SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PENDAHULUAN
ACUTE NONLYMPHOID (MYELOGENOUS) LEUKEMIA
(ANLL ATAU AML)
A. Definisi
Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia (ANLL atau AML)
adalah salah satu jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel
mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang
berlebihan). (1,2)
AML meliputi leukemia mieloblastik akut, leukemia
monoblastik akut, leukemia mielositik akut, leukemia monomieloblastik, dan
leukemia granulositik akut (1)
B. Penyebab
Seperti halnya leukemia jenis ALL (Acute Lymphoid Leukemia),
etiologi AML sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, diduga
karena virus (virus onkogenik). Faktor lain yang turut berperan adalah :
1. Faktor endogen
Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (resiko terkena AML
meningkat pada anak yang terkena Down Sindrom), herediter (kadang-
kadang dijumpai kasus leukemia pada kakak beradik atau kembar satu
telur).
2. Faktor eksogen
Seperti sinar X, sinar radioaktif, hormon, bahan kimia (Benzol, Arsen,
preparat Sulfat), infeksi (virus, bakteri).
C. Tanda dan Gejala
1. Hipertrofi ginggiva
2. Kloroma spinal (lesi massa)
3. Lesi nekrotik atau ulserosa perirekal
4. Hepatomegali dan splenomegali (pada kurang lebih 50% anak)
5. Manifestasi klinik seperti ALL , yaitu
1
a. Bukti anemia, perdarahan, dan infeksi : demam, letih, pucat,
anoreksia, petekia dan perdarahan, nyeri sendi dan tulang, nyeri
abdomen yang tidak jelas, berat badan menurun, pembesaran dan
fibrosis organ-organ sistem retikuloendotelial (hati , limpa, dan
limfonodus)
b. Peningkatan tekanan intrakranial karena infiltrasi meninges : nyeri
dan kaku kuduk, sakit kepala, iritabilitas, letargi, muntah, edema
papil, koma.
c. Gejala-gejala sistem saraf pusat yang berhubungan dengan bagian
sistem yang terkena; kelemahan ekstremitas bawah, kesulitan
berkemih, kesulitan belajar, khususnya matematika dan hafalan (efek
samping lanjut dari terapi).
D. Patofisiologi dan Pathways
Jaringan pembentuk darah ditandai oleh pergantian sel yang sangat
cepat. Normalnya, produksi sel darah tertentu dari prekusor sel stem diatur
sesuai kebutuhan tubuh. Apabila mekanisme yang mengatur produksi sel
tersebut terganggu, sel akan membelah diri sampai ke tingkat sel yang
membahayakan (proliferasi neoplastik). Proliferasi neoplastik dapat terjadi
karena kerusakan sumsum tulang akibat radiasi, virus onkogenik, maupun
herediter.
Sel polimorfonuklear dan monosit normalnya dibentuk hanya dalam
sumsum tulang. Sedangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam
berbagai organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). Beberapa sel
darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, khususnya granulosit,
disimpan dalam sumsum tulang sampai mereka dibutuhkan dalam sirkulasi.
Bila terjadi kerusakan sumsum tulang, misalnya akibat radiasi atau bahan
kimia, maka akan terjadi proliferasi sel-sel darah putih yang berlebihan dan
imatur. Pada kasus AML, dimulai dengan pembentukan kanker pada sel
mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau lainnya) dalam sumsum
2
tulang dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-sel darah putih
dibentuk pada banyak organ ekstra medula.
Sedangkan secara imunologik, patogenesis leukemia dapat diterangkan
sebagai berikut. Bila virus dianggap sebagai penyebabnya (virus onkogenik
yang mempunyai struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan
mudah akan masuk ke dalam tubuh manusia dan merusak mekanisme
proliferasi. Seandainya struktur antigennya sesuai dengan struktur antigen
manusia tersebut, maka virus mudah masuk. Bila struktur antigen individu
tidak sama dengan struktur antigen virus, maka virus tersebut akan
ditolaknya. Struktur antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari berbagai
alat tubuh, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak di permukaan tubuh
atau HL-A (Human Leucocyte Locus A). Sistem HL-A diturunkan menurut
hukum genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan
faktor herediter.
Akibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen
darah yang lain tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses
metabolisme (terjadi granulositopenia, trombositopenia). Sel-sel leukemia
juga menginvasi tulang di sekelilingnya yang menyebabkan nyeri tulang dan
cenderung mudah patah tulang. Proliferasi sel leukemia dalam organ
mengakibatkan gejala tambahan : nyeri akibat pembesaran limpa atau hati,
masalah kelenjar limfa; sakit kepala atau muntah akibat leukemia meningeal.
3
E. Komplikasi
1. Gagal sumsum tulang
2. Infeksi
3. Koagulasi Intravaskuler Diseminata (KID/DIC)
4
Sel mesenkim
Stem cell, sel
retikuler
Sumsum tulang Jar. mieloid
Sel blast
(mie
lobla
Proliferasi SDP
immatur
Mekanisme imun
terganggu
Akumulasi Hematopoesis
terganggu
Hati
risiko infeksi
tulang Limpa
infiltrasi
SSP
Prod. SDM
terganggu
Trombositopenia
Anemia Pembekuan terganggu
Perdaraha
n spontan
Risiko syok
hipovolemik
hepatomeg
ali
Nyeri
tulang
Sist.
Neurologis
terganggu
N
yeri
teka
limpadenopati
Ggn.
nutrisi
Sakit kepala,
nausea, diplopia,
penglihatan kabur
Risiko injury
Suplai O2
ke jaringan
menurun
Pucat, lesu,
dispnea,
letargi,
Ggn. Pola nafas
4. Splenomegali
5. Hepatomegali
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hitung darah lengkap (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3
saat didiagnosis, memiliki prognosis paling baik. Jumlah leukosit lebih
dari 50.000/mm3
adalah tanda prognosis kurang baik pada anak
sembarang umur.
2. Pungsi lumbal, untuk mengkaji keterlibatan SSP.
3. Foto thoraks, untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum
4. Aspirasi sumsum tulang, ditemuakannya 25% sel blast memperkuat
diagnosis.
5. Pemindaian tulang atau survei kerangka, mengkaji keterlibatan tulang.
6. Pemindaian ginjal, hati, dan limpa, mengkaji infiltrat leukemik
7. Jumlah trombosit, menunjukkan kapasitas pembekuan.
G. Penatalaksanaan
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat
yang diberikan pada anak. Proses remisi induksi pada anak terdiri dari tiga
fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3
sampai 6 minggu) anak menerima berbagai agens kemoterapi untuk
menimbulkan remisi. Periode intensif diperpanjang 2-3 minggu selama fase
konsolidasi untuk memberantas keterlibatan sistem syaraf pusat dan oragan
vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis
untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia
anak-anak adalah prednison, vinkristin, asparaginase, metrotreksat,
merkaptopurin, sitarabin, alopurinol, siklofosfamid, dan daunorubisin.
Pengkajian Keperawatan
1. Kaji adanya manifestasi klinik AML (kelelahan, nyeri, pucat, anoreksi,
perdarahan, penurunan berat badan, letargi, hipertropi ginggiva, ulserosa
perirektal, dll)
5
2. Kaji reaksi anak terhadap kemoterapi : diare, anoreksia, mual, muntah,
retensi cairan, hiperuremia, demam, stomatitis, ulkus mulut, alopesia,
nyeri, dll
3. Kaji adanya tanda dan gejala infeksi : peningkatan leukosit, demam,
peningkatan LED
4. Kaji adanya tanda dan gejala hemoragi
5. Kaji adanya tanda dan gejala komplikasi : somnolens radiasi, gejala SSP,
lisis sel.
6. Kaji koping anak dan keluarga.
H. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas
2. Resiko tinggi infeksi
3. Kelebihan volume cairan
4. Kerusakan integritas jaringan
5. Resiko tinggi perubahan nutrisi
6. Resiko tinggi cedera
7. Gangguan citra diri
8. Ansietas
9. Resiko tinggi penurunan curah jantung
10. Resiko tinggi keletihan
11. Resiko tinggi perubahan pertumbuhan dan perkembangan
12. Resiko tinggi perubahan proses keluarga
13. Resiko tinggi penatalaksanaan aturan pengobatan yang tidak efektif
I. Intervensi Keperawatan
1. Pantau anak untuk mengetahui reaksi terhadap pengobatan
2. Pantau adanya tanda dan gejala infeksi :
a. Waspadai bahwa demam adalah tanda yang terpenting dari infeksi
6
b. Obati semua anak seakan-akan mereka semua menderita neutropeni
sampai diperoleh hasil test. Isolasi mereka dari pasien klinik lainnya,
terutama anak-anak dengan penyakit infeksi, khususnya varisela.
c. Minta anak tersebut memakai masker bila bersama dengan orang lain
dan bila menderita neutropeni berat ( leukosit kurang dari 1000/mm3
).
d. Waspadai bahwa jika seorang anak menderita neutropeni, ia tidak
boleh menjalani kemoterapi. Anak tsb dapat menerima antibiotik
Ivjika demam juga terjadi (lebih banyak pasien yang meninggal karena
infeksi daripada karena penyakitnya).
3. Pantau adanya tanda dan gejala hemoragi
a. Periksa adanya memar dan petekia pada kulit
b. Periksa danya mimisan dan gusi berdarah
c. Jika diberi suntikan, tekan bekas tusukan lebih lama dari biasanya
(kira-kira 3-5 menit) untuk memastikan perdarahan telah berhenti.
Perikas lagi untuk memastikan bahwa tidak ada perdarahan lagi.
4. Pantau adanya tanda gejala komplikasi
a. Somnolens radiasi : dimulai 6 minggu setelah menerima radiasi
kraniospinal, anak menunjukkan keletihan berat dan anoreksia selama
kira-kira 1-3 minggu. Orang tua sering kali mersa khawatir tentang
terjadinya kambuhan pada saat ini dan perlu untuk diyakinkan.
b. Gejala SSP : sakit kepala, penglihatan kabur atau ganda, muntah.
Gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan keterlibatan SSP.
c. Gejala pernafasan : batuk, kongesti paru, dispnea. Gejala-gejala
tersebut mengindikasikan adanya pneumositis atau infeksi pernafasan
lainnya.
d. Lisis sel : lisis sel yang cepat setelah kemoterapi dapat mempengaruhi
kimia darah, mengakibatkan peningkatan Kalsium dan Kalium.
5. pantau adanya kekhawatiran dan ansietas tentang diagnosis kanker dan
hubungannya dengan pengobatan; pantau respon emosional seperti marah,
menyangkal, kesedihan
7
6. Pantau adanya gangguan dalam fungsi keluarga
a. Dasar semua intervensi pada latar belakang budaya, agama pendidikan,
dan sosial ekonomi keluarga
b. Libatkan saudara kandung sebanyak mungkin dalam perawatan karena
mereka sangat prihatin terhadap perubahan yang terjadi pada anak
yang sakit dan fungsi keluarga
c. Pertimbangkan kemungkinan bahwa saudara kandung merasa bersalah
dan disalahkan
d. Tingkatkan keutuhan keluarga dengan memberi kebebasan jam
kunjung selama 24 jam bagi semua anggota keluarga.
J. Hasil yang Diharapkan
1. Anak mencapai remisi
2. Anak bebas dari komplikasi penyakit
3. Anak dan keluarga mempelajari tentang koping yang efektif untuk
menghadapi hidup dan penatalaksanaan penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Whaley’s and Wong. Essential of Pediatric Nursing. Sixth Edition. USA :
Mosby. 2000.
8
2. Betz, CL & Sowden, LA. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta
: EGC. 2002.
3. Whaley’s and Wong. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Edisi 4. USA :
Mosby. 2001.
4. Joyce Engel. Pengkajian Pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC. 1999
5. Brunner& Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol
2. Jakarta : EGC. 2002.
6. Guyton. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta :
EGC. 1995
9
2. Betz, CL & Sowden, LA. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta
: EGC. 2002.
3. Whaley’s and Wong. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Edisi 4. USA :
Mosby. 2001.
4. Joyce Engel. Pengkajian Pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC. 1999
5. Brunner& Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol
2. Jakarta : EGC. 2002.
6. Guyton. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta :
EGC. 1995
9

More Related Content

What's hot

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
martaagustinasirait
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematik
Reza Oktarama
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
Ppt ppok
Ppt ppokPpt ppok
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
dian dian
 
Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)
evaliarahmatpuzian
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoringJoni Iswanto
 
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannyaPPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
Priscila Suprapto
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
rickygunawan84
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
fikri asyura
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Mandala of health paul
Mandala of health   paulMandala of health   paul
Mandala of health paul
alfonsina pentury
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Muh Saleh
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukJoni Iswanto
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Zakiah dr
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 

What's hot (20)

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematik
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Ppt ppok
Ppt ppokPpt ppok
Ppt ppok
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
 
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannyaPPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Mandala of health paul
Mandala of health   paulMandala of health   paul
Mandala of health paul
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi buruk
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 

Similar to Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)

Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
 
LEUKEMIA
LEUKEMIALEUKEMIA
LEUKEMIA
andalizah
 
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
andalizah
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
ssuseraaec01
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
Siti Jazirotul Jannah
 
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
RanaBilalLiaqat
 
Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
frangky hilala
 
Askep all
Askep allAskep all
Askep all
Sumadin1112
 
Bab ii1
Bab ii1Bab ii1
14
1414
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
novaliakhoe
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
MochamadAriefFahriza
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
tamutowolom
 
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
TaufikKaharu1
 
sgd 6
sgd 6sgd 6
sgd 6
rellyzshe
 
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
Kiki_Iswahyudi91
 

Similar to Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml) (20)

Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
LEUKEMIA
LEUKEMIALEUKEMIA
LEUKEMIA
 
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
 
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
 
Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
 
Askep all
Askep allAskep all
Askep all
 
Bab ii1
Bab ii1Bab ii1
Bab ii1
 
14
1414
14
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
Askep all
Askep allAskep all
Askep all
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
 
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 
Leaflet Leukimia
Leaflet LeukimiaLeaflet Leukimia
Leaflet Leukimia
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
sgd 6
sgd 6sgd 6
sgd 6
 
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
 

Recently uploaded

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 

Recently uploaded (20)

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 

Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN ACUTE NONLYMPHOID (MYELOGENOUS) LEUKEMIA (ANLL ATAU AML) A. Definisi Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia (ANLL atau AML) adalah salah satu jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang berlebihan). (1,2) AML meliputi leukemia mieloblastik akut, leukemia monoblastik akut, leukemia mielositik akut, leukemia monomieloblastik, dan leukemia granulositik akut (1) B. Penyebab Seperti halnya leukemia jenis ALL (Acute Lymphoid Leukemia), etiologi AML sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, diduga karena virus (virus onkogenik). Faktor lain yang turut berperan adalah : 1. Faktor endogen Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (resiko terkena AML meningkat pada anak yang terkena Down Sindrom), herediter (kadang- kadang dijumpai kasus leukemia pada kakak beradik atau kembar satu telur). 2. Faktor eksogen Seperti sinar X, sinar radioaktif, hormon, bahan kimia (Benzol, Arsen, preparat Sulfat), infeksi (virus, bakteri). C. Tanda dan Gejala 1. Hipertrofi ginggiva 2. Kloroma spinal (lesi massa) 3. Lesi nekrotik atau ulserosa perirekal 4. Hepatomegali dan splenomegali (pada kurang lebih 50% anak) 5. Manifestasi klinik seperti ALL , yaitu 1
  • 2. a. Bukti anemia, perdarahan, dan infeksi : demam, letih, pucat, anoreksia, petekia dan perdarahan, nyeri sendi dan tulang, nyeri abdomen yang tidak jelas, berat badan menurun, pembesaran dan fibrosis organ-organ sistem retikuloendotelial (hati , limpa, dan limfonodus) b. Peningkatan tekanan intrakranial karena infiltrasi meninges : nyeri dan kaku kuduk, sakit kepala, iritabilitas, letargi, muntah, edema papil, koma. c. Gejala-gejala sistem saraf pusat yang berhubungan dengan bagian sistem yang terkena; kelemahan ekstremitas bawah, kesulitan berkemih, kesulitan belajar, khususnya matematika dan hafalan (efek samping lanjut dari terapi). D. Patofisiologi dan Pathways Jaringan pembentuk darah ditandai oleh pergantian sel yang sangat cepat. Normalnya, produksi sel darah tertentu dari prekusor sel stem diatur sesuai kebutuhan tubuh. Apabila mekanisme yang mengatur produksi sel tersebut terganggu, sel akan membelah diri sampai ke tingkat sel yang membahayakan (proliferasi neoplastik). Proliferasi neoplastik dapat terjadi karena kerusakan sumsum tulang akibat radiasi, virus onkogenik, maupun herediter. Sel polimorfonuklear dan monosit normalnya dibentuk hanya dalam sumsum tulang. Sedangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam berbagai organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, khususnya granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai mereka dibutuhkan dalam sirkulasi. Bila terjadi kerusakan sumsum tulang, misalnya akibat radiasi atau bahan kimia, maka akan terjadi proliferasi sel-sel darah putih yang berlebihan dan imatur. Pada kasus AML, dimulai dengan pembentukan kanker pada sel mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau lainnya) dalam sumsum 2
  • 3. tulang dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-sel darah putih dibentuk pada banyak organ ekstra medula. Sedangkan secara imunologik, patogenesis leukemia dapat diterangkan sebagai berikut. Bila virus dianggap sebagai penyebabnya (virus onkogenik yang mempunyai struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh manusia dan merusak mekanisme proliferasi. Seandainya struktur antigennya sesuai dengan struktur antigen manusia tersebut, maka virus mudah masuk. Bila struktur antigen individu tidak sama dengan struktur antigen virus, maka virus tersebut akan ditolaknya. Struktur antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari berbagai alat tubuh, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak di permukaan tubuh atau HL-A (Human Leucocyte Locus A). Sistem HL-A diturunkan menurut hukum genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan faktor herediter. Akibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen darah yang lain tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses metabolisme (terjadi granulositopenia, trombositopenia). Sel-sel leukemia juga menginvasi tulang di sekelilingnya yang menyebabkan nyeri tulang dan cenderung mudah patah tulang. Proliferasi sel leukemia dalam organ mengakibatkan gejala tambahan : nyeri akibat pembesaran limpa atau hati, masalah kelenjar limfa; sakit kepala atau muntah akibat leukemia meningeal. 3
  • 4. E. Komplikasi 1. Gagal sumsum tulang 2. Infeksi 3. Koagulasi Intravaskuler Diseminata (KID/DIC) 4 Sel mesenkim Stem cell, sel retikuler Sumsum tulang Jar. mieloid Sel blast (mie lobla Proliferasi SDP immatur Mekanisme imun terganggu Akumulasi Hematopoesis terganggu Hati risiko infeksi tulang Limpa infiltrasi SSP Prod. SDM terganggu Trombositopenia Anemia Pembekuan terganggu Perdaraha n spontan Risiko syok hipovolemik hepatomeg ali Nyeri tulang Sist. Neurologis terganggu N yeri teka limpadenopati Ggn. nutrisi Sakit kepala, nausea, diplopia, penglihatan kabur Risiko injury Suplai O2 ke jaringan menurun Pucat, lesu, dispnea, letargi, Ggn. Pola nafas
  • 5. 4. Splenomegali 5. Hepatomegali F. Pemeriksaan Diagnostik 1. Hitung darah lengkap (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis, memiliki prognosis paling baik. Jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembarang umur. 2. Pungsi lumbal, untuk mengkaji keterlibatan SSP. 3. Foto thoraks, untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum 4. Aspirasi sumsum tulang, ditemuakannya 25% sel blast memperkuat diagnosis. 5. Pemindaian tulang atau survei kerangka, mengkaji keterlibatan tulang. 6. Pemindaian ginjal, hati, dan limpa, mengkaji infiltrat leukemik 7. Jumlah trombosit, menunjukkan kapasitas pembekuan. G. Penatalaksanaan Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang diberikan pada anak. Proses remisi induksi pada anak terdiri dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak menerima berbagai agens kemoterapi untuk menimbulkan remisi. Periode intensif diperpanjang 2-3 minggu selama fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan sistem syaraf pusat dan oragan vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia anak-anak adalah prednison, vinkristin, asparaginase, metrotreksat, merkaptopurin, sitarabin, alopurinol, siklofosfamid, dan daunorubisin. Pengkajian Keperawatan 1. Kaji adanya manifestasi klinik AML (kelelahan, nyeri, pucat, anoreksi, perdarahan, penurunan berat badan, letargi, hipertropi ginggiva, ulserosa perirektal, dll) 5
  • 6. 2. Kaji reaksi anak terhadap kemoterapi : diare, anoreksia, mual, muntah, retensi cairan, hiperuremia, demam, stomatitis, ulkus mulut, alopesia, nyeri, dll 3. Kaji adanya tanda dan gejala infeksi : peningkatan leukosit, demam, peningkatan LED 4. Kaji adanya tanda dan gejala hemoragi 5. Kaji adanya tanda dan gejala komplikasi : somnolens radiasi, gejala SSP, lisis sel. 6. Kaji koping anak dan keluarga. H. Diagnosa Keperawatan 1. Intoleransi aktivitas 2. Resiko tinggi infeksi 3. Kelebihan volume cairan 4. Kerusakan integritas jaringan 5. Resiko tinggi perubahan nutrisi 6. Resiko tinggi cedera 7. Gangguan citra diri 8. Ansietas 9. Resiko tinggi penurunan curah jantung 10. Resiko tinggi keletihan 11. Resiko tinggi perubahan pertumbuhan dan perkembangan 12. Resiko tinggi perubahan proses keluarga 13. Resiko tinggi penatalaksanaan aturan pengobatan yang tidak efektif I. Intervensi Keperawatan 1. Pantau anak untuk mengetahui reaksi terhadap pengobatan 2. Pantau adanya tanda dan gejala infeksi : a. Waspadai bahwa demam adalah tanda yang terpenting dari infeksi 6
  • 7. b. Obati semua anak seakan-akan mereka semua menderita neutropeni sampai diperoleh hasil test. Isolasi mereka dari pasien klinik lainnya, terutama anak-anak dengan penyakit infeksi, khususnya varisela. c. Minta anak tersebut memakai masker bila bersama dengan orang lain dan bila menderita neutropeni berat ( leukosit kurang dari 1000/mm3 ). d. Waspadai bahwa jika seorang anak menderita neutropeni, ia tidak boleh menjalani kemoterapi. Anak tsb dapat menerima antibiotik Ivjika demam juga terjadi (lebih banyak pasien yang meninggal karena infeksi daripada karena penyakitnya). 3. Pantau adanya tanda dan gejala hemoragi a. Periksa adanya memar dan petekia pada kulit b. Periksa danya mimisan dan gusi berdarah c. Jika diberi suntikan, tekan bekas tusukan lebih lama dari biasanya (kira-kira 3-5 menit) untuk memastikan perdarahan telah berhenti. Perikas lagi untuk memastikan bahwa tidak ada perdarahan lagi. 4. Pantau adanya tanda gejala komplikasi a. Somnolens radiasi : dimulai 6 minggu setelah menerima radiasi kraniospinal, anak menunjukkan keletihan berat dan anoreksia selama kira-kira 1-3 minggu. Orang tua sering kali mersa khawatir tentang terjadinya kambuhan pada saat ini dan perlu untuk diyakinkan. b. Gejala SSP : sakit kepala, penglihatan kabur atau ganda, muntah. Gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan keterlibatan SSP. c. Gejala pernafasan : batuk, kongesti paru, dispnea. Gejala-gejala tersebut mengindikasikan adanya pneumositis atau infeksi pernafasan lainnya. d. Lisis sel : lisis sel yang cepat setelah kemoterapi dapat mempengaruhi kimia darah, mengakibatkan peningkatan Kalsium dan Kalium. 5. pantau adanya kekhawatiran dan ansietas tentang diagnosis kanker dan hubungannya dengan pengobatan; pantau respon emosional seperti marah, menyangkal, kesedihan 7
  • 8. 6. Pantau adanya gangguan dalam fungsi keluarga a. Dasar semua intervensi pada latar belakang budaya, agama pendidikan, dan sosial ekonomi keluarga b. Libatkan saudara kandung sebanyak mungkin dalam perawatan karena mereka sangat prihatin terhadap perubahan yang terjadi pada anak yang sakit dan fungsi keluarga c. Pertimbangkan kemungkinan bahwa saudara kandung merasa bersalah dan disalahkan d. Tingkatkan keutuhan keluarga dengan memberi kebebasan jam kunjung selama 24 jam bagi semua anggota keluarga. J. Hasil yang Diharapkan 1. Anak mencapai remisi 2. Anak bebas dari komplikasi penyakit 3. Anak dan keluarga mempelajari tentang koping yang efektif untuk menghadapi hidup dan penatalaksanaan penyakit tersebut. DAFTAR PUSTAKA 1. Whaley’s and Wong. Essential of Pediatric Nursing. Sixth Edition. USA : Mosby. 2000. 8
  • 9. 2. Betz, CL & Sowden, LA. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta : EGC. 2002. 3. Whaley’s and Wong. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Edisi 4. USA : Mosby. 2001. 4. Joyce Engel. Pengkajian Pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC. 1999 5. Brunner& Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 2. Jakarta : EGC. 2002. 6. Guyton. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta : EGC. 1995 9
  • 10. 2. Betz, CL & Sowden, LA. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta : EGC. 2002. 3. Whaley’s and Wong. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Edisi 4. USA : Mosby. 2001. 4. Joyce Engel. Pengkajian Pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC. 1999 5. Brunner& Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 2. Jakarta : EGC. 2002. 6. Guyton. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta : EGC. 1995 9