Laporan ini memberikan ringkasan singkat tentang pemeliharaan demoplot sumber benih jati di Kabupaten Muna yang meliputi pembuatan jalur tanaman dan sekat bakar, penyiangan, pemupukan, serta pemagaran areal demoplot."
1. DEPARTEMEN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN SULAWESI
Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 17 Sudiang-Makassar Telp./Fax. (0411)550076/554501
LAPORAN
PEMELIHARAAN SUMBER BENIH JATI
(MUNA-SULAWESI TENGGARA)
BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN SULAWESI
MAKASSAR,
2008
2. LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PEMELIHARAAN SUMBER BENIH JATI
(MUNA-SULAWESI TENGGARA)
Makassar,
Dinilai Oleh :
Kepala Seksi Sumber Benih,
Disusun Oleh :
Pelaksana Teknis,
Ir. J.S. Dalle, M.Si
NIP 710018634
Amir
NIP 710028040
Disahkan Oleh :
Kepala Balai,
Ir. P. Daru Darmojo
NIP 710008321
2008
3. KATA PENGANTAR
Laporan ini berisi kegiatan pemeliharaan Demoplot Jati di Desa Nihi, Kecamatan
Sawerigading, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan Pemeliharaan meliputi kegiatan pembuatan jalur tanaman dan sekat bakar,
penyiangan/pendangiran, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit dan pemagaran.
Kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya Laporan ini diucapkan banyak
terima kasih. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.
Akhirnya, semoga Laporan ini bermanfaat.
Makassar,
2008
Kepala Balai,
Ir. P. Daru Darmojo
NIP 710008321
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
i
4. DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ..
ii
I.
1
PENDAHULUAN ......................................................................... .......................
A. Latar belakang ............................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................
1
C. Ruang Lingkup ...........................................................................................
2
D. Sasaran ....................................................................................................
2
METODE PELAKSANAAN ....................................................................................
4
A.
Persiapan ...................................................................................................
4
B.
Konsultasi ............................................................................ ......................
4
C.
Pelaksanaan ...............................................................................................
5
III.
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................................................
7
IV.
PERMASALAHAN ...............................................................................................
9
V.
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... ........
10
A. Kesimpulan ................................................................................................
10
B. Saran .........................................................................................................
10
II.
LAMPIRAN
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
ii
5. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jati (Tectona grandis) merupakan tanaman unggulan lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara
yang banyak tersebar di hampir seluruh Provinsi Sulawesi Tenggara. terutama di
Kabupaten Muna. Jati merupakan jenis kayu komersil yang banyak dibutuhkan oleh
masyarakat sebagai sebagai bahan konstruksi rumah. Selain karena harganya yang mahal
juga karena motif dari kayu Jati banyak disukai.
Kondisi inilah yang membuat semakin tingginya kegiatan illegal logging terhadap tegakan
Jati yang ada, sehingga dikhawatirkan akan mengancam kelestariannya. Untuk mengatasi
hal tersebut, telah dilakukan pembangunan tegakan sumber benih Jati oleh BPTH
Sulawesi dalam rangka usaha konservasi dan pemenuhan kebutuhan benih Jati
dikemudian hari.
Salah satu metode yang bisa dilakukan untuk usaha konservasi adalah membangun
Tegakan Benih Provenan. Tegakan Benih Provenan adalah tegakan yang dibangun dari
benih yang provenannya telah teruji dan diketahui keunggulannya. Oleh karena itu
tegakan yang dibangun hanya berupa demoplot yang dapat dijadikan acuan untuk
membangun Tegakan Benih Provenan. Tegakan yang dibangun berasal dari pohon-pohon
pilihan yang ditunjuk bersama oleh BPTH Sulawesi dan Dinas Kehutanan Kabupaten Muna
di beberapa daerah penyebaran di Kabupaten Muna.
Diharapkan dengan terbangunnya sumber benih ini masyarakat dapat memanfaatkannya.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan kondisi hasil pemeliharaan tegakan
sumber benih Jati yang dibangun oleh Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
1
6. Sedangkan tujuannya adalah :
1. Memberikan ruang tumbuh yang baik bagi tanaman Jati dan terhindar dari gulma dan
sejenisnya yang tumbuh dalam areal demoplot.
2. Terpeliharanya sumber benih Jati yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan benih
berkualitas genetik unggul dari asal tertentu.
3. Sebagai sarana percontohan, penelitian dan penyuluhan untuk pengembangan sumber
benih ke depan bagi masyarakat pengguna.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan demoplot sumber benih Jati di Kabupaten Muna,
Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut :
-
Metode pelaksanaan pemeliharaan
egiatan ini meliputi : Persiapan administrasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan
kegiatan di lapangan. Selain itu dibutuhakn kelengkapan lain sebelum tim berangkat
ke lapangan.
-
Hasil pelaksanaan
Kegiatan ini meliputi seluruh aktifitas pemeliharaan yang dilaksanakan di lapangan.
-
Kesimpulan dan saran
Kegiatan
ini
merupakan
rangkuman
dan
kegiatan
pemeliharaan
yang
telah
dilaksanakan.
-
Dokumentasi hasil kegiatan pemeliharaan.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
2
7. D. Sasaran Kegiatan
Kegiatan pemeliharaan Demoplot Jati dilaksanakan di Desa Nihi, Kecamatan Sawerigading,
Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara seluas 5 ha yang terdiri dari 6 asal/usul
daerah penyebaran, antara lain :
a. Jati asal Bonea
b. Jati asal Raha/Warangga
c. Jati asal Matakidi
d. Jati asal Tongkuno
e. Jati asal Ngliron
f.
Jati asal Padangan
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
3
8. II. METODE PELAKSANAAN
A. Persiapan
-
Mempelajari rincian detail kegiatan yang tertuang dalam DIPA sehingga dapat
menercanakan tenaga kerja, bahan-bahan dan kebutuhan lain yang diperlukan.
-
Mempersiapkan dan mempelajari Petunjuk Teknis Pengelolaan Sumber Benih sebagai
acuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan
-
Menyiapkan SPT, Surat Pengantar, SPPD dan surat –surat dan kelengkapan lain yang
dibutuhkan.
-
Menyiapkan tim pelaksana yang ditunjuk oleh Kepala Balai yang bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pemeliharaan.
B. Konsultasi
Kegiatan ini didahului dengan konsultasi dengan pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Muna,
Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pemangku wilayah sehingga diharapkan dinas
setempat dapat mendukung dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu
koordinasi dengan Kepala Desa setempat juga perlu dilakukan sebagai aparat Desa yang
paling dekat dengan lokasi demoplot. Setelah itu dilakukan diskusi dengan masyarakat
pembantu pemeliharaan
sebagai komunitas yang paling sering berinteraksi dengan
kondisi alam pada areal demoplot tersebut.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
4
9. C. Pelaksanaan
Kegiatan pemeliharaan Demoplot Jati di Kabupaten Muna dapat dirinci sebagai berikut :
1. Pembuatan Jalur Tanaman dan Sekat Bakar
Pembuatan jalur tanaman merupakan kegiatan pembersihan jalur pada larikan-larikan
tanaman sehingga memudahkan tanaman terlihat dan mengurangi resiko kebakaran.
Disamping itu juga untuk memberikan ruang tumbuh bagi tanaman sehingga dapat
tumbuh dengan baik. Sedangkan pembuatan sekat bakar merupakan kegiatan
pembersihan lokasi demoplot dari rumput, semak/belukar dan tumbuhan pengganggu
lainnya dengan lebar 10 m mengelilingi areal demoplot. Kegiatan pembuatan jalur dan
sekat bakar dapat dilakukan dengan cara manual dan mekanis dan harus dilakukan
dengan cara hati-hati agar tidak merusak ataupun membunuh tanaman pokok.
2. Penyiangan/Pendangiran
Kegiatan ini dilaksanakan pada seluruh tanaman pokok. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara membersihkan segala jenis tanaman pengganggu di sekitar tanaman pokok
dengan radius 50 cm kemudian menggemburkan tanah disekitarnya. Kegiatan ini
bertujuan untuk memperbaiki aerasi dan kelembaban tanah disekitar tanaman pokok.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan alat manual berupa parang dan cangkul.
3. Pemupukan
Kegiatan pemupukan dilaksanakan setelah
kegiatan pendangiran dilakukan. Pada
musim penghujan. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan NPK atau
pupuk kandang tergantung kebutuhan. Cara pemupukan antara lain :
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
5
10. 1. Membuat piringan pada tiap tanaman pokok dengan lebar 50 cm.
2. Membuat lubang pupuk NPK tablet sekeliling tanaman pokok, namun bila
menggunakan pupuk kandang tidak diperlukan lubang-lubang tersebut karena
cukup pupuk ditabur pada piringan yang telah dibuat.
3. apabila pupuk telah ditabur dalam tanah maka tanah diurug kembali.
4. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Kegiatan ini dilaksanakan terbatas pada tanaman yang terserang hama dan penyakit
saja. Tujuannya adalah untuk melindungi dan memberantas hama dan penyakit yang
menyerang tanaman dalam sumber benih, sehingga tanaman didalam sumber benih
tersebut tetap sehat. Pelaksanaan kegiatan ini dapat berulang kali tergantung dari
kebutuhan. Penting dilakukan monitoring setiap saat terhadap areal demoplot untuk
mengetahui apakah terdapat serangan hama dan penyakit. Apabila terjadi serangan
hama dan penyakit, maka perlu menetapkan apakah serangannya dapat mengancam
tegakan dalam areal demoplot. Dan jenis hama dan penyakit tersebut untuk
selanjutnya dilakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan.
5. Pemagaran
Pemagaran adalah upaya untuk menjaga dan melindungi areal dan tanaman diatasnya
dari segala macam gangguan baik oleh manusia maupun ternak dan satwa liar. Pagar
sumber benih dapat berupa tiang/patok dari kayu jati. Jarak antar patok adalah 2
meter dan tinggi patok 2 meter dari permukaan tanah. Selanjutnya patok diberi kawat
duri atau kayu mengelilingi areal sumber benih untuk menjaga kesinambungan areal
demoplot .
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
6
11. III. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pemeliharaan dilaksanakan pada seluruh areal sumber benih. Adapun pemeliharaan dilakukan
pada tanaman Jati asal Bonea, Raha/Warangga, Matakidi, Tongkuno, Padangan dan Ngliron.
Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan yaitu :
1. Pembuatan Jalur Tanaman dan Sekat Bakar
Pembersihan dilakukan hanya terbatas pada jalu-jalur tanaman pokok saja. Pembersihan
jalur tanaman memudahkan untuk pengontrolan tanaman. Selain itu juga untuk
memberikan ruang tumbuh bagi tanaman dan menghindarkan tanaman dari persaingan
tanaman pengganggu. Sedangkan sekat bakar dibuat dengan cara membersihkan semak
belukar pada batas-batas lokasi demoplot dengan radius 10 m. Sekat bakar ini bertujuan
untuk mencegah masuknya api dalam areal demoplot apabila terjadi kebakaran mengingat
areal tersebut rawan terhadap kebakaran hutan baik yang diakibatkan oleh ulah manusia
dan oleh alam. Kegiatan ini dilakukan dengan cara manual dengan menggunakan cangkul
dan parang.
2. Penyiangan/Pendangiran
Disekitar tanaman pokok dengan radius 50 cm dibersihkan dari rumput, semak dan
belukar kemudian tanah disekitarnya digemburkan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan
secara berkala dan pada waktu musim penghujan. Penggunaan alat manual (cangkul dan
parang) harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak atau membunuh tanaman
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
7
12. pokok. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki aerase dan kelembaban disekitar
tanaman sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara membuat piringan disekitar tanaman dengan radius 50
cm. Tanaman diberi 2-3 butir pupuk NPK tablet yang diletakkan didalam tanah dekat
perakaran tanaman. Selanjutnya pupuk ditutupi dengan tanah yang sudah digemburkan.
4. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Kegiatan ini dilakukan terbatas pada tanaman yang terserang hama dan penyakit. Namun
pada saat pemeliharaan kami tidak melihat adanya tanda-tanda serangan penyakit pada
tanaman sehingga kegiatan ini tidak dilaksanakan. Sementara ternak banyak yang masuk
ke dalam areal demoplot sehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan dan
pengamanan yaitu dengan pemagaran.
5. Pemagaran
Sumber benih yang di bangun diberi pagar keliling. Jarak antar patok adalah 2 meter dan
tinggi patok 2 meter dari permukaan tanah. Pagar lokasi sangat dibutuhkan mengingat
sekitar areal banyak terdapat ternak dan bahkan pada awal pembangunan ternak banyak
masuk dalam areal demoplot.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
8
13. IV. PERMASALAHAN
Pada saat kegiatan dilaksanakan terdapat beberapa permasalahn yang ditemui di lapangan,
antara lain :
-
Lokasi merupakan padang alang-alang sehingga rawan terhadap kebakaran baik yang
diakibatkan oleh alam maupun yang sengaja dilakukan oleh masyarakat.
-
Pembersihan semak belukar yang dilakukan sekali setahun dirasa belum cukup untuk
memberikan ruang tumbuh yang optimal bagi tanaman Jati.
-
Lokasi Demoplot berdekatan dengan jalan masyarakat tetapi jauh dari pemukiman
sehingga menyulitkan dalam pengawasannya.
-
Pertumbuhan tanaman relatif lambat mengingat musim hujan yang singkat sedangkan
musim kemarau yang cukup panjang dan kegiatan pemeliharaan hanya dilakukan setahun
sekali.
-
Sebelum dilakukan pemagaran, gangguan ternak sering dijumpai dalam lokasi demoplot
dan merusak tanaman yang ada.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
9
14. V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan di seluruh tanaman dalam areal demoplot Jati
seluas 5 ha di Desa Nihi, Kecamatan Sawerigading, Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi
Tenggara seluas 5ha yang terdiri dari 6 asal/asul, yaitu :
a. Jati asal Bonea
b. Jati asal Raha/Warangga
c. Jati asal Matakidi
d. Jati asal Tongkuno
e. Jati asal Ngliron
f.
Jati asal Padangan
2. Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan adalah pembuatan jalur tanaman dan sekat
bakar, penyiangan/pendangiran, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit
serta pemagaran.
B. Saran
1. Perlunya kegiatan pengawasan secara kontinyu sehingga kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
10
15. 2. Diharapkan kegiatan pemeliharaan selanjutnya dapat selalu dilaksanakan secara tepat
waktu pada musim penghujan untuk menjamin kelangsungan tegakan Jati dalam areal
demoplot.
3. Alokasi dana pemeliharaan agar disesuaikan dengan besarnya kebutuhan yang
diperlukan sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat optimal.
Laporan Pemeliharaan Demoplot Jati Muna
11