SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Akhir riwayat bintang
By
Zumbratal
(RSA1C312009)
Helium
Flash
4

Cabang Horizontal

Log L/L
Log L/L

3

Cabang
Raksasa
Merah

2

1

0

4,6

4,4

4,2

4,0

3,8

4,4
log Te
log Te

Bintang bermassa kecil
seperti Matahari akan
mengalami kilatan helium.


Setelah terjadi kilatan helium, kedudukan bintang di
diagram HR akan menyeberang ke cabang horisontal.


Kedudukan bintang yang tepat di cabang horisontal bergantung
pada massa dan komposisi kimia bintang.



Makin kecil massa bintang dan makin sedikit unsur beratnya 
makin biru warnanya.

 Setelah helium di pusat bintang habis, terbentuklah
pusat karbon-oksigen di dalam bintang.

 Suatu bintang bermassa kecil yang di dalamnya
berlangsung reaksi “pembakaran” hidrogen dan
helium di sekitar pusat karbon-oksigen, akan
goyah kemantapannya.
 Bintang akan berdenyut dengan denyutan yang
makin kuat sehingga terjadi pelontaran massa
oleh bintang.


Bintang akan melontarkan materi bagian luarnya
sehingga tersingkap pusatnya yang panas  Planetary
Nebula.
 Planetary nebula tampak sebagai bintang panas yang

dikelilingi oleh cincin gas.





Pengamatan pada planetary nebula menunjukkan
bahwa cincin gas itu mengembang dan pusatnya
mengerut.
Bintang pusat yang mengerut tersebut pada akhirnya
akan menjadi bintang katai putih (White Dwarf).
Planetary Nebula Cincin (Ring Nebula – M57) yang
diabadikan oleh teleskop luar angkasa Hubble.
Planetary nebula ini berjarak 2000 tahun cahaya.


Bintang yang massanya terlalu kecil ( 0,5 M)
tidak akan mampu melangsungkan reaksi
“pembakaran” helium.
Evolusi awalnya sama seperti bintang yang

massanya lebih besar. Bintang membentuk pusat
helium yang terdegenerasi, tetapi kilatan helium
tidak terjadi karena temperatur pusatnya kurang
tinggi.
Setelah “membakar” hidrogennya, bintang
mengerut menjadi bintang katai putih (White
Dwarf).
 Bintang dengan massa kecil ini sangat lambat
evolusinya  Diperlukan waktu melebihi umur
alam semesta sekarang untuk menjadi bintang
katai putih.
 Pada umumnya, bintang bermassa < 6 M akan
berevolusi menjadi bintang katai putih setelah
melontarkan sebagian massanya.

 Setelah sumber energi di dalam bintang habis,
bintang katai putih selanjutnya menjadi bintang
katai gelap.
 Untuk bintang bermassa sedang (6 ~ 10 M), akibat
reaksi “pembakaran” helium, karbon akan tertimbun
di pusat bintang  Pusat karbon.
 Pusat karbon akan mengerut hingga rapat
massa dan temperatur di pusat bintang makin
tinggi.
 Pada temperatur yang cukup tinggi untuk
berlangsungnya “pembakaran karbon”, materi
di pusat sudah sangat terdegenerasi.
 Reaksi pembakaran karbon dalam keadaan
terdegenerasi bersifat eksplosif sehingga
bintang akan meledak  Supernova.
SUPERNOVA
 Untuk bintang bermassa besar (> 10 M), reaksi
pembakaran karbon sudah berlangsung sebelum
materi di pusat bintang terdegenerasi.
 Reaksi pembakaran karbon berlangsung dengan
mantap (tidak eksplosif) demikian juga reaksireaksi berikutnya.
 Sebagai akibatnya di dalam bintang akan
terbentuk aneka inti berat dan pada akhirnya
terbentuk inti besi di pusat bintang.
 Inti besi tidak akan bereaksi membentuk
unsur yang lebih berat.
 Sebaliknya pada temperatur dan tekanan
yang sangat tinggi, inti besi akan terurai
kembali menjadi inti helium.
 Sebagai akibatnya di dalam bintang akan
terbentuk aneka inti berat dan pada akhirnya
terbentuk inti besi di pusat bintang.
 Inti besi tidak akan bereaksi membentuk unsur
yang lebih berat.
 Sebaliknya pada temperatur dan tekanan yang
sangat tinggi, inti besi akan terurai kembali
menjadi inti helium.
 Terurainya inti besi menjadi helium akan menyerap
energi. Akibatnya tekanan di pusat bintang
mendadak turun hingga pusat bintang runtuh
dengan dahsyat karena terhimpit beban yang berat.
 Keruntuhan pusat bintang membawa lapisan luar
yang masih kaya akan “bahan bakar” berupa
unsur-unsur yang lebih ringan ke tempat yang
temperaturnya tinggi  Terjadi reaksi nuklir
dengan laju yang sangat tinggi.
 Proses reaksi nuklir yang dalam keadaan normal
berlangsung ribuan atau jutaan tahun dipercepat
hanya dalam beberapa detik!
Terjadi ledakan nuklir yang sangat dahsyat. Pusat
bintang akan runtuh menjadi benda yang sangat
mampat sedangkan bagian luarnya terlontar
dengan kelajuan puluhan ribu kilometer per detik!

Supernova 1987A
yang diamati oleh
teleskop luar
angkasa Hubble
Eta Carinae yang berjarak
lebih dari 8000 tahun cahaya
dengan diameter 10 milyar
kilometer (hampir sama
dengan
diameter
Tata
Surya).
Eta
Carinae
merupakan sisa-sisa ledakan
supernova.
 Pusat bintang yang runtuh tersebut menjadi sangat
mampat  Elektron di pusat bintang akan
terhimpit sehingga makin dekat dengan inti.
o Banyak elektron menembus inti.

o Elektron yang menembus inti menyatu dengan
proton membentuk netron.
o Terbentuk gas yang kaya dengan netron.

o Apabila rapat massa gas mencapai 1015 gram per
cm3 (satu milyar ton per cm3), hampir seluruh
materi berupa netron.
o Pada keadaan yang sangat mampat ini, gas
netron terdegenerasi.
 Netron terdegenerasi memberikan tekanan balik
yang menghentikan pengerutan.

 Bintang akan mantap dengan radius sekitar 10 km
saja, namun dengan massa menyerupai Matahari
yang radiusnya 700.000 km  Bintang netron.

Bintang netron (anak
panah) yang
diabadikan oleh
teleskop luar
angkasa Hubble.
 Teori bahwa bintang neutron terbentuk dari
supernova sudah diajukan pada tahun 1934 oleh
Baade dan Zwicky.
 Perhitungan teori mengenai struktur bintang
netron telah dilakukan oleh Oppenheimer dan
Volkoff pada tahun 1939.
 Bintang netron baru ditemukan pada tahun 1967
oleh seorang mahasiswi yang bernama Jocelyn
Bell.
 Bintang netron yang ditemukan Bell merupakan
bintang netron yang berotasi cepat yang disebut
dengan Pulsar (pulsating radio source).
 Pulsar memancarkan gelombang radio dari kutub
magnetnya pada arah tertentu  Tampak seperti
berdenyut (efek sirine).
 Bintang yang mengalami keruntuhan gravitasi,
medan magnetnya ikut terjerat oleh materi yang
termampatkan  Kekuatannya menjadi berlipat
ganda.
o Pulsar memancarkan energi dalam bentuk
pancaran dwikutub magnet (magnetic dipole radiation)
dan pancaran partikel relativistik. Dalam hal ini
energi yang dipancarkannya perdetik adalah:
B = medan magnet di kutub magnet

dE
=
dt

B2 R6 4 2
ω sin θ
3
6c
Kehilangan energi

R = radius
ω = kecepatan sudut rotasi
c = kelajuan cahaya dalam vakum

θ = sudut antara sumbu rotasi dan sumbu magnet

More Related Content

What's hot

Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Rifki Ristiovan
 
The solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong Garut
The solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong GarutThe solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong Garut
The solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong GarutIniniSlide .
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya yusuf hidayat
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangeli priyatna laidan
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaNalendra10
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaAthia Nabila Faqiha
 
Mengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimia
Mengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimiaMengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimia
Mengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimiaAnas Plank Thohir
 
negara maju dan berkembang
negara maju dan berkembangnegara maju dan berkembang
negara maju dan berkembangamiliarochmatul
 
Nebula point sem 5
Nebula point sem 5Nebula point sem 5
Nebula point sem 5maslinda2015
 
A3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya AbrarA3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya Abrarruy pudjo
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3Mariano Nathanael
 

What's hot (20)

Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
Bulan dan Bintang (Geografi Kelas X)
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
 
The solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong Garut
The solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong GarutThe solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong Garut
The solar System (Sistem Tata surya ) ilmu falak by MA Persis Tarogong Garut
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintang
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat raya
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad raya
 
Mengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimia
Mengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimiaMengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimia
Mengapa bintang deret utama memiliki kemiripan komposisi kimia
 
Smancip x2 bintang
Smancip x2 bintangSmancip x2 bintang
Smancip x2 bintang
 
Smancip x2 bintang
Smancip x2 bintangSmancip x2 bintang
Smancip x2 bintang
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
9.2
9.29.2
9.2
 
negara maju dan berkembang
negara maju dan berkembangnegara maju dan berkembang
negara maju dan berkembang
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
Nebula point sem 5
Nebula point sem 5Nebula point sem 5
Nebula point sem 5
 
Bab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang gandaBab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang ganda
 
A3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya AbrarA3 Jagat Raya Abrar
A3 Jagat Raya Abrar
 
ilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasarilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasar
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3
 

Similar to BDA zumbratal

Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Wan Norafiqah
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaKhaerun Nisa
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaIntan Megawati
 
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Kevin Maulana
 
Sistem Tata Surya ...
Sistem Tata Surya                                                            ...Sistem Tata Surya                                                            ...
Sistem Tata Surya ...cukmen110
 
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Kevin Maulana
 
Makalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintangMakalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintangumfha
 
Presentasi mengenai Bumi dan beserta antariksa
Presentasi mengenai Bumi dan beserta antariksaPresentasi mengenai Bumi dan beserta antariksa
Presentasi mengenai Bumi dan beserta antariksabelaprapitasari
 
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi BintangPowerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi Bintangumfha
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaAna Onana
 
ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3Ayi Suwandi
 
Kelompok 10 ipba
Kelompok 10 ipbaKelompok 10 ipba
Kelompok 10 ipbaNanda Reda
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaRisou Kun
 
Supernova and blackhole
Supernova and blackholeSupernova and blackhole
Supernova and blackholeSWSW12345
 

Similar to BDA zumbratal (20)

AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptxAKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
AKHIR KEHIDUPAN BINTANG.pptx
 
Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01Bab9 140224112256-phpapp01
Bab9 140224112256-phpapp01
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat raya
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanya
 
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
 
Sistem Tata Surya ...
Sistem Tata Surya                                                            ...Sistem Tata Surya                                                            ...
Sistem Tata Surya ...
 
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
 
Makalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintangMakalah ipa evolusi bintang
Makalah ipa evolusi bintang
 
Bintang dan matahari
Bintang dan matahariBintang dan matahari
Bintang dan matahari
 
Presentasi mengenai Bumi dan beserta antariksa
Presentasi mengenai Bumi dan beserta antariksaPresentasi mengenai Bumi dan beserta antariksa
Presentasi mengenai Bumi dan beserta antariksa
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi BintangPowerpoint IPA Evolusi Bintang
Powerpoint IPA Evolusi Bintang
 
Tata surya 'matahari'
Tata surya 'matahari'Tata surya 'matahari'
Tata surya 'matahari'
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata surya
 
ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3
 
Makalah model atom Rutherford
Makalah model atom RutherfordMakalah model atom Rutherford
Makalah model atom Rutherford
 
Kelompok 10 ipba
Kelompok 10 ipbaKelompok 10 ipba
Kelompok 10 ipba
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat raya
 
Supernova and blackhole
Supernova and blackholeSupernova and blackhole
Supernova and blackhole
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

BDA zumbratal

  • 2. Helium Flash 4 Cabang Horizontal Log L/L Log L/L 3 Cabang Raksasa Merah 2 1 0 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 4,4 log Te log Te Bintang bermassa kecil seperti Matahari akan mengalami kilatan helium.
  • 3.  Setelah terjadi kilatan helium, kedudukan bintang di diagram HR akan menyeberang ke cabang horisontal.  Kedudukan bintang yang tepat di cabang horisontal bergantung pada massa dan komposisi kimia bintang.  Makin kecil massa bintang dan makin sedikit unsur beratnya  makin biru warnanya.  Setelah helium di pusat bintang habis, terbentuklah pusat karbon-oksigen di dalam bintang.  Suatu bintang bermassa kecil yang di dalamnya berlangsung reaksi “pembakaran” hidrogen dan helium di sekitar pusat karbon-oksigen, akan goyah kemantapannya.  Bintang akan berdenyut dengan denyutan yang makin kuat sehingga terjadi pelontaran massa oleh bintang.
  • 4.  Bintang akan melontarkan materi bagian luarnya sehingga tersingkap pusatnya yang panas  Planetary Nebula.  Planetary nebula tampak sebagai bintang panas yang dikelilingi oleh cincin gas.   Pengamatan pada planetary nebula menunjukkan bahwa cincin gas itu mengembang dan pusatnya mengerut. Bintang pusat yang mengerut tersebut pada akhirnya akan menjadi bintang katai putih (White Dwarf).
  • 5. Planetary Nebula Cincin (Ring Nebula – M57) yang diabadikan oleh teleskop luar angkasa Hubble. Planetary nebula ini berjarak 2000 tahun cahaya.
  • 6.  Bintang yang massanya terlalu kecil ( 0,5 M) tidak akan mampu melangsungkan reaksi “pembakaran” helium. Evolusi awalnya sama seperti bintang yang massanya lebih besar. Bintang membentuk pusat helium yang terdegenerasi, tetapi kilatan helium tidak terjadi karena temperatur pusatnya kurang tinggi. Setelah “membakar” hidrogennya, bintang mengerut menjadi bintang katai putih (White Dwarf).
  • 7.  Bintang dengan massa kecil ini sangat lambat evolusinya  Diperlukan waktu melebihi umur alam semesta sekarang untuk menjadi bintang katai putih.
  • 8.  Pada umumnya, bintang bermassa < 6 M akan berevolusi menjadi bintang katai putih setelah melontarkan sebagian massanya.  Setelah sumber energi di dalam bintang habis, bintang katai putih selanjutnya menjadi bintang katai gelap.  Untuk bintang bermassa sedang (6 ~ 10 M), akibat reaksi “pembakaran” helium, karbon akan tertimbun di pusat bintang  Pusat karbon.  Pusat karbon akan mengerut hingga rapat massa dan temperatur di pusat bintang makin tinggi.
  • 9.  Pada temperatur yang cukup tinggi untuk berlangsungnya “pembakaran karbon”, materi di pusat sudah sangat terdegenerasi.  Reaksi pembakaran karbon dalam keadaan terdegenerasi bersifat eksplosif sehingga bintang akan meledak  Supernova.
  • 11.  Untuk bintang bermassa besar (> 10 M), reaksi pembakaran karbon sudah berlangsung sebelum materi di pusat bintang terdegenerasi.  Reaksi pembakaran karbon berlangsung dengan mantap (tidak eksplosif) demikian juga reaksireaksi berikutnya.  Sebagai akibatnya di dalam bintang akan terbentuk aneka inti berat dan pada akhirnya terbentuk inti besi di pusat bintang.  Inti besi tidak akan bereaksi membentuk unsur yang lebih berat.  Sebaliknya pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, inti besi akan terurai kembali menjadi inti helium.
  • 12.  Sebagai akibatnya di dalam bintang akan terbentuk aneka inti berat dan pada akhirnya terbentuk inti besi di pusat bintang.  Inti besi tidak akan bereaksi membentuk unsur yang lebih berat.  Sebaliknya pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, inti besi akan terurai kembali menjadi inti helium.
  • 13.  Terurainya inti besi menjadi helium akan menyerap energi. Akibatnya tekanan di pusat bintang mendadak turun hingga pusat bintang runtuh dengan dahsyat karena terhimpit beban yang berat.  Keruntuhan pusat bintang membawa lapisan luar yang masih kaya akan “bahan bakar” berupa unsur-unsur yang lebih ringan ke tempat yang temperaturnya tinggi  Terjadi reaksi nuklir dengan laju yang sangat tinggi.  Proses reaksi nuklir yang dalam keadaan normal berlangsung ribuan atau jutaan tahun dipercepat hanya dalam beberapa detik!
  • 14. Terjadi ledakan nuklir yang sangat dahsyat. Pusat bintang akan runtuh menjadi benda yang sangat mampat sedangkan bagian luarnya terlontar dengan kelajuan puluhan ribu kilometer per detik! Supernova 1987A yang diamati oleh teleskop luar angkasa Hubble
  • 15. Eta Carinae yang berjarak lebih dari 8000 tahun cahaya dengan diameter 10 milyar kilometer (hampir sama dengan diameter Tata Surya). Eta Carinae merupakan sisa-sisa ledakan supernova.
  • 16.  Pusat bintang yang runtuh tersebut menjadi sangat mampat  Elektron di pusat bintang akan terhimpit sehingga makin dekat dengan inti. o Banyak elektron menembus inti. o Elektron yang menembus inti menyatu dengan proton membentuk netron. o Terbentuk gas yang kaya dengan netron. o Apabila rapat massa gas mencapai 1015 gram per cm3 (satu milyar ton per cm3), hampir seluruh materi berupa netron. o Pada keadaan yang sangat mampat ini, gas netron terdegenerasi.
  • 17.  Netron terdegenerasi memberikan tekanan balik yang menghentikan pengerutan.  Bintang akan mantap dengan radius sekitar 10 km saja, namun dengan massa menyerupai Matahari yang radiusnya 700.000 km  Bintang netron. Bintang netron (anak panah) yang diabadikan oleh teleskop luar angkasa Hubble.
  • 18.  Teori bahwa bintang neutron terbentuk dari supernova sudah diajukan pada tahun 1934 oleh Baade dan Zwicky.  Perhitungan teori mengenai struktur bintang netron telah dilakukan oleh Oppenheimer dan Volkoff pada tahun 1939.  Bintang netron baru ditemukan pada tahun 1967 oleh seorang mahasiswi yang bernama Jocelyn Bell.  Bintang netron yang ditemukan Bell merupakan bintang netron yang berotasi cepat yang disebut dengan Pulsar (pulsating radio source).
  • 19.  Pulsar memancarkan gelombang radio dari kutub magnetnya pada arah tertentu  Tampak seperti berdenyut (efek sirine).
  • 20.  Bintang yang mengalami keruntuhan gravitasi, medan magnetnya ikut terjerat oleh materi yang termampatkan  Kekuatannya menjadi berlipat ganda. o Pulsar memancarkan energi dalam bentuk pancaran dwikutub magnet (magnetic dipole radiation) dan pancaran partikel relativistik. Dalam hal ini energi yang dipancarkannya perdetik adalah: B = medan magnet di kutub magnet dE = dt B2 R6 4 2 ω sin θ 3 6c Kehilangan energi R = radius ω = kecepatan sudut rotasi c = kelajuan cahaya dalam vakum θ = sudut antara sumbu rotasi dan sumbu magnet