SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
BUKU SAKU
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS
KEMENTERIAN KESEHATAN 2022
KATA PENGANTAR
Pandemi COVID-19 berdampak dan mengguncang sistem kesehatan global dan nasional telah
mengantarkan Indonesia pada pilihan menuju jalan perubahan. Kementerian Kesehatan berupaya
mewujudkan jalan perubahan tersebut melalui transformasi sistem kesehatan Indonesia yang dilaksanakan
di tahun 2022. Kementerian Kesehatan telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan, dimana
salah satu pilar utama yaitu transformasi pelayanan primer.
Transformasi layanan primer difokuskan untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, seperti
memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi
sarana, prasarana, SDM, serta memperkuat manajemen di seluruh fasilitas pelayanan primer di tanah air.
Transformasi pelayanan kesehatan primer yang akan dijalankan menerapkan konsep kewilayahan
difokuskan pada pendekatan siklus hidup serta mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga
ke tingkat dusun.
Buku saku ini disusun sebagai panduan dalam mengimplementasikan upaya transformasi pelayanan primer
di Puskesmas sebagai fasyankes primer yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas. Posyandu
Prima, sebagai jaringan Puskesmas, diharapkan semakin berkembang, baik jumlah maupun kualitas
pelayanannya sesuai kebutuhan masyarakat.
Jakarta, Juni 2022
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat,
dr. Maria Endang Sumiwi, MPH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. TUJUAN ................................................................................................................ 4
C. SASARAN ............................................................................................................. 4
BAB II KONSEP INTEGRASI PELAYANAN PRIMER .......................................................... 5
BAB III KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA ............................................... 8
A. ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA ......................... 8
B. PELAYANAN IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS ................................................. 9
C. PELAYANAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH ................................................. 9
D. PELAYANAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA ...................................................... 11
BAB IV KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA .................................. 12
A. ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA .............. 12
B. PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA ..................................................... 13
BAB V KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT ................................. 15
BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN ...................................................................... 17
BAB VII PERAN LINTAS SEKTOR ................................................................................... 18
BAB VIII PENUTUP ......................................................................................................... 19
REFERENSI .................................................................................................................... 19
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang kesehatan sesuai RPJMN 2020-2024 adalah untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, utamanya dalam penguatan
pelayanan kesehatan dasar atau Primary Health Care (PHC).
Terdapat 6 (enam) pilar transformasi sistem
kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu:
• Transformasi pelayanan primer;
• Transformasi pelayanan rujukan;
• Transformasi sistem ketahanan
kesehatan;
• Transformasi sistem pembiayaan
kesehatan;
• Transformasi SDM kesehatan; dan
• Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan primer merupakan
pilar penting yang dilaksanakan melalui
edukasi penduduk, pencegahan primer,
pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas dan kapabilitas pelayanan primer.
1
A.
+300 ribu unit penyedia
Pelayanan Kesehatan Primer
dengan fasilitas dan SDM
terstandarisasi
+270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan
pelayanan kesehatan
primer berkualitas
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk
termonitor secara berkala
2
Siklus hidup sebagai fokus integrasi
pelayanan kesehatan sekaligus
sebagai fokus penguatan promosi
dan pencegahan
Mendekatkan layanan kesehatan
melalui jejaring hingga tingkat desa dan
dusun, termasuk untuk memperkuat
promosi dan pencegahan serta resiliensi
terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) melalui pemantauan
dengan dashboard situasi kesehatan
per desa
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan Primer
1
2
3
3
Posyandu Prima adalah Posyandu
sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan lainnya sesuai dengan
kebutuhan secara terintegrasi di Desa
dan Kelurahan
Posyandu Prima berasal dari
• Puskesmas Pembantu yang
sudah ada
• Pos Kesehatan Desa yang
sudah ada
• Pengintegrasian Puskesmas
Pembantu dan Poskesdes yang
sudah ada
• Bagi Desa/ Kelurahan yang tidak
memiliki pustu atau poskesdes
membentuk Posyandu Prima
sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku
Persyaratan Posyandu Prima:
• Minimal 2 tenaga kesehatan
(1 bidan dan 1 perawat)
• Memiliki sarpras standar untuk
menyediakan layanan
Mendukung peran kader sebagai aktivis kesehatan (fokus preventif dan
promotif) di komunitas (5 kader per dusun/RT/RW)
TRANSFORMASI STRUKTUR KELEMBAGAAN PELAYANAN PRIMER HINGGA KE TINGKAT
DESA DAN DUSUN UNTUK MEMPERLUAS JANGKAUAN
Perubahan struktural untuk mendukung capaian dan
jangkauan pelayanan primer
Tujuan
Sasaran
B.
• Tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer
• Tenaga kesehatan di Posyandu Prima
• Penanggung jawab/pengelola program kesehatan masyarakat
di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota
• Pemangku kepentingan terkait
Buku saku ini disusun sebagai
panduan dalam uji coba
implementasi Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer di Puskesmas
hingga jejaringnya tingakat desa
dan dusun/RT/RW
C.
BAB II
KONSEP INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
5
Klaster 1:
Manajemen
Puskesmas
Klaster 2:
Ibu, Anak,dan
Remaja
Klaster 3:
Usia Produktif
dan Lansia
Klaster 4:
Penanggulangan
Penularan Penyakit
Klaster pelayanan
dikelompokkan
sebagai berikut:
Pada transformasi pelayanan primer, terdapat perubahan paradigma dalam pelayanan di
Puskesmas, tidak lagi hanya berbasis pada penyakit/program, tetapi melalui klaster yang diintervensi oleh
semua program sehingga pelayanan di puskesmas akan lebih terintegrasi dan komprehensif. Pada level
kecamatan, sistem pelayanan kesehatan primer menjadi tanggung jawab Puskesmas, sedangkan pada
level desa, sistem pelayanan kesehatan akan diselenggarakan di Posyandu Prima.
ALUR INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
6
Penjelasan Alur Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer:
7
1
2
2
Pasien/klien yang datang berkunjung ke Puskesmas
diterima oleh bagian registrasi, setelah ditentukan status
kegawatdaruratannya, maka:
• Bila kasus gawat darurat, pasien akan segera
ditangani oleh IGD/Ruang Bersalin sesuai
kemampuan Puskesmas, maupun dirujuk ke FKRTL
bila tidak mampu ditangani
• Bila kasus tanpa kegawatdaruratan, pasien diarahkan
ke klaster pelayanan sesuai dengan siklus hidup, yaitu
klaster 2 (Ibu, Anak dan Remaja) atau klaster
pelayanan 3 (Usia Produktif dan Lansia)
3
4
Pelayanan pada klaster secara
lengkap,meliputi skrining
penyakit, tata laksana termasuk
pengobatan, konseling, dan
pemeriksaan lanjutan
(misalnya Laboratorium) dan
rujukan FKRTL bila diperlukan.
Klaster pelayanan secara langsung akan menginput data
terkait kasus yang ditemukan dan ditangani ke dalam
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Data PWS terkait
beban penyakit dan cakupan pelayanan akan dievaluasi
oleh klaster penanggung jawabnya untuk kemudian
direncanakan tindak lanjut yang diperlukan, yaitu:
• Bekerja sama dengan Posyandu Prima sebagai
jaringan di tingkat desa
• Pemantauan rutin dalam kegiatan Posyandu
dusun/RT/RW
• Kunjungan rumah oleh nakes/ kader
Hasil tindak lanjut kemudian
dievaluasi kembali dan akan kembali
diinput pada PWS.
FKTP lain di wilayah kerja
Puskesmas juga diharapkan dapat
memberikan kontribusi berupa
laporan data terkait penyakit yang
ditangani dan cakupan layanan ke
dalam PWS.
BAB III
KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA
ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA
8
Pada pilot project penerapan integrasi pelayanan di klaster 2 akan melihat:
• penerapan Antenatal Care (ANC) dan penguatan rujukan ibu hamil berisiko tinggi
• penerapan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) termasuk
penanganan infeksi TBC, imunisasi rutin lengkap serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada balita
• penerapan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) mengacu pada data PWS dan hasil skrining kesehatan
dari sekolah
PELAYANAN IBU HAMIL PELAYANAN BALITA
Pelayanan Antenatal Terpadu (ANC TERPADU) 1. Pelayanan Neonatal Esensial
• Pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif dan sesuai
standar, (10 T) dilakukan minimal 6 kali dengan distribusi
waktu:
1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu)
2 kalipadatrimesterke-2(>12minggu- 24minggu),dan
3 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai
kelahirannya).
• Ibu hamil harus kontak dengan dokter minimal 2 kali, 1 kali
di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3.
• Pelayanan ANC oleh dokter termasuk pemeriksaan
ultrasonografi (USG).
• Diluar jadwal pemeriksaan antenatal oleh dokter, ANC
dapat dilaksanakan di Posyandu Prima oleh bidan/perawat.
• Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan
melakukan deteksi dini masalah gizi, faktor risiko,
komplikasi kebidanan, gangguan jiwa, penyakit menular
dan tidak menular yang dialami ibu hamil serta melakukan
tata laksana secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk
menjalani persalinan bersih dan aman.
• Saat kunjungan rumah, kader dapat berperan memberikan
edukasi, pendataan ibu hamil, deteksi ibu hamil beresiko
(4T), pemantauan dan pendampingan ibu hamil, serta
sweeping dan edukasi tanda bahaya kehamilan.
9
• Kegiatan pelayanan neonatal esensial terdiri dari:
o Kunjungan Neonatal (KN 1 s.d KN 3)
menerapkan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM)
o Edukasi perawatan neonatal termasuk IMD,
pemberian ASI ekslusif dan dan konseling
oleh bidan/perawat.
• Bidan/perawat melaksanakan pelayanan
neonatal esensial terintegrasi dengan Kunjungan
Nifas (KF 1 s.d KF 4) baik di Puskesmas,
Posyandu Prima dan kunjungan rumah.
• Kader melalui kunjungan rumah untuk sweeping,
memberikan edukasi terkait perawatan neonatal,
dan pemberian ASI eksklusif.
2. Imunisasi Rutin Lengkap
• Layanan imunisasi rutin lengkap pada balita
terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi
lanjutan.
• Bidan/perawat di Puskesmas dan Posyandu
Prima (layanan dan event) melaksanakan
imunisasi dan hasilnya dicatat dan dipantau pada
tabel imunisasi dalam buku KIA.
• Kader melalui kunjungan rumah melaksanakan
sweeping dan edukasi Imunisasi Rutin Lengkap.
PELAYANAN BALITA
• Pemantauanpertumbuhandanperkembanganterdiridari:
o Pemeriksaan antropometri: penimbangan berat badan,
pengukuran panjang/tinggi badan, Lingkar Lengan Atas
(LiLA) dan Lingkar Kepala (LK) yang dicatat serta diplot
dalam KMS dalam buku KIA
o Pemeriksaan perkembangan menggunakan ceklist
perkembangan sesuai usia dalam buku KIA
o Interpretasi hasil pemantauan tumbuh kembang
Edukasi/konseling menggunakan buku KIA, atau media
lainnya (leaflet, poster, lembar balik)
o Rujukanbalitaberisikomasalahgizidanperkembangan
• Tenaga kesehatan (dokter/bidan/perawat/ahli gizi)
berkolaborasi menindaklanjuti hasil pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) untuk mencari adakah penyakit atau kondisi lainnya
yang mendasari sebagai etiologi masalah gizi.
• Setelah balita memasuki episode sembuh (jika sebelumnya ada
penyakit penyerta), maka dapat dilakukan penilaian
perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Puskesmas dan
Posyandu Prima.
• Kader melalui event Posyandu dan kunjungan rumah untuk
sweeping, pemantauan dan edukasi tumbuh kembang.
• MTBS bertujuan untuk mengurangi kematian,
kesakitan dan kecacatan pada balita
• Penerapan MTBS memperhatikan secara cepat
semua gejala anak sakit, sehingga segera dapat
ditentukan apakah anak dalam keadaan sakit
berat dan perlu segera dirujuk.
• Penyakit infeksi yang banyak dialami balita
diantaranya TBC, diare dan pneumonia. Untuk itu
perlu dilaksanakan skrining pada pasien balita
yang bergejala maupun berisiko.
• Deteksi dini dan penanganan kasus sesuai
MTBS mengacu Buku Bagan MTBS dan Formulir
Pencatatan yang dilaksanakan oleh
bidan/perawat di Puskesmas atau Posyandu
Prima.
• Kader melaksanakan kunjungan rumah untuk
sweeping balita yang tidak melakukan kunjungan
ulang.
10
4. Pelayanan Pengobatan Dengan
Manajemen Terpadu Balita Sakit
3. Pemantauan Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang dilakukan di dalam
gedung bersifat one stop service yang terdiri dari:
• Deteksi dini penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan
pendekatan anamnesis HEEADSSS (Home, Education &
Employment, Eating & Exercise, Activities & Peer Relationships,
Drug use, Sexuality, Suicide and Depression, Safety) yang
bertujuan untuk mengetahui riwayat psikososial dan risiko
kesehatanseorangremaja
• Penyakit infeksi yang sering dialami usia sekolah dan remaja
diantaranya TBC, HIV, IMS, dll. Untuk itu perlu dilaksanakan
skriningpadapasienremajayangbergejala maupun berisiko.
• Pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
• Tatalaksana sesuai diagnosa penyakit dan risiko masalah
kesehatan, meliputi:
o Tatalaksana medis berupa tindakan atau pengobatan
o Pemberian informasi dan edukasi terkait masalah kesehatan
yang dialami remaja
o Konseling melalui penguatan Pendidikan Keterampilan Hidup
Sehat (PKHS)
• Pembinaan konselor remaja dan dokter kecil untuk meningkatkan
partisipasi remaja
• Pelayanan rujukan medis, sosial termasuk rujukan hukum bagi
remaja yang mengalami kasus kekerasan
Setelah pelayanan klaster 2 (Ibu, Anak dan Remaja)
selesai, dilakukan input ke dashboard PWS untuk
selanjutnya dilakukan analisis beban penyakit yang
meliputi morbiditas dan cakupan pelayanan.
Morbiditas yang perlu dianalisis adalah:
• Ibu hamil anemia, ibu hamil KEK, ibu hamil
hipertensi, ibu hamil DM, ibu hamil dengan penyakit
infeksi (TBC, malaria, HIV, Hepatitis, COVID-19).
• BBLR, Neonatus SHK+, icteric, HIV, dirujuk, bayi dan
balita dengan penyakit infeksi (TBC, diare,
pneumonia), kontak erat TB, masalah gizi dan
perkembangan (tidak naik BB, gizi kurang, gizi buruk,
stunting, obesitas, masalah perkembangan).
• Remaja anemia, underweight, remaja hipertensi,
remaja DM, remaja dengan penyakit infeksi (TBC)
Cakupan pelayanan yang perlu dianalisis meliputi:
Jumlah ibu hamil ANC terpadu, Persentase K1, K2, K3,
K4, K5, K6, K1 10 T, K1 dengan USG, K5 dengan USG,
K6 10T. pelayanan neonatal esensial (KN1, KN2, KN3),
IMD, Vit.K, Bayi baru lahir dengan Hb0 <24 jam, Bayi
baru lahir dengan Hb0 dibawah 7 hari, Jumlah bayi dan
balita di timbang bulan ini, jumlah bayi dan balita
dipantau perkembangan bulan ini, balita gizi kurang
dapat PMT, balita gizi buruk dirujuk, balita mendapat
vitamin A, cakupan imunisasi dasar dan lanjutan, balita
dilayani MTBM dan MTBS, remaja mendapat skrining
kesehatan, mendapatkan TTD, dan mengkonsumsi TTD.
PELAYANAN REMAJA
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
11
BAB IV
KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
12
Pada pilot project penerapan integrasi pelayanan di klaster 3 akan melihat:
Penguatan pelayanan terpadu PTM termasuk deteksi faktor risiko dan kepatuhan pengobatan PTM
(Hipertensi dan DM) serta skrining pengkajian paripurna pasien geriatri (P3G).
PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
• Sasaran: penduduk usia > 15 tahun
• Frekuensi: Kegiatan dilaksanakan secara rutin dan berkala
untuk memudahkan masyarakat menjangkau layanan dan
berdampak pada keberhasilan pencapaian target.
• Skrining hipertensi dapat dilakukan di Posbindu
PTM/Posyandu/Pos UKK, Komunitas, Sekolah, Kampus,
Instansi/ tempat kerja dan fasyankes atau laboratorium klinik
swasta, komunitas, sekolah, kampus, instansi/ tempat kerja
dan serta tempat-tempat umum lainnya, melalui pemeriksaan
tekanan darah menggunakan tensimeter digital.
• Di komunitas deteksi dini hipertensi dilakukan oleh kader
terlatih dan penegakan diagnosis dilakukan di Puskesmas/
FKTP.
Tindak lanjut penilaian hasil skrining Hipertensi:
o Normal: tetappertahankangayahidupsehat
o Normal Tinggi: edukasi untuk melakukan gaya hidup
sehat dan pemantauan setiap bulan
o Hipertensi: tindak lanjut dini ke fasilitas pelayanan
kesehatan (Posyandu/Posyandu Prima) atau tatalaksana
sesuai PPK dan peraturan lain yang berlaku (Puskesmas)
• Disamping pemeriksaan tekanan darah, di Puskesmas
pada pasien hipertensi usia 40 tahun keatas juga
dilakukan pemeriksaan deteksi dini komplikasi pada
organ target untuk melihat kemungkinan komplikasi
penyakit jantung, stroke dan kelainan ginjal:
o Pemeriksaan mata dengan funduskopi
o EKG dan laboratorium yaitu profil lipid untuk
mengetahui dyslipidemia
o Urinalisis untuk menilai albuminuria, ureum dan
kreatinin.
• Tindak lanjut skrining dilakukan konseling perubahan
perilaku untuk lebih sehat, seperti gizi seimbang,
aktivitas fisik, layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)
dan terapi yang sesuai Panduan Praktik Klinis (PPK) dan
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK).
Kunjungan rumah oleh kaderuntukmemberikan edukasi
bila pasien tidak datang 2 kali.
13
Skrining Hipertensi
• Sasaran usia skrining > 15 tahun
• Penapisan dilakukan untuk usia > 15 tahun dengan faktor risiko
PTM obesitas dan atau obesitas sentral, dan atau tekanan
darah tinggi.
• Skrining DM di Posyandu dan FKTP dilakukan 1 tahun sekali:
o Pada saat kegiatan Posyandu oleh kader terlatih dan
penegakan diagnosa dilakukan di FKTP.
o Skrining di Posyandu Prima dan FKTP dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan, mengacu pada Panduan Praktik Klinis
(PPK), atau ketentuan lain yang berlaku.
• Alat yang digunakan untuk skrining DM: Alat pemeriksaan
kadar gula darah (Glukometer untuk kegiatan Posyandu/
Posyandu Prima atau Clinical Chemistry Analyzer di
Puskesmas/FKTP lainnya)
• Tindak lanjut skrining DM dapat dilakukan kunjungan rumah
oleh kader untuk memberikan edukasi.
• Penilaian hasil skrining DM dan tindak lanjutnya:
o Normal:tetappertahankangayahidupsehat
o Prediabetes: edukasi untuk melakukan gaya hidup sehat
dan pemantauan selama 3 bulan
o Diabetes: tindak lanjut dini ke fasilitas pelayanan
kesehatan (Posyandu/Posyandu Prima) atau tatalaksana
sesuai PPK dan peraturan lain yang berlaku (Puskesmas)
14
Skrining Diabetes Melitus
Untuk lansia (60 tahun keatas) dilaksanakan Skrining/Penilaian
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) dilakukan 1x/ tahun
pada saat lansia kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan:
• Lansia sehat dengan kategori mandiri atau lansia dengan
ketergantungan ringan, atau mempunyai penyakit yang
terkontrol, maka akan diberikan pelayanan di ruang kegiatan
lansia dengan berbagai aktifitas seperti latihan fisik,
stimulasi kognitif, edukasi/konseling, PMT, penyuluhan,
interaksi sosial. Setelah itu pasien dapat pulang.
• Bila ditemukan lansia dengan kategori kelompok lansia
dengan ketergantungan sedang, berat atau total, maka
harus mengikuti program layanan perawatan di rumah
(homecare), dapat melibatkan pelaku rawat/ pendamping/
caregiver atau dirujuk ke Rumah Sakit.
Setelah pelayanan klaster 3 (Usia Produktif dan Lansia) selesai,
dilakukan input ke dashboard PWS untuk selanjutnya dilakukan
analisis beban penyakit yang meliputi morbiditas dan cakupan
pelayanan.
Morbiditas yang perlu dianalisis adalah:
• Hipertensi
• Underweight
• Obesitas (umum dan sentral)
• Pre diabetes dan Diabetes Melitus
• Penyakit Infeksi (HIV, TBC)
• Masalah kemandirian pada Lansia
Cakupan pelayanan yang perlu dianalisis meliputi:
• cakupan sasaran pelayanan deteksi dini (skrining) faktor
risiko PTM usia produktif dan lansia
• klien hipertensi yang berobat teratur setiap bulan
• klien diabetes yang berobat teratur setiap bulan
BAB V
KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT
ALUR KERJA KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT
15
Kegiatan dalam klaster penanggulangan penularan penyakit harus mengacu pada Strategi Kewaspadaan Dini
dimanahalinimencakupdeteksidinidenganpenemuankasusbaiksecarapasif danaktif,pemeriksaanlaboratoriumdan
kegiatan surveilans (verifikasi respon). Kegiatan ini akan mencakup kegiatan di dalam gedung maupun diluar gedung
melalui upaya promotif preventif.
Bersama klaster penanggung jawab kasus tersebut
menganalisadataPWSterkaitbebanpenyakitdan
cakupan pelayanan
Merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut
yang diperlukan,yaitu:
Melakukanpencatatandanpelaporanhasilkegiatan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
16
1
2
3
Bekerja sama dengan Posyandu Prima
sebagai jaringan di tingkat desa:
• Melaksanakan investigasi kontak terhadap
kontak serumah dan kontak erat bersama
kader Posyandu setempat.
• Melanjutkan pemberian obat serta
pemantauan minum obat pada kasus TBC
• Pemantauan kemajuan pengobatan
Kunjungan rumah oleh nakes/kader:
• Penemuan kasus aktif dengan investigasi
kontak
• Pengawasan minum obat
• Pelacakan kasus putus obat
• Pemantauan faktor risiko lainnya
• Saat kunjungan rumah dapat dilaksanakan
edukasi terkait informasi dasar terkait TBC
(cara penularan, cara pencegahan,
pengobatan, dan lain-lain)
4
RESPON YANG DILAKSANAKAN KLASTER 4
SAAT DITEMUKAN KASUS TBC:
BERBASIS DIGITAL
Pencatatan pelayanan tiap klaster
dilaksanakan melalui sistem digital
untuk memudahkan kader dan
tenaga kesehatan menginput data,
menggunakan aplikasi Indonesia
Health Services (IHS), Sehat
Indonesiaku (ASIK) dan Citizen
Health App.
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
17
IDENTIFIKASI MISSING
SERVICES
Saat kunjungan rumah oleh kader
melakukan pengecekan catatan
home based record (misal buku
KIA) dan mengidentifikasikan warga
putus pengobatan atau missing
services.
PELIBATAN FKTP LAIN
Dalam penanganan kasus di luar
Puskesmas, pihak FKTP lain
dapat dilibatkan dengan
memberikan input terkait kasus
yang ditangani ke dashboard PWS
dan menerima notifikasi tindak
lanjut terhadap kasus di
wilayahnya.
PELAPORAN SATU
PINTU
Melalui alur integrasi pelayanan
kesehatan, diharapkan Puskesmas
memiliki sistem pencatatan dan
pelaporan satu pintu yaitu melalui
PWS.
PELAPORAN
BERJENJANG
Pelaporan hasil kegiatan
dilakukan/dilaporkan berjenjang
mulai dari komunitas, Puskesmas,
Dinas Kesehatan Kab/Kota dan
Dinas Kesehatan Provinsi.
Kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam implementasi integrasi
layanan di Puskesmas:
BAB VII
PERAN LINTAS SEKTOR
• Lintas Kementerian/Lembaga: Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian,
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup,
Bappenas, BKKBN, BPJS, dll.
• Lingkup Desa : Pemerintah Desa, Posyandu, PKK, LKD
lainnya: RT, RW, Karang Taruna, Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Adat,
Perlindungan Masyarakat (LINMAS), Kelompok Tani
(POKTAN), dll.
• Pakar/Akademisi
• Mitra Pembangunan
• Dunia Usaha
• Media
• dll
18
BAB VIII
PENUTUP
Buku Saku ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan promotif dan preventif
di fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas beserta
jaringannya yaitu Posyandu Prima. Melalui buku saku yang disusun ini, dapat
terlaksana upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, pembangunan
infrastruktur, ketersediaan sarana, prasarana, SDM, serta manajemen pelayanan
kesehatan yang semakin kuat di seluruh layanan primer di Indonesia.
Referensi lengkap dari paket layanan dari masing-masing klaster dapat diakses
pada Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan di Puskesmas melalui link dan barcode
berikut:
https://link.kemkes.go.id/JuknisIntegrasiLayanan
19
LAMPIRAN
CHECKLIST PELAYANAN PADA KLASTER
1) KLASTER IBU, ANAK DAN REMAJA
a. IBU HAMIL
Keterangan:
tanda "v"
wajib
dilakukan/di
periksa. Bila
tidak
dilakukan
maka
dilakukan
pada
kunjungan
selanjutnya
tanda (*)
atas indikasi
20
b. BALITA
• Pelayanan Neonatal Esensial dengan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
21
• Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
22
• Pelayanan Imunisasi Rutin Lengkap
23
• Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Ketika ditemukan klasifikasi merah, maka Posyandu Prima akan merujuk ke Puskesmas/ FKTP untuk mendapat
pemeriksaan oleh dokter
24
c. REMAJA
25
2) KLASTER USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
a. USIA PRODUKTIF
26
27
b. LANSIA
28
29
3) KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT
30
Penanggulangan Penularan Penyakit Tuberkulosis
31
Tim Penyusun
Pengarah:
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
Kontributor:
• Direktorat Tata Kelola Kesmas (Monika Saraswati S, Rima Damayanti, Pramutia H, Lisa)
• Direktorat Gizi dan KIA (Erna Mulati, Inti Mudjiati, Hera Nurlita, Ario Baskoro, Rivani Noor, Dhefi
Ratnawati, Yusuf)
• Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lansia (Kartini R, Julina, Nindya)
• Direktorat Promosi Kesehatan (Imran A Nurali, Hanna Herawati, Ilvalita, Danu)
• Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer (Saddam)
• Direktorat P2PTM (Esti Ari, Sylviana, Andri)
• Direktorat P2PM (Endang Lukitosari, Sulistya, Totok, Lanny, Meilina, Astrid, Hesti, Nur Indah, Hellen,
Ridwan, Astrid, Rainy)
• Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (Triya Novita, Rohani, Sorta, Palge)
• Direktorat Kesehatan Jiwa (Herbet S)
• BKPK (Dyah, Made Dewi, Tince)
Editor:
Rivani Noor, Monika Saraswati S
Diterbitkan oleh:
Kementerian Kesehatan RI
Integrasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

More Related Content

What's hot

Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfrena rasyidah
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekyusup firmawan
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docxSuMarni41
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxsiti romlah
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxukmtgpriok
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)kahfi akhmad
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docRUMI83
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdfJuknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdferpan9
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...Ulfah Hanum
 
Kerangka acuan kegiatan sweeping bpb
Kerangka acuan kegiatan sweeping bpbKerangka acuan kegiatan sweeping bpb
Kerangka acuan kegiatan sweeping bpbyusup firmawan
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukyusup firmawan
 
Pengelolaan posyandu
Pengelolaan posyanduPengelolaan posyandu
Pengelolaan posyanduasih gahayu
 
Kebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasKebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasZakiah dr
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxPatenPisan1
 

What's hot (20)

Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
 
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptxLINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
 
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdfJuknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
 
Kerangka acuan kegiatan sweeping bpb
Kerangka acuan kegiatan sweeping bpbKerangka acuan kegiatan sweeping bpb
Kerangka acuan kegiatan sweeping bpb
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
 
Pengelolaan posyandu
Pengelolaan posyanduPengelolaan posyandu
Pengelolaan posyandu
 
Kebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasKebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmas
 
44. KAK REFRESHING KADER f.docx
44. KAK REFRESHING KADER f.docx44. KAK REFRESHING KADER f.docx
44. KAK REFRESHING KADER f.docx
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 

Similar to Integrasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdfPETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdfMokhamadSuyonoYahya1
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptLastriMarga
 
Simulasi renstra mk
Simulasi renstra mkSimulasi renstra mk
Simulasi renstra mkLee Lee
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfRiaKenangasari
 
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...ovaldokurniawan
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxHanggaraKiran
 
FAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdf
FAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdfFAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdf
FAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdflinamairita
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusSutopo Patriajati
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasipjj_kemenkes
 
1. BUKU PEDOMAN PKP.docx
1. BUKU PEDOMAN PKP.docx1. BUKU PEDOMAN PKP.docx
1. BUKU PEDOMAN PKP.docxherusiswanto25
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxpuskesmastambakaji
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.pptdhytapuriningtyas
 
Modul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataanModul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataanpjj_kemenkes
 
Kepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidan
Kepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidanKepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidan
Kepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidanIrfan Nur
 
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docxMANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docxlaurensiustukan1
 

Similar to Integrasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (20)

PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdfPETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
 
Simulasi renstra mk
Simulasi renstra mkSimulasi renstra mk
Simulasi renstra mk
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
 
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
 
DEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptxDEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptx
 
FAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdf
FAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdfFAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdf
FAQ PMK43_Feb2020.pdf.pdf
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
 
RESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptxRESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptx
 
1. BUKU PEDOMAN PKP.docx
1. BUKU PEDOMAN PKP.docx1. BUKU PEDOMAN PKP.docx
1. BUKU PEDOMAN PKP.docx
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
 
Modul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataanModul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataan
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke  2Pertemuan ke  2
Pertemuan ke 2
 
Kb 3 pelaksanaan
Kb 3 pelaksanaanKb 3 pelaksanaan
Kb 3 pelaksanaan
 
Kepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidan
Kepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidanKepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidan
Kepmenkes 836 menkes-sk-vi-2005-kinerja perawat dan bidan
 
MDGs
MDGsMDGs
MDGs
 
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docxMANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 

Integrasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

  • 1. BUKU SAKU INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KEMENTERIAN KESEHATAN 2022
  • 2. KATA PENGANTAR Pandemi COVID-19 berdampak dan mengguncang sistem kesehatan global dan nasional telah mengantarkan Indonesia pada pilihan menuju jalan perubahan. Kementerian Kesehatan berupaya mewujudkan jalan perubahan tersebut melalui transformasi sistem kesehatan Indonesia yang dilaksanakan di tahun 2022. Kementerian Kesehatan telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan, dimana salah satu pilar utama yaitu transformasi pelayanan primer. Transformasi layanan primer difokuskan untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, seperti memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana, prasarana, SDM, serta memperkuat manajemen di seluruh fasilitas pelayanan primer di tanah air. Transformasi pelayanan kesehatan primer yang akan dijalankan menerapkan konsep kewilayahan difokuskan pada pendekatan siklus hidup serta mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat dusun. Buku saku ini disusun sebagai panduan dalam mengimplementasikan upaya transformasi pelayanan primer di Puskesmas sebagai fasyankes primer yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas. Posyandu Prima, sebagai jaringan Puskesmas, diharapkan semakin berkembang, baik jumlah maupun kualitas pelayanannya sesuai kebutuhan masyarakat. Jakarta, Juni 2022 Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1 B. TUJUAN ................................................................................................................ 4 C. SASARAN ............................................................................................................. 4 BAB II KONSEP INTEGRASI PELAYANAN PRIMER .......................................................... 5 BAB III KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA ............................................... 8 A. ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA ......................... 8 B. PELAYANAN IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS ................................................. 9 C. PELAYANAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH ................................................. 9 D. PELAYANAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA ...................................................... 11 BAB IV KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA .................................. 12 A. ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA .............. 12 B. PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA ..................................................... 13 BAB V KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT ................................. 15 BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN ...................................................................... 17 BAB VII PERAN LINTAS SEKTOR ................................................................................... 18 BAB VIII PENUTUP ......................................................................................................... 19 REFERENSI .................................................................................................................... 19 LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20
  • 4. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang kesehatan sesuai RPJMN 2020-2024 adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, utamanya dalam penguatan pelayanan kesehatan dasar atau Primary Health Care (PHC). Terdapat 6 (enam) pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan Indonesia yaitu: • Transformasi pelayanan primer; • Transformasi pelayanan rujukan; • Transformasi sistem ketahanan kesehatan; • Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; • Transformasi SDM kesehatan; dan • Transformasi teknologi kesehatan. Transformasi pelayanan primer merupakan pilar penting yang dilaksanakan melalui edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelayanan primer. 1 A.
  • 5. +300 ribu unit penyedia Pelayanan Kesehatan Primer dengan fasilitas dan SDM terstandarisasi +270 juta penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan primer berkualitas 100% wilayah dan kondisi kesehatan penduduk termonitor secara berkala 2 Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa Fokus Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer 1 2 3
  • 6. 3 Posyandu Prima adalah Posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di Desa dan Kelurahan Posyandu Prima berasal dari • Puskesmas Pembantu yang sudah ada • Pos Kesehatan Desa yang sudah ada • Pengintegrasian Puskesmas Pembantu dan Poskesdes yang sudah ada • Bagi Desa/ Kelurahan yang tidak memiliki pustu atau poskesdes membentuk Posyandu Prima sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku Persyaratan Posyandu Prima: • Minimal 2 tenaga kesehatan (1 bidan dan 1 perawat) • Memiliki sarpras standar untuk menyediakan layanan Mendukung peran kader sebagai aktivis kesehatan (fokus preventif dan promotif) di komunitas (5 kader per dusun/RT/RW) TRANSFORMASI STRUKTUR KELEMBAGAAN PELAYANAN PRIMER HINGGA KE TINGKAT DESA DAN DUSUN UNTUK MEMPERLUAS JANGKAUAN Perubahan struktural untuk mendukung capaian dan jangkauan pelayanan primer
  • 7. Tujuan Sasaran B. • Tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer • Tenaga kesehatan di Posyandu Prima • Penanggung jawab/pengelola program kesehatan masyarakat di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota • Pemangku kepentingan terkait Buku saku ini disusun sebagai panduan dalam uji coba implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas hingga jejaringnya tingakat desa dan dusun/RT/RW C.
  • 8. BAB II KONSEP INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER 5 Klaster 1: Manajemen Puskesmas Klaster 2: Ibu, Anak,dan Remaja Klaster 3: Usia Produktif dan Lansia Klaster 4: Penanggulangan Penularan Penyakit Klaster pelayanan dikelompokkan sebagai berikut: Pada transformasi pelayanan primer, terdapat perubahan paradigma dalam pelayanan di Puskesmas, tidak lagi hanya berbasis pada penyakit/program, tetapi melalui klaster yang diintervensi oleh semua program sehingga pelayanan di puskesmas akan lebih terintegrasi dan komprehensif. Pada level kecamatan, sistem pelayanan kesehatan primer menjadi tanggung jawab Puskesmas, sedangkan pada level desa, sistem pelayanan kesehatan akan diselenggarakan di Posyandu Prima.
  • 9. ALUR INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER 6
  • 10. Penjelasan Alur Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer: 7 1 2 2 Pasien/klien yang datang berkunjung ke Puskesmas diterima oleh bagian registrasi, setelah ditentukan status kegawatdaruratannya, maka: • Bila kasus gawat darurat, pasien akan segera ditangani oleh IGD/Ruang Bersalin sesuai kemampuan Puskesmas, maupun dirujuk ke FKRTL bila tidak mampu ditangani • Bila kasus tanpa kegawatdaruratan, pasien diarahkan ke klaster pelayanan sesuai dengan siklus hidup, yaitu klaster 2 (Ibu, Anak dan Remaja) atau klaster pelayanan 3 (Usia Produktif dan Lansia) 3 4 Pelayanan pada klaster secara lengkap,meliputi skrining penyakit, tata laksana termasuk pengobatan, konseling, dan pemeriksaan lanjutan (misalnya Laboratorium) dan rujukan FKRTL bila diperlukan. Klaster pelayanan secara langsung akan menginput data terkait kasus yang ditemukan dan ditangani ke dalam Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Data PWS terkait beban penyakit dan cakupan pelayanan akan dievaluasi oleh klaster penanggung jawabnya untuk kemudian direncanakan tindak lanjut yang diperlukan, yaitu: • Bekerja sama dengan Posyandu Prima sebagai jaringan di tingkat desa • Pemantauan rutin dalam kegiatan Posyandu dusun/RT/RW • Kunjungan rumah oleh nakes/ kader Hasil tindak lanjut kemudian dievaluasi kembali dan akan kembali diinput pada PWS. FKTP lain di wilayah kerja Puskesmas juga diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa laporan data terkait penyakit yang ditangani dan cakupan layanan ke dalam PWS.
  • 11. BAB III KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN IBU, ANAK DAN REMAJA 8 Pada pilot project penerapan integrasi pelayanan di klaster 2 akan melihat: • penerapan Antenatal Care (ANC) dan penguatan rujukan ibu hamil berisiko tinggi • penerapan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) termasuk penanganan infeksi TBC, imunisasi rutin lengkap serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada balita • penerapan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) mengacu pada data PWS dan hasil skrining kesehatan dari sekolah
  • 12. PELAYANAN IBU HAMIL PELAYANAN BALITA Pelayanan Antenatal Terpadu (ANC TERPADU) 1. Pelayanan Neonatal Esensial • Pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif dan sesuai standar, (10 T) dilakukan minimal 6 kali dengan distribusi waktu: 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu) 2 kalipadatrimesterke-2(>12minggu- 24minggu),dan 3 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya). • Ibu hamil harus kontak dengan dokter minimal 2 kali, 1 kali di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3. • Pelayanan ANC oleh dokter termasuk pemeriksaan ultrasonografi (USG). • Diluar jadwal pemeriksaan antenatal oleh dokter, ANC dapat dilaksanakan di Posyandu Prima oleh bidan/perawat. • Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan melakukan deteksi dini masalah gizi, faktor risiko, komplikasi kebidanan, gangguan jiwa, penyakit menular dan tidak menular yang dialami ibu hamil serta melakukan tata laksana secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan bersih dan aman. • Saat kunjungan rumah, kader dapat berperan memberikan edukasi, pendataan ibu hamil, deteksi ibu hamil beresiko (4T), pemantauan dan pendampingan ibu hamil, serta sweeping dan edukasi tanda bahaya kehamilan. 9 • Kegiatan pelayanan neonatal esensial terdiri dari: o Kunjungan Neonatal (KN 1 s.d KN 3) menerapkan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) o Edukasi perawatan neonatal termasuk IMD, pemberian ASI ekslusif dan dan konseling oleh bidan/perawat. • Bidan/perawat melaksanakan pelayanan neonatal esensial terintegrasi dengan Kunjungan Nifas (KF 1 s.d KF 4) baik di Puskesmas, Posyandu Prima dan kunjungan rumah. • Kader melalui kunjungan rumah untuk sweeping, memberikan edukasi terkait perawatan neonatal, dan pemberian ASI eksklusif. 2. Imunisasi Rutin Lengkap • Layanan imunisasi rutin lengkap pada balita terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. • Bidan/perawat di Puskesmas dan Posyandu Prima (layanan dan event) melaksanakan imunisasi dan hasilnya dicatat dan dipantau pada tabel imunisasi dalam buku KIA. • Kader melalui kunjungan rumah melaksanakan sweeping dan edukasi Imunisasi Rutin Lengkap.
  • 13. PELAYANAN BALITA • Pemantauanpertumbuhandanperkembanganterdiridari: o Pemeriksaan antropometri: penimbangan berat badan, pengukuran panjang/tinggi badan, Lingkar Lengan Atas (LiLA) dan Lingkar Kepala (LK) yang dicatat serta diplot dalam KMS dalam buku KIA o Pemeriksaan perkembangan menggunakan ceklist perkembangan sesuai usia dalam buku KIA o Interpretasi hasil pemantauan tumbuh kembang Edukasi/konseling menggunakan buku KIA, atau media lainnya (leaflet, poster, lembar balik) o Rujukanbalitaberisikomasalahgizidanperkembangan • Tenaga kesehatan (dokter/bidan/perawat/ahli gizi) berkolaborasi menindaklanjuti hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk mencari adakah penyakit atau kondisi lainnya yang mendasari sebagai etiologi masalah gizi. • Setelah balita memasuki episode sembuh (jika sebelumnya ada penyakit penyerta), maka dapat dilakukan penilaian perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Puskesmas dan Posyandu Prima. • Kader melalui event Posyandu dan kunjungan rumah untuk sweeping, pemantauan dan edukasi tumbuh kembang. • MTBS bertujuan untuk mengurangi kematian, kesakitan dan kecacatan pada balita • Penerapan MTBS memperhatikan secara cepat semua gejala anak sakit, sehingga segera dapat ditentukan apakah anak dalam keadaan sakit berat dan perlu segera dirujuk. • Penyakit infeksi yang banyak dialami balita diantaranya TBC, diare dan pneumonia. Untuk itu perlu dilaksanakan skrining pada pasien balita yang bergejala maupun berisiko. • Deteksi dini dan penanganan kasus sesuai MTBS mengacu Buku Bagan MTBS dan Formulir Pencatatan yang dilaksanakan oleh bidan/perawat di Puskesmas atau Posyandu Prima. • Kader melaksanakan kunjungan rumah untuk sweeping balita yang tidak melakukan kunjungan ulang. 10 4. Pelayanan Pengobatan Dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit 3. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
  • 14. Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang dilakukan di dalam gedung bersifat one stop service yang terdiri dari: • Deteksi dini penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan pendekatan anamnesis HEEADSSS (Home, Education & Employment, Eating & Exercise, Activities & Peer Relationships, Drug use, Sexuality, Suicide and Depression, Safety) yang bertujuan untuk mengetahui riwayat psikososial dan risiko kesehatanseorangremaja • Penyakit infeksi yang sering dialami usia sekolah dan remaja diantaranya TBC, HIV, IMS, dll. Untuk itu perlu dilaksanakan skriningpadapasienremajayangbergejala maupun berisiko. • Pemeriksaan penunjang bila diperlukan. • Tatalaksana sesuai diagnosa penyakit dan risiko masalah kesehatan, meliputi: o Tatalaksana medis berupa tindakan atau pengobatan o Pemberian informasi dan edukasi terkait masalah kesehatan yang dialami remaja o Konseling melalui penguatan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) • Pembinaan konselor remaja dan dokter kecil untuk meningkatkan partisipasi remaja • Pelayanan rujukan medis, sosial termasuk rujukan hukum bagi remaja yang mengalami kasus kekerasan Setelah pelayanan klaster 2 (Ibu, Anak dan Remaja) selesai, dilakukan input ke dashboard PWS untuk selanjutnya dilakukan analisis beban penyakit yang meliputi morbiditas dan cakupan pelayanan. Morbiditas yang perlu dianalisis adalah: • Ibu hamil anemia, ibu hamil KEK, ibu hamil hipertensi, ibu hamil DM, ibu hamil dengan penyakit infeksi (TBC, malaria, HIV, Hepatitis, COVID-19). • BBLR, Neonatus SHK+, icteric, HIV, dirujuk, bayi dan balita dengan penyakit infeksi (TBC, diare, pneumonia), kontak erat TB, masalah gizi dan perkembangan (tidak naik BB, gizi kurang, gizi buruk, stunting, obesitas, masalah perkembangan). • Remaja anemia, underweight, remaja hipertensi, remaja DM, remaja dengan penyakit infeksi (TBC) Cakupan pelayanan yang perlu dianalisis meliputi: Jumlah ibu hamil ANC terpadu, Persentase K1, K2, K3, K4, K5, K6, K1 10 T, K1 dengan USG, K5 dengan USG, K6 10T. pelayanan neonatal esensial (KN1, KN2, KN3), IMD, Vit.K, Bayi baru lahir dengan Hb0 <24 jam, Bayi baru lahir dengan Hb0 dibawah 7 hari, Jumlah bayi dan balita di timbang bulan ini, jumlah bayi dan balita dipantau perkembangan bulan ini, balita gizi kurang dapat PMT, balita gizi buruk dirujuk, balita mendapat vitamin A, cakupan imunisasi dasar dan lanjutan, balita dilayani MTBM dan MTBS, remaja mendapat skrining kesehatan, mendapatkan TTD, dan mengkonsumsi TTD. PELAYANAN REMAJA Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja 11
  • 15. BAB IV KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA ALUR KERJA KLASTER PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA 12 Pada pilot project penerapan integrasi pelayanan di klaster 3 akan melihat: Penguatan pelayanan terpadu PTM termasuk deteksi faktor risiko dan kepatuhan pengobatan PTM (Hipertensi dan DM) serta skrining pengkajian paripurna pasien geriatri (P3G).
  • 16. PELAYANAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA • Sasaran: penduduk usia > 15 tahun • Frekuensi: Kegiatan dilaksanakan secara rutin dan berkala untuk memudahkan masyarakat menjangkau layanan dan berdampak pada keberhasilan pencapaian target. • Skrining hipertensi dapat dilakukan di Posbindu PTM/Posyandu/Pos UKK, Komunitas, Sekolah, Kampus, Instansi/ tempat kerja dan fasyankes atau laboratorium klinik swasta, komunitas, sekolah, kampus, instansi/ tempat kerja dan serta tempat-tempat umum lainnya, melalui pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter digital. • Di komunitas deteksi dini hipertensi dilakukan oleh kader terlatih dan penegakan diagnosis dilakukan di Puskesmas/ FKTP. Tindak lanjut penilaian hasil skrining Hipertensi: o Normal: tetappertahankangayahidupsehat o Normal Tinggi: edukasi untuk melakukan gaya hidup sehat dan pemantauan setiap bulan o Hipertensi: tindak lanjut dini ke fasilitas pelayanan kesehatan (Posyandu/Posyandu Prima) atau tatalaksana sesuai PPK dan peraturan lain yang berlaku (Puskesmas) • Disamping pemeriksaan tekanan darah, di Puskesmas pada pasien hipertensi usia 40 tahun keatas juga dilakukan pemeriksaan deteksi dini komplikasi pada organ target untuk melihat kemungkinan komplikasi penyakit jantung, stroke dan kelainan ginjal: o Pemeriksaan mata dengan funduskopi o EKG dan laboratorium yaitu profil lipid untuk mengetahui dyslipidemia o Urinalisis untuk menilai albuminuria, ureum dan kreatinin. • Tindak lanjut skrining dilakukan konseling perubahan perilaku untuk lebih sehat, seperti gizi seimbang, aktivitas fisik, layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) dan terapi yang sesuai Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK). Kunjungan rumah oleh kaderuntukmemberikan edukasi bila pasien tidak datang 2 kali. 13 Skrining Hipertensi
  • 17. • Sasaran usia skrining > 15 tahun • Penapisan dilakukan untuk usia > 15 tahun dengan faktor risiko PTM obesitas dan atau obesitas sentral, dan atau tekanan darah tinggi. • Skrining DM di Posyandu dan FKTP dilakukan 1 tahun sekali: o Pada saat kegiatan Posyandu oleh kader terlatih dan penegakan diagnosa dilakukan di FKTP. o Skrining di Posyandu Prima dan FKTP dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, mengacu pada Panduan Praktik Klinis (PPK), atau ketentuan lain yang berlaku. • Alat yang digunakan untuk skrining DM: Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer untuk kegiatan Posyandu/ Posyandu Prima atau Clinical Chemistry Analyzer di Puskesmas/FKTP lainnya) • Tindak lanjut skrining DM dapat dilakukan kunjungan rumah oleh kader untuk memberikan edukasi. • Penilaian hasil skrining DM dan tindak lanjutnya: o Normal:tetappertahankangayahidupsehat o Prediabetes: edukasi untuk melakukan gaya hidup sehat dan pemantauan selama 3 bulan o Diabetes: tindak lanjut dini ke fasilitas pelayanan kesehatan (Posyandu/Posyandu Prima) atau tatalaksana sesuai PPK dan peraturan lain yang berlaku (Puskesmas) 14 Skrining Diabetes Melitus Untuk lansia (60 tahun keatas) dilaksanakan Skrining/Penilaian Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) dilakukan 1x/ tahun pada saat lansia kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan: • Lansia sehat dengan kategori mandiri atau lansia dengan ketergantungan ringan, atau mempunyai penyakit yang terkontrol, maka akan diberikan pelayanan di ruang kegiatan lansia dengan berbagai aktifitas seperti latihan fisik, stimulasi kognitif, edukasi/konseling, PMT, penyuluhan, interaksi sosial. Setelah itu pasien dapat pulang. • Bila ditemukan lansia dengan kategori kelompok lansia dengan ketergantungan sedang, berat atau total, maka harus mengikuti program layanan perawatan di rumah (homecare), dapat melibatkan pelaku rawat/ pendamping/ caregiver atau dirujuk ke Rumah Sakit. Setelah pelayanan klaster 3 (Usia Produktif dan Lansia) selesai, dilakukan input ke dashboard PWS untuk selanjutnya dilakukan analisis beban penyakit yang meliputi morbiditas dan cakupan pelayanan. Morbiditas yang perlu dianalisis adalah: • Hipertensi • Underweight • Obesitas (umum dan sentral) • Pre diabetes dan Diabetes Melitus • Penyakit Infeksi (HIV, TBC) • Masalah kemandirian pada Lansia Cakupan pelayanan yang perlu dianalisis meliputi: • cakupan sasaran pelayanan deteksi dini (skrining) faktor risiko PTM usia produktif dan lansia • klien hipertensi yang berobat teratur setiap bulan • klien diabetes yang berobat teratur setiap bulan
  • 18. BAB V KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT ALUR KERJA KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT 15 Kegiatan dalam klaster penanggulangan penularan penyakit harus mengacu pada Strategi Kewaspadaan Dini dimanahalinimencakupdeteksidinidenganpenemuankasusbaiksecarapasif danaktif,pemeriksaanlaboratoriumdan kegiatan surveilans (verifikasi respon). Kegiatan ini akan mencakup kegiatan di dalam gedung maupun diluar gedung melalui upaya promotif preventif.
  • 19. Bersama klaster penanggung jawab kasus tersebut menganalisadataPWSterkaitbebanpenyakitdan cakupan pelayanan Merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut yang diperlukan,yaitu: Melakukanpencatatandanpelaporanhasilkegiatan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan 16 1 2 3 Bekerja sama dengan Posyandu Prima sebagai jaringan di tingkat desa: • Melaksanakan investigasi kontak terhadap kontak serumah dan kontak erat bersama kader Posyandu setempat. • Melanjutkan pemberian obat serta pemantauan minum obat pada kasus TBC • Pemantauan kemajuan pengobatan Kunjungan rumah oleh nakes/kader: • Penemuan kasus aktif dengan investigasi kontak • Pengawasan minum obat • Pelacakan kasus putus obat • Pemantauan faktor risiko lainnya • Saat kunjungan rumah dapat dilaksanakan edukasi terkait informasi dasar terkait TBC (cara penularan, cara pencegahan, pengobatan, dan lain-lain) 4 RESPON YANG DILAKSANAKAN KLASTER 4 SAAT DITEMUKAN KASUS TBC:
  • 20. BERBASIS DIGITAL Pencatatan pelayanan tiap klaster dilaksanakan melalui sistem digital untuk memudahkan kader dan tenaga kesehatan menginput data, menggunakan aplikasi Indonesia Health Services (IHS), Sehat Indonesiaku (ASIK) dan Citizen Health App. BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN 17 IDENTIFIKASI MISSING SERVICES Saat kunjungan rumah oleh kader melakukan pengecekan catatan home based record (misal buku KIA) dan mengidentifikasikan warga putus pengobatan atau missing services. PELIBATAN FKTP LAIN Dalam penanganan kasus di luar Puskesmas, pihak FKTP lain dapat dilibatkan dengan memberikan input terkait kasus yang ditangani ke dashboard PWS dan menerima notifikasi tindak lanjut terhadap kasus di wilayahnya. PELAPORAN SATU PINTU Melalui alur integrasi pelayanan kesehatan, diharapkan Puskesmas memiliki sistem pencatatan dan pelaporan satu pintu yaitu melalui PWS. PELAPORAN BERJENJANG Pelaporan hasil kegiatan dilakukan/dilaporkan berjenjang mulai dari komunitas, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi.
  • 21. Kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam implementasi integrasi layanan di Puskesmas: BAB VII PERAN LINTAS SEKTOR • Lintas Kementerian/Lembaga: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Bappenas, BKKBN, BPJS, dll. • Lingkup Desa : Pemerintah Desa, Posyandu, PKK, LKD lainnya: RT, RW, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Adat, Perlindungan Masyarakat (LINMAS), Kelompok Tani (POKTAN), dll. • Pakar/Akademisi • Mitra Pembangunan • Dunia Usaha • Media • dll 18
  • 22. BAB VIII PENUTUP Buku Saku ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas beserta jaringannya yaitu Posyandu Prima. Melalui buku saku yang disusun ini, dapat terlaksana upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, pembangunan infrastruktur, ketersediaan sarana, prasarana, SDM, serta manajemen pelayanan kesehatan yang semakin kuat di seluruh layanan primer di Indonesia. Referensi lengkap dari paket layanan dari masing-masing klaster dapat diakses pada Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan di Puskesmas melalui link dan barcode berikut: https://link.kemkes.go.id/JuknisIntegrasiLayanan 19
  • 23. LAMPIRAN CHECKLIST PELAYANAN PADA KLASTER 1) KLASTER IBU, ANAK DAN REMAJA a. IBU HAMIL Keterangan: tanda "v" wajib dilakukan/di periksa. Bila tidak dilakukan maka dilakukan pada kunjungan selanjutnya tanda (*) atas indikasi 20
  • 24. b. BALITA • Pelayanan Neonatal Esensial dengan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) 21
  • 25. • Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 22
  • 26. • Pelayanan Imunisasi Rutin Lengkap 23
  • 27. • Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit Ketika ditemukan klasifikasi merah, maka Posyandu Prima akan merujuk ke Puskesmas/ FKTP untuk mendapat pemeriksaan oleh dokter 24
  • 29. 2) KLASTER USIA PRODUKTIF DAN LANSIA a. USIA PRODUKTIF 26
  • 30. 27
  • 32. 29
  • 33. 3) KLASTER PENANGGULANGAN PENULARAN PENYAKIT 30
  • 35. Tim Penyusun Pengarah: Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kontributor: • Direktorat Tata Kelola Kesmas (Monika Saraswati S, Rima Damayanti, Pramutia H, Lisa) • Direktorat Gizi dan KIA (Erna Mulati, Inti Mudjiati, Hera Nurlita, Ario Baskoro, Rivani Noor, Dhefi Ratnawati, Yusuf) • Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lansia (Kartini R, Julina, Nindya) • Direktorat Promosi Kesehatan (Imran A Nurali, Hanna Herawati, Ilvalita, Danu) • Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer (Saddam) • Direktorat P2PTM (Esti Ari, Sylviana, Andri) • Direktorat P2PM (Endang Lukitosari, Sulistya, Totok, Lanny, Meilina, Astrid, Hesti, Nur Indah, Hellen, Ridwan, Astrid, Rainy) • Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (Triya Novita, Rohani, Sorta, Palge) • Direktorat Kesehatan Jiwa (Herbet S) • BKPK (Dyah, Made Dewi, Tince) Editor: Rivani Noor, Monika Saraswati S Diterbitkan oleh: Kementerian Kesehatan RI