SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KEBERADAAN MARGA DI ACEH 
Di ibu kota kerajaan Aceh Darussalam, yaitu Bandar Aceh Darussalam, 
misalnya, selain bermukim etnis (suku bangsa) Aceh dan beberapa etnis tempatan 
lainnya seperti: Gayo, Tamiang, Singkil, Alas, Kluet, Aneuk Jame, dan Simelu. 
Selain etnis tersebut, bermukim pula etnis-etnis imigran, seperti: Arab, India, Turki, 
Persia, Portugis, Jawa, Cina, Siam, Campa, Bugis, Melayu, Batak, dan Nias (Harun, 
2009: 1). 
Salah satu etnis tempatan yang berada di Aceh yaitu Alas. Alas merupakan 
salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara.Kata Alas berarti tikar 
(dalam bahasa alas).Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah Kutacane yang 
membentang datar seperti tikar di sela-sela bukit barisan. 
Suku Alas telah bermukim di Kutacane (Lembah Alas) jauh sebelum 
Pemerintah Kolonial Belanda masuk ke Indonesia dimana keadaan penduduknya saat 
itu telah diabadikan dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang Bangsa Belanda 
yang bernama Radermacher (1781: 8). 
Bila dilihat dari catatan sejarah masuknya islam ke Tanah Alas pada Tahun 
1325, maka jelas penduduk Kutacane sudah ada walaupun masih bersifat nomaden 
dengan menganut kepercayaan animisme (Effendy, 1960: 26), keberadaan marga di 
Kutacane deperkuat dengan adanya keberadaan Raja dari Tanah Batak. Menurut 
Lwabuchi (1994: 10) Raja yang pertama kali bermukim di Tanoh Alas dikenal 
dengan nama Raja Lambing yaitu keturunan dari Raja Lotung atau dikenal dengan 
cucu dari guru Tatae Bulan yang bersaudara kandung dengan Raja Sumba dari 
samosir Tanah Batak. 
Menurut (Akbar, 2004) suku Alas memiliki 25 marga, yaitu: Bangko, Deski, 
Keling, Kepale Dese, Keruas, Pagan, dan Selian. Kemudian hadir lagi marga Acih,
Beruh, Gale, Kekaro, Mahe, Menalu, Mencawan, Munthe, Pase, Pelis, Pinim, Ramin, 
Ramud, Sambo, Sekedang, Sugihen, Sepayung, Sebayang, dan Marga Terigan. 
Marga adalah nama persekutuan dari orang-orang bersaudara, sedarah,dan 
seketurunan menurut garis bapak.Fungsi marga adalah sebagai landasan pokok dalam 
masyarakat Batak, mengenai seluruh jenis hubungan antara pribadi dengan pribadi, 
pribadi dengan golongan, golongan dengan golongan, dan lain-lain. Tujuan marga 
adalah membina kekompakan dan solidaritas sesame anggota marga sebagai 
keturunan dari satu leluhur, walaupun keturunan dari satu leluhur pada suatu ketika 
mungkin akan terbagi atas marga-marga cabang, namun sebagai keluarga besar, 
marga-marga cabang tersebut akan selalu mengingat kesatuannya dalam marga 
induknya. 
Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri, baik mengenai peradabannya, 
cara hidupnya (kebiasaannya), pemikirannya, adat istiadatnya, maupun budayanya. 
Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “Buddhayah” yang merupakan bentuk 
jamak dari kata “Budhi” yang berarti akal (budi). Dengan demikian, kebuayaan dapat 
diartikan sebagai yang-hal yang bersangkutan dengan akal atau budi 
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, karena segala 
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki 
oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian mulai 
dari nilai, norma, ilmu pengetahuan maupun keseluruhan struktur-struktur sosial, 
religius, pernyataan intelektual, artistik, dan kemampuan-kemampuan lain yang 
didapat dari seseorang sebagai suatu anggota masyarakat. 
Di dalam sebuah kebudayaan tentu ada adat istiadat yang di percaya dan ritual 
yang sering dijalankan. Adat istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang 
mengikuti pasang naik dan pasang surutnya situasi masyarakat.Kelaziman ini pada 
umumnya menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang dianut dan dipercaya masyarakat 
setempat.Kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang
secara periodik, dan kontinyu.Kebiasaan atau tradisi dapat pula diartikan sebagai 
sesuatu yang dilakukan sejak lama dan menjadi bahagian dari kehidupan suatu 
kelompok masyarakat dari generasi kegenerasi. 
Keunikan yang ada pada suku Alas yang bermukim di Kutacane adalah 
mereka memiliki marga.Keberadaan marga di Kutacane karena nenek moyang 
mereka adalah berasal dari Tanah Batak.Salah satu adat istiadat Kutacane yang masih 
dijalankan dan dipercaya samapi sekarang adalah mengenai ketidakbolehan menikah 
dengan satu marga. Karena masyarakat setempat menganggap jika menikah dengan 
satu marga sama artinya dengan menikahi saudara sedarah, uniknya adalah, meskipun 
kita tidak pernah bertemu dan kenal dengan orang yang semarga tersebut, kita tetap 
dianggap keluarga sedarah. 
Keberagaman adat dan kepercayaan serta kebiasaan yang dilakukan 
masyarakat terdapat dalam (Q.S Alhujarat, 49: 13), yaitu: “Hai manusia, 
sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan 
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling 
mengenal. 
Pada dasarnya, kita semua adalah orang Aceh.Dari berbagai 
keragaman budaya, etnis dan suku di Aceh, hal ini menunjukan bahwa 
kerajaan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang sudah sangat 
terbuka dan bercorak cosmopolitan, terutama mulai masa Sultan Iskandar 
Muda pada tahun 1607-1636 (Memahami Orang Aceh, Dr. Mohd. Harun, 
M.Pd., 1:2009). 
Berbagai etnis yang mendiami Aceh, bermacam-macam pula adat 
yang terdapat di setiap suku yang yang terdapat disetiap daerah yang ada di 
Aceh.Jika kita berbicara tentang adat, sudah pastinya termasuk masalah 
esensial dalam kehidupan sosial orang Aceh.
Bagi orang Aceh pada khususnya, adat bahkan dijadikan salah satu 
pegangan hidup dan dianggap sebagai “pusaka” yang diwariskan kepada 
generasi selanjutnya. Selain marga, ada lagi keunikan lain yang menjadi 
tradisi yang berjalan samapi sekarang ini, yaitu ketika masyarakat sedang 
melaksanakan pesta pernikahan, semua anggota masyarakat akan turut andil 
dan membantu berjalannya acara. Mulai dari pekekhjeken (masak-memasak), 
antat takhuh (antar linto), sampai acara nakhuhken.Pada saat nakhuhken, ada 
namanya begahen (tamu undangan), di dalam acara ada alunan nada yang 
menyertai, namanya malu canang.Canangnya biasanya disebut canang 
situ.Kemudian, pada saat hendak berangkat untuk pamitan, ada namanya 
melagam.Tangis dilo dilakukan pada saat seperempat malam/ menjelang 
subuh. 
Di dalam kegiatan pesta, biasanya ada pertunjukan.Seperti mesekat, 
pelebet, landok alun, dan genggong.Acara mepakhuh dilakukan malam hari ketika 
pihak perempuan sedang berada di rumah pihak laki-laki.“dayang-dayang” 
yang dibawa ada ketue bujang yang menjaga.Tapi pada zaman dahulu, acara 
mepahukh tersebut dilakukan di tekhuh khumah (bawah kolong) tanpa harus 
melihat siapa orangnya, dan bagaimana bentuk wajah orang tersebut.Yang 
bisa di dengar hanya suara. Jika sang lelaki tertarik pada wanita yang 
dipahurinya. Dia sendiri yang akan mencari tahu dan langsung melamar si 
perempuan tersebut. Begitulah adat Alas pada zaman dahulu, berjalan 
dengan aturan islam. 
Di era globalisasi sekarang ini, aturan yang terdapat di dalam adat 
tersebut, musnah begitu saja, seiring perkembangan zaman.Adat yang ada 
pun bahkan terlupakan dan perlahan-lahan menghilang. Untuk
mendokumetasikannya sudah sangat sulit, karena orang yang Berjaya di 
zamannya perlahan tapi pasti, pergi ke pangkuan sang Maha kuasa. Yang 
menjadi permasalahnnya adalah, adat mepahukh yang saya katakana tadi kini 
telah menjadi ajang untuk berbuat maksiat, aturan sosial yang di buat sesuai 
hukum islam telah hilang begitu saja. Karena hukum tak lagi merekat dalam 
adat, maka MBA (married by aciden) pun terjadi. Adat yang lain pun terhapus 
begitu saja, bahkan taka da yang kenal seperti apa adat tersebut. Salah satu 
adat yang sampai sekarang tak diketahui bagaimana rupa dan bentuknya 
adalah genggong. 
Ini merupakan pelajaran bagi kita, bahwa jika suatu aturan yang 
dibuat sesuai hukum islam itu dihapuskan, maka mala petaka lah yang akan 
menghantui itu. Oleh sebab itulah kita harus menjaga dan melestarikan adat 
yang ada sesuai dengan kaidahnya. 
Pentingnya adat dalam kehidupan manusia perlu di sosialisasikan. 
Jika yang mati itu adalah ia akan sirna tanpa bekas. Hal ini karena adat 
merupakan suatu sistem aturan bersama yang akan eksis jika dijalankan 
dengan benaroleh masyarkat pendukungnya. Jika ia tidak dijalankan lagi, ia 
akan hilang sehingga tidak tahu dicari dimana. Dengan kata lain, kalau 
manusia sudah tidak mau mematuhinya lagi, adat itu lenyap dengan 
sendirinya. Eksistensi adat tampak dalam perilaku masyarakat 
pendukungnya. 
Bagi orang Aceh, adat bahkan dijadikan salah satu pegangan hidup 
dan dianggap sebagai “pusaka” yang harus diwariskan kepada generasi 
selanjutnya.Adat dalam hal ini diamsalkan sebagai sebuah jembatan 
tradisonal yang memiliki pegangan. Meskipun antara adat dan hukum tidak
dapat dipisahkan, tetapi harus jelas mana adat yang dimaksudkan itu, karena 
masih ada adat Aceh yang bertentangan dengan hukum (islam). Ada empat 
macam adat di Aceh secara umum, yaitu: 
a. Adat tullah, yaitu aturan atau ketentuan yang didasarkan pada 
hukum syariah yang bersumberkan al-quran dan hadits. 
b. Adat tunah, yaitu adat istiadat sebagai manifestasi dari kanun 
(undang-undang) dan reusam (kebiasaan atau tradisi di suatu 
tempat) yang mengatur kehidupan masyarakat. 
c. Adat muhakamah, yaitu adat yang di manifestasikan pada asas 
musyawarah dan mufakat; dan 
d. Adat jahiliyah, yaitu adat istiadat atau kebiasaan-kebiasaan 
masyarakat yang tidak sesuai ajaran islam, tetapi masih 
dipertahankan oleh sebagian kecil masyarakat. 
Menjunjung adat berarti menghormati, mematuhi dan menjalankan 
adat sesuai dengan norma-norma yang telah disepakati bersama.Adat perlu 
dijunjung, karena adat dapat mengikat seluruh komunitas yang 
mendukungnya.Di dalam suatu adat tentu ada namanya pemangku adat. 
Pemangku adat dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu: 
1. Pemangku adat bidang eksekutif 
Pemangku adat bidang eksekutif yang saya maksud adalah pejabat 
negara atau institusi pemerintahan, dari tingkat tinggi sampai tingkat 
terendah. Adapun struktur tersebut terdiri atas (a) khaje (raja/ sultan), (b) 
panglime (panglima), (c) hulubalang (uleebalang), (d) tengku (imam), (e) 
pengulu (keuchik), (Hasjmy, 1995:31-32 dalam buku memahami orang Aceh, 
Mod. Harun)
2. Pemangku adat bidang yudikatif 
Yudikatif dimaksudkan sebagai lembaga pemerintahan yang 
berhubungan dengan masalah hukum dan peradilan. Lembaga ini dikenal di 
Aceh dengan nama mahkamah dan atau lembaga hukum adat. 
3. Pemangku adat bidang legislatif 
Lembaga legislatif merupakan institusi yang bertugas membuat dan 
mengesahkan undang-undang (adat muhakamah).Undang-undang dan 
peraturan yang dihasilkan lembaga legislatif dalam sistem pemerintahan 
Aceh disebut kanun.

More Related Content

Viewers also liked

The Synchronicity of God
The Synchronicity of GodThe Synchronicity of God
The Synchronicity of GodRaisedtoWalk
 
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSPOST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSCharity Bridges
 
Campaña de las manos
Campaña de las manosCampaña de las manos
Campaña de las manosandiscc
 
STKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacanaSTKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacanaMakarina
 
Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Makarina
 
Legenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanLegenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanMakarina
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populerMakarina
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswaMakarina
 

Viewers also liked (15)

Cuento
CuentoCuento
Cuento
 
reproduction in animals
reproduction in animalsreproduction in animals
reproduction in animals
 
Presentación
PresentaciónPresentación
Presentación
 
The Synchronicity of God
The Synchronicity of GodThe Synchronicity of God
The Synchronicity of God
 
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONSPOST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
POST 6 - DOCUMENTARY CONVENTIONS
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Accademia del Blogger
Accademia del BloggerAccademia del Blogger
Accademia del Blogger
 
Campaña de las manos
Campaña de las manosCampaña de las manos
Campaña de las manos
 
Things I've learned this year
Things I've learned this yearThings I've learned this year
Things I've learned this year
 
Smkn dh
Smkn dhSmkn dh
Smkn dh
 
STKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacanaSTKIP US mata kuliah wacana
STKIP US mata kuliah wacana
 
Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)Resep kuliner aceh (Alas)
Resep kuliner aceh (Alas)
 
Legenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataanLegenda n cerpen kepariwisataan
Legenda n cerpen kepariwisataan
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populer
 
tugas mahasiswa
tugas mahasiswatugas mahasiswa
tugas mahasiswa
 

Similar to Adat pantang (Karya:MAKARINA)

Makalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaMakalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaBilhad Hard
 
258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf
258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf
258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdfamrin syahrafi
 
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfKelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfMuhammadRipurio
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fixsulai men
 
Makalah kebudayaan aceh
Makalah kebudayaan acehMakalah kebudayaan aceh
Makalah kebudayaan acehFaried Mahfudz
 
Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaancicinkura
 
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptxMakna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptxMunawirSyahputra
 
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01Agoes Rakbika
 
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologiPRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologiPekerja lepas
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)nuralfiyani24
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdfRestyMaesacahya
 
Antropologi dan Budaya.pptx
Antropologi dan Budaya.pptxAntropologi dan Budaya.pptx
Antropologi dan Budaya.pptxnajwa416853
 
Tabu dalam bahasa
Tabu dalam bahasaTabu dalam bahasa
Tabu dalam bahasaReen Na
 
Khoirul abadi bersih desa
Khoirul abadi   bersih desaKhoirul abadi   bersih desa
Khoirul abadi bersih desaKhoirul abadi
 

Similar to Adat pantang (Karya:MAKARINA) (20)

Makalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaMakalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung naga
 
Budaya suku batak
Budaya suku batakBudaya suku batak
Budaya suku batak
 
Adat resam kaum
Adat resam kaumAdat resam kaum
Adat resam kaum
 
258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf
258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf
258330762-Aspek-Sosial-Budaya-Masyarakat-Sasak-Lombok.pdf
 
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfKelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
 
Makalah kebudayaan aceh
Makalah kebudayaan acehMakalah kebudayaan aceh
Makalah kebudayaan aceh
 
Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaan
 
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptxMakna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
 
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
Budayasukubatak 110306194634-phpapp01
 
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologiPRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
 
Budaya Melayu
Budaya MelayuBudaya Melayu
Budaya Melayu
 
Antropologi dan Budaya.pptx
Antropologi dan Budaya.pptxAntropologi dan Budaya.pptx
Antropologi dan Budaya.pptx
 
18 artikel endah_ok
18 artikel endah_ok18 artikel endah_ok
18 artikel endah_ok
 
Tabu dalam bahasa
Tabu dalam bahasaTabu dalam bahasa
Tabu dalam bahasa
 
Khoirul abadi bersih desa
Khoirul abadi   bersih desaKhoirul abadi   bersih desa
Khoirul abadi bersih desa
 

More from Makarina

Jenis wacana
Jenis wacanaJenis wacana
Jenis wacanaMakarina
 
Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Makarina
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power pointMakarina
 
Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsMakarina
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Makarina
 

More from Makarina (6)

Jenis wacana
Jenis wacanaJenis wacana
Jenis wacana
 
Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)Ibu permata hati ku (puisi)
Ibu permata hati ku (puisi)
 
Referensi
ReferensiReferensi
Referensi
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elips
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Adat pantang (Karya:MAKARINA)

  • 1. KEBERADAAN MARGA DI ACEH Di ibu kota kerajaan Aceh Darussalam, yaitu Bandar Aceh Darussalam, misalnya, selain bermukim etnis (suku bangsa) Aceh dan beberapa etnis tempatan lainnya seperti: Gayo, Tamiang, Singkil, Alas, Kluet, Aneuk Jame, dan Simelu. Selain etnis tersebut, bermukim pula etnis-etnis imigran, seperti: Arab, India, Turki, Persia, Portugis, Jawa, Cina, Siam, Campa, Bugis, Melayu, Batak, dan Nias (Harun, 2009: 1). Salah satu etnis tempatan yang berada di Aceh yaitu Alas. Alas merupakan salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara.Kata Alas berarti tikar (dalam bahasa alas).Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah Kutacane yang membentang datar seperti tikar di sela-sela bukit barisan. Suku Alas telah bermukim di Kutacane (Lembah Alas) jauh sebelum Pemerintah Kolonial Belanda masuk ke Indonesia dimana keadaan penduduknya saat itu telah diabadikan dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang Bangsa Belanda yang bernama Radermacher (1781: 8). Bila dilihat dari catatan sejarah masuknya islam ke Tanah Alas pada Tahun 1325, maka jelas penduduk Kutacane sudah ada walaupun masih bersifat nomaden dengan menganut kepercayaan animisme (Effendy, 1960: 26), keberadaan marga di Kutacane deperkuat dengan adanya keberadaan Raja dari Tanah Batak. Menurut Lwabuchi (1994: 10) Raja yang pertama kali bermukim di Tanoh Alas dikenal dengan nama Raja Lambing yaitu keturunan dari Raja Lotung atau dikenal dengan cucu dari guru Tatae Bulan yang bersaudara kandung dengan Raja Sumba dari samosir Tanah Batak. Menurut (Akbar, 2004) suku Alas memiliki 25 marga, yaitu: Bangko, Deski, Keling, Kepale Dese, Keruas, Pagan, dan Selian. Kemudian hadir lagi marga Acih,
  • 2. Beruh, Gale, Kekaro, Mahe, Menalu, Mencawan, Munthe, Pase, Pelis, Pinim, Ramin, Ramud, Sambo, Sekedang, Sugihen, Sepayung, Sebayang, dan Marga Terigan. Marga adalah nama persekutuan dari orang-orang bersaudara, sedarah,dan seketurunan menurut garis bapak.Fungsi marga adalah sebagai landasan pokok dalam masyarakat Batak, mengenai seluruh jenis hubungan antara pribadi dengan pribadi, pribadi dengan golongan, golongan dengan golongan, dan lain-lain. Tujuan marga adalah membina kekompakan dan solidaritas sesame anggota marga sebagai keturunan dari satu leluhur, walaupun keturunan dari satu leluhur pada suatu ketika mungkin akan terbagi atas marga-marga cabang, namun sebagai keluarga besar, marga-marga cabang tersebut akan selalu mengingat kesatuannya dalam marga induknya. Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri, baik mengenai peradabannya, cara hidupnya (kebiasaannya), pemikirannya, adat istiadatnya, maupun budayanya. Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “Budhi” yang berarti akal (budi). Dengan demikian, kebuayaan dapat diartikan sebagai yang-hal yang bersangkutan dengan akal atau budi Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, karena segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian mulai dari nilai, norma, ilmu pengetahuan maupun keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, pernyataan intelektual, artistik, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat dari seseorang sebagai suatu anggota masyarakat. Di dalam sebuah kebudayaan tentu ada adat istiadat yang di percaya dan ritual yang sering dijalankan. Adat istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang mengikuti pasang naik dan pasang surutnya situasi masyarakat.Kelaziman ini pada umumnya menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang dianut dan dipercaya masyarakat setempat.Kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang
  • 3. secara periodik, dan kontinyu.Kebiasaan atau tradisi dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang dilakukan sejak lama dan menjadi bahagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat dari generasi kegenerasi. Keunikan yang ada pada suku Alas yang bermukim di Kutacane adalah mereka memiliki marga.Keberadaan marga di Kutacane karena nenek moyang mereka adalah berasal dari Tanah Batak.Salah satu adat istiadat Kutacane yang masih dijalankan dan dipercaya samapi sekarang adalah mengenai ketidakbolehan menikah dengan satu marga. Karena masyarakat setempat menganggap jika menikah dengan satu marga sama artinya dengan menikahi saudara sedarah, uniknya adalah, meskipun kita tidak pernah bertemu dan kenal dengan orang yang semarga tersebut, kita tetap dianggap keluarga sedarah. Keberagaman adat dan kepercayaan serta kebiasaan yang dilakukan masyarakat terdapat dalam (Q.S Alhujarat, 49: 13), yaitu: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Pada dasarnya, kita semua adalah orang Aceh.Dari berbagai keragaman budaya, etnis dan suku di Aceh, hal ini menunjukan bahwa kerajaan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang sudah sangat terbuka dan bercorak cosmopolitan, terutama mulai masa Sultan Iskandar Muda pada tahun 1607-1636 (Memahami Orang Aceh, Dr. Mohd. Harun, M.Pd., 1:2009). Berbagai etnis yang mendiami Aceh, bermacam-macam pula adat yang terdapat di setiap suku yang yang terdapat disetiap daerah yang ada di Aceh.Jika kita berbicara tentang adat, sudah pastinya termasuk masalah esensial dalam kehidupan sosial orang Aceh.
  • 4. Bagi orang Aceh pada khususnya, adat bahkan dijadikan salah satu pegangan hidup dan dianggap sebagai “pusaka” yang diwariskan kepada generasi selanjutnya. Selain marga, ada lagi keunikan lain yang menjadi tradisi yang berjalan samapi sekarang ini, yaitu ketika masyarakat sedang melaksanakan pesta pernikahan, semua anggota masyarakat akan turut andil dan membantu berjalannya acara. Mulai dari pekekhjeken (masak-memasak), antat takhuh (antar linto), sampai acara nakhuhken.Pada saat nakhuhken, ada namanya begahen (tamu undangan), di dalam acara ada alunan nada yang menyertai, namanya malu canang.Canangnya biasanya disebut canang situ.Kemudian, pada saat hendak berangkat untuk pamitan, ada namanya melagam.Tangis dilo dilakukan pada saat seperempat malam/ menjelang subuh. Di dalam kegiatan pesta, biasanya ada pertunjukan.Seperti mesekat, pelebet, landok alun, dan genggong.Acara mepakhuh dilakukan malam hari ketika pihak perempuan sedang berada di rumah pihak laki-laki.“dayang-dayang” yang dibawa ada ketue bujang yang menjaga.Tapi pada zaman dahulu, acara mepahukh tersebut dilakukan di tekhuh khumah (bawah kolong) tanpa harus melihat siapa orangnya, dan bagaimana bentuk wajah orang tersebut.Yang bisa di dengar hanya suara. Jika sang lelaki tertarik pada wanita yang dipahurinya. Dia sendiri yang akan mencari tahu dan langsung melamar si perempuan tersebut. Begitulah adat Alas pada zaman dahulu, berjalan dengan aturan islam. Di era globalisasi sekarang ini, aturan yang terdapat di dalam adat tersebut, musnah begitu saja, seiring perkembangan zaman.Adat yang ada pun bahkan terlupakan dan perlahan-lahan menghilang. Untuk
  • 5. mendokumetasikannya sudah sangat sulit, karena orang yang Berjaya di zamannya perlahan tapi pasti, pergi ke pangkuan sang Maha kuasa. Yang menjadi permasalahnnya adalah, adat mepahukh yang saya katakana tadi kini telah menjadi ajang untuk berbuat maksiat, aturan sosial yang di buat sesuai hukum islam telah hilang begitu saja. Karena hukum tak lagi merekat dalam adat, maka MBA (married by aciden) pun terjadi. Adat yang lain pun terhapus begitu saja, bahkan taka da yang kenal seperti apa adat tersebut. Salah satu adat yang sampai sekarang tak diketahui bagaimana rupa dan bentuknya adalah genggong. Ini merupakan pelajaran bagi kita, bahwa jika suatu aturan yang dibuat sesuai hukum islam itu dihapuskan, maka mala petaka lah yang akan menghantui itu. Oleh sebab itulah kita harus menjaga dan melestarikan adat yang ada sesuai dengan kaidahnya. Pentingnya adat dalam kehidupan manusia perlu di sosialisasikan. Jika yang mati itu adalah ia akan sirna tanpa bekas. Hal ini karena adat merupakan suatu sistem aturan bersama yang akan eksis jika dijalankan dengan benaroleh masyarkat pendukungnya. Jika ia tidak dijalankan lagi, ia akan hilang sehingga tidak tahu dicari dimana. Dengan kata lain, kalau manusia sudah tidak mau mematuhinya lagi, adat itu lenyap dengan sendirinya. Eksistensi adat tampak dalam perilaku masyarakat pendukungnya. Bagi orang Aceh, adat bahkan dijadikan salah satu pegangan hidup dan dianggap sebagai “pusaka” yang harus diwariskan kepada generasi selanjutnya.Adat dalam hal ini diamsalkan sebagai sebuah jembatan tradisonal yang memiliki pegangan. Meskipun antara adat dan hukum tidak
  • 6. dapat dipisahkan, tetapi harus jelas mana adat yang dimaksudkan itu, karena masih ada adat Aceh yang bertentangan dengan hukum (islam). Ada empat macam adat di Aceh secara umum, yaitu: a. Adat tullah, yaitu aturan atau ketentuan yang didasarkan pada hukum syariah yang bersumberkan al-quran dan hadits. b. Adat tunah, yaitu adat istiadat sebagai manifestasi dari kanun (undang-undang) dan reusam (kebiasaan atau tradisi di suatu tempat) yang mengatur kehidupan masyarakat. c. Adat muhakamah, yaitu adat yang di manifestasikan pada asas musyawarah dan mufakat; dan d. Adat jahiliyah, yaitu adat istiadat atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang tidak sesuai ajaran islam, tetapi masih dipertahankan oleh sebagian kecil masyarakat. Menjunjung adat berarti menghormati, mematuhi dan menjalankan adat sesuai dengan norma-norma yang telah disepakati bersama.Adat perlu dijunjung, karena adat dapat mengikat seluruh komunitas yang mendukungnya.Di dalam suatu adat tentu ada namanya pemangku adat. Pemangku adat dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu: 1. Pemangku adat bidang eksekutif Pemangku adat bidang eksekutif yang saya maksud adalah pejabat negara atau institusi pemerintahan, dari tingkat tinggi sampai tingkat terendah. Adapun struktur tersebut terdiri atas (a) khaje (raja/ sultan), (b) panglime (panglima), (c) hulubalang (uleebalang), (d) tengku (imam), (e) pengulu (keuchik), (Hasjmy, 1995:31-32 dalam buku memahami orang Aceh, Mod. Harun)
  • 7. 2. Pemangku adat bidang yudikatif Yudikatif dimaksudkan sebagai lembaga pemerintahan yang berhubungan dengan masalah hukum dan peradilan. Lembaga ini dikenal di Aceh dengan nama mahkamah dan atau lembaga hukum adat. 3. Pemangku adat bidang legislatif Lembaga legislatif merupakan institusi yang bertugas membuat dan mengesahkan undang-undang (adat muhakamah).Undang-undang dan peraturan yang dihasilkan lembaga legislatif dalam sistem pemerintahan Aceh disebut kanun.