SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
ARTIKEL JURNAL


PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN
     HUTAN BAMBU DI DESA KERTA
       KECAMATAN PAYANGAN
        KABUPATEN GIANYAR




                  Disusun Oleh :




             NAMA: Ni Putu Budiani
              NPM: 0981033510141




    PROGRAM STUDI : Perencanaan Pembangunan Wilayah
                       Dan Pengelolaan Lingkungan
    KONSENTRASI      : Pemberdayaan Masyarakat




        PROGRAM PASCA SARJANA
  UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
                 TAHUN 2011


                        1
PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN HUTAN BAMBU DI DESA
           KERTA KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR


                                         Oleh :
                                   NI PUTU BUDIANI
                                  NPM : 0981033510141

                                        ABSTRAK

        Hutan bambu merupakan salah satu modal pembangunan nasional memiliki manfaat
yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial
budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Mengingat manfaat dan pentingnya
bambu bagi kehidupan masyarakat seyogyanya tanaman ini perlu dilestarikan.
        Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana peranan masyarakat ditinjau dari
aspek pengetahuan, sikap motivasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan
bambu dan peran masyarakat mana yang paling berpengaruh dalam pelestarian hutan bambu.
Penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan survei kepada masyarakat Desa Kerta selaku
responden yang dipilih secara acak proporsional.
        Penelitian ini tergolong memakai metode survei, dimana besarnya sampel dihitung
dengan Rumus Slovin, selanjutnya jumlah sampel tersebut diproporsionalkan kepada masing-
masing jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan menggunakan rumus
alokasi proporsional. Sedangkan analisis data dengan analisis regresi linear berganda.
        Dari hasil analisis varians menunjukkan bahwa secara bersama-sama aspek
pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pelestarian hutan bambu. Koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar
0,870. Dari hasil analisis regresi linear berganda, diperoleh nilai koefisien regresi untuk
faktor pengetahuan adalah 0,210, faktor sikap senilai 0,260, faktor motivasi 0,136, dan faktor
partisipasi senilai 0,245. Sedangkan nilai koefisien beta standar untuk faktor pengetahuan
0,240; faktor sikap 0,291; faktor motivasi 0,167; dan faktor partisipasi 0,332. Berdasarkan
nilai masing-masing koefisien beta standar, maka faktor yang paling berpengaruh terhadap
pelestarian hutan bambu adalah faktor partisipasi.
        Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan agar dilakukan
pemberian penghargaan kepada masyarakat yang melstariakan hutan bambu dan sosialisasi
untuk meningkatkan motivasi masyarakat Desa Kerta dalam melestarikan hutan bambu.

Kata Kunci : Pengetahuan, Motivasi, Sikap, Partisipasi, Pelestarian Hutan Bambu


PENDAHULUAN
       Hutan bambu merupakan salah satu modal pembangunan nasional memiliki manfaat
yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial
budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis.Mengingat manfaat dan pentingnya
bambu bagi kehidupan masyarakat seyogyanya tanaman ini perlu dilestarikan.
       Desa Kerta merupakan salah satu Desa di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Kecamatan
Payangan yang mempunyai hutan bambu seluas 75 Ha dimana bambu ini dilestarikan oleh

                                              1
penduduk disekitarnya1. Kondisi hutan bambu di Desa Kerta berbeda dengan daerah lain
yang kondisi hutan bambunya semakin rusak dan berkurang. Untuk mempelajari faktor-
faktor yang berhubungan dengan kesuksesan pelestarian hutan bambu di Desa Kerta perlu
dilakukan penelitian terhadap peranan masyarakat dengan indikator partisipasi, pengetahuan,
sikap dan motivasi masyarakat dalam pelestarian hutan bambu.



KERANGKA TEORITIS

Hutan Bambu

       Bambu merupakan tanaman yang secara botanis dapat digolongkan pada famili
Gramineae (rumput). Bambu memiliki manfaat dari segi ekonomi maupun dari segi ekologi.
Bambu dapat dijual dan digunakan sebagai bahan meubelair maupun kerajinan. Sedangkan
dari segi ekologis, bambu memiliki akar rimpang sehingga mampu menahan air.
Keistimewaan lain bambu adalah kemampuan tumbuh dengan cepat sehingga bila
dikembangbiakkan dengan baik, kelestarian hutan bambu akan dapat dipertahankan.
       Hutan bambu adalah suatu daerah yang ditumbuhi berbagai jenis bambu dan
tumbuhan tersebut merupakan suatu komonitas bambu saja dan hidupnya paling dominan
pada daerahnya.Hutan bambu manfaatnya baik sekali sebagai penjaga kandungan air,
mencegah erosi.2
       Pelestarian hutan bambu merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk
menjaga agar hutan bambu tidak mengalami perubahan/kerusakan.3
Peran Masyarakat

       Peran masyarakat merupakan hak konstitusional masyarakat yang sudah diakui
keberadaannya oleh UUD 1945 ataupun produk-produk hukumnya. Peran yang dimaksud
disini adalah dimana pihak-pihak yang dipengaruhi oleh suatu keputusan yang ditetapkan
memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, kritik, dan mengambil bagian dalam
pembuatan keputusan-keputusan pemerintahan.
1. Pengetahuan
    Pengetahuan adalah hasil belajar baik formil maupun non formil yang diperoleh dari hasil
    interaksi dengan masyarakat. Luasnya cakrawala seseorang tidak terlepas dari


1
  Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan Kabupaten Gianyar.
2
  Sastrapradja, dkk. Beberapa Jenis Bambu. Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1992.
3
  Prawiro, R.H. Ekologi Lingkungan Pencemaran. Semarang: Satya Wacana, 1983.

                                             2
pengetahuannya dalam hidup bermasyarakat. Pengetahuan adalah hasil pemahaman
    seseorang terhadap suatu obyek.Pengetahuan merupakan kesan dalam pikiran manusia
    sebagai hasil penggunaan pancaindera yang berbeda dengan kepercayaan (beliefs), tahyul
    dan penerangan yang keliru. Pengetahuan dapat dikatakan sebagai transsubyektif dimana
    dengan pengetahuan seseorang dapat keluar dari keterbatasannya dan melewati keakuan
    subyektivitas.4
2. Sikap
    Sikap pandangan atau sikap perasaan seseorang bukan dibawa sejak dilahirkan, tetapi
    dibentuk sepanjang kehidupannya. Peranan sikap dalam kehidupan manusia relatif besar,
    sebab apabila sudah terbentuk dalam diri seseorang, maka sikap itu akan menentukan
    perilakunya terhadap objek tertentu. Sikap ini menyebabkan seseorang bertindak secara
    khas terhadap objeknya.Beberapa difinisi tentang sikap yang diberikan oleh para ahli,
    walaupun masing-masing dengan redaksi yang berbeda tetapi pada prinsipnya ada
    persamaan.
3. Motivasi
    Motivasi adalah sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri yang
    berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku berkaitan dengan
    lingkungan kerja. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
    kegairahan kerja seseorang mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
    dengan segala daya upaya mencapai kepuasan.5
4. Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang di dalam situasi
    kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan
    kelompok atau berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Partisipasi diartikan
    sebagai dana dan daya yang dapat disediakan atau dapat dihemat sebagai sumbangan atau
    kontribusi masyarakat desa kepada proyek-proyek pemerintah atau adanya keterlibatan
    masyarakat dalam penentuan arah pembangunan, strategi dan kebijakan pembangunan
    yang dilakukan oleh pemerintah, keterlibatan masyarakat dalam memikul beban dan
    dalam memetik hasil atau pemanfaatan pembangunan.6




4
  Poejawijatna, TahudanPengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta,1991,hlm. 10
5
  Riduwan, Metode Teknik Menyus un Tesis, Bandung,Alfabeta,2008. hlm.260
6
  Ndraha, Talizuduhu, Pembangunan MasyarakatMempersiapkanMasyarakatTinggalLandas,
   Jakarta : PT. BumiAksara ,1987.

                                             3
Gambar 1.
         Kerangka Pikir Peran Masyarakat Desa Kerta dalam Pelestarian Hutan Bambu

                                               Hutan
                                               Bambu



                                              Peranan

                                           Masyarakatdala
                                                 m



             PENGETA-HUAN          SIKAP                    MOTIVASI     PARTISIPASI




                                            PELESTARIAN




 Pendapatan Masyarakat (Ekonomi)     Ritual Keagamaan         (Sosial)   Konservasi Tanah dan Air
                                                                              (Lingkungen)




                                       Hutan Bambu lestari dan
                                        Masyarakat sejahtera




METODE PENELITIAN

         Jenis penelitian ini adalah survey dengan metode deskriptif, karena menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah                       semua
penduduk usia produktif yang ada di Desa Kerta, yaitu 3.578 orang. Selanjutnya sampel
dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga sampel penelitian ini sebanyak 98
orang.
         Tahap analisis data secara garis besar dapat terdiri atas :
         1. Tabulasi data;
         2. Ujinormalitas data;

                                                        4
3. Ujilinearitasdankeberartian;
       4. Ujihipotesis; terdiridari :
          -       Ujikoefisienregresisecarabersama-sama (uji-F)
          -       Ujikoefisienregresisecaraparsial (uji-t)


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
       Seseorang dapat beperan secara nyata dalam suatu kegiatan apabila memiliki tingkat
pengetahuan yang memadai.
       Distribusi responden menurut pengetahuannya tentang pelestarian hutan bambu di
Desa Kerta, Kecamatan Payangan disajikan pada Tabel 01
Tabel 01.Pengetahuan Responden tentang pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
          Payangan Tahun 2011.

                                                                          Jumlah
                      Rentang Skor            Kategori
         No                                                    Orang               Persen
         1               21 – 30          Sedang                18                  18,36
         2               31 – 40          Tinggi                40                  40,82
         3               41 - 50          Sangat tinggi         40                  40,82
                                                     Jumlah     98                 100,00
       Sumber : Analisis Data Primer

       Sebagian besar responden (40,82%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan
sangat tinggi tentang pelestarian hutan bambu. Tidak ada responden yang pengetahuannya
rendah dan sangat rendah terhadap pelestarian hutan bambu.
Tingkat Sikap Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
       Tidak dijumpai responden yang memiliki sikap tidak setuju dan atau sangat tidak
setuju terhadap pelestarian hutan bambu, namun ada sebagian kecil (15,31%) responden yang
sikapnya ragu-ragu terhadap pelestarian hutan bambu.
Tabel 02.Sikap Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
         Payangan Tahun 2011.

                                                                          Jumlah
           No           Rentang Skor            Kategori
                                                                  Orang            Persen
              1            21 – 30        Ragu-ragu                15               15,31
              2            31 – 40        Setuju                   63               64,28
              3            41 – 50        Sangat setuju            20               20,41
                                                      Jumlah       98              100,00

   Sumber : Analisis Data Primer

                                                  5
Tingkat Motivasi Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
         Terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan, sebagian
besar (50%) responden memiliki motivasi yang sangat tinggi, dan sebanyak 41,84 %
responden yang motivasinya tinggi terhadap pelestarian hutan bambu (Tabel 03). Kondisi
faktual menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memiliki motivasi sangat rendah dan
rendah.
Tabel 03.Motivasi Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
         Payangan Tahun 2011.

                                                                 Jumlah
 No        Rentang Skor              Kategori
                                                         Orang            Persen
  1           21 - 30         Sedang                       8                8,16
  2           31 - 40         Tinggi                      41               41,84
  3           41 - 50         Sangat tinggi               49               50,00
                                        Jumlah            98              100,00
Sumber : Analisis Data Primer

Tingkat Partisipasi Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
         Terkait dengan pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan,
sebagian besar (71,43%) responden memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi (Tabel 04)
Tabel 04.Partisipasi Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
          Payangan Tahun 2011.

                                                                         Jumlah
             No         Rentang Skor            Kategori
                                                                 Orang            Persen
                 1        31 – 40          Tinggi                 28               28,57
                 2        41 - 50          Sangat tinggi          70               71,43
                                                     Jumlah       98              100,00
      Sumber : Analisis Data Primer

Tingkat Pelestarian Hutan Bambu
         Sebagian besar (61,22%) responden memiliki tingkat pelestarian hutan bambu yang
sangat tinggi (Tabel 05).
Tabel 05.Tingkat Pelestarian Responden terhadap keberadaan hutan bambu di Desa Kerta
         Kecamatan Payangan Tahun 2011.

                                                                         Jumlah
             No         Rentang Skor            Kategori
                                                                 Orang             Persen
             1             31 – 40         Tinggi                 38                38,78
             2             41 – 50         Sangat tinggi          60                61,22
                                                     Jumlah       98               100,00
      Sumber : Analisis Data Primer



                                                     6
Uji Normalitas Data
       Untuk menguji normalitas data dapat digunakan rasio skewness dan kurtosis, bila
rasio Skewness dan Kurtosis berada antara -2 sampai dengan +2 maka data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
       Pada penelitian ini, nilai rasio Skewness adalah 1,196 dan rasio kurtosis 1,919
sehingga data berdistribusi normal
Uji Linearitas
       Hasil analisis linearitas diinterpretasikan dengan membandingkan nlai signifikansi F
pada Deviation from Linearity. Pada penelitian ini α=0,05 dan seluruh nilai signifikansi F
lebih besar atau sama dengan 0,05, sehingga data dianggap linear.
Analisis Regresi Linear Berganda
       Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan
(X1), sikap (X2), Motivasi (X3) dan partisipasi (X4) terhadap Pelestarian (Y) hutan bambu di
Desa Kerta. Pengolahan data kuesioner dengan bantuan SPS diperoleh data sesuai tabel 06.
Tabel 06. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
            Faktor             Koefisien     Standar     T statistik   Sig
                                              Error
 Intersep                            6,170      1,400          4,408    0,000
 Variabel Pengetahuan                0,210       0,090         2,328    0,022
 Variabel Sikap                      0,260       0,053         4,905    0,000
 Variabel Motivasi                   0,136       0,085         1,593    0,115
 Variabel Partisipasi                0,245       0,048         5,148    0,000


       Berdasarkan tabel 06. Dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
       Y = 6,170+0,210X1+0,260X2+0,136X3+0,245X4
       Dari persamaan regresi tersebut, semua koefisien regresi bertanda positif, hal ini
berarti bahwa pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi berpengaruh positif terhadap
pelestarian hutan bambu. Apabila pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi meningkat,
maka pelestarian hutan bambu juga akan meningkat, namun bila pengetahuan, sikap, motivasi
dan partisipasi menurun, maka pelestarian hutan bambu juga akan menurun.
Analisis Pengaruh Secara Simultan
       Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3), dan
partisipasi (X4) secara bersama-sama atau simultan terhadap pelestarian (Y) hutan bambu
digunakan uji F.


                                             7
Oleh karena nilai Fhitung (155,181) > Ftabel (2,47) maka ini berarti bahwa
pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3) dan partisipasi (X4) secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh signifikan terhadap pelestarian (Y) hutan bambu. Nilai koefisien R
adalah 0,933, hal ini menunjukkan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel terikat
sangat kuat karena mendekati 1. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,870 berarti
87 persen pelestarian hutan bambu di Desa Kerta dipengaruhi oleh variasi pengetahuan,
sikap, motivasi dan partisipasi, sedangkan 13% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model ini.
Analisis Pengaruh Secara Parsial
       Untuk membuktikan pengaruh masing-masing variabel pengetahuan (X1), sikap (X2),
motivasi (X3) dan partisipasi (X4) secara parsial terhadap pelestarian, digunakan uji statistik
(uji-t) yang hasilnya seperti pada Tabel 06. sebelumnya.
1. Uji t VariabelPengetahuan (X1)
   Nilai thitung> ttabel = 2,328 > 1,66 yang berarti bahwa variabel pengetahuan secara parsial
   berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
   Artinya, semakin tinggi pengetahuan akan meningkatkan pelestarian hutan bambu.
2. Uji t VariabelSikap (X2)
   Nilai thitung> ttabel = 4,905 > 1,66 yang berarti bahwa variabel sikap secara parsial
   berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
   Artinya, semakin baik sikap akan meningkatkan pelestarian hutan bambu.
3. Uji t VariabelMotivasi (X3)
   Nilai thitung< ttabel = 1,593 < 1,66 yang berarti bahwa variabel motivasi secara parsial tidak
   berpengaruh signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
4. Uji t VariabelPartisipasi (X4)
   Nilai thitung> ttabel = 5,148 > 1,66 yang berarti bahwa variabel partisipasi secara parsial
   berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
   Artinya, semakin tinggi partisipasi akan meningkatkan pelestarian hutan bambu.
Analisis Faktor Dominan Dalam Pelestarian Hutan Bambu
       Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pelestarian hutan bambu di
Desa Kerta digunakan nilai Standardized Coefficient Beta. Dari hasil perhitungan SPSS yang
telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :




                                               8
Tabel 07. Hasil Regresi Untuk Standardized Coefficient Beta

 No                   Variabel Bebas                  Standardized Coefficient Beta
     1     Pengetahuan (X1)                                      0,240
     2     Sikap (X2)                                            0,291
     3     Motivasi (X3)                                         0,167
     4     Partisipasi (X4)                                      0,332
Sumber : Uji Statistik

           Tabel 07. Menunjukkan nilai Standardized Coefficient Beta dari masing-masing
variabel beas. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pelestarian hutan bambu di Desa
Kerta adalah faktor partisipasi, yaitu sebesar 33,2 persen.


KESIMPULAN
           Berdasarkan atas hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a)       Berdasarkan aspek pengetahuan, sikap, motivasi, dan partisipasi masyarakat Desa Kerta
         berperan nyata dalam pelestarian hutan bambu.Faktor pengetahuan (X1), sikap (X2),
         motivasi (X3) dan partisipasi (X4) memiliki pengaruh sebesar 87 % terhadap pelestarian
         hutan      bambu       di     Desa       Kerta,      dengan       persamaan        regresi
         Y=6,170+0,210X1+0,260X2+0,136X3+0,245X4.
b)       Aspek yang paling berperan dalam pelestarian hutan bambu adalah aspek partisipasi. Hal
         ini ditunjukkan oleh nilai koefisien beta yang distandarisasi dari hasil regresi, yaitu
         faktor partisipasi (0,332) diikuti faktor pengetahuan (0,240); faktor sikap (0,291); dan
         faktor motivasi (0,167).


SARAN
              Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut :
a)       Pemerintah agar secara berkelanjutan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk
         melestarikan hutan bambu dan memberikan penghargaan kepada mereka yang
         berprestasi melestarikan hutan bambu. Pemberian penghargaan juga sebagai motivator
         agar masyarakat meningkatkan upaya pelestarian hutan bambu.
b) Untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam pelestarian hutan bambu perlu
         dilakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Kerta mengenai pentingnya hutan bambu
         serta pengelolaannya, sehingga dalam diri masyarakat motivasi dan rasa kepedulian
         terhadap hutan bambu akan terus meningkat.
                                                  9
c)   Masyarakat Desa Kerta secara berkelanjutan agar kreatif mencari terobosan baru untuk
     lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelestarian hutan bambu sehingga kelestarian
     hutan bambu tetap terjaga.
d)   Pemerintah agar secara berkelanjutan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk
     melestarikan hutan bambu dan memberikan penghargaan kepada mereka yang
     berprestasi melestarikan hutan bambu.




REFERENSI
Dinas     Pertanian,Perhutanan    dan   Perkebunan   Kabupaten   Gianyar,   Data   Potensi
        Pengembangan Bambu Kabupaten Gianyar.
Moekijat, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Mandar Maju.
Mubyarto. 1996. Pembangunan Masyarakat Desa,Gajah Mada Universitas Press Yogyakarta.
Prawiro,R.H. 1983, Ekologi Lingkungan Perencanaan, Semarang: Satya Wacana.
Poerjawijatna, 1991,Tahu dan Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan, 2008, Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Bandung: Alfabeta.
Sasrapradja, dkk, 1992, Beberapa Jenis Bambu, Bogor : Lembaga Biologi Nasional.
Taliziduhu, N., 1987, Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal
        Landas, Jakarta: PT. Bumi Aksara.




                                             10

More Related Content

What's hot

Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...Farid Ma'ruf
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08wgpemberdayaan
 
Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionbustomibustom
 
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaPeta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaYossy Suparyo
 
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakatPembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakatCIFOR-ICRAF
 
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSudirman Sultan
 
Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...
Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...
Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...Mulawarman University
 
Perspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liar
Perspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liarPerspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liar
Perspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liarKukangku
 
Pembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungai
Pembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungaiPembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungai
Pembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungaiaditya
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaOswar Mungkasa
 

What's hot (18)

Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...
 
Proses Sosial Belajar Kelompok Ternak dalam pembuatan pupuk organik padat
Proses Sosial Belajar Kelompok Ternak dalam pembuatan pupuk organik padatProses Sosial Belajar Kelompok Ternak dalam pembuatan pupuk organik padat
Proses Sosial Belajar Kelompok Ternak dalam pembuatan pupuk organik padat
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
 
Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacion
 
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaPeta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
 
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakatPembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
 
50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia
50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia
50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia
 
Buku saku-kph-e-file-version
Buku saku-kph-e-file-versionBuku saku-kph-e-file-version
Buku saku-kph-e-file-version
 
Pengantar dpkp
Pengantar dpkpPengantar dpkp
Pengantar dpkp
 
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKAT
 
Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...
Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...
Jurnal Praktikum Ilmu Lingkungan: Degradasi Kearifan Lokal Sistem Pertanian S...
 
Perspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liar
Perspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liarPerspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liar
Perspektif psikologi sosial dan ekonomi dalam konflik manusia - satwa liar
 
Pembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungai
Pembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungaiPembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungai
Pembangunan partisipatoris dalam pengelolaan daerah aliran sungai
 
Kelompok 2 jurnal
Kelompok 2 jurnalKelompok 2 jurnal
Kelompok 2 jurnal
 
Ayo olah sampah
Ayo olah sampahAyo olah sampah
Ayo olah sampah
 
Prosiding ibu dwi
Prosiding ibu dwiProsiding ibu dwi
Prosiding ibu dwi
 
10
1010
10
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 

Similar to MASYARAKAT BAMBU

Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...Operator Warnet Vast Raha
 
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...Operator Warnet Vast Raha
 
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKN
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKNPelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKN
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKNCIFOR-ICRAF
 
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfeditor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfsmkyapis4
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
 
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptx
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptxPresentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptx
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptxSukirahSukirah1
 
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdfPPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdfLisaSekar1
 
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvinceEdisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvincePapa Puadah
 
8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)Warnet Raha
 
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaPemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaHabibullah
 
Perhutanan Sosial.pptx
 Perhutanan Sosial.pptx Perhutanan Sosial.pptx
Perhutanan Sosial.pptxMuhSuyutiHamsi
 

Similar to MASYARAKAT BAMBU (20)

Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
 
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
 
Kader Lingkungan
Kader LingkunganKader Lingkungan
Kader Lingkungan
 
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKN
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKNPelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKN
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKN
 
Jurnal.pdf
Jurnal.pdfJurnal.pdf
Jurnal.pdf
 
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfeditor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
 
Dari Desa ke Desa
Dari Desa ke DesaDari Desa ke Desa
Dari Desa ke Desa
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
 
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptx
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptxPresentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptx
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptx
 
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
 
Hutan adat
Hutan adat Hutan adat
Hutan adat
 
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdfPPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
 
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvinceEdisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
 
8113 16022-1-sm
8113 16022-1-sm8113 16022-1-sm
8113 16022-1-sm
 
8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)
 
8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)8113 16022-1-sm(2)
8113 16022-1-sm(2)
 
Bab 4 - Kelas XII
Bab 4 - Kelas XIIBab 4 - Kelas XII
Bab 4 - Kelas XII
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaPemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
 
Perhutanan Sosial.pptx
 Perhutanan Sosial.pptx Perhutanan Sosial.pptx
Perhutanan Sosial.pptx
 

MASYARAKAT BAMBU

  • 1. ARTIKEL JURNAL PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN HUTAN BAMBU DI DESA KERTA KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR Disusun Oleh : NAMA: Ni Putu Budiani NPM: 0981033510141 PROGRAM STUDI : Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Pengelolaan Lingkungan KONSENTRASI : Pemberdayaan Masyarakat PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2011 1
  • 2. PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN HUTAN BAMBU DI DESA KERTA KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR Oleh : NI PUTU BUDIANI NPM : 0981033510141 ABSTRAK Hutan bambu merupakan salah satu modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Mengingat manfaat dan pentingnya bambu bagi kehidupan masyarakat seyogyanya tanaman ini perlu dilestarikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana peranan masyarakat ditinjau dari aspek pengetahuan, sikap motivasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan bambu dan peran masyarakat mana yang paling berpengaruh dalam pelestarian hutan bambu. Penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan survei kepada masyarakat Desa Kerta selaku responden yang dipilih secara acak proporsional. Penelitian ini tergolong memakai metode survei, dimana besarnya sampel dihitung dengan Rumus Slovin, selanjutnya jumlah sampel tersebut diproporsionalkan kepada masing- masing jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan menggunakan rumus alokasi proporsional. Sedangkan analisis data dengan analisis regresi linear berganda. Dari hasil analisis varians menunjukkan bahwa secara bersama-sama aspek pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu. Koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,870. Dari hasil analisis regresi linear berganda, diperoleh nilai koefisien regresi untuk faktor pengetahuan adalah 0,210, faktor sikap senilai 0,260, faktor motivasi 0,136, dan faktor partisipasi senilai 0,245. Sedangkan nilai koefisien beta standar untuk faktor pengetahuan 0,240; faktor sikap 0,291; faktor motivasi 0,167; dan faktor partisipasi 0,332. Berdasarkan nilai masing-masing koefisien beta standar, maka faktor yang paling berpengaruh terhadap pelestarian hutan bambu adalah faktor partisipasi. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan agar dilakukan pemberian penghargaan kepada masyarakat yang melstariakan hutan bambu dan sosialisasi untuk meningkatkan motivasi masyarakat Desa Kerta dalam melestarikan hutan bambu. Kata Kunci : Pengetahuan, Motivasi, Sikap, Partisipasi, Pelestarian Hutan Bambu PENDAHULUAN Hutan bambu merupakan salah satu modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis.Mengingat manfaat dan pentingnya bambu bagi kehidupan masyarakat seyogyanya tanaman ini perlu dilestarikan. Desa Kerta merupakan salah satu Desa di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Kecamatan Payangan yang mempunyai hutan bambu seluas 75 Ha dimana bambu ini dilestarikan oleh 1
  • 3. penduduk disekitarnya1. Kondisi hutan bambu di Desa Kerta berbeda dengan daerah lain yang kondisi hutan bambunya semakin rusak dan berkurang. Untuk mempelajari faktor- faktor yang berhubungan dengan kesuksesan pelestarian hutan bambu di Desa Kerta perlu dilakukan penelitian terhadap peranan masyarakat dengan indikator partisipasi, pengetahuan, sikap dan motivasi masyarakat dalam pelestarian hutan bambu. KERANGKA TEORITIS Hutan Bambu Bambu merupakan tanaman yang secara botanis dapat digolongkan pada famili Gramineae (rumput). Bambu memiliki manfaat dari segi ekonomi maupun dari segi ekologi. Bambu dapat dijual dan digunakan sebagai bahan meubelair maupun kerajinan. Sedangkan dari segi ekologis, bambu memiliki akar rimpang sehingga mampu menahan air. Keistimewaan lain bambu adalah kemampuan tumbuh dengan cepat sehingga bila dikembangbiakkan dengan baik, kelestarian hutan bambu akan dapat dipertahankan. Hutan bambu adalah suatu daerah yang ditumbuhi berbagai jenis bambu dan tumbuhan tersebut merupakan suatu komonitas bambu saja dan hidupnya paling dominan pada daerahnya.Hutan bambu manfaatnya baik sekali sebagai penjaga kandungan air, mencegah erosi.2 Pelestarian hutan bambu merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk menjaga agar hutan bambu tidak mengalami perubahan/kerusakan.3 Peran Masyarakat Peran masyarakat merupakan hak konstitusional masyarakat yang sudah diakui keberadaannya oleh UUD 1945 ataupun produk-produk hukumnya. Peran yang dimaksud disini adalah dimana pihak-pihak yang dipengaruhi oleh suatu keputusan yang ditetapkan memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, kritik, dan mengambil bagian dalam pembuatan keputusan-keputusan pemerintahan. 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil belajar baik formil maupun non formil yang diperoleh dari hasil interaksi dengan masyarakat. Luasnya cakrawala seseorang tidak terlepas dari 1 Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan Kabupaten Gianyar. 2 Sastrapradja, dkk. Beberapa Jenis Bambu. Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1992. 3 Prawiro, R.H. Ekologi Lingkungan Pencemaran. Semarang: Satya Wacana, 1983. 2
  • 4. pengetahuannya dalam hidup bermasyarakat. Pengetahuan adalah hasil pemahaman seseorang terhadap suatu obyek.Pengetahuan merupakan kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindera yang berbeda dengan kepercayaan (beliefs), tahyul dan penerangan yang keliru. Pengetahuan dapat dikatakan sebagai transsubyektif dimana dengan pengetahuan seseorang dapat keluar dari keterbatasannya dan melewati keakuan subyektivitas.4 2. Sikap Sikap pandangan atau sikap perasaan seseorang bukan dibawa sejak dilahirkan, tetapi dibentuk sepanjang kehidupannya. Peranan sikap dalam kehidupan manusia relatif besar, sebab apabila sudah terbentuk dalam diri seseorang, maka sikap itu akan menentukan perilakunya terhadap objek tertentu. Sikap ini menyebabkan seseorang bertindak secara khas terhadap objeknya.Beberapa difinisi tentang sikap yang diberikan oleh para ahli, walaupun masing-masing dengan redaksi yang berbeda tetapi pada prinsipnya ada persamaan. 3. Motivasi Motivasi adalah sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku berkaitan dengan lingkungan kerja. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya mencapai kepuasan.5 4. Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok atau berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Partisipasi diartikan sebagai dana dan daya yang dapat disediakan atau dapat dihemat sebagai sumbangan atau kontribusi masyarakat desa kepada proyek-proyek pemerintah atau adanya keterlibatan masyarakat dalam penentuan arah pembangunan, strategi dan kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, keterlibatan masyarakat dalam memikul beban dan dalam memetik hasil atau pemanfaatan pembangunan.6 4 Poejawijatna, TahudanPengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta,1991,hlm. 10 5 Riduwan, Metode Teknik Menyus un Tesis, Bandung,Alfabeta,2008. hlm.260 6 Ndraha, Talizuduhu, Pembangunan MasyarakatMempersiapkanMasyarakatTinggalLandas, Jakarta : PT. BumiAksara ,1987. 3
  • 5. Gambar 1. Kerangka Pikir Peran Masyarakat Desa Kerta dalam Pelestarian Hutan Bambu Hutan Bambu Peranan Masyarakatdala m PENGETA-HUAN SIKAP MOTIVASI PARTISIPASI PELESTARIAN Pendapatan Masyarakat (Ekonomi) Ritual Keagamaan (Sosial) Konservasi Tanah dan Air (Lingkungen) Hutan Bambu lestari dan Masyarakat sejahtera METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey dengan metode deskriptif, karena menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk usia produktif yang ada di Desa Kerta, yaitu 3.578 orang. Selanjutnya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga sampel penelitian ini sebanyak 98 orang. Tahap analisis data secara garis besar dapat terdiri atas : 1. Tabulasi data; 2. Ujinormalitas data; 4
  • 6. 3. Ujilinearitasdankeberartian; 4. Ujihipotesis; terdiridari : - Ujikoefisienregresisecarabersama-sama (uji-F) - Ujikoefisienregresisecaraparsial (uji-t) HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu Seseorang dapat beperan secara nyata dalam suatu kegiatan apabila memiliki tingkat pengetahuan yang memadai. Distribusi responden menurut pengetahuannya tentang pelestarian hutan bambu di Desa Kerta, Kecamatan Payangan disajikan pada Tabel 01 Tabel 01.Pengetahuan Responden tentang pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan Tahun 2011. Jumlah Rentang Skor Kategori No Orang Persen 1 21 – 30 Sedang 18 18,36 2 31 – 40 Tinggi 40 40,82 3 41 - 50 Sangat tinggi 40 40,82 Jumlah 98 100,00 Sumber : Analisis Data Primer Sebagian besar responden (40,82%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan sangat tinggi tentang pelestarian hutan bambu. Tidak ada responden yang pengetahuannya rendah dan sangat rendah terhadap pelestarian hutan bambu. Tingkat Sikap Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu Tidak dijumpai responden yang memiliki sikap tidak setuju dan atau sangat tidak setuju terhadap pelestarian hutan bambu, namun ada sebagian kecil (15,31%) responden yang sikapnya ragu-ragu terhadap pelestarian hutan bambu. Tabel 02.Sikap Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan Tahun 2011. Jumlah No Rentang Skor Kategori Orang Persen 1 21 – 30 Ragu-ragu 15 15,31 2 31 – 40 Setuju 63 64,28 3 41 – 50 Sangat setuju 20 20,41 Jumlah 98 100,00 Sumber : Analisis Data Primer 5
  • 7. Tingkat Motivasi Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu Terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan, sebagian besar (50%) responden memiliki motivasi yang sangat tinggi, dan sebanyak 41,84 % responden yang motivasinya tinggi terhadap pelestarian hutan bambu (Tabel 03). Kondisi faktual menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memiliki motivasi sangat rendah dan rendah. Tabel 03.Motivasi Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan Tahun 2011. Jumlah No Rentang Skor Kategori Orang Persen 1 21 - 30 Sedang 8 8,16 2 31 - 40 Tinggi 41 41,84 3 41 - 50 Sangat tinggi 49 50,00 Jumlah 98 100,00 Sumber : Analisis Data Primer Tingkat Partisipasi Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu Terkait dengan pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan, sebagian besar (71,43%) responden memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi (Tabel 04) Tabel 04.Partisipasi Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan Tahun 2011. Jumlah No Rentang Skor Kategori Orang Persen 1 31 – 40 Tinggi 28 28,57 2 41 - 50 Sangat tinggi 70 71,43 Jumlah 98 100,00 Sumber : Analisis Data Primer Tingkat Pelestarian Hutan Bambu Sebagian besar (61,22%) responden memiliki tingkat pelestarian hutan bambu yang sangat tinggi (Tabel 05). Tabel 05.Tingkat Pelestarian Responden terhadap keberadaan hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan Tahun 2011. Jumlah No Rentang Skor Kategori Orang Persen 1 31 – 40 Tinggi 38 38,78 2 41 – 50 Sangat tinggi 60 61,22 Jumlah 98 100,00 Sumber : Analisis Data Primer 6
  • 8. Uji Normalitas Data Untuk menguji normalitas data dapat digunakan rasio skewness dan kurtosis, bila rasio Skewness dan Kurtosis berada antara -2 sampai dengan +2 maka data dapat dikatakan berdistribusi normal. Pada penelitian ini, nilai rasio Skewness adalah 1,196 dan rasio kurtosis 1,919 sehingga data berdistribusi normal Uji Linearitas Hasil analisis linearitas diinterpretasikan dengan membandingkan nlai signifikansi F pada Deviation from Linearity. Pada penelitian ini α=0,05 dan seluruh nilai signifikansi F lebih besar atau sama dengan 0,05, sehingga data dianggap linear. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan (X1), sikap (X2), Motivasi (X3) dan partisipasi (X4) terhadap Pelestarian (Y) hutan bambu di Desa Kerta. Pengolahan data kuesioner dengan bantuan SPS diperoleh data sesuai tabel 06. Tabel 06. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor Koefisien Standar T statistik Sig Error Intersep 6,170 1,400 4,408 0,000 Variabel Pengetahuan 0,210 0,090 2,328 0,022 Variabel Sikap 0,260 0,053 4,905 0,000 Variabel Motivasi 0,136 0,085 1,593 0,115 Variabel Partisipasi 0,245 0,048 5,148 0,000 Berdasarkan tabel 06. Dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = 6,170+0,210X1+0,260X2+0,136X3+0,245X4 Dari persamaan regresi tersebut, semua koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi berpengaruh positif terhadap pelestarian hutan bambu. Apabila pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi meningkat, maka pelestarian hutan bambu juga akan meningkat, namun bila pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi menurun, maka pelestarian hutan bambu juga akan menurun. Analisis Pengaruh Secara Simultan Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3), dan partisipasi (X4) secara bersama-sama atau simultan terhadap pelestarian (Y) hutan bambu digunakan uji F. 7
  • 9. Oleh karena nilai Fhitung (155,181) > Ftabel (2,47) maka ini berarti bahwa pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3) dan partisipasi (X4) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap pelestarian (Y) hutan bambu. Nilai koefisien R adalah 0,933, hal ini menunjukkan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel terikat sangat kuat karena mendekati 1. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,870 berarti 87 persen pelestarian hutan bambu di Desa Kerta dipengaruhi oleh variasi pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi, sedangkan 13% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini. Analisis Pengaruh Secara Parsial Untuk membuktikan pengaruh masing-masing variabel pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3) dan partisipasi (X4) secara parsial terhadap pelestarian, digunakan uji statistik (uji-t) yang hasilnya seperti pada Tabel 06. sebelumnya. 1. Uji t VariabelPengetahuan (X1) Nilai thitung> ttabel = 2,328 > 1,66 yang berarti bahwa variabel pengetahuan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta. Artinya, semakin tinggi pengetahuan akan meningkatkan pelestarian hutan bambu. 2. Uji t VariabelSikap (X2) Nilai thitung> ttabel = 4,905 > 1,66 yang berarti bahwa variabel sikap secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta. Artinya, semakin baik sikap akan meningkatkan pelestarian hutan bambu. 3. Uji t VariabelMotivasi (X3) Nilai thitung< ttabel = 1,593 < 1,66 yang berarti bahwa variabel motivasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta. 4. Uji t VariabelPartisipasi (X4) Nilai thitung> ttabel = 5,148 > 1,66 yang berarti bahwa variabel partisipasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta. Artinya, semakin tinggi partisipasi akan meningkatkan pelestarian hutan bambu. Analisis Faktor Dominan Dalam Pelestarian Hutan Bambu Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pelestarian hutan bambu di Desa Kerta digunakan nilai Standardized Coefficient Beta. Dari hasil perhitungan SPSS yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut : 8
  • 10. Tabel 07. Hasil Regresi Untuk Standardized Coefficient Beta No Variabel Bebas Standardized Coefficient Beta 1 Pengetahuan (X1) 0,240 2 Sikap (X2) 0,291 3 Motivasi (X3) 0,167 4 Partisipasi (X4) 0,332 Sumber : Uji Statistik Tabel 07. Menunjukkan nilai Standardized Coefficient Beta dari masing-masing variabel beas. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pelestarian hutan bambu di Desa Kerta adalah faktor partisipasi, yaitu sebesar 33,2 persen. KESIMPULAN Berdasarkan atas hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Berdasarkan aspek pengetahuan, sikap, motivasi, dan partisipasi masyarakat Desa Kerta berperan nyata dalam pelestarian hutan bambu.Faktor pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3) dan partisipasi (X4) memiliki pengaruh sebesar 87 % terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta, dengan persamaan regresi Y=6,170+0,210X1+0,260X2+0,136X3+0,245X4. b) Aspek yang paling berperan dalam pelestarian hutan bambu adalah aspek partisipasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien beta yang distandarisasi dari hasil regresi, yaitu faktor partisipasi (0,332) diikuti faktor pengetahuan (0,240); faktor sikap (0,291); dan faktor motivasi (0,167). SARAN Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut : a) Pemerintah agar secara berkelanjutan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk melestarikan hutan bambu dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi melestarikan hutan bambu. Pemberian penghargaan juga sebagai motivator agar masyarakat meningkatkan upaya pelestarian hutan bambu. b) Untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam pelestarian hutan bambu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Kerta mengenai pentingnya hutan bambu serta pengelolaannya, sehingga dalam diri masyarakat motivasi dan rasa kepedulian terhadap hutan bambu akan terus meningkat. 9
  • 11. c) Masyarakat Desa Kerta secara berkelanjutan agar kreatif mencari terobosan baru untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelestarian hutan bambu sehingga kelestarian hutan bambu tetap terjaga. d) Pemerintah agar secara berkelanjutan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk melestarikan hutan bambu dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi melestarikan hutan bambu. REFERENSI Dinas Pertanian,Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar, Data Potensi Pengembangan Bambu Kabupaten Gianyar. Moekijat, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Mandar Maju. Mubyarto. 1996. Pembangunan Masyarakat Desa,Gajah Mada Universitas Press Yogyakarta. Prawiro,R.H. 1983, Ekologi Lingkungan Perencanaan, Semarang: Satya Wacana. Poerjawijatna, 1991,Tahu dan Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan, 2008, Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Bandung: Alfabeta. Sasrapradja, dkk, 1992, Beberapa Jenis Bambu, Bogor : Lembaga Biologi Nasional. Taliziduhu, N., 1987, Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 10