SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Kecelakaan Lalulintas (KLL)
Fraktur Femur

Benturan
Fraktur Mandibula

Akselerasi/deselerasi

Terjadi penurunan kemampuan mengunyah
Intake Oral Tidak Bisa
Pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.

Trauma Kapitis

Perubahan status kesh. Stressor bg klg klien Koping inefektif
Tertutup
Hemoragi Intrakranial Comotio Contosio Fraktur Tengkorak
Terbuka
Kecemasan
bagi klg
CSF keluar
Cedera jaringan Otak
Penurunan refleks miksi

Gelisah

Vasodelatasi vaskuler

Edema serebral
Ggn pusat jaga
&motorik

Vol.Cairan me

Aliran darah me

Gangguan pola eliminasi BAK
Tindakan invasif pemasangan kateter

Penekanan pd RAS di medulla Oblongata
Kompresi pada pusat suhu
Di hipotalamus

Terjadi akumulasi darah
Ke daerah edema
TIK meningkat

Terjadi herniasi pada batang otak

Penekanan vaskuler serebral
Hipertermia/hipotermia

Dyspnea

Suplai O2 dan glukosa me

Risiko Injuri
Ggn rasa nyaman

Terjadi metabolisme anaerob glukosa
Hipoksia serebral

Ggn perfusi serebral

Iskemia

Ggn Pola Nafas

Merangsang
pusat muntah

Penekanan pd
N.II&III

muntah proyektil •
Ggn
keseimbangan
cairan &
elektrolit

Pe Fungsi
Penglihatan

Ggn
persepsi
sensori :
penglihata
n
Nekrosis Jar.Otak

Kerusakan Neuron

Penurunan kesadaran

Penatalaksanaan pemberian NGT
utk nutrisi parenteral.
Risiko tinggi infeksi

Imobilisasi
Intolerance Activity
ADL

Tirah baring

Penekanan pd daerah yg menonjol

Risiko ggn integritas
kulit

Komplain paru tdk efektif
Akumulasi secret

Tempat yg potensial utk
berkembangnya MO
Tidak mampu mengeluarkan

Bersihan jalan nafas
tidak efektif

Tjd proses inflamasi
Demam
Ggn rasa nyaman :
hipertermi
Pengkajian :
Data Demografi :
1. Riawayat Keperawatan Untuk Divisi Aktivitas :
Klien mengatakan bahwa klien adalah pelajar SMU kelas 3 di Sinjai. Aktivitas seharihari adalah sekolah dari hari senin sampai sabtu, hari minggu di isi dengan kegiatan
ekstrakurikuler yaitu olahraga. Klien biasanya tidur 6-8 jam tiap hari.
Pemeriksaan Fisik : Tonus otot menurun, kesadaran stupor, tidak berorientasi
terhadap waktu, tempat dan orang, ptosis kelopak mata tidak
ada. ROM pasif.
2.

Riwayat Keperawatan Untuk Divisi Sirkulasi
Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah 130/70 mmHg posisi baring, nadi 90 x/menit.
Pernafasan 30 x/menit, teratur, tidak ada edema papil, ronchi
(+), tidak ada distensi vena jugularis, capillary refill time 2
detik. Konjugtiva anemis, sclera tidak ikterus, ekstremitas
hangat bila disentuh, ictus cordis tidak nampak.
Pemeriksaan diagnostik : bunyi jantung S1 dan S2 terdengar normal, tidak ada bunyio
tambahan. Hb 7,0 gr/dl (Tgl.12 April 2004)

3. Riwayat Keperawatan Untuk Divisi Eliminasi
Menurut keluarga sejak pindah tgl.19 April 2004 klien tidak pernah BAB, sebelum
sakit frekwensinya 1 kali/hari.
Pemeriksaan Fisik : abdomen tidak ada nyeri tekan. Tidak ada distensi abdomen.
Bising usus normal. Tidak ada massa yang teraba. Ginjal dan kandung kemih teraba.
Produksi urine 155 cc/jam. Warna urine jernih.
4. Divisi Emosional
Keluarga klien sedih dengan keadaan anaknya, sering bertanya tentang tindakan yang
akan dilakukan pada klien, sering bertanya tentang kondisi dan pengobatan klien.
Pemeriksaan Fisik : Ibu klien menangis melihat keadaan anaknya, ibu klien kadang
nampak termenung, klien kehilangan kontrol verbal, ekspresi wajah klien datar.
5. Divisi Makanan dan Cairan
Intake Parenteral 1440 cc/hari dan perenteral 1500 cc/hari
Pemeriksaan Fisik :
Tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg, perawakan kecil, turgor kulit normal,
terdapat kerusakan kulit dibgaian paha, pertumbuhan rambut bagus, tekstur kulit
kepala berambut. Dasar kuku merah jambu. Jumlah gigi lengkap. Mukosa bibir
kering. Tidak ada kesulitan menelan, kesulitan mengunyah karena fraktur mandibula.
Pemeriksaan diagnostik :
Laboratoium (Tgl.14 April 2004) :
WBC : 10,8/mm3
RBC 2,30 L/mm3
Hb 7,0 L g/dl
HT 19,2 L%
PLT 87 L x 103
6. Divisi Hygiene
Keluarga mengatakan klien mandi 2 kali sehari, mencuci rambut 3 kali seminggu,
sikat gigi 2 kali sehari, (sebelum sakit ).
Pemeriksaan Fisik : badan tidak berbau, rambut dan kuku bersih.
Tingkat Fungsi :
Makan
:4
Eliminasi : 4
Berpakaian : 4
Mobilitas di tempat tidur : 4
Mandi
:4
Pemeiharaan rumah : 4
Berhias
:4
Mobilitas umum : 4
Kode /tingkat Fungsi :
0 : Perawatan diri secara penuh
1 : Memerlukan penggunaan alat atau peralatan
2 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
3 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain dan peralatan atau alat.
4 : Tergantung dan tidak dapat berpartisipasi
7. Divisi Neurologis :
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara setelah mengalami kecelakaan,
kesadaran stupor.
Pemeriksaan Fisik : GCS : 11 (E 4, M 5, V 2), pupil isokor, raksi terhadap cahaya
miosis, genggaman tangan lemah, erangan (+), mendengar dengan suara keras, tidak
ada orientasi terhadap waktu, tempat dan orang, penginderaan tidak bisa dikaji,
hiperfleksi, sensasi terhadap nyeri menurun. Pemeriksaan refleks normal (bisep,
trisep, brachioradialis achiles dan patella).
8. Divisi Nyeri
Respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat.
9. Divisi perubahan hubungan
Tidak dikaji.
10. Divisi Keamanan
Pemeriksaan Fisik : Terdapat fraktur Femur 1/3 medial dekstra, fraktur mandibula
dekstra sinistra. Vulnus laserasi pada patella dekstra. Terdapat luka lecet pada femur
dekstra 1/3 proximal.
11. Divisi Sexual
Tidak dikaji
12. Divisi Penyuluhan Pembelajaran
Keluarga klien berharap anaknya cepat sembuh dan kembali mengikuti proses belajar.

13. Divisi Ventilasi
Pemeriksaan Fisik : Pernafasan 30 x/menit, frekwensi teratur, tidak adacuping
hidung, tidak ada penggunaan otot Bantu, keluar air mata (++), auskultasi ronchi
basah (+), tidak ada kebiasaan merokok.
Pemeriksaan Fisik : Pernafasan 30 x/menit, frekwensi teratur, tidak adacuping
hidung, tidak ada penggunaan otot Bantu, keluar air mata (++), auskultasi ronchi
basah (+), tidak ada kebiasaan merokok.

More Related Content

What's hot (10)

Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
Kegawatan endokrin
Kegawatan endokrinKegawatan endokrin
Kegawatan endokrin
 
kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teaching
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
 
guillain barre sindrom
guillain barre sindromguillain barre sindrom
guillain barre sindrom
 
vertigo
vertigovertigo
vertigo
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
126209632 case-stroke-hemoragik-doc
126209632 case-stroke-hemoragik-doc126209632 case-stroke-hemoragik-doc
126209632 case-stroke-hemoragik-doc
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 

Similar to Trauma kapitis 2 AKPER PEMKAB MUNA

VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxelisabethlumbantoruan
 
Asuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeAsuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeKANDA IZUL
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medispjj_kemenkes
 
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapPpt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapanamarlinamajalengka
 
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
167702342 case-stroke-piriformis-avn-dochomeworkping8
 
hipofise sistem endokrin
hipofise sistem endokrinhipofise sistem endokrin
hipofise sistem endokrindessy260494
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxjihan913544
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromMarito Simanungkalit
 
Asuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamAsuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamsulisratnawati
 
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptxASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptxastuti16
 

Similar to Trauma kapitis 2 AKPER PEMKAB MUNA (20)

VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
 
Kasus Sistem Saraf
Kasus Sistem SarafKasus Sistem Saraf
Kasus Sistem Saraf
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Asuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeAsuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan stroke
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapPpt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
 
Stroke Infark.pptx
Stroke Infark.pptxStroke Infark.pptx
Stroke Infark.pptx
 
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
 
167703317 tes-case
167703317 tes-case167703317 tes-case
167703317 tes-case
 
hipofise sistem endokrin
hipofise sistem endokrinhipofise sistem endokrin
hipofise sistem endokrin
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
PPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptxPPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptx
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Presus kuu
Presus kuuPresus kuu
Presus kuu
 
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
 
Asuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamAsuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demam
 
Askep miniare AKPER PEMKAB MUNA
Askep miniare AKPER PEMKAB MUNA Askep miniare AKPER PEMKAB MUNA
Askep miniare AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptxASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Trauma kapitis 2 AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. Kecelakaan Lalulintas (KLL) Fraktur Femur Benturan Fraktur Mandibula Akselerasi/deselerasi Terjadi penurunan kemampuan mengunyah Intake Oral Tidak Bisa Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Trauma Kapitis Perubahan status kesh. Stressor bg klg klien Koping inefektif Tertutup Hemoragi Intrakranial Comotio Contosio Fraktur Tengkorak Terbuka Kecemasan bagi klg CSF keluar Cedera jaringan Otak Penurunan refleks miksi Gelisah Vasodelatasi vaskuler Edema serebral Ggn pusat jaga &motorik Vol.Cairan me Aliran darah me Gangguan pola eliminasi BAK Tindakan invasif pemasangan kateter Penekanan pd RAS di medulla Oblongata Kompresi pada pusat suhu Di hipotalamus Terjadi akumulasi darah Ke daerah edema TIK meningkat Terjadi herniasi pada batang otak Penekanan vaskuler serebral Hipertermia/hipotermia Dyspnea Suplai O2 dan glukosa me Risiko Injuri Ggn rasa nyaman Terjadi metabolisme anaerob glukosa Hipoksia serebral Ggn perfusi serebral Iskemia Ggn Pola Nafas Merangsang pusat muntah Penekanan pd N.II&III muntah proyektil • Ggn keseimbangan cairan & elektrolit Pe Fungsi Penglihatan Ggn persepsi sensori : penglihata n
  • 2. Nekrosis Jar.Otak Kerusakan Neuron Penurunan kesadaran Penatalaksanaan pemberian NGT utk nutrisi parenteral. Risiko tinggi infeksi Imobilisasi Intolerance Activity ADL Tirah baring Penekanan pd daerah yg menonjol Risiko ggn integritas kulit Komplain paru tdk efektif Akumulasi secret Tempat yg potensial utk berkembangnya MO Tidak mampu mengeluarkan Bersihan jalan nafas tidak efektif Tjd proses inflamasi Demam Ggn rasa nyaman : hipertermi
  • 3. Pengkajian : Data Demografi : 1. Riawayat Keperawatan Untuk Divisi Aktivitas : Klien mengatakan bahwa klien adalah pelajar SMU kelas 3 di Sinjai. Aktivitas seharihari adalah sekolah dari hari senin sampai sabtu, hari minggu di isi dengan kegiatan ekstrakurikuler yaitu olahraga. Klien biasanya tidur 6-8 jam tiap hari. Pemeriksaan Fisik : Tonus otot menurun, kesadaran stupor, tidak berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang, ptosis kelopak mata tidak ada. ROM pasif. 2. Riwayat Keperawatan Untuk Divisi Sirkulasi Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah 130/70 mmHg posisi baring, nadi 90 x/menit. Pernafasan 30 x/menit, teratur, tidak ada edema papil, ronchi (+), tidak ada distensi vena jugularis, capillary refill time 2 detik. Konjugtiva anemis, sclera tidak ikterus, ekstremitas hangat bila disentuh, ictus cordis tidak nampak. Pemeriksaan diagnostik : bunyi jantung S1 dan S2 terdengar normal, tidak ada bunyio tambahan. Hb 7,0 gr/dl (Tgl.12 April 2004) 3. Riwayat Keperawatan Untuk Divisi Eliminasi Menurut keluarga sejak pindah tgl.19 April 2004 klien tidak pernah BAB, sebelum sakit frekwensinya 1 kali/hari. Pemeriksaan Fisik : abdomen tidak ada nyeri tekan. Tidak ada distensi abdomen. Bising usus normal. Tidak ada massa yang teraba. Ginjal dan kandung kemih teraba. Produksi urine 155 cc/jam. Warna urine jernih. 4. Divisi Emosional Keluarga klien sedih dengan keadaan anaknya, sering bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan pada klien, sering bertanya tentang kondisi dan pengobatan klien. Pemeriksaan Fisik : Ibu klien menangis melihat keadaan anaknya, ibu klien kadang nampak termenung, klien kehilangan kontrol verbal, ekspresi wajah klien datar. 5. Divisi Makanan dan Cairan Intake Parenteral 1440 cc/hari dan perenteral 1500 cc/hari Pemeriksaan Fisik : Tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg, perawakan kecil, turgor kulit normal, terdapat kerusakan kulit dibgaian paha, pertumbuhan rambut bagus, tekstur kulit kepala berambut. Dasar kuku merah jambu. Jumlah gigi lengkap. Mukosa bibir kering. Tidak ada kesulitan menelan, kesulitan mengunyah karena fraktur mandibula. Pemeriksaan diagnostik : Laboratoium (Tgl.14 April 2004) : WBC : 10,8/mm3 RBC 2,30 L/mm3 Hb 7,0 L g/dl HT 19,2 L% PLT 87 L x 103 6. Divisi Hygiene
  • 4. Keluarga mengatakan klien mandi 2 kali sehari, mencuci rambut 3 kali seminggu, sikat gigi 2 kali sehari, (sebelum sakit ). Pemeriksaan Fisik : badan tidak berbau, rambut dan kuku bersih. Tingkat Fungsi : Makan :4 Eliminasi : 4 Berpakaian : 4 Mobilitas di tempat tidur : 4 Mandi :4 Pemeiharaan rumah : 4 Berhias :4 Mobilitas umum : 4 Kode /tingkat Fungsi : 0 : Perawatan diri secara penuh 1 : Memerlukan penggunaan alat atau peralatan 2 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain 3 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain dan peralatan atau alat. 4 : Tergantung dan tidak dapat berpartisipasi 7. Divisi Neurologis : Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara setelah mengalami kecelakaan, kesadaran stupor. Pemeriksaan Fisik : GCS : 11 (E 4, M 5, V 2), pupil isokor, raksi terhadap cahaya miosis, genggaman tangan lemah, erangan (+), mendengar dengan suara keras, tidak ada orientasi terhadap waktu, tempat dan orang, penginderaan tidak bisa dikaji, hiperfleksi, sensasi terhadap nyeri menurun. Pemeriksaan refleks normal (bisep, trisep, brachioradialis achiles dan patella). 8. Divisi Nyeri Respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat. 9. Divisi perubahan hubungan Tidak dikaji. 10. Divisi Keamanan Pemeriksaan Fisik : Terdapat fraktur Femur 1/3 medial dekstra, fraktur mandibula dekstra sinistra. Vulnus laserasi pada patella dekstra. Terdapat luka lecet pada femur dekstra 1/3 proximal. 11. Divisi Sexual Tidak dikaji 12. Divisi Penyuluhan Pembelajaran Keluarga klien berharap anaknya cepat sembuh dan kembali mengikuti proses belajar. 13. Divisi Ventilasi
  • 5. Pemeriksaan Fisik : Pernafasan 30 x/menit, frekwensi teratur, tidak adacuping hidung, tidak ada penggunaan otot Bantu, keluar air mata (++), auskultasi ronchi basah (+), tidak ada kebiasaan merokok.
  • 6. Pemeriksaan Fisik : Pernafasan 30 x/menit, frekwensi teratur, tidak adacuping hidung, tidak ada penggunaan otot Bantu, keluar air mata (++), auskultasi ronchi basah (+), tidak ada kebiasaan merokok.