2. Bintang yang cahayanya berubah-ubah
Penamaan bintang variabel
Untuk yang sudah mempunyai nama, tetap
menggunakan nama tersebut. Contoh : Polaris,
α Orionis, δ Cephei, dst
Untuk bintang variabel baru, digunakan nama
rasi tempat bintang tersebut berada ditambah
huruf R di awalnya untuk bintang pertama yang
ditemukan, huruf S untuk yang ditemukan
kedua dst sampai z. Jika masih ditemukan lagi
digunakan huruf: RR, RS, RT, ……, RZ, SS,
ST, …., SZ, …. Dst. Contoh: S Bootis, RR Lyra,
SS Cygni, …. dst
3. Nama dengan menggunakan huruf R, S, T, . . . , QZ
yang diikuti dengan nama rasi digunakan hanya
untuk 334 bintang variabel.
Selanjutnya dugunakan huruf V yang diikuti nomor
ditemukannya mulai dari nomor V335. Contoh : V335
Herculis, V969 Ophiuchi
Katalog bintang variabel yang lengkap:
General Catalogue of Variable Stars
Memuat sekitar 20 000 bintang variabel.
Yang penting dalam pengamatan bintang variabel
adalah penentuan kurva cahayanya (kurva yang
mengatakan perubahan kuat cahaya
Diamati dengan cara fotometri fotoelektrik
4. Contoh Kurva Cahaya
Kurva cahaya
Bintang Ganda
Gerhana
Kurva cahaya
Bintang Variable
RR Lyra
Kurva Cahaya
Bintang Variabel
Cepheid
5. Contoh Bintang Variabel yang terkenal:
Nama bintang variabel ini diambil dari nama bintang
jenis ini yang pertama ditemukan yaitu δ Cephei.
Perubahan cahaya bintang variabel Cepheid
disebabkan karena bintang berdenyut dengan P
= 1 – 50 hari.
Pada saat cahayanya maksimum dan minimum kelas
spektrumnya berubah. Contoh : Bintang Polaris
P = 3,97 hari, ∆ m = 0,1 mag
Kls Spek. Pd saat max : F - G
Kls Spek. Pd saat min : K
Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 700
bintang variabel Cepheid
A. Bintang Variabel Cepheid
6. Pada bintang variabel Cepheid terdapat hubungan
antara luminositas dan periode perubahan cahaya
Ditemukan oleh Henrietta Leavitt dari Observatorium
Harvard pd th 1912, berdasarkan pengamatannya
pada bintang variabel Cepheid yang terdapat di Awan
Magellan Kecil
Dari hubungan antara luminositas dan periode
perubahan cahaya bintang variabel Cepheid yang
terdapat di galaksi lain, dapat ditentukan jarak galaksi
tersebut.
Lilin penentu jarak
7. Bintang variabel Cepheid dapat dibagi dalam dua tipe:
Cepheid tipe I:
Cepheid klasik
Bercampur dengan debu antar bintang
Cepheid tipe II:
Cepheid yang tidak bercampur dengan debu
antar bintang
Bergerak dengan cepat
Termasuk populasi II
Bintang variabel Cepheid tipe I dan II mempunyai kurva
cahaya, spektrum dan kecepatan radial yang berbeda
8. 0,3 0,5 1,0 3,0 5,0 10,0 30,0 50,0
-6
-4
-2
0
Periode
Mv
Cepheid Tipe I
Cepheid Tipe II
RR Lyra
Mv dapat dicari
Dari rumus Pogson : m - M = -5 + log d
m dapat diamati d dapat dicari
Hubungan antara luminositas dan periode perubahan
cahaya bintang Cepheid
9. Galaksi Spiral NGC 4414
d = 60 juta tahun cahaya
NGC 4603 (galaksi terjauh yang
ditentukan jaraknya dengan bintang
variabel Cepheid
d = 108 juta tahun cahaya
Galaksi-galaksi yang telah ditentukan jaraknya
dengan menggunakan bintang variabel Cepheid
10. 0 . 0
7 0 0 0
6 0 0 0
- 4 0
- 2 0
0
5 0 0 0
0 . 0 0 . 2 0 . 4 0 . 6 0 . 8 1 . 0
0 . 2
0 . 4
0 . 6
0 . 8
F 1
F 5
F 9
G 3
3 x 1 0
6
2 x 1 0
6
1 x 1 0
6
0
Changein
R(km)
Spectral
Class
RadialVelocity
(km/sec)
Temperatur(K)
Changein
Magnitude
P h a s e
C h a n g e o f a C e p h e id V a ria b le w ith Tim e
C h a n g e in
M a g n itu d e
Te m p e ra tu re
S p e c tra l
C la s s
R a d ia l
V e lo c ity
C h a n g e in
R a d iu s
11. Mengapa Bintang Berdenyut?
Dalam keadaan setimbang, tekanan dari dalam bintang
mengimbangi gaya gravitasi (setimbang hidrostatis)
Apabila terjadi gangguan :
kesetimbangan akan goyah
tekanan bisa naik melebihi gaya gravitasi
bintang akan mengembang
pengembangan akan menyebabkan tekanan
menjadi turun lagi, lebih kecil dari gaya gravitasi
bintang mengkerut kembali
dan seterusnya
12. Dalam hal bintang Cepheid
Bintang variabel Cepheid adalah bintang yang berada
dalam tahap raksasa atau maharaksasa merah
Dalam tahapan ini, T di bagian luar bintang rendah.
Apabila bintang mengkerut, T di dekat permukaan naik
Proses ionisasi menyerap energi
sebagian besar H dan He dalam keadaan netral
terjadi ionisasi pada atom H dan He.
T di daerah tersebut akan naik melebihi T bila tak
terjadi ionisasi.
13. Peristiwa ini menyebabkan aliran pancaran terhambat
kekedapan akan semakin bertambah
P akan naik cepat akibat hambatan aliran energi
tersebut hingga lapisan luar bintang akan
mengembang
Peristiwa kebalikannya akan terjadi dengan rekombinasi
ion di daerah ionisasi tadi.
Jadi mekanisme pendorong denyutan Cepheid
adalah peristiwa ionisasi dan rekombinasi atom
H dan He di bagian luar bintang
14. Daerah ionisasi ada di semua bintang, tetapi mengapa
tidak semua bintang berdenyut?
Syarat terjadi denyutan
15. B. Bintang Variabel RR Lyra
P = 0,1 - 1 hari
Luminositanya < L Cepheid sukar diamati di
galaksi lain
Ditemukan banyak di gugus bola
Termasuk bintang populasi II
Luminositasnya hampir tidak bergantung pada
periode perubahan cahayanya.
Pada diagram HR, RR Lyra terletak pada cabang
horizontal
16. C. Bintang variabel lainnya
Mira Ceti :
P = 320 – 370 hari
mmax = 3 ~ 4 mag
mmin = 9 mag
Sp max = M6
Sp min = M9
∆ m ~ 5 mag
Bintang variabel Kelas B (Variabel β CMa):
P = 4 - 6 jam
letak pada diagram HR sejajar dengan deret
utama dan terletak sedikit di atas deret utama
∆ m < 0,1 mag
17. Bintang yang cahayanya berubah tidak beraturan
Contoh :
Jenis bintang T Tauri
Jenis bintang R Corona Borealis
Flare star
Herbig Ae/Be
dst
19. Gugus Galaktika (Open Cluster)
• Bentuknya tidak simetris
• Jumlah bintangnya 100 – 1000 bintang
• Banyak mengandung materi antar bintang
• Bintang paling terang adalah bintang raksasa biru
• Bintang katai putih sangat sedit ditemukan
Gugus
Pleiades
20. Gugus Bola (Globular Cluster)
• Bentuknya simetris
• Jumlah bintangnya ∼ 105
- 106
• Tidak mengandung materi antar bintang
• Bintang paling terang adalah bintang raksasa merah
• Bintang katai putih banyak ditemukan
Globular
Cluster M3
21. Walaupun gugus bola banyak mengandung bintang
katai putih, namun bintang katai putih tersebut
sangat sukar diamati, karena cahayanya sangat lemah
dan juga gugus-gugus bola ini jaraknya sangat jauh (5
000 – 15 000 pc)
Tetapi setelah Hubble Space Telescope (HST)
mengamati gugus bola, baru bintang katai putih bisa
diamati.
22.
23. Jarak Gugus
Jarak gugus bintang hanya bisa ditentukan dengan
menggunakan parallaks spektroskopi.
Dari pengamatan spektroskopi dapat ditentukan
kelas spektrum dan kelas luminositas bintang-
bintang terang
luminositas bintang
Dari pengamatan juga dapat ditentukan magnitudo
semu bintang-bintang terang tersebut
Dengan menggunakan rumus Pogson, dapat
ditentukan jarak bintang-bintang terang.
Jarak gugus ditentukan dengan merata-ratakan
jarak dari bintang-bintang terang tersebut.
Magnitudo mutlak
24. Katalog yang memuat Gugus Bintang
• Katalog Messier : Nama gugus dimulai dengan huruf
M. M1, M2, M3, ….. dst
• New General Catalogue (NGC): Nama gugus dimulai
dengan huruf NGC. NGC 6205, NGC 7654 …. dst
• Index Catalogue (IC)
• Ada juga gugus bintang yang diberinama
berdasarkan mitologi. Misalnya: Gugus Hyades,
Gugus Pleiades, . . . dst
25. Gugus BolaGugus Bola M5M5 atauatau NGC5904NGC5904. Massanya. Massanya
2 juta kali massa Matahari. Jaraknya2 juta kali massa Matahari. Jaraknya
sekitar 26 000 tahun cahaya dan umurnyasekitar 26 000 tahun cahaya dan umurnya
sekitar 13 milyar tahun.sekitar 13 milyar tahun.
Gugus Bola M22 yang berjarak 10 000 tahun cahaya
dan diamaternya sekitar 65 tahun cahaya
26. Gugus TerbukaGugus Terbuka M37M37. Berisi sekitar 200 bintang. Berisi sekitar 200 bintang
dan diameternya sekitar 27 tahun cahaya. Mdan diameternya sekitar 27 tahun cahaya. M
37 berjarak sekitar 4600 tahun cahaya.37 berjarak sekitar 4600 tahun cahaya.
Gugus terbuka M52 atau NGC 7654. Jaraknya
sekitar 7 000 tahun cahaya.
Gugus terbuka ganda yang dikenal dengan nama χ
Persei (Kiri) dan h Persei (kanan). Jaraknya sekitar 7
000 tahun cahaya dan keduanya terpisah sejauh 100
tahun cahaya.
28. Bintang dalam galaksi tidak dilahirkan
dalam waktu yang bersamaan
ada bintang yang baru dilahirkan
ada bintang muda
ada bintang yang sudah tua
29. Pada tahun 1944, W. Baade membagi 2
macam populasi bintang, yaitu
Bintang Populasi I
Kelompok bintang muda
Terdiri dari bintang maharaksasa biru
Anggotanya bergerak lambat
Bintang dalam gugus galaktika termasuk
bintang populasi I
Dari pengamatan spektroskopik, ada bintang
yang bergaris logam kuat dan ada pula yang
bergaris logam lemah
Matahari termasuk bintang populasi I
bergaris lemah
30. Bintang Populasi II
Kelompok bintang tua
Terdiri dari bintang maharaksasa merah dan
bintang tua lainnya
Anggotanya bergerak cepat
Bintang dalam gugus bola termasuk bintang
populasi II
Bintang populasi II mengandung unsur berat
lebih sedikit dari populasi I
31. Akibat pelontaran materi oleh bintang, materi antar
bintang dikotori oleh unsur berat yang dulunya
dibentuk di dalam bintang
Akibatnya bintang yang terbentuk kemudian
yaitu populasi I, mengandung unsur berat
yang lebih banyak.
Bintang Populasi II terbentuk dari materi antar bintang
yang masih bersih dari unsur berat
Harga z kecil
32. Pembagian populasi bintang menurut J.H. Oort (1957)
PopulasiPopulasi Bintang anggotanyaBintang anggotanya
Kec.Kec.
gerakgerak
(km/det)(km/det)
Jml elemenJml elemen
beratberat
((zz ) - %) - %
Ekstreem IEkstreem I • Maharaksasa biruMaharaksasa biru
• Gugus galaktikaGugus galaktika
1010 44
Pertengahan IPertengahan I Bintang bergaris kuatBintang bergaris kuat 2020 33
Tua ITua I Bintang bergaris lemahBintang bergaris lemah 3030 22
Pertengahan IIPertengahan II Bintang bergerak cepatBintang bergerak cepat 5050 11
Ekstreem IIEkstreem II • Raksasa merahRaksasa merah
• Gugus bolaGugus bola
180180 0,30,3