Proposal ini bertujuan memperkenalkan produk baru dalam kuliner Indonesia yaitu nugget berbahan dasar pakis. Metode produksi nugget pakis ini sama dengan cara membuat nugget pada umumnya. Diharapkan produk ini dapat meningkatkan pemanfaatan tumbuhan pakis dan menjadi alternatif bagi anak-anak yang sulit makan sayuran.
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
NUGIS
1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
NUKIS SEPOK (NUGGET PAKIS SEDAP ENAK KAYA PROTEIN KRENYES )
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
Rita Dwi Purnama 111620683 Tahun Angkatan 2011
Desti Regina 121620048 Tahun Angkatan 2012
Ria Tri Wulandari 131620043 Tahun Angkatan 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PONTIANAK
2013
i
2.
3. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………….......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ………....ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... ………....iii
RINGKASAN .................................................................................................... ………....1
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG…………………………………………………….….2
1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................ ………....3
1.3. TUJUAN ........................................................................................ ………....3
1.4. LUARAN YANG DIHARAPKAN……………………………………….….4
BAB II : GAMBARAN UMUM USAHA
2.1. ANALISIS PRODUK ..................................................................... ………....5
2.2. ANALISIS PASAR……………………..…………………………….……...5
BAB III : METODE PELAKSANAAN
3.1. BAHAN BAKU...............................................................................................7
3.2. PROSES PRODUKSI………………………………………………………..7
BAB IV : BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. JADWAL KEGIATAN…………………………………………………..….8
4.2. ANGGARAN BIAYA ………………………………………….…….…....8
4.3. PERKIRAAN LABA…………………………………………............……..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…...10
LAMPIRAN
A. LAMPIRAN 1
1.1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PELAKSANA………………….....11
1.2 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 1……………………………….12
1.3 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA 2……………………………….13
B. LAMPIRAN 2……………………………………………………………………14
C. LAMPIRAN 3……………………………………………………………………17
D. LAMPIRAN 4…………………………………………………...…………….…18
iii
4. 1
RINGKASAN
Proposal ini dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan produk terbaru di dunia
kuliner Indonesia. Dan memberi petunjuk kepada pembaca dalam mengonsumsi makanan
yang sehat bagi tubuh. Dalam proposal ini penyusun akan membahas khusus tentang nugget
pakis. Pastinya, makanan yang satu ini punya rasa unik tersendiri saat disantap. Nugget
berbahan dasar pakis tentunya menjadi pembeda dari nugget biasa. Diharapkan Nukis ini
menjadi salah satu kreasi dalam dunia kuliner Indonesia sehingga akan memperkaya khazanah
kuliner. Metode yang digunakan oleh penyusun sama dengan metode pembuatan nugget pada
umumnya.
Paku sayur (Diplazium esculentum). Paku sayur merupakan sejenis pakis yang biasa
dimakan sebagai sayuran oleh penduduk di Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Daun pakis
dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan luka. Hal itu dikarenakan kandungan vitamin C-
nya cukup tinggi, yaitu 30 mg per 100 g. Fungsi vitamin C banyak berkaitan dengan
pembentukan kolagen. Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin dan hidroksilisin, yang merupakan bahan penting dalam pembentukan kolagen.
Daun pakis yang berwarna hijau gelap kaya akan betakaroten. Di dalam tubuh,
betakaroten akan dimetabolisme menjadi vitamin A. Kandungan betakaroten dalam daun
pakis setara dengan 432 RE vitamin A. Betakaroten ini berperan dalam mengatur proses
metabolisme di beberapa jaringan tubuh. Selain itu, betakaroten juga mengatur kerja gen-gen
yang terlibat dalam sistem imunitas, sehingga dapat membantu meningkatkan kekebalan
tubuh terhadap berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi.
5. 2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Tumbuhan Pakis memang sudah banyak dikenal di Indonesia khususnya di wilayah
Kalimantan dan Sumatera. Berdasarkan laporan IUCN (International Union for Conservation
of Nature) tahun 2012, Indonesia berada di peringkat keempat bersama Brasil sebagai negara
dengan jumlah tumbuhan terancam kepunahan tertinggi di dunia, yaitu sebanyak 393 jenis,
salah satunya adalah jenis paku-pakuan (Utomo, 2012). Tumbuhan pakis ini memang tidak
dibudidayakan atau pun dipelihara di pekarangan rumah. Namun tumbuh bebas di alam, baik
di hutan atau pun diantara rumput-rumput liar. Sehingga tumbuhan pakis ini kurang
dimanfaatkan oleh warga sekitar. Tumbuhan ini pada umumnya hanya dimanfaatkan sebagai
masakan seperti ditumis, maupun disantan.
Banyaknya tumbuhan pakis yang tumbuh, rasanya sayang sekali apabila tidak
dimanfaatkan, padahal banyak sekali kandungan gizi pada tumbuhan pakis ini yang sangat
bermanfaat untuk kita. Masih banyak pandangan masyarakat bahwa tanaman pakis ini hanya
sekedar tumbuhan liar yang tumbuh di hutan yang masih banyak masyarakat kita yang ragu
untuk mengkonsumsinya apalagi di daerah Jawa. Tumbuhan pakis memang ada yang dapat
dikonsumsi namun ada juga yang tidak dapat dikonsumsi (beracun). Tumbuhan pakis yang
dapat dikonsumsi salah satunya yang berwarna hijau atau pun hijau kemerahan yang masih
berdaun muda sehingga masih lembut untuk dikonsumsi. Daun muda berwarna kemerahan.
Daun yang tidak subur berbentuk bulat panjang. Permukaan daun mengkilap dan berdaging.
Paku ini dimanfaatkan sebagai sayuran pada bagian pucuk daunnya. ( Sastrapradja, Afriastini,
Darnaedi, & Widjaja (1979) )
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang mempunyai kormus, artinya tubuhnya
dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang dan daun (Arini &
Kinho, 2012). Ciri khas tumbuhan paku adalah memiliki daun muda yang bergulung, namun
saat dewasa daun tersebut akan membuka. Ciri ini disebut juga dengan vernasi bergulung
(Loveless, 1989).
Daun pakis yang berwarna hijau gelap kaya akan betakaroten. Di dalam tubuh,
betakaroten akan dimetabolisme menjadi vitamin A. Kandungan betakaroten dalam daun
pakis setara dengan 432 RE vitamin A.Daun Pakis mengandung energi sebesar 35 kilokalori,
protein 4 gram, karbohidrat 6,4 gram, lemak 0,3 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 172
6. miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Daun Pakis juga terkandung vitamin A
sebanyak 2881 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 30 miligram. Hasil tersebut didapat
dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Daun Pakis, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 70 %. (Sastrapradja & Afriastini, Darnaedi & Widjaja, 1979).
1.2. Rumusan Masalah
Tumbuhan pakis yang banyak tumbuh di hutan-hutan, tidak terlalu dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar. Tumbuhan pakis ini biasanya hanya dimanfaatkan sebagai sayuran seperti
disantan, ditumis. Dan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui banyaknya
kandungan gizi pada pakis yang bisa bermanfaat untuk kita. Maka hadirlah, Nugget Pakis
(Nukis) Nukis merupakan suatu olahan nugget yang berbahan baku pakis sebagai bahan
utamanya. Sebagai olahan pakis yang dapat menjadi alternative untuk pemanfaatan tumbuhan
pakis dan pastinya untuk anak-anak yang sulit untuk makan sayuran. Industri makanan dan
minuman di indonesia memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan. Selain untuk
memperoleh keuntungan juga menciptakan lapangan usaha baru dan mengurangi tingkat
pengangguran yang semakin bertambah di Indonesia. Nugget merupakan salah satu makanan
yang digemari hampir seluruh golongan masyarakat, sehingga nugget ini memiliki prospek
yang cukup bagus untuk kedepannya.
Selama ini, nugget dikenal sebagai makanan cepat saji yang identik dengan makanan
mewah dan kurang sehat. Hal ini dapat dimaklumi mengingat bahan dasar nugget ialah
daging, yang harganya mahal dan mengandung banyak lemak. Disinilah pakis berperan
sebagai pengganti daging. Membuat nugget dengan bahan dasar pakis tidak akan mengurangi
nilai gizi, malah semakin menambah- nya. Juga tidak menghilangkan ciri khas nugget sebagai
makanan cepat saji yang lezat dan dapat dimakan dimana saja kapan saja. Selain itu,
pengolahan pakis menjadi nugget akan menaikkan nilai ekonomis pakis yang selama ini
dikenal sebagai makanan rakyat jelata, naik kelas menjadi makanan mewah.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan proposal ini adalah
menumbuhkan motivasi kewirausahaan mahasiswa dan menjadikan Nukis ( Nugget Pakis) ini
3
7. menjadi peluang usaha yang menguntungkan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari hari serta
memperkenalkan tumbuhan pakis ke kalangan masyarakat umum. Saat ini sangat banyak
dikalangan mahasiswa tidak bisa memanfatkan waktunya untuk menumbuhkan jiwa
wirausahawan sehingga kebutuhan hidup sehari- hari hanya bergantung pada orangtua.
Padahal apabila waktu luang yang dimiliki Mahasiswa bisa dimanfatkan untuk berwirausaha
salah satunya seperti berwirausaha Nukis ( Nugget Pakis). Oleh karna itu usaha ini dapat
memanfatkan waktu kuliah untuk berwirausaha dan berinovasi dalam dunia usaha serta
memberikan keuntugan dalam membuka suatu usaha, mengingat peluang pasar nugget yang
sehat masih terbuka lebar.
1.4. Luaran Yang Diharapkan
Nugget yang berbahan dasar pakis ini diharapkan akan menjadi bagian yang bisa
diterima oleh orang-orang dan umumnya oleh masyarakat luas sebagai salah satu fastfood
yang berkualitas. Dan diharapkan pula Nukis ini bisa menyaingi produk-produk nugget yang
telah ada beredar dipasaran. Dapat menjadikan alternatif para konsumen agar tidak kerepotan
lagi memperkenalkan pakis (sayuran) kepada anak-anaknya yang biasanya sangat sulit untuk
makan sayur. Disisi lain, dapat dilihat juga bahwa nugget merupakan salah satu produk
fastfood yang sangat digemari baik anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa.
4
8. BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Analisis Produk
Prospek usaha Nukis ( Nugget Pakis) ini cukup mempunyai peluang di hati
masyarakat, karena nugget biasanya sangat digemari oleh anak-anak, remaja , bahkan orang
tua. Memang banyak produk-produk nugget yang berasal dari sayuran namun Nukis (Nugget
Pakis) merupakan nugget rasa baru yang memiliki bentuk dan rasa yang pastinya berbeda
dengan nugget yang sudah beredar sekarang di masyarakat.
Produk utama nukis ini adalah daun pakis yang masih muda yang berwarna kehijauan,
lembut sehingga mudah untuk dikunyah. Nukis ini dikemas dengan kemasan yang menarik,
bentuk dan pasti rasakan sensasi rasa dari Nukis ini. Kemasannya di beri label supaya mudah
dikenali. Nukis menggunakan tepung maizena karena berbahan maizena, jadi nugget ini aman
dikonsumsi oleh anak berkebutuhan khusus.
Untuk menarik konsumen tentunya dilakukan promosi dengan berbagai cara yang
bersinambungan dan tentunya sudah dijelaskan sebelumnya dengan strategi kemasan, bentuk,
dan rasa yang berbeda sehingga konsumen mempunyai ketertarikan dan akan timbul
keinginan untuk membeli produk nukis ini..
Hal ini tentunya menjadi sebuah peluang yang bisa mendapatkan profit yang tinggi
apalagi dengan pengolahan yang kreatif dan inovatif seperti yang akan dilakukan akan
menjadikan usaha ini.
Analisis Pasar
Cara Pemasaran
Penetapan pasar sasaran (target market) merupakan kegiatan yang berisi dan menilai
serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki dalam penjualan nukis dan
hasil sampingan. Pada dasarnya program ini mempunyai manfaat yang luas antara lain dapat
menambah kreativitas dalam mengelola daun pakis sehingga dapat membuat peluang bisnis
yang baik dengan memperhatikan kualitas produksi.
Media Pemasaran yang digunakan dalam usaha ini yaitu melakukan promosi produk
kami dengan berbagai media. Adapun dalam melakukan media promosi adalah sebagai
berikut.
5
9. a. Pamflet yakni dengan memberikan informasi kepada masyarakat melalui selebaran informasi
(Information paper), dalam mendistribusikan pamflet dapat dilakukan dengan pendekatan
diskusi.
b. Mempromosikan produk dari mulut ke mulut, hal ini sangatlah efektif sebab tanpa
mengeluarkan biaya promosi namun produk kita dikenal orang banyak.
c. Bekerja sama dengan :
1. Warung-warung makan (warteg)
2.Tempat - tempat perbelanjaan semisal toko serba maupun toko, supermarket, maupun
minimarket hal ini merupakan terobosan yang perlu diupayakan dan bagi kami guna
menggenjot peningkatan omzet penjualan.
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara langsung dari satu
tempat ke tempat yang lain. Dalam setiap kali produksi, produk tersebut langsung
didistribusikan ke pasar. Demikian seterusnya hingga dikembangkan secara lebih luas
usahanya. Perencanaan setelah 5 bulan akan lebih dikembangkan baik kualitas maupun
kuantitasnya, seperti tempat, jumlah tenaga kerja, cabang unit usaha, dan perluasan
pemasaran.
Strategi Pemasaran Produksi dalam usaha ini sebagai berikut :
a.Survei Pasar
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap kondisi pasar di wilayah Pontianak dan
sekitarnya yang berhubungan dengan hasil produksi nukis. Survei dilakukan dengan
melakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat, pemilik warung
makan dan pedagang. Dari hasil pengamatan tersebut akan diperoleh banyak masukan.
b.Pangsa Pasar
Pangsa pasar yang ditujukan lebih ke arah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Tahap pemasaran produk :
c. Strategi harga
Strategi harga ditetapkan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan
dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan harga pesaing dipasaran. Harga yang rencanakan akan ditetapkan adalah Rp.
9.000,- per bungkusnya, sebungkus berisi 10 buah nukis.
6
10. BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1.Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku sangatlah mendukung dalam kegiatan produksi. Dalam usaha
pembuatan nugget pakis bahan baku utama yang kami gunakan adalah pakis. Selain itu
digunakan juga berbagai bahan-bahan dapur lainnya. Berdasarkan survey yang telah kami
lakukan bahan-bahan tersebut tidak sulit ditemukan.
3. 2 Proses Produksi
Dalam analisis produksi, dilakukan secara bertahap diantaranya persiapan dan proses
produksi.
a. Persiapan
Dalam persiapan pembuatan, pemilihan dan pembelian bahan utama dan berbagai
bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat nukis.
b. Proses Produksi
Produksi nukis ini dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok yaitu di Jalan
Profesor Muhammad Yamin gang Usaha Bersama 1 No 49.
Adapun proses pembuatannya
Semua bahan-bahan yang diperlukan dicuci, pakis, bawang putih, bawang Bombay,
tahu, tempe dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan menggunakan blender. Minyak goreng
dipanaskan terlebih dahulu, kemudian tumis bawang putih dan bawang Bombay hingga
harum, lalu masukkan bumbu lainnya dan diaduk hingga rata. Pakis, Tahu, tempe, daun
bawang serta bumbu yang telah ditumis tadi dicampur, tambahkan juga telur aduk hingga
rata. Setelah itu cetak adonan seperti bentuk persegi enam, kemudian dikukus di atas panic
selama kurang lebih 15 menit, diamkan terlebih dahulu. Minyak goreng dipanaskan. Lumuri
adonan yang sudah dikukus dengan tepung maizena kemudian di goreng hingga warna nugget
menjadi kuning kecoklatan. Setelah itu Barulah dilakukan pengemasan dengan plastik organik
yang ramah lingkungan sehingga sebuah produk akan tampak lebih menarik. Produk sudah
jadi maka dilakukan pemasaran atau diantarkan pada konsumen yang sudah memesan.
7
11. BAB VI
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Jadwal kegiatan
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan
IV
Bulan
V
1 Survey Pasar
2 Menyusun Perencanaan
3 Survey harga bahan baku
4 Sosialaisasi dan Promosi
5 Produksi
6 Penjualan
7 Evaluasi pelaksanaan
8 Laporan keuangan
9 Audit laporan keuangan
4.2 Anggaran Biaya
Berikut ini merupakan ringkasan pengeluaran atau biaya yang diperlukan
Tabel 4.1. Rekapitulasi Biaya
No Jenis Pengeluaran Harga
1. Biaya Peralatan 1.742.000
2 Biaya Habis Pakai 4.626.000
3 Biaya Operasional 1.930.000
4 Biaya Perjalanan 1.400.000
5 Biaya Tidak terduga 500.000
Total 10.198.000
8
12. 4.3. Perkiraan Laba
Untuk proses produksi perharinya adalah 25 bungkus per hari
a) Untuk perhitungan keuntungan atau laba :
Kapasitas produk 1 bulan = Jumlah produk per hari x 30
= 25 bungkus x 30
= 750 buah
Kapasitas 5 bulan = 750 x 5
= 3750 buah
1 bungkus @ Rp 9.000,-
Selama 1 hari = 25 bungkus x Rp 9.000,- = Rp 2.250.000,00
Selama 1 bulan = 750 bungkus x Rp 9.000,- = Rp 6.750.000,00
Selama 5 bulan = 3750 bungkus x Rp 9.000,- = Rp 33.750.000,00
b) Untuk pengeluaran
Selama 1 hari = Pengeluaran berkisar antara Rp 154.200.00
Selama 1 bulan = Rp 4.626.000,00
Selama 5 bulan = Rp 5 x Rp 4.626.000,00 = Rp 23.130.000,00
9
13. DAFTAR PUSTAKA
Arini, D.I.D., & Kinho, J. (2012). Keragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Cagar
Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Info BPK Manado. 2 (1): 17-40.
Loveless. A. R. (1989). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. Jakarta:
PT Gramedia. hlm. 79.
Sastrapradja, S., Afriastini, J.J., Darnaedi, D. & Widjaja, E.A. (1979). Jenis Paku Indonesia.
Bogor: Lembaga Biologi Nasional – LIPI. hlm. 7-101.
Utomo, Y. W. (2012). Jumlah Tumbuhan Terancam Punah Meningkat.
(Online).(http://sains.kompas.com/read/2012/10/04/08105424/Jumlah.Tumb
uhan.Terancam.Punah.Meningkat, diakses 25 Oktober 2013).
10
14.
15.
16.
17. Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran Kegiatan
4.2.1 Biaya Peralatan
Tabel 4.1. Biaya peralatan
No. Nama Alat Jumlah Harga Satuan Total
1 Pisau 5 buah 13.000 65.000
2 Baskom 2 buah 15.000 30.000
3 Panci 1 buah 30.000 30.000
4 Penggorengan 2 buah 45.000 90.000
5 Cetakan persegi
enam
10 buah 5.000 50.000
6 Sendok sayur 3 buah 4.000 12.000
7 Teflon 1 buah 70.000 70.000
8 Blender 2 buah 300.000 600.000
9 Talenan 2 buah 10.000 20.000
10 Kompor + tabung 1 buah 600.000 600.000
11 Kabel 10 meter 1.500 15.000
12 Piring 10 buah 15.000 150.000
13 Terminal 1 buah 10.000 10.000
Total : 1.742.000
4.2.2 Biaya Habis Pakai
Tabel 4.2. Biaya habis modal
No Bahan Kebutuhan /
hari
Kebutuhan
/ bulan
Harga satuan Harga bulanan
1 Pakis 10 ikat 300 ikat 5.000 1.500.000
2 Tahu 5 buah 150 buah 1.000 150.000
3 Bawang
putih
800 gr 22 kg 10.000 220.000
4 Gula pasir 400 gr 18 kg 15.000 270.000
5 Bawang
merah
1 kg 30 kg 8.000 240.000
6 Telur 30 butir 900 butir 1.300 1.170.000
7 Garam 250 gr 7,5 kg 1.000 7.500
8 Merica halus 125 gr 3,75 kg 5.000 18.750
14
18. 9 Tepung
maizena
1 kg 30 kg 15.000 450.000
10 Bawang
bombay
1 kg 30 kg 8.000 240.000
11 Tempe 5 buah 150 buah 4.000 60.000
12 Plastic 1 pack 30 pack 10.000 300.000
Total 4.626.000
4.2.3 Biaya operasional
Tabel 4.3. Biaya lain-lain
No Bahan / kebutuhan Jumlah Harga satuan Harga total
1 Gas LPJ 2 buah x 12 kg 120.000 240.000
2 Minyak goreng 150 liter 15.000 450.000
3 Kertas 2 rim 35.000 70.000
4 Suntikan tinta 5 buah 10.000 50.000
5 Tinta 10 botol 12.000 120.000
6 Printer 1 buah 1.000.000 1.000.000
7 Serbet 1 lusin 48.000 48.000
8 Galon 2 galon 50.000 100.000
9 Tong sampah 2 buah 10.000 20.000
Total 1.930.000
4.2.4 Biaya Perjalanan
No. Nama Biaya Kuantitas Jumlah Biaya (Rp)
1 Biaya perjalanan dalam pembelian alat dan bahan 3 orang 500.000
2 Biaya perjalanan pengantaran pesanan 3 orang 200.000
3 Biaya pembukaan pameran atau Stand 3 orang 500.000
4 Biaya transportasi dalam melakukan produksi 3 orang 200.000
Total 1.400.000
15
19. 4.2.5 Rekapitulasi Biaya
Tabel 4.4. Rekapitulasi Biaya
No Biaya Harga
2. Biaya Peralatan 1.742.000
2 Biaya Habis Pakai 4.626.000
3 Biaya Operasional 1.930.000
4 Biaya Perjalanan 1.400.000
5 Biaya Tidak terduga 500.000
Total 10.198.000
16
20. Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang Ilmu Alokasi
waktu (jam /
minggu)
Uraian Tugas
1. Rita Dwi Purnama /
111620683
Fkip Kimia 8 jam /
minggu
Produksi, dan
pengemasan
2. Desti Regina/121620048 Fkip Kimia 8 jam /
minggu
Produksi dan
pemasaran
3. Ria Tri
Wulandri/131620043
Fkip Kimia 8 jam
/minggu
Pengemasan dan
Pemasaran
17