2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
• Kepercayaan kepada pemerintah
• Stabilitas sosial politik
• Stabilitas ekonomi makro
• Keuntungan yang Diharapkan
• Risiko
• Demografi
• Kualitas Sumber Daya Manusia
• Kelembagaan/Tata Kelola yang Baik
• Kemudahan untuk mencari lahan
• Suku Bunga
• Nilai Tukar
• Tingkat Inflasi
• Infrastruktur
3. KEPERCAYAAN TERHADAP PEMERINTAH
• Kepercayaan terhadap pemerintah sangat penting, dan
kepercayaan ini tergantung dari pemimpinnya, yaitu
Presiden atau Kepala Negara.
• Presiden atau kepala negara yang memiliki kepemimpinan
yang lemah, biasanya sulit untuk memperoleh investasi.
Sebagai contoh, Kamboja memiliki infrastruktur yang
kurang bagus, tapi memiliki pemimpin (Perdana Menteri
Hun Sen), yang memiliki kepemimpinan yang kuat,
sehingga investasi banyak. Demikian juga Malaysia,
walaupun negaranya kecil dan pemimpinnya memiliki
kepemimpinnya yang kuat, tapi ternyata mendapatan FDI
yang lebih besar dari Indonesia.
• Data dari World Investment Report 2018 tentang inward
and outward Foreign Direct Investament (FDI) di negara-
negara ASEAN.
4. FDI INWARD DAN OUTWARD DI NEGARA-
NEGARA ASEAN
Negara FDI inward stock FDI outward stock
2000 2010 2017 2000 2010 2017
Kamboja 1580 6329 20794 193 340 911
Indonesia 25060 160735 248510 5940 6672 65871
Malaysia 52747 101620 130540 15878 96964 128517
Singapura 110570 632760 1284929 56756 466129 841402
Thailand 30944 130286 219368 3232 21369 107298
Viet Nam 14730 57004 129491 2234 10518
5. STABILITAS POLITIK DAN EKONOMI MAKRO
• Kestabilan politik dan ekonomi makro sangat
penting bagi investor, untuk mengurangi
resiko. Biasanya kestabilan politik dan
ekonomi makro sangat dipengaruhi oleh faktor
kepemimpinan yang kuat dari Presiden.
• Ekonomi makro yang stabil biasanya ditandai
dengan tingkat suku bunga rendah, inflasi
rendah dan nilai tukar yang kuat. Hal ini
tentunya akan menarik investor, karena resiko
kecil dan keuntungan yang diperoleh tinggi.
6. KEUNTUNGAN DAN RESIKO
• Para investor akan menempatkan investasinya pada
suatu negara/daerah apabila keuntungan yang
diharapkannya besar dan waktu pengembaliannya
cepat. Karena berkaitan dengan keuntungan, tentunya
hal ini mempertimbangkan juga faktor biaya.
• Adanya jaminan untuk berusaha dalam waktu yang
lama, karena resikonya kecil baik dari sisi politik,
hukum, pertahanan dan keamanan, serta ekonomi
makro.
• Proses penentuan lokasi dan relokasi memerlukan
waktu yang lama, sehingga tentunya faktor
keuntungan yang diharapkan dan resiko merupakan
faktor penentu utama dalam pengambilan keputusan
untuk berinvestasi.
7. DEMOGRAFI DAN KUALITAS SDM
• Aspek demografi suatu negara atau daerah menjadi
sesuatu hal yang sangat penting bagi investor.
• Jumlah penduduk suatu negara atau daerah yang besar,
merupakan pasar yang potensial dari sisi ukuran pasar
(size of market). Apalagi kalau tingkat pendapatannya
tinggi, maka pasar domestik tersebut merupakan pasar
yang menjanjikan.
• Jumlah penduduk yang besar, khususnya pada usia
produktif dan berkualitas, akan menjadi sumber tenaga
kerja bagi perusahaan, sehingga perusahaan tidak
terlalu sulit mencari tenaga kerja berkualitas.
• SDM yang kreatif dan inovatif juga merupakan penarik
bagi investor.
8. KELEMBAGAAN/TATA KELOLA YANG BAIK
• Peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintahan lainnya yang menjadikan iklim
investasi yang kondusif merupakan suatu
keniscayaan saat ini untuk menarik investasi.
• Perizinan agar dipermudah, misalnya dengan
Pelayanan Satu Atap.
• Biaya transaksi diharapkan tidak ada, kalau pun
ada jumlahnya relatif kecil.
• Kemudahan untuk mencari lahan juga merupakan
bagian dari tata kelola yang baik. Biasanya pada
negara-negara komunis mencari lahan lebih
mudah, karena lahan dimiliki oleh negara.
9. SUKU BUNGA, NILAI TUKAR DAN INFLASI
• Investor biasanya akan menginvestasikan modalnya pada negara-negara yang merupakan
emerging market dengan suku bunga yang rendah. Karena suku bunga rendah juga
mencerminkan kestabilan ekonomi makro. Kalau suku bunga rendah, maka cost of capital juga
rendah, sehingga mendorong investor untuk menanamkan modalnya.
• Nilai tukar yang stabil juga merupakan penarik bagi investor, jadi tidak harus nilai tukar yang
kuat. Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi
bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang
berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan
berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka
pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya
pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena
penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan
kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan
domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan
pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
• Inflasi yang rendah, juga merupakan pencerminan dari kestabilan ekonomi makro. Sehingga
para investor akan menginvestasikan modalnya pada negara-negara yang inflasinya rendah.
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang
inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan
distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva
(1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda
ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan
ekonomi makro.
10. KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR
• Infrastruktur fisik (tangible infrastructure)
yang diperlukan adalah jalan, pelabuhan
udara, pelabuhan laut, bandar udara, air baku,
energi listrik dan ICT.
• Perlu juga intangible infrastructur yang baik,
misalnya kondisi lingkungan pabrik,
lingkungan perumahan karyawan dlsb.
• Tangible and intagible infrastructure
merupakan suatu keniscayaan untuk menarik
investasi.
11. INDIKATOR DOING BUSINESS WORLD BANK
No Set Indikator Hal yang Diukur
Starting a business Procedures, time, cost and paid-in minimum capital to start a limited liability
company
Dealing with
construction
permits
Procedures, time and cost to complete all formalities to build a warehouse and the
quality control and safety mechanisms in the construction permitting system
Getting electricity Procedures, time and cost to get connected to the electrical grid, the reliability of the
electricity supply and the transparency of tariffs
Registering
property
Procedures, time and cost to transfer a property and the quality of the land
administration system
Getting credit Movable collateral laws and credit information systems
Protecting
minority investors
Minority shareholders’ rights in related-party transactions and in corporate
governance
Paying taxes Payments, time and total tax and contribution rate for a firm to comply with all tax
regulations as well as post-filing processes
Trading across
borders
Time and cost to export the product of comparative advantage and import auto parts
Enforcing
contracts
Time and cost to resolve a commercial dispute and the quality of judicial processes
Resolving
insolvency
Time, cost, outcome and recovery rate for a commercial insolvency and the strength
of the legal framework for insolvency
Labor market
regulation
Flexibility in employment regulation and aspects of job quality
13. BAHAN DISKUSI
• Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi
investasi di kabupaten dan kota Bogor?
• Apakah pemerintah kabupaten/kota Bogor
berusaha untuk memperbaiki faktor-faktor
dominan tersebut?
• Apakah strategi pada masa mendatang agar
faktor-faktor tersebut dapat diperbaiki?