Dokumen tersebut membahas tentang penyakit degeneratif tulang dan sendi seperti osteoporosis, osteoartritis, dan artritis rematoid. Osteoporosis disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang yang meningkatkan risiko patah tulang, osteoartritis adalah artritis yang paling umum yang ditandai dengan nyeri dan pelemahan sendi, sedangkan artritis rematoid adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada sendi.
1. PENYAKIT DEGENERATIF TULANG DAN
SENDI
KSM PENYAKIT DALAM RSUD DR MARGONO
SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
Ghea De Silva
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mahasiswa dapat menegakkan diagnosis klinis dan
penatalaksanaan :
- Osteoporosis
- Osteoartritis
- Rheumatoid arthritis
3. OSTEOPOROSIS
• Menurunnya kepadatan tulang akibat
ketidakmampuan tubuh mengatur kandungan mineral
dalam tulang, disertai rusaknya arsitektur tulang yang
akan mengakibatkan pengeroposan tulang
• Silent disease -> fraktur
• Banyak terjadi pada tulang belakang, panggul dan
pergelangan tangan
4. KLASIFIKASI
• Osteoporosis primer
- Tipe 1 -> penurunan estrogen pada menopause dan
penurunan testosteron
- Tipe 2 -> osteoporosis senil
• Osteoporosis sekunder -> ada penyakit yang
mendasari, akibat obat2an
• Osteoporosis idiopatik -> tdk diketahui penyebabnya -
> pada anak2 dan dewasa
5. FAKTOR RISIKO
• Yang dapat diubah -> Kurang aktivitas fisik, intake
kalsium rendah, merokok, obat2an, minuman
beralkohol
• Tidak dapat diubah -> riwayat keluarga, jenis kelamin
perempuan, usia, menopause, ras Asia dan Kaukasia
6. DIAGNOSIS
• Anamnesis -> patah tulang, trauma, obat2 yg
diminum, imobilisasi lama, aljohol, merokok
• Pemeriksaan Fisik -> ukur BMI, deformitas tulang
• Pemeriksaan Penunjang
Lab -> kalsium, fosfat, osteokalsin serum, bila perlu
hormon paratiroid dan vitamin D
Rontgen -> tidak sensitif utk menilai densitas massa
tulang
Bone Mineral Density
7. PENATALAKSANAAN
Edukasi dan pencegahan
-> Aktivitas fisik teratur, jaga asupan kalsium 1000-
1500mg/hari, hindari rokok dan alkohol, hindari obat2
penyebab osteoporosis
Latihan dan Peogram Rehabilitasi
8. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
-> Menghambat kerja osteoklas dan atau meningkatkan
kerja osteoblas
-> Terapi anti resorptif (estrogen, bifosfonat, kalsitonin)
-> Stimulator tulang
-> Kalsium dan vitamin D diperlukan utk optimalisasi
mineralisasi osteoid
9. EVALUASI HASIL PENGOBATAN
• Mengulang pemeriksaan densitometri setelah 1-2
tahun terapi, dinilai peningkatan densitasnya
• Evaluasi penanda biokimia tulang setelah 3-4bulan
pengobatan
11. OSTEOARTRITIS
• Bentuk artritis yang paling sering ditemukan
• Bersifat kronis
• Etiologi dapat berbeda-beda -> mengakibatkan
kelainan biologis, morfologis dan keluaran klinis yang
sama
13. LOKASI
• OA tangan
• OA lutut
• OA kaki
• OA koksa (panggul)
• OA vertebra
• OA di tempat lain : sakroiliaka, temporomandibular
• OA generalisata/sistemik
14. FAKTOR RISIKO OA
• Usia
• Jenis kelamin wanita
• Body mass index tinggi
• Trauma
• Terapi sulih hormon
• Aktivitas fisik
15. TAHAP PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Anamnesis :
Nyeri gradual, nyeri sendi saat beraktivitas, tidak
disertai adanya inflamasi, tidak disertai gejala sistemik
Pemeriksaan fisik :
BMI, adakah tanda2 inflamasi/efusi sendi, nyeri,
krepitasi, deformitas, gangguan fungsi/keterbatasan
gerak sendi
Pemeriksaan penunjang -> tidak ada yang spesifik,
rontgen bila perlu
16. PENATALAKSANAAN
• Terapi non farmakologi
- Edukasi
- Modifikasi gaya hidup
- Bila BMI > 25 -> turunkan berat badan
- Latihan aerobik
- Terapi fisik -> perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan
otot2
- Terapi okupasi -> proteksi sendi
17. PENATALAKSANAAN
• Terapi farmakologi (dikombinasi dg terapi
nonfarmakologi
• Terapi awal
- OA dg gejala nyeri ringan s/d sedang
(acetaminophen < 4gram/hari, OAINS). Diberikan
dalam dosis serendah mungkin dan waktu sesingkat
mungkin Perhatikan pd yg punya risiko pd pencernaan
- OA dg gejala nyeri sedang/berat disertai
pembengkakan sendi -> OAINS, aspirasi dan injeksi
intraartikular
18. ARTRITIS REMATOID
• Penyakit autoimun
• Etiologi belum diketahui
• Ditandai adanya poliartritis simetrik terutama pd sendi
kecil tangan dan kaki
• Dapat disertai keterlibatan jaringan ekstraartikuler ->
dapat menjadi penyakit autoimun sistemik
19. FAKTOR RISIKO
• Jenis kelamin perempuan
• Riwayat keluarga AR
• Umur tua
• Paparan salisilat
• Merokok
20. KLASIFIKASI AR ACR EULAR 2010
Skor
A Keterlibatan sendi
1 sendi besar
2-10 sendi besar
1-3 sendi kecil (dg atau tanpa keterlibatan sendi besar)
4-10 sendi kecil (dg atau tanpa keterlibatan sendi besar)
Lebih dari 10 sendi
0
1
2
3
5
B Serologi (minimal 1 hasil lab diperlukan untuk klasifikasi)
RF dan ACPA negatif
RF atau ACPA positif rendah
RF atau ACPA positif tinggi
0
2
3
C Reaktan fase akut (minimal 1hasil lab diperlukan utk klasifikasi)
LED dan CRP normal
LED atau CRP abnormal
0
1
D Lamanya sakit
< 6minggu
6 minggu atau lebih
0
1
-> Kriteria ditujukan utk pasien baru. Pasien dg erosi sendi dg rwyt penyakit sesuai
AR diklasifikasi sebagai AR. Skor < 6 tdk diklasifikasi sbg AR, dievaluasi kembali
seiring waktu
24. EDUKASI
• Penjelasan penyakit -> kondisi sekarang, perjalanan
penyakit, prognosis
• Diet dan terapi komplementer -> Mengurangi
lemak/daging merah
25. LATIHAN/PROGRAM REHABILITASI
• Latihan fisik aerobik dapat direkomendasikan
• Upaya terapi psikologis (relaksasi, mengatasi stres,
memperbaiki pandangan hidup positif)
26. PILIHAN PENGOBATAN
• DMARD : Metotrexat, Sulfasalazin, Klorokuin,
Leflunomide, Siklosporin
• Agen biologik -> Diberikan oleh konsultan rematologi
(efek samping dan biaya)
• Kortikosteroid -> Diberikan dalam dosis serendah
mungkin dan waktu sesingkat mungkin dalam mencapai
efek klinis.
• OAINS -> Diberikan dalam dosis efektif serendah
mungkin dan waktu sesingkat mungkin
• Pembedahan