SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MENEMUKAN RELASI DALAM WACANA 
: 
DISUSUN 
OLEH 
KELOMPOK III 
•RICKY REMAWAN 
•SRI RANDA 
•ASMAINI 
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
USMAN SAFRI KUTACANE 
TAHUN 2014
RELASI WACANA 
 Dalam wacana lisan atau tulisan terdapat 
berbagai unsur seperti pelaku perbuatan, 
penderita, perbuatan, pelengkap perbuatan, 
perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dan 
tempat perbuatan. Contoh, 
 Wati duduk di serambi muka, wajahnya sayu 
dan matanya tergenang oleh air mata 
kepedihan. Kata terakhir dari mas Gombloh 
telah menyobek-nyobek kepingan hatinya yang 
makin hari menipis..
RELASI GABUNGAN 
 Ada kalimat,’Dia sanggup. Mereka berjalan pelan-pelan.’ 
 Kata,’Dia sanggup’ tidak diketahui maknanya. Kita baru dapat mengintrpretasikan kalimat itu sesudah membaca kalimat 
kedua. Jika kita ditanya berapa macamkah relasi antara kalimat pertama dengan kedua ? 
 Dia sanggup adalah kalimat ellips. Mereka adalah referensi dari mereka yang tidak diucapkan pada kalimat pertama., 
dan yang terakhir perulangan kata mereka pada kalimat kedua. Dengan demikian terdapat 3 hubungan antara kalimat 
pertama dengan yang kedua, yaitu ellips, referensi, dan leksikal repetisi. 
 Kalimat itu secara lengkap : Dia sanggup (mengejar mereka). Mereka berjalan perlahan-lahan. Relasi yang kita dapati 
disini adalah relasi gramatikal dan relasi leksikal. Ellips adalah relasi gramatikal sedang perulangan kata seperti kata 
mereka di atas, adalah relasi leksikal. Substitusi dan referensi adalah relasi gramatikal juga. 
 Contoh pada pusi : 
 Bila sampai waktuku 
 Ku mau tak seorang pun merayu 
 Ada dua relasi, yaitu konjungsi dan perulangan. Kata bila pada baris pertama menghubungkan kedua baris itu, dan kata 
‚ku’ pada baris kedua sebagai perulangan kata’ ku’ pada baris pertama. 
 Kita tidak dapat menafsirkan satu kalimat di antaranya tanpa mengetahui kalimat yang lain. Ada juga kalimat yang tidak 
diikat secara formal, tetapi kita tahu berhubungan karena ada relasi pragmatiknya. 
 Contoh : 
 Ada orang sedang mengetuk pintu. 
 Saya sedang mandi. 
 Pada kedua kalimat ini tidak terdapat relasi (penghubung), referensi, substitusi, ellips, maupun konjungsi yang lain. 

HUBUNGAN ANTARKALIMAT 
 Hubungan ini terdiri dari 4, yaitu : 
 1. True and Connected (Benar dan berhubungan) 
 Contohnya : 
 Dia lulus ujian akhir. 
 Dia rajin belajar. 
 2. True and Disconnected (Benar, tapi tidak berhubungan). 
 Contohnya : 
 Kalimat-kalimat dapat dihubungkan dengan berbagai cara. 
 Kalimat perintah adalah kalimat dengan memakai intonasi perintah. 
 3. False and Connected (Salah, tetapi berhubungan) 
 Contoh : 
 Pelajaran bahasa Indonesia diberikan sejak TK sampai perguruan tinggi. 
 Pada perguruan tinggi pelajaran bahasa Indonesia diberikan 8 semester. 
 4. False and Disconnected (Salah dan tidak berhubungan) 
 a. Cara-cara menghubungkan kalimat ada 10 macam. 
 b. Kalimat-kalimat tanya berintonasi sama dengan kalimat berita. 
 Hubungan antarunsur yang membentuk wacana dinyatakan oleh Moeliono, dkk (dalam 
Djajasudarma.2006: 3) adalah apa yang disebut rentetan kalimat yang berkaitan sehingga 
terbentuklah makna yang serasi antara kalimat-kalimat itu ; atau wacana adalah rentetan
KONTEKS 
 Konteks wacana terdiri atas berbagai unsur seperti situasi, pembicara, 
pendengar, waktu, tempat, adegan, peristiwa, topik, bentuk amanat, kode, dan 
sarana (dalam Dardjowidjojo.2003 : 421). 
 Konteks pemakaian bahasa dapat dibedakan menjadi empat macam (dalam 
Lubis, 1993: 58), yaitu : 
 Konteks fisik, yang meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam suatu 
komunikasi, objek yang disajikan dalam peristiwa komunikasi itu dan tindakan 
atau perilaku dari para peran dalam peristiwa komunikasi itu. 
 Konteks epistemis atau latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui 
oleh pembicara atau pendengar. 
 Konteks linguistik, yang terdiri dari kalimat-kalimat atau tuturan-tuturan yang 
mendahului satu kalimat atau tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi. 
 Konteks sosial, yaitu relasi sosial dan latar seting yang melengkapi hubungan 
antara pembicara dengan pendengar. 
 Keempat konteks tersebut mempengaruhi kelancaran komunikasi. Ciri-ciri 
konteks harus dapat diidentifikasikan untuk menangkap pesan si pembicara. 
Dengan konteks linguistik, kita dapat berkomunikasi dengan baik, namun harus 
dilengkapi dengan konteks fisiknya, yaitu dimana komunikasi itu terjadi, apa 
objek yang dibicarakan dan begitu juga bagaimana tindakan si pembicara. Kita 
pun harus melengkapi dengan konteks sosial dan epistemiknya.
INFORMASI LAMA DAN BARU 
 Tiap-tiap kalimat mempunyai inferensinya. Tiap-tiap kalimat pasti ada sesuatu yang yang telah 
diketahui si pendengar. Praposisi adalah informasi yang telah diketahui oleh pembicara dan 
pendengar. Sesuatu yang telah diketahui oleh pembicara/ pendengar itu dinamakan informasi. 
 Contoh : 
 Kalau seseorang mengatakan,“ Saya lapar, maka informasi lamanya adalah saya dan informasi 
barunya adalah keadaan informasi lama itu, yaitu lapar. Bagian ujaran yang dapat diketahui dari 
: wacana yang telah lewat (secara anafora atau implikatur), dari berbagai aspek situasi tempat 
ujaran itu terjadi (unsur yang ditentukan oleh tempat dan waktu atau juga unsur yang menunjuk 
pelaku-pelaku yang terdapat dalam ujaran itu), dan dari pengetahuan kita sendiri. 
 Halliday (dalam Lubis, 1993: 79) menyatakannya dengan given yang merupakan bagian ujaran 
yang dapat diketahui dari : (1) wacana yang telah lewat (anafora/implikatur), (2) berbagai aspek 
situasi tempat ujaran itu terjadi, dan (3) pengetahuan kita sendiri. New adalah bagian ujaran 
yang tidak dapat diketahui dengan cara itu. 
 Dengan kata lain, given adalah sesuatu yang dapat kita ketahui secara anaforik atau dari 
situasinya. Given new itu bukan per wacana, tetapi per-kalimat, yang ditentukan oleh intonasi 
atau tekanan yang diberikan si pembicara. 
 Hubungan antara informasi lama-baru dengan subjek, yaitu ; subjek digunakan untuk struktur 
luar kalimat, sedangkan informasi lama-baru ini adalah struktur semantiknya.
 Contoh : (1) Saya menulis surat, (2) Yang menulis surat saya, (3) Surat saya tulis, (4) Yang saya 
tulis surat, (5) Siapa namanya, (6) Kemana kau pergi? (7) Bagaimana hasilnya? (8) Tulislah 
surat itu? (9) Bacalah Koran itu ! (10) Ikutilah ujian itu ! (11) Berangkatlah (kau) sekarang! 
 Kesebelas kalimat ini terdiri dari 4 buah kalimat tanya (5-8) dan 4 kalimat perintah (9-11) 
mempunyai subjek. Semua subjek pada ke-11 adalah informasi lama, sedangkan predikatnya 
adalah informasi baru. 
 Sebuah kalimat dikatakan mempresuposisikan kalimat yang lain jika ketidakbenaran kalimat 
yang kedua (yang dipresuposisikan) mengakibatkan kalimat yang pertama (yang 
mempresuposisikan) tidak dapat dikatakan benar atau salah. 
 Contoh : (a) Buku Siti Nurbaya sangat memikat (b) Istri pejabat itu cantik sekali. 
 Kalimat (a) mempresuposisikan bahwa ada buku yang berjudul Siti Nurbaya. Bila memang ada 
buku yang berjudul seperti itu, kalimat (1) dapat dinilai benar dan salahnya. Akan tetapi, bila 
tidak ada buku yang berjudul Siti Nurbaya kalimat (a) tidak dinilai benar dan salahnya. 
Sementara itu, kalimat (b) mempresuposisikan pejabat itu mempunyai istri. Bila memang pejabat 
yang dimaksud mempunyai istri, kalimat (b) dapat dinilai benar dan salahnya. Akan tetapi, bila 
sebaliknya menjadi pernyataan, kalimat (b) tidak dapat ditentukan kebenarannya. 

TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMuhammad Idris
 
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Norhayati Muhamad
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKExcella Fiona
 
Kuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikKuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikMono Manullang
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiaNUR DIANA
 
Semantik pragmatiksosiolinguistik
Semantik pragmatiksosiolinguistikSemantik pragmatiksosiolinguistik
Semantik pragmatiksosiolinguistikHeidy Kaeni
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikYudha Fadillah
 
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...darminladiro
 

What's hot (20)

Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang makna
 
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
 
Semantik sem.6
Semantik sem.6Semantik sem.6
Semantik sem.6
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
 
makalah semantik
makalah semantikmakalah semantik
makalah semantik
 
Kuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikKuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantik
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Semantik pragmatiksosiolinguistik
Semantik pragmatiksosiolinguistikSemantik pragmatiksosiolinguistik
Semantik pragmatiksosiolinguistik
 
semantik
semantiksemantik
semantik
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
A.Dengan membuat rujukan kepada beberapa buah buku Semantik, bincangkan tenta...
 
Forum semantik
Forum semantikForum semantik
Forum semantik
 
Kajian pragmatik
Kajian pragmatikKajian pragmatik
Kajian pragmatik
 
Hbml3303 810901126140
Hbml3303 810901126140Hbml3303 810901126140
Hbml3303 810901126140
 

Viewers also liked

The Synchronicity of God
The Synchronicity of GodThe Synchronicity of God
The Synchronicity of GodRaisedtoWalk
 
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSPOST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSCharity Bridges
 
Camp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challengeCamp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challengedmark052891
 
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riPeranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riMakarina
 
sandang kata
sandang katasandang kata
sandang kataMakarina
 
Campaña de las manos
Campaña de las manosCampaña de las manos
Campaña de las manosandiscc
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Makarina
 
Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Makarina
 
STKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacanaSTKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacanaMakarina
 

Viewers also liked (20)

The Synchronicity of God
The Synchronicity of GodThe Synchronicity of God
The Synchronicity of God
 
Anderson Amy PPP
Anderson Amy PPPAnderson Amy PPP
Anderson Amy PPP
 
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSPOST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
 
Camp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challengeCamp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challenge
 
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riPeranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
 
Poroszló power
Poroszló powerPoroszló power
Poroszló power
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Things I've learned this year
Things I've learned this yearThings I've learned this year
Things I've learned this year
 
Nardeen products 2011
Nardeen products 2011Nardeen products 2011
Nardeen products 2011
 
Cuento
CuentoCuento
Cuento
 
sandang kata
sandang katasandang kata
sandang kata
 
Campaña de las manos
Campaña de las manosCampaña de las manos
Campaña de las manos
 
Accademia del Blogger
Accademia del BloggerAccademia del Blogger
Accademia del Blogger
 
Nagaraja
NagarajaNagaraja
Nagaraja
 
Presentación
PresentaciónPresentación
Presentación
 
reproduction in animals
reproduction in animalsreproduction in animals
reproduction in animals
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
 
Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)
 
Smkn dh
Smkn dhSmkn dh
Smkn dh
 
STKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacanaSTKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacana
 

Similar to MENCARI RELASI

Similar to MENCARI RELASI (20)

Nota wacana
Nota wacanaNota wacana
Nota wacana
 
Nota wacana
Nota wacanaNota wacana
Nota wacana
 
Relasi makna
Relasi maknaRelasi makna
Relasi makna
 
Makalah semanti1
Makalah semanti1Makalah semanti1
Makalah semanti1
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
 
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBALSTRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaWacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa Indonesia
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
 
Tydcytd
TydcytdTydcytd
Tydcytd
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 

More from Makarina

Jenis wacana
Jenis wacanaJenis wacana
Jenis wacanaMakarina
 
Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Makarina
 
Legenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanLegenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanMakarina
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populerMakarina
 
Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsMakarina
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswaMakarina
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Makarina
 

More from Makarina (8)

Jenis wacana
Jenis wacanaJenis wacana
Jenis wacana
 
Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)
 
Legenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanLegenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataan
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populer
 
Referensi
ReferensiReferensi
Referensi
 
Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elips
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswa
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

MENCARI RELASI

  • 1. MENEMUKAN RELASI DALAM WACANA : DISUSUN OLEH KELOMPOK III •RICKY REMAWAN •SRI RANDA •ASMAINI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN USMAN SAFRI KUTACANE TAHUN 2014
  • 2. RELASI WACANA  Dalam wacana lisan atau tulisan terdapat berbagai unsur seperti pelaku perbuatan, penderita, perbuatan, pelengkap perbuatan, perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dan tempat perbuatan. Contoh,  Wati duduk di serambi muka, wajahnya sayu dan matanya tergenang oleh air mata kepedihan. Kata terakhir dari mas Gombloh telah menyobek-nyobek kepingan hatinya yang makin hari menipis..
  • 3. RELASI GABUNGAN  Ada kalimat,’Dia sanggup. Mereka berjalan pelan-pelan.’  Kata,’Dia sanggup’ tidak diketahui maknanya. Kita baru dapat mengintrpretasikan kalimat itu sesudah membaca kalimat kedua. Jika kita ditanya berapa macamkah relasi antara kalimat pertama dengan kedua ?  Dia sanggup adalah kalimat ellips. Mereka adalah referensi dari mereka yang tidak diucapkan pada kalimat pertama., dan yang terakhir perulangan kata mereka pada kalimat kedua. Dengan demikian terdapat 3 hubungan antara kalimat pertama dengan yang kedua, yaitu ellips, referensi, dan leksikal repetisi.  Kalimat itu secara lengkap : Dia sanggup (mengejar mereka). Mereka berjalan perlahan-lahan. Relasi yang kita dapati disini adalah relasi gramatikal dan relasi leksikal. Ellips adalah relasi gramatikal sedang perulangan kata seperti kata mereka di atas, adalah relasi leksikal. Substitusi dan referensi adalah relasi gramatikal juga.  Contoh pada pusi :  Bila sampai waktuku  Ku mau tak seorang pun merayu  Ada dua relasi, yaitu konjungsi dan perulangan. Kata bila pada baris pertama menghubungkan kedua baris itu, dan kata ‚ku’ pada baris kedua sebagai perulangan kata’ ku’ pada baris pertama.  Kita tidak dapat menafsirkan satu kalimat di antaranya tanpa mengetahui kalimat yang lain. Ada juga kalimat yang tidak diikat secara formal, tetapi kita tahu berhubungan karena ada relasi pragmatiknya.  Contoh :  Ada orang sedang mengetuk pintu.  Saya sedang mandi.  Pada kedua kalimat ini tidak terdapat relasi (penghubung), referensi, substitusi, ellips, maupun konjungsi yang lain. 
  • 4. HUBUNGAN ANTARKALIMAT  Hubungan ini terdiri dari 4, yaitu :  1. True and Connected (Benar dan berhubungan)  Contohnya :  Dia lulus ujian akhir.  Dia rajin belajar.  2. True and Disconnected (Benar, tapi tidak berhubungan).  Contohnya :  Kalimat-kalimat dapat dihubungkan dengan berbagai cara.  Kalimat perintah adalah kalimat dengan memakai intonasi perintah.  3. False and Connected (Salah, tetapi berhubungan)  Contoh :  Pelajaran bahasa Indonesia diberikan sejak TK sampai perguruan tinggi.  Pada perguruan tinggi pelajaran bahasa Indonesia diberikan 8 semester.  4. False and Disconnected (Salah dan tidak berhubungan)  a. Cara-cara menghubungkan kalimat ada 10 macam.  b. Kalimat-kalimat tanya berintonasi sama dengan kalimat berita.  Hubungan antarunsur yang membentuk wacana dinyatakan oleh Moeliono, dkk (dalam Djajasudarma.2006: 3) adalah apa yang disebut rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi antara kalimat-kalimat itu ; atau wacana adalah rentetan
  • 5. KONTEKS  Konteks wacana terdiri atas berbagai unsur seperti situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat, adegan, peristiwa, topik, bentuk amanat, kode, dan sarana (dalam Dardjowidjojo.2003 : 421).  Konteks pemakaian bahasa dapat dibedakan menjadi empat macam (dalam Lubis, 1993: 58), yaitu :  Konteks fisik, yang meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam suatu komunikasi, objek yang disajikan dalam peristiwa komunikasi itu dan tindakan atau perilaku dari para peran dalam peristiwa komunikasi itu.  Konteks epistemis atau latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh pembicara atau pendengar.  Konteks linguistik, yang terdiri dari kalimat-kalimat atau tuturan-tuturan yang mendahului satu kalimat atau tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi.  Konteks sosial, yaitu relasi sosial dan latar seting yang melengkapi hubungan antara pembicara dengan pendengar.  Keempat konteks tersebut mempengaruhi kelancaran komunikasi. Ciri-ciri konteks harus dapat diidentifikasikan untuk menangkap pesan si pembicara. Dengan konteks linguistik, kita dapat berkomunikasi dengan baik, namun harus dilengkapi dengan konteks fisiknya, yaitu dimana komunikasi itu terjadi, apa objek yang dibicarakan dan begitu juga bagaimana tindakan si pembicara. Kita pun harus melengkapi dengan konteks sosial dan epistemiknya.
  • 6. INFORMASI LAMA DAN BARU  Tiap-tiap kalimat mempunyai inferensinya. Tiap-tiap kalimat pasti ada sesuatu yang yang telah diketahui si pendengar. Praposisi adalah informasi yang telah diketahui oleh pembicara dan pendengar. Sesuatu yang telah diketahui oleh pembicara/ pendengar itu dinamakan informasi.  Contoh :  Kalau seseorang mengatakan,“ Saya lapar, maka informasi lamanya adalah saya dan informasi barunya adalah keadaan informasi lama itu, yaitu lapar. Bagian ujaran yang dapat diketahui dari : wacana yang telah lewat (secara anafora atau implikatur), dari berbagai aspek situasi tempat ujaran itu terjadi (unsur yang ditentukan oleh tempat dan waktu atau juga unsur yang menunjuk pelaku-pelaku yang terdapat dalam ujaran itu), dan dari pengetahuan kita sendiri.  Halliday (dalam Lubis, 1993: 79) menyatakannya dengan given yang merupakan bagian ujaran yang dapat diketahui dari : (1) wacana yang telah lewat (anafora/implikatur), (2) berbagai aspek situasi tempat ujaran itu terjadi, dan (3) pengetahuan kita sendiri. New adalah bagian ujaran yang tidak dapat diketahui dengan cara itu.  Dengan kata lain, given adalah sesuatu yang dapat kita ketahui secara anaforik atau dari situasinya. Given new itu bukan per wacana, tetapi per-kalimat, yang ditentukan oleh intonasi atau tekanan yang diberikan si pembicara.  Hubungan antara informasi lama-baru dengan subjek, yaitu ; subjek digunakan untuk struktur luar kalimat, sedangkan informasi lama-baru ini adalah struktur semantiknya.
  • 7.  Contoh : (1) Saya menulis surat, (2) Yang menulis surat saya, (3) Surat saya tulis, (4) Yang saya tulis surat, (5) Siapa namanya, (6) Kemana kau pergi? (7) Bagaimana hasilnya? (8) Tulislah surat itu? (9) Bacalah Koran itu ! (10) Ikutilah ujian itu ! (11) Berangkatlah (kau) sekarang!  Kesebelas kalimat ini terdiri dari 4 buah kalimat tanya (5-8) dan 4 kalimat perintah (9-11) mempunyai subjek. Semua subjek pada ke-11 adalah informasi lama, sedangkan predikatnya adalah informasi baru.  Sebuah kalimat dikatakan mempresuposisikan kalimat yang lain jika ketidakbenaran kalimat yang kedua (yang dipresuposisikan) mengakibatkan kalimat yang pertama (yang mempresuposisikan) tidak dapat dikatakan benar atau salah.  Contoh : (a) Buku Siti Nurbaya sangat memikat (b) Istri pejabat itu cantik sekali.  Kalimat (a) mempresuposisikan bahwa ada buku yang berjudul Siti Nurbaya. Bila memang ada buku yang berjudul seperti itu, kalimat (1) dapat dinilai benar dan salahnya. Akan tetapi, bila tidak ada buku yang berjudul Siti Nurbaya kalimat (a) tidak dinilai benar dan salahnya. Sementara itu, kalimat (b) mempresuposisikan pejabat itu mempunyai istri. Bila memang pejabat yang dimaksud mempunyai istri, kalimat (b) dapat dinilai benar dan salahnya. Akan tetapi, bila sebaliknya menjadi pernyataan, kalimat (b) tidak dapat ditentukan kebenarannya. 