FERTILIZER IN SUBDISTRICT SEKAR
DISTRICT BOJONEGORO
Bekti Nur Utami1
, Deha Purwoko2
1
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang,
2
Mahasiswa Diploma IV (D-4) Program Studi Penyuluh Peternakan, Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang
Alamat email : bekti_utami@hotmail.com
ABSTRACT
In Subdistrict Sekar District Bojonegoro there is
local wisdom that each member of the group of
beef cattle livestock are required to have at least
one tail. The aim of research to know the learning
process that occurs in the group of livestock
Karya Unggul so as to change the behavior of a
progressive in the manufacture of solid organic
fertilizer. The method used is qualitative
descriptive approach. The data collection is done
by observation, interviews, focus group
discussions, documentation. Location of the
study in a group of cattle located in the village
Sekar, Sekar District of Bojonegoro. Location
research based purposively with consideration
that Group of livestock Karya Unggul is a group
of cattle are doing the manufacture of solid
organic fertilizer. The results showed that the
process of learning that occurs is the social
learning process (Social learning). The process
of social learning in groups of cattle occurred
from existing potential identification, preparation
tools and materials, manufacturing of processing
a solid organic fertilizer, solid organic fertilizer
manufacturing process, testing the results of
solid organic fertilizer, solid organic fertilizer
marketing. Changes in behavior that occurs in
beef cattle breeders are starting troubleshooting,
solid organic fertilizer manufacture and testing of
the quality content of solid organic fertilizer.
Source or figure modeled is head of the livestock,
companion (Agricultural Extension Workers from
the Department of Agriculture), stakeholders
(Department of Animal Husbandry and Social
Service Manpower and Transmigration) and
students.
(Keywords: social learning, group of livestock,
solid organic fertilizer, Bojonegoro)
Pendahuluan
Di Kecamatan Sekar di Kabupaten
Bojonegoro memiliki kearifan lokal yaitu
mewajibkan masing-masing peternak minimal
memiliki 1 (satu) ekor ternak sapi. Hal tersebut
menjadikan jumlah populasi ternak sapi di
Kecamatan Sekar sejumlah 7.676 ekor.
Pemeliharaan ternak biasanya dilakukan secara
individu dan dibuatkan kandang di dalam rumah,
namun anggota ternak Kelompok Ternak Karya
Unggul di Kecamatan Sekar memelihara ternak
sapi dengan cara kandang koloni atau kandang
kelompok. Kandang koloni tersebut dibangun
dengan dana swadaya kelompok senilai Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah). Kandang
tersebut berisikan 54 (lima puluh empat) ekor
sapi potong. Jika 1 (satu) ekor sapi
menghasilkan kotoran ternak seberat 25 kg/hari
maka 54 ekor sapi dapat menghasilkan kotoran
ternak sebanyak 1,35 ton/hari. Hal tersebut
sangat berpotensi untuk dijadikan usaha
kelompok yaitu pengolahan limbah kotoran
ternak berupa pupuk organik padat.
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari
hasil penguraian aneka bahan sampah organik
(Alex, S., Tanpa Tahun). Pupuk organik padat
inilah yang nantinya digunakan sebagai pupuk
tanaman pada umumnya yaitu 3-4 gengaman
pupuk kompos untuk 1m2
lahan atau 7-10 setiap
hektar lahan (Anonim, 2014). Potensi limbah
kotoran ternak sebanyak 1,35 ton/hari sangat
disayangkan dikarenakan limbah tersebut hanya
dibuang begitu saja tanpa ada sentuhan inovasi
tehnologi tepat guna di bidang peternakan.
Dengan melihat potensi tersebut dan dalam
rangka mendukung pertanian organik di
Kecamatan Sekar maka dilakukan penyuluhan
mengenai sentuhan tehnologi tepat guna dalam
pengolahan limbah kotoran ternak sapi menjadi
pupuk organik padat.
Seperti tersirat dalam Undang-undang
Sistem Penyuluhan Pertanian Perkebunan
Perikanan dan Kehutanan nomor 16 Tahun 2006
Pasal 1 yaitu penyuluhan pertanian, perikanan,
kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mereka mau, dan
mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar,
tehnologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup
(Anonim, 2006). Akan tetapi tidak semua
anggota kelompok ternak karya unggul mengikuti
penyuluhan inovasi tepat guna dalam pembuatan
pupuk organik padat. Peternak lain bisa
melakukan pengolahan pupuk organik padat
dengan cara belajar dari orang lain.
Proses pembelajaran dengan cara belajar
dari orang lain merupakan proses pembelajaran
sosial. Pembelajaran sosial merupakan proses
belajar sesorang dengan cara meniru orang lain
yang dijadikan sebagai figur yang dicontoh
(Bandura, 1977). Tahapan proses pembelajaran
sosial yaitu (Bandura, 1977) : pengamatan
(attention), pengingatan (retention), penerapan
(reproduksi motorik) dan motivasi (motivation).
Dalam proses belajar tersebut akan terjadi
transfer informasi atau teknologi inovasi.
Penerimaan atau penolakan inovasi adalah
keputusan yang dibuat seseorang. Jika
menerima atau mengadopsi inovasi, berarti dia
mulai menggunakan ide baru, praktek baru atau
barang baru itu dan menghentikan penggunaan
ide-ide lama (Rogers dan Shoemaker dalam
Hanafi, 1987). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembelajaran yang terjadi di
Kelompok Ternak Karya Unggul sehingga
mampu merubah perilaku yang progresif dalam
pembuatan pupuk organik padat.
Materi dan Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
mengumpulkan informasi dari suatu sampel
dengan menanyakan melalui angket atau
interview agar nantinya mengambarkan sebagai
aspek dari populasi (Fraenkel dan Wallen, 1990
dalam Yatim Riyanto, 1996)
Lokasi penelitian ditentukan secara
purposive yaitu kelompok ternak sapi potong
Karya Unggul yang terletak di Desa Sekar
Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro.
Penentuan lokasi penelitian dengan
pertimbangan yaitu Kelompok Ternak Karya
Unggul merupakan kelompok ternak sapi potong
yang melakukan pembuatan pupuk organik
padat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, FGD, dan dokumentasi.
Sampel diambil secara sensus yaitu semua
anggota Kelompok Ternak Karya Unggul
sebanyak 60 (enam puluh) orang.
Hasil dan Pembahasan
Pemeliharaan ternak sapi di kandang
koloni Kelompok Ternak Karya Unggul
menyebabkan melimpahnya limbah kotoran
ternak. Kotoran ternak tersebut hanya terkumpul
begitu saja bahkan dibuang, sehingga yang
belum tersentuh inovasi teknologi tepat guna.
Melihat potensi tersebut, pihak kelembagaan
pemerintah dengan satuan kerja perangkat
daerah di Kabupaten Bojonegoro mengadakan
pelatihan inovasi tepat guna di bidang
peternakan dan penyuluhan mengenai
pembuatan pupuk kompos di Kelompok Ternak
Karya Unggul. Namun tidak semua anggota
Kelompok Ternak Karya Unggul mengikuti
kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai
pembuatan pupuk organik padat. Peternak yang
tidak mengikuti penyuluhan dan pelatihan
tersebut tetap bisa melakukan pengolahan
limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik
padat dengan cara belajar melalui peternak lain
yang telah mengikuti penyuluhan dan pelatihan
serta menerapkan pembuatan pupuk organik
padat. Pembelajaran melalui orang lain tersebut
merupakan pembelajaran sosial.
1 Figur yang dicontoh oleh Kelompok Ternak
Karya Unggul dalam pembelajaran sosial,
antara lain :
a. Ketua Kelompok Ternak
Ketua kelompok menjadi panutan
bagi para anggotanya dikarenakan beliau
mengikuti pelatihan dan penyuluhan
tentang pembuatan pupuk organik di
tingkat Kabupaten. Ketua kelompok telah
menerapkan pembuatan pupuk organik
untuk keperluan pupuk dasar tanaman di
lahan pertanian miliknya. Selain itu, ketua
kelompok juga mengajak peternak lain
selaku anggota Kelompok Ternak Karya
Unggul untuk memanfaatkan limbah ternak
yang ada untuk diolah menjadi pupuk
organik padat.
b. Pendamping (Penyuluh Pertanian
Lapangan dari Dinas Pertanian)
Pendamping (Penyuluh Pertanian
Lapangan dari Dinas Pertanian) selalu
mendampingi kelompok Karya Unggul
dalam kegiatan pengolahan pupuk organik
padat. Semangat yang dimiliki oleh ketua
kelompok ternak sapi potong tersebut,
membuat Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL) membantu memberikan motivasinya
kepada anggota kelompok ternak tersebut.
Anggota kelompok tersebut mayoritas
adalah golongan pemuda. Harapan dari
Petugas Penyuluh Lapangan Dinas
Pertanian agar terwujudnya proses
pengolahan pupuk organik di kelompok
ternak mereka. Dengan demikian
Kelompok Ternak Karya Unggul bisa
mandiri dan terjadi peningkatan
pendapatan di anggota kelompok ternak.
c. Stakeholder (Dinas Peternakan dan Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi).
Melihat potensi yang ada dan juga
laporan dari Petugas Penyuluh Lapangan
Dinas Pertanian, maka terjalinlah
kerjasama antara kelompok ternak tersebut
dengan Dinas Peternakan dan Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bojonegoro. Kedua stakeholder
tersebutlah yang mengadakan pelatihan
dan penyuluhan mengenai pembuatan
kompos.
d. Mahasiswa
Secara tidak sengaja di Kecamatan
Sekar Kabupaten Bojonegoro terdapat
mahasiswa yang sedang melakukan
Praktik Kuliah Lapangan (PKL). Mahasiswa
tersebut berasal dari Universitas Brawijaya
dan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Malang. Peran mahasiswa disini
tidak kalah penting yaitu langsung memberi
contoh pembuatan pupuk organik padat
kepada anggota Kelompok Ternak Karya
Unggul. Mahasiswa juga mendampingi dan
memberikan motivasi kepada anggota
Kelompok Ternak Karya Unggul selama
proses pembuatan pupuk organik padat.
Selain itu mahasiswa juga mendampingi uji
mutu kandungan pupuk organik padat di
Balai Besar Teknologi Pertanian (BPTP)
Jawa Timur.
2 Komponen yang telah dipelajari dalam
pembelajaran sosial oleh Kelompok Ternak
Karya Unggul, yaitu :
a. Identifikasi Potensi
Anggota Kelompok Ternak Karya
Unggul menyadari adanya potensi dari
kearifan lokal yang mereka miliki yaitu
berupa melimpahnya kotoran ternak.
Kotoran ternak tersebut hanya
dikumpulkan saja bahkan dibuang dengan
percuma. Disisi lain anggota kelompok
ternak juga termasuk dalam kelompok tani
yang memiliki lahan pertanian yang
ditanami tanaman jagung dan bawang
merah. Anggota ternak sudah mempunyai
keinginan untuk mengolah limbah kotoran
ternaknya menjadi pupuk organik padat.
Keinginan anggota ternak mengolah pupuk
organik timbul setelah melihat orang lain
berhasil mengolah pupuk organik. Peternak
mulai belajar tentang pembuatan pupuk
organik kepada orang lain yang lebih tahu
atau yang sudah berhasil melakukan
pengolahan pupuk organik padat. Oleh
karena itu sejak identifikasi potensi yang
dimiliki peternak, peternak sudah mulai
melakukan proses pembelajaran sosial.
b. Penyiapan Alat dan Bahan
Para peternak yang tidak mengikuti
penyuluhan dan pelatihan pembuatan
pupuk organik padat belajar melalui
peternak yang sudah menerapkan
pembuatan pupuk organik padat.
Berdasarkan hasil pembelajaran alat yang
digunakan yaitu : sekop, terpal, ember,
hansprayer, gayung dan cangkul. Bahan
yang digunakan dalam pembuatan pupuk
organik padat adalah seperti : limbah
kotoran ternak sapi potong sebanyak 1 ton,
dedak sebanyak 35 Kg, sekam sebanyak
65 (Anonim, 2014). Pada kegiatan
penyiapan alat dan bahan ini petani sudah
memasuki tahap pengingatan (retention),
yaitu mengingat alat dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan pupuk
organik padat.
c. Pembuatan Tempat Pupuk Organik Padat
Setelah alat dan bahan siap
selanjutnya di buat tempat permanen
dengan ukuran panjang 2m, Lebar 4m dan
tinggi 1,5m dari batu bata putih guna
pengolahan limbah kotoran ternak menjadi
pupuk organik padat. Pembuatan tempat
pengolahan pupuk organik padat dilakukan
secara bersama-sama oleh semua anggota
Kelompok Ternak Karya Unggul, sehingga
proses pembelajaran sosial terjadi diantara
peternak.
d. Proses Pembuatan Pupuk Organik Padat
Setelah alat dan bahan serta
tempat pembuatan sudah siap maka
dilakukan proses pembuatan pupuk
organik padat. Tahapan proses pembuatan
itu adalah membuat larutan EM4 + gula +
Tetes + air secukupnya lalu dicampur
secara merata, masukkan larutan kedalam
tangki handsprayer, letakkan limbah
kotoran ternak di tempat pembuatan +
dedak dibaurkan diatasnya lalu disirami
larutan yang ada di tangki handsprayer
secara merata lalu aduk secara merata.
Setelah rata letakkan diatasnya sekam
dibaurkan pula secara merata lalu sirami
dengan larutan yang ada di tangki
handsprayer secara merata lalu aduk
kembali hingga merata. Setelah itu tutup
rapat-rapat kotoran ternak yang sudah
diolah tadi dengan terpal agar tidak terkena
sinar matahari langsung dan jangan
sampai ada udara yang masuk
dikarenakan pengomposan menggunakan
sistem anaerob. Setelah 7 hari buka terpal
lalu dilakukan proses pengadukan secara
merata jika sudah tutup kembali terpal
rapat-rapat. Di hari ke-14 dilakukan
perlakuan yang sama seperti di hari ke-7.
Pada hari ke-21 limbah ternak yang sudah
diolah sudah menjadi pupuk organik padat
dan dapat digunakan. Petani yang sudah
mengikuti pelatihan mengajarkan
pembuatan pupuk organik kepada petani
yang belum pernah mengikuti penyuluhan
dan pelatihan dengan didampingi
mahasiswa.
e. Pengujian Hasil Pupuk Organik Padat
Setelah pupuk organik padat jadi
atau bisa digunakan, maka para peternak
yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan
tersebut menerapkan pada lahan pertanian
mereka pada saat musim tanam II. Pada
saat penebaran pupuk kompos olahan
tersebut para peternak yang tidak
mengikuti penyuluhan dan pelatihan mulai
mendekati para peternak yang sudah bisa
membuat bahkan menerapkan di lahan
pertanian mereka guna mendukung
pertanian organik di Kabupaten
Bojonegoro. Dari sinilah semua anggota
Kelompok Ternak Karya Unggul bisa
membuat dan menerapkan hasil olahan
pupuk organik padat tersebut di lahan
mereka masing-masing.
f. Pemasaran Pupuk Organik Padat
Setelah semua anggota kelompok
ternak dapat membuat pupuk organik
padat selama 1 hari sebanyak 1 ton. Ketua
kelompok ternak melalui petugas penyuluh
lapangan dinas Pertanian
menginformasikan kepada seluruh anggota
kelompok tani dan gabungan kelompok tani
di Kecamatan Sekar, apabila
membutuhkan pupuk organik padat bentuk
granul dapat menghubungi Kelompok
Ternak Karya Unggul yang berada di
Dusun Gendongan Desa Sekar Kecamatan
Sekar dengan harga 1 Kg adalah 300,-
Akhirnya pupuk organik padat ini dijadikan
sebagai salah satu usaha dalam kelompok
ternak mereka guna meningkatkan
pendapatan anggota Kelompok Ternak
Karya Unggul di desa Sekar Kecamatan
Sekar Kabupaten Bojonegoro.
3 Perubahan Perilaku yang dialami Kelompok
Ternak Karya Unggul setelah proses
pembelajaran sosial, antara lain :
a. Pemecahan Masalah
Dengan terselenggaranya
penyuluhan dan pelatihan pembuatan
pupuk organik padat yang dilakukan oleh
Dinas Peternakan dan juga Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi atas
kerjasamanya dengan Petugas Penyuluh
Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan tak
lupa juga Mahasiswa yang melakukan
Praktik Kuliah Lapang (PKL) di Kecamatan
Sekar. Maka permasalahan yang dulunya
limbah kotoran ternak sapi potong hanya
dibuang begitu saja sebanyak 1,35
ton/hari. Sekarang menjadi usaha
Kelompok Ternak Karya Unggul. Adanya
keinginan peternak untuk mengolah pupuk
organik padat sebagai pemecahan
masalah penumpuknnya limbah kotoran
ternak menunjukkan bahwa petani mulai
masuk pada tahap pengamatan (attention).
b. Pembuatan Pupuk Organik Padat
Pembuatan pupuk organik padat ini
terus berkelanjutan tiap hari. Kelompok
ternak dengan memperdayakan anggota
kelompok mereka dapat membuat pupuk
organik padat sebanyak 1 Ton per-harinya.
Itu semua dikarenakan figure ketua
kelompok ternak karya unggul itu sendiri,
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas
Pertanian, stakeholder disini adalah Dinas
Peternakan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Bojonegoro
dan tidak kalah pentingnya peran
Mahasiswa yang melakukan Praktik Kuliah
Lapang (PKL) di Kecamatan Sekar.
Kegiatan peternak sudah bisa mengolah
pupuk organik padat secara mandiri dan
kontinyu menunjukkan bahwa ada
perubahan perilaku peternak. Pada
kegiatan kemapuan mengolah pupuk
organik secara mandiri ini termasuk pada
tahap reproduksi motorik dalam proses
pembelajaran sosial.
c. Pengujian Kandungan Mutu Organik
Mahasiswa memotivasi penggurus
dan juga semua anggota Kelompok Ternak
Karya Unggul agar mereka mau untuk
menguji mutu kandungan pupuk organik
padat hasil olahan mereka. Dan hasilnya
penggurus beserta anggota kelompok mau
mengujikan mutu kandungan pupuk
organik padat mereka ke Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Jawa
Timur yang terletak di Kabupaten Malang.
Sampel dari pupuk organik padat tersebut
diambil sebanyak 3 Kg yang dibawa oleh
mahasiswa menuju kantor BPTP Propinsi
Jawa timur dan hasilnya sebagaimana
pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Mutu Kandungan Pupuk
Organik Padat Kelompok Ternak
Karya Unggul.
No Parameter Nilai Satuan Metode
1 C-Organik 14,94 % Method 967.05, Pengabuan Kering 600o
C *)
2 C/N Ratio 17,37 - Perhitungan
4 Kadar Air 10,95 % Metode 950.01, Pemanasan Oven 105o
C *)
9 pH 8,85 - Metode 994.18, pH Meter *)
10 Hara Makro
Kadar N total 0,86 % Kjeidahl, titrimetry
Kadar P2O5 0,28 % Oksidasi Basah (HNO3 + HClO4),
molibdovanadat, spectrophotometry
Kadar K2O 1,88 % Oksidasi Basah (HNO3 + HClO4), AAS
Total (N +
P2O5 + K2O)
3,02 %
13 Hara Mikro
Kadar Fe
total
6991,4
4
Ppm Oksidasi Basah (HNO3 + HClO4), AAS
Keterangan : *) AOAC 18th
, 2005
Sumber : Laboratorium Tanah BPTP Jatim, 2016
Dari hasil laboratorium tersebut
menunjukkan bahwa pupuk organik padat olahan
Kelompok Ternak Karya Unggul mempunyai
kandungan organik yang baik. Pupuk organik
padat olahan Kelompok Ternak Karya Unggul
tersebut di uji dengan demonstrasi di lahan milik
kelompok Barokah Jaya Desa Sekar Kabupaten
Bojonegoro. Penggunaan pupuk organik padat
sebagai pupuk dasar tanaman diharapkan para
petani di Kecamatan Sekar Kabupaten
Bojonegoro dapat mengurangi pemakaian pupuk
kimia sehingga produktivitas meningkat dan
unsur hara tanah tetap terjaga.
Pengujian kandungan pupuk organik ini
menujukkan bahwa peternak sudah termotivasi
untuk terus mengolah pupuk organik padat.
dengan demikian, proses pembelajaran yang
terjadi sudah pada tahap motovasi (motivation).
Motivasi tersebut ditunjukkan dengan pembuatan
pupuk organik padat secara kontinyu dan
dipasarkan ke desa lain di Kecamatan Sekar.
Kesimpulan
Pembelajaran pembuatan pupuk organik
padat yang terjadi di Kelompok Ternak karya
Unggul adalah pembelajaran sosial. Figure yang
dicontoh dalam pembelajaran sosial adalah
Sumber atau figure yang dicontoh adalah ketua
kelompok ternak, pendamping (penyuluh
pertanian lapangan dari dinas pertanian),
stakeholder (dinas peternakan dan dinas sosial
tenaga kerja dan transmigrasi) dan mahasiswa.
Komponen yang telah dipelajari dalam
pembelajaran sosial oleh Kelompok Ternak
Karya Unggul, yaitu : identifikasi potensi,
penyiapan alat dan bahan, pembuatan tempat
pengolahan pupuk organik, proses pembuatan
pupuk organik padat, pengujian hasil pupuk
organik padat, pemasaran pupuk organik padat.
Perubahan Perilaku yang dialami Kelompok
Ternak Karya Unggul setelah proses
pembelajaran sosial, antara lain : pemecahan
masalah, pembuatan pupuk organik padat dan
pengujian kandungan mutu pupuk organik padat.
Daftar Pustaka
Anonim, 2006. Undang-undang Sistem
Penyuluhan Pertanian Perikanan
Perkebunan dan Kehutanan.
Kementrian Pertanian. Jakarta.
, 2014. Pembuatan Pupuk
Kompos. Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten
Bojonegoro. Bojonegoro.
Bandura, Albert. 1997.social Learnig Theory.
Prentice Hall, New Jersey
Hanafi, A. 1987. Memasyarakatkan Ide-ide Baru.
Usaha Nasional. Surabaya.
Yatim Riyanto, 1996. Metode Penelitian
Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar.
Surabaya : SIC.

More Related Content

What's hot

Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmkRita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmkMei-mei Zubaidah
 
Pembuatan donat dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk penyakit diabetes
Pembuatan donat  dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk  penyakit diabetesPembuatan donat  dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk  penyakit diabetes
Pembuatan donat dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk penyakit diabetesLisdaDamayanti1
 
ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...
ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN  MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN  MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...
ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...prisman9
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...NurlatifatusZahroh
 
Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011irwandeni
 
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...norafifah05
 
Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRI
Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRIProduct Knowledge Pupuk Organik MASAGRI
Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRICNP Web Service
 
Pendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautPendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautsridevi680058
 
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponikPemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponikSyamsul Bahri Hs
 
Kelompok 2 (jahe+manggis)
Kelompok 2 (jahe+manggis)Kelompok 2 (jahe+manggis)
Kelompok 2 (jahe+manggis)Lingga Lim
 
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten munaLaporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)tani57
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganAlfina Nugraheni
 
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
 
Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhdjubaidin
 

What's hot (20)

Budidaya Padi Organik
Budidaya Padi OrganikBudidaya Padi Organik
Budidaya Padi Organik
 
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmkRita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Pembuatan donat dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk penyakit diabetes
Pembuatan donat  dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk  penyakit diabetesPembuatan donat  dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk  penyakit diabetes
Pembuatan donat dari akar marasi (curculigo latifolia) untuk penyakit diabetes
 
ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...
ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN  MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN  MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...
ADOPSI INOVASI TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI PERTANIAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN...
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
 
Dari Desa ke Desa
Dari Desa ke DesaDari Desa ke Desa
Dari Desa ke Desa
 
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
 
Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011
 
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...
 
Pkm m fix
Pkm m fixPkm m fix
Pkm m fix
 
Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRI
Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRIProduct Knowledge Pupuk Organik MASAGRI
Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRI
 
Pendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautPendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput laut
 
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponikPemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
 
Kelompok 2 (jahe+manggis)
Kelompok 2 (jahe+manggis)Kelompok 2 (jahe+manggis)
Kelompok 2 (jahe+manggis)
 
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten munaLaporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
 
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
 
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
 
Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkh
 

Viewers also liked

Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013Lini Mumi
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contohdian haryanto
 
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)Gilang Antono
 
Bab 7 -penyuluhan
Bab 7   -penyuluhanBab 7   -penyuluhan
Bab 7 -penyuluhanrahmat tj
 
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Ana Puja Prihatin
 
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalamDedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalamDedi Firmanto
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianDedi Firmanto
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIAhmad Said
 
Power point proposal
Power point proposalPower point proposal
Power point proposalHisya Sundari
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalNajmi Sari
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 

Viewers also liked (16)

Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
Slide Seminar Hasil
Slide Seminar HasilSlide Seminar Hasil
Slide Seminar Hasil
 
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
 
Bab 7 -penyuluhan
Bab 7   -penyuluhanBab 7   -penyuluhan
Bab 7 -penyuluhan
 
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
 
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalamDedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
 
PPT Usulan Penelitian
PPT Usulan PenelitianPPT Usulan Penelitian
PPT Usulan Penelitian
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Power point proposal
Power point proposalPower point proposal
Power point proposal
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Contoh ujian proposal s2
Contoh ujian proposal s2Contoh ujian proposal s2
Contoh ujian proposal s2
 

Similar to PEMBELAJARAN SOSIAL

Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
 
Kontribusiku bagi indonesia
Kontribusiku bagi indonesiaKontribusiku bagi indonesia
Kontribusiku bagi indonesiaPutra Teguh Dwi
 
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...NurdinUng
 
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
 
Lktm dies natalis 54 nata de nipah
Lktm dies natalis 54   nata de nipahLktm dies natalis 54   nata de nipah
Lktm dies natalis 54 nata de nipahIrwin Septian
 
3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf
3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf
3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdfEdwin609994
 
Integrasi Nenas dan Sapi
Integrasi Nenas dan SapiIntegrasi Nenas dan Sapi
Integrasi Nenas dan SapiMakbulSiregar
 
PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama SingkawangPT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawangvisionsaga
 
Sinka Sinye Agrotama
Sinka Sinye AgrotamaSinka Sinye Agrotama
Sinka Sinye Agrotamavisionsaga
 
Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07Robi Aziz
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxAzharKurnianto
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1PPGhybrid3
 

Similar to PEMBELAJARAN SOSIAL (20)

Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
 
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Kontribusiku bagi indonesia
Kontribusiku bagi indonesiaKontribusiku bagi indonesia
Kontribusiku bagi indonesia
 
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
 
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
 
Proposal Derivat
Proposal DerivatProposal Derivat
Proposal Derivat
 
Lktm dies natalis 54 nata de nipah
Lktm dies natalis 54   nata de nipahLktm dies natalis 54   nata de nipah
Lktm dies natalis 54 nata de nipah
 
3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf
3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf
3026-Article Text-6455-1-10-20230918 (1).pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Integrasi Nenas dan Sapi
Integrasi Nenas dan SapiIntegrasi Nenas dan Sapi
Integrasi Nenas dan Sapi
 
PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama SingkawangPT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
PT. Sinka Sinye Agrotama Singkawang
 
Sinka Sinye Agrotama
Sinka Sinye AgrotamaSinka Sinye Agrotama
Sinka Sinye Agrotama
 
EKONOMI TUGAS
EKONOMI TUGASEKONOMI TUGAS
EKONOMI TUGAS
 
Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07
 
Rdhp upbs
Rdhp upbsRdhp upbs
Rdhp upbs
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
PESTISIDA.docx
PESTISIDA.docxPESTISIDA.docx
PESTISIDA.docx
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
 
Rdhp pendampingan kerbau 2018
Rdhp pendampingan  kerbau 2018Rdhp pendampingan  kerbau 2018
Rdhp pendampingan kerbau 2018
 

Recently uploaded

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PEMBELAJARAN SOSIAL

  • 1. LEARNING PROCESS GROUP OF ANIMALS CATTLE IN MAKING ORGANIC FERTILIZER IN SUBDISTRICT SEKAR DISTRICT BOJONEGORO Bekti Nur Utami1 , Deha Purwoko2 1 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, 2 Mahasiswa Diploma IV (D-4) Program Studi Penyuluh Peternakan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang Alamat email : bekti_utami@hotmail.com ABSTRACT In Subdistrict Sekar District Bojonegoro there is local wisdom that each member of the group of beef cattle livestock are required to have at least one tail. The aim of research to know the learning process that occurs in the group of livestock Karya Unggul so as to change the behavior of a progressive in the manufacture of solid organic fertilizer. The method used is qualitative descriptive approach. The data collection is done by observation, interviews, focus group discussions, documentation. Location of the study in a group of cattle located in the village Sekar, Sekar District of Bojonegoro. Location research based purposively with consideration that Group of livestock Karya Unggul is a group of cattle are doing the manufacture of solid organic fertilizer. The results showed that the process of learning that occurs is the social learning process (Social learning). The process of social learning in groups of cattle occurred from existing potential identification, preparation tools and materials, manufacturing of processing a solid organic fertilizer, solid organic fertilizer manufacturing process, testing the results of solid organic fertilizer, solid organic fertilizer marketing. Changes in behavior that occurs in beef cattle breeders are starting troubleshooting, solid organic fertilizer manufacture and testing of the quality content of solid organic fertilizer. Source or figure modeled is head of the livestock, companion (Agricultural Extension Workers from the Department of Agriculture), stakeholders (Department of Animal Husbandry and Social Service Manpower and Transmigration) and students. (Keywords: social learning, group of livestock, solid organic fertilizer, Bojonegoro) Pendahuluan Di Kecamatan Sekar di Kabupaten Bojonegoro memiliki kearifan lokal yaitu mewajibkan masing-masing peternak minimal memiliki 1 (satu) ekor ternak sapi. Hal tersebut menjadikan jumlah populasi ternak sapi di Kecamatan Sekar sejumlah 7.676 ekor. Pemeliharaan ternak biasanya dilakukan secara individu dan dibuatkan kandang di dalam rumah, namun anggota ternak Kelompok Ternak Karya Unggul di Kecamatan Sekar memelihara ternak sapi dengan cara kandang koloni atau kandang kelompok. Kandang koloni tersebut dibangun
  • 2. dengan dana swadaya kelompok senilai Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah). Kandang tersebut berisikan 54 (lima puluh empat) ekor sapi potong. Jika 1 (satu) ekor sapi menghasilkan kotoran ternak seberat 25 kg/hari maka 54 ekor sapi dapat menghasilkan kotoran ternak sebanyak 1,35 ton/hari. Hal tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan usaha kelompok yaitu pengolahan limbah kotoran ternak berupa pupuk organik padat. Kompos adalah pupuk yang dibuat dari hasil penguraian aneka bahan sampah organik (Alex, S., Tanpa Tahun). Pupuk organik padat inilah yang nantinya digunakan sebagai pupuk tanaman pada umumnya yaitu 3-4 gengaman pupuk kompos untuk 1m2 lahan atau 7-10 setiap hektar lahan (Anonim, 2014). Potensi limbah kotoran ternak sebanyak 1,35 ton/hari sangat disayangkan dikarenakan limbah tersebut hanya dibuang begitu saja tanpa ada sentuhan inovasi tehnologi tepat guna di bidang peternakan. Dengan melihat potensi tersebut dan dalam rangka mendukung pertanian organik di Kecamatan Sekar maka dilakukan penyuluhan mengenai sentuhan tehnologi tepat guna dalam pengolahan limbah kotoran ternak sapi menjadi pupuk organik padat. Seperti tersirat dalam Undang-undang Sistem Penyuluhan Pertanian Perkebunan Perikanan dan Kehutanan nomor 16 Tahun 2006 Pasal 1 yaitu penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, tehnologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Anonim, 2006). Akan tetapi tidak semua anggota kelompok ternak karya unggul mengikuti penyuluhan inovasi tepat guna dalam pembuatan pupuk organik padat. Peternak lain bisa
  • 3. melakukan pengolahan pupuk organik padat dengan cara belajar dari orang lain. Proses pembelajaran dengan cara belajar dari orang lain merupakan proses pembelajaran sosial. Pembelajaran sosial merupakan proses belajar sesorang dengan cara meniru orang lain yang dijadikan sebagai figur yang dicontoh (Bandura, 1977). Tahapan proses pembelajaran sosial yaitu (Bandura, 1977) : pengamatan (attention), pengingatan (retention), penerapan (reproduksi motorik) dan motivasi (motivation). Dalam proses belajar tersebut akan terjadi transfer informasi atau teknologi inovasi. Penerimaan atau penolakan inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang. Jika menerima atau mengadopsi inovasi, berarti dia mulai menggunakan ide baru, praktek baru atau barang baru itu dan menghentikan penggunaan ide-ide lama (Rogers dan Shoemaker dalam Hanafi, 1987). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang terjadi di Kelompok Ternak Karya Unggul sehingga mampu merubah perilaku yang progresif dalam pembuatan pupuk organik padat. Materi dan Metode Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview agar nantinya mengambarkan sebagai aspek dari populasi (Fraenkel dan Wallen, 1990 dalam Yatim Riyanto, 1996) Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu kelompok ternak sapi potong Karya Unggul yang terletak di Desa Sekar Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro. Penentuan lokasi penelitian dengan pertimbangan yaitu Kelompok Ternak Karya Unggul merupakan kelompok ternak sapi potong yang melakukan pembuatan pupuk organik padat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, FGD, dan dokumentasi. Sampel diambil secara sensus yaitu semua
  • 4. anggota Kelompok Ternak Karya Unggul sebanyak 60 (enam puluh) orang. Hasil dan Pembahasan Pemeliharaan ternak sapi di kandang koloni Kelompok Ternak Karya Unggul menyebabkan melimpahnya limbah kotoran ternak. Kotoran ternak tersebut hanya terkumpul begitu saja bahkan dibuang, sehingga yang belum tersentuh inovasi teknologi tepat guna. Melihat potensi tersebut, pihak kelembagaan pemerintah dengan satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten Bojonegoro mengadakan pelatihan inovasi tepat guna di bidang peternakan dan penyuluhan mengenai pembuatan pupuk kompos di Kelompok Ternak Karya Unggul. Namun tidak semua anggota Kelompok Ternak Karya Unggul mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai pembuatan pupuk organik padat. Peternak yang tidak mengikuti penyuluhan dan pelatihan tersebut tetap bisa melakukan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik padat dengan cara belajar melalui peternak lain yang telah mengikuti penyuluhan dan pelatihan serta menerapkan pembuatan pupuk organik padat. Pembelajaran melalui orang lain tersebut merupakan pembelajaran sosial. 1 Figur yang dicontoh oleh Kelompok Ternak Karya Unggul dalam pembelajaran sosial, antara lain : a. Ketua Kelompok Ternak Ketua kelompok menjadi panutan bagi para anggotanya dikarenakan beliau mengikuti pelatihan dan penyuluhan tentang pembuatan pupuk organik di tingkat Kabupaten. Ketua kelompok telah menerapkan pembuatan pupuk organik untuk keperluan pupuk dasar tanaman di lahan pertanian miliknya. Selain itu, ketua kelompok juga mengajak peternak lain selaku anggota Kelompok Ternak Karya Unggul untuk memanfaatkan limbah ternak yang ada untuk diolah menjadi pupuk organik padat. b. Pendamping (Penyuluh Pertanian Lapangan dari Dinas Pertanian)
  • 5. Pendamping (Penyuluh Pertanian Lapangan dari Dinas Pertanian) selalu mendampingi kelompok Karya Unggul dalam kegiatan pengolahan pupuk organik padat. Semangat yang dimiliki oleh ketua kelompok ternak sapi potong tersebut, membuat Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) membantu memberikan motivasinya kepada anggota kelompok ternak tersebut. Anggota kelompok tersebut mayoritas adalah golongan pemuda. Harapan dari Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian agar terwujudnya proses pengolahan pupuk organik di kelompok ternak mereka. Dengan demikian Kelompok Ternak Karya Unggul bisa mandiri dan terjadi peningkatan pendapatan di anggota kelompok ternak. c. Stakeholder (Dinas Peternakan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi). Melihat potensi yang ada dan juga laporan dari Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian, maka terjalinlah kerjasama antara kelompok ternak tersebut dengan Dinas Peternakan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bojonegoro. Kedua stakeholder tersebutlah yang mengadakan pelatihan dan penyuluhan mengenai pembuatan kompos. d. Mahasiswa Secara tidak sengaja di Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro terdapat mahasiswa yang sedang melakukan Praktik Kuliah Lapangan (PKL). Mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Brawijaya dan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang. Peran mahasiswa disini tidak kalah penting yaitu langsung memberi contoh pembuatan pupuk organik padat kepada anggota Kelompok Ternak Karya Unggul. Mahasiswa juga mendampingi dan memberikan motivasi kepada anggota Kelompok Ternak Karya Unggul selama proses pembuatan pupuk organik padat. Selain itu mahasiswa juga mendampingi uji
  • 6. mutu kandungan pupuk organik padat di Balai Besar Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. 2 Komponen yang telah dipelajari dalam pembelajaran sosial oleh Kelompok Ternak Karya Unggul, yaitu : a. Identifikasi Potensi Anggota Kelompok Ternak Karya Unggul menyadari adanya potensi dari kearifan lokal yang mereka miliki yaitu berupa melimpahnya kotoran ternak. Kotoran ternak tersebut hanya dikumpulkan saja bahkan dibuang dengan percuma. Disisi lain anggota kelompok ternak juga termasuk dalam kelompok tani yang memiliki lahan pertanian yang ditanami tanaman jagung dan bawang merah. Anggota ternak sudah mempunyai keinginan untuk mengolah limbah kotoran ternaknya menjadi pupuk organik padat. Keinginan anggota ternak mengolah pupuk organik timbul setelah melihat orang lain berhasil mengolah pupuk organik. Peternak mulai belajar tentang pembuatan pupuk organik kepada orang lain yang lebih tahu atau yang sudah berhasil melakukan pengolahan pupuk organik padat. Oleh karena itu sejak identifikasi potensi yang dimiliki peternak, peternak sudah mulai melakukan proses pembelajaran sosial. b. Penyiapan Alat dan Bahan Para peternak yang tidak mengikuti penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik padat belajar melalui peternak yang sudah menerapkan pembuatan pupuk organik padat. Berdasarkan hasil pembelajaran alat yang digunakan yaitu : sekop, terpal, ember, hansprayer, gayung dan cangkul. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik padat adalah seperti : limbah kotoran ternak sapi potong sebanyak 1 ton, dedak sebanyak 35 Kg, sekam sebanyak 65 (Anonim, 2014). Pada kegiatan penyiapan alat dan bahan ini petani sudah memasuki tahap pengingatan (retention),
  • 7. yaitu mengingat alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik padat. c. Pembuatan Tempat Pupuk Organik Padat Setelah alat dan bahan siap selanjutnya di buat tempat permanen dengan ukuran panjang 2m, Lebar 4m dan tinggi 1,5m dari batu bata putih guna pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik padat. Pembuatan tempat pengolahan pupuk organik padat dilakukan secara bersama-sama oleh semua anggota Kelompok Ternak Karya Unggul, sehingga proses pembelajaran sosial terjadi diantara peternak. d. Proses Pembuatan Pupuk Organik Padat Setelah alat dan bahan serta tempat pembuatan sudah siap maka dilakukan proses pembuatan pupuk organik padat. Tahapan proses pembuatan itu adalah membuat larutan EM4 + gula + Tetes + air secukupnya lalu dicampur secara merata, masukkan larutan kedalam tangki handsprayer, letakkan limbah kotoran ternak di tempat pembuatan + dedak dibaurkan diatasnya lalu disirami larutan yang ada di tangki handsprayer secara merata lalu aduk secara merata. Setelah rata letakkan diatasnya sekam dibaurkan pula secara merata lalu sirami dengan larutan yang ada di tangki handsprayer secara merata lalu aduk kembali hingga merata. Setelah itu tutup rapat-rapat kotoran ternak yang sudah diolah tadi dengan terpal agar tidak terkena sinar matahari langsung dan jangan sampai ada udara yang masuk dikarenakan pengomposan menggunakan sistem anaerob. Setelah 7 hari buka terpal lalu dilakukan proses pengadukan secara merata jika sudah tutup kembali terpal rapat-rapat. Di hari ke-14 dilakukan perlakuan yang sama seperti di hari ke-7. Pada hari ke-21 limbah ternak yang sudah diolah sudah menjadi pupuk organik padat dan dapat digunakan. Petani yang sudah
  • 8. mengikuti pelatihan mengajarkan pembuatan pupuk organik kepada petani yang belum pernah mengikuti penyuluhan dan pelatihan dengan didampingi mahasiswa. e. Pengujian Hasil Pupuk Organik Padat Setelah pupuk organik padat jadi atau bisa digunakan, maka para peternak yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan tersebut menerapkan pada lahan pertanian mereka pada saat musim tanam II. Pada saat penebaran pupuk kompos olahan tersebut para peternak yang tidak mengikuti penyuluhan dan pelatihan mulai mendekati para peternak yang sudah bisa membuat bahkan menerapkan di lahan pertanian mereka guna mendukung pertanian organik di Kabupaten Bojonegoro. Dari sinilah semua anggota Kelompok Ternak Karya Unggul bisa membuat dan menerapkan hasil olahan pupuk organik padat tersebut di lahan mereka masing-masing. f. Pemasaran Pupuk Organik Padat Setelah semua anggota kelompok ternak dapat membuat pupuk organik padat selama 1 hari sebanyak 1 ton. Ketua kelompok ternak melalui petugas penyuluh lapangan dinas Pertanian menginformasikan kepada seluruh anggota kelompok tani dan gabungan kelompok tani di Kecamatan Sekar, apabila membutuhkan pupuk organik padat bentuk granul dapat menghubungi Kelompok Ternak Karya Unggul yang berada di Dusun Gendongan Desa Sekar Kecamatan Sekar dengan harga 1 Kg adalah 300,- Akhirnya pupuk organik padat ini dijadikan sebagai salah satu usaha dalam kelompok ternak mereka guna meningkatkan pendapatan anggota Kelompok Ternak Karya Unggul di desa Sekar Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro. 3 Perubahan Perilaku yang dialami Kelompok Ternak Karya Unggul setelah proses pembelajaran sosial, antara lain :
  • 9. a. Pemecahan Masalah Dengan terselenggaranya penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik padat yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan juga Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi atas kerjasamanya dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan tak lupa juga Mahasiswa yang melakukan Praktik Kuliah Lapang (PKL) di Kecamatan Sekar. Maka permasalahan yang dulunya limbah kotoran ternak sapi potong hanya dibuang begitu saja sebanyak 1,35 ton/hari. Sekarang menjadi usaha Kelompok Ternak Karya Unggul. Adanya keinginan peternak untuk mengolah pupuk organik padat sebagai pemecahan masalah penumpuknnya limbah kotoran ternak menunjukkan bahwa petani mulai masuk pada tahap pengamatan (attention). b. Pembuatan Pupuk Organik Padat Pembuatan pupuk organik padat ini terus berkelanjutan tiap hari. Kelompok ternak dengan memperdayakan anggota kelompok mereka dapat membuat pupuk organik padat sebanyak 1 Ton per-harinya. Itu semua dikarenakan figure ketua kelompok ternak karya unggul itu sendiri, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian, stakeholder disini adalah Dinas Peternakan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bojonegoro dan tidak kalah pentingnya peran Mahasiswa yang melakukan Praktik Kuliah Lapang (PKL) di Kecamatan Sekar. Kegiatan peternak sudah bisa mengolah pupuk organik padat secara mandiri dan kontinyu menunjukkan bahwa ada perubahan perilaku peternak. Pada kegiatan kemapuan mengolah pupuk organik secara mandiri ini termasuk pada tahap reproduksi motorik dalam proses pembelajaran sosial. c. Pengujian Kandungan Mutu Organik Mahasiswa memotivasi penggurus dan juga semua anggota Kelompok Ternak
  • 10. Karya Unggul agar mereka mau untuk menguji mutu kandungan pupuk organik padat hasil olahan mereka. Dan hasilnya penggurus beserta anggota kelompok mau mengujikan mutu kandungan pupuk organik padat mereka ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Jawa Timur yang terletak di Kabupaten Malang. Sampel dari pupuk organik padat tersebut diambil sebanyak 3 Kg yang dibawa oleh mahasiswa menuju kantor BPTP Propinsi Jawa timur dan hasilnya sebagaimana pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Mutu Kandungan Pupuk Organik Padat Kelompok Ternak Karya Unggul. No Parameter Nilai Satuan Metode 1 C-Organik 14,94 % Method 967.05, Pengabuan Kering 600o C *) 2 C/N Ratio 17,37 - Perhitungan 4 Kadar Air 10,95 % Metode 950.01, Pemanasan Oven 105o C *) 9 pH 8,85 - Metode 994.18, pH Meter *) 10 Hara Makro Kadar N total 0,86 % Kjeidahl, titrimetry Kadar P2O5 0,28 % Oksidasi Basah (HNO3 + HClO4), molibdovanadat, spectrophotometry Kadar K2O 1,88 % Oksidasi Basah (HNO3 + HClO4), AAS Total (N + P2O5 + K2O) 3,02 % 13 Hara Mikro Kadar Fe total 6991,4 4 Ppm Oksidasi Basah (HNO3 + HClO4), AAS Keterangan : *) AOAC 18th , 2005 Sumber : Laboratorium Tanah BPTP Jatim, 2016 Dari hasil laboratorium tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik padat olahan Kelompok Ternak Karya Unggul mempunyai kandungan organik yang baik. Pupuk organik padat olahan Kelompok Ternak Karya Unggul tersebut di uji dengan demonstrasi di lahan milik kelompok Barokah Jaya Desa Sekar Kabupaten Bojonegoro. Penggunaan pupuk organik padat sebagai pupuk dasar tanaman diharapkan para petani di Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia sehingga produktivitas meningkat dan unsur hara tanah tetap terjaga. Pengujian kandungan pupuk organik ini menujukkan bahwa peternak sudah termotivasi untuk terus mengolah pupuk organik padat. dengan demikian, proses pembelajaran yang terjadi sudah pada tahap motovasi (motivation). Motivasi tersebut ditunjukkan dengan pembuatan pupuk organik padat secara kontinyu dan dipasarkan ke desa lain di Kecamatan Sekar.
  • 11. Kesimpulan Pembelajaran pembuatan pupuk organik padat yang terjadi di Kelompok Ternak karya Unggul adalah pembelajaran sosial. Figure yang dicontoh dalam pembelajaran sosial adalah Sumber atau figure yang dicontoh adalah ketua kelompok ternak, pendamping (penyuluh pertanian lapangan dari dinas pertanian), stakeholder (dinas peternakan dan dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi) dan mahasiswa. Komponen yang telah dipelajari dalam pembelajaran sosial oleh Kelompok Ternak Karya Unggul, yaitu : identifikasi potensi, penyiapan alat dan bahan, pembuatan tempat pengolahan pupuk organik, proses pembuatan pupuk organik padat, pengujian hasil pupuk organik padat, pemasaran pupuk organik padat. Perubahan Perilaku yang dialami Kelompok Ternak Karya Unggul setelah proses pembelajaran sosial, antara lain : pemecahan masalah, pembuatan pupuk organik padat dan pengujian kandungan mutu pupuk organik padat. Daftar Pustaka Anonim, 2006. Undang-undang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan Perkebunan dan Kehutanan. Kementrian Pertanian. Jakarta. , 2014. Pembuatan Pupuk Kompos. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro. Bojonegoro. Bandura, Albert. 1997.social Learnig Theory. Prentice Hall, New Jersey Hanafi, A. 1987. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Usaha Nasional. Surabaya. Yatim Riyanto, 1996. Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya : SIC.