SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Pemantauan Bayi Paska
Perawatan NICU
Yuni Purwanti
KOMPLIKASI BBLR
• ASFIKSIA
• HMD
• NEC
• PERDARAHAN INTRAKRANIAL
• SEPSIS
KOMPLIKASI BBLR YANG PULANG DARI RS
BBLR yang pulang dari RS :
 Serebral palsi 6,1%,
 Penyakit paru kronis 20%
 Gangguan pendengaran 2,5%
 Gangguan penglihatan dan kebutaan 3,8%
 Masalah mata lainnya 13,4%
Neurodevelopmental Outcome
Berdasarkan Berat Badan Lahir
Variabel
Berat Lahir (gram)
< 1.000 1.000-1.500 1.500-2.500 > 2.500
Kelainan neurologi (%) 20 15 8 < 5
Cerebral palsy (%) > 5 4 2 < 0,4
IQ rata-rata 88 96 96 103
IQ < 70 (%) 13 5 5 3
Pendahuluan
• Kemajuan NICU  bayi prematur / BBLR,
bayi asfiksia, sepsis dll  survive
– Resiko sakit berulang  re hospitalisasi
– Gangguan pertumbuhan
– Gangguan perkembangan
Survive
Optimal pertumbuhan, perkembangan
kualitas hidup
Discharge
planning
NICU discharge criteria
Konseling & edukasi OT
Upaya preventif dan promotif
Pemantauan pertumbuhan dan kecukupan nutrisi
Pemantauan perkembangan dan perlilaku
(AAP, Committee on Fetus and Newborn. 2008)
Follow up
Upaya Preventif dan Promotif
• Imunisasi:
– Bayi prematur / bayi perawatan NICU yang
stabil harus diimunisasi sesuai rekomendasi
menggunakan usia kronologis
– Kecuali hepatitis B: tergantung dari HbSAg
ibu dan BBL
Preterm Infants
• Birth dose and HBIG if mother HBsAg
positive
• Preterm infants who weight less than
2,000 grams have a decreased
response to vaccine administered before
1 month of age
• Delay first dose until chronologic age 1
month if mother HBsAg negative
Upaya Preventif dan Promotif
• Bayi prematur: konseling perawatan bayi
lekat (KMC)
• Perilaku tidur yang baik
MANFAAT KMC
• Mencegah hipotermia
• Produksi ASI ibu meningkat
• Berat badan bayi cepat naik
• Ikatan emosi antara ibu dan bayi
Pencegahan SIDS
TASK FORCE ON SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME (SIDS), AAP 2011
• Bayi prematur / bayi paska NICU
mempunyai risiko yang lebih tinggi
mengalami SIDS
• Tidur posisi terlentang: protective airway
mechanisme  mencegah aspirasi
– Sampai usia 1 tahun, kecuali bila bayi sudah
bisa tengkurep dan membalik sendiri
Pencegahan SIDS
• Gunakan alas yang “datar/ keras”
• Tidur dalam satu kamar tetapi tidak boleh
dalam satu bed
• Jauhkan dari asap rumah tangga, asap rokok
• Berikan ASI
• Imunisasi sesuai rekomendasi: tidak ada bukti
imunisasi meningkatkan risiko SIDS, bahkan
imuisasi sebagai faktor protektif
Pertumbuhan
• Mengidentifikasi secara dini adanya potensi
masalah kesehatan dan nutrisi  intervensi
• BBLSR: pertumbuhan BB yang adekuat
pada awal kehidupan mengurangi risiko
terjadinya cerebral palsi dan gangguan
neurodevelopment (Richard. Pediatrics; 2006)
• Bayi prematur: pertumbuhan LK mempunyai
korelasi dengan gangguan
neurodevelopment (Cheong JL. Pediatrics; 2008)
Langkah –langkah Penilaian
Pertumbuhan
1. Pengukuran BB, PB/TB, LK secara
benar, akurat dan serial
2. Men”plot”kan secara tepat dalam kurve
pertumbuhan
3. Menginterpretasi pola pertumbuhan
4. Mendiskusikan pola pertumbuhan dengan
orang tua dan tindakan apa yang harus
dilakukan
Kurva Pertumbuhan Bayi Prematur
• Usia koreksi:
– Bayi < 37 minggu
– Lama: paling tidak 24 bulan
• S/d usia gestasi 50 minggu (usia koreksi 10
minggu) kurve Fenton yang sudah direvisi
• > 10 minggu: Kurve WHO growth standart 2006
(Fenton TR; BMC Pediatrics 2013)
Catch up growth
• 2-3 tahun
• Semakin muda, kecil, & sakit  semakin
lama catch up
• Lingkar Kepala - BB - PB
• Lingkar kepala: lihat trend
–Mikrosefal
–Makrosefal  hidrosefalus
Pertumbuhan yang Tidak Adekuat
• Poor feeding:
– Reflek hisap, reflek menelan
– Gangguan koordinasi menghisap, menelan, bernafas
– Gangguan sensori (pendengaran & penglihatan)
• GERd
• Asupan nutrisi:
– ASI
– Suplemtasi zat besi
• Kelainan absorbsi
• Komorbid lainnya: Jantung, paru
Sensori
• Pendengaran
– OAE (sebelum pulang), ulang 3 bulan bila
hasil refer
– Bera (bila hasil OAE refer, 6 bulan)
• Penglihatan:
– ROP: usia gestasi 31-33 minggu  sampai
vaskularisasi matur
– Strabismus
– Visus
- Skrining/penjaringan
- oleh:
-orang tua
-anggota keluarga
-petugas kesehatan
19
DETEKSI DINI TAHAP AWAL
- Sejak lahir sampai usia 5-6 bulan
- Cara memberi suara:
- anak saat mulai/awal tidur
- suara keras, bunyi familier
- tiba-tiba/sekonyong-konyong
- di samping anak
- Reaksi anak:
- mengangkat kedua lengan / kaki
- bersifat reflektoris
20
HASIL
- Ada refleks  fungsi pendengaran baik
- Tak ada refleks:
- belum pasti fungsi pendengaran jelek
- perlu pengulangan 3x berturutan
 1 minggu berikutnya
 jika tak ada refleks:
- kemungkinan tuli
- kemungkinan pertumbuhan saraf lambat
- ulangi sampai saat usia 9-13 bulan
Respon terhadap suara: gerakan kaki & tangan
21
ALAT DIAGNOSTIK “CANGGIH”
- Oto Acustic Emission (OAE)
- Auditory Brainstem response (ABR)
- Brainstem Evoked Response Auditory (BERA)
22
OAE SKRINING NEONATUS
Dapat dilakukan ditempat  perhatikan “noise
level”
Fungsi sensoris koklea N  OAE : ada
OAE abnormal  SHL, SNHL ringan
Personil : non audiologik
Reliabel untuk neonatus
23
OAE
- elektrofisiologik pada respons behavioral
fungsi koklea secara spesifik
- tidak tergantung fungsi sentral
- tidak tergantung pada kondisi anak (tidur)
- waktu: relatif pendek
- informasi audiologi yang spesifik
- untuk “cross check” fungsi pendengaran
24
Brainstem Evoked Response Auditory (BERA)
sistem saraf pada central auditory nervous system
saraf pendengaran
struktur batang otak
25
PENATALAKSANAAN
o Paparan suara bicara sesering mungkin
o Lips reading, gerak tubuh
o Medikamentosa (pirasetam)  terutama pada usia
golden periode
26
SIMPULAN
- Deteksi dan diagnosis dini pendengaran diikuti
stimulasi dini perlu dilakukan seawal mungkin
- Latihan mendengar disertai bicara dilakukan
seawal mungkin
- Petugas kesehatan & orangtua/keluarga proaktif
Retinopathy of Prematurity
(ROP)
• Kelainan retina pada bayi prematur
dimana pembuluh darah retina yang
imatur tidak tumbuh dan berkembang
secara normal.
• Ditemukan oleh Theodore L Terry (1942),
Fibroplasia Retrolental
• Penyebab kebutaan pada anak ke-2
setelah distrofi retina
Skrining
• Rekomendasi :
– Siapa harus di skrining *:
• Bayi prematur <30 minggu, dengan BBL < 1500 gram
• Bayi prematur BBL 1500-2000 gram dengan kondisi
sistemik tidak stabil
– Di Indonesia :
• Bayi prematur < 34 minggu, dengan BBL < 1500 gram
Pencegahan
• Pencegahan:
– Saturasi oksigen*:
– Meningkatkan dan mengoptimalkan nutrisi **
– * The Journal of Clinical Investigation. 2010. 120;9:3022-
3032
– ** Seminars in Fetal & Neonatal Medicine 18 (2013)
136e142
Kesimpulan ROP:
– ROP : Kelainan pertumbuhan pembuluh
darah retina pada bayi lahir prematur
– Penyebab kebutaan retina ke 2 pada anak
– Resiko kebutaan dikurangi dengan
penanganan yang adekuat dan tepat waktu
– Bayi prematur < 34 minggu, BBL < 1500
gram harus mengalami pemeriksaan retina
berulang
– Perlu kerja sama petugas kesehatan
(perawat, bidan, dokter umum di
Puskesmas), dokter anak, dokter mata,
orang tua bayi
Perkembangan dan perilaku
• Pemeriksaan neurologi:
– Reflek primitive: ada / hilang, simetris
• Surveilance perkembangan:
– Kontinue: setiap kunjungan
– Milestone
• Screning perkembangan:
– Test yang tervalidasi
– Bila hasil surveilance curiga ada gangguan
– Usia 9,18, 24/30 bulan
REFLEK PRIMITIF
REFLEKS ONSET RESPON YANG MUNCUL USIA
MENGHILANG
MORO Lahir Muncul spontan terhadap gerakan, suara keras atau
perubahan cahaya. Pemeriksaandilakukan dengan
mengagkat kepala bayi 30°-45° terhadap tubuhnya,
lalu ikuti dengan ekstensi leher dengan cara
menjatuhkan kepala terhadap tangan pemeriksa.
Respon terdiri dari abduksi simetris dan ekstensi
lengan, jari-jari mengembang seperti kipas, diikuti
gerakan adduksi dan fleksi simetris semua anggota
gerak. Seringkali disertai tangisan
Umumnya pada
usia 6 bulan
Abnormal bila
tidak dijumpai
reflek atau bila
refleks asimetris
Asymmetric tonic neck
reflex
Lahir Bayi berada dalam posisi terlentang dan
simetris, pemeriksa memutar kepala bayi
menghadap ke satu sisi. Respon adalah
anggota gerak pada sisi kepala yang di
tolehkan ekstensi, anggota gerak sisi yang
berlawanan akan fleksi. Posisi ini seperti
pemain anggar/fencer position.
Saat usia 6 bulan
dalam keadaan
bangun.
Abnormal jika bayi
tetap berada dalam
postur seperti ini
lebih dari beberapa
detik
Palmar Grasp Lahir Meletakkan jari ataupun benda kecil pada
telapak tangan dapat merangsang fleksi
ataupun genggaman involunter
Melemah saat usia
2-4 bulan
Menghilang saat
usia 6 bulan
Placing Reflex Lahir Bayi di pegang dengan posisi tegak, dorsum
pedis menyentuh permukaan meja. Pinggul dan
lutut akan fleksi seolah-olah bayi menarik kaki
dari meja
Saat usia 5 bulan
Abnormal jika
menetap atau
asimetris
Instrument
• KPSP (kuesioner pra
skrining perkembangan)
• Test daya dengar (TDD)
• Test daya lihat (TDL)
• Denver II
• Capute scales
• CHAT (check list for autism)
• Abreviated Conner Rating
Scale (ADHD)
• Kuesioner masalah mental
emosi (KMME)
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua /
pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh
anak
 3 – 72 bulan
• INTERPRETASI:
 “Ya” : 9-10 perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya (S)  puji dan lanjutkan stimulasi
 “Ya”: 7-8  meragukan (M): dukung ibu, ajarkan
stimulasi  ulang 2 minggu kemudian
 Ya” < 6: kemungkinan ada penyimpangan (P) 
skrining
KPSP
Denver II
• Skrining test, bukan test IQ, bukan untuk diagnosis 
untuk skrining gangguan perkembangan (development
delay)
• 0- 6 tahun
• Reliabilitas:
– the mean examiner –observer reliability is 0,99: 0,99-1,00+ 1,16
– Test- retest : 0,9; 0,5-1,00= 0,2
• 4 gugus perkembangan:
– Personal-sosial
– Motorik halus- adaptif
– Bahasa
– Motorik kasar
• Interpretations:
– Normal, suspect, un-testable.
– Suspect or un-testable  re screen in 1-2 weeks
• Terdiri dari 2 jenis
pemeriksaan :
– Cognitive Adaptive
Test (CAT)  Visual-
motor
– Clinical Linguistic &
Auditory Milestone
Scale (CLAMS) 
bahasa
Kesimpulan
• Untuk meningkatkan survival dan kualitas
hidup, bayi paska perawatan NICU
membutuhkan:
– Upaya preventif dan promotif
– Pemantauan pertumbuhan dan kecukupan nutrisi
– Pemantauan perkembangan dan perlilaku
PASKA NICU.ppt

More Related Content

Similar to PASKA NICU.ppt

4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx
4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx
4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptxJosephJames811058
 
Hiperbilirubin
HiperbilirubinHiperbilirubin
Hiperbilirubintiofanni
 
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.pptPsikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppthein30
 
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early LifeSDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early LifeRevolusi Ilmiah
 
Penilaian Usia Gestasi.pptx
Penilaian Usia Gestasi.pptxPenilaian Usia Gestasi.pptx
Penilaian Usia Gestasi.pptxjohn720778
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptxSaLamKhasanah
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxLestariSiti1
 
Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
 Modul 1 klp 5 tumbuh kembang Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
Modul 1 klp 5 tumbuh kembangdenameliaa amel
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialLena Setianingsih
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxiranolalingga1
 
Stunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxStunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxssuser9495fe
 
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.pptDETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.pptTriyanaAgustin1
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangSiti Nurhayati
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.pptsaefulanwarpraja1
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialBuku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialAi Barney
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Ridho Pramuditha
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannDwiNormaR
 
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak PrasekolahPerumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolahpjj_kemenkes
 

Similar to PASKA NICU.ppt (20)

4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx
4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx
4. PPT Pendampingan K B_033525623_119.pptx
 
Hiperbilirubin
HiperbilirubinHiperbilirubin
Hiperbilirubin
 
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.pptPsikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
 
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early LifeSDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
SDIDTK 1000 Hari Pertama Kehidupan Early Life
 
Penilaian Usia Gestasi.pptx
Penilaian Usia Gestasi.pptxPenilaian Usia Gestasi.pptx
Penilaian Usia Gestasi.pptx
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
 
Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
 Modul 1 klp 5 tumbuh kembang Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
 
25 sdidtk
25 sdidtk25 sdidtk
25 sdidtk
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
 
Stunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxStunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptx
 
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.pptDETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialBuku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak PrasekolahPerumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
 

Recently uploaded

Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

PASKA NICU.ppt

  • 1. Pemantauan Bayi Paska Perawatan NICU Yuni Purwanti
  • 2. KOMPLIKASI BBLR • ASFIKSIA • HMD • NEC • PERDARAHAN INTRAKRANIAL • SEPSIS
  • 3. KOMPLIKASI BBLR YANG PULANG DARI RS BBLR yang pulang dari RS :  Serebral palsi 6,1%,  Penyakit paru kronis 20%  Gangguan pendengaran 2,5%  Gangguan penglihatan dan kebutaan 3,8%  Masalah mata lainnya 13,4%
  • 4. Neurodevelopmental Outcome Berdasarkan Berat Badan Lahir Variabel Berat Lahir (gram) < 1.000 1.000-1.500 1.500-2.500 > 2.500 Kelainan neurologi (%) 20 15 8 < 5 Cerebral palsy (%) > 5 4 2 < 0,4 IQ rata-rata 88 96 96 103 IQ < 70 (%) 13 5 5 3
  • 5. Pendahuluan • Kemajuan NICU  bayi prematur / BBLR, bayi asfiksia, sepsis dll  survive – Resiko sakit berulang  re hospitalisasi – Gangguan pertumbuhan – Gangguan perkembangan Survive Optimal pertumbuhan, perkembangan kualitas hidup
  • 6. Discharge planning NICU discharge criteria Konseling & edukasi OT Upaya preventif dan promotif Pemantauan pertumbuhan dan kecukupan nutrisi Pemantauan perkembangan dan perlilaku (AAP, Committee on Fetus and Newborn. 2008) Follow up
  • 7. Upaya Preventif dan Promotif • Imunisasi: – Bayi prematur / bayi perawatan NICU yang stabil harus diimunisasi sesuai rekomendasi menggunakan usia kronologis – Kecuali hepatitis B: tergantung dari HbSAg ibu dan BBL
  • 8. Preterm Infants • Birth dose and HBIG if mother HBsAg positive • Preterm infants who weight less than 2,000 grams have a decreased response to vaccine administered before 1 month of age • Delay first dose until chronologic age 1 month if mother HBsAg negative
  • 9. Upaya Preventif dan Promotif • Bayi prematur: konseling perawatan bayi lekat (KMC) • Perilaku tidur yang baik
  • 10. MANFAAT KMC • Mencegah hipotermia • Produksi ASI ibu meningkat • Berat badan bayi cepat naik • Ikatan emosi antara ibu dan bayi
  • 11. Pencegahan SIDS TASK FORCE ON SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME (SIDS), AAP 2011 • Bayi prematur / bayi paska NICU mempunyai risiko yang lebih tinggi mengalami SIDS • Tidur posisi terlentang: protective airway mechanisme  mencegah aspirasi – Sampai usia 1 tahun, kecuali bila bayi sudah bisa tengkurep dan membalik sendiri
  • 12. Pencegahan SIDS • Gunakan alas yang “datar/ keras” • Tidur dalam satu kamar tetapi tidak boleh dalam satu bed • Jauhkan dari asap rumah tangga, asap rokok • Berikan ASI • Imunisasi sesuai rekomendasi: tidak ada bukti imunisasi meningkatkan risiko SIDS, bahkan imuisasi sebagai faktor protektif
  • 13. Pertumbuhan • Mengidentifikasi secara dini adanya potensi masalah kesehatan dan nutrisi  intervensi • BBLSR: pertumbuhan BB yang adekuat pada awal kehidupan mengurangi risiko terjadinya cerebral palsi dan gangguan neurodevelopment (Richard. Pediatrics; 2006) • Bayi prematur: pertumbuhan LK mempunyai korelasi dengan gangguan neurodevelopment (Cheong JL. Pediatrics; 2008)
  • 14. Langkah –langkah Penilaian Pertumbuhan 1. Pengukuran BB, PB/TB, LK secara benar, akurat dan serial 2. Men”plot”kan secara tepat dalam kurve pertumbuhan 3. Menginterpretasi pola pertumbuhan 4. Mendiskusikan pola pertumbuhan dengan orang tua dan tindakan apa yang harus dilakukan
  • 15. Kurva Pertumbuhan Bayi Prematur • Usia koreksi: – Bayi < 37 minggu – Lama: paling tidak 24 bulan • S/d usia gestasi 50 minggu (usia koreksi 10 minggu) kurve Fenton yang sudah direvisi • > 10 minggu: Kurve WHO growth standart 2006 (Fenton TR; BMC Pediatrics 2013)
  • 16. Catch up growth • 2-3 tahun • Semakin muda, kecil, & sakit  semakin lama catch up • Lingkar Kepala - BB - PB • Lingkar kepala: lihat trend –Mikrosefal –Makrosefal  hidrosefalus
  • 17. Pertumbuhan yang Tidak Adekuat • Poor feeding: – Reflek hisap, reflek menelan – Gangguan koordinasi menghisap, menelan, bernafas – Gangguan sensori (pendengaran & penglihatan) • GERd • Asupan nutrisi: – ASI – Suplemtasi zat besi • Kelainan absorbsi • Komorbid lainnya: Jantung, paru
  • 18. Sensori • Pendengaran – OAE (sebelum pulang), ulang 3 bulan bila hasil refer – Bera (bila hasil OAE refer, 6 bulan) • Penglihatan: – ROP: usia gestasi 31-33 minggu  sampai vaskularisasi matur – Strabismus – Visus - Skrining/penjaringan - oleh: -orang tua -anggota keluarga -petugas kesehatan
  • 19. 19 DETEKSI DINI TAHAP AWAL - Sejak lahir sampai usia 5-6 bulan - Cara memberi suara: - anak saat mulai/awal tidur - suara keras, bunyi familier - tiba-tiba/sekonyong-konyong - di samping anak - Reaksi anak: - mengangkat kedua lengan / kaki - bersifat reflektoris
  • 20. 20 HASIL - Ada refleks  fungsi pendengaran baik - Tak ada refleks: - belum pasti fungsi pendengaran jelek - perlu pengulangan 3x berturutan  1 minggu berikutnya  jika tak ada refleks: - kemungkinan tuli - kemungkinan pertumbuhan saraf lambat - ulangi sampai saat usia 9-13 bulan Respon terhadap suara: gerakan kaki & tangan
  • 21. 21 ALAT DIAGNOSTIK “CANGGIH” - Oto Acustic Emission (OAE) - Auditory Brainstem response (ABR) - Brainstem Evoked Response Auditory (BERA)
  • 22. 22 OAE SKRINING NEONATUS Dapat dilakukan ditempat  perhatikan “noise level” Fungsi sensoris koklea N  OAE : ada OAE abnormal  SHL, SNHL ringan Personil : non audiologik Reliabel untuk neonatus
  • 23. 23 OAE - elektrofisiologik pada respons behavioral fungsi koklea secara spesifik - tidak tergantung fungsi sentral - tidak tergantung pada kondisi anak (tidur) - waktu: relatif pendek - informasi audiologi yang spesifik - untuk “cross check” fungsi pendengaran
  • 24. 24 Brainstem Evoked Response Auditory (BERA) sistem saraf pada central auditory nervous system saraf pendengaran struktur batang otak
  • 25. 25 PENATALAKSANAAN o Paparan suara bicara sesering mungkin o Lips reading, gerak tubuh o Medikamentosa (pirasetam)  terutama pada usia golden periode
  • 26. 26 SIMPULAN - Deteksi dan diagnosis dini pendengaran diikuti stimulasi dini perlu dilakukan seawal mungkin - Latihan mendengar disertai bicara dilakukan seawal mungkin - Petugas kesehatan & orangtua/keluarga proaktif
  • 27. Retinopathy of Prematurity (ROP) • Kelainan retina pada bayi prematur dimana pembuluh darah retina yang imatur tidak tumbuh dan berkembang secara normal. • Ditemukan oleh Theodore L Terry (1942), Fibroplasia Retrolental • Penyebab kebutaan pada anak ke-2 setelah distrofi retina
  • 28. Skrining • Rekomendasi : – Siapa harus di skrining *: • Bayi prematur <30 minggu, dengan BBL < 1500 gram • Bayi prematur BBL 1500-2000 gram dengan kondisi sistemik tidak stabil – Di Indonesia : • Bayi prematur < 34 minggu, dengan BBL < 1500 gram
  • 29. Pencegahan • Pencegahan: – Saturasi oksigen*: – Meningkatkan dan mengoptimalkan nutrisi ** – * The Journal of Clinical Investigation. 2010. 120;9:3022- 3032 – ** Seminars in Fetal & Neonatal Medicine 18 (2013) 136e142
  • 30. Kesimpulan ROP: – ROP : Kelainan pertumbuhan pembuluh darah retina pada bayi lahir prematur – Penyebab kebutaan retina ke 2 pada anak – Resiko kebutaan dikurangi dengan penanganan yang adekuat dan tepat waktu – Bayi prematur < 34 minggu, BBL < 1500 gram harus mengalami pemeriksaan retina berulang – Perlu kerja sama petugas kesehatan (perawat, bidan, dokter umum di Puskesmas), dokter anak, dokter mata, orang tua bayi
  • 31. Perkembangan dan perilaku • Pemeriksaan neurologi: – Reflek primitive: ada / hilang, simetris • Surveilance perkembangan: – Kontinue: setiap kunjungan – Milestone • Screning perkembangan: – Test yang tervalidasi – Bila hasil surveilance curiga ada gangguan – Usia 9,18, 24/30 bulan
  • 32. REFLEK PRIMITIF REFLEKS ONSET RESPON YANG MUNCUL USIA MENGHILANG MORO Lahir Muncul spontan terhadap gerakan, suara keras atau perubahan cahaya. Pemeriksaandilakukan dengan mengagkat kepala bayi 30°-45° terhadap tubuhnya, lalu ikuti dengan ekstensi leher dengan cara menjatuhkan kepala terhadap tangan pemeriksa. Respon terdiri dari abduksi simetris dan ekstensi lengan, jari-jari mengembang seperti kipas, diikuti gerakan adduksi dan fleksi simetris semua anggota gerak. Seringkali disertai tangisan Umumnya pada usia 6 bulan Abnormal bila tidak dijumpai reflek atau bila refleks asimetris Asymmetric tonic neck reflex Lahir Bayi berada dalam posisi terlentang dan simetris, pemeriksa memutar kepala bayi menghadap ke satu sisi. Respon adalah anggota gerak pada sisi kepala yang di tolehkan ekstensi, anggota gerak sisi yang berlawanan akan fleksi. Posisi ini seperti pemain anggar/fencer position. Saat usia 6 bulan dalam keadaan bangun. Abnormal jika bayi tetap berada dalam postur seperti ini lebih dari beberapa detik Palmar Grasp Lahir Meletakkan jari ataupun benda kecil pada telapak tangan dapat merangsang fleksi ataupun genggaman involunter Melemah saat usia 2-4 bulan Menghilang saat usia 6 bulan Placing Reflex Lahir Bayi di pegang dengan posisi tegak, dorsum pedis menyentuh permukaan meja. Pinggul dan lutut akan fleksi seolah-olah bayi menarik kaki dari meja Saat usia 5 bulan Abnormal jika menetap atau asimetris
  • 33. Instrument • KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan) • Test daya dengar (TDD) • Test daya lihat (TDL) • Denver II • Capute scales • CHAT (check list for autism) • Abreviated Conner Rating Scale (ADHD) • Kuesioner masalah mental emosi (KMME)
  • 34. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)  9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak  3 – 72 bulan • INTERPRETASI:  “Ya” : 9-10 perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya (S)  puji dan lanjutkan stimulasi  “Ya”: 7-8  meragukan (M): dukung ibu, ajarkan stimulasi  ulang 2 minggu kemudian  Ya” < 6: kemungkinan ada penyimpangan (P)  skrining
  • 35. KPSP
  • 36. Denver II • Skrining test, bukan test IQ, bukan untuk diagnosis  untuk skrining gangguan perkembangan (development delay) • 0- 6 tahun • Reliabilitas: – the mean examiner –observer reliability is 0,99: 0,99-1,00+ 1,16 – Test- retest : 0,9; 0,5-1,00= 0,2 • 4 gugus perkembangan: – Personal-sosial – Motorik halus- adaptif – Bahasa – Motorik kasar • Interpretations: – Normal, suspect, un-testable. – Suspect or un-testable  re screen in 1-2 weeks
  • 37.
  • 38. • Terdiri dari 2 jenis pemeriksaan : – Cognitive Adaptive Test (CAT)  Visual- motor – Clinical Linguistic & Auditory Milestone Scale (CLAMS)  bahasa
  • 39.
  • 40.
  • 41. Kesimpulan • Untuk meningkatkan survival dan kualitas hidup, bayi paska perawatan NICU membutuhkan: – Upaya preventif dan promotif – Pemantauan pertumbuhan dan kecukupan nutrisi – Pemantauan perkembangan dan perlilaku