1. ARTIKEL JURNAL
PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN
HUTAN BAMBU DI DESA KERTA
KECAMATAN PAYANGAN
KABUPATEN GIANYAR
Disusun Oleh :
NAMA: Ni Putu Budiani
NPM: 0981033510141
PROGRAM STUDI : Perencanaan Pembangunan Wilayah
Dan Pengelolaan Lingkungan
KONSENTRASI : Pemberdayaan Masyarakat
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2011
1
2. PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN HUTAN BAMBU DI DESA
KERTA KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR
Oleh :
NI PUTU BUDIANI
NPM : 0981033510141
ABSTRAK
Hutan bambu merupakan salah satu modal pembangunan nasional memiliki manfaat
yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial
budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Mengingat manfaat dan pentingnya
bambu bagi kehidupan masyarakat seyogyanya tanaman ini perlu dilestarikan.
Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana peranan masyarakat ditinjau dari
aspek pengetahuan, sikap motivasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan
bambu dan peran masyarakat mana yang paling berpengaruh dalam pelestarian hutan bambu.
Penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan survei kepada masyarakat Desa Kerta selaku
responden yang dipilih secara acak proporsional.
Penelitian ini tergolong memakai metode survei, dimana besarnya sampel dihitung
dengan Rumus Slovin, selanjutnya jumlah sampel tersebut diproporsionalkan kepada masing-
masing jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan menggunakan rumus
alokasi proporsional. Sedangkan analisis data dengan analisis regresi linear berganda.
Dari hasil analisis varians menunjukkan bahwa secara bersama-sama aspek
pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pelestarian hutan bambu. Koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar
0,870. Dari hasil analisis regresi linear berganda, diperoleh nilai koefisien regresi untuk
faktor pengetahuan adalah 0,210, faktor sikap senilai 0,260, faktor motivasi 0,136, dan faktor
partisipasi senilai 0,245. Sedangkan nilai koefisien beta standar untuk faktor pengetahuan
0,240; faktor sikap 0,291; faktor motivasi 0,167; dan faktor partisipasi 0,332. Berdasarkan
nilai masing-masing koefisien beta standar, maka faktor yang paling berpengaruh terhadap
pelestarian hutan bambu adalah faktor partisipasi.
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan agar dilakukan
pemberian penghargaan kepada masyarakat yang melstariakan hutan bambu dan sosialisasi
untuk meningkatkan motivasi masyarakat Desa Kerta dalam melestarikan hutan bambu.
Kata Kunci : Pengetahuan, Motivasi, Sikap, Partisipasi, Pelestarian Hutan Bambu
PENDAHULUAN
Hutan bambu merupakan salah satu modal pembangunan nasional memiliki manfaat
yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial
budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis.Mengingat manfaat dan pentingnya
bambu bagi kehidupan masyarakat seyogyanya tanaman ini perlu dilestarikan.
Desa Kerta merupakan salah satu Desa di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Kecamatan
Payangan yang mempunyai hutan bambu seluas 75 Ha dimana bambu ini dilestarikan oleh
1
3. penduduk disekitarnya1. Kondisi hutan bambu di Desa Kerta berbeda dengan daerah lain
yang kondisi hutan bambunya semakin rusak dan berkurang. Untuk mempelajari faktor-
faktor yang berhubungan dengan kesuksesan pelestarian hutan bambu di Desa Kerta perlu
dilakukan penelitian terhadap peranan masyarakat dengan indikator partisipasi, pengetahuan,
sikap dan motivasi masyarakat dalam pelestarian hutan bambu.
KERANGKA TEORITIS
Hutan Bambu
Bambu merupakan tanaman yang secara botanis dapat digolongkan pada famili
Gramineae (rumput). Bambu memiliki manfaat dari segi ekonomi maupun dari segi ekologi.
Bambu dapat dijual dan digunakan sebagai bahan meubelair maupun kerajinan. Sedangkan
dari segi ekologis, bambu memiliki akar rimpang sehingga mampu menahan air.
Keistimewaan lain bambu adalah kemampuan tumbuh dengan cepat sehingga bila
dikembangbiakkan dengan baik, kelestarian hutan bambu akan dapat dipertahankan.
Hutan bambu adalah suatu daerah yang ditumbuhi berbagai jenis bambu dan
tumbuhan tersebut merupakan suatu komonitas bambu saja dan hidupnya paling dominan
pada daerahnya.Hutan bambu manfaatnya baik sekali sebagai penjaga kandungan air,
mencegah erosi.2
Pelestarian hutan bambu merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk
menjaga agar hutan bambu tidak mengalami perubahan/kerusakan.3
Peran Masyarakat
Peran masyarakat merupakan hak konstitusional masyarakat yang sudah diakui
keberadaannya oleh UUD 1945 ataupun produk-produk hukumnya. Peran yang dimaksud
disini adalah dimana pihak-pihak yang dipengaruhi oleh suatu keputusan yang ditetapkan
memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, kritik, dan mengambil bagian dalam
pembuatan keputusan-keputusan pemerintahan.
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil belajar baik formil maupun non formil yang diperoleh dari hasil
interaksi dengan masyarakat. Luasnya cakrawala seseorang tidak terlepas dari
1
Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan Kabupaten Gianyar.
2
Sastrapradja, dkk. Beberapa Jenis Bambu. Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1992.
3
Prawiro, R.H. Ekologi Lingkungan Pencemaran. Semarang: Satya Wacana, 1983.
2
4. pengetahuannya dalam hidup bermasyarakat. Pengetahuan adalah hasil pemahaman
seseorang terhadap suatu obyek.Pengetahuan merupakan kesan dalam pikiran manusia
sebagai hasil penggunaan pancaindera yang berbeda dengan kepercayaan (beliefs), tahyul
dan penerangan yang keliru. Pengetahuan dapat dikatakan sebagai transsubyektif dimana
dengan pengetahuan seseorang dapat keluar dari keterbatasannya dan melewati keakuan
subyektivitas.4
2. Sikap
Sikap pandangan atau sikap perasaan seseorang bukan dibawa sejak dilahirkan, tetapi
dibentuk sepanjang kehidupannya. Peranan sikap dalam kehidupan manusia relatif besar,
sebab apabila sudah terbentuk dalam diri seseorang, maka sikap itu akan menentukan
perilakunya terhadap objek tertentu. Sikap ini menyebabkan seseorang bertindak secara
khas terhadap objeknya.Beberapa difinisi tentang sikap yang diberikan oleh para ahli,
walaupun masing-masing dengan redaksi yang berbeda tetapi pada prinsipnya ada
persamaan.
3. Motivasi
Motivasi adalah sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri yang
berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku berkaitan dengan
lingkungan kerja. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upaya mencapai kepuasan.5
4. Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang di dalam situasi
kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan
kelompok atau berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Partisipasi diartikan
sebagai dana dan daya yang dapat disediakan atau dapat dihemat sebagai sumbangan atau
kontribusi masyarakat desa kepada proyek-proyek pemerintah atau adanya keterlibatan
masyarakat dalam penentuan arah pembangunan, strategi dan kebijakan pembangunan
yang dilakukan oleh pemerintah, keterlibatan masyarakat dalam memikul beban dan
dalam memetik hasil atau pemanfaatan pembangunan.6
4
Poejawijatna, TahudanPengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta,1991,hlm. 10
5
Riduwan, Metode Teknik Menyus un Tesis, Bandung,Alfabeta,2008. hlm.260
6
Ndraha, Talizuduhu, Pembangunan MasyarakatMempersiapkanMasyarakatTinggalLandas,
Jakarta : PT. BumiAksara ,1987.
3
5. Gambar 1.
Kerangka Pikir Peran Masyarakat Desa Kerta dalam Pelestarian Hutan Bambu
Hutan
Bambu
Peranan
Masyarakatdala
m
PENGETA-HUAN SIKAP MOTIVASI PARTISIPASI
PELESTARIAN
Pendapatan Masyarakat (Ekonomi) Ritual Keagamaan (Sosial) Konservasi Tanah dan Air
(Lingkungen)
Hutan Bambu lestari dan
Masyarakat sejahtera
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah survey dengan metode deskriptif, karena menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
penduduk usia produktif yang ada di Desa Kerta, yaitu 3.578 orang. Selanjutnya sampel
dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga sampel penelitian ini sebanyak 98
orang.
Tahap analisis data secara garis besar dapat terdiri atas :
1. Tabulasi data;
2. Ujinormalitas data;
4
6. 3. Ujilinearitasdankeberartian;
4. Ujihipotesis; terdiridari :
- Ujikoefisienregresisecarabersama-sama (uji-F)
- Ujikoefisienregresisecaraparsial (uji-t)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
Seseorang dapat beperan secara nyata dalam suatu kegiatan apabila memiliki tingkat
pengetahuan yang memadai.
Distribusi responden menurut pengetahuannya tentang pelestarian hutan bambu di
Desa Kerta, Kecamatan Payangan disajikan pada Tabel 01
Tabel 01.Pengetahuan Responden tentang pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
Payangan Tahun 2011.
Jumlah
Rentang Skor Kategori
No Orang Persen
1 21 – 30 Sedang 18 18,36
2 31 – 40 Tinggi 40 40,82
3 41 - 50 Sangat tinggi 40 40,82
Jumlah 98 100,00
Sumber : Analisis Data Primer
Sebagian besar responden (40,82%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan
sangat tinggi tentang pelestarian hutan bambu. Tidak ada responden yang pengetahuannya
rendah dan sangat rendah terhadap pelestarian hutan bambu.
Tingkat Sikap Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
Tidak dijumpai responden yang memiliki sikap tidak setuju dan atau sangat tidak
setuju terhadap pelestarian hutan bambu, namun ada sebagian kecil (15,31%) responden yang
sikapnya ragu-ragu terhadap pelestarian hutan bambu.
Tabel 02.Sikap Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
Payangan Tahun 2011.
Jumlah
No Rentang Skor Kategori
Orang Persen
1 21 – 30 Ragu-ragu 15 15,31
2 31 – 40 Setuju 63 64,28
3 41 – 50 Sangat setuju 20 20,41
Jumlah 98 100,00
Sumber : Analisis Data Primer
5
7. Tingkat Motivasi Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
Terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan, sebagian
besar (50%) responden memiliki motivasi yang sangat tinggi, dan sebanyak 41,84 %
responden yang motivasinya tinggi terhadap pelestarian hutan bambu (Tabel 03). Kondisi
faktual menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memiliki motivasi sangat rendah dan
rendah.
Tabel 03.Motivasi Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
Payangan Tahun 2011.
Jumlah
No Rentang Skor Kategori
Orang Persen
1 21 - 30 Sedang 8 8,16
2 31 - 40 Tinggi 41 41,84
3 41 - 50 Sangat tinggi 49 50,00
Jumlah 98 100,00
Sumber : Analisis Data Primer
Tingkat Partisipasi Responden Terhadap Pelestarian Hutan Bambu
Terkait dengan pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan Payangan,
sebagian besar (71,43%) responden memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi (Tabel 04)
Tabel 04.Partisipasi Responden terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta Kecamatan
Payangan Tahun 2011.
Jumlah
No Rentang Skor Kategori
Orang Persen
1 31 – 40 Tinggi 28 28,57
2 41 - 50 Sangat tinggi 70 71,43
Jumlah 98 100,00
Sumber : Analisis Data Primer
Tingkat Pelestarian Hutan Bambu
Sebagian besar (61,22%) responden memiliki tingkat pelestarian hutan bambu yang
sangat tinggi (Tabel 05).
Tabel 05.Tingkat Pelestarian Responden terhadap keberadaan hutan bambu di Desa Kerta
Kecamatan Payangan Tahun 2011.
Jumlah
No Rentang Skor Kategori
Orang Persen
1 31 – 40 Tinggi 38 38,78
2 41 – 50 Sangat tinggi 60 61,22
Jumlah 98 100,00
Sumber : Analisis Data Primer
6
8. Uji Normalitas Data
Untuk menguji normalitas data dapat digunakan rasio skewness dan kurtosis, bila
rasio Skewness dan Kurtosis berada antara -2 sampai dengan +2 maka data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
Pada penelitian ini, nilai rasio Skewness adalah 1,196 dan rasio kurtosis 1,919
sehingga data berdistribusi normal
Uji Linearitas
Hasil analisis linearitas diinterpretasikan dengan membandingkan nlai signifikansi F
pada Deviation from Linearity. Pada penelitian ini α=0,05 dan seluruh nilai signifikansi F
lebih besar atau sama dengan 0,05, sehingga data dianggap linear.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan
(X1), sikap (X2), Motivasi (X3) dan partisipasi (X4) terhadap Pelestarian (Y) hutan bambu di
Desa Kerta. Pengolahan data kuesioner dengan bantuan SPS diperoleh data sesuai tabel 06.
Tabel 06. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Faktor Koefisien Standar T statistik Sig
Error
Intersep 6,170 1,400 4,408 0,000
Variabel Pengetahuan 0,210 0,090 2,328 0,022
Variabel Sikap 0,260 0,053 4,905 0,000
Variabel Motivasi 0,136 0,085 1,593 0,115
Variabel Partisipasi 0,245 0,048 5,148 0,000
Berdasarkan tabel 06. Dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 6,170+0,210X1+0,260X2+0,136X3+0,245X4
Dari persamaan regresi tersebut, semua koefisien regresi bertanda positif, hal ini
berarti bahwa pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi berpengaruh positif terhadap
pelestarian hutan bambu. Apabila pengetahuan, sikap, motivasi dan partisipasi meningkat,
maka pelestarian hutan bambu juga akan meningkat, namun bila pengetahuan, sikap, motivasi
dan partisipasi menurun, maka pelestarian hutan bambu juga akan menurun.
Analisis Pengaruh Secara Simultan
Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3), dan
partisipasi (X4) secara bersama-sama atau simultan terhadap pelestarian (Y) hutan bambu
digunakan uji F.
7
9. Oleh karena nilai Fhitung (155,181) > Ftabel (2,47) maka ini berarti bahwa
pengetahuan (X1), sikap (X2), motivasi (X3) dan partisipasi (X4) secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh signifikan terhadap pelestarian (Y) hutan bambu. Nilai koefisien R
adalah 0,933, hal ini menunjukkan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel terikat
sangat kuat karena mendekati 1. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,870 berarti
87 persen pelestarian hutan bambu di Desa Kerta dipengaruhi oleh variasi pengetahuan,
sikap, motivasi dan partisipasi, sedangkan 13% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model ini.
Analisis Pengaruh Secara Parsial
Untuk membuktikan pengaruh masing-masing variabel pengetahuan (X1), sikap (X2),
motivasi (X3) dan partisipasi (X4) secara parsial terhadap pelestarian, digunakan uji statistik
(uji-t) yang hasilnya seperti pada Tabel 06. sebelumnya.
1. Uji t VariabelPengetahuan (X1)
Nilai thitung> ttabel = 2,328 > 1,66 yang berarti bahwa variabel pengetahuan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
Artinya, semakin tinggi pengetahuan akan meningkatkan pelestarian hutan bambu.
2. Uji t VariabelSikap (X2)
Nilai thitung> ttabel = 4,905 > 1,66 yang berarti bahwa variabel sikap secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
Artinya, semakin baik sikap akan meningkatkan pelestarian hutan bambu.
3. Uji t VariabelMotivasi (X3)
Nilai thitung< ttabel = 1,593 < 1,66 yang berarti bahwa variabel motivasi secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
4. Uji t VariabelPartisipasi (X4)
Nilai thitung> ttabel = 5,148 > 1,66 yang berarti bahwa variabel partisipasi secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelestarian hutan bambu di Desa Kerta.
Artinya, semakin tinggi partisipasi akan meningkatkan pelestarian hutan bambu.
Analisis Faktor Dominan Dalam Pelestarian Hutan Bambu
Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pelestarian hutan bambu di
Desa Kerta digunakan nilai Standardized Coefficient Beta. Dari hasil perhitungan SPSS yang
telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
8
10. Tabel 07. Hasil Regresi Untuk Standardized Coefficient Beta
No Variabel Bebas Standardized Coefficient Beta
1 Pengetahuan (X1) 0,240
2 Sikap (X2) 0,291
3 Motivasi (X3) 0,167
4 Partisipasi (X4) 0,332
Sumber : Uji Statistik
Tabel 07. Menunjukkan nilai Standardized Coefficient Beta dari masing-masing
variabel beas. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pelestarian hutan bambu di Desa
Kerta adalah faktor partisipasi, yaitu sebesar 33,2 persen.
KESIMPULAN
Berdasarkan atas hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Berdasarkan aspek pengetahuan, sikap, motivasi, dan partisipasi masyarakat Desa Kerta
berperan nyata dalam pelestarian hutan bambu.Faktor pengetahuan (X1), sikap (X2),
motivasi (X3) dan partisipasi (X4) memiliki pengaruh sebesar 87 % terhadap pelestarian
hutan bambu di Desa Kerta, dengan persamaan regresi
Y=6,170+0,210X1+0,260X2+0,136X3+0,245X4.
b) Aspek yang paling berperan dalam pelestarian hutan bambu adalah aspek partisipasi. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai koefisien beta yang distandarisasi dari hasil regresi, yaitu
faktor partisipasi (0,332) diikuti faktor pengetahuan (0,240); faktor sikap (0,291); dan
faktor motivasi (0,167).
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan sebagai berikut :
a) Pemerintah agar secara berkelanjutan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk
melestarikan hutan bambu dan memberikan penghargaan kepada mereka yang
berprestasi melestarikan hutan bambu. Pemberian penghargaan juga sebagai motivator
agar masyarakat meningkatkan upaya pelestarian hutan bambu.
b) Untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam pelestarian hutan bambu perlu
dilakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Kerta mengenai pentingnya hutan bambu
serta pengelolaannya, sehingga dalam diri masyarakat motivasi dan rasa kepedulian
terhadap hutan bambu akan terus meningkat.
9
11. c) Masyarakat Desa Kerta secara berkelanjutan agar kreatif mencari terobosan baru untuk
lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelestarian hutan bambu sehingga kelestarian
hutan bambu tetap terjaga.
d) Pemerintah agar secara berkelanjutan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk
melestarikan hutan bambu dan memberikan penghargaan kepada mereka yang
berprestasi melestarikan hutan bambu.
REFERENSI
Dinas Pertanian,Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar, Data Potensi
Pengembangan Bambu Kabupaten Gianyar.
Moekijat, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Mandar Maju.
Mubyarto. 1996. Pembangunan Masyarakat Desa,Gajah Mada Universitas Press Yogyakarta.
Prawiro,R.H. 1983, Ekologi Lingkungan Perencanaan, Semarang: Satya Wacana.
Poerjawijatna, 1991,Tahu dan Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan, 2008, Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Bandung: Alfabeta.
Sasrapradja, dkk, 1992, Beberapa Jenis Bambu, Bogor : Lembaga Biologi Nasional.
Taliziduhu, N., 1987, Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal
Landas, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
10