Ringkasan dokumen tersebut membahas tentang peran dokter anak dalam mendeteksi dan melaporkan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP). Dokter anak diminta untuk waspada terhadap gejala AFP pada anak di rumah sakit dan memastikan laporan kasus dilengkapi dengan informasi yang akurat. Kasus AFP harus dilaporkan untuk memastikan Indonesia terbebas dari polio.
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
AFP edit - IDAI Banten.ppt
1. 1/4/2023 1
Peran Dokter Anak
pada surveilans kasus
Acute Flaccid Paralysis
Irawan Mangunatmadja
Komisi Ahli Tim Surveilans AFP Pusat
2. KASUS
• Anak usia 5 tahun, mengeluh jalan pincang dan
lemas. Hasil pemeriksaan dokter tumor di
daerah Lumbal.
• Anak usia 2 tahun, lemas di lengan dan tungkai
kanan. Diagnosis dokter meningitis
• Anak usia 7 tahun tungkai lemas bila berjalan.
Dua hari lalu jatuh terduduk.
• Anak usia 3 tahun, mengeluh ke dua tungkai
lemah. Pemeriksaan fisis tungkai spastis
1/4/2023 tungkai2
3. Tahun 2014 – Indonesia
Sertifikasi bebas kasus Polio
• Indonesia bebas polio !!
• Caranya – Survailans AFP 3 tahun baik
– Laporkan sebanyak-banyaknya kasus lumpuh
layuh (AFP rate > 2/100.000 anak + specimen
adekwat)
– Berdasarkan hasil lab virus polio (-)
• Bila laporannya tidak benar – sulit
dipercaya
1/4/2023 3
4. 1/4/2023 4
Definisi AFP
• Semua anak usia < 15 tahun
• Kelumpuhan yang sifatnya lemas (flaccid)
• Terjadi mendadak dalam 1 – 14 hari
• Bukan disebabkan rudapaksa / trauma
– Bila ada keraguan laporkan sebagai kasus
AFP
5. Kenapa Surveilans AFP
Usia < 15 Th
• Data surveilans, insiden polio tertinggi usia <3 th
(Lk 75 %)
• Urutan kedua pada usia <5th
• Namun masih dapat terjadi sampai usia dewasa
(0,0…..%)
• Risiko Polio tertinggi pada anak, secara
operasional dilaksanakan sampai usia <15 tahun
6. Apakah Polio bisa menyerang
usia dewasa ?
• BISA, tetapi sangat sedikit (0,0..%)
• Bagaimana menjaring kasus polio pada usia
dewasa ?
• Melalui surveilans suspect polio, yaitu jika
dokter mendiagnosa sebagai suspect polio
Laporkan dan lakukan tatalaksana surveilans,
sama dg surveilans AFP
7. Disease of young infants
0
20
40
60
80
100
120
140
160
<1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Age (years)
Confirmed polio Guillain Barre Other AFP
Age distribution of AFP cases, Americas, 1989-90
c
a
s
e
s
WHO/NIE/EPI 4-Jan-23
Mengapa AFP
kurang dari 15 th
8. 1/4/2023 8
Susunan Saraf
• Upper motor neuron (Susunan
Saraf Pusat)
– Dari otak sampai sumsum tulang
belakang
• Lower Motor Neuron - AFP
(Susunan Saraf Tepi)
– Dari sumsum tulang belakang
sampai otot
9. 1/4/2023 9
Kelumpuhan
• Susunan Saraf Pusat
– Kaku/ spastis
– Refleks fisiologi
meningkat
– Refleks patologis
positif
– Tidak ada pengecilan
otot kecuali sudah
berlangsung lama
– Pada keadaan awal
sering layuh
• Susunan Saraf Tepi
(Layuh)
– Lemas/ flaksid
– Refleks fisiologis
menurun atau hilang
– Refleks patologis
negatif
– Pengecilan otot
11. 1/4/2023 11
Derajat kelumpuhan
• 0. Tidak dapat bergerak sama sekali
• 1. Hanya dapat menggerakkan / kontraksi
otot
• 2. Tidak dapat mengangkat kaki dari tempat
tidur, hanya menggeser saja
• 3. Masih dapat mengangkat tungkai, tapi
tidak dapat melawan tahanan
• 4. Dapat melawan tahanan
• 5. Tidak ada kelumpuhan
18. DIAGNOSIS PENYAKIT
DENGAN GEJALA AFP
(Pokja Ahli Nas)
1. Sindrom Guillain Barre
(SGB)
2. Myelitis transversa
3. Poliomyelitis
4. Polyneuropathy
5. Myelopathy
6. Dermatomyositis
7. Hipokalemi
8. Erb’s paralysis
9. Food drop paralysis
10.Stroke pada anak
11.Todd’s paralysis
12.Duchene Muscular
Dystrophy
13.Periodic Paralysis hipokalemi
14.Spinal Muscular Atrophy
15.Efek samping sitostatika (mis:
vincristin)
16.Ensepalitis atau Ensefalopati
17.Meningitis
18.Miastenia gravis umum
19.Metabolic myopathies
20.Herediter Motor and Sensory
Neoropathy (HMSN)
INGAT:
Gejala AFP dapat ditemukan juga pada penyakit selain tersebut di atas.
Bila diagnosis pasti belum dapat ditegakkan dapat dituliskan suspek dan DD-
nya
20. 1/4/2023 21
Mielitis transversa
• Infeksi virus ke medula spinalis
mendadak
• Demam, batuk pilek, lumpuh
lemas simetris mendadak
• Gangguan miksi dan defekasi
• Refleks fisiologis / patologis
menurun
• Pada keadaan lebih lanjut
refleks meningkat
• Pungsi lumbal: pleositosis
• Pengobatan: kortikosteroid
1 – 2 minggu, Imuno Glob(IG)
• Follow up:layuh - lumpuh spastis
21. 1/4/2023 22
Sindrom Guillain Barre
• Demam, adanya gangguan motorik dan sensorik
• Kelumpuhan simetris, ascending symmetric
proximal dari kaki ke atas, sampai lengan atas
• Lumpuh layuh, refleks fisiologis tidak ada
• Sering menyebabkan kelumpuhan otot
pernapasan
• Sering disertai gangguan miksi dan defekasi
• Pungsi lumbal: peningkatan protein tanpa
pleositosis (disosiasi sitoalbuminik)
• Pengobatan: IG 0,4 g/kgbb/hari selama 5 hari
• Follow up: bila bertahan, kelumpuhan tetap layuh
22. 1/4/2023 23
Kelumpuhan Erb’s
• Mengenai lengan
• Pada bayi baru lahir
dengan berat lahir >
4000 gram
• Disebabkan trauma
persalinan: tarikan pada
daerah pleksus Brakhialis
• Pengobatan: rehabilitasi –
fisioterapi
• Follow up: tetap layuh
23. 1/4/2023 24
Miositis akut
• Demam (-)/(+), nyeri di otot tungkai yang sakit
• Kadang ada dermatitis eritematous, gangguan
gastrointestinal, kelemahan otot
• Polimiosistis atau dermatomiositis ditandai:
kelemahan otot tungkai, peningkatan enzim
kreatinin kinase, EMG-miopati, dan biopsi otot
– peradangan otot
• Pengobatan: kortikosteroid
• Follow up: sembuh sempurna
24. 1/4/2023 25
Hipokalemi
• Dijumpai pada anak yang mengalami diare
atau muntah-muntah
• Bayi lemas ke dua tungkai setelah diare,
muntah2, laboratorium - hipokalemi
• Dapat berulang dan bersifat familial,
paralisis periodik hipokalemi pada Renal
Tubular Acidosis
• Pengobatan: kalium oral, dapat disertai
pemberian Natrium bikarbonat
• Follow up: lumpuh hilang timbul
25. Stroke pada anak
• Anak tiba-tiba lumpuh layuh lengan dan
tungkai sisi yang sama (hemiparesis)
• Demam tidak ada
• Lumpuh layuh dengan refleks negatif
• CT scan/MRI kepala: daerah hipodens
(iskemik) atau hiperdens (perdarahan)
• Etiologi: iskemik – defisiensi protein C / S
• Follow up: tetap lumpuh layuh
1/4/2023 26
26. Infeksi otak
• Pasien demam, kejang kemudian tidak
sadar atau tetap sadar
• Ada kelumpuhan lengan dan tungkai 1 sisi
atau 4 ekstremitas
• Awal lumpuh layuh – fase shock pada
follow up menjadi lumpuh spastis
• LAPORKAN
1/4/2023 27
27. 1/4/2023 28
Poliomielitis
• Virus polio menyerang
cornu anterior medula
spinalis atau medula
oblongata
• Penularan melalui orofecal
• Masa inkubasi 5 – 35 hari
28. 1/4/2023 29
Poliomielitis……(2)
• Manifestasi klinis – lumpuh layuh asimetri
– Abortive (5%): panas, lemas, anoreksia, sakit kepala
– Non paralytic (1%): kekakuan leher, refleks menurun
– Paralytic (0,1%): kelumpuhan asimetris, dapat
mengenai saraf otak, otak dan refleks menghilang
• Cairan serebrospinal:
– Normal atau sel 20 – 300 /mm3
• Diagnosis pasti – Virus di tinja (+)
• Tatalaksana : simtomatik dan fisioterapi
29. Chikungunya
• Pasien panas 1 – 2 hari mulai suhu rendah –
tinggi
• Sakit kepala, sakit di punggung dan atralgia
• Nyeri tulang di kaki atau lutut menyebabkan
anak tidak dapat berjalan selama 2 -3 hari
• Kadang dijumpai rash, hiperpigmentasi,
stomatitis, kaku kuduk, diare atau muntah
• Lab: darah – infeksi virus
• Pengobatan - simtomatik
1/4/2023 30
30. Miastenia Gravis
• Miasteria gravis umum
• Menderita miastenia okuler – merasakan
badan lemas dan jalan tidak bisa
• Obat Mestinon oral diganti Prostigmin IV d
• Umumnya membaik Bila tidak membaik
diberikan imunoglobulin IV
• RS Rujukan – BPJS menaggung biaya
1/4/2023 31
32. 1/4/2023 37
Pencarian kasus AFP di Rumah Sakit
• Harus melibatkan dokter dan perawat
• Perhatikan kasus anak dengan muntah-muntah,
diare, gizi buruk, efek samping obat
• Tanyakan setiap pasien di rawat apa ada
kelemahan pada ekstremitas
• Kasus dicurigai AFP dapat dikonsulkan ke Ts
neurologi anak
• Perlu penyegaran ilmu kembali untuk dokter
dan perawat di bangsal tentang kasus AFP
34. Masalah yang sering muncul
• Laporan tidak diisi dengan lengkap
• Anamnesis tidak jelas
• Kelumpuhan yang berubah saat awal
kanan, pada follow up menjadi kiri
• Diagnosis bukan penyakit tetapi gejala
• Dan lain-lain
• Periksa dahulu sebelum menandatangani
formulir pelaporan AFP
1/4/2023 39
44. Peran Dokter Anak
• Mendeteksi adanya kasus AFP di Rumah
Sakit
• Membina hubungan baik dengan SO di
Dinas Kesehatan
• Membantu mempermudah pelaporan
kasus AFP
• Membantu pengisian pelaporan kasus
AFP lengkap (FP1, Kunjungan 60 hari dan
Resume Medis)
• dll
1/4/2023 49
45. 1/4/2023 50
KESIMPULAN
• Mari kita buat mudah pelaporan LLA
– Anak usia < 15 tahun
– Lumpuh layuh dalam 2 minggu
– Bukan karena trauma
– Bila ragu: LAPORKAN
• Tugas dokter: memastikan kasus AFP,
diagnosis, menanda tangani laporan AFP1
• Periksa dengan teliti sebelum mengirim
laporan ke PUSAT