Pada ringkasan singkat berikut, dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan percetakan dari zaman dahulu hingga modern, mulai dari penemuan percetakan di Cina pada abad ke-10, perkembangannya ke Eropa dengan penemuan mesin cetak Gutenberg pada 1450, dan terus berkembang hingga jenis mesin cetak modern dan digital saat ini.
2. Percetakan pertama kali ditemukan di China.
Perkembangan percetakan ini seiring
ditemukannya cara membuat kertas dan Movable
yang terbuat tanah liat (Porselen) pada abad
1040 M selama Dinasti Song Utara dan
penemunya adalah Bi Sheng.
Kemudian perkembangan cetak mulai
berkembang dengan ditemukannya Movable dari
bahan logam oleh orang Korea pada pertengahan
abad ke 13
Perkembangan cetak pun menyebar sampai di
Eropa, Seperti Johannes Gutenberg yang
memperkenalkan teknik cetak dengan logam
pada 1450.
The Printing Press By Johannes
Gutenberg
3. Di Indonesia sejarah singkat percetakan dimulai
dari kedatangan bangsa Belanda yang membawa
mesin cetak ke Indonesia dengan tujuan untuk
mencetak literatur keagamaan.
Pada abad 16 sampai abad 19 perkembangan
percetakan cukup pesat, sampai terbitnya surat
kabar bernama Batavia Nouvelles oleh
Percetakan Benteng tahun 1744.
Kemudian muncul berbagai pengusaha
percetakan dan pengusaha pabrik kertas. Sampai
pada tahun 1976 ada sebanyak 385 mesin cetak
offset diimpor ke Indonesia
4. MESIN CETAK GUTENBERG TEKAN.
Johannes Gensfleisch zur Laden zum
Gutenberg adalah seorang pandai logam dan
pencipta berkebangsaan Jerman yang
memperoleh ketenaran berkat sumbangannya
bagi teknologi percetakan pada tahun 1450an,
termasuk aloy logam huruf (type metal) dan tinta
berbasis-minyak.
Mengambil namanya dari penemunya Johan
Gutenberg, seorang tukang emas Jerman, pers
Gutenberg ditemukan pada tahun 1439 dan
dibangun seluruhnya dari kayu.
5. MESIN CETAK UAP TEKAN.
Diciptakan di tahun 1800-an, mesin cetak uap
adalah penerusan langkah berikutnya utama
industri percetakan. desain asli Gutenberg sudah
sebagian besar tetap tidak berubah sampai saat
itu.
Tekan uap, terbuat dari besi tuang, diperbolehkan
dua kali ukuran cetak dan diperlukan kekuatan
90% lebih sedikit untuk cetak dengan benar. Hal
ini masih bisa hanya menghasilkan 250 cetakan
satu jam.
Pada tahun 1814 ketika pers otomatis pertama
diciptakan sangat meningkatkan efisiensi
pencetakan buku dan surat kabar.
6. MESIN CETAK ELEKTRONIK PERTAMA.
Kemampuan membuat mesin cetak sederhana
yang bersanding dengan jam membuat Seiko
sadar, bahwa dengan segenap kemampuan yang
ada mereka bisa membuat "mesin cetak"
elektronik sederhana. Pada 1968 dibuatlah mesin
cetak elektronik generasi pertama dengan seri
EP-101. Cara kerjanya sederhana, yaitu dengan
memutar sabuk karet berisi deretan angka 0
sampai 9 dan A sampai Z sesuai informasi yang
diterima.
7. MESIN CETAK MODERN.
Pada akhir tahun 1900-an, kemajuan teknologi dan barang elektronik terus
mengubah industri percetakan. Letterpress menjadi kurang penting. Ia dipakai
hanya untuk beberapa surat kabar yang besar.
Akhir-akhir ini berkembang metode gravure, menggunakan elektromekanik dan
laser pemahat dari silinder berlapis plastik. Pengesetan elektronbeam dan plat
fotosensitif juga menurunkan biaya pembuatan silinder. Sistem elektronik baru
membuatnya mungkin untuk membuat silinder percetakan langsung dari salinan asli
tanpa film atau operasi manual.
Gravure Printing Mechine
8. MESIN CETAK ‘DIGITAL PRINTING’.
Digital printing adalah proses cetak yang tidak
memerlukan pembuatan film dan plat atau screen
tetapi dari file langsung ke mesin cetak.
Dulu masyarakat sangat bergantung dengan
teknologi sablon dan cetak offset, tetapi dengan
semakin maraknya teknologi digital printing saat
ini, masyarakat mulai bergeser ke arah digital
printing yang lebih cepat dan efisien.
Digital printing mulai dikenal secara luas di
Indonesia sekitar tahun 2001, ditandai dengan
banyaknya printer-printer kualitas photo yang
diluncurkan oleh CANON, HP dan EPSON.
Cetak Sablon
Cetak Offset
9. JENIS DIGITAL PRINRING BERDASARKAN
MESIN
Mesin Digital Printing Indoor.
Mesin cetak yang dapat digunakan di dalam
sebuah ruangan. Biasa nya mesin cetak indoor
ini melayani kebutuhan cetak seperti x banner,
poster, spanduk, sticker, wallcovering
Mesin Digital Printing Outdoor.
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan di luar
ruangan, seperti baliho, spanduk, yang tahan
akan air dan panas.
Mesin Digital printing Indoor
Mesin Digital printing Outdoor
10. JENIS DIGITAL PRINRING BERDASARKAN MESIN
Mesin Digital Printing Semi Indoor Outdoor.
Mesin cetak yang melayani kebutuhan cetakan baik
untuk indoor maupun outdoor. Mesin ini mencetak
indoor dan outdoor karena menggunakan base tinta
eco solvent, di mana karakter tinta ini tidak berbau
jika digunakan dalam ruangan dan luar ruangan tentu
nya aman dan ramah lingkungan.
Mesin Digital Printing Photographic.
Khusus digunakan untuk menangani cetakan yang
berhubungan dengan photographic. Karena
photographic ini mengutamakan kualitas dan presisi
gambar dengan warna yang sulit didapatkan
Printing semi Indoor-
Outdoor
Printing Digital Photographic
11. JENIS DIGITAL PRINRING BERDASARKAN MESIN
Mesin Digital Printing Textile.
Mesin cetak yang melayani kebutuhan cetakan baik
untuk bahan kanvas atau kain. Mesin ini temasuk
mesin yang aman dan ramah akan lingkungan.
Mesin Digital UV Printer.
Mesin cetak ini digunakan khusus untuk
menghasilkan cetakan di mesia yang kasar dan kaku.
Seperti besi, seng, acrilyc, triplek, kaca, keramik,
plastik, dan lain-lain dengan syarat media tersebut
harus flat/rata.
Printing Textile
Digital UV Printer