5. Uap lithium yang terhirup dapat menimbulkan sensasi
terbakar, batuk, sulit bernapas, dan sakit tenggorokan.
Menghirup uap lithium juga akan memicu edema paru.
Gejala-gejala edema paru sering tidak muncul sampai
beberapa jam setelah paparan.
Jika tertelan, lithium bisa memicu kram perut, nyeri perut,
mual, dan muntah.
Unsur ini juga bersifat korosif pada mata, kulit, dan saluran
pernapasan.
6. Dampak Lithium terhadap Lingkungan
Logam lithium akan bereaksi dengan nitrogen, oksigen,
dan uap air di udara.
Akibatnya, permukaan lithium akan dilapisi oleh campuran
lithium hidroksida (LiOH), lithium karbonat (Li2CO3), dan
lithium nitrida (Li3N).
Litium hidroksida merupakan senyawa sangat korosif yang
berpotensi berbahaya pada organisme air.
7. Berilium
Berilium (beryllium) adalah unsur bivalen
beracun, berwarna abu-abu, kuat, ringan, dan
terutama digunakan sebagai zat pengeras
dalam paduan logam.
Berilium merupakan salah satu logam ringan
dengan leleh tertinggi. Logam ini memiliki
konduktivitas termal yang sangat baik, bukan
magnetik, tahan terhadap asam nitrat pekat,
serta pada suhu dan tekanan standar mampu
melawan oksidasi ketika terkena udara.
Berilium digunakan sebagai agen paduan
dalam produksi berilium-tembaga.
Berilium-tembaga digunakan dalam berbagai
aplikasi karena konduktivitas listrik dan termal
yang baik, kekuatan dan kekerasan tinggi, sifat
non magnetik, serta ketahanan yang baik.
8. Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terhirup
karena dapat merusak paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
Efek paling umum akibat berilium disebut
berylliosis, sebuah gangguan paru-paru berbahaya
yang juga dapat merusak organ-organ lain, seperti
hati.
9. Dampak Lingkungan Berilium
Berilium memasuki udara, air, dan tanah akibat dari proses alami dan aktivitas
manusia.
Berilium terjadi secara alami dalam jumlah kecil. Manusia menambahkan
konsentrasi berilium melalui produksi logam dan pembakaran batu bara
serta minyak bumi.
Berilium tidak akan terakumulasi dalam tubuh ikan. Namun, beberapa jenis
buah-buahan dan sayuran seperti kacang merah dan pir mungkin
mengakumulasi berilium dalam tingkat signifikan.
Hewan yang memakan tumbuhan tersebut akan mengalami peningkatan
berilium pula. Namun untungnya, kebanyakan hewan segera mengeluarkan
berilium melalui urin dan feses.
10. Boron merupakan unsur
logam non dan satu-satunya
non-logam dari kelompok 13
dari tabel periodik unsur-
unsur. Senyawa Boron yang
digunakan dalam sintesis
organik, dalam pembuatan
suatu jenis kacamata, dan
sebagai pengawet kayu.
Filamen Boron yang
digunakan untuk struktur
kedirgantaraan maju, karena
mereka kekuatan tinggi dan
ringan.
11. Efek kesehatan dari Boron
Manusia dapat terkena Boron melalui buah dan sayuran,
air, udara dan produk konsumen. kami memiliki asupan
harian yang teratur dari sekitar 2 mg dan sekitar 18 mg
dalam tubuh keluar secara total.
Saat manusia mengonsumsi dalam jumlah besar Boron
yang mengandung makanan, konsentrasi Borak dalam
tubuh mereka akan naik ke tingkat yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan. Borak dapat
menginfeksi lambung, hati, ginjal dan otak dan akhirnya
dapat menyebabkan kematian.
12.
13.
14. Unsur karbon adalah toksisitas yang sangat rendah. Data
bahaya kesehatan yang disajikan di sini didasarkan pada
eksposur karbon hitam, tidak unsur karbon. Paparan
inhalasi kronis untuk karbon hitam dapat menyebabkan
kerusakan sementara atau permanen pada paru-paru dan
jantung.
Pneumoconiosis telah ditemukan pada pekerja yang
terlibat dalam produksi karbon hitam. Kondisi kulit seperti
peradangan folikel rambut, dan lesi mukosa mulut juga
telah dilaporkan dari paparan kulit.
15. Peran dan Fungsi Unsur Nitrogen (N) pada Tanaman –
Nitrogen adalah salah satu unsure yag sangat penting
untuk tanaman. Sumber utama dari N ini adalah N bebas
yang berada di atmosfer dengan persentase hamper 78
volume dan jug bersumber dari semua senyawa yang
berada di dalam jasad. Didalam tanah N sangat sulit
ditemukan karena N memiliki sifat yang sangat mudah
larut dalam air. N yang tersedia didalam tanah tidak dapat
langsung digunakan oleh tanaman, banyak proses yang
harus dilewati dahulu. Pada ondisi tanah yang
rendah, N yang ditambahkan akan beraksi dahulu
pH tanah yag snagat mempenngaruhi proses N. dalam
proses ini juga terjadi proses denitrifikasi yang mana
proses ini juga sagat tergantung dari mikroba tanah yag
secara umum lebih menyukai senyawa dalam bentuk ion
ammonium dai pada ion dalam bentuk nitrat.
16. 1.Dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman,
2.Dapat meningkatkan kadar protein dalam tanah,
3.Dapat meningkatkan tanaman sayur mayur yang
diproduksi dedaunannya
4.Dapat meningkatkan kativitas organism di dalam tanah
5.Berfungsi dalam proses sintesa asam amino dan protein
di dalam tanaman
17. 1.Menjadikan tunas yang tidak kuat dan tidak kokoh
2.Menghasilkan biji yang sedikit
3.Dalam proses pemasakan buah sangat lambat dan juga lambatnya
proses pembentukaan biji
4.Dapat menurunkan PH tanah yang tentunya snagat merugikan
tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga tidak tersedia
untuk tanaman dan akn sulit untuk diserap oleh tanaman.
5.Pemupuka yang dilakukan akan tidak efisien dan efektif dalam
prinsifnya unsure N sangat penting dan dibutuhkan oleh tanaman
namun apabila pemberiannya secara berlebihan maka akan berdampak
tidak baik juga untuk tanaman.
18. Oksigen adalah gas unsur kimia
yang tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa yang muncul dalam
kelimpahan yang besar di bumi,
terperangkap oleh atmo Nomor
atom oksigen adalah delapan, dan
diidentifikasi oleh simbol O pada
tabel periodik unsur. Selain menjadi
sangat luas didistribusikan di Bumi,
juga merupakan unsur yang paling
melimpah ketiga di alam semesta,
dan itu adalah katalis utama dalam
banyak reaksi kimia.
19.
20. Dalam pengobatan, oksigen memiliki beberapa manfaat.
Hal ini kadang-kadang ditawarkan untuk terapi pasien yang
mengalami kesulitan bernapas. Oksigen juga digunakan
dalam campuran anestesi, memastikan bahwa pasien
mendapat pasokan yang konsisten dari gas saat tidak sadar.
Unsur ini juga berperan dalam pengelasan dan industri,
yang dikombinasikan dengan zat seperti asetilen, misalnya,
untuk membuat obor las.
21. Fluor (fluorine) adalah gas halogen
beracun univalen, berwarna kuning-hijau
pucat, dan merupakan unsur paling
reaktif serta memiliki elektronegativitas
paling tinggi.
Fluor mudah membentuk senyawa
dengan hampir semua unsur lainnya,
bahkan dengan gas mulia seperti kripton,
xenon, dan radon. Fluor terjadi secara
alami di kerak bumi dan dapat ditemukan
dalam batuan, batu bara, dan tanah liat.
Fluor adalah unsur ke-13 paling
berlimpah di kerak bumi dengan
konsentrasi 950 ppm.
22. Fluor secara tidak langsung digunakan dalam produksi
plastik anti gores seperti teflon, produksi freon, dan dalam
produksi uranium.
Fluorochlorohydrocarbon digunakan secara ekstensif dalam
AC dan mesin pendingin.
Fluorida sering ditambahkan pada pasta gigi untuk
mencegah gigi berlubang.
23. Fluor dari udara pada akhirnya akan menumpuk di air dan tanah. Fluor di
tanah berpotensi terakumulasi dalam tanaman.
Tanaman yang sensitif pada paparan fluor bisa mengalami kerusakan daun
dan perlambatan pertumbuhan.
Hewan yang memakan tumbuhan yang mengandung fluor akan
mengakumulasikan unsur ini dalam tubuh mereka, terutama di tulang.
Akibatnya, hewan yang memiliki kadar tinggi fluor di tubuhnya akan
mengalami kerusakan tulang dan gigi.
Terlalu banyak fluor juga menyebabkan penurunan penyerapan makanan dari
perut dan mengganggu perkembangan cakar.
24.
25. Efek Kesehatan Neon
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon
yang terlepas dalam ruangan tertutup bisa
memicu sesak napas.
Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat
rendah bisa menyebabkan radang dingin
(frostbite).
Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan
memicu pusing, mual, muntah, kehilangan
kesadaran, dan kematian.
26. Dampak Lingkungan Neon
Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan
demikian tidak beracun serta bersifat inert.
Neon tidak menimbulkan ancaman bagi
lingkungan karena tidak membentuk senyawa
kimia dengan unsur lain.