SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Dian Ayu Antika
KALENDER
MATAHARI
JULIAN GREGORIAN
BULAN
HIJRIYAH
Apa pengertian dari waktu
dan zona waktu dalam sistem
kalender atau penanggalan?
• konsep kalender atau
penanggalan adalah selang
lamanya dua kejadian
berlangsung dibandingkan
terhadap satuan-satuan waktu
yang telah disepakati secara
universal.
Waktu
• selisih suatu bujur mengalami
tengah hari dibandingkan
dengan bujur Greenwich.
Zona
waktu
Satuan waktu merupakan
dasar dari penentuan selang
waktu.
ROTASI DAN REVOLUSI
BUMI DAN BULAN
Agar perhitungan
menjadi mudah satuan
didasarkan pada
peristiwa-peristiwa kosmis
Mengakibatkan bergesernya posisi bintang tiap
menitnya
Mengukur periode dari suatu bintang berada di
zenit sampai kembali ke zenit lagi, maka akan
didapatkan periodenya sekitar 23 jam 56 menit
4,1 detik (satu hari bintang /sideral time).
Namun jika yang kita amati adalah Matahari,
periode semu harian Matahari adalah 24 jam.
Perbedaan ini diakibatkan periode sinodis antara
rotasi Bumi dan revolusi Bumi terhadap Matahari
yang searah, sehingga periode semu harian Matahari
menjadi lebih lambat sekitar 4 menit.
Periode ini disebut hari Surya Benar. Namun panjang
satu hari surya ini tidak sama dari hari ke hari akibat
orbit Bumi yang elips.
Lebih singkat saat perihelium (22 Des) di banding
aphelium (21 juni)
Rata-rata panjang hari Surya dalam satu tahun
disebut waktu surya rerata. Nah, dari dua macam
periode harian ini didapatkan dua definisi hari yakni
Satu mean second didefinisikan sebagai satu hari
surya rerata dibagi 3600×24,
satu sideral second didefinisikan sebagai satu hari
bintang dibagi 3600×24,
satu sideral second = 0,997269565972 mean second.
Perhitungan waktu astronomis menggunakan
standar waktu mean second, dan jika satu
hari surya rerata dinyatakan dalam sideral
second didapatkan
Mengakibatkan posisi Matahari cenderung tetap dari hari
ke hari, sedangkan posisi bintang berubah hampir satu
derajat per hari.
Kesepakatan periode rotasi Bumi sama dengan satu hari
Surya rerata sama dengan 24 sideral hour.
Dengan membandingkan periode revolusi Bumi
dengan periode rotasinya, satu kali periode gerak
tahunan bintang atau satu tahun bintang (sideral
year) = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik mean second.
Perhitungan satu tahun dalam kalender tidak
mengikuti periode semu tahunan bintang,
melainkan periode semu tahunan Matahari,
yaitu periode Matahari dari titik Aries kembali
ke titik Aries.
Sehingga satu tahun menurut sistem ini sama
dengan 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik mean
second akibat presesi orbit Bumi sebesar 50“,2 per
tahun
Perhitungan berdasarkan gerak Matahari dari
titik Aries ke titik Aries ini disebut tahun
tropik yang kemudian dijadikan patokan
kalender Surya modern. Contoh dari kelender
Surya adalah kalender Masehi.
Telah diketahui penentuan kalender Masehi didasarkan
pada tahun tropik.
Kalender Masehi awalnya, yaitu kalender Julian, panjang
tahun dihitung 365,25 hari,
Sehingga panjang hari dalam satu tahun adalah 365 hari
dan dalam empat tahun ada tahun dengan jumlah hari 366
(penambahan 1 hari pada bulan Februari), tahun ini
disebut tahun kabisat, yang disepakati terjadi tiap tahun
yang habis dibagi empat.
Namun, karena siklus tahun tropik tidak
tepat 365,25 hari melainkan 365 hari 5 jam
48 menit 46 detik, maka terdapat ketidak
cocokan sebesar
Selisih dalam 100 tahun adalah
1.100 menit 1.400 detik atau 18
jam 43 menit dan dalam 128 tahun
selisih itu menjadi 23,96 jam atau
mendekati 1 hari.
Akibat kesalahan satu hari itu,
penanggalan menjadi tidak sesuai
lagi
1. Pada tahun 625 M Concili di Nicea mengadakan
perbaikan 3 hari, angka itu diperoleh berdasarkan
perhitungan dari 46 SM sampai 325 M lamanya 371
tahun, yaitu dari 371/128 = 2,8 atau hampir 3 hari.
2. Pada tahun 1582 M dilakukan perbaikan lagi oleh
Paus Gregorius XIII sebanyak 10 hari. Pada tanggal 4
Oktober 1582 diumumkan, bahwa besok bukan
tanggal 5, melainkan tanggal 15 Oktober. Sepuluh hari
itu berasal dari (1582 – 325)/128 = 9,8 hari.
Sejak tahun 1582
berlakulah tarikh baru
yaitu tarikh Gregorian.
Misalkan tahun abad
1700, 1800, 1900, dan
2000, maka yang jumlah
harinya 366 hanyalah
tahun 2000.
Karena tiap 128
tahun terdapat
kelebihan 1 hari,
maka tiap 400
tahun terdapat
kelebihan sekitar 3
hari.
Jadi tiap empat abad harus ada
tiga hari yang dihilangkan, dan
hari-hari itu adalah tanggal 29
Februari pada tahun abad yang
tidak habis dibagi 400.
Tahun 1700, 1800 dan 1900 bukan merupakan
tahun kabisat meskipun habis dibagi 4, namun tidak
habis dibagi 400. Adapun tahun-tahun yang bukan
tahun abad tetap mengikuti ketentuan kalender
Julian.
 Selain penentuan berdasarkan
Matahari, kalender dapat pula
didasarkan pada pergerakan Bulan.
Kalender/tarikh ini dinamakan
kalender Bulan (Lunar calendar),
contohnya kalender Hijriyah, Imlek
dan Saka. Jika kalender Surya
menghitung satu bulan dengan
membagi tahun menjadi dua belas,
maka sebaliknya kalender Bulan
menentukan panjang tahun dengan
menjumlah dua belas bulan (bulan
dengan huruf awal kecil = month).
Jadi kalender Bulan lebih berpatokan
pada panjang bulan, tidak seperti
kalender Surya yang lebih
berpatokan pada panjang tahun.
• Waktu satu tahun = dua belas kali
lamanya bulan mengelilingi bumi,
yaitu 29 hari 12 jam 44 menit 3
detik atau 29,5306 hari. Dikalikan
12 menjadi 354 hari 8 jam 48
menit 34 detik atau 354,3672 hari.
• Pergantian hari pada saat matahari
tenggelam (sunset)
• Awal bulan (tanggal 1) saat
munculnya hilal
1. Rotasi bulan terhadap
sumbunya
2. Gerak bulan mengitari bumi
3. Gerak bulan mengitari
matahari
 Satu kali putaran memakan waktu
27,321582 hari = 27 hari 7 jam 43,1
menit.
 Ketika bulan bergerak mengitari
bumi, bumi juga bergerak
mengitari matahari. Akibatnya
dibutuhkan tambahan waktu,
agar bulan tepat satu kali
putaran mengitari bumi dengan
kerangka acuan (pengamat)
matahari. Satu kali putaran
mengitari bumi dengan kerangka
acuan (pengamat) matahari yang
disebut satu bulan sinodik
memakan waktu 29,530589 hari
= 29 hari 12 jam 44 menit 3
detik.
Bumi mengitari matahari dalam
lintasan elips, demikian juga
lintasan bulan mengitari bumi
berbentuk elips. Jarak bumi -
matahari jauh lebih besar daripada
jarak bulan – bumi. Dengan
menggabungkan keduanya, bulan
mengitari matahari dalam lintasan
yang berbentuk elips yang
bermodulasi/berpresisi.
Karena gaya gravitasi
antara bulan–matahari
jauh lebih besar
daripada gravitasi
antara bulan–bumi,
dengan kata lain,
sebenarnya bulan
bergerak mengitari
matahari karena
gravitasi antara bulan–
matahari, sedangkan
lintasan bulan yang
bermodulasi
disebabkan oleh
gravitasi bulan–bumi.
Kalender Islam disusun
berdasarkan lama rata–
rata satu bulan sinodik,
yaitu 29,530589 hari atau
29 hari 12 jam 44 menit
2,9 detik. Rata–rata ini
sedikit lebih besar
daripada 29,5 hari. Angka
29,5 hari adalah nilai
tengah dari 29 dan 30.
Jadi kalender Islam secara
aritmetik disusun dengan
cara menetapkan jumlah
hari dalam satu bulan
Islam sebesar 30 dan 29
hari secara bergantian.
Bulan 1: Muharram 30 hari
Bulan 2: Shafar 29 hari
Bulan 3: Rabi’ul Awwal 30 hari
Bulan 4: Rabi’ul Akhir 29 hari
Bulan 5: Jumadil Awwal 30 hari
Bulan 6: Jumadil Akhir 29 hari
Bulan 7: Rajab 30 hari
Bulan 8: Sya’ban 29 hari
Bulan 9: Ramadhan 30 hari
Bulan 10: Syawwal 29 hari
Bulan 11: Dzulqa’dah 30 hari
Bulan 12: Dzulhijjah 29 (30) hari
Khusus untuk bulan Dzulhijjah, jumlah hari bisa
berjumlah 29 atau 30, sebagai kompensasi rata–
rata lama satu bulan sinodik yang sedikit lebih
besar dari 29,5 hari. Jika Dzulhijjah 29 hari, maka
tahun itu bukan tahun kabisat, mengandung 354 hari.
 Jika bulan Dzulhijjah berisi 30 hari, maka tahun itu
disebut tahun kabisat yang mengandung 355 hari.
Dalam rentang 30 tahun Islam, terdapat 11 tahun
kabisat yaitu pada tahun 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21,
24, 26, 29. Berarti dalam rentang 30 tahun (atau
360 bulan), banyaknya hari adalah 30 X 354 + 11 =
10631 hari.
Rata–rata satu bulan adalah
sama dengan 10631/360 =
29,530556 hari. Angka ini
sangat dekat dengan rata–
rata bulan sinodik yaitu
29,530589 hari. Selisih
dalam satu bulan adalah
0,000033 hari, atau
menjadi sama dengan 1
hari dalam sekitar 30.000
bulan (2500 tahun). Selisih
ini sangat kecil. Hingga saat
ini, tahun Islam masih
sekitar 1400–an, sehingga
belum perlu untuk
dilakukan koreksi.
Untuk menentukan apakah suatu tahun
Islam termasuk tahun kabisat Islam
tidaklah sulit. Bagilah suatu tahun Islam
dengan 30, lalu ambil sisanya. Jika sisanya
sama dengan angka 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21,
24, 26 atau 29, maka termasuk tahun kabisat
Islam. Contohnya tahun 1431 H. Angka
1431 dibagi 30 adalah 47 bersisa 21.
Karena bersisa 21, berarti 1431 H tahun
kabisat. Contoh lain, tahun 914 H bukan tahun
kabisat.
Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan peristiwa
siang dan malam, dan tentunya jika suatu daerah
mengalami siang, maka daerah lain mengalami malam.
Karena rotasi Bumi adalah 24 jam, maka di Bumi ini
terdapat 24 daerah waktu. Standar daerah waktu di Bumi
ialah bujur yang melalui kota Greenwich, Inggris, yang
ditetapkan sebagai bujur (longitude) 0°. Karena keliling
Bumi 360°, maka tiap selisih 15° terjadi selisih waktu 1
jam. Perbedaan waktu antara suatu daerah terhadap
Greenwich dinyatakan dalam selisihnya dengan
Greenwich MeanTime atau GMT, misalkan zona waktu
Makassar adalah WITA tidak lain ialah GMT+8.
Zona waktu GMT+8 berpatokan pada bujur 8 ´ 15
= 120° BT. Jadi dari bujur 112,5 BT sampai
dengan 127,5 BT merupakan zona waktu GMT+8.
Namun rumus ini hanya dapat digunakan
secara teori, karena secara hukum, garis-garis
waktu dapat saja dibelokkan dengan alasan-
alasan tertentu, misalkan agar suatu negara
memiliki zona waktu sesedikit mungkin.
Zona waktu GMT+8 berpatokan pada bujur 8 ´ 15
= 120° BT. Jadi dari bujur 112,5 BT sampai dengan
127,5 BT merupakan zona waktu GMT+8. Namun
rumus ini hanya dapat digunakan secara teori,
karena secara hukum, garis-garis waktu dapat
saja dibelokkan dengan alasan-alasan tertentu,
misalkan agar suatu negara memiliki zona waktu
sesedikit mungkin
Karena tahun 615 masih dijalani, jumlah tahun yang telah
utuh dilalui sejak epoch adalah 614 tahun.
614 tahun/30 tahun = 20, sisa 14 tahun. Karena 30 tahun = 10631
hari, maka 20 kali 30 tahun = 20 X 10631 = 212620 hari. Selama
sisa 14 tahun, terjadi 5 kali tahun kabisat (yaitu tahun 2, 5, 7, 10,
13). Jadi 14 tahun = 14 X 354 + 5 = 4961 hari.
Karena bulan 9 masih dijalani, maka jumlah bulan yang telah
utuh dilalui di tahun 615 H adalah 8 bulan. Dengan mengingat
selang seling 30, 29, 30, 29 dan seterusnya, 8 bulan = 236 hari.
Dengan ditambah
tanggal 17, maka total
hari = 212620 + 4961 +
236 + 17 = 217834 hari.
Jadi JD 17 Ramadhan 615
H = 1948438,5 + 217834 =
2166272,5
Dikonversi ke tanggal
Masehi, diperoleh Jumat,
7 Desember 1218 M.

More Related Content

What's hot

Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintang
marnitukan
 

What's hot (20)

79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata surya
 
Makalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaMakalah fisika panel surya
Makalah fisika panel surya
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
 
Powerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata SuryaPowerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata Surya
 
Media pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisikaMedia pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisika
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
astronomi hukum kepler
astronomi hukum keplerastronomi hukum kepler
astronomi hukum kepler
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
 
Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintang
 
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Gerakan bumi dan bulan
Gerakan bumi dan bulanGerakan bumi dan bulan
Gerakan bumi dan bulan
 

Similar to Astronomi waktu dan kalender

Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Universitas Siliwangi
 
Rotasi dan revolusi bumi
Rotasi dan revolusi bumiRotasi dan revolusi bumi
Rotasi dan revolusi bumi
unik wij
 
Gerak_rotasi_dan_revolusi.ppt
Gerak_rotasi_dan_revolusi.pptGerak_rotasi_dan_revolusi.ppt
Gerak_rotasi_dan_revolusi.ppt
DIRAAYU2
 
Sistem kalender masehi dan hijriah
Sistem kalender masehi dan hijriahSistem kalender masehi dan hijriah
Sistem kalender masehi dan hijriah
Siti Rani
 
Sistem penaggalan masehi dan hijriah copy
Sistem penaggalan masehi dan hijriah   copySistem penaggalan masehi dan hijriah   copy
Sistem penaggalan masehi dan hijriah copy
Mame Indy
 
Makalah isu fiqh
Makalah isu fiqhMakalah isu fiqh
Makalah isu fiqh
Aceng Qiqi
 
pptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptx
pptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptxpptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptx
pptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptx
bintaraputra70
 
Fisika bumi sebagai planet
Fisika bumi sebagai planetFisika bumi sebagai planet
Fisika bumi sebagai planet
helmyshin1
 

Similar to Astronomi waktu dan kalender (20)

Kalender Bulan
Kalender BulanKalender Bulan
Kalender Bulan
 
Kalender Bulan
Kalender BulanKalender Bulan
Kalender Bulan
 
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxKEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
 
POWER POINT WAKTU DAN KALENDER Hamdillah Riki Pratama
POWER POINT WAKTU DAN KALENDER Hamdillah Riki PratamaPOWER POINT WAKTU DAN KALENDER Hamdillah Riki Pratama
POWER POINT WAKTU DAN KALENDER Hamdillah Riki Pratama
 
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
 
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
 
Rotasi dan revolusi bumi
Rotasi dan revolusi bumiRotasi dan revolusi bumi
Rotasi dan revolusi bumi
 
Sistem Penanggalan.ppt
Sistem Penanggalan.pptSistem Penanggalan.ppt
Sistem Penanggalan.ppt
 
gerak-rotasi-dan-revolusi.ppt
gerak-rotasi-dan-revolusi.pptgerak-rotasi-dan-revolusi.ppt
gerak-rotasi-dan-revolusi.ppt
 
Gerak_rotasi_dan_revolusi.ppt
Gerak_rotasi_dan_revolusi.pptGerak_rotasi_dan_revolusi.ppt
Gerak_rotasi_dan_revolusi.ppt
 
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMPPeredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
 
Sistem kalender masehi dan hijriah
Sistem kalender masehi dan hijriahSistem kalender masehi dan hijriah
Sistem kalender masehi dan hijriah
 
Sistem kalender dunia
Sistem kalender duniaSistem kalender dunia
Sistem kalender dunia
 
Sistem penaggalan masehi dan hijriah copy
Sistem penaggalan masehi dan hijriah   copySistem penaggalan masehi dan hijriah   copy
Sistem penaggalan masehi dan hijriah copy
 
Power point kelompok 5
Power point kelompok 5Power point kelompok 5
Power point kelompok 5
 
Makalah isu fiqh
Makalah isu fiqhMakalah isu fiqh
Makalah isu fiqh
 
ROTASI DAN REVOLUSI
ROTASI DAN REVOLUSIROTASI DAN REVOLUSI
ROTASI DAN REVOLUSI
 
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
 
pptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptx
pptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptxpptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptx
pptrotasirevolusi-180521022bbbbbbb9.pptx
 
Fisika bumi sebagai planet
Fisika bumi sebagai planetFisika bumi sebagai planet
Fisika bumi sebagai planet
 

More from Ajeng Rizki Rahmawati

Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Ajeng Rizki Rahmawati
 

More from Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 

Astronomi waktu dan kalender

  • 3. Apa pengertian dari waktu dan zona waktu dalam sistem kalender atau penanggalan?
  • 4. • konsep kalender atau penanggalan adalah selang lamanya dua kejadian berlangsung dibandingkan terhadap satuan-satuan waktu yang telah disepakati secara universal. Waktu • selisih suatu bujur mengalami tengah hari dibandingkan dengan bujur Greenwich. Zona waktu
  • 5. Satuan waktu merupakan dasar dari penentuan selang waktu. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI DAN BULAN Agar perhitungan menjadi mudah satuan didasarkan pada peristiwa-peristiwa kosmis
  • 6. Mengakibatkan bergesernya posisi bintang tiap menitnya Mengukur periode dari suatu bintang berada di zenit sampai kembali ke zenit lagi, maka akan didapatkan periodenya sekitar 23 jam 56 menit 4,1 detik (satu hari bintang /sideral time). Namun jika yang kita amati adalah Matahari, periode semu harian Matahari adalah 24 jam.
  • 7. Perbedaan ini diakibatkan periode sinodis antara rotasi Bumi dan revolusi Bumi terhadap Matahari yang searah, sehingga periode semu harian Matahari menjadi lebih lambat sekitar 4 menit. Periode ini disebut hari Surya Benar. Namun panjang satu hari surya ini tidak sama dari hari ke hari akibat orbit Bumi yang elips. Lebih singkat saat perihelium (22 Des) di banding aphelium (21 juni)
  • 8. Rata-rata panjang hari Surya dalam satu tahun disebut waktu surya rerata. Nah, dari dua macam periode harian ini didapatkan dua definisi hari yakni Satu mean second didefinisikan sebagai satu hari surya rerata dibagi 3600×24, satu sideral second didefinisikan sebagai satu hari bintang dibagi 3600×24, satu sideral second = 0,997269565972 mean second.
  • 9. Perhitungan waktu astronomis menggunakan standar waktu mean second, dan jika satu hari surya rerata dinyatakan dalam sideral second didapatkan
  • 10. Mengakibatkan posisi Matahari cenderung tetap dari hari ke hari, sedangkan posisi bintang berubah hampir satu derajat per hari. Kesepakatan periode rotasi Bumi sama dengan satu hari Surya rerata sama dengan 24 sideral hour. Dengan membandingkan periode revolusi Bumi dengan periode rotasinya, satu kali periode gerak tahunan bintang atau satu tahun bintang (sideral year) = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik mean second.
  • 11. Perhitungan satu tahun dalam kalender tidak mengikuti periode semu tahunan bintang, melainkan periode semu tahunan Matahari, yaitu periode Matahari dari titik Aries kembali ke titik Aries.
  • 12. Sehingga satu tahun menurut sistem ini sama dengan 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik mean second akibat presesi orbit Bumi sebesar 50“,2 per tahun Perhitungan berdasarkan gerak Matahari dari titik Aries ke titik Aries ini disebut tahun tropik yang kemudian dijadikan patokan kalender Surya modern. Contoh dari kelender Surya adalah kalender Masehi.
  • 13. Telah diketahui penentuan kalender Masehi didasarkan pada tahun tropik. Kalender Masehi awalnya, yaitu kalender Julian, panjang tahun dihitung 365,25 hari, Sehingga panjang hari dalam satu tahun adalah 365 hari dan dalam empat tahun ada tahun dengan jumlah hari 366 (penambahan 1 hari pada bulan Februari), tahun ini disebut tahun kabisat, yang disepakati terjadi tiap tahun yang habis dibagi empat.
  • 14. Namun, karena siklus tahun tropik tidak tepat 365,25 hari melainkan 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, maka terdapat ketidak cocokan sebesar
  • 15. Selisih dalam 100 tahun adalah 1.100 menit 1.400 detik atau 18 jam 43 menit dan dalam 128 tahun selisih itu menjadi 23,96 jam atau mendekati 1 hari. Akibat kesalahan satu hari itu, penanggalan menjadi tidak sesuai lagi
  • 16. 1. Pada tahun 625 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari, angka itu diperoleh berdasarkan perhitungan dari 46 SM sampai 325 M lamanya 371 tahun, yaitu dari 371/128 = 2,8 atau hampir 3 hari.
  • 17. 2. Pada tahun 1582 M dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius XIII sebanyak 10 hari. Pada tanggal 4 Oktober 1582 diumumkan, bahwa besok bukan tanggal 5, melainkan tanggal 15 Oktober. Sepuluh hari itu berasal dari (1582 – 325)/128 = 9,8 hari.
  • 18. Sejak tahun 1582 berlakulah tarikh baru yaitu tarikh Gregorian. Misalkan tahun abad 1700, 1800, 1900, dan 2000, maka yang jumlah harinya 366 hanyalah tahun 2000. Karena tiap 128 tahun terdapat kelebihan 1 hari, maka tiap 400 tahun terdapat kelebihan sekitar 3 hari. Jadi tiap empat abad harus ada tiga hari yang dihilangkan, dan hari-hari itu adalah tanggal 29 Februari pada tahun abad yang tidak habis dibagi 400.
  • 19. Tahun 1700, 1800 dan 1900 bukan merupakan tahun kabisat meskipun habis dibagi 4, namun tidak habis dibagi 400. Adapun tahun-tahun yang bukan tahun abad tetap mengikuti ketentuan kalender Julian.
  • 20.  Selain penentuan berdasarkan Matahari, kalender dapat pula didasarkan pada pergerakan Bulan. Kalender/tarikh ini dinamakan kalender Bulan (Lunar calendar), contohnya kalender Hijriyah, Imlek dan Saka. Jika kalender Surya menghitung satu bulan dengan membagi tahun menjadi dua belas, maka sebaliknya kalender Bulan menentukan panjang tahun dengan menjumlah dua belas bulan (bulan dengan huruf awal kecil = month). Jadi kalender Bulan lebih berpatokan pada panjang bulan, tidak seperti kalender Surya yang lebih berpatokan pada panjang tahun.
  • 21. • Waktu satu tahun = dua belas kali lamanya bulan mengelilingi bumi, yaitu 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik atau 29,5306 hari. Dikalikan 12 menjadi 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik atau 354,3672 hari. • Pergantian hari pada saat matahari tenggelam (sunset) • Awal bulan (tanggal 1) saat munculnya hilal
  • 22. 1. Rotasi bulan terhadap sumbunya 2. Gerak bulan mengitari bumi 3. Gerak bulan mengitari matahari
  • 23.  Satu kali putaran memakan waktu 27,321582 hari = 27 hari 7 jam 43,1 menit.
  • 24.  Ketika bulan bergerak mengitari bumi, bumi juga bergerak mengitari matahari. Akibatnya dibutuhkan tambahan waktu, agar bulan tepat satu kali putaran mengitari bumi dengan kerangka acuan (pengamat) matahari. Satu kali putaran mengitari bumi dengan kerangka acuan (pengamat) matahari yang disebut satu bulan sinodik memakan waktu 29,530589 hari = 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik.
  • 25.
  • 26. Bumi mengitari matahari dalam lintasan elips, demikian juga lintasan bulan mengitari bumi berbentuk elips. Jarak bumi - matahari jauh lebih besar daripada jarak bulan – bumi. Dengan menggabungkan keduanya, bulan mengitari matahari dalam lintasan yang berbentuk elips yang bermodulasi/berpresisi.
  • 27.
  • 28. Karena gaya gravitasi antara bulan–matahari jauh lebih besar daripada gravitasi antara bulan–bumi, dengan kata lain, sebenarnya bulan bergerak mengitari matahari karena gravitasi antara bulan– matahari, sedangkan lintasan bulan yang bermodulasi disebabkan oleh gravitasi bulan–bumi.
  • 29. Kalender Islam disusun berdasarkan lama rata– rata satu bulan sinodik, yaitu 29,530589 hari atau 29 hari 12 jam 44 menit 2,9 detik. Rata–rata ini sedikit lebih besar daripada 29,5 hari. Angka 29,5 hari adalah nilai tengah dari 29 dan 30. Jadi kalender Islam secara aritmetik disusun dengan cara menetapkan jumlah hari dalam satu bulan Islam sebesar 30 dan 29 hari secara bergantian.
  • 30. Bulan 1: Muharram 30 hari Bulan 2: Shafar 29 hari Bulan 3: Rabi’ul Awwal 30 hari Bulan 4: Rabi’ul Akhir 29 hari Bulan 5: Jumadil Awwal 30 hari Bulan 6: Jumadil Akhir 29 hari Bulan 7: Rajab 30 hari Bulan 8: Sya’ban 29 hari Bulan 9: Ramadhan 30 hari Bulan 10: Syawwal 29 hari Bulan 11: Dzulqa’dah 30 hari Bulan 12: Dzulhijjah 29 (30) hari
  • 31. Khusus untuk bulan Dzulhijjah, jumlah hari bisa berjumlah 29 atau 30, sebagai kompensasi rata– rata lama satu bulan sinodik yang sedikit lebih besar dari 29,5 hari. Jika Dzulhijjah 29 hari, maka tahun itu bukan tahun kabisat, mengandung 354 hari.  Jika bulan Dzulhijjah berisi 30 hari, maka tahun itu disebut tahun kabisat yang mengandung 355 hari. Dalam rentang 30 tahun Islam, terdapat 11 tahun kabisat yaitu pada tahun 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26, 29. Berarti dalam rentang 30 tahun (atau 360 bulan), banyaknya hari adalah 30 X 354 + 11 = 10631 hari.
  • 32. Rata–rata satu bulan adalah sama dengan 10631/360 = 29,530556 hari. Angka ini sangat dekat dengan rata– rata bulan sinodik yaitu 29,530589 hari. Selisih dalam satu bulan adalah 0,000033 hari, atau menjadi sama dengan 1 hari dalam sekitar 30.000 bulan (2500 tahun). Selisih ini sangat kecil. Hingga saat ini, tahun Islam masih sekitar 1400–an, sehingga belum perlu untuk dilakukan koreksi.
  • 33. Untuk menentukan apakah suatu tahun Islam termasuk tahun kabisat Islam tidaklah sulit. Bagilah suatu tahun Islam dengan 30, lalu ambil sisanya. Jika sisanya sama dengan angka 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 atau 29, maka termasuk tahun kabisat Islam. Contohnya tahun 1431 H. Angka 1431 dibagi 30 adalah 47 bersisa 21. Karena bersisa 21, berarti 1431 H tahun kabisat. Contoh lain, tahun 914 H bukan tahun kabisat.
  • 34. Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan peristiwa siang dan malam, dan tentunya jika suatu daerah mengalami siang, maka daerah lain mengalami malam. Karena rotasi Bumi adalah 24 jam, maka di Bumi ini terdapat 24 daerah waktu. Standar daerah waktu di Bumi ialah bujur yang melalui kota Greenwich, Inggris, yang ditetapkan sebagai bujur (longitude) 0°. Karena keliling Bumi 360°, maka tiap selisih 15° terjadi selisih waktu 1 jam. Perbedaan waktu antara suatu daerah terhadap Greenwich dinyatakan dalam selisihnya dengan Greenwich MeanTime atau GMT, misalkan zona waktu Makassar adalah WITA tidak lain ialah GMT+8.
  • 35. Zona waktu GMT+8 berpatokan pada bujur 8 ´ 15 = 120° BT. Jadi dari bujur 112,5 BT sampai dengan 127,5 BT merupakan zona waktu GMT+8. Namun rumus ini hanya dapat digunakan secara teori, karena secara hukum, garis-garis waktu dapat saja dibelokkan dengan alasan- alasan tertentu, misalkan agar suatu negara memiliki zona waktu sesedikit mungkin.
  • 36. Zona waktu GMT+8 berpatokan pada bujur 8 ´ 15 = 120° BT. Jadi dari bujur 112,5 BT sampai dengan 127,5 BT merupakan zona waktu GMT+8. Namun rumus ini hanya dapat digunakan secara teori, karena secara hukum, garis-garis waktu dapat saja dibelokkan dengan alasan-alasan tertentu, misalkan agar suatu negara memiliki zona waktu sesedikit mungkin
  • 37.
  • 38. Karena tahun 615 masih dijalani, jumlah tahun yang telah utuh dilalui sejak epoch adalah 614 tahun. 614 tahun/30 tahun = 20, sisa 14 tahun. Karena 30 tahun = 10631 hari, maka 20 kali 30 tahun = 20 X 10631 = 212620 hari. Selama sisa 14 tahun, terjadi 5 kali tahun kabisat (yaitu tahun 2, 5, 7, 10, 13). Jadi 14 tahun = 14 X 354 + 5 = 4961 hari. Karena bulan 9 masih dijalani, maka jumlah bulan yang telah utuh dilalui di tahun 615 H adalah 8 bulan. Dengan mengingat selang seling 30, 29, 30, 29 dan seterusnya, 8 bulan = 236 hari.
  • 39. Dengan ditambah tanggal 17, maka total hari = 212620 + 4961 + 236 + 17 = 217834 hari. Jadi JD 17 Ramadhan 615 H = 1948438,5 + 217834 = 2166272,5 Dikonversi ke tanggal Masehi, diperoleh Jumat, 7 Desember 1218 M.