Puisi ini merupakan penghargaan dan penyesalan seorang anak kepada ibunya. Ia menyadari besarnya pengorbanan dan kasih sayang ibunya meskipun sering disakiti, dan menyesal karena tidak pernah menghargai ibunya semasa hidup. Ia menyadari tidak ada yang akan mati demi dirinya selain ibunya.
1. IBU PERMATA HATI KU
Di saat kita masih bisa menjamahnya
Raga ini selalalu membuat hatinya terluka
Entah, berapa luka yang kita goreskan
Tapi dia tak pernah membalas goresan itu
Entah, berapa butir air mata yang dia teteskan
Tapi dia masih saja tak membalas tetesan itu
Sekantong darah yang berhamburan
Segelintir harapan, namun penuh dengan ketidakpastiaan
Dia masih saja tetap bertahan
Betapa bodohnya kita yang tak pernah bisa melihat
Besarnya kasih sayang dan pengorbanan yang dia berikan
Dengan tulus, tanpa pamrih kepada kita
Dia melahirkan kita sambil menangis kesakitan
Dia menahan derita saat menggendong kita seharian
Dia tak pernah mengeluh
Meskipun tangisan nakal dari bibir kita
Yang selalu menjadi irama penghantar tidurnya
Masihkah kita menyakitinya . . . . . . . ?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya . . . . . .?
Mencaci makinya . . . . .
Melawannya . . . .
Memukulnya . . . .
2. Mengacuhkannya . . . .
Atau bahkan Meninggalkannya ?! . . . . .
Ketahuilah bahwa di dunia ini
Tak ada satu orangpun
Yang mau mati demi kita
Selain IBU
Bagi ku IBU adalah sosok yang tak dapat digantikan oleh siapapun
Dia yang membuat ku tetap bertahan dalam menjalani hidup yang getir ini . . .
IBU . . . . . .
Kau adalah PERMATA HATI KU
Kasih sayang yang engkau biuskan kedalam diriku
Kini mengalir bersama darahku
Berdetak sesuai irama jantungku
Dan berdenyut dalam nadiku
Andai ku bisa kembali memutar waktu itu
Ku ingin sekali lagi memeluk mu
Mendekap dan mencium pipi mu
Ketahuilah Bu . . .
Jika suatu hari nanti, entah sekarang . . .besok . . .atau kapan pun
Aku tak bernafas lagi
Hadiah paling berharga yang pernah ku dapatkan
adalah Memiliki dan mencintai mu
3. andaikan TUHAN membuka jendela syurga
IA-melihat ku dan bertanya pada ku “ apa keinginan mu ? . . . “
Aku akan menjawab:
“ ya ALLAH . . . .
Jaga dan cintai orang yang melahirkanku
Seperti dia menjaga dan mencintai ku sewaktu kecil
Semoga dia memaafkan segala khilafku
Andai ku bisa memutar kembali waktu
Aku takkan menyakiti mu
Ingin ku katakan:
Kau adalah PERMATA HATI KU
Kau adalah dokter pertamaku . . . . . .
Kau guru bagi ku . . . .
Kau memang pahlawanku . . . .
AKU CINTA KAU IBU
Goresan Pena: MAKARINA (Karin)
Kutacane, 21 Desember 2008, Pkl 00.00 wib
Teruntuk:
Ibunda yang tercinta, Alhm NURHAYATI
Lahir pada 01 Februari 1970
Wafat, Sabtu. 25 Oktober 2008, Pkl 03.05 wib