SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
DND-2005
Evolusi Setelah Deret Utama
Struktur dalam bintang pada tahap deret utama
bergantung pada massa bintang, demikian juga evolusi
lanjut bintang ditentukan oleh massanya.
 Gambar berikut memperlihatkan jejak evolusi
bintang dengan massa antara 1 M dan 15 M dalam
diagram H-R mulai dari deret utama berumur nol
(ZAMS)
DND-2005
4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4
log Te
0
1
2
3
4
LogL/L
1 M
2
3
1
3
4 5
3 M
5 M
15 M
66
6
5
5
4
4
1
2
1
2
3
6
1 2
3
 Titik 1 : kedudukan deret utama
berumur nol (ZAMS)
 Titik 1 s/d 3 : kedudukan deret
utama
 Di titik 3 sebagian besar hidrogen
di pusat sudah habis
 Setelah hidrogen di pusat habis, 
pusat helium
 Massa pusat helium pd akhirnya
mencapai batas Schonberg-
Chandrasekhar.
 Pusat helium mengkerut dg cepat
dan menjadi panas. Reaksi
pembakaran hidrogen
berlangsung di lapisan luar yang
melingkupi pusat helium
ZAM
S
DND-2005
4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4
log Te
0
1
2
3
4
LogL/L
1 M
2
3
1
3
4 5
3 M
5 M
15 M
66
6
5
5
4
4
1
2
1
2
3
6
1 2
3
 Pada saat pusat bintang
mengkerut, lapisan luar bintang
mengembang
 Bintang berevolusi menjadi
bintang raksasa merah. Jejaknya
dalam diagram H-R menuju ke
kanan.
 Di titik 5, bintang membentuk
lapisan luar konveksi yang tebal.
Jejak evolusi hampir vertikal ke
atas mengikuti jejak Hayashi.
 Pusat isoterm yang mengkerut
temperaturnya makin tinggi
hingga helium di pusat yang
tadinya merupakan abu sisa
pembakaran hidrogen, sekarang
menjadi bahan bakar.
DND-2005
4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4
log Te
0
1
2
3
4
LogL/L
1 M
2
3
1
3
4 5
3 M
5 M
15 M
66
6
5
5
4
4
1
2
1
2
3
6
1 2
3
 Di titik 6, temperatur di pusat
sudah cukup tinggi dan
berlangsunglah reaksi triple alpha
yang mengubah helium menjadi
karbon
 Pada saat itu bintang mempunyai
dua sumber energi, yaitu
pembakaran helium di pusat dan
pembakaran hidrogen di lapisan
atasnya.
Pusat Helium
Pembakaran Helium
Pembakaran Hidrogen
DND-2005
4
Lominositas
Log T
4,5 4,0 3,5
6
2
0
-2
1M
15 M
3 M
Evolusi bintang sangat bergantung pada massa bintang
DND-2005
 Untuk bintang bermassa kecil, reaksi pembakaran
helium baru akan berlangsung apabila rapat massa di
pusat bintang sudah demikian besar, sehingga materi
disitu berada dalam keadaan terdegenerasi
sempurna.
 Untuk bintang bermassa besar, reaksi pembakaran
helium tidak perlu menunggu kerapatan materi di
pusat terlampau besar karena temperatur di pusat
sudah cukup tinggi sebelum keadaan terdegenerasi
tercapai.
DND-2005
 Pada materi yang tidak terdegenerasi, tekanan
memegang peranan besar dalam membuat bintang
mantap
Tinjau suatu reaksi yang berlangsung di pusat bintang
yang materinya tidak terdegenerasi.
 Karena bintang tidak sepenuhnya dapat ditembus
oleh aliran energi, maka pada awalnya energi tidak
dapat mengalir keluar dengan laju yang sama
seperti laju pembangkitannya.
 Akibatnya, temperatur dan juga tekanan akan
naik (materi bersifat gas ideal)
DND-2005
 Bertambahnya tekanan menyebabkan gas memuai,
sehingga temperatur turun lagi dan juga laju
pembangkit energi menurun.
 Jadi reaksi akan berlangsung dengan mantap
karena peningkatan temperatur diimbangi oleh
meningkatnya tekanan.
 Hal ini terjadi pada pembakaran helium di pusat
yang tak terdegenarasi bintang bermassa besar.
DND-2005
 Untuk bintang bermassa kecil, reaksi pembakaran
helium terjadi pusat yang terdegenerasi sempurna.
 Tekanan di pusat hampir sepenuhnya diberikan
oleh elektron terdegenerasi (Tekanan elektron
terdegenerasi tidak bergantung pada temperatur)
 Akibatnya setelah temperatur naik akibat
pembakaran helium, tekanan hampir tidak
berubah.
 Tidak terjadi pemuaian seperti pada keadaan
tak terdegenerasi
 Temperatur akan terus naik dan laju
pembangkitan energi juga makin cepat
DND-2005
 Dengan meningkatnya temperatur, materi yang
tadinya terdegenerasi menjadi tidak terdegenerasi.
 Apabila hal ini terjadi, maka gas akan berada
pada temperatur yang terlalu tinggi untuk
tekanannya (karena gas sekarang sudah
bersifat sebagai gas ideal)
 Akibatnya gas akan menyesuaikan tekanannya dan
proses ini berlangsung dengan cepat.
 Peristiwa mulai dari pembakaran helium hingga
peningkatan tekanan yang mendadak di pusat
disebut kilatan helium (helium flash)
DND-2005
 Apabila kilatan helium terjadi, sangat sukar untuk
mengikuti evolusi bintang.
 Sebelumnya, perubahan
struktur bintang ber-
langsung perlahan sela-
ma milyaran tahun.
Tetapi setelah kilatan
helium terjadi, bintang
berubah strukturnya
dalam beberapa jam.
4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4
log Te
0
1
2
3
4
LogL/L
Helium
Flash
Cabang
Raksasa
Merah
DeretUtam
a
DND-2005
 Untuk bintang bermassa sedang dan besar reaksi
pembakaran helium berlangsung dengan mantap.
 Struktur bintang berubah dengan perlahan
sehingga evolusi bintang setelah tahap
pembakaran helium dapat diikuti.
 Ada beberapa perbedaan antara bintang bermassa
sedang dengan bintang bermassa besar
 Untuk bintang bermassa sedang (∼ 5 M), setelah
terjadi pembakaran helium, pusat bintang yang
tadinya mengerut akan mengembang.
DND-2005
 Pengembangan pusat bintang ini diikuti oleh
pengerutan lapisan luar bintang sehingga
temperatur efektif bintang meningkat dan jejak
evolusinya menuju ke kiri setelah titik 6.
4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4
log Te
0
1
2
3
4
LogL/L
1 M
2
3
1
3
4 5
3 M
5 M
15 M
66
6
5
5
4
4
1
2
1
2
3
6
1 2
3
DND-2005
 Untuk bintang bermassa besar (∼ 15 M), pada saat
bintang meninggalkan deret utama, temperatur di
pusat sudah cukup tinggi, sehingga reaksi
pembakaran helium terjadi setelah bintang
meninggalkan deret utama.
 Reaksi triple alpha sudah terjadi pada saat
bintang masih didaerah biru dalam diagram H-
R.
 Tahap evolusi selanjutnya, bintang bergerak ke
kanan menjadi bintang maharaksasa merah.
DND-2005
Akhir Riwayat Bintang
Bintang bermassa kecil
seperti Matahari akan
mengalami kilatan helium.
 Setelah terjadi kilatan
helium, kedudukan
bintang di diagram H-R
akan menyebrang ke
cabang horizontal.
4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4
log Te
0
1
2
3
4
LogL/L
Cabang Horizontal
Helium
Flash
Cabang
Raksasa
Merah
DeretUtam
a
DND-2005
 Kedudukannya yang tepat di cabang horizontal
akan begantung pada massa dan komposisi kimia
bintang.
 Makin kecil massa bintang dan makin sedikit
unsur beratnya makin biru warnanya
 Setelah helium di pusat bintang habis, terbentuklah
pusat karbon oksigen di dalam bintang.
 Suatu bintang bermassa kecil yang didalamnya
berlangsung reaksi pembakaran hidrogen dan
helium di sekitar pusat karbon oksigen, akan
goyah kemantapannya.
DND-2005
 Bintang akan berdenyut dengan denyutan yang
makin kuat sehingga terjadi pelontaran massa
oleh bintang.
 Bintang akan melontarkan materi bagian luarnya
sehingga tersingkap pusatnya yang panas dan
bintang menjadi Planetary Nebula.
 Planetary nebula tampak sebagai bintang
panas yang dikelilingi oleh cincin gas.
 Pengamatan pada planetary nebula menunjukkan
bahwa cincin gas itu mengembang dan pusatnya
mengkerut.
 Bintang pusat yang mengkerut tersebut pada
akhirnya akan menjadi bintang katai putih.
DND-2005
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1999/01/
Planetary Nebula Helix yang berjarak 690 tahun cahaya
Gambar ini merupakan gabungan dari hasil pemotretan dengan
teleskop Ruang Angkasa Hubble dan teleskop 4-m yang berada
di Cerro TololoInter-American Observatory, Chili
DND-2005
DND-2005
Planetary Nebula Cincin (Ring Nebula – M57) yang
diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble.
Planetary nebula ini berjarak 2 000 tahun cahaya
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1999/01/
DND-2005
Planetary Nebula NGC 3132 yang diabadikan oleh
teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary nebula ini
berjarak 2 000 tahun cahaya
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/39/
DND-2005
Planetary Nebula Mata Kucing (Cat’s Eye Nebula - NGC 6543
yang diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble.
Planetary nebula ini merupakan planetary nebula yang sudah
tua ( ∼ 1 000 tahun) dan penampilannya sangat komplek.
Jaraknya 3 000 tahun cahaya
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1995/01/
ionized nitrogen (green)
Hydrogen-alpha (red)
neutral oxygen (blue)
DND-2005
Planetary Nebula Jam Gelas (Hourglass Nebula) yang
diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary
nebula ini merupakan planetary nebula yang masih muda dan
jaraknya 8 000 tahun cahaya
ionized nitrogen (red)
hydrogen (green)
doubly-ionized oxygen (blue)
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1996/07/
DND-2005
Planetary Nebula Stingray (Stingray Nebula – Hen 1357) yang
diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary
nebula ini merupakan planetary nebula yang sedang dalam
tahap pembentukan. Umurnya diperkirakan baru sekitar 20
tahun. Planetary nebula ini berjarak 18 000 tahun cahaya).
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/15/
DND-2005
DND-2005
 Bintang yang massanya terlalu kecil (∼ 0,5 M) tak
akan mampu melangsungkan reaksi pembakaran
helium.
 Evolusi awalnya sama seperti bintang yang
massanya lebih besar. Bintang membentuk pusat
helium yang terdegenerasi, tetapi kilatan helium
tidak terjadi karena temperatur pusatnya kurang
tinggi.
 Setelah membakar hidrogennya, bintang
mengkerut menjadi bintang katai putih (White
Dwarf)
DND-2005
 Bintang dengan massa kecil ini sangat lambat
evolusinya, diperlukan waktu melibihi umur alam
semesta sekarang untuk menjadi bintang katai
putih.
http://imgsrc.hubblesite.org/hu/db/2003/19/images/b/formats/print.jpg
DND-2005
 Pada umumnya bintang yang massanya < 6 M akan
berevolusi menjadi bintang katai putih setelah
melontarkan sebagian massanya.
 Setelah sumber tenaga energinya di dalam bintang
habis, bintang katai putih selanjutnya menjadi
bintang katai gelap.
DND-2005
 Untuk bintang bermassa sedang (6 ~ 10 M ?), akibat
reaksi pembakaran helium, karbon akan tertimbun di
pusat bintang dan membentuk pusat karbon.
 Pusat karbon akan mengkerut hingga rapat massa
dan temperatur di pusat bintang makin tinggi.
 Pada temperatur yang cukup tinggi untuk
berlangsungnya pembakaran karbon, materi di
pusat sudah sangat terdegenerasi.
 Reaksi pembakaran karbon dalam keadaan
terdegenerasi akan sangat eksplosif hingga
bintang meledak. Bintang akan hancur
berantakan. Ledakan bintang ini disebut
Supernova.
DND-2005
Nebula Kepiting (Crab Nebula) yang
merupakan sisa ledakan Supernova
DND-2005
 Untuk bintang bermassa besar (> 10 M ?), reaksi
pembakaran karbon sudah berlangsung sebelum
materi di pusat terdegenerasi.
 Reaksi pembakaran karbon berlangsung dengan
mantap (tidak eksplosif) demikian juga reaksi-
reaksi berikutnya.
 Dengan demikian di dalam bintang akan
terbentuk aneka inti berat yang pada akhirnya
akan terbentuk inti besi di pusat bintang.
 Inti besi tidak akan bereaksi membentuk
unsur yang lebih berat.
 Sebaliknya pada temperatur dan tekanan yang
sangat tinggi, inti besi akan terurai menjadi
inti helium.
DND-2005
 Terurainya inti besi menjadi helium akan
menyerap energi. Akibatnya tekanan di pusat
bintang mendadak turun hingga pusat bintang
runtuh dengan dahsyat karena terhimpit beban
yang berat.
 Keruntuhan pusat bintang membawa lapisan
luar yang masih kaya akan bahan bakar inti
ke tempat yang temperaturnya tinggi.
Terjadilah reaksi inti dengan laju yang sangat
tinggi.
 Proses reaksi inti yang dalam keadaan normal
berlangsung ribuan atau jutaan tahun
dipercepat hanya dalam beberapa detik saja.
DND-2005
 Akibatnya terjadi suatu ledakan nuklir yang
maha dahsyat. Pusat bintang akan runtuh
menjadi benda yang sangat mampat
sedangkan bagian luarnya terlontar dengan
kecepatan puluhan ribu kilometer per detik.
 Supernova.
Supernova 1987ASupernova 1987A
yang diamati olehyang diamati oleh
teleskop Hubbleteleskop Hubble
DND-2005
Eta Carinae yang berjarak
lebih dari 8,000 tahun cahaya
dan berdiameter 10 milyar
kilometer (hampir sama
dengan diameter tatasurya).
Eta Carinae merupakan sisa-
sisa ledakan supernova yang
terjadi sekitar 150 tahun
yang lalu.
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1996/23/
DND-2005
Pada bulan Januari 2002,
sebuah bintang yang lemah
cahayanya tiba-tiba menjadi
600 000 kali lebih terang
daripada Matahari sehingga
menjadi bintang paling
terang dalam galaksi kita.
Bintang yang bernama V838
Monocerotis ini baru saja
meledakan dirinya menjadi
supernova.
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/2003/10/
DND-2005
 Pusat bintang yang runtuh tersebut menjadi sangat
mampat. Elektron di pusat bintang akan
terhimpitkan sehingga makin dekat dengan inti.
 Akhirnya banyak elektron menembus inti.
 Elektron yang menembus inti ini menyatu dengan
proton membentuk neutron
 Akibatnya akan terbentuk gas yang kaya dengan
neutron.
 Apabila rapat massa gas mencapai 1015
gram per
cm3
(Satu milyar ton per cm3
), hampir seluruh
materi berupa neutron.
 Pada keadaan yang sangat mampat ini, gas
neutron terdegenerasi.
DND-2005
 Neutron yang terdegenerasi ini akan memberikan
tekanan balik yang menghentikan pengerutan.
 Bintang akan mantap dengan radius sekitar 10 km
saja, namun massanya menyerupai matahari yang
radiusnya 700 000 km.
 Bintang ini disebut
bintang neutron.
Bintang neutronBintang neutron
(anak panah) yang(anak panah) yang
diabadikan olehdiabadikan oleh
teleskop Hubbleteleskop Hubble
DND-2005
 Teori bahwa bintang neutron terbentuk dari ledakan
supernova sudah diajukan pada tahun 1934 oleh
Baade dan Zwicky.
 Perhitungan teori mengenai struktur bintang
neutron telah dilakukan oleh Oppenheimer dan
Volkoff pada tahun 1939.
 Bintang neutronnya baru ditemukan pada tahun
1967 oleh seorang mahasiswi yang bernama
Jocelyn Bell.
 Bintang neutron yang ditemukan Bell ini adalah
bintang neutron yang berputar cepat yang disebut
dengan Pulsar (pulsating radio source)
DND-2005
 Pulsar ini memancarkan gelombang radio dari
kutub magnetnya pada arah tertentu, sehingga
pulsar tampak seperti berdenyut (Dari
pengamatan dengan teleskop radio, pulsar
memancarkan sinyal yang berulang dengan irama
yang tetap).
DND-2005
Animasi ledakan supernova hingga
bintang menjadi Pulsar
DND-2005
Pada tahun 1967, di tengah
nebula kepiting ini
ditemukan sebuah pulsar
yang dikenal dengan nama
Pulsar Kepiting yang
berdenyut dengan periode
0,033 detik
DND-2005
Crab Pulsar "On" Crab Pulsar "Off"
DND-2005
 Bintang yang mengalami keruntuhan gravitasi,
medan magnetnya akan ikut terjerat oleh materi yang
termampatkan hingga kekuatannya menjadi berlipat
ganda.
 Pulsar memancarkan energi dalam bentuk
pancaran dwikutub magnet (magnetic dipole
radiation) dan pancaran partikel relativistik.
Dalam hal ini energi yang dipancarkannya
perdetik adalah,
DND-2005
dE
dt
= − ω4
sin2
θ
B2
R6
6 c3
. . . . . . . . . . . . (3-20)
B = medan magnet di kutub magnet
R = radius
ω = kecepatan sudut rotasi
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa
θ = sudut antara sumbu rotasi dan sumbu magnet
θ
ω
Kehilangan energi
DND-2005
 Energi yang dipancarkan pulsar berasal dari
energi kinetik rotasinya, jadi
 Apabila kita hitung dengan hampiran (hanya
pada orde magnitudo besaran dalam rumus 3-20)
maka kita bisa ambil sin θ ≈ 1, sehingga
. . . . . . . . . . . . . . (3-22)dE
dt
= I ω
dω
dt
Momen inersia Pulsar
dE
dt
= − ω4B2
R6
6 c3
. . . . . . . . . . . . (3-21)
DND-2005
 Apabila pers (3-21) dan (3-22) kita gabung maka
akan diperoleh,
dω
dt
= − ω3
B2
R6
6 I c3
. . . . . . . . . . . . (3-23)
 Apabila P adalah periode rotasi pulsar, maka
ω =
2 π
P
Jadi pers. (3-24) dapat dituliskan menjadi,
dP
dt
B2
= P
3 I c3
2 π2
R6
. . . . . . . . . (3-24)
DND-2005
Pers. (3-24) dapat digunakan untuk menaksir
medan magnet di permukaan Pulsar. Sebagai
contoh untuk Pulsar Kepiting
Dari pengamatan diperoleh :
P = 0,0331 detik dan dP/dt = 422,69 x 10-15
Dari teori struktur bintang diketahui I ≈ 1045
gr
cm2
dan R ≈ 106
cm.
Apabila harga ini dimasukan ke pers. (3-24),
maka akan diperoleh,
B = 7,6 x 1012
gauss
Umumnya medan magnet pulsar sekitar 1012
–
1013
gauss.
DND-2005
 Apabila pers. (3-23) diintegrasikan untuk t dari 0
sampai τ (umur pulsar) dan diandaikan kecepatan
sudut rotasi pulsar pada saat dilahirkan yaitu ωo
jauh lebih besar daripada kecepatan sudut rotasi
sekarang yaitu ω, maka ωo
−2
dapat diabaikan
terhadap ω−2
. Hasilnya adalah
τ =
P
2 dp/dt
. . . . . . . . . . . . . . (3-25)
Apabila harga dP/dt dan P untuk pulsar kepiting
dimasukan ke persamaan ini, maka akan diperoleh τ
= 1241 tahun. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan
umur sebenarnya (pulsar kepitinng dilahirkan tahun
1054, yaitu saat terjadinya supernova)
DND-2005
 Apabila kita masukan harga ω dan dω/dt untuk
Pulsar Kepiting ke pers. (3-22) dan kita ambil harga I
= 1045
gr cm2
, maka akan didapat,
dE
dt
= 4,6 x 1038
erg s-1
Laju pancaran energi Pulsar Kepiting ini sesuai
dengan hasil pengamatan yaitu 4 x 1038
erg s-1
DND-2005
 Dari pembicaraan yang lalu telah kita ketahui bahwa
apabila pusat suatu bintang mengalami keruntuhan
gravitasi, maka bagian luar bintang akan terlontar
keluar dengan menghamburkan unsur berat yang
dihasilkan oleh reaksi inti di dalam bintang.
 Pusat yang runtuh itu bisa menjadi bintang
neutron yang diamati sebagai pulsar.
 Dari perhitungan teori diperoleh bahwa jika bintang
yang runtuh tersebut massanya lebih dari 3 M, maka
tekanan degenerasi elektron dan neutron tak akan
mampu menghentikan keruntuhan gravitasi bintang.
 Bintang semakin mampat, medan gravitasi
dipermukaannya semakin kuat.
DND-2005
 Kelengkungan ruang waktu di sekitar bintang pun
semakin besar.
 Menurut K. Schwarzschild apabila radius bintang
mencapai
Rs =
2 G M
c2
. . . . . . . . . . . . . . . . (3-26)
Maka kelengkungan ruang waktu sudah
sedemikian besar sehingga cahaya pun tak dapat
lepas dari pemukaannya. Bintang disebut Lubang
Hitam (Black Hole), sedangkan Rs disebut radius
Schwarzschild.
DND-2005
Persamaan (3-26) : Rs =
2 G M
c2
diperoleh dari persamaan konservasi energi (energi
kinetik sama dengan energi potensial) atau
0
2
1 2
=







−+
R
GMm
mv
Apabila v = c, maka diperoleh,
2
2
c
GM
Rs =
DND-2005
Permukaan bola yang radiusnya sama dengan radius
Schwrzschild disebut event horizon. Di pusat lubang hitam
terdapat singularitas, yaitu daerah dimana hukum-hukum
fisika yang ada tidak berlaku karena lingkungannya sangat
ekstrem. Menurut Roger Penrose’s, walau pun hukum-hukum
fisika tidak berlaku di dalam event horizon, namun tidak
berpengaruh pada fisik di luar lubang hitam.
DND-2005
Lubang Hitam di Galaksi NGC
4261 yang berjarak 100 juta
tahun cahaya (Hasil Pengamatan
Teleskop Ruang Angkasa)
DND-2005
Animasi evolusi bintang
Resume Evolusi BintangResume Evolusi Bintang
Nebula Orion
Protobintang
Nebula Orion
Bintang Deret Utama
(90% umurnya
berada di Deret
Utama)
Bintang bermassa
kecil
Bintang
Raksasa Merah
Bintang bermassabesar
Bintang
Maharaksasa Merah
Bintang
Raksasa Merah
Planetary Nebula
Bintang Katai Putih
Bintang Katai
Gelap
Bintang Katai
Gelap
Bintang dengan
massa kecil
Supernova 1987A yang berada diSupernova 1987A yang berada di LargeLarge
MagellanicMagellanic Cloud. Gambar kanan (anakCloud. Gambar kanan (anak
panah) bintang sebelum menjadipanah) bintang sebelum menjadi
supernova, kiri setelah menjadi supernovasupernova, kiri setelah menjadi supernova
Bintang
Maharaksasa Merah
Bintang dengan
massa besar
Supernova remnant
(Crab Nebula)
Supernova
Supernova remnant
(Crab Nebula)
Bintang neutron (anak panah) yangBintang neutron (anak panah) yang
diabadikan oleh teleskop Hubblediabadikan oleh teleskop Hubble
Lubang Hitam (Black Hole)Lubang Hitam (Black Hole)
Bintang dg
massa sedang
Bintang dgmassa sangatbesar
Bintang Neutron
Bintang yang materinya
terdiri dari neutron dengan
kerapatan yang sangat
tinggi (~1 milyar ton per
cm3
) tetapi radiusnya kecil
(~ 10 km)

More Related Content

What's hot

56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010eli priyatna laidan
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoSoal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoAdhi Susanto
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangeli priyatna laidan
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxssuser9a63291
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Annisa Khoerunnisya
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiDena Utomo
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3eli priyatna laidan
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)Ajeng Rizki Rahmawati
 

What's hot (20)

Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoSoal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintang
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
 
Gerak Bintang
Gerak BintangGerak Bintang
Gerak Bintang
 
Sistem magnitudo
Sistem magnitudoSistem magnitudo
Sistem magnitudo
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 

Viewers also liked

Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Annisa Khoerunnisya
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Annisa Khoerunnisya
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Jo Jabal
 
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaMekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaSyamsud Dhuha
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiyudi ananto
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newtonfadlygaulan
 

Viewers also liked (20)

Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
 
Galaksi bimasakti
Galaksi bimasaktiGalaksi bimasakti
Galaksi bimasakti
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
Persamaan lagrange
Persamaan lagrangePersamaan lagrange
Persamaan lagrange
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
 
Mekanika benda-langit
Mekanika benda-langitMekanika benda-langit
Mekanika benda-langit
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Astronomi dan
Astronomi danAstronomi dan
Astronomi dan
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
 
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaMekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
ASTROFISIKA
ASTROFISIKAASTROFISIKA
ASTROFISIKA
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 

Similar to Evolusi Bintang

Evolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointEvolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointalmanlendari
 
Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintangmarnitukan
 
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi BintangPowerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi Bintangumfha
 
Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)InsanFauzian
 
Bintang dan Evolusinya
Bintang dan EvolusinyaBintang dan Evolusinya
Bintang dan EvolusinyaFita Permata
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Wan Norafiqah
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaIntan Megawati
 
Makalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikMakalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikfeby ramdani
 
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Regina Regina
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaKhaerun Nisa
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaAna Onana
 

Similar to Evolusi Bintang (20)

Evolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpointEvolusi bintang powerpoint
Evolusi bintang powerpoint
 
evolusi bintang
evolusi bintangevolusi bintang
evolusi bintang
 
Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintang
 
BDA zumbratal
BDA zumbratalBDA zumbratal
BDA zumbratal
 
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi BintangPowerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
 
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptxAKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)
 
Bintang dan Evolusinya
Bintang dan EvolusinyaBintang dan Evolusinya
Bintang dan Evolusinya
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
Tata surya 'matahari'
Tata surya 'matahari'Tata surya 'matahari'
Tata surya 'matahari'
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanya
 
Makalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikMakalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganik
 
Bab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang gandaBab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang ganda
 
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
Tatasuryadanjagatraya 131230155557-phpapp01
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat raya
 
Helium
HeliumHelium
Helium
 
Buku persiapan i ch o-38
Buku persiapan i ch o-38Buku persiapan i ch o-38
Buku persiapan i ch o-38
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata surya
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Evolusi Bintang

  • 1. DND-2005 Evolusi Setelah Deret Utama Struktur dalam bintang pada tahap deret utama bergantung pada massa bintang, demikian juga evolusi lanjut bintang ditentukan oleh massanya.  Gambar berikut memperlihatkan jejak evolusi bintang dengan massa antara 1 M dan 15 M dalam diagram H-R mulai dari deret utama berumur nol (ZAMS)
  • 2. DND-2005 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te 0 1 2 3 4 LogL/L 1 M 2 3 1 3 4 5 3 M 5 M 15 M 66 6 5 5 4 4 1 2 1 2 3 6 1 2 3  Titik 1 : kedudukan deret utama berumur nol (ZAMS)  Titik 1 s/d 3 : kedudukan deret utama  Di titik 3 sebagian besar hidrogen di pusat sudah habis  Setelah hidrogen di pusat habis,  pusat helium  Massa pusat helium pd akhirnya mencapai batas Schonberg- Chandrasekhar.  Pusat helium mengkerut dg cepat dan menjadi panas. Reaksi pembakaran hidrogen berlangsung di lapisan luar yang melingkupi pusat helium ZAM S
  • 3. DND-2005 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te 0 1 2 3 4 LogL/L 1 M 2 3 1 3 4 5 3 M 5 M 15 M 66 6 5 5 4 4 1 2 1 2 3 6 1 2 3  Pada saat pusat bintang mengkerut, lapisan luar bintang mengembang  Bintang berevolusi menjadi bintang raksasa merah. Jejaknya dalam diagram H-R menuju ke kanan.  Di titik 5, bintang membentuk lapisan luar konveksi yang tebal. Jejak evolusi hampir vertikal ke atas mengikuti jejak Hayashi.  Pusat isoterm yang mengkerut temperaturnya makin tinggi hingga helium di pusat yang tadinya merupakan abu sisa pembakaran hidrogen, sekarang menjadi bahan bakar.
  • 4. DND-2005 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te 0 1 2 3 4 LogL/L 1 M 2 3 1 3 4 5 3 M 5 M 15 M 66 6 5 5 4 4 1 2 1 2 3 6 1 2 3  Di titik 6, temperatur di pusat sudah cukup tinggi dan berlangsunglah reaksi triple alpha yang mengubah helium menjadi karbon  Pada saat itu bintang mempunyai dua sumber energi, yaitu pembakaran helium di pusat dan pembakaran hidrogen di lapisan atasnya. Pusat Helium Pembakaran Helium Pembakaran Hidrogen
  • 5. DND-2005 4 Lominositas Log T 4,5 4,0 3,5 6 2 0 -2 1M 15 M 3 M Evolusi bintang sangat bergantung pada massa bintang
  • 6. DND-2005  Untuk bintang bermassa kecil, reaksi pembakaran helium baru akan berlangsung apabila rapat massa di pusat bintang sudah demikian besar, sehingga materi disitu berada dalam keadaan terdegenerasi sempurna.  Untuk bintang bermassa besar, reaksi pembakaran helium tidak perlu menunggu kerapatan materi di pusat terlampau besar karena temperatur di pusat sudah cukup tinggi sebelum keadaan terdegenerasi tercapai.
  • 7. DND-2005  Pada materi yang tidak terdegenerasi, tekanan memegang peranan besar dalam membuat bintang mantap Tinjau suatu reaksi yang berlangsung di pusat bintang yang materinya tidak terdegenerasi.  Karena bintang tidak sepenuhnya dapat ditembus oleh aliran energi, maka pada awalnya energi tidak dapat mengalir keluar dengan laju yang sama seperti laju pembangkitannya.  Akibatnya, temperatur dan juga tekanan akan naik (materi bersifat gas ideal)
  • 8. DND-2005  Bertambahnya tekanan menyebabkan gas memuai, sehingga temperatur turun lagi dan juga laju pembangkit energi menurun.  Jadi reaksi akan berlangsung dengan mantap karena peningkatan temperatur diimbangi oleh meningkatnya tekanan.  Hal ini terjadi pada pembakaran helium di pusat yang tak terdegenarasi bintang bermassa besar.
  • 9. DND-2005  Untuk bintang bermassa kecil, reaksi pembakaran helium terjadi pusat yang terdegenerasi sempurna.  Tekanan di pusat hampir sepenuhnya diberikan oleh elektron terdegenerasi (Tekanan elektron terdegenerasi tidak bergantung pada temperatur)  Akibatnya setelah temperatur naik akibat pembakaran helium, tekanan hampir tidak berubah.  Tidak terjadi pemuaian seperti pada keadaan tak terdegenerasi  Temperatur akan terus naik dan laju pembangkitan energi juga makin cepat
  • 10. DND-2005  Dengan meningkatnya temperatur, materi yang tadinya terdegenerasi menjadi tidak terdegenerasi.  Apabila hal ini terjadi, maka gas akan berada pada temperatur yang terlalu tinggi untuk tekanannya (karena gas sekarang sudah bersifat sebagai gas ideal)  Akibatnya gas akan menyesuaikan tekanannya dan proses ini berlangsung dengan cepat.  Peristiwa mulai dari pembakaran helium hingga peningkatan tekanan yang mendadak di pusat disebut kilatan helium (helium flash)
  • 11. DND-2005  Apabila kilatan helium terjadi, sangat sukar untuk mengikuti evolusi bintang.  Sebelumnya, perubahan struktur bintang ber- langsung perlahan sela- ma milyaran tahun. Tetapi setelah kilatan helium terjadi, bintang berubah strukturnya dalam beberapa jam. 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te 0 1 2 3 4 LogL/L Helium Flash Cabang Raksasa Merah DeretUtam a
  • 12. DND-2005  Untuk bintang bermassa sedang dan besar reaksi pembakaran helium berlangsung dengan mantap.  Struktur bintang berubah dengan perlahan sehingga evolusi bintang setelah tahap pembakaran helium dapat diikuti.  Ada beberapa perbedaan antara bintang bermassa sedang dengan bintang bermassa besar  Untuk bintang bermassa sedang (∼ 5 M), setelah terjadi pembakaran helium, pusat bintang yang tadinya mengerut akan mengembang.
  • 13. DND-2005  Pengembangan pusat bintang ini diikuti oleh pengerutan lapisan luar bintang sehingga temperatur efektif bintang meningkat dan jejak evolusinya menuju ke kiri setelah titik 6. 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te 0 1 2 3 4 LogL/L 1 M 2 3 1 3 4 5 3 M 5 M 15 M 66 6 5 5 4 4 1 2 1 2 3 6 1 2 3
  • 14. DND-2005  Untuk bintang bermassa besar (∼ 15 M), pada saat bintang meninggalkan deret utama, temperatur di pusat sudah cukup tinggi, sehingga reaksi pembakaran helium terjadi setelah bintang meninggalkan deret utama.  Reaksi triple alpha sudah terjadi pada saat bintang masih didaerah biru dalam diagram H- R.  Tahap evolusi selanjutnya, bintang bergerak ke kanan menjadi bintang maharaksasa merah.
  • 15. DND-2005 Akhir Riwayat Bintang Bintang bermassa kecil seperti Matahari akan mengalami kilatan helium.  Setelah terjadi kilatan helium, kedudukan bintang di diagram H-R akan menyebrang ke cabang horizontal. 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te 0 1 2 3 4 LogL/L Cabang Horizontal Helium Flash Cabang Raksasa Merah DeretUtam a
  • 16. DND-2005  Kedudukannya yang tepat di cabang horizontal akan begantung pada massa dan komposisi kimia bintang.  Makin kecil massa bintang dan makin sedikit unsur beratnya makin biru warnanya  Setelah helium di pusat bintang habis, terbentuklah pusat karbon oksigen di dalam bintang.  Suatu bintang bermassa kecil yang didalamnya berlangsung reaksi pembakaran hidrogen dan helium di sekitar pusat karbon oksigen, akan goyah kemantapannya.
  • 17. DND-2005  Bintang akan berdenyut dengan denyutan yang makin kuat sehingga terjadi pelontaran massa oleh bintang.  Bintang akan melontarkan materi bagian luarnya sehingga tersingkap pusatnya yang panas dan bintang menjadi Planetary Nebula.  Planetary nebula tampak sebagai bintang panas yang dikelilingi oleh cincin gas.  Pengamatan pada planetary nebula menunjukkan bahwa cincin gas itu mengembang dan pusatnya mengkerut.  Bintang pusat yang mengkerut tersebut pada akhirnya akan menjadi bintang katai putih.
  • 18. DND-2005 http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1999/01/ Planetary Nebula Helix yang berjarak 690 tahun cahaya Gambar ini merupakan gabungan dari hasil pemotretan dengan teleskop Ruang Angkasa Hubble dan teleskop 4-m yang berada di Cerro TololoInter-American Observatory, Chili
  • 20. DND-2005 Planetary Nebula Cincin (Ring Nebula – M57) yang diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary nebula ini berjarak 2 000 tahun cahaya http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1999/01/
  • 21. DND-2005 Planetary Nebula NGC 3132 yang diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary nebula ini berjarak 2 000 tahun cahaya http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/39/
  • 22. DND-2005 Planetary Nebula Mata Kucing (Cat’s Eye Nebula - NGC 6543 yang diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary nebula ini merupakan planetary nebula yang sudah tua ( ∼ 1 000 tahun) dan penampilannya sangat komplek. Jaraknya 3 000 tahun cahaya http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1995/01/ ionized nitrogen (green) Hydrogen-alpha (red) neutral oxygen (blue)
  • 23. DND-2005 Planetary Nebula Jam Gelas (Hourglass Nebula) yang diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary nebula ini merupakan planetary nebula yang masih muda dan jaraknya 8 000 tahun cahaya ionized nitrogen (red) hydrogen (green) doubly-ionized oxygen (blue) http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1996/07/
  • 24. DND-2005 Planetary Nebula Stingray (Stingray Nebula – Hen 1357) yang diabadikan oleh teleskop Ruang Angkasa Hubble. Planetary nebula ini merupakan planetary nebula yang sedang dalam tahap pembentukan. Umurnya diperkirakan baru sekitar 20 tahun. Planetary nebula ini berjarak 18 000 tahun cahaya). http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/15/
  • 26. DND-2005  Bintang yang massanya terlalu kecil (∼ 0,5 M) tak akan mampu melangsungkan reaksi pembakaran helium.  Evolusi awalnya sama seperti bintang yang massanya lebih besar. Bintang membentuk pusat helium yang terdegenerasi, tetapi kilatan helium tidak terjadi karena temperatur pusatnya kurang tinggi.  Setelah membakar hidrogennya, bintang mengkerut menjadi bintang katai putih (White Dwarf)
  • 27. DND-2005  Bintang dengan massa kecil ini sangat lambat evolusinya, diperlukan waktu melibihi umur alam semesta sekarang untuk menjadi bintang katai putih. http://imgsrc.hubblesite.org/hu/db/2003/19/images/b/formats/print.jpg
  • 28. DND-2005  Pada umumnya bintang yang massanya < 6 M akan berevolusi menjadi bintang katai putih setelah melontarkan sebagian massanya.  Setelah sumber tenaga energinya di dalam bintang habis, bintang katai putih selanjutnya menjadi bintang katai gelap.
  • 29. DND-2005  Untuk bintang bermassa sedang (6 ~ 10 M ?), akibat reaksi pembakaran helium, karbon akan tertimbun di pusat bintang dan membentuk pusat karbon.  Pusat karbon akan mengkerut hingga rapat massa dan temperatur di pusat bintang makin tinggi.  Pada temperatur yang cukup tinggi untuk berlangsungnya pembakaran karbon, materi di pusat sudah sangat terdegenerasi.  Reaksi pembakaran karbon dalam keadaan terdegenerasi akan sangat eksplosif hingga bintang meledak. Bintang akan hancur berantakan. Ledakan bintang ini disebut Supernova.
  • 30. DND-2005 Nebula Kepiting (Crab Nebula) yang merupakan sisa ledakan Supernova
  • 31. DND-2005  Untuk bintang bermassa besar (> 10 M ?), reaksi pembakaran karbon sudah berlangsung sebelum materi di pusat terdegenerasi.  Reaksi pembakaran karbon berlangsung dengan mantap (tidak eksplosif) demikian juga reaksi- reaksi berikutnya.  Dengan demikian di dalam bintang akan terbentuk aneka inti berat yang pada akhirnya akan terbentuk inti besi di pusat bintang.  Inti besi tidak akan bereaksi membentuk unsur yang lebih berat.  Sebaliknya pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, inti besi akan terurai menjadi inti helium.
  • 32. DND-2005  Terurainya inti besi menjadi helium akan menyerap energi. Akibatnya tekanan di pusat bintang mendadak turun hingga pusat bintang runtuh dengan dahsyat karena terhimpit beban yang berat.  Keruntuhan pusat bintang membawa lapisan luar yang masih kaya akan bahan bakar inti ke tempat yang temperaturnya tinggi. Terjadilah reaksi inti dengan laju yang sangat tinggi.  Proses reaksi inti yang dalam keadaan normal berlangsung ribuan atau jutaan tahun dipercepat hanya dalam beberapa detik saja.
  • 33. DND-2005  Akibatnya terjadi suatu ledakan nuklir yang maha dahsyat. Pusat bintang akan runtuh menjadi benda yang sangat mampat sedangkan bagian luarnya terlontar dengan kecepatan puluhan ribu kilometer per detik.  Supernova. Supernova 1987ASupernova 1987A yang diamati olehyang diamati oleh teleskop Hubbleteleskop Hubble
  • 34. DND-2005 Eta Carinae yang berjarak lebih dari 8,000 tahun cahaya dan berdiameter 10 milyar kilometer (hampir sama dengan diameter tatasurya). Eta Carinae merupakan sisa- sisa ledakan supernova yang terjadi sekitar 150 tahun yang lalu. http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1996/23/
  • 35. DND-2005 Pada bulan Januari 2002, sebuah bintang yang lemah cahayanya tiba-tiba menjadi 600 000 kali lebih terang daripada Matahari sehingga menjadi bintang paling terang dalam galaksi kita. Bintang yang bernama V838 Monocerotis ini baru saja meledakan dirinya menjadi supernova. http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/2003/10/
  • 36. DND-2005  Pusat bintang yang runtuh tersebut menjadi sangat mampat. Elektron di pusat bintang akan terhimpitkan sehingga makin dekat dengan inti.  Akhirnya banyak elektron menembus inti.  Elektron yang menembus inti ini menyatu dengan proton membentuk neutron  Akibatnya akan terbentuk gas yang kaya dengan neutron.  Apabila rapat massa gas mencapai 1015 gram per cm3 (Satu milyar ton per cm3 ), hampir seluruh materi berupa neutron.  Pada keadaan yang sangat mampat ini, gas neutron terdegenerasi.
  • 37. DND-2005  Neutron yang terdegenerasi ini akan memberikan tekanan balik yang menghentikan pengerutan.  Bintang akan mantap dengan radius sekitar 10 km saja, namun massanya menyerupai matahari yang radiusnya 700 000 km.  Bintang ini disebut bintang neutron. Bintang neutronBintang neutron (anak panah) yang(anak panah) yang diabadikan olehdiabadikan oleh teleskop Hubbleteleskop Hubble
  • 38. DND-2005  Teori bahwa bintang neutron terbentuk dari ledakan supernova sudah diajukan pada tahun 1934 oleh Baade dan Zwicky.  Perhitungan teori mengenai struktur bintang neutron telah dilakukan oleh Oppenheimer dan Volkoff pada tahun 1939.  Bintang neutronnya baru ditemukan pada tahun 1967 oleh seorang mahasiswi yang bernama Jocelyn Bell.  Bintang neutron yang ditemukan Bell ini adalah bintang neutron yang berputar cepat yang disebut dengan Pulsar (pulsating radio source)
  • 39. DND-2005  Pulsar ini memancarkan gelombang radio dari kutub magnetnya pada arah tertentu, sehingga pulsar tampak seperti berdenyut (Dari pengamatan dengan teleskop radio, pulsar memancarkan sinyal yang berulang dengan irama yang tetap).
  • 40. DND-2005 Animasi ledakan supernova hingga bintang menjadi Pulsar
  • 41. DND-2005 Pada tahun 1967, di tengah nebula kepiting ini ditemukan sebuah pulsar yang dikenal dengan nama Pulsar Kepiting yang berdenyut dengan periode 0,033 detik
  • 42. DND-2005 Crab Pulsar "On" Crab Pulsar "Off"
  • 43. DND-2005  Bintang yang mengalami keruntuhan gravitasi, medan magnetnya akan ikut terjerat oleh materi yang termampatkan hingga kekuatannya menjadi berlipat ganda.  Pulsar memancarkan energi dalam bentuk pancaran dwikutub magnet (magnetic dipole radiation) dan pancaran partikel relativistik. Dalam hal ini energi yang dipancarkannya perdetik adalah,
  • 44. DND-2005 dE dt = − ω4 sin2 θ B2 R6 6 c3 . . . . . . . . . . . . (3-20) B = medan magnet di kutub magnet R = radius ω = kecepatan sudut rotasi c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa θ = sudut antara sumbu rotasi dan sumbu magnet θ ω Kehilangan energi
  • 45. DND-2005  Energi yang dipancarkan pulsar berasal dari energi kinetik rotasinya, jadi  Apabila kita hitung dengan hampiran (hanya pada orde magnitudo besaran dalam rumus 3-20) maka kita bisa ambil sin θ ≈ 1, sehingga . . . . . . . . . . . . . . (3-22)dE dt = I ω dω dt Momen inersia Pulsar dE dt = − ω4B2 R6 6 c3 . . . . . . . . . . . . (3-21)
  • 46. DND-2005  Apabila pers (3-21) dan (3-22) kita gabung maka akan diperoleh, dω dt = − ω3 B2 R6 6 I c3 . . . . . . . . . . . . (3-23)  Apabila P adalah periode rotasi pulsar, maka ω = 2 π P Jadi pers. (3-24) dapat dituliskan menjadi, dP dt B2 = P 3 I c3 2 π2 R6 . . . . . . . . . (3-24)
  • 47. DND-2005 Pers. (3-24) dapat digunakan untuk menaksir medan magnet di permukaan Pulsar. Sebagai contoh untuk Pulsar Kepiting Dari pengamatan diperoleh : P = 0,0331 detik dan dP/dt = 422,69 x 10-15 Dari teori struktur bintang diketahui I ≈ 1045 gr cm2 dan R ≈ 106 cm. Apabila harga ini dimasukan ke pers. (3-24), maka akan diperoleh, B = 7,6 x 1012 gauss Umumnya medan magnet pulsar sekitar 1012 – 1013 gauss.
  • 48. DND-2005  Apabila pers. (3-23) diintegrasikan untuk t dari 0 sampai τ (umur pulsar) dan diandaikan kecepatan sudut rotasi pulsar pada saat dilahirkan yaitu ωo jauh lebih besar daripada kecepatan sudut rotasi sekarang yaitu ω, maka ωo −2 dapat diabaikan terhadap ω−2 . Hasilnya adalah τ = P 2 dp/dt . . . . . . . . . . . . . . (3-25) Apabila harga dP/dt dan P untuk pulsar kepiting dimasukan ke persamaan ini, maka akan diperoleh τ = 1241 tahun. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan umur sebenarnya (pulsar kepitinng dilahirkan tahun 1054, yaitu saat terjadinya supernova)
  • 49. DND-2005  Apabila kita masukan harga ω dan dω/dt untuk Pulsar Kepiting ke pers. (3-22) dan kita ambil harga I = 1045 gr cm2 , maka akan didapat, dE dt = 4,6 x 1038 erg s-1 Laju pancaran energi Pulsar Kepiting ini sesuai dengan hasil pengamatan yaitu 4 x 1038 erg s-1
  • 50. DND-2005  Dari pembicaraan yang lalu telah kita ketahui bahwa apabila pusat suatu bintang mengalami keruntuhan gravitasi, maka bagian luar bintang akan terlontar keluar dengan menghamburkan unsur berat yang dihasilkan oleh reaksi inti di dalam bintang.  Pusat yang runtuh itu bisa menjadi bintang neutron yang diamati sebagai pulsar.  Dari perhitungan teori diperoleh bahwa jika bintang yang runtuh tersebut massanya lebih dari 3 M, maka tekanan degenerasi elektron dan neutron tak akan mampu menghentikan keruntuhan gravitasi bintang.  Bintang semakin mampat, medan gravitasi dipermukaannya semakin kuat.
  • 51. DND-2005  Kelengkungan ruang waktu di sekitar bintang pun semakin besar.  Menurut K. Schwarzschild apabila radius bintang mencapai Rs = 2 G M c2 . . . . . . . . . . . . . . . . (3-26) Maka kelengkungan ruang waktu sudah sedemikian besar sehingga cahaya pun tak dapat lepas dari pemukaannya. Bintang disebut Lubang Hitam (Black Hole), sedangkan Rs disebut radius Schwarzschild.
  • 52. DND-2005 Persamaan (3-26) : Rs = 2 G M c2 diperoleh dari persamaan konservasi energi (energi kinetik sama dengan energi potensial) atau 0 2 1 2 =        −+ R GMm mv Apabila v = c, maka diperoleh, 2 2 c GM Rs =
  • 53. DND-2005 Permukaan bola yang radiusnya sama dengan radius Schwrzschild disebut event horizon. Di pusat lubang hitam terdapat singularitas, yaitu daerah dimana hukum-hukum fisika yang ada tidak berlaku karena lingkungannya sangat ekstrem. Menurut Roger Penrose’s, walau pun hukum-hukum fisika tidak berlaku di dalam event horizon, namun tidak berpengaruh pada fisik di luar lubang hitam.
  • 54. DND-2005 Lubang Hitam di Galaksi NGC 4261 yang berjarak 100 juta tahun cahaya (Hasil Pengamatan Teleskop Ruang Angkasa)
  • 56. Resume Evolusi BintangResume Evolusi Bintang
  • 57.
  • 61. Bintang Deret Utama (90% umurnya berada di Deret Utama) Bintang bermassa kecil Bintang Raksasa Merah Bintang bermassabesar Bintang Maharaksasa Merah
  • 62. Bintang Raksasa Merah Planetary Nebula Bintang Katai Putih Bintang Katai Gelap Bintang Katai Gelap Bintang dengan massa kecil
  • 63. Supernova 1987A yang berada diSupernova 1987A yang berada di LargeLarge MagellanicMagellanic Cloud. Gambar kanan (anakCloud. Gambar kanan (anak panah) bintang sebelum menjadipanah) bintang sebelum menjadi supernova, kiri setelah menjadi supernovasupernova, kiri setelah menjadi supernova Bintang Maharaksasa Merah Bintang dengan massa besar Supernova remnant (Crab Nebula) Supernova
  • 64. Supernova remnant (Crab Nebula) Bintang neutron (anak panah) yangBintang neutron (anak panah) yang diabadikan oleh teleskop Hubblediabadikan oleh teleskop Hubble Lubang Hitam (Black Hole)Lubang Hitam (Black Hole) Bintang dg massa sedang Bintang dgmassa sangatbesar Bintang Neutron Bintang yang materinya terdiri dari neutron dengan kerapatan yang sangat tinggi (~1 milyar ton per cm3 ) tetapi radiusnya kecil (~ 10 km)