SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MENEMUKAN CIRI – CIRI KONTEKS 
DISUSUN 
oleh 
KELOMPOK X 
•MURDIONO 
•HERLINA WATI 2 
•MUSLIADI 
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
USMAN SAFRI KUTACANE 
TAHUN 2014
KONTEKS WACANA 
 Menurut Halliday dan Hassan (1985:5), yang 
dimaksud dengan konteks wacana adalah 
teks yang meyertai teks lain. Menurut kedua 
penulis itu, pengertian hal yang menyertai 
teks itu meliputi tidak hanya yang dilisankan 
dan dituliskan, tetapi termasuk pula kejadian 
yang nonverbal lainnya keseluruhan 
lingkungan teks itu.
PEMBAGIAN KONSEP WACANA 
 . Praaggapan (Presupposition) 
 Menurut Filmore (1981), dalam setiap percakapan selalu 
digunakan tingkatan-tingkatan komunikasi yang implisit 
atau praaggapan dan eksplisit dan ilokusi. 
 2. Implikatur 
 Konsep implikatur kali pertama dikenalkan oleh H.P.Grice 
(1975) untuk memecahkan persoalan makna bahasa 
yang tidak dapat diselesaikan oleh teori semantik biasa. 
Implikatur dipakai untuk memperhitungkan apa yang 
disarankan atau apa yang dimaksud oleh penutur sebagai 
hal yang berbeda dari apa yang dinyatakan secara 
harfiah (Brown dan Yule, 1983:31
 3. Inferensi 
 Inferensi atau penarikan simpulan dikatakan 
oleh Gumperz (1982) sebagai proses 
interpretasi yang ditentukan oleh situai dan 
konteks percakapan. Dengan inferensi 
pendengar menduga kemauan penutur dan 
dengan itu pula, pendengar meresponya
MACAM-MACAM KONTEKS DALAM WACANA 
 (1) Pembicara 
 Mengetahui si pembicara pada suatu situasi akan 
memudahkan untuk menginterpretasikan 
pembicaraannya. Umpamanya saja seseorang 
mengatakan ”operasi harus dilakasanakan”. Kalau 
kita ketahui bahwa si pembicara adalah dokter, 
bahwa tentu kita akan faham bahwa yang dimaksud 
operasi adalah operasi terhadap manusia atau 
hewan. Tetapi jika yang berbicara itu adalah ahli 
ekonomi, kita akan faham bahwa yang dimaksud 
dengan operasi itu adalah operasi di bidang ekonomi 
seperti droping beras ke pasar dari pemerintah untuk 
menyetabilkan harga, dan bukannya operasi 
terhadap hewan atau manusia.
(2) PENDENGAR 
 Kiepentingan mengetahui si pembicara sama 
pentingnya dengan mengetahui si 
pendengar, terhdap siapa ujran tersebut 
ditujukan akan memperjelas makna ujaran 
itu. Berbeda penerima ujran itu, akan 
berbeda pulalah tafsiran terhadap apa yang 
didengarnya. 
 Cobalah perhatikan tuturan berikut ini: 
 Tempat itu jauh sekali (kira-kira 100 km) 
 Jangan angkat, itu berat (kira-kira 5 kg)
 (3) Topik Pembicaraan 
 Sama pentingnya dengan pembicara adalah topik pembicaraan. 
Dengan mengtahui topik pembicaraan dengan mudahlah bagi 
seorang yang pendengar atau seorang yagn membaca untuk 
memahami makna pembicara atau tulisan. Namun dalam 
kehidupan sehari-hari apa yang dimaksud dengan topik sering 
sangat kompleks sehingga para ahli wacana menamakannya 
kerangka topik. Berbicara tentang pembangunan daerah, 
misalnya, orang bisa berbicara tentang pembangaunan jalan, 
gedung, organisasi masyarakat, kedisiplinan berorganisasi, 
pembangunan di bidang mental dan sebagainya. Peserta ujaran 
di dalam suatu interaksi dengan mengunakan kerangka topik 
atau tidak, selama proses interaksi tersebut bernegosiasi tentang 
topik yang mereka ajukan. Mungkin mereka berakhir dengan 
suatau topik menarik untuk dibicarakan bersama atau berhenti 
pada garis besar yang masih terangkum di dalam kerangka topik.
 (4) Saluran (channel) 
 Di samping partisipan dan topik pembicaraan, 
saluran (channel) juga sangat penting 
menginterpretasikan makna ujaran. Saluran yang 
digunakan; tulisan, lisan, isyarat, kentongan, 
telegram ,dan sebagainya. Kebiasaan orang 
Indonesia ialah mereka selalu berhati-hati apabila 
mereka menyampaikan berita secara tertulis. Orang 
Amerika yang menulis surat dari teman mereka, 
orang Indonesia, sering terkejut karena keformalam 
surat-surat mereka. Orang Amerika mengira bahwa 
teman-teman orang Indonesia telah berubah, tidak 
akrab lagi, bukan teman seperti bergaul sebelumnya 
dan sebagainya
 (5) Kode (Code) 
 Kalau saluran yang digunakan bahasa lisan, maka 
kode yang dapat dipilih adalah suatau dialek bahasa 
itu. Atau bisa juga dengan memakai salah satu 
register yang paling tepat untuk hal itu. Seseorang 
yang mengungkapkan isi hatinya dengan bahasa 
daerah kepada temannya akan merasa lebih bebas, 
akrap, dan mudah berkembang ke arah hubungan 
pribadi. Di beberapa daerah termasuk Jawa Timur 
seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia 
ketika disapa dalam bahasa daerah pastilah ada 
perasaan enggan, hormat, dan sebagainya pada 
dirinya sehingga ia memilih kode formal.
(6) BENTUK PESAN (MESSAGE FORM) 
 Pesan yang disampaikan haruslah tepat, kerena bentuk 
pesan ini bersifat fundamental dan penting. Banyak 
pesan yang tidak sampai kepada si pendengar, dengan 
situasinya. Menyampaikan tentang ilmu pasti misalnya, 
dengan rumus-rumus tertentu, pastilah berbeda dengan 
menyampaikan ilmu sejarah atau ilmu bahasa. 
Seseorang yang pandai bergurau, dapat menyampaikan 
berita penting sehingga benarr-benar diterima sebagai 
berita. Di Jawa Timur terdapat kebiasaan di kalangan 
sementara orang yang pandai menyampaikan isi hati 
mereka lewat parikan. Di tempat lain ada orang yang 
pandai menyampaikan pesan-pesannya lewat khotbah 
dan ada pula yang lewat drama, puisi, atau lewat surat-surat 
cinta dan sebagainya
(7) PERISTIWA (EVENT) 
 Peristiwa tutur tentu sangat beragam. Hal ini 
ditentukan oleh tujuan pembicaraan `itu sendiri. 
Setiap peristiwa itu akan berbeda cara 
penuturannya karena peristiwa menghendaki 
tutur yang tertentu. Peristiwa tutur seperti 
wawancara akan berbeda dengan peristiwa 
tutur di pengadilan antara hakim dengan 
terdakwa. Suatu pengajian misalnya, dapat 
berisi antara lain suatu khotbah yang diselingi 
lelucon. Suatu arisan oleh 0bu-ibu yang 
terhormat bisa diisi pameran kekayaan, carai 
menantu, atau transaksi tertentu.
 (8) Tempat atau Waktu (Setting) 
 Keberadaan tempat, waktu, dan hubungan antara 
keduannya, dalam suatu peristiwa komunikasi dapat 
memberikan makna tertentu. Di mana suatu tuturan 
itu berlangsung, di pasar, di kantor, dan lain-lain. 
Demikian juga, kapan suatu tuturan itu berlangsung, 
pagi hari, siang hari, malam hari, suasana santai, 
resmi, panas, tegang, dan sebagainya. 
 Salain ciri konteks, sebagaimana diuraikan di atas, 
nada pembicara, misalny serius, sinis, sarkastik, 
rayuan, dan lain-lain, juga menjadi pertimbangan 
dalam analisis wacana (konteks
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Fungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaFungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaRisa Octaviani
 
Keterbatasan bahasa verbal
Keterbatasan bahasa verbalKeterbatasan bahasa verbal
Keterbatasan bahasa verbalFakih Anwar
 
Bab vii wacana
Bab vii wacanaBab vii wacana
Bab vii wacanamudanp.com
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanfikri_muh
 
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemahkonsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemahsyatirahyusri
 
Retorika-Seni Berkomunikasi
Retorika-Seni BerkomunikasiRetorika-Seni Berkomunikasi
Retorika-Seni BerkomunikasiJULIANTO1994
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraArief Kurniatama
 
Bahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa sebagai alat komunikasiBahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa sebagai alat komunikasiAtykah Aura
 
Teknik Pembuatan Surat
Teknik Pembuatan SuratTeknik Pembuatan Surat
Teknik Pembuatan Suratpjj_kemenkes
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
Tugas simulasi digital
Tugas simulasi digitalTugas simulasi digital
Tugas simulasi digitalRickie Cung
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika erikadwiyana
 
SASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYASASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYAMomee Rain
 

What's hot (19)

Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Definisi terjemahan
Definisi terjemahanDefinisi terjemahan
Definisi terjemahan
 
Fungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaFungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasa
 
Keterbatasan bahasa verbal
Keterbatasan bahasa verbalKeterbatasan bahasa verbal
Keterbatasan bahasa verbal
 
Bab vii wacana
Bab vii wacanaBab vii wacana
Bab vii wacana
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemahkonsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 
Retorika-Seni Berkomunikasi
Retorika-Seni BerkomunikasiRetorika-Seni Berkomunikasi
Retorika-Seni Berkomunikasi
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika Berbicara
 
Bahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa sebagai alat komunikasiBahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa sebagai alat komunikasi
 
Teknik Pembuatan Surat
Teknik Pembuatan SuratTeknik Pembuatan Surat
Teknik Pembuatan Surat
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
Bab viii kti
Bab viii ktiBab viii kti
Bab viii kti
 
Tugas simulasi digital
Tugas simulasi digitalTugas simulasi digital
Tugas simulasi digital
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Retorika
Retorika Retorika
Retorika
 
SASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYASASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYA
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 

Viewers also liked

Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsMakarina
 
Camp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challengeCamp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challengedmark052891
 
Campaña de las manos
Campaña de las manosCampaña de las manos
Campaña de las manosandiscc
 
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSPOST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSCharity Bridges
 
sandang kata
sandang katasandang kata
sandang kataMakarina
 
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riPeranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riMakarina
 
The Synchronicity of God
The Synchronicity of GodThe Synchronicity of God
The Synchronicity of GodRaisedtoWalk
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Makarina
 
Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Makarina
 

Viewers also liked (20)

Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elips
 
Camp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challengeCamp ocean’s quest social media challenge
Camp ocean’s quest social media challenge
 
Campaña de las manos
Campaña de las manosCampaña de las manos
Campaña de las manos
 
Presentación
PresentaciónPresentación
Presentación
 
Poroszló power
Poroszló powerPoroszló power
Poroszló power
 
reproduction in animals
reproduction in animalsreproduction in animals
reproduction in animals
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Anderson Amy PPP
Anderson Amy PPPAnderson Amy PPP
Anderson Amy PPP
 
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSPOST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
 
sandang kata
sandang katasandang kata
sandang kata
 
Things I've learned this year
Things I've learned this yearThings I've learned this year
Things I've learned this year
 
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riPeranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
 
Cuento
CuentoCuento
Cuento
 
The Synchronicity of God
The Synchronicity of GodThe Synchronicity of God
The Synchronicity of God
 
Nardeen products 2011
Nardeen products 2011Nardeen products 2011
Nardeen products 2011
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
 
Relasi
RelasiRelasi
Relasi
 
Nagaraja
NagarajaNagaraja
Nagaraja
 
Accademia del Blogger
Accademia del BloggerAccademia del Blogger
Accademia del Blogger
 
Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)
 

Similar to STKIP US mata kuliah wacana

Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
 
Bahasa melayu komunikasi tugasan
Bahasa melayu komunikasi tugasanBahasa melayu komunikasi tugasan
Bahasa melayu komunikasi tugasanHasriza Mat Jusoh
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509STISIPWIDURI
 
Ragam Ilmiah power point-d
Ragam Ilmiah power point-dRagam Ilmiah power point-d
Ragam Ilmiah power point-dApri Hartono7
 
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptx
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptxEsensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptx
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptxNial7
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanberbagikarya
 
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptWawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptonelmumtaz
 
Bab 1 Definisi & konsep komunikasi
Bab 1 Definisi & konsep komunikasiBab 1 Definisi & konsep komunikasi
Bab 1 Definisi & konsep komunikasizasbaruden
 
Definisi & konsep komunikasi
Definisi & konsep komunikasiDefinisi & konsep komunikasi
Definisi & konsep komunikasizasbaruden
 
Arti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaArti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaMaulana Arief
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)roviantoelieser
 
Komunikasi lintas Budaya BAB II.pdf
Komunikasi lintas Budaya BAB II.pdfKomunikasi lintas Budaya BAB II.pdf
Komunikasi lintas Budaya BAB II.pdfRifayAbas1
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifDerlyAlways
 

Similar to STKIP US mata kuliah wacana (20)

Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
 
Bahasa melayu komunikasi tugasan
Bahasa melayu komunikasi tugasanBahasa melayu komunikasi tugasan
Bahasa melayu komunikasi tugasan
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
 
Ragam Ilmiah power point-d
Ragam Ilmiah power point-dRagam Ilmiah power point-d
Ragam Ilmiah power point-d
 
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptx
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptxEsensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptx
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptx
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptWawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
 
Bab 1 Definisi & konsep komunikasi
Bab 1 Definisi & konsep komunikasiBab 1 Definisi & konsep komunikasi
Bab 1 Definisi & konsep komunikasi
 
Definisi & konsep komunikasi
Definisi & konsep komunikasiDefinisi & konsep komunikasi
Definisi & konsep komunikasi
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Arti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaArti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasa
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 
Komunikasi lintas Budaya BAB II.pdf
Komunikasi lintas Budaya BAB II.pdfKomunikasi lintas Budaya BAB II.pdf
Komunikasi lintas Budaya BAB II.pdf
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 

More from Makarina

Jenis wacana
Jenis wacanaJenis wacana
Jenis wacanaMakarina
 
Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Makarina
 
Legenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanLegenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanMakarina
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populerMakarina
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power pointMakarina
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswaMakarina
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Makarina
 

More from Makarina (9)

Jenis wacana
Jenis wacanaJenis wacana
Jenis wacana
 
Smkn dh
Smkn dhSmkn dh
Smkn dh
 
Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)
 
Legenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanLegenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataan
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populer
 
Referensi
ReferensiReferensi
Referensi
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswa
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

STKIP US mata kuliah wacana

  • 1. MENEMUKAN CIRI – CIRI KONTEKS DISUSUN oleh KELOMPOK X •MURDIONO •HERLINA WATI 2 •MUSLIADI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN USMAN SAFRI KUTACANE TAHUN 2014
  • 2. KONTEKS WACANA  Menurut Halliday dan Hassan (1985:5), yang dimaksud dengan konteks wacana adalah teks yang meyertai teks lain. Menurut kedua penulis itu, pengertian hal yang menyertai teks itu meliputi tidak hanya yang dilisankan dan dituliskan, tetapi termasuk pula kejadian yang nonverbal lainnya keseluruhan lingkungan teks itu.
  • 3. PEMBAGIAN KONSEP WACANA  . Praaggapan (Presupposition)  Menurut Filmore (1981), dalam setiap percakapan selalu digunakan tingkatan-tingkatan komunikasi yang implisit atau praaggapan dan eksplisit dan ilokusi.  2. Implikatur  Konsep implikatur kali pertama dikenalkan oleh H.P.Grice (1975) untuk memecahkan persoalan makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh teori semantik biasa. Implikatur dipakai untuk memperhitungkan apa yang disarankan atau apa yang dimaksud oleh penutur sebagai hal yang berbeda dari apa yang dinyatakan secara harfiah (Brown dan Yule, 1983:31
  • 4.  3. Inferensi  Inferensi atau penarikan simpulan dikatakan oleh Gumperz (1982) sebagai proses interpretasi yang ditentukan oleh situai dan konteks percakapan. Dengan inferensi pendengar menduga kemauan penutur dan dengan itu pula, pendengar meresponya
  • 5. MACAM-MACAM KONTEKS DALAM WACANA  (1) Pembicara  Mengetahui si pembicara pada suatu situasi akan memudahkan untuk menginterpretasikan pembicaraannya. Umpamanya saja seseorang mengatakan ”operasi harus dilakasanakan”. Kalau kita ketahui bahwa si pembicara adalah dokter, bahwa tentu kita akan faham bahwa yang dimaksud operasi adalah operasi terhadap manusia atau hewan. Tetapi jika yang berbicara itu adalah ahli ekonomi, kita akan faham bahwa yang dimaksud dengan operasi itu adalah operasi di bidang ekonomi seperti droping beras ke pasar dari pemerintah untuk menyetabilkan harga, dan bukannya operasi terhadap hewan atau manusia.
  • 6. (2) PENDENGAR  Kiepentingan mengetahui si pembicara sama pentingnya dengan mengetahui si pendengar, terhdap siapa ujran tersebut ditujukan akan memperjelas makna ujaran itu. Berbeda penerima ujran itu, akan berbeda pulalah tafsiran terhadap apa yang didengarnya.  Cobalah perhatikan tuturan berikut ini:  Tempat itu jauh sekali (kira-kira 100 km)  Jangan angkat, itu berat (kira-kira 5 kg)
  • 7.  (3) Topik Pembicaraan  Sama pentingnya dengan pembicara adalah topik pembicaraan. Dengan mengtahui topik pembicaraan dengan mudahlah bagi seorang yang pendengar atau seorang yagn membaca untuk memahami makna pembicara atau tulisan. Namun dalam kehidupan sehari-hari apa yang dimaksud dengan topik sering sangat kompleks sehingga para ahli wacana menamakannya kerangka topik. Berbicara tentang pembangunan daerah, misalnya, orang bisa berbicara tentang pembangaunan jalan, gedung, organisasi masyarakat, kedisiplinan berorganisasi, pembangunan di bidang mental dan sebagainya. Peserta ujaran di dalam suatu interaksi dengan mengunakan kerangka topik atau tidak, selama proses interaksi tersebut bernegosiasi tentang topik yang mereka ajukan. Mungkin mereka berakhir dengan suatau topik menarik untuk dibicarakan bersama atau berhenti pada garis besar yang masih terangkum di dalam kerangka topik.
  • 8.  (4) Saluran (channel)  Di samping partisipan dan topik pembicaraan, saluran (channel) juga sangat penting menginterpretasikan makna ujaran. Saluran yang digunakan; tulisan, lisan, isyarat, kentongan, telegram ,dan sebagainya. Kebiasaan orang Indonesia ialah mereka selalu berhati-hati apabila mereka menyampaikan berita secara tertulis. Orang Amerika yang menulis surat dari teman mereka, orang Indonesia, sering terkejut karena keformalam surat-surat mereka. Orang Amerika mengira bahwa teman-teman orang Indonesia telah berubah, tidak akrab lagi, bukan teman seperti bergaul sebelumnya dan sebagainya
  • 9.  (5) Kode (Code)  Kalau saluran yang digunakan bahasa lisan, maka kode yang dapat dipilih adalah suatau dialek bahasa itu. Atau bisa juga dengan memakai salah satu register yang paling tepat untuk hal itu. Seseorang yang mengungkapkan isi hatinya dengan bahasa daerah kepada temannya akan merasa lebih bebas, akrap, dan mudah berkembang ke arah hubungan pribadi. Di beberapa daerah termasuk Jawa Timur seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia ketika disapa dalam bahasa daerah pastilah ada perasaan enggan, hormat, dan sebagainya pada dirinya sehingga ia memilih kode formal.
  • 10. (6) BENTUK PESAN (MESSAGE FORM)  Pesan yang disampaikan haruslah tepat, kerena bentuk pesan ini bersifat fundamental dan penting. Banyak pesan yang tidak sampai kepada si pendengar, dengan situasinya. Menyampaikan tentang ilmu pasti misalnya, dengan rumus-rumus tertentu, pastilah berbeda dengan menyampaikan ilmu sejarah atau ilmu bahasa. Seseorang yang pandai bergurau, dapat menyampaikan berita penting sehingga benarr-benar diterima sebagai berita. Di Jawa Timur terdapat kebiasaan di kalangan sementara orang yang pandai menyampaikan isi hati mereka lewat parikan. Di tempat lain ada orang yang pandai menyampaikan pesan-pesannya lewat khotbah dan ada pula yang lewat drama, puisi, atau lewat surat-surat cinta dan sebagainya
  • 11. (7) PERISTIWA (EVENT)  Peristiwa tutur tentu sangat beragam. Hal ini ditentukan oleh tujuan pembicaraan `itu sendiri. Setiap peristiwa itu akan berbeda cara penuturannya karena peristiwa menghendaki tutur yang tertentu. Peristiwa tutur seperti wawancara akan berbeda dengan peristiwa tutur di pengadilan antara hakim dengan terdakwa. Suatu pengajian misalnya, dapat berisi antara lain suatu khotbah yang diselingi lelucon. Suatu arisan oleh 0bu-ibu yang terhormat bisa diisi pameran kekayaan, carai menantu, atau transaksi tertentu.
  • 12.  (8) Tempat atau Waktu (Setting)  Keberadaan tempat, waktu, dan hubungan antara keduannya, dalam suatu peristiwa komunikasi dapat memberikan makna tertentu. Di mana suatu tuturan itu berlangsung, di pasar, di kantor, dan lain-lain. Demikian juga, kapan suatu tuturan itu berlangsung, pagi hari, siang hari, malam hari, suasana santai, resmi, panas, tegang, dan sebagainya.  Salain ciri konteks, sebagaimana diuraikan di atas, nada pembicara, misalny serius, sinis, sarkastik, rayuan, dan lain-lain, juga menjadi pertimbangan dalam analisis wacana (konteks