Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
SMART CITY MEMBANGUN PELAYANAN KOTA YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
1. SMART CITY
MEMBANGUN PELAYANAN KOTA
YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Seminar Nasional
Prospek dan Tantangan Smart City di Indonesia
Dr. Ardiyan Saptawan, MSi
2. SMART CITY DI INDONESIA
• Ada 15 kota yang telah mendapat penghargaan sebagai smart
city yang dibagi menurut kategori
– Kota Besar (Surabaya, Bandung, Semarang, Bekasi, Tangerang
Selatan),
– Kota Sedang (Denpasar, Binjai, Manado, Yogyakarta, Kediri), dan
– Kota Kecil (Magelang, Sawahlunto, Bontang, Tual, Bukittinggi).
– Selain dari itu ada juga penghargaan bagi beberapa kota lainnya
yang menuju kepada kota cerdas, namun belum dapat memenuhi
syarat secara keseluruhannya hanya unggul di satu sektor saja
masing-masing 15 kota yaitu berdasarkan rating ekonomi cerdas
(smart economy), rating sosial cerdas (smart social), lingkungan
cerdas (smart environment), rating kesehatan cerdas (smart
health), rating mobilitas (smart mobility), rating keamanan dan
kebencanaan kota (safe and secure cities), rating pengembangan
dan pengelolaan kota (smarter city), rating pemerintahan digital
(digital government readiness), rating kesiapan integrasi
(integration readiness), rating ekosistem kompetitif, rating
ekosistem inovasi, dan rating ekosistem teknologi finansial.
3. Ciri smart city
1. Ekonomi cerdas (smart economy),
2. Sosial cerdas (smart social),
3. Lingkungan cerdas (smart environment),
4. Kesehatan cerdas (smart health),
5. Mobilitas (smart mobility),
6. Keamanan dan kebencanaan kota (safe and secure
cities),
7. Pengembangan dan pengelolaan kota (smarter city),
8. Pemerintahan digital (digital government readiness),
9. Kesiapan integrasi (integration readiness),
10. Ekosistem kompetitif,
11. Ekosistem inovasi,
12. Ekosistem teknologi finansial.
4. Menuju Smart City
• Metode pemecahan masalah konvensional tidak dapat lagi
mengimbangi kecepatan pertumbuhan masalah kompleks yang
timbul di kota-kota yang menuju ke alam modern.
• Pemerintahan membutuhkan solusi-solusi baru yang kreatif dan
inovatif dan memiliki jangkauan pemecahan masalah yang efektif
dan efisien berwawasan futuristik.
• Peranan teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir saja
tidak dapat menyelesaikan masalah secara sempurna.
• Kebutuhan akan Smart City yang dapat mengelola semua
sumberdaya secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan
berbagai tantangan dengan, menggunakan solusi inovatif,
terintegrasi dan berkelanjutan tidak dapat terelakkan.
• Smart City mengandung ciri pemikiran-pemikiran baru, terintegrasi,
antar lembaga pemerintah hingga lembaga non-pemerintah,
responsif terhadap persoalan kota serta solusi yang dirancang untuk
menjadi solusi berkelanjutan, bukan hanya solusi sesaat.
5. Model Smart City
• Smart economy meliputi pengembangan industri, usaha
kecil dan menengah, turisme, hingga perbankan.
• Smart society meliputi pengembangan kesehatan,
pendidikan, layanan publik dan keamanan.
• Smart environment meliputi sektor energi, pengelolaan air,
lahan dan udara, pengolahan limbah dan manajemen tata
ruang.
• Aspek-aspek ini dapat tercapai apabila terjadi hubungan
yang baik antara tiga komponen yaitu :
– Resources merupakan sesuatu yang tersedia dan dapat
digunakan oleh kota tersebut.
– Enabler adalah teknik atau metode apapun yang memungkinkan
terlaksananya suatu proses atau aktivitas.
– Process adalah inisiatif atau kegiatan yang dilakukan
oleh enabler.
6. Manajemen Smart City
• Semua komponen Smart City tersebut harus diterapkan
secara holistik, berkesinambungan dan terkendali dalam
manajemen yang proaktif dan dinamik.
• Infrastruktur, warga, dan pemerintah kota
merupakan enabler yang penting di antara sebagai pengikat
semuanya. Banyak kota yang terjebak hanya
mengembangkan teknologi/aplikasi namun
mengabaikan enabler sehingga masih banyak terlihat
adanya sebuah kota yang sudah memiliki Pusat komando
namun masih terjadi kemacetan.
• Kesiapan warga kota juga berperan penting dalam
penerapan model kota cerdas ini. Penggunaan teknologi
tidak akan bermakna signifikan jika warga kota tidak
merubah perilakunya selaras dengan pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti manajemen kota cerdas.
Karena itu edukasi kepada warga kota sangat dibutuhkan.
7. Tantangan Smart City
• Tantangannya adalah sebagai kota yang
terbuka tentu kedatangan masyarakat luar
tidak bisa dihindarkan.
• Karena itu perlu suatu informasi yang terbuka
terhadap manajemen kota dan layanan yang
dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat
dengan memperhatikan keragaman tingkat
pengetahuannya terhadap situasi, kondisi, dan
manajemen kota cerdas (smart city) tersebut.
8. Dubai Smart City
• Di bawah strategi Smart City Dubai, yang diluncurkan pada tahun 2014,
pemerintah memulai lebih dari 545 inisiatif yang sudah berjalan maupun yang
direncanakan yang dirancang untuk membentuk ulang bagaimana penduduk
dan pengunjung menikmati kota ini.
• Sasaran strategi kuncinya adalah : mengubah lebih dari 1.100 layanan
pemerintah penting menjadi layanan cerdas yang terutama dijalankan secara
online; memperkenalkan kendaraan otonom dan layanan transportasi cerdas;
menyediakan wi-fi gratis berkecepatan tinggi di seluruh emirat ini;
• Mengembangkan perekonomian yang digerakkan oleh data yang diperkirakan
oleh pemerintah akan menghasilkan tambahan AED10,4 miliar ( US$2,83
miliar) dalam PDB sebelum tahun 2021.
• Model smart city yang diterapkan di Dubai merupakan suatu model yang
sangat ideal. Hal ini dikarenakan sumber daya yang luar biasa dan
dimanfaatkan secara tepat. Kebahagiaan penduduk dan pengunjung ke Dubai
telah diukur sebagai aspek kunci dalam strategi Smart City emirat ini.
• Program berbasis ICT di seluruh kota yang diperkenalkan pada tahun 2016,
yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberi masukan
tentang semua hal mulai dari kualitas layanan penting hingga aktivitas santai.
• Sebuah survei yang dijalankan pada tahun yang sama menemukan 83 persen
penduduk Dubai hidup bahagia di kota ini. Agenda Kebahagiaan Dubai
bertujuan menaikkan angka ini menjadi 95 persen sebelum tahun 2021.
9. Hikmah dari Dubai
• Pendukung pembangunan yang luar biasa ini adalah tulang
punggung telekomunikasi yang menjadi salah-satu yang
paling canggih di dunia.
• Pengumpulan data yang dihasilkan pengguna akan
memampukan pemerintah Dubai untuk merencanakan dan
melaksanakan beragam layanan menarik yang berbasis ICT
cerdas, yang membawa manfaat pada berbagai sektor
mulai dari transportasi hingga perawatan kesehatan.
• Pengenalan Undang-Undang Data Dubai pada tahun 2015
juga telah membantu memastikan bahwa sektor publik dan
swasta berbagi data, sesuai dengan praktik terbaik
internasional untuk keanoniman dan standardisasi, guna
memfasilitasi konektivitas dan akses ke layanan dan
informasi. Ini akan mengarah pada pembuatan keputusan
yang lebih bai dan benar-benar memacu kreativitas dan
inovasi di berbagai sektor.
10. Indikator Smart City
• Setidaknya terdapat dua indikator utama yakni indikator kualitas
hidup dan indikator tingkat kematangan pengembangan Smart City.
• Indikator kualitas hidup mengukur hasil akhir dari berbagai upaya
yang diharapkan akan meningkatkan kualitas hidup. Indikator
tingkat kematangan pengembangan Smart City mengukur sejauh
mana tingkat kematangan kita secara efektif, efisien, terintegrasi,
berkelanjutan dan terukur untuk menghasilkan layanan kepada
warganya.
• Komponen-komponen kota juga dapat dijadikan titik acuan dalam
mengukur pencapaian Smart City adalah :
– Aspek sumber daya dan enabller : terkait dengan banyaknya
potensi sumber daya kota yang sudah dimanfaatkan secara
efektif dan efisien,
– Pengembangan dan pengelolaan : kemampuan pemerintah kota
dalam mengelola semua potensi kota dan manajemen potensi
tersebut dalam menciptakan layanan yang berkualitas.
– Layanan kota : dilihat dari layanan apa saja yang sudah diberikan
pemerintah kota untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.
11. Reformasi Pelayanan Publik Menuju
Smart City
• Para administrator publik jelas tidak hanya dituntut untuk kian
mampu bekerja secara lebih profesional, efisien, ekonomis dan
efektif, tetapi juga mampu mengembangkan pendekatan-
pendekatan yang lebih inovatif guna menjawab tantangan-
tantangan baru yang timbul pada aras global yang langsung
atau tidak langsung berpengaruh pada lingkungan tugasnya.
• Kompleksitas masalah kota masa depan menuntut kemampuan
kompetensi para aparatur pemerintah yang berkualitas tinggi
juga.
• Penguasaan teknologi dan kemampuan bekerjasama dalam
konteks berwawasan teknologi dan globalisasi digital
merupakan suatu tuntutan yang mutlak sehingga peningkatan
kualitas aparatur secara berkesinambungan perlu dipetakan
secara seimbang dalam road map yang jelas.
12. Prospek Pencapaian Smart City
• untuk mencapai smart city yang berkesinambungan dan dinamis,
maka diperlukan tidak hanya manajemen operasional pelayanan
kota, namun juga diperlukan suatu pengawasan manajemen smart
city yang melekat pada teknologi yang digunakan dengan
melibatkan secara proporsional stakeholders terkait termasuk
partisipasi aktif masyarakat.
• Transparansi penyelenggaraan pemerintah berarti bahwa
pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengetahui proses penyelenggaraan pelayanan pemerintahan
sehingga memudahkan pengawasan terhadap jalannya
pemerintahan untuk mencegah terjadinya mal-administrasi dan
atau mis-alokasi sumber daya maupun penyimpangan dan
pelanggaran dalam kegiatan pemerintah, ataupun perubahan
kebijakan yang terpaksa dilakukan untuk kemaslahatan.
• Akuntabilitas smart city berhubungan dengan kewajiban dari
institusi pemerintahan maupun para aparat yang bekerja di
dalamnya untuk membuat kebijakan maupun melakukan aksi yang
sesuai dengan nilai yang berlaku maupun kebutuhan masyarakat.