Teks tersebut membahas tentang tiga topik utama yaitu kultur jaringan, transplantasi, dan kloning. Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan bagian tanaman dalam media aseptik. Transplantasi adalah pemindahan jaringan atau organ dari tubuh ke tubuh lain. Kloning adalah cara reproduksi buatan yang menggunakan sel somatik untuk menciptakan makhluk hidup yang identik secara genetik.
2. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
1
KULTUR JARINGAN
Dalam siklus hidupnya, setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan,
perkembangan, dan perbanyakan diri/perkembangbiakan sebagai cara untuk melestarikan
jenisnya. Proses ini berlangsung baik pada tingkat sel sebagai unit struktural dan fungsional
terkecil dari makhluk hidup maupun pada tingkat organ tubuhnya.
Perkembangbiakan makhluk hidup dapat terjadi secara generatif ataupun vegetatif
tergantung dari jenisnya. Perkembangbiakan secara generatif melibatkan persatuan dari
gamet jantan maupun betina. Pada tumbuhan, perkembangbiakan secara vegetatif dapat
terjadi secara alami, misalnya tunas, anakan, rizoma, serta secara buatan, misalnya cangkok,
setek, okulasi.
Pada bidang pertanian (hortikultura), perbanyakan tumbuhan atau perbanyakan
bibit tumbuhan secara besar-besaran kadang-kadang sangat diperlukan. Kebutuhan ini
dapat terpenuhi yaitu melalui kultur jaringan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik
yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya
sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman
lengkap. Teknik kultur jaringan dapat digunakan pula pada bidang-bidang lain, misalnya
bidang agronomi dan bidang pemuliaan tanaman.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai
sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga
tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah
besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan
tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Dasar teori yang digunakan dalam kultur jaringan tanaman ini adalah sifat
totipotensi, yaitu kemampuan untuk tumbuh menjadi individu secara utuh pada kondisi
yang sesuai. Hal ini terjadi karena pada setiap inti selnya mempunyai materi genetik yang
sama. Dengan demikian hanya sel-sel yang sudah kehilangan intinya saja yang tidak memiliki
sifat totipotensi, misalnya sel-sel elemen tapis pada floem.
3. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
2
Pada tumbuhan, setiap sel yang terdapat pada semua organnya (akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji) mempunyai sifat totipotensi, Sel-sel yang mempunyai sifat totipotensi
merupakan sel-sel yang belum terdiferensiasi atau sel meristem yang selalu membelah,
dimana pada lingkungan tertentu yang sesuai, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi menjadi
sel-sel lain. Oleh karena itu sel-sel yang sudah terdiferensiasi menjadi jaringan misalnya
daun, dapat mempunyai sifat totipotensi setelah mengalami dediferensiasi (peremajaan
kembali pada sel-sel yang telah terdiferensiasi) melalui lingkungan/media yang sesuai
menjadi sel-sel yang bersifat sebagai sel meristem.
Organ tumbuhan umumnya mengalami pertumbuhan yang terbatas yaitu berhenti
tumbuh setelah mencapai bentuk tertentu (daun, bunga, dan buah), serta pertumbuhan
yang tidak terbatas yaitu tumbuh terus selama kondisi lingkungan sesuai (batang dan akar)
sehingga masih bersifat sebagai sel meristem yang terus membelah. Oleh karena itu dalam
memperbanyak tumbuhan melalui kultur jaringan, lebih baik menggunakan bagian ujung
batang, pucuk, atau ujung akar sebagai eksplan.
Pada teknik kultur jaringan eksplan yang dikultur dalam media dasar akan
membentuk suatu masa yang tidak berbentuk berupa kalus yang merupakan bentuk
dediferensiasi dari bagian tumbuhan yang dikultur (eksplan). Sifat dari kalus seperti sel-sel
meristem yang jika disimpan di dalam media kultur yang sesuai akan berdiferensiasi
membentuk tunas dan akar atau tumbuh sesuai dengan zat pengatur tumbuh yang
digunakan.
4. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
3
Kloning pada Hewan
Teknologi kloning. Suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang
rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan.
Teknik reproduksi ini menjadi terkenal sejak tahun 1996 karena keberhasilan Dr. Ian
Welmut, seorang ilmuwan Scotlandia yang sukses melakukan kloning pada domba yang
kemudian dikenal dengan Dolly. Sekarang teknik dan tingkat keberhasilan kloning telah
begitu pesat. Salah satu negara yang sukses menguasai teknologi ini sekaligus
menjadikannya sebagai lahan bisnis modern adalah Korea Selatan.
Kloning berasal dari kata ‘clone’, artinya mencangkok. Secara sederhana bisa dipahami,
teknik ini adalah cara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau
manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas hewan (termasuk manusia) hanya bisa
melakukan reproduksi generatif (kawin) yang dicirikan adanya rekombinasi gen hasil proses
fertilisasi ovum oleh sperma. Sedangkan pada reproduksi vegetatif tidak ada proses
tersebut, karena individu baru (baca: anak) berasal dari bagian tubuh tertentu dari
induknya. Dengan teknik kloning, hewan dan manusia bisa diperbanyak secara vegetatif
(tanpa kawin).
Teknik ini melibatkan dua pihak, yaitu donor sel somatis (sel tubuh) dan donor ovum (sel
gamet). Meskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal yang mutlak dan tidak
mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada fertilisasi dan rekombinasi
(perpaduan) gen dari induk jantan dan induk betina. Ini mengakibatkan anak yang dihasilkan
memiliki sifat yang (boleh dikatakan) sama persis dengan ‘induk’ donor sel somatis.
Untuk lebih jelas, berikut ini uraian dasar proses kloning pada domba Dolly beberapa tahun
lalu. Perhatikan gambar berikut. Langkah kloning dimulai dengan pengambilan sel puting
susu seekor domba. Sel ini disebut sel somatis (sel tubuh). Dari domba betina lain diambil
sebuah ovum (sel telur) yang kemudian dihilangkan inti selnya. Proses berikutnya adalah
fusi (penyatuan) dua sel tersebut dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan
‘terbukanya’ membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu. Dari langkah ini telah
diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. Ternyata hasil fusi sel tersebut
memperlihatkan sifat yang mirip dengan zigot, dan akan mulai melakukan proses
pembelahan.
Sebagai langkah
terakhir, ‘zigot’ tersebut
akan ditanamkan pada
rahim induk domba
betina, sehingga sang
domba tersebut hamil.
Anak domba yang lahir
itulah yang dinamakan
Dolly, dan memiliki sifat
yang sangat sangat mirip
dengan domba donor sel puting susu tersebut di atas.
5. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
4
Dolly lahir dengan selamat dan sehat sentausa. Sayangnya selama perjalanan hidupnya dia
gampang sakit dan akhirnya mati pada umur 6 tahun, hanya mencapai umur separoh dari
rata-rata masa hidup domba normal. Padahal kloning yang dilakukan pada hewan spesies
lain tidak mengalami masalah.
Dari hasil penyelidikan kromosomal, ternyata ditemui bahwa Dolly mengalami pemendekan
telomere. Telomere adalah suatu pengulangan sekuen DNA yang biasa didapati diujung
akhir sebuah kromosom. Uniknya, setiap kali sel membelah dan kromosom melakukan
replikasi, sebagian kecil dari ujung kromosom ini selalu hilang entah kemana. Penyebab dan
mekanismenya juga belum diketahui sampai sekarang.
Masalah pemendekan telomere ini diketahui menyebabkan munculnya sinyal agar sel
berhenti membelah. Hal inilah yang diduga berhubungan erat dengan percepatan penuaan
dan kematian. Pemendekan telomere ini ternyata disebabkan oleh aktivitas enzim yang
dikenal dengan telomerase.
6. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
5
TRANSPLANTASI
PengertianTransplantasi
Transplantasiadalahpemindahansuatujaringanatau organ
manusiatertentudarisuatutempatketempat lain padatubuhnyasendiriatautubuh orang lain
denganpersyaratandankondisitertentu.
Transplantasiditinjaudarisudutsipenerima, dapatdibedakanmenjadi:
1. Autotransplantasi, yaitupemindahansuatujaringanatau organ ketempat lain
dalamtubuh orang itusendiri
2. Homotransplantasi, yaitupemindahansuatujaringanatau organ
daritubuhseseorangketubuh orang lain.
3. Heterotransplantasi, yaitupemindahansuatujaringanatau organ
darisuatuspesiesketubuhspesieslainnya.
Ada duakomponenpenting yang mendasaritindakantransplantasi, yaitu :
1. Eksplantasi, yaituusahamengambiljaringanatau organ manusia yang hidupatau yang
sudahmeninggal.
2. Implantasi, yaituusahamenempatkanjaringanatau organ
tubuhtersebutkepadabagiantubuhsendiriatautubuh orang lain.
Disampingitu, adaduakomponenpenting yang
menunjangkeberhasilantindakantransplantasi, yaitu:
1. Adaptasidonasi, yaituusahadankemampuanmenyesuaikandiri orang hidup yang
diambiljaringanatau organ tubuhnya, secarabiologisdanpsikis,
untukhidupdengankekuranganjaringan / organ.
2. Adaptasiresepien, yaituusahadankemampuandiridaripenerimajaringan / organ
tubuhbarusehinggatubuhnyadapatmenerimaataumenolakjaringan / organ tersebut,
untukberfungsibaik, mengganti yang sudahtidakdapatberfungsilagi.
SejarahdanPerkembanganTransplantasi
Tahun 600 SM di India, Susrutatelahmelakuakantranspalantasikulit. Semantarajaman
Renaissance, seorangahlibedahdariItalibernamaGaspareTagliacozzijugatelahmelakukanhal
yang sama.
Diduga John Hunter ( 1728 – 1793 ) adalah pioneer bedaheksperimental,
termasukbedahtransplantasi. Diamampumembuat criteria
teknikbedahuntukmenghasilkansuatujaringantrnsplantasi yang tumbuh di tempatbaru. Akan
tetapisistimgolongandarahdansistimhistokompatibilitas yang
erathubungannyadenganreaksiterhadaptransplantasibelumditemukan.
Padaabadke – 20, Wiener dan Landsteiner
menyokongperkembangantransplantasidenganmenemukangolongandarah system ABO dan
system Rhesus.
Saatiniperkembanganilmukekebalantubuhmakinberperandalamkeberhasilantindakantranspl
antasi.
Perkembanganteknologikedokteranterusmeningkatsearahdenganperkembangantekniktrans
plantasi.
7. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
6
Ilmutransplantasi modern makinberkembengdenganditemukannyametode –
metodepencangkokan, seperti :
a. Pencangkokkanarteriamammariainterna di dalamoperasilintaskoronerolah Dr. George
E. Green.
b. Pencangkokkanjantung, darijantungkerakepadamanusiaoleh Dr. Cristian Bernhard,
walaupunresepiennyakemudianmeninggaldalamwaktu 18 hari.
c. Pencakokkansel – selsubstansianigradaribayi yang meninggalkependerita Parkinson
oleh Dr. Andreas Bjornklund.
MasalahEtikdan Moral dalamTransplantasi
Beberapapihak yang ikutterlibatdalamusahatransplantasiadalah:
a. Donor Hidup
Adalah orang yang memberikanjaringan / organnyakepada orang lain ( resepien ).
Sebelummemutuskanuntukmenjadi donor,
seseorangharusmengetahuidanmengertiresiko yang dihadapi, baikresiko di
bidangmedis, pembedahan,
maupunresikountukkehidupannyalebihlanjutsebagaikekuranganjaringan / organ yang
telahdipindahkan.Disampingitu, untukmenjadi donor,
sesorangtidakbolehmengalamitekananpsikologis.Hubunganpsikisdanomosiharussudah
dipikirkanoleh donor hiduptersebutuntukmencegahtimbulnyamasalah.
b. Jenazahdan donor mati.
Adalah orang yang semasahidupnyatelahmengizinkanatauberniatdengansungguh –
sungguhuntukmemberikanjaringan / organ tubuhnyakepada yang
memerlukanapabilaiatelahmeninggalkapanseorang donor
itudapatdikatakanmeninggalsecarawajar, danapabilasebelummeninggal, donor
itusakit, sudahsejauhmanapertolongandaridokter yang merawatnya.
Semuaituuntukmencegahadanyatuduhandarikeluarga donor ataupihak lain
bahwatimpelaksanatransplantasitelahmelakukanupayamempercepatkematianseseora
nghanyauntukmengejar organ yang akanditransplantasikan
c. Keluarga donor danahliwaris.
Kesepakatankeluarga donor
danresipiensangatdiperlukanuntukmenciptakansalingpengertiandanmenghindarikonfli
ksemaksimalmungkinatau pun tekananpsikisdanemosi di kemudianhari.Dari
keluargaresepiensebenarnyahanyadituntutsuatupenghargaankepada donor
dankeluarganyadengantulus.Alangkahbaiknyaapabiladibuatsuatuketentuanuntukmen
cegahtinmulnya rasa tidakpuaskeduabelahpihak.
d. Resipien
Adalah orang yang menerimajaringan / organ orang lain. Padadasarnya,
seorangpenderitamempunyaihakuntukmendapatkanperawatan yang
dapatmemperpanjanghidupataumeringankanpenderitaannya.
Seorangresepienharusbenar – benarmengertisemuahal yang
dijelaskanolehtimpelaksanatransplantasi.
8. October 9, 2012 [KULTUR JARINGAN, TRANSPLANTASI, DAN KLONING]
7
Melaluitindakantransplantasidiharapkandapatmemberikannilai yang
besarbagikehidupanresepien. Akan tetapi,
iaharusmenyadaribahwahasiltransplantasiterbatasdanadakemungkinangagal.
Jugaperludidasaribahwajikaiamenerimauntuktransplantasiberartiiadalampercobaan
yang sangatbergunabagikepentingan orang banyak di masa yang akandatang.
e. Dokterdantenagapelaksana lain
Untukmelakukansuatutransplantasi, timpelaksanaharusmendapatparsetujuandari
donor, resepien, maupunkeluargakeduabelahpihak. Iawajibmenerangkanhal – hal
yang
mungkinakanterjadisetelahdilakukantransplantasisehinggagangguanpsikologisdanemo
si di kemudianharidapatdihindarkan.
Tnaggungjawabtimpelaksanaadalahmenolongpasiendanmengembangkanilmupengeta
huanuntukumatmanusia. Dengandemikian, dalammelaksanakantugas,
timpelaksanahendaknyatidakdipengaruhiolehpertimbangan –
pertimbangankepentinganpribadi.
f. Masyarakat
Secaratidaksengajamasyarakatturutmenentukanperkembangantransplantasi.
Kerjasamatimpelaksanadengancaracendekiawan, pemukamasyarakat, ataupemuka
agama diperlukanunutkmendidikmasyarakat agar
lebihmemahamimaksuddantujuanluhurusahatransplantasi.
Denganadanyapengertianinikemungkinanpenyediaan organ yang segeradiperlikan,
atastujuanluhur, akandapatdiperoleh.
TransplantasiDitinjaudariAspekHukum
Padasaatiniperaturanperundang – undangan yang adaadalahPeraturanPemerintah No. 18
tahun 1981,
tentangBedahMayatKlinisdanBedahMayatAnatomissertaTransplantasiAlatatauJaringanTub
uhManusia.Pokok – pokokperaturantersebut.