Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang menghasilkan individu baru yang identik secara genetik melalui rekayasa genetika, yang telah berhasil dilakukan pada domba bernama Dolly pada tahun 1997. Kloning memiliki berbagai manfaat, namun juga berpotensi menimbulkan risiko jika dilakukan secara tidak bertanggung jawab.
2. Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan
individu-individu baru dari jenis yang sama
(reproduksi) yang identik secara genetik melalui
rekayasa genetika. Kloning merupakan proses
reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam yang
dialami oleh banyak bakteri, serangga, cacing planaria,
dan tanaman. Dalam bioteknologi, kloning merujuk
pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel,
atau organisme.
3. Kloning pada tumbuhan disebut juga kultur jaringan, Kloning
pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa
dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-
inginkan. Lalu kita mencari eksplan, mengambil selnya dan
memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh.
Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang
bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan
daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan
menjadi sebuah tanaman baru.
4. Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa
bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan Dolly.
Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut dan kawan-kawanya di
Skotlandia pada tahun 1997. Tapi tidak sama dengan uji coba
kloning sebelumnya yang menggunakan sel embrio, kloning
dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba
dewasa ini dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur
pendek, walau tidak sependek hewan lain hasil kloningan
dengan menggunakan sel embrio.
5. 1. Mempersiapkan sel stem.
2. Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic
kemudian dipiahkan dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur.
4. Inti sel stem diimplantasikan ke sel telur.
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dam
pertumbuhan. Setelah membelah menjadi embrio.
6. Blastosis mulai memisahkan diri dari dan siap diimplantasikan
ke rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode
genetik persis sama dengan sel stem donor.
6. 1. Ilmu Pengetahuan
Kloning terutama dimanfaatkan untuk pengembangan
ilmu pengetahuan, khususnya reproduksi-embriologi dan
diferensiasi.
2. Mengembangkan dan Memperbanyak Bibit Unggul
Kloning dalam upaya mengembangkan dan memperbanyak bibit
unggul tidak dianjurkan dilakukan pada manusia. Tujuan kloning ini
sering kita lihat pada hewan ternak dan juga upaya menghasilkan
susu yang mengandung nutrisi ekstra.
3. Bidang Ekonomi
Keberhasilan suatu kloning yang dilakukan, akan menyumbangkan devisa
dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Negara-negara yang
gagal dalam penelitian klonning akan menderita kerugian secara ekonomi
yang bahkan dapat menyebabkan negara tersebut jatuh miskin.
7.
8. Suatu teknik kloning, memberikan begitu banyak dampak positif
bagi kehidupan. Adapun dampak positif kloning, yaitu:
1. kloning merupakan alternatif untuk melestarikan hewan langka
sehingga keberadaan hewan langka dapat terus dipertahankan.
2. kloning membantu meningkatkan ketersediaan bahan pangan
yang lebih banyak dengan melakukan klonning pada hewan
ternak.
3. kloning berperan dalam menghasilkan sel, jaringan, atau organ
yang sesuai untuk pengobatan akibat kelainan atau gangguan
suatu fungsi organ.
4. kloning membantu menumbuhkan spesies baru yang bebas
penyakit keturunan.
5. kloning sangat berperan terhadap kemajuan bidang sains.
9. Selain memiliki dampak positif, kloning juga memiliki kerugian. Berikut ini dampak
negatif dari teknik kloning.
1. Penyalahgunaan teknik kloning seperti menciptakan spesies baru yang
bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
2. Individu yang dihasilkan dari kloning sangat rentan terhadap suatu penyakit
dikarenakan teknik kloning menghasilkan individu yang tidak memiliki sistem
imunitas.
3. kloning akan menyebabkan spesies yang dihasilkan bersifat monoton, karena
DNA maupun sifat dan fisik hasil klonning persis sama dengan induknya.
4. Individu yang dihasilkan dari teknik kloning cenderung memiliki masa hidup
yang sama dengan induknya, karena sel-selnya diperoleh dari induknya.
5. Teknik kloning belum sempurna masih terdapat banyak kekurangan, sehingga
tak jarang hewan ternak yang di kloning harus di eutanasia.
6. kloning mengacaukan hubungan antara individu baru dengan sel induknya.