SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Dosen : Rusana, Sp. Kep. An.
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Anah Nur A (108114015)
2. Tuminah (108114016)
3. Mey Ferdita (108114017)
4. Khasbulloh (108114018)
5. Joni Koswara (108114019)
6. Rachmawati N K(108114020)
7. Nilam Marwati (108114021)
8. Retno Dwi J (108114022)
9. Irma Susrini (108114023)
10. Rizki Sefriyanto (108114024)
11. Iqbal Aziz (108114025)
12. Rizki Noorfian M (108114026)
13. Indra Hartono (108114027)
14. Luciana rahmawati (108114028)
15. Safitri Dewi (108114029)
16. Eka Mailina I (108114030)
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Standar Asuhan Keperawatan yang diberlakukan melalui SK Dirjen Yan Med
No.YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993. Standar Asuhan Keperawatan merupakan alat ukur
untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Standar
pelayanan dan standar asuhan keperawatan tersebut harus diterapkan secara bertahap.
Standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan tersebut berfungsi sebagai alat ukur
untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan/asuhan keperawatan
yang diselenggarkan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut. Bila pelayanannya sudah mengikuti
dan sesuai dengan persyaratan maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan paling sedikit
sudah dapat dipertanggungjawabkan maka dapat dikatakan bahwa mutu pelayanannya
juga harus dianggap baik. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan standar ini,
perlu dilakukan penilaian secara obyektif dengan menggunakan metode dan instrumen
penilaian yang baku.
SK Dirjen Yanmed No. YM. 00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang standar asuhan
keperawatan Hartanti, (2010). Jelas sekali dinyatakan bahwa rekam medik dokter maupun
catatan paramedik atau catatan petugas kesehatan lain yang berkolaborasi melakukan
upaya pelayanan kesehatan, berdasarkan Permenkes tersebut dokumentasi keperawatan
memang diakui eksistensinya setara dengan dokumentasi medik lainnya.
Instrument evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan menurut DepKes, 1998 yaitu :
1. Pedoman studi dokumentasi asuhan keperawatan yang selanjutnya disebut instrumen A
2. Angket yang ditujukan kepada pasien dan keluarga untuk memperoleh gambaran tentang
persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan yang selanjutnya disebut instrumentB
3. Pedoman observasi pelaksanaan tindakan keperawatan selanjutnya disebut instrumen C
B. Tujuan SAK
Tujuan standar keperawatan menurut Gillies (1989):
1. Meningkatkan asuhan keperawatan
2. Mengurangi biaya asuhan keperawatan
3. Melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien
dari tindakan yang tidak terapeutik
Publikasi standar-standar keperawatan menngkatkan kualitas keperawatan dengan
cara memfokuskan upaya para perawat kearah sasaran yang memadai serta mempertinggi
motivasi mereka kearah pencapaian sasaran. Publikasi standar-standar juga dapat
menurunkan biaya-biaya perawatan dengan cara mengurangi aktivitas-aktivitas
keperawatan yang tidak penting.
C. Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit
Berdasarkan SK Dirjen Yan Med No : YM.00.03.2.6.7637 yang dikutip oleh
Nursalam (2009), bahwa perawat yang bertugas di pelayanan (rumah sakit) baik
pemerintah maupun swasta, haruslah melaksanakan standar asuhan keperawatan yang ada
di rumah sakit adalah sebagai berikut :
1. Standar 1 : Falsafah Keperawatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat berkeyakinan bahwa :
a. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biopsikososial dan spiritual
yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian
asuhan keperawatan.
b. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang membutuhkan
dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama, kepercayaan, dan statusnya di
setiap tempat pelayanan kesehatan.
c. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien
atau keluarga.
e. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan
keperawatan.
f. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus-menerus
untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan keperawatan.
2. Standar 2 : Tujuan Asuhan Keperawatan
a. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang
memerlukan pelayanan kesehatan, sesuai dengan sistem kesehatan nasional.
b. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
mengurangi atau menghilangkan kesenjangan.
c. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
d. Memberi kesempatan kepada semua tenaga perawatan untuk mengembangkan
tingkat kemampuan profesionalnya.
e. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan.
f. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
g. Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan
pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan.
h. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan
perkembangan pribadi tenaga keperawatan.
3. Standar 3 : Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan data dengan kriteria kelengkapan data, sistematis, menggunakan
format aktual dan valid.
b. Pengelompokan data dengan kriteria data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
c. Perumusan masalah dengan kriteria kesenjangan antara status kesehatan dengan
norma dan pola fungsi kehidupan.
4. Standar 4 : Diagnosis Keperawatan
a. Status kesehatan dibandingkan dengan norma untuk menentukan kesenjangan.
b. Diagnosis keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan pemenuhan
kebutuhan pasien.
c. Diagnosis keperawatan dibuat dengan wewenang perawat.
d. Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari masalah, penyebab, gejala atau tanda
(PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
e. Diagnosis keperawatan aktual untuk perumusan status kesehatan pasien yang sudah
nyata terjadi.
f. Diagnosis keperawatan potensial untuk perumusan masalah status kesehatan pasien
yang kemungkinan besar akan terjadi, apabila tidak dilakukan upaya pencegahan.
5. Standar 5 : Perencanaan Keperawatan
a. Prioritas masalah dengan kriteria masalah yang mengancam kehidupan yang
merupakan prioritas pertama, masalah-masalah yang mengancam kesehatan
seseorang adalah prioritas kedua, masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku
merupakan prioritas ketiga.
b. Tujuan asuhan keperawatan dengan kriteria, tujuan dirumuskan secara singkat dan
jelas. Disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, spesifik pada diagnosis
keperawatan dapat diukur, realistik atau dapat dicapai menggunakan komponen
yang terdiri dari subjek perilaku pasien, kondisi pasien dan kriteria tujuan.
6. Standar 6 : Intervensi Keperawatan
a. Memenuhi kebutuhan oksigen diantaranya :
1) Memberikan oksigen, dengan kriteria menyiapkan lingkungan bebas asap rokok
dan membatasi pengunjung, menyiapkan pasien, kelengkapan alat, penggunaan
alat secara tepat dan benar, dosis sesuai dengan program pengobatan, cara
pemberian tepat guna, pemberian masker oksigen pada bayi matanya ditutup
dengan kasa dan observasi tanda vital selama pemberian oksigen.
2) Menyiapkan pasien praoperasi tracheostomi dengan kriteria memberi formulir
persetujuan operasi kepada pasien atau keluarga diisi dan ditanda tangani,
mencukur daerah yang akan dioperasi, memberi kompres desinfektan pada daerah
yang akan dioperasi, memberikan obat sesuai dengan program pengobatan,
mengganti pakaian pasien dengan menyiapkan pakaian khusus dan observasi
tanda vital
3) Menyiapkan pasien untuk pemasangan WSD (water seal drainage) dengan
kriteria memberi formulir persetujuan operasi kepada pasien atau keluarga untuk
diisi dan ditanda tangani, mencukur daerah inter costae yang akan dipasang WSD,
memberi obat sebelum pemasangan WSD sesuai dengan program pengobatan,
mengganti pakaian pasien dengan pakaian khusus dan observasi tanda vital.
4) Menyiapkan pasien untuk pemasangan endotrakheal tube dengan kriteria
menyiapkan endotracheal tube steril dengan ukuran yang tepat, mengatur posisi
pasien dan melakukan observasi tanda vital.
5) Melakukan resusitasi dengan kriteria menyiapkan kelengkapan alat resusitasi,
memberikan alas yang keras atau papan resusitasi (resusitation back) pada daerah
punggung, mengatur posisi pasien, membantu atau melaksanakan resusitasi,
melakukan observasi tanda vital dan respons pasien.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit :
1) Memberikan makan peroral dengan kriteria menyiapkan lingkungan, memeriksa
ulang, mengatur posisi pasien, membantu pasien sesuai dengan kondisinya,
melakukan observasi nafsu makan dan mencatat porsi makan yang dihabiskan.
2) Memberi minum peroral dengan kriteria memeriksa ulang jumlah dan jenis
minuman, membantu pasien minum, melakukan observasi respons pasien dan
mencatat jumlah cairan yang diminum.
3) Memberi makan dengan melalui naso gastric dengan kriteria menyiapkan NGT
dengan ukuran yang tepat, memeriksa ulang diet, mengatur posisi, mengukur
NGT yang akan dimasukkan, melakukan tes ketepatan masuknya NGT dan
difiksasi, memasukkan makanan melalui corong secara pelan dan hati-hati dan
melakukan observasi.
4) Melaksanakan terapi parenteral dengan memberi cairan melalui infus dengan
kriteria melengkapi alat dan infus set sesuai dengan umur dan kondisi,
memeriksa jenis cairan, mengatur posisi, mendesinfektan kulit pada lokasi
pemasangan infus, membebaskan selang infus dari udara, memeriksa ketepatan
masuknya jarum dalam vena dan difiksasi, memasang kasa steril di bawah dan
di atas jarum, mengatur tetesan cairan sesuai dengan program pengobatan,
melakukan observasi dan mencatat pemasukan.
c. Memenuhi kebutuhan eliminasi :
1) Membantu memperlancar buang air kecil dengan kriteria memeriksa keadaan
kandung kencing, melatih untuk buang air kecil, memenuhi kebutuhan cairan
yang cukup dan melakukan observasi keinginan buang air kecil.
2) Membantu buang air kecil dan buang besar dengan kriteria menyiapkan
lingkungan, kelengkapan alat yang bersih dan kering, memasang pispot atau
urinal sehingga pasien merasakan nyaman, mencatat kelainan urine atau feces
dan melakukan observasi.
3) Melakukan kateterisasi dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan
alat kateterisasi steril, ukuran kateter sesuai dengan umur, mengatur posisi dorsal
recumbent, melakukan desinfeksi pada meatus, mengoleskan pelumas steril pada
ujung kateter, memasukkan kateter dengan hati-hati, mencatat jumlah serta
kelainan urine dan melakukan observasi.
4) Memasang kateter menetap dengan kriteria menyiapkan lingkungan,
kelengkapan alat dan douwer kateter steril, ukuran douwer kateter sesuai dengan
umur, mengatur posisi dorsal recumbent, melakukan desinfeksi pada meatus,
mengoleskan pelumas steril pada ujung kateter, memasukkan keteter dengan
hati-hati, melakukan fiksasi keteter, memasang urine bag, membersihkan daerah
genital secara teratur pagi, sore, dan malam, melakukan observasi pasien, tanda-
tanda infeksi, jumlah, kelainan dan kelancaran aliran urine.
5) Membersihkan huknah rendah dengan kriteria menyiapkan lingkungan,
kelengkapan alat, ukuran canule recti sesuai dengan umur, suhu cairan sesuai
dengan suhu normal, mengatur posisi sim miring ke kiri, mengoleskan pelumas
pada ujung canule, mengeluarkan udara dari selang, tinggi irigator 30 cm dari
tubuh pasien, melakukan observasi pasien dan mencatat hasil huknah.
6) Memberikan huknah tinggi dengan kriteria menyiapkan lingkungan,
kelengkapan alat, ukuran canule sesuai dengan umur, suhu cairan sesuai dengan
suhu tubuh normal, mengatur posisi sim miring ke kanan, mengoleskan pelumas
pada ujung canule, mengeluarkan udara dari selang, tinggi irigator 50 cm dari
tubuh pasien, melakukan observasi dan mencatat hasil huknah.
7) Memberikan glyserin dengan spuit dengan kriteria menyiapkan lingkungan,
kelengkapan alat, suhu glyserin sesuai dengan suhu tubuh normal, mengatur
posisi sim, mengoleskan pelumas pada ujung canule, mengeluarkan udara dari
glyserin spuit, memasukkan canule ke dalam rectum dengan hati-hati,
melakukan observasi pasien dan mencatat hasil pemberian glyserin.
d. Memenuhi kebutuhan keamanan :
1) Menjaga keselamatan pasien yang gelisah di tempat tidur dengan kriteria
kelengkapan alat sesuai dengan umur dan kondisi pasien, memasang alat
pengaman dan pasien tetap merasa nyaman dan aman dan observasi pasien.
2) Mencegah infeksi nosokomial dengan kriteria melaksanakan teknik aseptik dan
antiseptik, menjaga kebersihan dari kesehatan lingkungan.
3) Menjaga keselamatan pasien yang dibawa dengan brancar atau rollstoel dengan
kelengkapan alat, mendorong brancar atau rollstoel dengan hati-hati, observasi
respons pasien.
4) Mencegah kecelakaan pada alat listrik dengan kriteria kelengkapan alat,
memeriksa voltage listrik setempat, menggunakan alat secara tepat dan benar dan
observasi pasien.
5) Mencegah kecelakaan pada penggunaan alat yang mudah meledak dengan
kriteria kelengkapan dan kondisi alat, menggunakan alat secara tepat dan benar,
memahami petunjuk penggunaan alat, menyimpan alat ditempat yang aman.
6) Mencegah kekeliruan pemberian obat dengan kriteria tulisan dan kode pada label
atau etiket harus jelas, warna tulisan tidak mudah berubah, label atau etiket
dipasang pada tempat yang mudah dibaca, memasang label atau etiket pada
tempat obat, meletakkan obat pada tempat yang ditentukan.
e. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik :
1) Memandikan pasien dengan kriteria kelengkapan alat, menyiapkan lingkungan,
menyiapkan pasien, memandikan pasien secara sistematis, melakukan observasi.
2) Mengganti pakaian pasien dengan kriteria kelengkapan pakaian, mengganti
pakaian sesuai dengan kondisi dengan membuka pakaian dimulai dari bagian
tangan, kaki yang sehat, mengenakan pakaian dimulai dari bagian tangan, kaki
yang sakit dan melakukan observasi.
3) Memelihara kebersihan mulut dengan menyikat gigi, membersihkan mulut dan
memelihara gigi palsu.
4) Mengganti alat tenun tempat tidur tanpa memindahkan pasien dengan kriteria
kelengkapan alat, mengganti alat tenun sesuai dengan kondisi dan observasi
respons pasien.
5) Mencuci rambut dengan kriteria kelengkapan alat, menyiapkan lingkungan,
menutup telinga dan mata pasien, mengeringkan dan menyisir rambut dan
melakukan observasi pasien.
6) Menyisir rambut dengan kriteria kelengkapan alat, menyisir rambut yang
panjang dimulai dari ujung dan melakukan observasi.
7) Memotong kuku dengan kriteria kelengkapan alat, merendam jari tangan dan
kaki dalam air hangat, memotong kuku dengan alat pemotong kuku sesuai
dengan lingkungan anatomis dan observasi pasien.
f. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur :
1) Membantu pasien untuk istirahat dan tidur dengan kriteria mengatur posisi yang
tepat, mengatur ventilasi dan pencahayaan, mencegah kebisingan suara,
memperhatikan kebersihan lingkungan, mengatur pelaksanaan pengobatan atau
tindakan keperawatan, mengatur kunjungan dokter, mencegah tamu di luar jam
kunjungan dan melakukan observasi pasien.
g. Memenuhi kebutuhan gerak dan kesehatan jasmani :
1) Mengatur posisi baring pasien antara lain posisi fowler, trendelenburg, SIM,
dorsal recumbent, lithotomi, genu pectoral.
2) Melaksanakan mobilisasi dini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
dengan kriteria melatih pasien mengangkat tangan dan kaki, melatih gerak pasif
dengan mengangkat dan menekuk tangan atau kaki secara berulang, melakukan
observasi.
3) Melaksanakan ambulasi dini dengan kriteria melatih pasien memenuhi
kebutuhannya sendiri, melatih pasien duduk, turun dari tempat tidur, berdiri dan
berjalan secara bertahap, melatih pasien menggunakan alat bantu, motivasi
pasien menggunakan alat bantu, motivasi pasien untuk latihan gerak dan
observasi pasien.
4) Mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi pada pasien tirah baring lama
dengan kriteria memotivasi pasien untuk latihan gerak, mengatur posisi baring
secara bergantian, memelihara pakaian pasien dan alat tenun tetap bersih dan
kering.
h. Memenuhi kebutuhan spiritual :
1) Membantu pasien beribadah dengan kriteria membantu menyiapkan alat ibadah,
membantu pasien melaksanakan ibadah, membantu pasien menghubungi
pemuka agama, mendampingi pasien saat mendapatkan bimbingan spiritual.
2) Memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien yang gawat atau terminal
dengan kriteria menyiapkan lingkungan, membantu menyiapkan alat-alat ibadah,
membantu melaksanakan ibadah, membantu menghubungi pemuka agama,
mendampingi pasien saat mendapatkan bimbingan spiritual, menunjukkan sikap
empati, simpati dan mencatat dan menyampaikan pesan pasien kepada keluarga
atau lainnya.
3) Memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien yang menghadapi sakaratul
maut dengan menyiapkan lingkungan, memberikan kesempatan keluarga berdoa,
menunjukkan sikap empati dan simpati, melakukan observasi setiap 15 menit
dan memberi kesempatan keluarga mendampingi pasien.
i. Memenuhi kebutuhan emosional :
1) Melaksanakan program orientasi dengan kriteria memberi penjelasan kepada
pasien baru atau keluarga tentang peraturan rumah sakit, memberi penjelasan
kepada pasien atau keluarga tentang penggunaan fasilitas, observasi perilaku
pasien atau keluarga dan memperkenalkan pasien kepada perawat dan pasien
lain.
2) Melaksanakan komunikasi terapeutik dengan kriteria memanggil pasien sesuai
dengan nama dan statusnya, menggunakan bahasa yang dimengerti pasien,
menampilkan sikap yang ramah dan sopan memperhatikan dan mendengarkan
keluhan pasien, memotivasi pasien untuk mengemukakan perasaannya.
3) Menyiapkan mental pasien pra operasi dengan kriteria memberi kesempatan
kepada pasien untuk bertemu dengan keluarga, memberi kesempatan kepada
pasien atau keluarga untuk berdoa.
j. Memenuhi kebutuhan komunikasi :
1) Secara langsung atau dengan lisan dengan kriteria menampilkan sikap sopan dan
ramah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti, menyampaikan informasi
secara jelas, lengkap dan tepat waktu dan observasi respons pasien.
2) Secara tidak langsung atau tertulis dengan kriteria menggunakan kertas bersih,
tulisan jelas, mudah dibaca dan observasi respons pasien.
3) Menggunakan isyarat dengan kriteria memahami isyarat pasien dan memberi
respons dengan isyarat yang dipahami pasien.
k. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis :
1) Mengukur suhu badan di aksila, di mulut, di rectum
2) Menghitung pernafasan
3) Menghitung denyut nadi
4) Mengukur tekanan darah
5) Menghindari kemungkinan terjadinya alergi obat dengan kriteria mengetahui
riwayat penggunaan obat, melakukan tes pada pertama kali pemberian obat
tertentu, observasi respons pasien dan memberi identitas obat penyebab alergi
pada kartu obat.
l. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan :
1) Melaksanakan pemberian obat melalui peroral, parenteral, subcutan, intra
muskular dan intra vena.
m. Memenuhi kebutuhan penyuluhan :
1) Memberikan penyuluhan secara individual dengan kriteria mengidentifikasi
kebutuhan penyuluhan, melaksanakan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan,
menggunakan bahasa yang dapat dimengerti.
n. Memenuhi kebutuhan rehabilitas :
1) Melatih pasien menggerakkan anggota tubuh di tempat tidur
2) Melatih pasien turun dari tempat tidur
3) Melatih pasien berjalan
4) Melatih pasien menggunakan alat bantu
5) Melatih pasien menggunakan tongkat penyangga
7. Standar 7 : Evaluasi Keperawatan
a. Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi.
b. Evaluasi hasil menggunakan indikator peubahan fisiologis dan tingkah laku pasien.
c. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan untuk diambil tindakan
selanjutnya.
d. Evaluasi melibatkan pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
8. Standar 8 : Catatan Asuhan Keperawatan
a. Catatan dilakukan selama pasien dirawat inap, rawat jalan dan kamar tindakan.
b. Catatan digunakan sebagai bahan informasi, komunikasi dan laporan
c. Catatan dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan
d. Penulisan catatan harus jelas dan ringkas serta menggunakan istilah yang baku.
D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. FRAKTUR
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
(Nursing Outcome)
INTERVENSI
KEPERAWATAN
(Nursing Interventions
Classication)
1. Nyeri Akut
berhubungan
dengan agen
injury fisik
Batasan karakteristik
1. Mengekspresikan
perilaku
2. Masker wajah
3. Sikap
melindungi area
nyeri
4. Melaporkan
nyeri secara
verbal
5. Gangguan tidur
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama....x 24 jam,
diharapakan nyeri teratasi.
Kriteria hasil: Pain Level
Indikator IR ER
1. Melaporkan
adanya nyeri
2. Luas bagian tubuh
yang terpengaruh
3. Pernyataan nyeri
4. Ekspresi nyeri
pada wajah
5. Posisi tubuh
protektif
6. Kurangnya
istirahat
Keterangan:
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
PAIN MANAGEMENT
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
2. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
3. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
4. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
5. Tingkatkan istirahat
2. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan imobilitas
Batasan karakteristik
1. Menyatakan rasa
letih
2. Menyatakan
merasa lemah
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ....x 24 jam,
diharapakan aktivitas klien
meningkat
Kriteria hasil: Activity Tolerance
Indikator IR ER
1. Saturasi oksigen
dalam rentang
ACTIVITY THERAPY
1. Menentukan penyebab
toleransi aktivitas (fisik,
psikologi, atau
motivasional)
2. Berikan periode istirahat
selama beraktivitas
3. Jika memungkinkan
tingkatkan aktivitas secara
3. adanya dispnea
atau
ketidaknyamanan
saat beraktivitas
4. Penurunan
kekuatan otot
5. ADL dibantu
yang diharapkan
saat beraktivitas
2. RR dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
3. Jarak berjalan
4. Laporan ADL
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
bertahap (dari duduk, jalan,
aktivitas maksimal)
4. Pastikan perubahan posisi
klien secara perlahan dan
monitor gejala dari
intoleransi aktivitas
3. Defisit Perawatan
Diri berhubungan
dengan nyeri
Batasan karakteristik:
1. Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
2. Ketidakmampuan
mengambil
perlengkapan
mandi
3. Ketidakmampuan
menjangkau
sumber air
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama … x 24 jam,
diharapakan klien dapat melakukan
perawatan diri.
Kriteria hasil:
Self Care Activity Of Daily
Living
Indikator IR ER
1. Toileting
2. Mandi
3. Terawat
4. Kebersihan diri
5. Ambulasi :
berjalan
6. Ambulasi : kursi
roda
Keterangan :
1. Tidak mandiri
2. Dibantu orang dan alat
3. Dibantu orang
4. Dibantu alat
5. Mandiri penuh
SELF CARE ASSISTANCE:
ADLs
1. Pantau kemampuan klien
untuk melakukan
perawatan diri secara
mandiri
2. Pantau kebutuhan klien
untuk penyesuaian
penggunaan alat untuk
personal higiene, toileting,
dan makan
3. Sediakan bantuan hingga
klien dapat melakukan
perawatan pribadi secara
penuh
4. Bantu klien dalam
penerimaan ketergantungan
terhadap orang lain dalam
memenuhi kebutuhannya
5. Menentukan aktivitas
perawatan diri yang sesuai
dengan kondisi secara rutin
2. DIARE
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
(Nursing Outcome)
INTERVENSI
KEPERAWATAN
(Nursing Interventions
Classication)
1. Diare
berhubungan
dengan proses
infeksi, inflamasi
di usus
Batasan Karakteristik:
1. Nyeri abdomen
2. Sedikitnya 3 kali
defekasi per hari
3. Ada dorongan
4. Bising ususs
hiperaktif
5. Kram
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama....x24 jam
diharapkan pola eliminasi normal.
Kriteria hasil : Bowel Eliminasien
Indikator IR ER
1. Warna Tinja
2. Bunyi usus
3. Lemak dalam
feses
4. Pola eliminasi
5. Diare
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
DHIARE MANAGEMENT
1. Kaji riwayat diare
2. Ajarkan pasien untuk
menggunakan obat anti
diare
3. Instruksikan keluarga untuk
mencatat warna
jumlah,frekuensi dan
konsistensi dari feses
4. Evaluasi intake makanan
yang masuk
5. Identifikasi faktor penyebab
dari diare
6. Monitor tanda dan gejala
diare
7. Ukur output defekasi/diare
8. Instruksikan makanan
rendah serat dan tinggi
kalori tinggi protein
9. Ukur berat badan pasien
2. Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan kehilangan
cairan aktif
Batasan karakteristik:
1. Penurunan tekanan
darah
2. Penurunan tekanan
nadi
3. Penurunan turgor
kulit
4. Membran mukosa
kering
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama...x24jam
diharapkan keseimbangan cairan
klien terpenuhi.
Kriteria hasil : Fluid Balance
Indikator IR ER
1. Tekanan Darah
2. Denyut nadi
3. Membaran
mukosa kering
4. Turgor kulit
5. Suhu
FLUID MANAGEMENT
1. Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
2. Monitor status
hidrasi(kelembaban
membran mucousa,nadi
adekuat,dan tekanan darah
ortostatik) jika diperlukan
3. Panatau vital sign
4. Pantau makanan yang
dimakan dan hitung intake
kalori harian
5. Hydrasi
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
5. Kolaborasikan pemberian
cairan intravena IV (cairan
RL makro drips tetes/menir)
6. Monitor status nutrisi
7. Dorongan masukan oral
8. Doronga keluarga untuk
membantu pasien makanan
3. Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
dengan ekskresi /
BAB sering
Batasan karakteristik :
1. Kerusakan lapisan
kulit
2. Invasi struktur
kulit
3. Gangguan
permukaan kulit
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama....x24 jam
diharapkan integritas kulit klien
utuh.
Kriteria hasil : Skin and mucousa
Indikator IR ER
1. Hydration
2. Keadaan luka/lesi
pada kulit
3. Kelembaban kulit
4. Tekstur kulit
5. Warna kulit
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
PRESSURE
MANAGEMENT
1. Anjurkan pasien memakai
pakaian yang longgar
2. Mobilitas pasien (ubah
posisi pasien) setiap 2jam
sekali
3. Monitor kulit adanya
kemerahan
4. Monitor aktivitas dan
mobilitas pasien
5. Monitor status nutrisi
pasien
4. Ansietas
berhubungan
dengan
perubahan status
kesehatan
Batasan karakteristik :
1. Perilku
a. Kegelisahan
b. Insomnia
2. Afektif
a. Distress
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama....x24 jam
diharapkan Ansietas berkurang.
kriteria hasil : Anxiety level
Indikator IR ER
1. Monitor ntensitas
kecemasan
2. Intensitas
kecemasan
3. Peningkatan
denyut nadi
4. Kegelisahan
mondar-mandir
ANXIETY REDUCTION
1. Gunakan pendekatan untuk
penenangan
2. Pahami perspektif pasien
terhadap situasi setres
3. Identifikasikan tingkat
kecemasan
4. Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
b. Peningkatan rasa
ketidakberdayaan
yang persistem
c. Perasaan tidak
adekuat
3. Fisiologis
a. Peningkatan
keringat
5. Mempertahankan
konsentrasi
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
3. PPOM
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
(Nursing Outcome)
INTERVENSI
KEPERAWATAN
(Nursing Interventions
Classication)
1. Bersihan Jalan
Nafas tidak
efektif
berhubungan
dengan
- Infeksi, disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma, trauma
- Obstruksi jalan
nafas : spasme jalan
nafas, sekresi
tertahan, banyaknya
mukus, adanya jalan
nafas buatan,
sekresi bronkus,
adanya eksudat di
alveolus, adanya
benda asing di jalan
nafas.
Batasan karakteristik :
1. Penurunan bunyi
nafas
Setelah dilakukan tindakan
kperawatan selama....x 24 jam
keefektifan jalan nafas normal.
Kriteria hasil : Respiratory status :
Airway patency
Indikator IR ER
1. Respiratory rate
2. Respiratory
rhythm
3. Kedalaman
inspirasi
4. Kemampuan
mengeluarkan
sekret
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
AIRWAY MANAJEMENT
1. Posisikan pasien untuk
mendapatkan ventilasi
maksimal
2. Instruksikan bagaimana
batuk efektif
3. Auksultasi suara nafas
4. Monitor status respirasi dan
oksigen
5. Lakukan fisioterapi dada
2. Orthopneu
3. Cyanosis
4. Kelainan suara
nafas (rales,
wheezing)
5. Kesulitan berbicara
6. Tidak ada batuk
7. Produksi sputum
yang berlebih
8. Gelisah
9. Perubahan
frekuensi dan
irama nafas
2. Pola Nafas tidak
efektif
berhubungan
dengan :
- Hiperventilasi
- Penurunan energi
- Perusakan/pelema
han muskulo-
skeletal
- Kelelahan otot
pernafasan
- Hipoventilasi
sindrom
- Nyeri
- Disfungsi
- Ansietas
- Cidera medula
spinalis
Faktor resiko :
1. Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
2. Penurunan
ventilasi se menit
3. Menggunakan otot
pernafasan
tambahan
4. Orthopnea
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…..x 24 jam
keefektifan pola nafas normal
Kriteria hasil: Respiratory status :
Ventilation
Indikator IR ER
1. Respiratory
rate
2. Respiratory
rhythm
3. Kedalaman
inspirasi
4. Volume tidal
5. Kapasitas vital
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
AIRWAY MANAJEMENT
1. Posisikan pasien untuk
mendapatkan ventilasi
maksimal
2. Instruksikan bagaimana
batuk efektif
3. Auksultasi suara nafas
4. Monitor status respirasi
dan oksigen
5. Lakukan fisioterapi dada
5. Perubahan
kedalaman nafas
6. Tahap ekspirasi
berlangsung sangat
lama
7. Penurunan
kapasitas vital
8. Respirasi: < 11 –
24 x /mnt
3. Intoleransi
aktivitas
Berhubungan
dengan :
- Tirah Baring
- Imobilisasi
- Kelemahan
menyeluruh
- Ketidakseimbang
an antara suplei
oksigen dengan
kebutuhan
- Gaya hidup yang
dipertahankan.
Batasan karakteristik
1. Respon abnormal
dari tekanan darah
atau nadi terhadap
aktifitas
2. Perubahan ECG :
aritmia, iskemia
3. Sesak nafas saat
beraktivitas
4. Menytakan merasa
letih/lemh
5. Ketidaknyamnan
setelah beraktivitas
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ….x 24 jam
diharapkan mobilitas fisik dalam
keadaan normal.
Kriteria hasil : Toleransi aktivitas
Indikator IR ER
1. Oxygen
saturation with
activity
2. RR with
Activity
3. Warna kulit
4. Kemampuan
berbicara
dengan
aktivitas fisik
5. Kemampuan
berjalan jauh
Keterangan :
1. Tidak mandiri
2. Dibantu orang dan alat
3. Dibantu orang
4. Dibantu alat
5. Mandiri penuh
TERAPI AKTIVITAS
1. Observasi adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
2. Kaji adanya faktor yang
menyebabkan kelelahan
3. Monitor nutrisi dan sumber
energi yang adekuat
4. Monitor pasien akan
adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
5. Monitor respon
kardivaskuler terhadap
aktivitas (takikardi,
disritmia, sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan hemodinamik)
6. Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
7. Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
8. Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan sosial
9. Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
4. DM
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
(Nursing Outcome)
INTERVENSI
KEPERAWATAN (Nursing
Interventions Classication)
1. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan
untuk mengarbsorpsi
nutrien
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …. x 24
jam diharapkan
ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
dapat teratasi.
Kriteria hasil : Nutritional
Status : Nutrient intake
Indikator IR ER
1. Peningkatan
berat badan
2. berat badan
ideal sesuai
dengan tinggi
badan
3. kebutuhan
nutrisi
4. tanda-tanda
malnutrisi
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
NUTRITION
MANAJEMENT:
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang di
butuhkan pasien
3. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
4. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
5. Berikan makanan yang
terpilih yang sudah
ditentukan oleh ahli gizi
2. Resiko infeksi b.d
pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …. x 24
jam diharapkan Resiko infeksi
dapat teratasi.
Kriteria hasil:
Knowledge : infection control
Indikator IR ER
INFECTION CONTROL:
1. Pertahankan teknik isolasi
2. Batasi pengunjung bila
perlu
3. Instruksikan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan saat dan
sesudah berkunjung pada
pasien
1. Mencegah
timbulnya
infeksi
2. perilaku hidup
sehat
3. Tanda dan
gejala infeksi
Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
4. Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
5. Pertahankan lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
5. CA PARU
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
(Nursing Outcome)
INTERVENSI
KEPERAWATAN
(Nursing Interventions
Classication)
1. Nyeri akut b.d agen
cidera (karsinoma),
penekanan syaraf
oleh tumor paru
Batasan karakteristik :
 Menyeringai
(kesakitan)
 Rentang perhatian
terbatas
 Pucat
 Menarik diri
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ..........x 24
jam, diharapakan nyeri teratasi.
Kriteria hasil: Pain level
Indikator IR ER
1. Frekuensi
nyeri
2. Ekspresi
nyeri
3. Melaporkan
adanya
nyeri
Keterangan
1. Kuat
2. Berat
PAIN MANAJEMEN
 Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehansif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
 Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
 Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
 Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
 Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
 Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
2. Ketidak efektifan
bersihan jalan nafas
berhubungan dengan
obstruksi bronkial
sekunder karena
invasi tumor
Batasan karakteristik :
 Spasme jalan napas
 Mokus dalam jumlah
berlebihan
 Eksudat dalam jalan
alveoli
 Materi asing dalam
jalan nafas
 Adanya jalan napas
buatan
 Sekresi bertahan / sisa
sekresi
 Sekresi dalam bronki
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ....x 24 jam,
diharapakan bersihan jalan nafas
efektif.
Kriteria hasil : Respiratory
status : airway patency
Indikator IR ER
1. Tidak
didapatkan
demam
2. Tidak
didapatkan
kecemasan
3. Irama nafas
sesuai yang
diharapkan
4. Frekuensi
pernafasan
sesuai yang
diharapkan
5. Pengeluaran
sputum pada
jalan nafas
6. Bebas dari
suara nafas
tambahan
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
AIRWAY SUCTION
 Pastikan kebutuhan oral /
trakeal suctioning
 Auskultasi sura napas sebelum
dan sesudah suctioning
 Informasikan pada pasien dan
keluarga tentang suction
 Minta pasien napas dalam
sebelum suction dilakukan
 Beri o2 dengan nasal untuk
memfasilitasi suction
nasotrakeal
 Gunakan alat yang steril setiap
melakukan tindakan
 Monitor status o2 pasien
 Buka jalan napas, gunakan
teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
DAFTAR PUSTAKA
Gillies, Dee Ann;2000; Manajemen Keperawatan Sebagai Suatu Pendekatan Sistem;
Bandung; Yayasan IAPKP.
http://www.academia.edu/8537857/Makalah_Dokumentasi_Keperawatan_Implementasi_
Keperawatan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22306/4/Chapter%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27722/4/Chapter%20II.pdf
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2486-BABI.pdf
http://www.Eprints.undip. ac.id/2096/1/2472

More Related Content

What's hot

Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAmee Hidayat
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 

What's hot (20)

Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Memandikan Pasien
Memandikan PasienMemandikan Pasien
Memandikan Pasien
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 

Viewers also liked

Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanSulistia Rini
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocPriatna Asep
 
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisMalpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisImran Is
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanUllank Stira
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNAMutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilanKb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khususPmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khususAbRi GiRsang
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatanOperator Warnet Vast Raha
 
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011Muhammad Jarno
 
Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01
Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01
Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01Erwin santosa
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatansehunrima
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasusMakalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasusSelvia Agueda
 

Viewers also liked (20)

Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
 
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisMalpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan
 
Bab 3 rencana askep
Bab 3 rencana askepBab 3 rencana askep
Bab 3 rencana askep
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNAMutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilanKb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan
 
Nurwanti mengganti alat tenun
Nurwanti mengganti alat tenunNurwanti mengganti alat tenun
Nurwanti mengganti alat tenun
 
Gsr post op ca serviks
Gsr post op ca serviksGsr post op ca serviks
Gsr post op ca serviks
 
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khususPmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
 
Prinsip Triase
Prinsip TriasePrinsip Triase
Prinsip Triase
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
 
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
 
Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01
Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01
Panduan klinis-di-faskes-primer-140601225607-phpapp01
 
Diagnosa Nanda
Diagnosa NandaDiagnosa Nanda
Diagnosa Nanda
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasusMakalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
 

Similar to STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxkayen7
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit
10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit
10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakitSuripto Wahono
 
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanUllank Stira
 
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanUllank Stira
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Buku pedoman praktek mahasiswa kgd
Buku pedoman praktek mahasiswa kgdBuku pedoman praktek mahasiswa kgd
Buku pedoman praktek mahasiswa kgdredi10
 
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANANRekha Zahari
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan pjj_kemenkes
 
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxStikesMucis1
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
 
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxpromosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxNadiaSari35
 

Similar to STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (20)

ASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit
10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit
10911297 nambah-ilmu-tentang-manajemen-rumah-sakit
 
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
 
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Buku pedoman praktek mahasiswa kgd
Buku pedoman praktek mahasiswa kgdBuku pedoman praktek mahasiswa kgd
Buku pedoman praktek mahasiswa kgd
 
Standarkeperawatan
StandarkeperawatanStandarkeperawatan
Standarkeperawatan
 
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
 
Laporan magang avisena multi kampus muna
Laporan magang avisena multi kampus munaLaporan magang avisena multi kampus muna
Laporan magang avisena multi kampus muna
 
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
 
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxpromosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

  • 1. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN Dosen : Rusana, Sp. Kep. An. Disusun oleh : Kelompok 3 1. Anah Nur A (108114015) 2. Tuminah (108114016) 3. Mey Ferdita (108114017) 4. Khasbulloh (108114018) 5. Joni Koswara (108114019) 6. Rachmawati N K(108114020) 7. Nilam Marwati (108114021) 8. Retno Dwi J (108114022) 9. Irma Susrini (108114023) 10. Rizki Sefriyanto (108114024) 11. Iqbal Aziz (108114025) 12. Rizki Noorfian M (108114026) 13. Indra Hartono (108114027) 14. Luciana rahmawati (108114028) 15. Safitri Dewi (108114029) 16. Eka Mailina I (108114030) STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016
  • 2. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengertian Standar Asuhan Keperawatan yang diberlakukan melalui SK Dirjen Yan Med No.YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993. Standar Asuhan Keperawatan merupakan alat ukur untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan tersebut harus diterapkan secara bertahap. Standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan/asuhan keperawatan yang diselenggarkan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi persyaratan- persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut. Bila pelayanannya sudah mengikuti dan sesuai dengan persyaratan maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan paling sedikit sudah dapat dipertanggungjawabkan maka dapat dikatakan bahwa mutu pelayanannya juga harus dianggap baik. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan standar ini, perlu dilakukan penilaian secara obyektif dengan menggunakan metode dan instrumen penilaian yang baku. SK Dirjen Yanmed No. YM. 00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang standar asuhan keperawatan Hartanti, (2010). Jelas sekali dinyatakan bahwa rekam medik dokter maupun catatan paramedik atau catatan petugas kesehatan lain yang berkolaborasi melakukan upaya pelayanan kesehatan, berdasarkan Permenkes tersebut dokumentasi keperawatan memang diakui eksistensinya setara dengan dokumentasi medik lainnya. Instrument evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan menurut DepKes, 1998 yaitu : 1. Pedoman studi dokumentasi asuhan keperawatan yang selanjutnya disebut instrumen A 2. Angket yang ditujukan kepada pasien dan keluarga untuk memperoleh gambaran tentang persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan yang selanjutnya disebut instrumentB 3. Pedoman observasi pelaksanaan tindakan keperawatan selanjutnya disebut instrumen C B. Tujuan SAK Tujuan standar keperawatan menurut Gillies (1989): 1. Meningkatkan asuhan keperawatan 2. Mengurangi biaya asuhan keperawatan
  • 3. 3. Melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik Publikasi standar-standar keperawatan menngkatkan kualitas keperawatan dengan cara memfokuskan upaya para perawat kearah sasaran yang memadai serta mempertinggi motivasi mereka kearah pencapaian sasaran. Publikasi standar-standar juga dapat menurunkan biaya-biaya perawatan dengan cara mengurangi aktivitas-aktivitas keperawatan yang tidak penting. C. Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Berdasarkan SK Dirjen Yan Med No : YM.00.03.2.6.7637 yang dikutip oleh Nursalam (2009), bahwa perawat yang bertugas di pelayanan (rumah sakit) baik pemerintah maupun swasta, haruslah melaksanakan standar asuhan keperawatan yang ada di rumah sakit adalah sebagai berikut : 1. Standar 1 : Falsafah Keperawatan Dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat berkeyakinan bahwa : a. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biopsikososial dan spiritual yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan. b. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang membutuhkan dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama, kepercayaan, dan statusnya di setiap tempat pelayanan kesehatan. c. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga. d. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat menggunakan proses keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien atau keluarga. e. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan. f. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus-menerus untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan keperawatan. 2. Standar 2 : Tujuan Asuhan Keperawatan
  • 4. a. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan, sesuai dengan sistem kesehatan nasional. b. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan mengurangi atau menghilangkan kesenjangan. c. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada. d. Memberi kesempatan kepada semua tenaga perawatan untuk mengembangkan tingkat kemampuan profesionalnya. e. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan. f. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan. g. Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan. h. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi tenaga keperawatan. 3. Standar 3 : Pengkajian Keperawatan a. Pengumpulan data dengan kriteria kelengkapan data, sistematis, menggunakan format aktual dan valid. b. Pengelompokan data dengan kriteria data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. c. Perumusan masalah dengan kriteria kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan. 4. Standar 4 : Diagnosis Keperawatan a. Status kesehatan dibandingkan dengan norma untuk menentukan kesenjangan. b. Diagnosis keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien. c. Diagnosis keperawatan dibuat dengan wewenang perawat. d. Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari masalah, penyebab, gejala atau tanda (PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE). e. Diagnosis keperawatan aktual untuk perumusan status kesehatan pasien yang sudah nyata terjadi. f. Diagnosis keperawatan potensial untuk perumusan masalah status kesehatan pasien yang kemungkinan besar akan terjadi, apabila tidak dilakukan upaya pencegahan.
  • 5. 5. Standar 5 : Perencanaan Keperawatan a. Prioritas masalah dengan kriteria masalah yang mengancam kehidupan yang merupakan prioritas pertama, masalah-masalah yang mengancam kesehatan seseorang adalah prioritas kedua, masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku merupakan prioritas ketiga. b. Tujuan asuhan keperawatan dengan kriteria, tujuan dirumuskan secara singkat dan jelas. Disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, spesifik pada diagnosis keperawatan dapat diukur, realistik atau dapat dicapai menggunakan komponen yang terdiri dari subjek perilaku pasien, kondisi pasien dan kriteria tujuan. 6. Standar 6 : Intervensi Keperawatan a. Memenuhi kebutuhan oksigen diantaranya : 1) Memberikan oksigen, dengan kriteria menyiapkan lingkungan bebas asap rokok dan membatasi pengunjung, menyiapkan pasien, kelengkapan alat, penggunaan alat secara tepat dan benar, dosis sesuai dengan program pengobatan, cara pemberian tepat guna, pemberian masker oksigen pada bayi matanya ditutup dengan kasa dan observasi tanda vital selama pemberian oksigen. 2) Menyiapkan pasien praoperasi tracheostomi dengan kriteria memberi formulir persetujuan operasi kepada pasien atau keluarga diisi dan ditanda tangani, mencukur daerah yang akan dioperasi, memberi kompres desinfektan pada daerah yang akan dioperasi, memberikan obat sesuai dengan program pengobatan, mengganti pakaian pasien dengan menyiapkan pakaian khusus dan observasi tanda vital 3) Menyiapkan pasien untuk pemasangan WSD (water seal drainage) dengan kriteria memberi formulir persetujuan operasi kepada pasien atau keluarga untuk diisi dan ditanda tangani, mencukur daerah inter costae yang akan dipasang WSD, memberi obat sebelum pemasangan WSD sesuai dengan program pengobatan, mengganti pakaian pasien dengan pakaian khusus dan observasi tanda vital. 4) Menyiapkan pasien untuk pemasangan endotrakheal tube dengan kriteria menyiapkan endotracheal tube steril dengan ukuran yang tepat, mengatur posisi pasien dan melakukan observasi tanda vital.
  • 6. 5) Melakukan resusitasi dengan kriteria menyiapkan kelengkapan alat resusitasi, memberikan alas yang keras atau papan resusitasi (resusitation back) pada daerah punggung, mengatur posisi pasien, membantu atau melaksanakan resusitasi, melakukan observasi tanda vital dan respons pasien. b. Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit : 1) Memberikan makan peroral dengan kriteria menyiapkan lingkungan, memeriksa ulang, mengatur posisi pasien, membantu pasien sesuai dengan kondisinya, melakukan observasi nafsu makan dan mencatat porsi makan yang dihabiskan. 2) Memberi minum peroral dengan kriteria memeriksa ulang jumlah dan jenis minuman, membantu pasien minum, melakukan observasi respons pasien dan mencatat jumlah cairan yang diminum. 3) Memberi makan dengan melalui naso gastric dengan kriteria menyiapkan NGT dengan ukuran yang tepat, memeriksa ulang diet, mengatur posisi, mengukur NGT yang akan dimasukkan, melakukan tes ketepatan masuknya NGT dan difiksasi, memasukkan makanan melalui corong secara pelan dan hati-hati dan melakukan observasi. 4) Melaksanakan terapi parenteral dengan memberi cairan melalui infus dengan kriteria melengkapi alat dan infus set sesuai dengan umur dan kondisi, memeriksa jenis cairan, mengatur posisi, mendesinfektan kulit pada lokasi pemasangan infus, membebaskan selang infus dari udara, memeriksa ketepatan masuknya jarum dalam vena dan difiksasi, memasang kasa steril di bawah dan di atas jarum, mengatur tetesan cairan sesuai dengan program pengobatan, melakukan observasi dan mencatat pemasukan. c. Memenuhi kebutuhan eliminasi : 1) Membantu memperlancar buang air kecil dengan kriteria memeriksa keadaan kandung kencing, melatih untuk buang air kecil, memenuhi kebutuhan cairan yang cukup dan melakukan observasi keinginan buang air kecil. 2) Membantu buang air kecil dan buang besar dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat yang bersih dan kering, memasang pispot atau urinal sehingga pasien merasakan nyaman, mencatat kelainan urine atau feces dan melakukan observasi.
  • 7. 3) Melakukan kateterisasi dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat kateterisasi steril, ukuran kateter sesuai dengan umur, mengatur posisi dorsal recumbent, melakukan desinfeksi pada meatus, mengoleskan pelumas steril pada ujung kateter, memasukkan kateter dengan hati-hati, mencatat jumlah serta kelainan urine dan melakukan observasi. 4) Memasang kateter menetap dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat dan douwer kateter steril, ukuran douwer kateter sesuai dengan umur, mengatur posisi dorsal recumbent, melakukan desinfeksi pada meatus, mengoleskan pelumas steril pada ujung kateter, memasukkan keteter dengan hati-hati, melakukan fiksasi keteter, memasang urine bag, membersihkan daerah genital secara teratur pagi, sore, dan malam, melakukan observasi pasien, tanda- tanda infeksi, jumlah, kelainan dan kelancaran aliran urine. 5) Membersihkan huknah rendah dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat, ukuran canule recti sesuai dengan umur, suhu cairan sesuai dengan suhu normal, mengatur posisi sim miring ke kiri, mengoleskan pelumas pada ujung canule, mengeluarkan udara dari selang, tinggi irigator 30 cm dari tubuh pasien, melakukan observasi pasien dan mencatat hasil huknah. 6) Memberikan huknah tinggi dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat, ukuran canule sesuai dengan umur, suhu cairan sesuai dengan suhu tubuh normal, mengatur posisi sim miring ke kanan, mengoleskan pelumas pada ujung canule, mengeluarkan udara dari selang, tinggi irigator 50 cm dari tubuh pasien, melakukan observasi dan mencatat hasil huknah. 7) Memberikan glyserin dengan spuit dengan kriteria menyiapkan lingkungan, kelengkapan alat, suhu glyserin sesuai dengan suhu tubuh normal, mengatur posisi sim, mengoleskan pelumas pada ujung canule, mengeluarkan udara dari glyserin spuit, memasukkan canule ke dalam rectum dengan hati-hati, melakukan observasi pasien dan mencatat hasil pemberian glyserin. d. Memenuhi kebutuhan keamanan : 1) Menjaga keselamatan pasien yang gelisah di tempat tidur dengan kriteria kelengkapan alat sesuai dengan umur dan kondisi pasien, memasang alat pengaman dan pasien tetap merasa nyaman dan aman dan observasi pasien.
  • 8. 2) Mencegah infeksi nosokomial dengan kriteria melaksanakan teknik aseptik dan antiseptik, menjaga kebersihan dari kesehatan lingkungan. 3) Menjaga keselamatan pasien yang dibawa dengan brancar atau rollstoel dengan kelengkapan alat, mendorong brancar atau rollstoel dengan hati-hati, observasi respons pasien. 4) Mencegah kecelakaan pada alat listrik dengan kriteria kelengkapan alat, memeriksa voltage listrik setempat, menggunakan alat secara tepat dan benar dan observasi pasien. 5) Mencegah kecelakaan pada penggunaan alat yang mudah meledak dengan kriteria kelengkapan dan kondisi alat, menggunakan alat secara tepat dan benar, memahami petunjuk penggunaan alat, menyimpan alat ditempat yang aman. 6) Mencegah kekeliruan pemberian obat dengan kriteria tulisan dan kode pada label atau etiket harus jelas, warna tulisan tidak mudah berubah, label atau etiket dipasang pada tempat yang mudah dibaca, memasang label atau etiket pada tempat obat, meletakkan obat pada tempat yang ditentukan. e. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik : 1) Memandikan pasien dengan kriteria kelengkapan alat, menyiapkan lingkungan, menyiapkan pasien, memandikan pasien secara sistematis, melakukan observasi. 2) Mengganti pakaian pasien dengan kriteria kelengkapan pakaian, mengganti pakaian sesuai dengan kondisi dengan membuka pakaian dimulai dari bagian tangan, kaki yang sehat, mengenakan pakaian dimulai dari bagian tangan, kaki yang sakit dan melakukan observasi. 3) Memelihara kebersihan mulut dengan menyikat gigi, membersihkan mulut dan memelihara gigi palsu. 4) Mengganti alat tenun tempat tidur tanpa memindahkan pasien dengan kriteria kelengkapan alat, mengganti alat tenun sesuai dengan kondisi dan observasi respons pasien. 5) Mencuci rambut dengan kriteria kelengkapan alat, menyiapkan lingkungan, menutup telinga dan mata pasien, mengeringkan dan menyisir rambut dan melakukan observasi pasien.
  • 9. 6) Menyisir rambut dengan kriteria kelengkapan alat, menyisir rambut yang panjang dimulai dari ujung dan melakukan observasi. 7) Memotong kuku dengan kriteria kelengkapan alat, merendam jari tangan dan kaki dalam air hangat, memotong kuku dengan alat pemotong kuku sesuai dengan lingkungan anatomis dan observasi pasien. f. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur : 1) Membantu pasien untuk istirahat dan tidur dengan kriteria mengatur posisi yang tepat, mengatur ventilasi dan pencahayaan, mencegah kebisingan suara, memperhatikan kebersihan lingkungan, mengatur pelaksanaan pengobatan atau tindakan keperawatan, mengatur kunjungan dokter, mencegah tamu di luar jam kunjungan dan melakukan observasi pasien. g. Memenuhi kebutuhan gerak dan kesehatan jasmani : 1) Mengatur posisi baring pasien antara lain posisi fowler, trendelenburg, SIM, dorsal recumbent, lithotomi, genu pectoral. 2) Melaksanakan mobilisasi dini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien dengan kriteria melatih pasien mengangkat tangan dan kaki, melatih gerak pasif dengan mengangkat dan menekuk tangan atau kaki secara berulang, melakukan observasi. 3) Melaksanakan ambulasi dini dengan kriteria melatih pasien memenuhi kebutuhannya sendiri, melatih pasien duduk, turun dari tempat tidur, berdiri dan berjalan secara bertahap, melatih pasien menggunakan alat bantu, motivasi pasien menggunakan alat bantu, motivasi pasien untuk latihan gerak dan observasi pasien. 4) Mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi pada pasien tirah baring lama dengan kriteria memotivasi pasien untuk latihan gerak, mengatur posisi baring secara bergantian, memelihara pakaian pasien dan alat tenun tetap bersih dan kering. h. Memenuhi kebutuhan spiritual : 1) Membantu pasien beribadah dengan kriteria membantu menyiapkan alat ibadah, membantu pasien melaksanakan ibadah, membantu pasien menghubungi pemuka agama, mendampingi pasien saat mendapatkan bimbingan spiritual. 2) Memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien yang gawat atau terminal dengan kriteria menyiapkan lingkungan, membantu menyiapkan alat-alat ibadah, membantu melaksanakan ibadah, membantu menghubungi pemuka agama,
  • 10. mendampingi pasien saat mendapatkan bimbingan spiritual, menunjukkan sikap empati, simpati dan mencatat dan menyampaikan pesan pasien kepada keluarga atau lainnya. 3) Memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut dengan menyiapkan lingkungan, memberikan kesempatan keluarga berdoa, menunjukkan sikap empati dan simpati, melakukan observasi setiap 15 menit dan memberi kesempatan keluarga mendampingi pasien. i. Memenuhi kebutuhan emosional : 1) Melaksanakan program orientasi dengan kriteria memberi penjelasan kepada pasien baru atau keluarga tentang peraturan rumah sakit, memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang penggunaan fasilitas, observasi perilaku pasien atau keluarga dan memperkenalkan pasien kepada perawat dan pasien lain. 2) Melaksanakan komunikasi terapeutik dengan kriteria memanggil pasien sesuai dengan nama dan statusnya, menggunakan bahasa yang dimengerti pasien, menampilkan sikap yang ramah dan sopan memperhatikan dan mendengarkan keluhan pasien, memotivasi pasien untuk mengemukakan perasaannya. 3) Menyiapkan mental pasien pra operasi dengan kriteria memberi kesempatan kepada pasien untuk bertemu dengan keluarga, memberi kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk berdoa. j. Memenuhi kebutuhan komunikasi : 1) Secara langsung atau dengan lisan dengan kriteria menampilkan sikap sopan dan ramah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti, menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan tepat waktu dan observasi respons pasien. 2) Secara tidak langsung atau tertulis dengan kriteria menggunakan kertas bersih, tulisan jelas, mudah dibaca dan observasi respons pasien. 3) Menggunakan isyarat dengan kriteria memahami isyarat pasien dan memberi respons dengan isyarat yang dipahami pasien. k. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis : 1) Mengukur suhu badan di aksila, di mulut, di rectum 2) Menghitung pernafasan
  • 11. 3) Menghitung denyut nadi 4) Mengukur tekanan darah 5) Menghindari kemungkinan terjadinya alergi obat dengan kriteria mengetahui riwayat penggunaan obat, melakukan tes pada pertama kali pemberian obat tertentu, observasi respons pasien dan memberi identitas obat penyebab alergi pada kartu obat. l. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan : 1) Melaksanakan pemberian obat melalui peroral, parenteral, subcutan, intra muskular dan intra vena. m. Memenuhi kebutuhan penyuluhan : 1) Memberikan penyuluhan secara individual dengan kriteria mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan, melaksanakan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan, menggunakan bahasa yang dapat dimengerti. n. Memenuhi kebutuhan rehabilitas : 1) Melatih pasien menggerakkan anggota tubuh di tempat tidur 2) Melatih pasien turun dari tempat tidur 3) Melatih pasien berjalan 4) Melatih pasien menggunakan alat bantu 5) Melatih pasien menggunakan tongkat penyangga 7. Standar 7 : Evaluasi Keperawatan a. Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi. b. Evaluasi hasil menggunakan indikator peubahan fisiologis dan tingkah laku pasien. c. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan untuk diambil tindakan selanjutnya. d. Evaluasi melibatkan pasien, keluarga, dan tim kesehatan. 8. Standar 8 : Catatan Asuhan Keperawatan a. Catatan dilakukan selama pasien dirawat inap, rawat jalan dan kamar tindakan. b. Catatan digunakan sebagai bahan informasi, komunikasi dan laporan c. Catatan dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan d. Penulisan catatan harus jelas dan ringkas serta menggunakan istilah yang baku.
  • 12. D. ASUHAN KEPERAWATAN 1. FRAKTUR DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (Nursing Outcome) INTERVENSI KEPERAWATAN (Nursing Interventions Classication) 1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury fisik Batasan karakteristik 1. Mengekspresikan perilaku 2. Masker wajah 3. Sikap melindungi area nyeri 4. Melaporkan nyeri secara verbal 5. Gangguan tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....x 24 jam, diharapakan nyeri teratasi. Kriteria hasil: Pain Level Indikator IR ER 1. Melaporkan adanya nyeri 2. Luas bagian tubuh yang terpengaruh 3. Pernyataan nyeri 4. Ekspresi nyeri pada wajah 5. Posisi tubuh protektif 6. Kurangnya istirahat Keterangan: 1. Kuat 2. Berat 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada PAIN MANAGEMENT 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 2. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau 3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan 4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) 5. Tingkatkan istirahat 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas Batasan karakteristik 1. Menyatakan rasa letih 2. Menyatakan merasa lemah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam, diharapakan aktivitas klien meningkat Kriteria hasil: Activity Tolerance Indikator IR ER 1. Saturasi oksigen dalam rentang ACTIVITY THERAPY 1. Menentukan penyebab toleransi aktivitas (fisik, psikologi, atau motivasional) 2. Berikan periode istirahat selama beraktivitas 3. Jika memungkinkan tingkatkan aktivitas secara
  • 13. 3. adanya dispnea atau ketidaknyamanan saat beraktivitas 4. Penurunan kekuatan otot 5. ADL dibantu yang diharapkan saat beraktivitas 2. RR dalam rentang yang diharapkan saat beraktivitas 3. Jarak berjalan 4. Laporan ADL Keterangan: 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan bertahap (dari duduk, jalan, aktivitas maksimal) 4. Pastikan perubahan posisi klien secara perlahan dan monitor gejala dari intoleransi aktivitas 3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan nyeri Batasan karakteristik: 1. Ketidakmampuan mengakses kamar mandi 2. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi 3. Ketidakmampuan menjangkau sumber air Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 24 jam, diharapakan klien dapat melakukan perawatan diri. Kriteria hasil: Self Care Activity Of Daily Living Indikator IR ER 1. Toileting 2. Mandi 3. Terawat 4. Kebersihan diri 5. Ambulasi : berjalan 6. Ambulasi : kursi roda Keterangan : 1. Tidak mandiri 2. Dibantu orang dan alat 3. Dibantu orang 4. Dibantu alat 5. Mandiri penuh SELF CARE ASSISTANCE: ADLs 1. Pantau kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri secara mandiri 2. Pantau kebutuhan klien untuk penyesuaian penggunaan alat untuk personal higiene, toileting, dan makan 3. Sediakan bantuan hingga klien dapat melakukan perawatan pribadi secara penuh 4. Bantu klien dalam penerimaan ketergantungan terhadap orang lain dalam memenuhi kebutuhannya 5. Menentukan aktivitas perawatan diri yang sesuai dengan kondisi secara rutin
  • 14. 2. DIARE DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (Nursing Outcome) INTERVENSI KEPERAWATAN (Nursing Interventions Classication) 1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi di usus Batasan Karakteristik: 1. Nyeri abdomen 2. Sedikitnya 3 kali defekasi per hari 3. Ada dorongan 4. Bising ususs hiperaktif 5. Kram Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....x24 jam diharapkan pola eliminasi normal. Kriteria hasil : Bowel Eliminasien Indikator IR ER 1. Warna Tinja 2. Bunyi usus 3. Lemak dalam feses 4. Pola eliminasi 5. Diare Keterangan : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Selalu menunjukkan DHIARE MANAGEMENT 1. Kaji riwayat diare 2. Ajarkan pasien untuk menggunakan obat anti diare 3. Instruksikan keluarga untuk mencatat warna jumlah,frekuensi dan konsistensi dari feses 4. Evaluasi intake makanan yang masuk 5. Identifikasi faktor penyebab dari diare 6. Monitor tanda dan gejala diare 7. Ukur output defekasi/diare 8. Instruksikan makanan rendah serat dan tinggi kalori tinggi protein 9. Ukur berat badan pasien 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif Batasan karakteristik: 1. Penurunan tekanan darah 2. Penurunan tekanan nadi 3. Penurunan turgor kulit 4. Membran mukosa kering Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x24jam diharapkan keseimbangan cairan klien terpenuhi. Kriteria hasil : Fluid Balance Indikator IR ER 1. Tekanan Darah 2. Denyut nadi 3. Membaran mukosa kering 4. Turgor kulit 5. Suhu FLUID MANAGEMENT 1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat 2. Monitor status hidrasi(kelembaban membran mucousa,nadi adekuat,dan tekanan darah ortostatik) jika diperlukan 3. Panatau vital sign 4. Pantau makanan yang dimakan dan hitung intake kalori harian
  • 15. 5. Hydrasi Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan 5. Kolaborasikan pemberian cairan intravena IV (cairan RL makro drips tetes/menir) 6. Monitor status nutrisi 7. Dorongan masukan oral 8. Doronga keluarga untuk membantu pasien makanan 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi / BAB sering Batasan karakteristik : 1. Kerusakan lapisan kulit 2. Invasi struktur kulit 3. Gangguan permukaan kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....x24 jam diharapkan integritas kulit klien utuh. Kriteria hasil : Skin and mucousa Indikator IR ER 1. Hydration 2. Keadaan luka/lesi pada kulit 3. Kelembaban kulit 4. Tekstur kulit 5. Warna kulit Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan PRESSURE MANAGEMENT 1. Anjurkan pasien memakai pakaian yang longgar 2. Mobilitas pasien (ubah posisi pasien) setiap 2jam sekali 3. Monitor kulit adanya kemerahan 4. Monitor aktivitas dan mobilitas pasien 5. Monitor status nutrisi pasien 4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Batasan karakteristik : 1. Perilku a. Kegelisahan b. Insomnia 2. Afektif a. Distress Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....x24 jam diharapkan Ansietas berkurang. kriteria hasil : Anxiety level Indikator IR ER 1. Monitor ntensitas kecemasan 2. Intensitas kecemasan 3. Peningkatan denyut nadi 4. Kegelisahan mondar-mandir ANXIETY REDUCTION 1. Gunakan pendekatan untuk penenangan 2. Pahami perspektif pasien terhadap situasi setres 3. Identifikasikan tingkat kecemasan 4. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan 5. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
  • 16. b. Peningkatan rasa ketidakberdayaan yang persistem c. Perasaan tidak adekuat 3. Fisiologis a. Peningkatan keringat 5. Mempertahankan konsentrasi Keterangan : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Selalu menunjukkan 3. PPOM DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (Nursing Outcome) INTERVENSI KEPERAWATAN (Nursing Interventions Classication) 1. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif berhubungan dengan - Infeksi, disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma, trauma - Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas. Batasan karakteristik : 1. Penurunan bunyi nafas Setelah dilakukan tindakan kperawatan selama....x 24 jam keefektifan jalan nafas normal. Kriteria hasil : Respiratory status : Airway patency Indikator IR ER 1. Respiratory rate 2. Respiratory rhythm 3. Kedalaman inspirasi 4. Kemampuan mengeluarkan sekret Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan AIRWAY MANAJEMENT 1. Posisikan pasien untuk mendapatkan ventilasi maksimal 2. Instruksikan bagaimana batuk efektif 3. Auksultasi suara nafas 4. Monitor status respirasi dan oksigen 5. Lakukan fisioterapi dada
  • 17. 2. Orthopneu 3. Cyanosis 4. Kelainan suara nafas (rales, wheezing) 5. Kesulitan berbicara 6. Tidak ada batuk 7. Produksi sputum yang berlebih 8. Gelisah 9. Perubahan frekuensi dan irama nafas 2. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan : - Hiperventilasi - Penurunan energi - Perusakan/pelema han muskulo- skeletal - Kelelahan otot pernafasan - Hipoventilasi sindrom - Nyeri - Disfungsi - Ansietas - Cidera medula spinalis Faktor resiko : 1. Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi 2. Penurunan ventilasi se menit 3. Menggunakan otot pernafasan tambahan 4. Orthopnea Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..x 24 jam keefektifan pola nafas normal Kriteria hasil: Respiratory status : Ventilation Indikator IR ER 1. Respiratory rate 2. Respiratory rhythm 3. Kedalaman inspirasi 4. Volume tidal 5. Kapasitas vital Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan AIRWAY MANAJEMENT 1. Posisikan pasien untuk mendapatkan ventilasi maksimal 2. Instruksikan bagaimana batuk efektif 3. Auksultasi suara nafas 4. Monitor status respirasi dan oksigen 5. Lakukan fisioterapi dada
  • 18. 5. Perubahan kedalaman nafas 6. Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama 7. Penurunan kapasitas vital 8. Respirasi: < 11 – 24 x /mnt 3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan : - Tirah Baring - Imobilisasi - Kelemahan menyeluruh - Ketidakseimbang an antara suplei oksigen dengan kebutuhan - Gaya hidup yang dipertahankan. Batasan karakteristik 1. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas 2. Perubahan ECG : aritmia, iskemia 3. Sesak nafas saat beraktivitas 4. Menytakan merasa letih/lemh 5. Ketidaknyamnan setelah beraktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….x 24 jam diharapkan mobilitas fisik dalam keadaan normal. Kriteria hasil : Toleransi aktivitas Indikator IR ER 1. Oxygen saturation with activity 2. RR with Activity 3. Warna kulit 4. Kemampuan berbicara dengan aktivitas fisik 5. Kemampuan berjalan jauh Keterangan : 1. Tidak mandiri 2. Dibantu orang dan alat 3. Dibantu orang 4. Dibantu alat 5. Mandiri penuh TERAPI AKTIVITAS 1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan 3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan 5. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik) 6. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien 7. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 8. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial 9. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
  • 19. 4. DM DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (Nursing Outcome) INTERVENSI KEPERAWATAN (Nursing Interventions Classication) 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengarbsorpsi nutrien Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. x 24 jam diharapkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi. Kriteria hasil : Nutritional Status : Nutrient intake Indikator IR ER 1. Peningkatan berat badan 2. berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 3. kebutuhan nutrisi 4. tanda-tanda malnutrisi Keterangan: 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan NUTRITION MANAJEMENT: 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan pasien 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C 5. Berikan makanan yang terpilih yang sudah ditentukan oleh ahli gizi 2. Resiko infeksi b.d pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. x 24 jam diharapkan Resiko infeksi dapat teratasi. Kriteria hasil: Knowledge : infection control Indikator IR ER INFECTION CONTROL: 1. Pertahankan teknik isolasi 2. Batasi pengunjung bila perlu 3. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat dan sesudah berkunjung pada pasien
  • 20. 1. Mencegah timbulnya infeksi 2. perilaku hidup sehat 3. Tanda dan gejala infeksi Keterangan: 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Selalu menunjukkan 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 5. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 5. CA PARU DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (Nursing Outcome) INTERVENSI KEPERAWATAN (Nursing Interventions Classication) 1. Nyeri akut b.d agen cidera (karsinoma), penekanan syaraf oleh tumor paru Batasan karakteristik :  Menyeringai (kesakitan)  Rentang perhatian terbatas  Pucat  Menarik diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..........x 24 jam, diharapakan nyeri teratasi. Kriteria hasil: Pain level Indikator IR ER 1. Frekuensi nyeri 2. Ekspresi nyeri 3. Melaporkan adanya nyeri Keterangan 1. Kuat 2. Berat PAIN MANAJEMEN  Melakukan pengkajian nyeri secara komprehansif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien  Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
  • 21. 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan 2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor Batasan karakteristik :  Spasme jalan napas  Mokus dalam jumlah berlebihan  Eksudat dalam jalan alveoli  Materi asing dalam jalan nafas  Adanya jalan napas buatan  Sekresi bertahan / sisa sekresi  Sekresi dalam bronki Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam, diharapakan bersihan jalan nafas efektif. Kriteria hasil : Respiratory status : airway patency Indikator IR ER 1. Tidak didapatkan demam 2. Tidak didapatkan kecemasan 3. Irama nafas sesuai yang diharapkan 4. Frekuensi pernafasan sesuai yang diharapkan 5. Pengeluaran sputum pada jalan nafas 6. Bebas dari suara nafas tambahan Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan AIRWAY SUCTION  Pastikan kebutuhan oral / trakeal suctioning  Auskultasi sura napas sebelum dan sesudah suctioning  Informasikan pada pasien dan keluarga tentang suction  Minta pasien napas dalam sebelum suction dilakukan  Beri o2 dengan nasal untuk memfasilitasi suction nasotrakeal  Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan  Monitor status o2 pasien  Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Gillies, Dee Ann;2000; Manajemen Keperawatan Sebagai Suatu Pendekatan Sistem; Bandung; Yayasan IAPKP. http://www.academia.edu/8537857/Makalah_Dokumentasi_Keperawatan_Implementasi_ Keperawatan http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22306/4/Chapter%20II.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27722/4/Chapter%20II.pdf http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2486-BABI.pdf http://www.Eprints.undip. ac.id/2096/1/2472