Dokumen tersebut membahas tentang pandangan masyarakat terhadap penggunaan sel induk (stem cell) dalam pengobatan. Ada beberapa poin penting yaitu kontroversi penggunaan stem cell embrio, pandangan agama Islam yang mengizinkan penggunaan janin muda, dan hasil kuisioner yang menunjukkan dukungan terhadap penerapan stem cell di Indonesia sepanjang tidak bertentangan dengan aturan.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
STEM CELL BIOETIKA
1. 1. Rizqi Fadlia 24020116120025
2. Atika Mayang Sari 24020116140057
3. Fakhri Fadhlurrohman 24020116140087
Pandangan Manusia
terhadap IPTEK mengenai
Pengobatan dengan Stem
Cell (Sel Induk)
2. Latar Belakang
• Keberhasilan yang semakin mutakhir dalam sistem pengobatan
belum mampu menjawab secara konfrehensif dalam dunia medis di
dunia.
• Jeff E. Zhorne pada 2003 menyatakan bahwa sejak awal abad ke-8
SM, para ahli bedah Hindu telah melakukan transplantasi kulit
untuk mengganti hidung yang hilang karena penyakit sipilis,
perang fisik, atau hukuman atas suatu kejahatan.
3. • Stem sel secara revolusioner membuka peluang untuk memperbaiki kerusakan
pada bagian tubuh dengan menggunakan sel sehat baru dengan cara
transplantasi stem sel.
• Sistem pengobatan untuk beberapa penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi
hati, ginjal terminal, jantung kronik, diabetes, parkinson serta stroke.
• Penemuan teknologi stem sel sungguh suatu terobosan luar biasa di dunia
kedokteran.
• Kalangan ilmiah pada umumnya tanpa ragu-ragu mendukung penelitian tentang
sel induk embrionik namun karena karaktersitik penelitian stem sel menggunakan
manusia atau bagian dari manusia sebagai bahan dasarnya. Umumnya
kontroversi tersebut berkisar pada penggunaan stem sel embrio (embryonic
stemcell) karena harus merusak atau membunuh (mengurbankan) embrio
(cabang bayi) dalam proses pengambilannya.
4. STEM CELL
• stem cell adalah stem berarti batang; cell berarti sel, sel punca adalah sel yang
menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh
organisme.
• Awal kehidupan manusia terbentuk dari 2 sel yaitu, sel spermatozoa dan sel
ovum. Fertilisasi spermatozoa dan sel ovum melebur menjadi satu sel dan
kemudian membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan seterusnya. Sel-sel
tersebut berdiferensiasi, terspesifikasi dan berkembang menjadi organ tubuh
manusia. Sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai kemampuan untuk
berkembang menjadi sel lain yang berbeda dinamakan sel punca.
• Kemampuan tersebut memungkinkan sel induk menjadi sistem perbaikan tubuh
dengan menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup.
• Stem sel merupakan sekelompok sel yang diambil dari makhluk hidup (manusia)
dan diberi ke penderita penyakit tertentu.
8. Kajian Bioetika Tentang Stem Sel
Pandangan kelompok Masyarakat
Kontroversi mengenai penelitian stem sel umumnya berkisar kepada segi
moral dan etika, karena penelitian stem sel menggunakan organ atau jaringan
manusia sebagai bahan dasarnya. Umumnya kontroversi tersebut berkisar pada
penggunaan stem sel embrio (embryonic stemcell) karena harus merusak atau
membunuh (mengorbankan) embrio (cabang bayi) dalam proses pengambilannya.
1. Kalangan yang kontra dengan penelitian stem sel embrio berpendapat bahwa
membunuh calon manusia untuk kepentingan penelitian stem sel tersebut tidak
dibenarkan secara moral.
2. Kelompok yang pro menganggap bahwa manfaat yang didapatkan dari stemcell
research tersebut jauh lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan.
9. Pandangan Agama Islam
1. embryonic stemcell diambil dari janin yang masih sangat muda, sekitar 4 s/d
dibawah 3 bulan. Banyak kalangan yang berpendapat bahwa sebelum ditiupkan
ruh ke dalam janin tersebut (sekitar hari ke 40), maka janin tersebut belum
merupakan manusia, sehingga mengambil janin dibawah usia tersebut tidak
dianggap sebagai pembunuhan DISAHKAN.
2. Pemanfaatan janin yang mengalami keguguran atau janin sisa hasil pembuahan
bayi tabung untuk kepentingan stemcell research mungkin tidak bertentangan
dengan ajaran Islam. Janin tersebut lebih berguna daripada dibuang secara sia-
sia. Pemanfaatan tersebut dapat juga menjadi ibadah bagi pelakunya karena
digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. Khusus mengenai bayi tabung,
fatwa MUI memperbolehkan asal sel telur dan sperma untuk membuat bayi
tersebut adalah dari kedua orang tua yang sah menurut hukum Islam, sehingga
janin sisa tersebut dapat digunakan untuk kepentingan stemcell research.
10. Pandangan Hukum
1. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa “Penyembuhan penyakit dan
pemulihan organ dapat dilakukan melalui transplantasi organ dan implant obat
atau alat kesehatan, bedah plastik, serta penggunaan stem cell (sell punca)”.
2. penyelenggaraan bank darah tali pusat diatur dalam Kemenkes No 48 tahun
2012 yang berfungsi menjaga dan meningkatkan mutu bank darah tali pusat
serta memberikan kepastian hukum bagi klien penyelenggara bank darah tali
pusat.
3. komite stem cell (sel punca) Indonesia telah diatur dalam KEPMENKES RI
NO231/MENKES/SK/VII/2012. Adapun tugas dari komite stem cell yaitu memberi
dan mencabut izin penyelenggaraan pelayanan stem cell. Selain itu komite stem
cell juga bertugas untuk membentuk jejaring penelitian pada lembaga-lembaga
penelitian berbasis pelayanan atau penyelenggaraan pelayanan stem cell.
11. Pandangan Tenaga Medis
Tenaga medis harus menerapkan etika dalam kesehatan yaitu justice, otonomy,
non-maleficience, dan beneficience
12. Hasil Kuisioner tentang Stem Cell
55 responden mengetahui tentang stem cell dan
berpendapat bahwa stem cell boleh diterapkan di
Indonesia sebagai pengobatan suatu penyakit dan
tidak menyalahi norma masyarakat, agama, hukum,
dan profesi kedokteran.
Editor's Notes
Penemuan dunia medis masih belum memberikan solusi yang tuntas terhadap beberapa jenis penyakit seperti HIV/AIDS.
Seseorang harus menjalani pembedahan atau mengganti sekali organ tubuhnya yang rusak melalui transplantasi.
Sistem pengobatan untuk beberapa penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi hati, ginjal terminal, jantung kronik, diabetes, parkinson serta stroke menjadi target pencapaian stem sel, maka angka harapan hidup semakin meningkat