2. Pendahuluan
• Nyeri punggung pada anak banyak di jumpai
• Biasanya kasus yang mendasarinya adalah kasus yang sangat
serius
• Perlu ke hati-hatian dalam mendiagnosis nya
• Sangat penting dalam menetukan Etiologi nya, men diagnosis juga
dalam management nya, karena sangat bervariasi
• Pada anak yang lebih muda dengan perjalanan penyakit yang
kronis kemungkinan suatu penyakit yang sangat serius
• Sering terlambat mendiagnosis dan terlambat pula
penanganannya
3. Epidemiologi
• Tidak ada data yang spesifik
• 30 % insidensi anak dg Nyeri punggung yang datang ke dokter
• Nyeri punggung persisten, menunjukkan kasus yang sangatserius
• 1 dari 5 anak usia sekolah memiliki keluhan nyeri punggung
• Lebih banyak terjadi pada usia 14-16 thn (jugapada 8-10 thn)
• Anal perempuan > anak laki-laki
• Dapat pula berhubungan dengan riwayat keluarga nya atau saudara sekandung
4. Etiologi
Anak yang lebih tua
• Overusedan backstrain atau cedera
pada otot & ligament
• Cedera discus, herniasi discus,
Scheuermann’ Disease (atau Juvenile
disc disorder)
• Fraktur Vertebra
• Spondylolysis
5.
6. • Anak usia muda dan yang lebih tua
• Infeksi < 10thn
• Discitis
• Qsteomyelitis
• Tumor tulang, primerjarang
• Ewing Sarcoma
• Aneurisma bone cyst
• Osteoblastoma jinak
• Osteoid Osteoma
• lymphoma primer===sangat jarang
8. Ewing Sarcoma
• Bone. develops in the leg, pelvis, rib, arm, or spine.
• Soft tissue. the thigh, pelvis, spine, chest wall, or foot.
• 1% of all childhood cancers.
• The ages of 10 and 20.
• White people.
• The 5-year survival rate : 76% < 15 yo & 60% 15 - 19 yo.
• Clinical manifestation:
• Stiffness, pain, swelling, or tenderness in the bone or in the tissue
surrounding the bone. Pain can come and go and be less severe at night.
• A lump near the surface of the skin that may feel warm and soft to the touch.
• A fever that does not go away.
• A broken bone that happens without an injury. A tumor growing
• Treatment:
• radiation therapy.
• Bone marrow transplantation/stem cell transplantation
9.
10.
11. Anamnesis
• Perlu hati hati dan sangat detail
untuk menanyakan hal2 :
• Sifat nyeri
• Frekuensi, durasi dan derajat nyeri
• Onset
• Apakah sudah di derita cukup lama, nyeri
peristen
• Severity
• Disertai demam, penurunan BB,
• Mengganggu aktifitas sehari2 / tidur
12. Anamnesis….lanjutan
• Adanya gejala neurologis:
• Kelemahan
• Parestesi
• Gangguan berjalan
• Gangguang BAB/BAK
• RPD : Artritis, trauma
• RPK : Artritis, Scoliosis
• Kegiatan : OR (ekstrim, diving, bowling) Tas
sekolah, aktifitas lainnya
13. Pemeriksaan Klinis
• Lokalisasi & evaluasi nyeri
• Nyeri tender point
• Inspeksi : deformitas, kelemahan, scoliosis
• Cara berjalan
• Px. Neurologis: kekuatan, tonus, refleks, sensibilitas
14. Perlu Perhatian serius
• < 4 th
• Gejala prsisten > 4 minggu
• Ada gangguan fungsi lainnya
• Gejala sistemik : demam, penurunan BB
• Perburukan nyeri
• gejala neurologis
• Adanya scoliosis baru
• Kekakuan tulang belakang
15.
16. Pemeriksaan Penunjang
• Simpel test : darah rutin, X ray,
Bila lebih serius
• Blood test:
• CRP, LED
• Rheumatik faktor,
• Ureum, elektrolit
• Fungsi hati
• Amylase
• Radiology:
• Plain X Ray AP/Lat
• CT Scan
• MRI
• SPECT Bone scan
17. Diagnosis Banding
• Scheuermann’ Disease
(Juvenile Khyposis)
• Anak laki2 > anak perempuan
• 13 –16 th (Jarang < 10 th)
• Nyeri punggung intermitten
(tumpul, tajam)
• Membaik dengan istirahat
• Dapat terlihat khyposis
• Terdapat Hamstring
18. Fraktur Vertebra
• Sering dijumpai pada spondylolysis Lumbar (unilateral/bilateral)
• Sering dijumpai pada atlit2 remaja
• Usia 11 – 17 th
• Olah raga yang dengan fleksi & ekstensi ber ulang2, sprt:
• Gymnastic
• diving,
• angkatberat,
• dayung,
• tenis,
• cricket
• sepak bola
19. • 25% Spondylolysis dapat berkembang menjadi
Spondylolystesis
• Atlit lebih remaja
• Dapat berhubungan dg Spina bifida (5-10% populasi)
• Sering asimtomatik
• Gejala dapat terlihat dengan bertambah besarnya spurt
• Biasanya local pain
• Diperparah dengan aktifitas ekstensi dan rotasi
20. • Nyeri membaik dengan istirahat
• Nyeri sifatnya tajam, dpt menjalar sampai bokong,
derajat ringan sampai sedang
• Pada Px :
• waddling gait, berhubungan dengan kekakuan hamstring,
• lordosis
• klasik: Phalen-Dickson sign (+)
• Berjalan dengan posisi Lutut fleksi
& Panggulfleksi (bisa dijumpai bila
terdapat spondylolystesis)
21. • Tes untuk Spondylolisis
• STORKTest :berdiri pada 1 kaki pada posisi lumbal ekstensi muncul pain
pada ipsilateral dandi daerah lesi interarticularis
• SPECT scanning sangat sensitive utk spondylolysis
22. Infeksi
• Osteomyelitis; kumanpyogenic pada vertebra sering dijumpai
• Onset akut
• Anak terlihat lemah
• Demam
• Nyeri punggung disertai kekakuan
• Gerakan terbatas
• Sulit berjalan, berjalan dengan bantuan
• Spine tenderness
• Lab : Leukositosis, LED & CRP meningkat
• Dpt di deteksi dengan CT scan atau MRI
23.
24. Ankylosis Spondylitis
• Puncaknya usia 15- 30 th
• Nyeri nya gradual :lebih buruk pagi haridan dapat berkurang di siang hari
• Nyeri berkurang dengan beraktifitas danmeningkat bila istirahat
26. Overuse
• Nyeri punggung yang tidak spesifik
• Trauma pada otot2 & ligament
• Dapat membaik dgistirahat
• Kadangberhubungan dgspondylolisis
27. RED FLAGS
• Usia sangat muda
• Nyeri persisten dan semakin meningkat
• BB turun
• Demam
• Radicular pain
• Gangguan BAK/BAB
• TIDAK ada perbaikan setelah diberikan terapi selama 2
bulan
28. Penata laksanaan
• Dapat membaik dengan sendiri
• Apabila penyebabnya hanya karena over use strain
• Konfirmasi Diagnosis dan menyingkirkan penyebab serius
• Analgetik sederhana
• Prefentif : edukasi penggunaan backpack,
OR ekstrim, fisioterapi, exercise
• Deteksi dini penyebab yang serius
29. • Nyeri neuropatik pada anak dengan cancer memiliki prevalensi yang
tinggi
• Belum banyak data/ studi yang dapat digunakan sebagai acuan
• Terapi: NSAID, opioid, gabapentinoid (Pregabalin), amitriptilin
• non farmakologik (rehabilitasi)
30. (lanjutan)
• Friedrichsdorf SJ & Nugent AP. Management of Neuropathic Pain in Children with Cancer. Walters Kluwer Health, Lippincott Williams &
Wilkins, 7(2): 1751-4258. 2013.
31. Segera di rujuk bila
• Nyeri menetap beberapa minggu
• Usia < 11 th
• Nyeri bertambah hebat dan memburuk
• Demam
• Ada defisit neurologis
• Terdapat kaku punggung
34. Preventif
• Edukasi kesehatan tulang punggung
• Penggunaan Backpack :
• harus dibatasi berat 10-15 BB
• Jangan membawa pada 1 sisi
bahu
• Gunakan bahan yang ringan
• Mempunyai roda
• Sekolah menyiapkan locker
• Tidak olah raga ekstrim (diving, gymnastic,
bowling dll)
36. Rehabilitasi
• Lebih utama
• Exercise of the spine
• Tujuan: otot2 tulang belakang, perut, panggul, paha
kuat dan fleksibel
• bisa dengan berjalan, jogging, bersepeda, berenang
37.
38.
39.
40.
41. Summary
• Nyeri punggung bisa terjadi pada anak
• Pada remaja ; anak perempuan > anak laki
• Berhubungan dengan : Berat tas sekolah, riwayat
keluarga
• RED FLAGS
• MRI diperlukan untuk investigasi
• Rehabilitasi
• Edukasi