1. Kecelakaan Lalulintas (KLL)
Fraktur Femur
Benturan
Fraktur Mandibula
Akselerasi/deselerasi
Terjadi penurunan kemampuan mengunyah
Intake Oral Tidak Bisa
Pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
Trauma Kapitis
Perubahan status kesh. Stressor bg klg klien Koping inefektif
Tertutup
Hemoragi Intrakranial Comotio Contosio Fraktur Tengkorak
Terbuka
Kecemasan
bagi klg
CSF keluar
Cedera jaringan Otak
Penurunan refleks miksi
Gelisah
Vasodelatasi vaskuler
Edema serebral
Ggn pusat jaga
&motorik
Vol.Cairan me
Aliran darah me
Gangguan pola eliminasi BAK
Tindakan invasif pemasangan kateter
Penekanan pd RAS di medulla Oblongata
Kompresi pada pusat suhu
Di hipotalamus
Terjadi akumulasi darah
Ke daerah edema
TIK meningkat
Terjadi herniasi pada batang otak
Penekanan vaskuler serebral
Hipertermia/hipotermia
Dyspnea
Suplai O2 dan glukosa me
Risiko Injuri
Ggn rasa nyaman
Terjadi metabolisme anaerob glukosa
Hipoksia serebral
Ggn perfusi serebral
Iskemia
Ggn Pola Nafas
Merangsang
pusat muntah
Penekanan pd
N.II&III
muntah proyektil •
Ggn
keseimbangan
cairan &
elektrolit
Pe Fungsi
Penglihatan
Ggn
persepsi
sensori :
penglihata
n
2. Nekrosis Jar.Otak
Kerusakan Neuron
Penurunan kesadaran
Penatalaksanaan pemberian NGT
utk nutrisi parenteral.
Risiko tinggi infeksi
Imobilisasi
Intolerance Activity
ADL
Tirah baring
Penekanan pd daerah yg menonjol
Risiko ggn integritas
kulit
Komplain paru tdk efektif
Akumulasi secret
Tempat yg potensial utk
berkembangnya MO
Tidak mampu mengeluarkan
Bersihan jalan nafas
tidak efektif
Tjd proses inflamasi
Demam
Ggn rasa nyaman :
hipertermi
3. Pengkajian :
Data Demografi :
1. Riawayat Keperawatan Untuk Divisi Aktivitas :
Klien mengatakan bahwa klien adalah pelajar SMU kelas 3 di Sinjai. Aktivitas seharihari adalah sekolah dari hari senin sampai sabtu, hari minggu di isi dengan kegiatan
ekstrakurikuler yaitu olahraga. Klien biasanya tidur 6-8 jam tiap hari.
Pemeriksaan Fisik : Tonus otot menurun, kesadaran stupor, tidak berorientasi
terhadap waktu, tempat dan orang, ptosis kelopak mata tidak
ada. ROM pasif.
2.
Riwayat Keperawatan Untuk Divisi Sirkulasi
Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah 130/70 mmHg posisi baring, nadi 90 x/menit.
Pernafasan 30 x/menit, teratur, tidak ada edema papil, ronchi
(+), tidak ada distensi vena jugularis, capillary refill time 2
detik. Konjugtiva anemis, sclera tidak ikterus, ekstremitas
hangat bila disentuh, ictus cordis tidak nampak.
Pemeriksaan diagnostik : bunyi jantung S1 dan S2 terdengar normal, tidak ada bunyio
tambahan. Hb 7,0 gr/dl (Tgl.12 April 2004)
3. Riwayat Keperawatan Untuk Divisi Eliminasi
Menurut keluarga sejak pindah tgl.19 April 2004 klien tidak pernah BAB, sebelum
sakit frekwensinya 1 kali/hari.
Pemeriksaan Fisik : abdomen tidak ada nyeri tekan. Tidak ada distensi abdomen.
Bising usus normal. Tidak ada massa yang teraba. Ginjal dan kandung kemih teraba.
Produksi urine 155 cc/jam. Warna urine jernih.
4. Divisi Emosional
Keluarga klien sedih dengan keadaan anaknya, sering bertanya tentang tindakan yang
akan dilakukan pada klien, sering bertanya tentang kondisi dan pengobatan klien.
Pemeriksaan Fisik : Ibu klien menangis melihat keadaan anaknya, ibu klien kadang
nampak termenung, klien kehilangan kontrol verbal, ekspresi wajah klien datar.
5. Divisi Makanan dan Cairan
Intake Parenteral 1440 cc/hari dan perenteral 1500 cc/hari
Pemeriksaan Fisik :
Tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg, perawakan kecil, turgor kulit normal,
terdapat kerusakan kulit dibgaian paha, pertumbuhan rambut bagus, tekstur kulit
kepala berambut. Dasar kuku merah jambu. Jumlah gigi lengkap. Mukosa bibir
kering. Tidak ada kesulitan menelan, kesulitan mengunyah karena fraktur mandibula.
Pemeriksaan diagnostik :
Laboratoium (Tgl.14 April 2004) :
WBC : 10,8/mm3
RBC 2,30 L/mm3
Hb 7,0 L g/dl
HT 19,2 L%
PLT 87 L x 103
6. Divisi Hygiene
4. Keluarga mengatakan klien mandi 2 kali sehari, mencuci rambut 3 kali seminggu,
sikat gigi 2 kali sehari, (sebelum sakit ).
Pemeriksaan Fisik : badan tidak berbau, rambut dan kuku bersih.
Tingkat Fungsi :
Makan
:4
Eliminasi : 4
Berpakaian : 4
Mobilitas di tempat tidur : 4
Mandi
:4
Pemeiharaan rumah : 4
Berhias
:4
Mobilitas umum : 4
Kode /tingkat Fungsi :
0 : Perawatan diri secara penuh
1 : Memerlukan penggunaan alat atau peralatan
2 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
3 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain dan peralatan atau alat.
4 : Tergantung dan tidak dapat berpartisipasi
7. Divisi Neurologis :
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara setelah mengalami kecelakaan,
kesadaran stupor.
Pemeriksaan Fisik : GCS : 11 (E 4, M 5, V 2), pupil isokor, raksi terhadap cahaya
miosis, genggaman tangan lemah, erangan (+), mendengar dengan suara keras, tidak
ada orientasi terhadap waktu, tempat dan orang, penginderaan tidak bisa dikaji,
hiperfleksi, sensasi terhadap nyeri menurun. Pemeriksaan refleks normal (bisep,
trisep, brachioradialis achiles dan patella).
8. Divisi Nyeri
Respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat.
9. Divisi perubahan hubungan
Tidak dikaji.
10. Divisi Keamanan
Pemeriksaan Fisik : Terdapat fraktur Femur 1/3 medial dekstra, fraktur mandibula
dekstra sinistra. Vulnus laserasi pada patella dekstra. Terdapat luka lecet pada femur
dekstra 1/3 proximal.
11. Divisi Sexual
Tidak dikaji
12. Divisi Penyuluhan Pembelajaran
Keluarga klien berharap anaknya cepat sembuh dan kembali mengikuti proses belajar.
13. Divisi Ventilasi
5. Pemeriksaan Fisik : Pernafasan 30 x/menit, frekwensi teratur, tidak adacuping
hidung, tidak ada penggunaan otot Bantu, keluar air mata (++), auskultasi ronchi
basah (+), tidak ada kebiasaan merokok.
6. Pemeriksaan Fisik : Pernafasan 30 x/menit, frekwensi teratur, tidak adacuping
hidung, tidak ada penggunaan otot Bantu, keluar air mata (++), auskultasi ronchi
basah (+), tidak ada kebiasaan merokok.