SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
SUPLEMEN
MATERI
EJAAN
Mengapa Ejaan masih dipelajari?
 adanya perbedaan konsepsi pengertian tanda baca
 dulu --- tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya membaca
tulisan, misalnya tanda koma (sebagai jeda), tanda tanya menandakan intonasi
naik.
 Sekarang --- antara S dan P terdapat jeda dalam membaca, tetapi tidak
digunakan tanda koma jika bukan tanda koma yang mengapit keterangan
tambahan/aposisi. Intonasi kalimat tanya tidak semuanya harus naik. Intonasi
kalimat tanya naik jika kalimat tanya tidak didahului kata tanya (apa, siapa,
bagaimana, mengapa, dan kapan).
 Contoh :
 Rudi Hartono, yang pernah menjuarai All England delapan kali, menjadi
pelatih PBSI. --- keterangan tambahan
 Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa kita harus menjaga kelestarian
alam. --- keterangan aposisi
 Dia tidak ikut ujian?
 Siapa yang tidak ikut ujian?
 dulu tanda baca berhubungan dengan bagaimana melisankan bahasa tulis.
 Sekarang tanda baca berhubungan dengan bagaimana memahami tulisan (bagi
pembaca) atau bagaimana memperjelas isi pikiran (bagi penulis).
Contohnya Mustika, M.Sc atau Mustika MSc
1. Tanda koma di antara S dan P
 Jika nomina S berupa keterangan yang panjang,
contohnya
a. Kesediaan negara itu untuk membeli gas alam cair (LNG) Indonesia sebesar
dua juta ton setiap tahun, tentu merupakan suatu penambahan baru yang tidak
sedikit artinya dalam penerimaan devisa negara.
2. Tanda koma diantara Ket dan S
 Keterangan kalimat yang panjang yang menempati posisi awal sering dipisahkan
oleh tanda koma dari S kalimat.,
contohnya
b. Dalam suatu pernyataan singkat di kantornya, pengusaha itu
membantah bekerja sama dengan ‘oknum’ petugas pajak.
 Kecuali jika penghilangan tanda koma akan menimbulkan ketidakjelasan batas
antara ket dan S,
contohnya
c. Dalam pemecahan masalah kenakalan anak kita memerlukan data dari
berbagai pihak, antara lain dari pihak orang tua, sekolah, dan masyarakat
tempat tinggalnya.
 Kalimat tersebut dapat menimbulkan salah pengertian karena batas ket tidak
diketahui secara pasti.
c. 1 Dalam pemecahan masalah kenakalan // anak kita . . . .
Ket S
c.2 Dalam pemecahan masalah kenakalan anak // kita . . . .
 Tanda koma di antara P dan O
 O yang berupa anak kalimat juga sering dipisahkan
dengan tanda koma dari P. Pemakaian seperti ini
tidak benar,
contohnya
a. Mereka sedang meneliti, apakah sampah dapat dijadikan
komoditas ekspor.
b. Kami belum mengetahui, kapan penelitian itu akan
membuahkan hasil.
 Unsur kalimat yang mengiringi tanda koma itu, yang
didahului oleh konjungsi bahwa dan kata tanya
apakah, kapan adalah O
 Peniadaan Preposisi
Contoh :
1. Mahasiswa di kelas ini terdiri 20 pria dan 25 wanita
2. Jumlah itu sesuai keadaan dan fasilitas yang tersedia.
3. Penambahan daya tampung tergantung fasilitas yang tersedia.
 a.1 . . . terdiri atas . . . .
 a.2 . . . sesuai dengan . . . .
 a.3 . . . tergantung pada . . . .
 Ada sejumlah preposisi yang dapat ditiadakan dan ada pula sejumlah
preposisi yang tidak dapat ditiadakan.
 Kesalahan Diksi
 Di dalam kenyataan tidak sedikit ditemukan kalimat tidak gramatikal yang
disebabkan oleh penggunaan kata secara tidak tepat. Di dalam penyusunan
kalimat diperlukan kecermatan dalam memilih kata supaya kalimat yang
dihasilkan memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik.
1. Pemakaian kata Tidak Tepat
 Kata dari dan daripada
Contoh : Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk
memperluas bidang usaha.
Tulisan itu lebih baik daripada tulisan saya.
Sebagian dari kekayaan Kalimantan diserahkan kepada
negara lain.
2. Penggunaan Kata Berpasangan
baik . . . maupun. . . . bukan . . . melainkan. . . .
tidak . . . tetapi . . . . antara . . . dan . . . .
 Penggunaan kata berpasangan tidak tepat
Contoh :Baik mahasiswa ataupun dosen . . . .
Bukan harga BBM yang mengalami kenaikan tetapi . . . .
Sebagian pedagang tidak menaikkan harga melainkan . . . .
Antara kemauan konsumen dengan kemauan pedagang
terdapat perbedaan.
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
1. Pangkat, jabatan, gelar, bila diikuti nama, menjadi kata ganti atau sapaan
Para jenderal berkumpul di Jakarta.
Tugas itu diberikan kepada Kapten Dani.
Siapa namamu, Letnan?
Dia telah menjadi bupati.
Surat itu untuk Bupati Bandung.
Dia telah meraih gelar dokter.
Operasi itu dilakukan oleh Dokter Fariz.
Terima kasih, Dokter.
2. Kata ganti yang menyatakan arti hubungan kerabat bila menjadi kata ganti,
sapaan, atau diikuti nama.Bapak, ibu, saudara, adik, kakak, dsb.
Siapa nama Saudara? Di mana rumah Bapak?
Mengapa Bapak Saudara/Anda tidak hadir?
… Apakah dia saudara Bapak?
3. Kata ganti Tuhan
Kita menyembah hanya kepada Yang Maha Esa.
Allah itu mahakuasa.
Janganlah mencuri karena ada yang Maha Mengetahui.
Bertobatlah kepada-Nya karena Ia Maha Pengampun.
4. Singkatan nama lembaga
MPR ITB
Hankam Depdiknas UNPAD?
5. Istilah geografi yang diikuti nama diri: gunung, sungai, danau, teluk, pulau,
dsb.
Kita akan mendaki Gunung Semeru.
Di mana gunung itu?
6. Nama jenis seperti jambu bangkok, jeruk garut, pisang ambon, garam
inggris tidak ditulis dengan huruf kapital.
Pemakaian Huruf Miring
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan koran yang dicantumkan
dalam kalimat. Contoh :
 Belilah majalah Budaya Jaya dan koran Pikiran Rakyat.
2. Menegaskan/mengkhususkan huruf, kata, atau kelompok kata.
contoh :
 Kata ngeri dimulai dengan gabungan huruf ng.
 Buatlah kalimat dengan kata lepas landas.
3. Menuliskan kata/istilah asing.
 Weltanschaung diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'.
Huruf miring di atas dapat diganti dengan garis bawah.
Penulisan Kata
& Unsur Serapan
1. Kata ulang
 Kata ulang dalam bahasa Indonesia ditulis lengkap, tidak boleh ditulis
dengan angka dua (2) kecuali untuk tulisan pribadi.
Contohnya : anak-anak, berbincang-bincang, buah-buahan, berkejar-kejaran,
bolak-balik
Anda diwajibkan belajar mati-matian bila ingin maju.
Anda diwajibkan belajar mati2an bila ingin maju.
2. Kata majemuk/kompositum
 Unsur-unsur kata majemuk harus ditulis secara berdiri sendiri
Contoh : lalu lintas, duta besar, persegi panjang, daya guna, bebas tugas,
tanggung jawab; Mendayagunakan, dibebastugaskan,
pertanggungjawaban, mempertanggungjawabkan.
3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya berupa unsur terikat.
Contoh : a amoral Nara narasumber
adi adikuasa Non nonetnis
Anti antikarat Nir nirlogis
audio audiovisual Pasca pascasarjana
antar antardaerah pramu pramunikmat
Bi bikarbonat Pra prajabatan
ekstra ekstramesin purna purnawaktu(fulltime)
Infra infrastruktur Sub subsistem
ko kosponsor swa swakelola
lir lirkaca (fiberglass) Supra supranatural
maha mahabijaksana tele telesinema
makro makrokosmos Tuna tunasusila
Mono monolingual Trans transparansi
(beningan)
multi multisistem Ultra ultramodern
4. Bentuk di, dan ke
Dalam bahasa Indonesia bentuk di- dan ke- ada dua, sebagai
a. kata depan
b. awalan
Bagaimana cara membedakan dan menuliskannya?
imbuhan di dan ke
ditulis >< menulis dilakukan >< melakukan
Dipukul >< memukul diperas >< memeras
diindonesiakan >< mengindonesiakan keinggris-inggrisan
Kata depan  menyatakan ‘tempat’, ‘benda’;
menjadi jawaban atas pertanyaan di mana atau ke mana
di Indonesia ke Inggris di kebun di kelas
ke dalam ke atas Di kanan di kiri
ke samping ke kelas Di samping di antara
ke luar Keluar?
keluar >< masuk ke luar >< ke dalam
Catatan
 Di & ke yang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya jika kata-kata itu dapat dideretkan
dengan kata yang didahului kata di & dari
ke luar di luar dari luar
ke dalam di dalam dari dalam
 ke pada kemari walaupun menunjukkan arah harus ditulis serangkai karena tidak dapat
dideretkan
ke mari di mari (?) dari mari (?)
5. per dan pun
 Per ditulis serangkai, bila menyatakan bilangan pecahan/sebagai
awalan/bagian dari gabungan imbuhan
Contoh : dua pertiga pertama permukiman
 Per ditulis tidak serangkai, bila menyatakan makna ‘mulai’, ‘demi’, ‘tiap’
Contoh : satu per satu mengandung arti demi
Per bulan mengandung arti tiap
Per maret mengandung arti mulai
 Pun ditulis serangkai bila sudah merupakan satu kesatuan
Walaupun maupun andaipun ataupun bagaimanapun
Meskipun sungguhpun kendatipun biarpun kalaupun
sekalipun
 Pun ditulis terpisah, bila pun berpadanan dengan kata juga/saja
Contoh : dia pun berdiri pun itu pun sekali pun
6. Penulisan Angka/ Bilangan
 Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka
- angka Arab 1,2,3,4,5,6, . . . .
- angka romawi I, II, III, IV, V, . . . .
 Angka Arab dan Romawi dapat digunakan secara
berkombinasi/bergantian dalam pernyataan bilangan tingkat
Contoh :
bentuk benar bentuk salah
abad XXI abad ke XXI
abad ke-21 abad ke-XXI
lantai II abad 21
lantai ke-2 abad ke 21
lantai kedua lantai ke II
Unsur Serapan dari Bahasa Arab
asas, tidak sah, syah = raja, saraf,
ahli, rahmat, akhlak, akhirat,
Izin azan lezat paham
Pikir pasal pihak fakir
makhluk, khidmat, khatulistiwa, fitrah,
faedah, fatwa, masyarakat syarat,
musyawarah, masyhur, doa, Jumat,
ijazah, jenazah, jadwal, alhamdulillah,
insyaallah, assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
 ass. wr. wb. bukan a.w.w.
 Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu
 Minggu ? dari Santo Domingo = Minggu yang suci
Dari Bahasa Barat
sistem, kualitas, kuantitas, akuarium,
kuintal, kuitansi, ekuivalen, konsekuen,
frekuensi, aktif, aktivitas, produktif,
produktivitas, standar, standardisasi, energi,
manajemen, manajer, pasien, toilet,
apotek, apoteker, praktik, praktikum,
protein, survei, survey surveyor
esai, persen, persentase, presentasi
provinsi, telepon, Februari, November,
hierarki, kuesioner, kromosom, metode
analisis, hipotesis, tradisional, struktural,
formal, moral, moril, material,
materiil, hierarki, otobiografi, sanksi-sangsi,
bank-bang, desain, ekstrem
Pemakaian Tanda Baca
I. Koma
Kalimat Rincian
1. Alat-alat yang dipersiapkan adalah kertas,
pensil, dan penggaris.
2. Kami memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Kami memerlukan kursi, meja, dan
sebagainya.
--- . . . , . . . , dan/serta . . . .
--- . . . , . . . , ataupun . . . .
 Kalimat majemuk setara
1. Komputer penting sekali, tetapi harganya mahal.
Kata sambung
melainkan, sedangkan, padahal, seperti,
kecuali, misalnya, antara lain
 Kalimat majemuk bertingkat
1. Walaupun cuaca buruk, pesawat itu berangkat juga.
Pesawat itu berangkat juga walaupun cuaca buruk.
Konjungsi (Kata sambung) penanda anak kalimat
meskipun . . . , . . . .
biarpun
karena
sebelum, sesudah, ketika,bahwa, jika, agar, supaya, sebab,
sungguhpun,
sehingga, apabila, kalau
Kata penghubung antarkalimat
Kerusuhan menjadi-jadi. Oleh sebab itu, ....
Dengan demikian, ....; namun,
jadi, pertama,
selanjutnya, kemudian,
akan tetapi, walaupun demikian
(bukan namun demikian),
meskipun demikian, sehubungan dengan itu,
lagi pula, meskipun begitu,
selain itu, sebaliknya,
misalnya, dalam pada itu,
sebenarnya, sebagai simpulan
*Sehingga . . . . (salah)
Keterangan Tambahan
1. Megawati Soekarno Putri, presiden pertama wanita
Indonesia, bekerja dengan sangat hati-hati.
2. Dataran rendah, termasuk Jakarta, beriklim panas.
-- . . . , aposisi , . . . .
. . . -- . . . -- . . . .
. . . (. . .) . . . .
Rangkaian temuan ini – evolusi teori kenisbian dan
pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita
tentang alam semesta.
Keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukkan arus
perkembangan pasaran dalam negeri.
Keterangan pada awal kalimat
1. Atas bantuan Bapak, saya ucapkan terima
kasih.
2. Dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa, diperlukan sikap yang sungguh-
sungguh.
-- keterangan, . . . .
 Memisahkan nama dan gelar
Dr. Fariz Brioputra Ismail, M.Sc.
II. Titik Koma
1. Kami berdiskusi di ruang II; mereka kuliah di ruang I.
2. Malam makin larut; pekerjaan belum selesai.
--- pengganti kata sambung (tetapi, melainkan, dan)
III. Titik Dua
1. Kami memerlukan perlengkapan kantor: kursi, meja,
dan lemari.
Kami memerlukan kursi, meja, dan lemari.
2. ".................." (Gunawan, 1989: 45)
3. ".................." (Al-Baqarah: 65)
4. Faktor-faktor itu sebagai berikut :
a. motivasi orang yang bersangkutan;
b. situasi lingkungan;
c. sarana yang tersedia.
IV. Tanda Petik Ganda
1. "Kami tidak setuju." kata mereka.
2. Bacalah sajak "Aku" karangan Khairil Anwar.
3. Mereka harus membaca artikel "Rumah Kaca".
4. Bacalah bab "Penentuan Sampel" dari buku Statistik.
5. Penjahat itu telah "diabadikan".
V. Tanda Hubung
1. berbantah-bantahan
2. ber-evolusi, be-revolusi -- memperjelas istilah
3. tiga puluh empat-perlima, (30 4/5)
tiga-puluh-empat perlima (34/5)
dua puluh lima-ribuan (20 x 5000)
dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25.000)
4. tahun 50-an, ke-50.
5. se-Indonesia
6. di-tackle
7. Mesin potong-tangan/mesin-potong-tangan (mesin untuk memotong tangan)
VI. Tanda Kurung
1. Bagian Perencanaan telah menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.
2. Keterangan itu (lihat Tabel XII) menunjukkan
perkembangan arus lintas di kota Bandung.
3. Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam,
(b) tenaga kerja, dan (c) modal.
VII. Tanda Pisah
1. Bandung -- Jakarta
2. Barang-barang itu -- kursi, lemari, meja, dll. --
diangkut hari itu juga.
Contoh pemakaian tanda baca
1. Daftar pustaka
Contoh :
Effendi, S (Ed.). 1999. Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian. Jakarta : PT Gramedia.
Hadiwidjojo, Purbo. M.M. Menyusun Laporan Teknik.
Bandung: ITB. 1998.
2. Catatan Kaki
Contoh :
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karng-Mengarang
(Yogyakarta : UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN EJAAN

Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikBahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikHana Hanifah
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
Bahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah
Bahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiahBahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah
Bahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiahAbdullah Beu
 
Bentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.pptBentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.pptProdiPbsi
 
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataPeranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataIsmail Bisri
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
Soal UH Teks Tanggapan kelas IX.docx
Soal UH Teks Tanggapan kelas IX.docxSoal UH Teks Tanggapan kelas IX.docx
Soal UH Teks Tanggapan kelas IX.docxNoviandiHarahap
 
Slide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptx
Slide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptxSlide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptx
Slide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptxScarletMarllow
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxPutriNovitaSari46
 
Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKevin893649
 
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxErwinArnadi
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKholid Hamdun
 

Similar to OPTIMALKAN EJAAN (20)

Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikBahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Relasi makna
Relasi maknaRelasi makna
Relasi makna
 
Bahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah
Bahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiahBahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah
Bahasa indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah
 
Bentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.pptBentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.ppt
 
Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataPeranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
 
Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Soal UH Teks Tanggapan kelas IX.docx
Soal UH Teks Tanggapan kelas IX.docxSoal UH Teks Tanggapan kelas IX.docx
Soal UH Teks Tanggapan kelas IX.docx
 
Slide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptx
Slide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptxSlide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptx
Slide-CPS101-Bahasa-Indonesia-4-Kalimat-Efektif.pptx
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 
Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptx
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 

More from Sarif Hidayat

EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docSarif Hidayat
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docSarif Hidayat
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptSarif Hidayat
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxSarif Hidayat
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxSarif Hidayat
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSarif Hidayat
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSarif Hidayat
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSarif Hidayat
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxSarif Hidayat
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxSarif Hidayat
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxSarif Hidayat
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxSarif Hidayat
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxSarif Hidayat
 

More from Sarif Hidayat (20)

EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 
Malin Kundang.docx
Malin Kundang.docxMalin Kundang.docx
Malin Kundang.docx
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

OPTIMALKAN EJAAN

  • 2. Mengapa Ejaan masih dipelajari?  adanya perbedaan konsepsi pengertian tanda baca  dulu --- tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya membaca tulisan, misalnya tanda koma (sebagai jeda), tanda tanya menandakan intonasi naik.  Sekarang --- antara S dan P terdapat jeda dalam membaca, tetapi tidak digunakan tanda koma jika bukan tanda koma yang mengapit keterangan tambahan/aposisi. Intonasi kalimat tanya tidak semuanya harus naik. Intonasi kalimat tanya naik jika kalimat tanya tidak didahului kata tanya (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dan kapan).  Contoh :  Rudi Hartono, yang pernah menjuarai All England delapan kali, menjadi pelatih PBSI. --- keterangan tambahan  Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa kita harus menjaga kelestarian alam. --- keterangan aposisi  Dia tidak ikut ujian?  Siapa yang tidak ikut ujian?  dulu tanda baca berhubungan dengan bagaimana melisankan bahasa tulis.  Sekarang tanda baca berhubungan dengan bagaimana memahami tulisan (bagi pembaca) atau bagaimana memperjelas isi pikiran (bagi penulis). Contohnya Mustika, M.Sc atau Mustika MSc
  • 3. 1. Tanda koma di antara S dan P  Jika nomina S berupa keterangan yang panjang, contohnya a. Kesediaan negara itu untuk membeli gas alam cair (LNG) Indonesia sebesar dua juta ton setiap tahun, tentu merupakan suatu penambahan baru yang tidak sedikit artinya dalam penerimaan devisa negara. 2. Tanda koma diantara Ket dan S  Keterangan kalimat yang panjang yang menempati posisi awal sering dipisahkan oleh tanda koma dari S kalimat., contohnya b. Dalam suatu pernyataan singkat di kantornya, pengusaha itu membantah bekerja sama dengan ‘oknum’ petugas pajak.  Kecuali jika penghilangan tanda koma akan menimbulkan ketidakjelasan batas antara ket dan S, contohnya c. Dalam pemecahan masalah kenakalan anak kita memerlukan data dari berbagai pihak, antara lain dari pihak orang tua, sekolah, dan masyarakat tempat tinggalnya.  Kalimat tersebut dapat menimbulkan salah pengertian karena batas ket tidak diketahui secara pasti. c. 1 Dalam pemecahan masalah kenakalan // anak kita . . . . Ket S c.2 Dalam pemecahan masalah kenakalan anak // kita . . . .
  • 4.  Tanda koma di antara P dan O  O yang berupa anak kalimat juga sering dipisahkan dengan tanda koma dari P. Pemakaian seperti ini tidak benar, contohnya a. Mereka sedang meneliti, apakah sampah dapat dijadikan komoditas ekspor. b. Kami belum mengetahui, kapan penelitian itu akan membuahkan hasil.  Unsur kalimat yang mengiringi tanda koma itu, yang didahului oleh konjungsi bahwa dan kata tanya apakah, kapan adalah O
  • 5.  Peniadaan Preposisi Contoh : 1. Mahasiswa di kelas ini terdiri 20 pria dan 25 wanita 2. Jumlah itu sesuai keadaan dan fasilitas yang tersedia. 3. Penambahan daya tampung tergantung fasilitas yang tersedia.  a.1 . . . terdiri atas . . . .  a.2 . . . sesuai dengan . . . .  a.3 . . . tergantung pada . . . .  Ada sejumlah preposisi yang dapat ditiadakan dan ada pula sejumlah preposisi yang tidak dapat ditiadakan.  Kesalahan Diksi  Di dalam kenyataan tidak sedikit ditemukan kalimat tidak gramatikal yang disebabkan oleh penggunaan kata secara tidak tepat. Di dalam penyusunan kalimat diperlukan kecermatan dalam memilih kata supaya kalimat yang dihasilkan memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik.
  • 6. 1. Pemakaian kata Tidak Tepat  Kata dari dan daripada Contoh : Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha. Tulisan itu lebih baik daripada tulisan saya. Sebagian dari kekayaan Kalimantan diserahkan kepada negara lain. 2. Penggunaan Kata Berpasangan baik . . . maupun. . . . bukan . . . melainkan. . . . tidak . . . tetapi . . . . antara . . . dan . . . .  Penggunaan kata berpasangan tidak tepat Contoh :Baik mahasiswa ataupun dosen . . . . Bukan harga BBM yang mengalami kenaikan tetapi . . . . Sebagian pedagang tidak menaikkan harga melainkan . . . . Antara kemauan konsumen dengan kemauan pedagang terdapat perbedaan.
  • 7. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL 1. Pangkat, jabatan, gelar, bila diikuti nama, menjadi kata ganti atau sapaan Para jenderal berkumpul di Jakarta. Tugas itu diberikan kepada Kapten Dani. Siapa namamu, Letnan? Dia telah menjadi bupati. Surat itu untuk Bupati Bandung. Dia telah meraih gelar dokter. Operasi itu dilakukan oleh Dokter Fariz. Terima kasih, Dokter. 2. Kata ganti yang menyatakan arti hubungan kerabat bila menjadi kata ganti, sapaan, atau diikuti nama.Bapak, ibu, saudara, adik, kakak, dsb. Siapa nama Saudara? Di mana rumah Bapak? Mengapa Bapak Saudara/Anda tidak hadir? … Apakah dia saudara Bapak?
  • 8. 3. Kata ganti Tuhan Kita menyembah hanya kepada Yang Maha Esa. Allah itu mahakuasa. Janganlah mencuri karena ada yang Maha Mengetahui. Bertobatlah kepada-Nya karena Ia Maha Pengampun. 4. Singkatan nama lembaga MPR ITB Hankam Depdiknas UNPAD? 5. Istilah geografi yang diikuti nama diri: gunung, sungai, danau, teluk, pulau, dsb. Kita akan mendaki Gunung Semeru. Di mana gunung itu? 6. Nama jenis seperti jambu bangkok, jeruk garut, pisang ambon, garam inggris tidak ditulis dengan huruf kapital.
  • 9. Pemakaian Huruf Miring 1. Menuliskan nama buku, majalah, dan koran yang dicantumkan dalam kalimat. Contoh :  Belilah majalah Budaya Jaya dan koran Pikiran Rakyat. 2. Menegaskan/mengkhususkan huruf, kata, atau kelompok kata. contoh :  Kata ngeri dimulai dengan gabungan huruf ng.  Buatlah kalimat dengan kata lepas landas. 3. Menuliskan kata/istilah asing.  Weltanschaung diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'. Huruf miring di atas dapat diganti dengan garis bawah.
  • 10. Penulisan Kata & Unsur Serapan 1. Kata ulang  Kata ulang dalam bahasa Indonesia ditulis lengkap, tidak boleh ditulis dengan angka dua (2) kecuali untuk tulisan pribadi. Contohnya : anak-anak, berbincang-bincang, buah-buahan, berkejar-kejaran, bolak-balik Anda diwajibkan belajar mati-matian bila ingin maju. Anda diwajibkan belajar mati2an bila ingin maju. 2. Kata majemuk/kompositum  Unsur-unsur kata majemuk harus ditulis secara berdiri sendiri Contoh : lalu lintas, duta besar, persegi panjang, daya guna, bebas tugas, tanggung jawab; Mendayagunakan, dibebastugaskan, pertanggungjawaban, mempertanggungjawabkan.
  • 11. 3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya berupa unsur terikat. Contoh : a amoral Nara narasumber adi adikuasa Non nonetnis Anti antikarat Nir nirlogis audio audiovisual Pasca pascasarjana antar antardaerah pramu pramunikmat Bi bikarbonat Pra prajabatan ekstra ekstramesin purna purnawaktu(fulltime) Infra infrastruktur Sub subsistem ko kosponsor swa swakelola lir lirkaca (fiberglass) Supra supranatural maha mahabijaksana tele telesinema makro makrokosmos Tuna tunasusila Mono monolingual Trans transparansi (beningan) multi multisistem Ultra ultramodern
  • 12. 4. Bentuk di, dan ke Dalam bahasa Indonesia bentuk di- dan ke- ada dua, sebagai a. kata depan b. awalan Bagaimana cara membedakan dan menuliskannya? imbuhan di dan ke ditulis >< menulis dilakukan >< melakukan Dipukul >< memukul diperas >< memeras diindonesiakan >< mengindonesiakan keinggris-inggrisan Kata depan  menyatakan ‘tempat’, ‘benda’; menjadi jawaban atas pertanyaan di mana atau ke mana di Indonesia ke Inggris di kebun di kelas ke dalam ke atas Di kanan di kiri ke samping ke kelas Di samping di antara ke luar Keluar? keluar >< masuk ke luar >< ke dalam Catatan  Di & ke yang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya jika kata-kata itu dapat dideretkan dengan kata yang didahului kata di & dari ke luar di luar dari luar ke dalam di dalam dari dalam  ke pada kemari walaupun menunjukkan arah harus ditulis serangkai karena tidak dapat dideretkan ke mari di mari (?) dari mari (?)
  • 13. 5. per dan pun  Per ditulis serangkai, bila menyatakan bilangan pecahan/sebagai awalan/bagian dari gabungan imbuhan Contoh : dua pertiga pertama permukiman  Per ditulis tidak serangkai, bila menyatakan makna ‘mulai’, ‘demi’, ‘tiap’ Contoh : satu per satu mengandung arti demi Per bulan mengandung arti tiap Per maret mengandung arti mulai  Pun ditulis serangkai bila sudah merupakan satu kesatuan Walaupun maupun andaipun ataupun bagaimanapun Meskipun sungguhpun kendatipun biarpun kalaupun sekalipun  Pun ditulis terpisah, bila pun berpadanan dengan kata juga/saja Contoh : dia pun berdiri pun itu pun sekali pun
  • 14. 6. Penulisan Angka/ Bilangan  Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka - angka Arab 1,2,3,4,5,6, . . . . - angka romawi I, II, III, IV, V, . . . .  Angka Arab dan Romawi dapat digunakan secara berkombinasi/bergantian dalam pernyataan bilangan tingkat Contoh : bentuk benar bentuk salah abad XXI abad ke XXI abad ke-21 abad ke-XXI lantai II abad 21 lantai ke-2 abad ke 21 lantai kedua lantai ke II
  • 15. Unsur Serapan dari Bahasa Arab asas, tidak sah, syah = raja, saraf, ahli, rahmat, akhlak, akhirat, Izin azan lezat paham Pikir pasal pihak fakir makhluk, khidmat, khatulistiwa, fitrah, faedah, fatwa, masyarakat syarat, musyawarah, masyhur, doa, Jumat, ijazah, jenazah, jadwal, alhamdulillah, insyaallah, assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh  ass. wr. wb. bukan a.w.w.  Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu  Minggu ? dari Santo Domingo = Minggu yang suci
  • 16. Dari Bahasa Barat sistem, kualitas, kuantitas, akuarium, kuintal, kuitansi, ekuivalen, konsekuen, frekuensi, aktif, aktivitas, produktif, produktivitas, standar, standardisasi, energi, manajemen, manajer, pasien, toilet, apotek, apoteker, praktik, praktikum, protein, survei, survey surveyor esai, persen, persentase, presentasi provinsi, telepon, Februari, November, hierarki, kuesioner, kromosom, metode analisis, hipotesis, tradisional, struktural, formal, moral, moril, material, materiil, hierarki, otobiografi, sanksi-sangsi, bank-bang, desain, ekstrem
  • 17. Pemakaian Tanda Baca I. Koma Kalimat Rincian 1. Alat-alat yang dipersiapkan adalah kertas, pensil, dan penggaris. 2. Kami memerlukan kursi, meja, dan lemari. Kami memerlukan kursi, meja, dan sebagainya. --- . . . , . . . , dan/serta . . . . --- . . . , . . . , ataupun . . . .
  • 18.  Kalimat majemuk setara 1. Komputer penting sekali, tetapi harganya mahal. Kata sambung melainkan, sedangkan, padahal, seperti, kecuali, misalnya, antara lain  Kalimat majemuk bertingkat 1. Walaupun cuaca buruk, pesawat itu berangkat juga. Pesawat itu berangkat juga walaupun cuaca buruk. Konjungsi (Kata sambung) penanda anak kalimat meskipun . . . , . . . . biarpun karena sebelum, sesudah, ketika,bahwa, jika, agar, supaya, sebab, sungguhpun, sehingga, apabila, kalau
  • 19. Kata penghubung antarkalimat Kerusuhan menjadi-jadi. Oleh sebab itu, .... Dengan demikian, ....; namun, jadi, pertama, selanjutnya, kemudian, akan tetapi, walaupun demikian (bukan namun demikian), meskipun demikian, sehubungan dengan itu, lagi pula, meskipun begitu, selain itu, sebaliknya, misalnya, dalam pada itu, sebenarnya, sebagai simpulan *Sehingga . . . . (salah)
  • 20. Keterangan Tambahan 1. Megawati Soekarno Putri, presiden pertama wanita Indonesia, bekerja dengan sangat hati-hati. 2. Dataran rendah, termasuk Jakarta, beriklim panas. -- . . . , aposisi , . . . . . . . -- . . . -- . . . . . . . (. . .) . . . . Rangkaian temuan ini – evolusi teori kenisbian dan pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. Keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukkan arus perkembangan pasaran dalam negeri.
  • 21. Keterangan pada awal kalimat 1. Atas bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih. 2. Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, diperlukan sikap yang sungguh- sungguh. -- keterangan, . . . .  Memisahkan nama dan gelar Dr. Fariz Brioputra Ismail, M.Sc.
  • 22. II. Titik Koma 1. Kami berdiskusi di ruang II; mereka kuliah di ruang I. 2. Malam makin larut; pekerjaan belum selesai. --- pengganti kata sambung (tetapi, melainkan, dan) III. Titik Dua 1. Kami memerlukan perlengkapan kantor: kursi, meja, dan lemari. Kami memerlukan kursi, meja, dan lemari. 2. ".................." (Gunawan, 1989: 45) 3. ".................." (Al-Baqarah: 65) 4. Faktor-faktor itu sebagai berikut : a. motivasi orang yang bersangkutan; b. situasi lingkungan; c. sarana yang tersedia. IV. Tanda Petik Ganda 1. "Kami tidak setuju." kata mereka. 2. Bacalah sajak "Aku" karangan Khairil Anwar. 3. Mereka harus membaca artikel "Rumah Kaca". 4. Bacalah bab "Penentuan Sampel" dari buku Statistik. 5. Penjahat itu telah "diabadikan".
  • 23. V. Tanda Hubung 1. berbantah-bantahan 2. ber-evolusi, be-revolusi -- memperjelas istilah 3. tiga puluh empat-perlima, (30 4/5) tiga-puluh-empat perlima (34/5) dua puluh lima-ribuan (20 x 5000) dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25.000) 4. tahun 50-an, ke-50. 5. se-Indonesia 6. di-tackle 7. Mesin potong-tangan/mesin-potong-tangan (mesin untuk memotong tangan) VI. Tanda Kurung 1. Bagian Perencanaan telah menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. 2. Keterangan itu (lihat Tabel XII) menunjukkan perkembangan arus lintas di kota Bandung. 3. Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
  • 24. VII. Tanda Pisah 1. Bandung -- Jakarta 2. Barang-barang itu -- kursi, lemari, meja, dll. -- diangkut hari itu juga. Contoh pemakaian tanda baca 1. Daftar pustaka Contoh : Effendi, S (Ed.). 1999. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta : PT Gramedia. Hadiwidjojo, Purbo. M.M. Menyusun Laporan Teknik. Bandung: ITB. 1998. 2. Catatan Kaki Contoh : W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karng-Mengarang (Yogyakarta : UP Indonesia, 1967), hlm. 4.